
THE NAME OF BROKEN WISHES
Monday, April 18, 2016
Comment
Novel versi PdfIa
sesekali melirik kebelakang seolah berharap akan datangnya sesuatu. Ia
berusaha mempertegas gerak langkahnya, meyakinkan keputusan yang telah
diambilnya. Ia tahu, bila ia bergerak terlalu kentara maka isi hatinya
akan terbaca oleh kakek di sampingnya. Sang kakek justru tersenyum, ia
tahu apa yang digundahkan oleh sang gadis.
Walau mau
disembunyikan seperti apapun, walau teman perjalanannya tak berbicara
sepatah katapun, tetap saja ada hal yang selalu terucap dalam denyut
gerakan, denyut kehidupan.
“Jangan sedih dengan perpisahan ini. Ingatlah kalau kau akan berjumpa kembali dengan ibumu.”
Sebuah
usapan halus di punggung sang anak membuatnya tentram. Sang gadis hanya
mengangguk bisu mengikuti jalan yang terus menurun.

Jalan
setapak keluar lembah mereka susuri, mengitari aliran sungai di bawah
sana yang mengalir deras. Patahan-patahan kayu yang hanyut terhantam
batu apung bermaksud menakuti perjalanan tapi tak kesampaian. Arus itu
bagi mereka adalah pertanda jalan keluar dari lembah itu semakin dekat.
Pertanda perpisahan segera menjadi kenyataan tak terucap.
0 Response to "THE NAME OF BROKEN WISHES"
Post a Comment