
NOVEL TERBAIK BACA NOVEL SAKURA WISH
Wednesday, April 20, 2016
Sakura Wish
karya : Harumi Kawaii
Bab 1
Yoshinara
Keiko menyandarkan kepala‟y di sandaran membawa‟y melesat ke Kota
Kyoto. Hari ini, saat‟y harus membiasakan diri hidup di Kota Kyoto yang
tentu‟y tidak s “Kau tak perlu kuatir Kei. Kyoto bukan kota kuno s sama
modern‟y dengan Tokyo. Walau Kyoto dikenal se modern tercipta di kota
itu. Pusat game Nintendo, IT Giant Kyocera dan pembuat microchip
ROHM ada di Kyoto. Industriwan kimia, Koichi Tanaka yang bekerja di
Shimadzu Corporation,
Kyoto, juga pernah mendapat hadiah Nobel.” Kata Tu
Keiko.
Keiko hanya menoleh sekilas ke arah ayah‟y yang dudu “Ah, Chici (Ayah),
apa hubungan‟y peraih hadiah no
Keiko tidak peduli Kyoto kuno atau modern. Ia hanya sedikit berat
meninggalkan teman2
sekolah‟y di Tokyo. Tetangga2‟y yang telah hidup bersa Dan Daisuke…
Watanabe Daisuke. Ia tak bisa melihat yang dingin berjiwa seni, yang
hobi memeik gitar di tempat sunyi.
Keiko berusaha merelakan semua yang harus ditinggalkan‟y d setengah jam,
kereta api super cepat Shinkansen yang tersohor ini akan membawa Keiko
ke
Kyoto, meninggalkan semua yang disayangi‟y di Toky
***
Sudah tiga hari lalu mereka sampai di Kota Kyoto.
Yoshinara Keiko menghirup udara pagi dalam2, menik berada dalam bus
sekolah yang membawa‟y dari rumah
High School. Sekolah yang cukup besarelewati. Perlahanpintu Ke gerbang
sekolah. Ia memasang wajah ceria.
“Ohayoo gozaimasu (selamat pagi), Sensei (Pak Guru berdiri di depan
pintu masuk sekolah.
“Ohayoo.” Sahut lelaki itu.
“Saya Yoshinara Keiko,rushikumurid onegaishimasubarudisini. (MYohon b
manakah letak kelas tiga, Sensei?”
“Ah, kau murid baru pindahan dari Tokyo, kan?” “Iya, betul sekali,
Sensei.” Jawab Keiko. “Silahkan kau melapor dulu ke ruang
guruitu.lagiDi. sana, “Domo arigato gozaimasu, Sensei (Terima kasih bany
Keiko membungkukkan badan‟y, lalu ia bergegas menu “Ah, kenapa aku
tidak sopan? Lupa menanyakan nama
Setelah dipersilahkan masuk ke dalam ruang guru, Keiko diminta untuk
menunggu Yamato-san, wali kelas sekaligus guru bahasa inggris. Tak lama
masuk bapak yang tadi telah member informasi pada Keiko.
“Kau, Yoshinara Keiko, ikut aku!” kata bapak itu.
Keiko membungkuk memberi hormat. Lalu segera mengikuti langkah bapak
itu.
“Ojyama shimasu (Permisi), Sensei,-san?”TanyapakahKeikoni. sens
“Tebakanmu tepat sekali! Seperti‟y-sankau.” anakJawabyangPak c
Guru.
Keiko tersenyum. Sesampai‟y di kelas‟y yang terletak di lan tahun untuk
bersekolah di sini. Dan ia akan melanj “Ohayoo gozaimasu (selamat pagi),
anak2.” Sapa Pak kelas.
“Ohayoo gozaimasu (selamat pagi), Yamamoto Sensei. “Hari ini kelas kita
mendap-satn,teman silahkbarun.perkenalkaYoshinar
Kata Pak Yamamoto.
“Hajimemashite. Yoshinara KeikohinaradesuKeiko)..Aku (Salambaru kenal
pindah dari Tokyo tiga hari yang lalu.” Sapa Keiko “Saat istirahat
nanti, kau bisa berkenalan dengan kita lihat di mana kau bisa duduk.”
Kata Pak Yamam
Pak Yamomoto mengedarkan pandangan‟y ke seluruh isi kelas. Kemud sebuah
meja paling depan di barisan paling kanan. Satu dari dua kursi di
hadapan meja itu.
“Tarakhiro-san,ke mana teman sebangkumu Hajime? Ia tida
Yamamoto pada anak lelaki yang duduk di salah satu kursi di hadapan meja
itu.
“Seperti‟y Hajime tidak masuk lagi, Sensei.” Jawab
Izuki Hajime memang terkenal sebagai anak yang seringkali membuat
masalah di sekolah. Izuki
Hajime seperti‟y anak yang disekolah tidak.Ia lebih antusias terlalu mengikuti
suka bela kegiatan yamakashi (free running, kegiatan berlari dan
melompati berbagai macam halangan
dan rintangan yang ada di dalam kota. Di perancis teman2‟y yang
kebanyakan yang telah lulus adalah senior high schoolanak2.
“Untuk sementara, silahkan duduk di kursi kosong i
Keiko mengangguk dan segera duduk di sana. Takahiro Kenichi melirik
diam2 ke arah Keiko
yang duduk di sampingKeikokiri‟ymenoleh.Tiba2kearsah‟yja dan ters
“Hajimemashite. Douzo yoroshiku (Salam kenal. Sena aku Kei.” Sapa Keiko
pada Kenichi dan mengulurkan bersalaman.
Kenichi menyambut uluran tangan Keiko.
“Kochirakoso yoroshiku (Senang juga berkenalan den Kenichi Takahiro).”
Sahut Kenichi.
Kenichi mulai merasa murid baru ini menyenangkan. Ia merasa sangat
beruntung murid baru ini
ditempatkan sebangku dengan‟y. Sebangku dengan gadis manis sepe
menyenangkan daripada sebangku dengan Hajime yang biang ribut.
Dan Yoshinara Keiko, gadis itu memiliki aura positif tertentu. Senyum
Keiko Yoshinara terlihat tulus dan manis sekali. Ia juga pandai bahasa
inggris. Ia pandai melucu.
Yoshinara Keiko bertubuh langsing dan tegap. Tingg yang ikal dan tebal
ia potong pendek sebatas tengk menyukai gadis yitupertamasejakkalitadi.
melihat‟
“Apa hobimu?” Tanya Keiko pada Kenichi saai istira di meja kantin.
“Aku suka sekali main basket.” Jawab Kenichi. “Kenichi bukan‟y suka
lagi. Ia sangat sajaterobsesidemi ba basket. Termasuk berjuang
memperebutkan posisi seb sahut Nakano Miyuki.
Kenichi mendelik, merasa sedikit sebal karena Miyuki yang tiba2 muncul.
Miyuki adalah teman sekelas mereka yang duduk tepat di belakang Kenichi.
Miyuki memang seringkali menunjukkan
perhatian berlebih pada Kenichi. Tapi Kenichi lebi “Oh ya, Kei, kau
tahu, kursi yang kau duduki di ke
Hajime. Tapi Hajime hari ini tidak masuk. Aku rasa besok kau terpaksa
harus pindah tempat duduk.” Lanjut Miyuki.
“Benarkah Kenichi? Seperti apa Hajime?” Tanya Keik “Tapi kau tak usah
khawatir. Kursi belakang masih tempat duduk di bagianMiyuki. belakang.”
Lanjut
Kenichi melirik Miyuki, ia menduga ada nada iri da suka Keiko duduk
sebangku dengan Kenichi.
“Eh, aku tak keberatan duduk sebangku denganmu. Ak memindahkanmu, Keiko.
Tak mungkin murid baru ditempatkan di kursi paling belakang. Apalagi
kau perempuan.” Sahut Kenichi sambil tersenyum. “Memang‟y kenapa kalau
aku perempuan? Aku tak kebe memang tempat duduk di
sampingmuKenichi,nanti akusudahakanpindahadake pemilik kursi yang masih
belum ada pemilik‟y.” kata Keiko “Jangan!” teriak Kenichi tiba2.
“Memang seharus‟y begitu!” ujar Miyuki.
Mendadak Kenichi sebal sekali dengan tingkah Miyuki. Keiko tertawa geli
melihat reaksi Kenichi dan Miyuki.
“Gomen nasai (maaf),-san.Bukan‟yKenichiaku tak suka menjadi te hanya tak
mau menyerobot milik orang lain.” Ucap K
Kenichi menghela nafas. Ia memandang ke arah Miyuki dengan tatapan
kesal, sedangkan
Miyuki balas memandang‟y dengan wajah puas penuh
Bab 2
Keiko sedang membereskan buku‟y untuk pelajaran pe
Hagashi Senior High School, saat tiba2 saja telapak tangan kanan yang
cukup besar
menggebrak buku yang baru saja ia letakkan di atas “Kau murid baru ya?”
Tanya anak lelaki penggebrak “Hajime, apa yang kau lakukan?”
Kenichi tiba2 saja berdiri di samping anak itu.
“Kaujangan ikut campur Kenichi! Aku ingin bicara de dipanggil Hajime
itu.
Keiko mulai memahami situasi ini. Ia tersenyum manis.
“Izaki Hajime? Hajimemashite. Yoshinara Keiko desu
Aku sudah mendengar tentang kamu, Hajime. Gomen nasai (maaf) kemarin aku
meminjam
kursimu. Tapi sekarang aku sudah pindah, tidak dud
Keiko.
“Itu masalah‟y. Mengapa kau pindah daridisebelahkursiku? S Kenichi. Biar
aku yang duduk di sini.” Sahut Hajim Hajime meletakkan tas‟y di atas
meja Keiko, lalu d terletak di barisan tengah paling belakang itu memang
kosong. Keiko memandangi anak yang
bersikap cuek itu dengan heran.
“Kau ingin duduk di sini?” Tanya Keiko.
“Iya. Ada masalah? Kau tidak suka duduk di meja pa peduli dan senyum
sinis.
“Tapi kenapa kau ingin duduk di sini?bisalebih Lebihfokus enak d
mendengarkan penjelasan sensei (guru).” Tanya Keik Hajime mencondongkan
tubuh‟y ke arah Keiko.
“Aku lebih suka duduk di kursi paling belakang. Du adalah kesempatan
bagiku untuk kembali duduk di kursi paling belakang. Sekarang, silahkan
kau duduk di depan. Jangan banyak tanya lagi. Kau “Keiko, menurutku,
sebaik‟y kau duduk di tempat ke Yamamoto saja.” Kata Kenichi.
“Ya, betulnichisekalebih.Kepantas menjadi teman sebangku sambil nyengir
lebar.
“Namaku, Keiko,-san! HajimeTolong kau panggil aku Keiko, jang menatap
sedikit kesal ke arah Hajime.
“Terserah apa pun maumue..” Sahut Hajim
Ia malah mengeluarkan ipad, memasang headset, dan asyik mendengarkan
musik. Kemudian
bel tanda masuk berbunyi, Keiko lalu kembali ke te Diam2 Kenichi melirik
Keiko. Ia menarikalimenjadi temannafas lega sebangku‟y.
***
“Kau mau kan, menemaniku menjelajahi Kota Kyoto? A
Keiko pada Kenichi setelah jam pelajaran terakhir usai. Kenichi
tersenyum lebar.
“Tentu saja aku mau. Kauini pasytik sukasekaliKyoto.”Jawab.KotaKen
Wajah‟y cerah sekali. Menemani Keiko keliling Kota kencan berdua.
“Kyoto sering sekali disebut sebagai kota kuno Jep banyak peninggalan
sejarah masa lalu yang masih dipertahankan di kota ini. Kau tahu kan,
Kei,
Kyoto pernah menjadi ibu kota kekaisaran Jepang. Tapi sekarang Kyoto
adalah kota pariwisata. Banyak turis yang datang berkunjung ke kota ini,
bukan hanya turis dari seluruh pelosok Jepang,
tapi juga turis mancanegara. Bagi yang ingin melih berwisata saja di
kota ini.” Kata Kenichi.
“Kau menjelaskan‟y persis sekali pemandu wisata ya smabil tersenyum
geli.
“Baiklah,bagaimana jika kita berperan seolah aku pemandu wisata dan kau
adalah seorang turis?” ajak Kenichi.
Keiko tertawa semakin lebar. Dan Kenichi suka sekali melihat Keiko
tertawa. Keiko semakin cantik bila sedang tertawa.
“Popcorn!” gumam Kenichi. “Kau bilangapa,Kenichi?”
“Ah, tidak apa2. Bagaimana, kau setuju menjadi tur “Berarti kau akan
menjelaskan semua yang ada di Ko “Kota Kyoto ada di bagian selatan
Prefekturkotaini. Kyoto.
Sungai Kamogawa di bagian timur, Sungai Takanogawa di bagian tengah,
Sungai Katsuragawa
di bagian barat dan Sungai Ujigawa di bagian selat
Kyoto, sering juga disebut lembah Yamashiro. Dikelilingi Gunung
Higashiyama, Gunung
Kitayama dan Gunung Nishiyama.” Kata Kenichi memul “Pengetahuanmu luas
sekali.” Ucap Keiko sambil ter
Kenichi tersipu malu.
“Nilai pelajaran geografimu pasti bagus.” Lanjut K Nilai pelajaranmang
selalugeografi‟ybagus.Hanyasaja iamelemah di pelajaran matematika,
fisika dan kimia. Dan satu lagi, pelajaran bahasa inggris!
“Ah, tebakanmu kenapa tepat sekali, Kei? Aku meman
Kenichi.
“Terlihat dari wajahmuiassekaliberceritayangtentang keadaanantuskota
ini, sampai sedetail itu. Kau harus menjadi ahli geografi, Kenichi! Atau
sekalian saja menjadi ahli geofisika. Negara ini butuh banyak ahli
geofisika, terutama untuk memantau keadaan gempa yang sering
mengancam Jepang.” Kata Keiko sambil menepuk bahu Kenic
Kenichi semakin tersipu disentuh Keiko seperti itu. Diam2 Kenichi
melirik ke arah Keiko.
“Ah, Keiko… kau benar2 membawa perubahan positif d “Idemu bagus
sekalini, akuKeiko!malahSeltamak terpikir untuk sebentar, ahli
geofisika… berarti harus paham ilmu sanggah Kenichi.
“Fisika itu tidak sulit, Kenichi. Kau hanyailmu perlu fisika.” Sahut
Keiko.
“Keiko bilang fisika tidak sulit? Pasti dia anak j Jangan2 gadis itu
bisa segala‟y. Sudah dua minggu terlihat kesusahan menghadapi semua
pelajaran di sekolah. Lalu apa kelebihan Kenichi di
banding Keiko? Kenichi pandai bermain basket. Ia adalah kapten basket di
sekolah ini.
“Ohya, kau harus siap2 menghadapi perubahan suhu d kota ini dikelilingi
pegunungan, perbedaan suhu antara siang dan malam, antara musim dingin
dan musim panas lumayan besar. Mungkin kau butuh waktu untuk beradaptasi
sampai kau
terbiasa dengan perubahan suhu di kota ini.” Kata
Keiko mengangguk-angguk tanda mengerti.
Kenichi melanjtkan aksi‟y sebagai tour guide bagi Keiko.
Keiko terpesona melihat rumah2 kayu di kota ini yang masih terawatt
dengan baik.
“Bagaimana Kyoto menurutmu? Tidak semodern dan ser “Di sini tidak
sesibuk Tokyosini.AkuTapi,jadipunya banyakakuwaktumulai suka merenung.”
Jawab Keiko.
“Aku suka sekali tinggal di kota ini. Aku pernah k menyenangkan. Kyoto
selalu indah sepanjang tahun. Dipenuhi salju di musim dingin, bunga
sakura bermekaran di musim semi, bukit2 yang sejuk di musim panas dan
pemandangan warna-warni daun musim gugur.” Kata Kenichi.
“Ah ya, mekar‟y bunga sakura! Sekarang masih ada, “Kau sudah pernah ke
bukit dadisebatangbelakangpohonsakura. Walausekolah? Di hanya satu
pohon, tetapi saat musim semi, bunga‟y mendadak akan ramai dipenuhi guru
dan murid2 yang bermekaran. Tapi
seperti‟yuradipohonitusaatsudahberguguranini semuabunga.Kau ska
terlambat datang. Bunga‟y sudah mekar sejak tangga “Bukit di belakang
sekolah?”
Mata Keiko mendadak berbinar-binar.
“Di Kyoto, tempat untuk hanamaiadalah(melihatdiMaruyama Parksakura) ya
dan sepanjang sungai Kamogama. Tapi sekarang sudah akhir April. Pasti
sudah tak banyak
bunga Sakura yang mekar di sana.” Lanjut Kenichi.
Keiko masih saja memikirkan bukit di belakang sekolah. Bukit itu cukup
rimbun ditumbuhi banyak pepohonan besar dan tampak sepi.
“Aku rasa, tur kita hari ini sudah cukup. Capek ju lanjutkan lagi.” Ucap
Keiko.
Kenichi mengangguk.
“Kita jelajahi Kyoto pelan2. Aku akanperlu setiaakuuntuk menjad
menenmaimu, katakan saja.” Sahut Kenichi.
Keiko tersneyum lebar.
“Kau memang teman yang baik, Kenichi!” kata Keiko. “Ayo, kuantar kau
pulang. Kita naik bis saja. Nant
Ajak Kenichi.
Keiko mengangguk. Sebenar‟y rumah Kenichi dan Keiko tid blok saja.
Kenichi mengantar Keiko hingga sampai d “Domo arigato gozaimasu (terima
kasih banyak). Kau dan mengantarku sampai di rumah, Kenichi.” Ucap
Keiko, ia “Dou itashimashite (terima kasih kembali). Kapan2 bersama di
rumahku. Ibuku pandai sekali memasak. Dan dia suka sekali jika ada teman
perempuan yang datang berkunjung ke rumah.” Sahut Kenichi.
“Aha, pasti sudah banyak gadis2 di sekolah kita ya tau Kenichi, banyak
gadis yang menyukaimu di sekolah. Kenichi Takahiro, kapten basket
Higashi
Senior High School! Tentu saja menjadi idaman banyak gadis.” Goda Keiko.
“Aaah, tentu saja tidak, Keiko! Belum ada satu pun datang ke rumahku.”
Sahut Kenichi.
“Tapi tadi kau bilang, ibumu senang sekali jika ad
Keiko.
“Eh,maksudku, ibuku sering bilang begitu. Ibuku sering bilang begini:
kenapa kau tak pernah mengajak teman sekolahmu yang perempuan berkunjung
ke sini, Kenichi? Haha (ibu) ingin
sekali menjamu‟y dengan hidangan yang ilezat.. Kapan
Keiko tertawa terbahak-bahak.
“Ah, mana mungkin kau belum punya pacar?” sahut Ke “Tapi aku memang
belum punya pacar.” Sanggah Kenic “Serius? Memang‟y tak ada gadis yang
kau sukai di Sudah kelas tiga senior high school tapi belum punya
pacar.” Le Kenichi tertegun. Tentu saja sekarang ini ada gadi
Yoshinara Keiko.
“Kau sendiri, memang‟y kau sudah punya pacar?” Ken
Keiko menatap Kenichi lekat.
“Tentu saja. Aku pernah punya pacar di Tokyo.” Jaw
“Pernah punya? Maksudmu sekarang sudah tidak punya “Kami terpaksa
berpisah karena aku harus pergi men hubungan jika jarak kami sudah
terlalu jauh.” Jawab Keiko.
Padahal bukan itu alasan‟y kenapa ia tak bisa mene “Jika kalian memang
sungguh2 saling mencintai, jar
Kenichi.
Ucapan Kenichi itu telak sekali membuat Keiko mati kutu.
“Eh, maafkan kata2ku, Keiko. Aku ini sok tahu seka soal cinta. Aku belum
pernah pacaran sama sekali.”
Ia merasa bersalah melihat raut wajah Keiko berubah menjadi murung.
“Hah?au Kbelum pernah pacaran sama sekali, Kenichi?
Tanya Keiko.
Kenichi menggeleng kuat2.
“Padahal aku ingin-kalimerasakanjuganonton filmsekalibioskopberdua
dengan gadis yang aku sukai seperti teman2ku yang lain. Aku tidak
seperti Hajime yang sudah berkali-kali gonta-ganti pacar.” Jawab
Kenichi.
“Hm, baiklah. Aku akan mengajarimu cara mendekat s “Itu bagus sekali!
Keiko, maukah kau kapan2 menema
Kenichi.
“Memang‟y kau menyukai aku? Kau bilang kau ingin n sukai, kan?” Keiko
balik bertanya.
“Aku memang menyukaimu.” Jawab Kenichi. Kemudian ia tertegun dengan
jawaban‟y sendiri.
“Maksudku, aku menyukaimutemansebagyaingtemanmenyenangkan.K.” Kenichi
masih ingin menyembunyikan perasaan‟y pada “Okay, aku mau nonton berdua
denganmu. Tapi ada sy “Apa syarat‟y?” Tanya Kenichi.
“Kau harus bisa mengalahkanulawanaku satubermain.”JawabbasketKeikosat
Kenichi tertegun. Ia belum pernah melihat Keiko bermain basket. Kegiatan
olahraga yang dipilih Keiko adalah atletik. Kenichi tersenyum lebar. Ia
yakin sekali bisa mengalahkan Keiko.
“Aku setuju sekali.” Sahut Kenichi.
“Baiklah,besok setelah usai sekolah, kita akan bertandi sambil
tersenyum.
“Setiap hari aku sudah bermain basket, Keiko. Aku
Sahut Kenichi.
“Kita lihat saja besokngedipk.”Ucapn Keikomatakiri‟ysambil. me “Jaa
(sampai jumpa), Kenichi.” Lanjut Keiko.
Kenichi mengangguk.
“Mata ashita (Sampai jumpa besok) di sekolah.” Uca
Ia mulai melangkah menjauh dari depan rumah Keiko. Keiko tersenyum. Hari
ini cukup
menyenangkan.Selama enam belas tahun hidup‟y, Keiko hanya per kota Kyoto
saat study tour bersama rombongan sekol Keiko tersenyum melihat Kenichi
tampak yakin sekal kapten tim basket perempuan di senior high school‟y
saat di Toky
Bab 3
Mentari musim panas masih bersinar menyelimuti lapangan basket outdoor
di Higashi Senior School. Padahal ini sudah jam bubar sekolah. Kenichi
bersiap memantulkan bola basket yang sejak tadi ia pegang erat. Keiko
sudah bersiap untuk menghalangi Kenichi memasukkan bola basket itu.
Pertandingan basket satu lawan satu akan segera di mengumumkan rencana
mereka ini kepada siapa pun. Tetapi melihat mereka asyik bertanding
berdua, beberapa murid yang belum pulang tertarik untuk melihat Kenichi
dan Keiko bertanding. Miyuki juga ikut menonton. Ia berharap Kenichi
mengalahkan Keiko. Hajime yang super cuek pun ikut menonton juga. Ia
ingin tahu seberapa tangguh murid baru itu. Diam2 Hajime kagum dengan
kecepatan lari Keiko. Hajime tertarik ingin mengajak Keiko ikut serta
dalam komunitas Yamakashi (free running) Kota Kyoto.
Awal‟y Kenichi sedikt menganggap-kaliremehKeikoberhasilKeiko. Teta
menggagalkan‟y bola memasukkan kekeranjang.Bahkan Keiko mendapat skor lebih
dulu.
Hajime berseru memberi semangat paling keras.
“Sugoi (hebat), Keiko!” teriak Hajime sambil berte
Miyuki menatap sebal kepada Keiko dan menatap heran kepada Hajime yang
tiba2 mendukung Keiko.
Kenichi semakin waspada. Sedangkan Keiko tetap san mendapat skor. Ia tak
mengira Keiko sehebat ini. Kenichi tersenyum agak lega saat ia bisa
mengungguli dua angka dari skor Keikosampaiwaktu.Tapiyang senyum mereka
tentukan habis, skor‟y dan Keiko seri.
Seri dengan Keiko sama saja kalah bagi‟y. Bagaiman “Sayang sekali,
Kenichi. Kau tidak berhasil mengal nonton berdua.” Ucap Keiko, lalu ia
tersenyum lebar.
“Keiko, kenapa kau tak bilang2 kalau ternyata kau “Kau tidak pernah
bertanya.” Jawab Keiko singkat. “Apakah kau… ikut tim basket
sekolahmuichicuriga. waktu di To “Aku dulu kapten tim basket di
sekolahku di Tokyo. bermain basket. Tiba2 saja aku tertarik ingin mend
Jawab Keiko.
“Dame! (jangan).” 2.Cegah Kenichi cepat “Kenapa? Kau tak suka aku
bermain basket?”
“Keiko… aku… aku baru mengenalmu sebentar, tetapi mengusai hampir semua
hal. Sedangkan aku, aku hanya mahir bermain basket. Jika kau ikut
basket juga, dan berhasil menjadi tim basket wanita di sekolah ini, apa
yang bisa aku banggakan
dari diriku padamu Keiko? Aku mohon, bisakah kau m
Kenichi.
“Baiklah, Kenichi, aku tidak akan ikut tim basket sambil tersenyum.
Lalu ia pergi meninggalkan lapangan itu. Diiringi tatapan sebal Miyuki
dan tatapan kagum
Hajime. Keiko segera pergi ke tempat‟y merenung. T
Garden.
***
Di bukit belakang sekolah ini, Keiko kembali menikmati tempat‟y menyepi.
“Kimochi (nyaman rasa‟y).” batin Keiko, lalu ia me
Jnagan masuk tim basket sekolah.
Permintaan Kenichi tadi sempat mengejutkan Keiko.
“Baiklah, Kenichi! Aku tidak akan masuk timl basket tersenyum lebar.
Keiko memberanikan diri mendatangi bukit ini setel keberadaan bukit di
belakang sekolah ini. Ia terkadang butuh saat menyendiri. Terutama jika
ia
sedang terkenang dengan seorangudiTokyoangduludisukai‟y.Watanabewak
Daisuke yang dulu disukai‟y dan menyukai‟y. Tapi K Hazuki Reika juga
menyukai Daisuke. Hazuki Reika s mungkin melukai
perasaan eiko masih sahabat‟y bisa melanjutkan hidupsendir itanpa. K Daisuke…
Perlahan namun pasti ia mencoba melupakan sosok Daiuske. Ia akan
menemukan pengganti Daisuke. Tapi mengapa bayangan sosok Daisuke masih
saja sering muncul jika ia sedang menyendiri seperti ini?
“Kau menyerobot tempat favoritku!”
Suara teriakan itu mengejutkan Keiko. Ia segera ma dan memperhatikan
sosok yang telah berdiri tegap d “Hiroyuki?” ucap Keikp saat mengenali
sosok itu.
Ishikawa Hiroyuki. Pemuda yang tak pernah tersenyum.
“Maksudmu, tempat ini adalah tempat favoritmu?” Ta “Aku sudah sering ke
tempat ini sejak aku kelas sa datang ke sekolah ini. Dan tanpa
permisiabHiroyuki menempati dengan suara tegas.
Keiko penasaran, bagaimanakah rupa pemuda itu jika tersenyum? Pasti
ganteng sekali, karena sebenar‟y wajah Hiroyuki cukup rupawan.
“Gomen nasai (maaf), aku tidak tahu ini adalah tem pengumuman. Aku
menemukan‟y tanpa sengaja. Dan pili Tempat ini nyaman sekali.” ucap
Keiko.
Sebenar‟y sudah lama-tanyatentang Keikososok Hiroyuki bertanya.Iapemuda
berwajah
tampan. Sayang‟y ia tak sangat pernah cerdas. tersenyum. Ia juga Keiko
sebenar‟y tertarik mengenal Hiroyuki lebih j dengan Daisuke. Mereka
ternyata mempunyai minat yang sama. Sama2 menyukai tempat sunyi
ini.
“Padahal aku sudah terlanjurapKeikpmemberi. nama tempat i
Ekspresi Hiroyuki tidak berubah.
“Aku memberi nama tempat ini Heavenly Garden.” Lan
Tiba2 saja ekspresi wajah Hiroyuki berubah. Ia tampak sedikit tersentak.
“Kau tahu dari mana nama itu?” Tanya Hiroyuki tiba “Aku menciptakan
itu sendiri untuk tempat ini.” Jawab Keiko “Tidak mungkin! Kau pasti
pernah membaca‟y di suat “Entahlah. Mungkin aku memang terinspirasi dari
se “Sedang apa kau di sini?a HiroyukiMengapalagi. kau kemari?” Tany
“Aku sedang beristirahat sehabis bertanding basket
Lalu ia balik bertanya.
“Ini memang tempatku dari dulu.” Jawab Hiroyuki. “Menurutku, ini tempat
umum. Siapa untuk mengusirku boleh. kemar Iya, kan? Kalau kau melarangku
berada di sini,itu “Baiklah. Jika kau memang sangat menginginkan temp
lain.” Kata Hiroyuki, masih tetap tanpa senyum.
Hiroyuki melangkah jauh dari tempat itu. Ia berhenti di bawah pohon
sakura yang berjarak
kurang lebih enam meter dari pohon weeping willow
Hiroyuki mengeluarkan sebuah buku lumayan lebar. Ia juga mengeluarkan
sebuah pensil. Apa yang sedang dilakukan Hiroyuki di sana?
Hiroyuki memandang lepas ke arah bawah bukit. Hiroyuki mulai asyik
menggerak-gerakkan pensil‟y ke atas buku lebar.
“Apa yang sedang dilakukan Hiroyuki? Apakah dia se dalam hati.
Tapi kemudian Keiko memutuskan tak ingin mengganggu Hiroyuki. Ia kembali
memejamkan
mata. Ia mulai tertidur. Saat ia terbangun dan mem sudah berdiri di
hadapan‟y.
“A… apa yang kau lakukan?” tanya Keiko cemas. “Aku baru saja berpikir
ingin membangunkanmu. Kau pukul enam. Kau bermaksud tidur di sini sampai
kapan? Sampai malamkah? Sampai srigala2
gunung datang mengunjungimu?” jawab Hiroyuki panja Keiko tertegun. Baru
kali ini Hiroyuki menjawab pertanyaan‟y “Kau bercanda, kan? Mana mungkin
di sini ada sriga
Sanggah Keiko.
“Terserah kau, percaya atau tidak.” Sahut Hiroyuki
Hiroyuki melangkah menjauhi Keiko. Keiko segera bangkit berdiri dan
cepat2 mengejar langkah Hiroyuki.
“Hei, Hiroyuki, tunggu.” Ujar Keiko.
Udara di bukit ini mulai terasa dingin.
“Hiroyuki, Arigato (terima kasih) telah menunggu a langkah Hiroyuki.
Ia tersenyum manis. Tapi lagi2 Hiroyuki tidak memb
Mereka berjalan beriringan tetapi tak saling bicara. Mereka berjalan
berdua hingga tiba di gerbang sekolah.
“Kau pulang naik apa?” tanya Hiroyuki tiba2. “Aku… naik bis.” Jawab
Keiko.
“Akun akan mengantarmu.” Sahut Hiroyuki.
Keiko melongo mendengar‟y. Ia merasa seperti sedan lengan‟y untuk
meyakinkan diri‟y bahwa ini bukan m “Aww!” teriak‟y.
Ia merasa sakit. Hiroyuki sontak menoleh ke arah Keiko.
“Kaukenapa?” tanya‟y heran.
“Aku… tadi… mencubit lenganku sendiri. Aku tidak p pulang. Aku kira aku
sedang bermimpi.” Jawab Keiko “Tindakanmu benar2 tak masuk akal.
nehTentu jika aku saja ini mengantarmu pulang? Aku bukan lelaki tak
berperasaan yang tega membiarkan anak gadis
pulang sendirian malam2 begini.” Sahut Hiroyuki.
Ia masih saja enggan tersenyum. Sementara senyum Keiko semakin lebar.
Ternyata Hiroyuki masih punya hati juga. Ia akan membuat Hiroyuki
tersenyum. Sepanjang perjalanan dalam bus,
Hiroyuki mau juga bicara sedikit2. Setidak-tidak‟y, Keiko tahu apa
hobi‟y, beberapa informasi lain‟y.
Bab 4
Kazuhiko Naomi memandangi diam2 dari kejauhan sosok Yoshinara Keiko. Ia
merasa cantik dan
cukup populer di sekolah‟y ini. Tapi sekarang tiba
Naomi merasa sedikit agak tersisih.
Awal‟y ia tak sudi mengundang Keiko untuk hadir da kemudian ia punya ide
lebih baik. Ia sengaja ingin mengundang Keiko. Ia minta semua tamu
yang ia undang datang ke pesta ulang tahun‟y menge untuk yang perempuan
dan „Prince‟ untukistimewayang. laki2 Dress code yang ditulis di
undangan itu bukan „Lol
Naomi memang sengaja berniat menjebak Keiko.
Walaupun tinggal di Kyoto, tetapi Naomi sangat fas lalu menjadi Miss
Universe, kemudian menjadi artis terkenal.
Naomi sangat berharap Tachiba Ryuji hadir -2dalam pe itu sudah memikat
hati Naomi sejak pertama kali datang di sekolah ini. Tapi Ryuji tak
menyukai
Naomi. Naomi tak berhenti berharap walau hingga kini Ryuji masih saja
bergeming.
“Yoshinara-san.” Panggil Naomi sebelum langkah kaki Keik Keiko menoleh
dan tampak sedikit terkejut melihat paling sering bersikap sinis
kepada‟y. Naomi tersenyum manis kepa “Keiko, sebelum kau pulang, ada
yang ingin kuberik “Naomi? Apa yang akan kau berikan padaku?” tanya K
Naomi mengangsurkan sebuah amplop merah jambu ke arah Keiko.
“Ini untukmuNaomi..” Ucap
Sedikit ragu Keiko menerima amplop itu.
“Boleh aku lihat?” tanya Keiko.
“Tentu saja. Kau memang harus membaca‟y. Itu penti Gadis itu masih saja
tersenyum manis. Tetapi senyu
Senyum Naomi itu seperti menyimpan sesuatu yang berbahaya. Keiko membuka
kartu itu.
“Ini undangan ulang tahunmu?” tanya Keiko.
Naomi akan mengadakan pesta ulang tahun‟y yang ke megah. Pesta itu akan
berlangsung nanti malam.
“Iya.mengundangmuAku ke pesta ulang tahunku yang ke tujuh belas nanti
malam. Datang, ya.
Jangan terlambat. Acara akan dimulai pukul delapan “Ini mendadak sekali,
Naomi. Aku belum mempersiapk mengira kau tak akan mengundangku.” Kata
Keiko.
“Hei, mana mungkin aku tidak mengundangmu? Kau kan kado. Asalkan kau
datang saja aku sudah senang. Anggap saja ini sekaligus sebagai pesta
menyambut kedatanganmu diomi . sekolah kita.” Sahut Na “Arigato (terima
kasih)-santelah.” Ucapmengundangku,Keiko. Naomi “Oh iya, jangan lupa
dress code‟y ya. Untuk sediki dress code yang sudah aku tetapkan.” Kata
Naomi. “Dress code?” tanya‟y.
“Bacalah baik2undangan itusurat.Kaupasti tahu apa yang kumaksud. Kau
gadis dari Tokyo.
Pasti tahu fashion paling mutakhir di Tokyo.” Jawa “Aku berharap kau
datang, Keiko. Suatu kehormatan
Naomi.
“Baiklah, aku ahutpastiKeiko. datang.” S
Naomi mengangguk lalu permisi pergi menuju mobil k menoleh ke arah
Keiko.
“Jangan lupa dress code‟y, Keiko. Kau pasti tak ma pestaku nanti.”
Teriak Naomo.
Keiko hanya sempat mengangguk. Ia masih tak tahu di mana harus mencari
pakaian berwarna-warni cerah serta foundation, bedak dan lipstick
berwarna putih.
Hari ini ia tidak pulang bersama Kenichi. Karena Kenichi ada latihan
basket hingga sore. Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Keiko yakin
Kenichi pasti sudah pulang. Ia pun segera menelepon Kenichi.
“Moshi2 (halo), Kenichi. Kau sudah pulang?” tanya telepon dari‟y.
“Ada apa, Keiko?” jawab Kenichi.
“Kau datang ngke tahunpesta Naomiula nanti malam?” tanya Keik “Mm…
sebenar‟y aku malas. Karena harus berdandan s Pangeran kegelapan?” jawab
Kenichi.
“Itu ide yang bagus sekali, Kenichi. Kau menjadi p
Apakah kau punya foundation dan bedak berwarna putih? Kalau kau menjadi
Pangeran vampire
kau juga harus berdandan dengan wajah pucat.” Kata “Para gadis pasti
diminta berpakaian ala putri ya? “Bukan, aku harus berdandanJawabKeiko.
Ganguro Style.” “Ganguro Style? Benarkah? Dandanan seperti wajah h
heran.
“Sou ne (begitulah). Tapi aku tak punya-warni bedakmencolokputi.
Jawab Keiko.
“Sebentar, ibuku akseperti‟ywarnaputih.Ibukupernahpunyaberdandanbedala
Geisha dalam
salah satu festival. Soal baju warna-warni, hm… seperti‟y ibuku juga pu
meminjam‟y. Bagaimana jika kau datang ke rumahku,
Kenichi.
“Baiklah,kan akudatang ke rumahmu.” Jawab Keiko.
Ia segera bersiap menuju rumah Kenichi yang tidak pesan untuk ayah‟y.
Tak lama, Keiko sudah berada d pintu dan menyambut Keiko dengan wajah
ceria senang sekali.
“Youkoso (selamat datang). Ah, aku tak percaya kau
Kenichi.
Ia mempersilahkan Keiko masuk.
Keiko duduk si atas tatami di depan meja berkaki rendah itu. Tak lama
datang seorang wanita
dewasa, cantik dan langsing membawa nampan dengan sebuah g “Haha (Ibu),
kenalkan ini Yoshinara Keiko, teman b “Oh, gadis yang sering kau
ceritakan itu, ya?” tan
Keiko melirik curiga ke arah Kenichi. Kenichi sering menceritakan
tentang dir “Hajimemashite. Yoshinara Keiko desu. (Salam kenal yoroshiku
(senang bertemu).” Sapa Keiko.
“Kochirakoso yoroshiku (senang bertemu denganmu). diminum, Keiko.” Kata
Nyonya Michiko.
“Arigatoo (terima kasih), Okaasan (sebutan untuk i “Haha senang sekali
akhir‟y ada teman perempuan Ke
Selama ini, Kenichi tak pernah mengajak satu pun teman perempuan‟y
datang k Kata Nyonya Michiko.
“Haha (Ibu), Keiko kemari karena ada yang diperluk sebelum‟y. Kami ingin
minta sedikit bedak putih mi pakaian Haha juga. Seingatku Haha punya
beberapa pakaian berwarna-warni.” Sahut Keni “Oh, tentu saja boleh. Haha
memang masih menyimpan buah kaus lebar berwarna kuning, merah dan hijau
t
Mereka selesai berdandan tepat pukul tujuh. Mereka segera menuju rumah
Naomi dengan menumpang taksi.
Tak lama mereka sampai di sebuah rumah besar yang megah. Kenichi dan
Keiko menuju pintu dan memencet bel. Seorang wanita dewasa berpakaian
pelayan membukakan pintu.
“Youkoso (selamat datang).” Sapa wanita pelayan it “Kami teman
sekolah-san.”JawabNaomiKenichi.
“Silahkan masuk, langsung ke kebun belakang.” Kata
Sudah hampir pukul delapan malam. Tamu yang hadir sudah cukup banyak.
Tapi diantara
semua‟y, tak ada yang berpenampilan menyeramkan sep berpakaian manis.
“Lolita.” Gumam Keiko.
Mengapa gadis2 yang lain‟y berpenampila dengan gay ini aneh sekali.
Kenichi juga menyadari perbedaan yang mencolok ini. Para tamu laki2
berpakain rapi. Tapi
Kenichi merasa istimewa dengan penampilan‟y.
Dari kerumunan orang, muncul Naomi yang tampak cantik.
“Youkoso (selamat datang), Keiko, Kenichi.” Sapa N Senyum‟y
tampaknderungmeledekce.
“Hai (Ya). Tonjoubi omedetou gozaimasu-san.” Ucap(SelamatKeikoul.
“Tonjoubi omedetou gozaimasu (Selamat ulang tahun) Lalu memberikan
sebuah kotak kecil. Naomi menerima “Arigato (terimaKalian kasih)datang.
berdua bareng, ya?” tanya “Keiko, penampilanmu benar2 penuh warna.” Ucap
Nao
Tamu undangan lain segera menoleh ke arah Kenichi dan Keiko. Beberap di
antara mereka berbisik-bisik lalu tertawa kecil.
“Naomi, apakah kaucodmengubahpestamudressini?” tanya Keiko mu merasa
menjadi bahan pembicaraan.
“Ah, iya, Keiko. Aku lupa memberitahumu kalau dres style lebih menarik
daripada Gangoro Styleomi. yang an
Kenichi memandang kesal kepada Naomi. Naomi pasti sengaja menjebak
Keiko.
“Seharus‟y dress code pestamu adalah harujuku styl kan, bagaimana
modis‟y remaja Tokyo? Dan penampila memang tak ingin terlihat kodian
seperti kalian. Keiko tentu saja selalu ingin tampil beda.
Menurutku tampil berani dengan gaya ganguro itu ke menyindir.
Naomi memandang sebal kepada Kenichi. Kenichi segera menuntun Keiko
berjalan menuju meja yang menghidangkan beragam makanan kecil.
“Pestamu sudah dimulai kan, Naomi? Kami sudah bole tanya Kenichi.
Dan tanpa menunggu jawaban Naomi, ia segera saja mencomot sepotong kue.
Naomi
memandang‟y semakin sebal. Naomi melihat ke- sekeli cari seseorang.
“Ryuji, kenapa belum datang juga?”
Baru saja Naomi bergumam begitu, tiba2 saja muncul seorang pemuda tinggi
tegap berpakain dengan warna mencolok. Wajah‟y tertutup bedak putih
tebal.
“Konbanwa (selamat malam).” Sapa‟y dengan suara la
Mereka semua tampak tercengang melihat penampilan pemuda itu. Keiko juga
terkejut sekali, ia
tak menyangka akhir‟y ada anak lain yang berpenamp “Kasihan sekali anak
itu. Apakah ia juga korban dik
Naomi adalah yang paling terkejut. Pemuda yang baru datang itu adalah
undangan yang paling penting. Ia berharap pemuda itu akan hadir dengan
penampilan necis menonjolkan
ketampanan‟y. Tetapi dengan cuek‟y lelaki itu mala “Ryuji!” panggil
Naomi.
“Konbawa, Naomi.” Sahut lelaki itu.
“Tonjoubi omedetou gozaimasu (Selamat ulang tahun) itu.
“Arigato (terima kasih), Ryuji.” Sahut Naomi.
“Tapi, kenapa kau berpakaian seperti itu?” tanya N Ryuji adalah seorang
pemuda yang tampan. Ia tak me berpakaian norak seperti itu.
“Ada apa dengan
pakaianku?asadipakairemajaIniTokyogayadiHarajukuyang.Inimodisbi sekali…”
Ryuji tak melanjutkan kata2‟y.
Tiba2 saja ia melihat Keiko berpenampilan dengan g menghampiri Keiko.
“Hajimemashite (Salam kenal). Tachubanahiku(NamakuTachibanaRyuji desu
Ryuji. Senang berkenalan senganmu). Siapa namamu?” “Hajimemashite.
Yoshianara Keiko desu. Kochirakoso Yoshinara Keiko. Senang juga
berkenalan denganmu.” “Aku belum pernahamu.Kaumelihteman Naomi di mana?”
tanya Ry “Aku murid baru di kelas Naomi. Aku baru saja pind “Ah, gadis
Tokyo! Pantas saja penampilanmu modis s untuk tampil dengan gaya
ganguro? Jangan2 kita soulmate.” Kata Ryuji s menggoda.
Kenichi yang berdiri di samping Keiko merasa sebal gugup.
“Kareshi ga iru no? Sudah punya pacar?” tanya Ryuj tersentak kaget.
“Aku… belum punya pacar…” jawab Keiko gugup.
“Ah, bagus sekali jika kau belum punya pacar. Aku padamu). Hitomebore
data no yo (Ini cinta pada pandangan pertama). Tsukiatte kudasai
(Jadilah pacarku)yuji.”sambilKatatersenyumR dan memandangi lekat Keiko.
Keiko terkejut. Banyak yang mendengar ucapan Ryuji itu. Bahkan Naomi
juga. Kenichi juga mendengar‟y. Semua terkejut dan terpana.
Naomi melongo dan tiba2 saja kehilangan semangat untuk melanjutkan pesta
ulang tahun‟y. Naomi mendadak pingsan!
Bab 5
Tachibana Ryuji memiliki karakter yang pas sekali. Tidak terlalu cerewet
dan tidak terlalu dingin. Ia campuran Jepang dan Korea.
Ia seorang anak terpandang di kotaadalahininaikgunung.Wajah‟y. ta
Tak mengherankan jika banyak gadis yang mengangumi Ryuji.
Dan dalam sekejap, kabar yang beredar di seantero Higashi Senior High
School adalah Ryuji
menyatakan cinta‟y pada gadis murid baru dari Toky Awal‟y Ryuji
bermiaksudmemintamain2Keikosaat menjadi pacar‟y. membuat kesal Naomi.
Tetapi sejak kejadian itu, perlahan ia mulai akrab dengan Keiko. Keiko
berwajah manis. Bukan
hanya Naomi yang cemburu melihat kedekatan Keiko dan Ryuji. Kenichi juga
tak suka melihat‟y. Hingga tak terasa musim panas tiba. Dalam rencana
liburan musim panas tahun ini, akan
banyak turnamen olahraga yang akan diselenggarakan.
Kenichi yang semakin sibuk berlatih basket, mulai tak terlalu kehilangan
sosok Keiko. Keiko
menunjukkan dukungan‟y pada Kenichi dengan hampir selalu h
Kenichi saat berlatih.
Kenichi cukup senang melihat Keiko yang selalu men dalam turnamen
atletik.
“Ganbatte (semangat), Kenichi!”. teriak Keiko kepad “Kau perhatian
sekali pada Kenichi. Kadang2 membua tanpa disadari Keiko sudah duduk di
samping‟y.
Keiko menoleh cepat dan tampak terkejut melihat so itu.
“Ryuji senpai?membuatkuAh, kaget saja muncul tiba2 seperti “Kau dengar
apa yang kukatakan tadi?” tanya Ryuji. “Mm… eh, apa?” tanya Keiko
sedikit gugup.
“Perhatianmu pada Kenichi membuatku cemburu.” Bisi
Seketika saja kedua pipi Keiko bersemu merah.
“Aku hanya ingin memberi semangat pada Kenichi dan bertanding melawan
tim sekolah lain lima hari lagi “Kau sendiri, kapan akan bertanding?”
Kenichi mena
Lagi2 Keiko tersipu malu.
“Seminggu lagi.” Jawab Keiko.
“Seusai kau bertanding, kau harus gantian memperha “Perhatian apa yang
harus-san?”kuberiktanyan Keikopadamu,sambilRyujit “Aku ingin kau
menemanikuunungFujimendaki.”JawabG Ryuji sambil “Mendaki Gunung Fuji?”
ulang Keiko.
“Kau sudah pernah mendaki Gunung Fuji?” tanya Ryuj “Belum pernah.” Jawab
Keiko.
“Ah, kau tak suka mendaki gunung?” tanya Ryuji lag “Bukan‟y tak
suka,adhanyangbelummengajakkupernah mendaki gunu “Kalau begitu, tepat
sekali aku mengajakmu-tidak‟y.Seoran harus mendaki Gunung Fuji sekali
dalam seumur hidu “Gunung Fuji adalah gunungkunjungi wisatawanyang.
Bukanpalinghanyawisatawanbanyak di lokal, tapi juga wisatawan dari luar
negeri. Tentu Negara lain yang sudah pernah mendaki Gunung Fuji, “Benar
juga. Aku memang sudahhusepertilamapenasaranaparasa‟yinginbe
Gunung Fuji. Tapi karena selama ini tak ada yang mengajakku, tak mungkin
aku ke sana sendiri.
Ryuji senpai, sudah berapa kali kau mendaki Gunung “Puluhan kali. Aku
sudahi akumendaki‟yberadadiJepang saatsejakkelassatu pertama k
senior high school. Aku suka mendaki gunung. Rasa‟ puncak gunung.
Sensasional! Suatu saat nanti aku akan berkelana keliling dunia untuk
mendaki
setiap gunung yang ada di setiap Negara yang aku kunjungi. Impian
utamaku, tentu saja ingin mencapai puncak Himalaya.” Jawab Ryuji panjang
leb “Wuaaah, senpai hebat sekali! Ryuji senpai, serius tanya Keiko.
“Kalau kau mau.” Jawab Ryuji.
“Tentu usajamau!akAku juga ingin merasakan sensasi ber
Keiko.
“Kau yakin, sanggup mendaki gunung?”
“Aku pernah membaca di sebuah artikel, hanya butuh mendaki Gunung Fuji.
Berarti tidak terlalu sulit, kan?”
Ryuji tersenyum.
“Kau ini belum pernah naik gunung. Enam jam itu me Jalanan‟y pun tidak
mudah.” Sahut Ryuji.
“Aku kan sudah terbiasa olahraga. Ketahanan fisikk “Baiklah,
nantiberapakita kuat‟ybuktikanketahananse-tamatentu sajafisikmukau. Per
harus minta izin dulu pada ayahmu, apakah kau boleh pergi jauh hanya
berdua denganku.
Apalagi kita pergi bukan hanya satu hari. Kemungki harus bermalam
denganku.” Kata Ryuji.
“Ayahku pasti mengizinkan. Kau anak salah satu pej macam2 kepadaku,
karena kau harus menjaga nama bai “Ha, kau yakin sekali. Tetap
waspada,uberniatKeikomenculikmu.Mungk
Ryuji.
“Ryuji senpai, kau akan menculik siapa?” tanya Ken hadapan Ryuji dan
Keiko.
“Kenichi, latihanmu sudah selesai?” tanya Keiko. “Sudah sejak tadi. Dan
kalianu dalamberdualatihan.Jikamengganggukalianingin ko ngobrol,
sebaik‟y jangan di sini.” Jawab Kenichi t “Kenichi? Gomen nasai (maaf)
jika kami mengganggum
Sahut Keiko.
“Dia bukan‟y marah, Keiko.ah,Kenichiayokitahanyapergicemburudari.
Ryuji.
Ryuji langsung saja menggenggam tangan kanan Keiko.
“Osakini shitsureishimasu (Aku pergi duluan), Keni “Ayo, kuantar kau
pulang, Keiko.” Kata y danRyuji. Ia m tubuh Keiko semakin rapat
dengan‟y.
Kenichi hanya diam terpaku menyaksikan Ryuji membawa pergi Keiko. Ia
memang sangat cemburu melihat kedekatan Ryuji dan Keiko.
***
Awal‟y agak sulit bagi Keiko untuk mendapatri.Apalagi izin a ayah‟y
tahu, Keiko hanya akan pergi berdua saja be “Apakah dia pacarmu?” tanya
Tuan Yoshinara Aikawa “Bukan, Chici (Ayah). Dia sahabatku. Dia pernah me
seorang pemuda yang baik. Aku percaya pada‟y.” jawab Keiko. “Dan kau
sendiri, apakah Chici bisa percaya padamu “Chici bisa mempercayaiku. Aku
berjanji akan menja kesempatan bagiku merasakan
asyik‟yganJepang,Chicimendaki.Selamaini Gunung Chici kan tak pernah
sempat mengajakku mendaki ke “Baiklah, Chici percaya padamu. Tapi
temanmu itu h bertemu dan bicara sedikit dengan‟y.” kata Tuan Ai
Keiko tersenyum senang. Esok‟y Ryuji benar2 datang menje “Kau harus
berjanji akan membawa pulang Keiko deng
Tuan Aikawa mengingatkan Ryuji.
“Hai (Ya), Otousan (Sebutanerjanjiuntuk ayahakan orangmenjagalain)Ke
Ryuji.
Keiko muncul dengan membawa backpack lumayan besar “Ah, besar sekali tas
yang kau bawa. Apakah ini ya keberatan.” Kata Ryuji.
“Ini kan isi‟yukduapakaianhari diuntTokyo.” Sahut Keiko. Ryuji hanya
menggelengkan kepala‟y. Setelah pamit pergi ke stasiun bus Kyoto. Dari
sana mereka melanjutkan perjalanan ke Shinjuku.
Saat ini gunung Fuji sudah menjadi salah satu tujuan wisata.
Gunung Fuji adalah gunung yang tertinggi di Jepang dengan ketinggian
3776 meter. Untuk mendaki ke atas puncak Gunung Fuji, ada lima rute atau
pintu yang tersedia. Ryuji mengajak Keiko mendaki melalui trail
Kawaguchiko.
Turun dari bus, Ryuji dan Keiko berjalan mengikuti orang2 lain yang
sama2 ingin mendaki. Sepanjang jalan mereka dapat menikmati pemandangan
yang indah.
“Perhatikan kecepatan berjalanmu, Keiko. Atur kece di tengah perjalanan.
Tapi jangan kuatir, Kei. Karena kau masih pemula, kita akan sering
berhenti untuk beristirahat.” Kata Ryuji.
Kei hanya mengangguk mengiyakan. Beberapa kali Ryuji mengajak Keiko
beristirahat. Pukul lima sore, barulah mereka mencapai station delapan.
Station ke delapan ini adalah station dua terakhir sebelum puncak.
“Apakah kau ingin melihat matahari terbit di punca akan berhenti
bernafas saking terpesona‟y. Indah s harus melihat matahari terbit di
Gunung Fuji. Jika tidak kau a “Ah, mengapa semua‟y harus sekali dalam
seumur hid terbit di puncak Gunung Fuji, itu arti‟y kita haru
Ryuji mengusap atas kepala Keiko lembut.
“Kau memang cerdas-san!Tentusekali,saja,jikakau inginKeikomelihat
matahari terbit di
puncak Gunung Fuji kau harus mendaki di malam hari Pertanyaan‟y adalah,
sahutapakahRyuji. kau sanggup?”
“Tentu saja aku sanggup. Kenapa tidak? Tak ada yan jawab Keiko.
Ryuji hanya tertawa kecil.
“Baiklah! Kita buktikan kata2mu nanti.” Sahut Ryuj
Di station delapan, tersedia pondok untuk bermalam bagi para pendaki.
Ada ruangan communal khusus untuk perempuan. Keiko menyewa satu kamar di
sana. Dan ada ruangan communal khusus untuk laki2. Ryuji juga menyewa
satu kamar di sana.
Setelah menaruh backpack‟y, tukKeikomelihatsunsetkeluar.Matahari lagi.
Ia memerah jingga bercampur keemasan.
“Utsukushi (Indah sekali).” Ucap Keiko lalu tersen “Suteki desu ne
(Indah ya). Membuatmu merasa menda melihat pemandangan
seindahRyujiyangsudahini,berdiridi sampingkan?”Kiekotany.
“Segala rasa lelah seperti‟y setimpal karena bisa
Keiko.
Setelah langit benar2 gelap. Keiko dan Ryuji makan malam bekal yang
mereka bawa. Pukul delapan malam Ryuji menyuruh Keiko tidur, karena
sekitar pukul dua malam mereka harus bangun dan melanjutkan pendakian.
Ryuji membangunkan Keiko tepat pukul dua malam. Sebagian para pendaki
sudah berada di bagian reception untuk mulai mendaki lagi. Setelah siap,
pukul tiga pagi, Ryuji dan Keiko segera
mulai mendaki agar tak ketinggalan menyaksikan sunrise.
“Ah, mengapa puncak masih dua kilometer lagi? Pada “Ini karena trail‟y
tidak lurus, Keiko.” Sahut Ryu Mendaki gunung Fuji dalam keadaan gerimis
membuat‟y agak merindin “Ganbatte! (Semangat)!” seru Keiko.
Hingga kemudian mereka sampai di tempat yang sangat sulit didaki.
Sekian lama mendaki dalam gelap gulita, akhir‟y mu
Ryuji dan Keiko sampai di puncak pada pukul 4.55.
“Senpai, mo teppen desu ka? (Senior, ini puncak ya “So desu (Ya,
benar)!” jawab Ryuji.
Keiko merasa bangga pada diri‟y sendiri. Ternyata “Aah! Tak
percayabisarasa‟yberadaakhir‟ydipuncakaku Gunung Fuji
Perlahan langit tampak semakin terang. Matahari mulai terbit. Keiko
memotret awan2 putih dengan semburat jingga yang muncul dari bulatan
kemerahan mentari awal pagi. Lalu Keiko memotret diri‟y
jiberdua.Setelahpuas memotretdengansemuaRyuyangperlu dipotret, Keiko
menikmati pemandangan ke bawah gunung dan sekelili
Tapi tiba2 saja Keiko melihat wajah Ryuji memucat. Beberapa kali ia
tampak seperti kesulitan bermafas.
“Ryuji senpai? Kenapa?t?” tanyaApakahKeikokau sakicemas.
“Ah, aku tidak apa2.” Jawab Ryuji sambil memaksaka “Tapi wajahmu
terlihat pucat.” Kata Keiko lagi.
Ryuji hanya tertawa kecil.
“Aku hanya lapar sekali, Keiko! Sebentar, aku haru tunggu di sini ya,
Keiko! Jangan pergi ke mana2!” uca
Kemudian ia mulai melangkahkan kaki hendak meninggalkan Keiko.
“Senpai! Jangan tinggalkan aku sendiri! Aku ikut k
Ia segera merangkul lengan kanan Ryuji.
“Kaliu initidakka boleh ikut, Keiko. Tunggulah di sini.
Ryuji dengan suara lembut.
“Tapi… aku tak mau kehilanganmu, senpai.” Sahut Ke cemas.
“Aku ingin buang air kecilku?”.Memang‟ykataRuji,kau ingintampakmelia
tersenyum geli.
“Mm… aku…” sahut Keiko gugup.
“Sudahlah, kau tidak usah takut. Lihat, di sini su sendirian. Aku hanya
pergi sebentar. Kau jangan ke mana2. Berdiri saja di sini, ya?” bujuk
“Senpai… janji hanya sebentar?” tanya Keiko.
“Aku janji. Baiklah, aku pergi dulu.” Sahut Ryuji.
Pemuda itu melangkah menjauhi Keiko berjalan menuju rerimbunan pohon.
Keiko tak tahu, di tempat yang tersembunyi, Ryuji mengeluarkan sebuah
jarum suntik dan menyuntikkan zat di
dalam‟y ke tubuh‟y. Ryuji meringis. Kemudian ia me melihat‟y dalam
keadaan seperti ini. Keiko tidak
Bab 6
“Keiko, liburan lalu akuang pergike.Apakahrumahmuayahmumenyampaikan.Tapi
kau sed pesanku?” tanya Hajime saat jam istirahat.
“Iya, ayahku bilang kau mencariku. Ada apa, Hajime
Keiko.
“Kau pasti pernah mendengar tentang yamakashi,tentang kan yamakashi.”
Jawab Hajime.
“Tentu saja aku tahu. Beberapa kali aku melihat se di jalan2 Tokyo yang
ramai. Memang‟y ada apa denga “Aku tergabung dalam tim
yamakashilihatmuberlaricepat,Kyotomelompat.jauhAku pern dan melompat
tinggi. Aku tertarik ingin merekrutmu untuk ikut bergabung dengan tim
yamakashi
kami. Saat ini kami sedang bersiap akan bertanding melawan tim yamakashi
Tokyo. Kami butuh tambahan anggota.” Jawab Hajime.
“Baiklah, aku setuju. Aku pernah mencoba yamakashi. Itu tidak sulit.
Tapi tentu saja ada syarat‟y.” kata Keiko sambil tersenyum.
***
Ini mulai menjadi kebiasaan. Hiroyuki dan Keiko sudah membuat
kesepakatan. Tempat favorit Keiko di Heavenly Garden adalah di bawah
pohon weeping willow, sedangkan tempat Hiroyuki
adalah di bawah pohon sakura. Hampir setiap hari s belakang sekolah itu.
Mereka tidak pernah datang bersama.
Mereka lebih sering terdiam. Keiko sibuk dengan mengerjakan tugas2
sekolah, sedangkan Hiroyuki sibuk membuat sketsa. Sempat Keiko berpikir,
apakah Hiroyuki tak bosan membuat sketsa setiap hari? Di sini, Hiroyuki
hanya mengggambar.
Keiko pernah diam2 berjalan memutar ke belakang Hiroyuki dan berusaha
mengintip dari balik punggung Hiroyuki. Tapi belum sempat Keiko melihat
“Keiko, bolehkah aku bertanya sesuatu yang sedikit samping Keiko.
Keiko terkejut. Ini sungguh luar biasa.
Keiko memandang lurus wajah Hiroyuki. Wajah itu masih saja enggan
tersenyum.
“Apa yang ingin kau tanyakan? Pertanyaan pribadi s Doki2 shichatta yo
(Aku jadi deg2an nih).” Jawab K “Bagaimana
perasaanmuypadasesungguh‟Ryujisenpai?” tanya Hiroy Aneh sekali, mengapa
Hiroyuki yang selama ini tamp semacam itu? Wajah pemuda itu masih saja
tanpa ekspresi.
“Ah, mengapa pertanyaanmu aneh sekalianaperasaanku.Apapada urusanm Ryuji
senpai?” sahut Keikp.
“Baiklah, kau tidak harus menjawab pertanyaanku.” urung saat Keiko
bicara lagi.
“Ryuji senpai… ia bagai pengganti kakakkumbali yang hil terkenang sosok
kakak lelaki yang masih sering dir “Kakakmu yang hilang?” tanya Hajime.
“Aku membayangkan, andaikan kakakku masih hidup sa senpai.” Jawab Keiko.
“Bagaimana kakakmu… maaf…”
“Saatenamakutahun, kakakku yang baru berusia delapan tahun menjadi
korban tabrak lari seorang pengemudi mobil mabuk. Waktu itu kakakku
sedang dibonceng skuter oleh ibuku
menuju sekolah‟y. Kakak dan ibuku tewas seketika…”
Entah mengapa menceritakan ini pada Hiroyuki membuat ia lega.
“Kakak dan ibumu… telah tiada… sejak kau kecil? Ma tahu…”
“Tidak apa2. Aku memang merahasiakan ini kepada se kini
mengetahui‟y,sebab‟yHiroyukimengapa.Itulahaku sangat menyayan
mengingatkan aku pada kakakku, Yoshinara Eguchi.”
Keiko menangkap rasa bersalah dalam pandangan Hiroyuki.
“Jangan merasa tak enak, Hiroyuki. Semuadalahdarkorang pas secretku.”
Lanjut Keiko.
Hiroyuki tersenyum tipis.
“Kau benar Keiko. Setiap orang pasti punya dark se “Aku memang sudah
menduga. Cowok dengan wajah sela dark secret. Padahal kau punya potensi
untuk menjadi cowok idaman seluruh gadis di Higashi
senior high school andai saja kau mau banyak terse lebar.
“Maksudmu?”
“Apakah kau tak sadar sebenar‟y kau menyimpan peso “Dan kau,
apakahpadaku,kauterpeYoshinaraon Keiko?”
“Aku terpesona pada hasil sketsamu yang pernah kau sekolah kita dari
bukit ini. Kau menggambarkan‟y d
Jawab Keiko.
“Sungguhkah? Kau hanyadalukisanku?”terpesona tanyapa Hiroyuki pe Keiko
tak menjawab. Keiko masih ingin menyimpan ke Hiroyuki. Seperti juga
Hiroyuki yang masih menyimp pada Yoshinara Keiko.
“Lalu, akusetelahmenceritakan tentang dark secretku. Apakah kau mau
menceritakan tentang dark secretmu, Hiroyuki?”
Hiroyuki tersenyum menyadari Keiko membelokkan pembicaraan.
“Aku ingin menjadi pelukis. Itu adalah dark secret “Ah, itu
bagusLukisanmusekali!memang bagus. Kenapa itu menja “Karena ayahku tidak
setuju aku menjadi pelukis. A dokter.” Jawab Hiroyuki lagi.
Keiko kembali tertegun.
“Benar sekali. Kau jenius,au Hiroyukihanyamenjadi.Sayangpelukissekali.
Tiba2 saja Hiroyuki menatap gusar kepada Keiko.
“Ah, aku tak menyangka kau bisa berpikiran sama de berbeda, Keiko. Aku
kecewa sekali.” Ucap Hiroyuki, “Apa maksudmu? Pikiran apa yang membuatmu
kecewa?” tany “Kau juga berpikir seorang pelukis tidak perlu jen “Eh,
aku… maksudku…” Keiko mendadak gugup menyadar “Kau tidak tahuVinci
adalahLeonardoseorangsuperDjenius? Dia bukan hanya jenius dalam melukis,
tapi juga seorang engineer. Ia juga seora
Keiko tak menyangka Hiroyuki akan begitu tersinggung.
“Gomen nasai (Maaf)),kbermaksHiroyukid…. akuAku akuitida telah sala
Hiroyuki. Kau pasti bisa menjadi pelukis hebat.” U “Aku pikir kau bisa
menjadi Monalisaku, Keiko. Tap “Monalisamu? Maksudmu apa, Hiroyuki?”
tanya Keiko Jantung‟y tiba2 saja berdegup sedikit lebih kencan
“Sudahlah, lupakan saja. Aku telah salah menilaimu “Aku sudah minta
maaf, Hiroyuki.” Sahut Keiko. “Aku tahu kau gadis yang cerdas, Keiko.
Aku mengam sekolah kita. Tapi ternyata apa yang kau pikirkan
Hiroyuki.
“Hiroyuki…”
“Kita bicara lagi nanti. Mata ashita (Sampai jumpa Keiko.” Ucap
Hiroyuki.
Ia bangkit berdiri, lalu berjalan meninggalkan Keiko. Keiko masih saja
belum memahami bagaimana Hiroyuki sebenar‟y.
Bab 7
Musim dingin bulan Januari. Keiko merapatkan syal keluar gerbang sekolah
saat tiba2 seseorang menarik tangan kanan‟y. “Ryuji senpai! Ah, kau
membuatku kaget saja.” Ucap “Ada yang ingin aku bicarakan denganmu.”
Kata Ryuj “Ada apa? Apakah ada hal penting yang ingin kau bi “Kuantar
kau pulang ya? Maukah kau mampir dulu di kedai teh? Kutraktir kau
minuman hangat
dan semangkuk udon.” Kata Ryuji tanpa menjawab per Tanpa menunggu
jawaban Keiko, Ryuji menuntun Keiko bisa menolak. Kenichi yang baru saja
melangkah keluar gerbang masih sempat melihat Keiko
masuk ke mobil. Wajah‟y gusar.
Naomi juga melihat‟y. Rasa‟y perih sekali hati Nao melangkahkan kaki‟y
memasuki mobil jemputan‟y? send
***
Ryuji membawa Keiko ke sebuah kedai teh kecil tapi hangat.
“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Keiko.
“Aku ingin bertanya padamu. Dan kau tidak harus me “Baik, aku siap.
Bertanyalah sekarang.” Sahut Keik “Keiko,ukahmakau menjadi kekasihku?”
tanya Ryuji, mat
Keiko tampak terkejut.
“Keiko, apakah kau mencintaiku?” tanya Ryuji lagi.
Keiko tertegun.
“Kau tak harus menjawab‟y sekarang. Kau boleh.” memi
Kata Ryuji lagi.
Keiko masih terdiam. Sesungguh‟y hingga saat ini i Ryuji. Keiko merasa
nyaman menganggap‟y sebagai ka “Aku ingin ke puncak Gunung Fuji dalam
waktu dekat memandangi wajah Keiko lekat.
“Mana mungkin kau mendaki, sekarang sedang musim d Lagipula wisata
mendaki Gunung Fuji ditutup saat m “Justru aku
memang
sengajasaatingindiselimutisaljumendaki.AkuinginberlatihGunung Fu
mendaki gunungu bersalju.” Sahut Ryuji.
“Tapi kau akan lewat mana? Semua pintu masuk‟y ter “Jangan khawatir,
Kei. Aku sudah puluhan kali mend melewati berbagai jalur pendakian.
Hanya satu yang belu tersenyum.
Wajah Keiko tampak semakin cemas.
“Senpai, tolong jangan berbuat hal yang akan membu
Keiko.
Lagi2 Ryuji tersenyum.
“Aku melintasiakan Hutan Aokigahara.” Jawab Ryuji sant
Kali ini Keiko benar2 terlonjak.
“Apa? Ah, Senpai! Tolong katakan kau hanya bercand
Aokigahara saat musim bersalju? Apakah kau ingin bunuh diri? Tidak! Kau
tidak boleh ke sana!” ujar Keiko.
“Aku tidak sedang meminta izinmu, Keiko. Aku hanya
Keiko memandangi wajah Ryuji dengan cemas. Seluruh warga Jepang tahu
bagaimana mengerikan‟y Hutan Aokigahara. Orang pergi ke sana “Lagipula,
Hutan Aokigahara tidak seseram yang dibi
Lanjut Ryuji.
Lagi2 Keiko terkejut.
“Kau sudah pernah ke Hutan Aokigahara? Untuk apa?”
Ryuji tertawa geli.
“Kau ini ternyata sepertimenganggap negatifkebanyakanHutanAokigahara.
orangMediayang membuat‟y tampak negatif, Keiko. Karena media hany
Aokigahara. Padahal banyak hal menarik di hutan it “Apa menarik‟y?
Kecuali jikaukanmayatkauorang bunuhmemangdiritergeletaksuka menem di
sana.” Sergah Keiko.
“Nah, kau berpikir negatif lagi.” Sahut Ryuji. “Aku kan pernah bilang,
ingin menjadi ahli biologi menyimpan banyak sekali bahan2 penting yang
dibutuhkan untuk penyelidikan biologi dan
ekologi.” Lanjut Ryuji.
Ia tersenyum lagi. Keiko masih saja menatap‟y gusa pulang sampai depan
rumah‟y.
“Tolong jangan pergi ke sana, Ryuji senpai. Aku… a juga asalkan kau
berjanji tidak pergi ke sana.” Uca Ia peluk erat tubuh Ryuji. Ia
mendongakkan wajah‟y “Aku…”
Belum sempat Keiko melanjutkanelunjuk‟ykalimat‟y,ke Ryujibibir meK “Kau
tidak perlu menjawab‟y sekarang jika kau mema menjawab‟y karena
terpaksa, Kei. Aku akan sabar me jawaban apa yang akan kau berikan
padaku selama aku pergi. Setelah nanti aku kembali,
kuharap kau sudah tahu akan menjawab apa.” Ucap Ry
Tanpa sadar sebulir air mata mengalir dari sudut2 mata Keiko. Ryuji
tersenyum. Ia menghapus air mata itu.
“Jangan menangis, Keiko. TetaplahRyujiperlahanceria. seperti bi
Lalu ia mengecup lembut kening Keiko.
“Jika nanti aku tidak kembali…”
Belum sempat Ryuji melanjutkan kata2‟y, Keiko tiba mengggeleng-gelengkan
kepala‟y.
“Tidak! Aku tak mau mendengarmutakusedih.Kalaubicarakaumemangyangingin
membua pergi, maka kau harus berjanji untuk kembali lagi ke hadapanku.
Kau harus berjanji, Senpai. Dan
janji adalah hutang. Jika kau tidak menepati janji emosional.
Keiko menangis hebat. Ryuji memeluk tubuh‟y erat. Perjalana bukan
perjalan mudah. Dan Keiko takut sekali ia akan kehilangan Ryuji.
“Keiko, dengarkan aku. Aku harus mengatakan ini. K dengarkan aku, Keiko.
Jika nanti aku tidak kembali, ingatlah ini, watashi wa anata o aishite
(Aku mencintaimu)…”
Keiko kembali menggeleng-gelengkan kepala‟y. Ia mempererat pel Ryuji
membiarkan Keiko menumpahkan segalauluhmenit, emosi‟y. barulah Keiko
berhenti menangis. Pakaian Ryuji basah oleh air mata Keiko.
“Kau sudah selesai menangis, Kei? Sudah kau tumpah
Keiko hanya mengangguk.
“Ah, kau ini, hebat sekali. atuSanggupjam lama‟ymenangis.Bagaimhingg
bisa punya cadangan air mata seanyak itu?” ucap Ry Keiko kembali
tersenyum tipis, lalu ia menundukkan Ryuji sekarang, maka ini akan
menjadi.TapiRyujiterakhirtakbisa kal dicegah. Sekali pun yang mencegah‟y
adalah gadis y
Bab 8
Dua hari kemudian, Ryuji benar2 pergi meninggalkan menelepon Keiko.
Ponsel Keiko berdering. Keiko segera mengangkat‟y. “Moshi2(Halo).” Sapa
Keiko.
“Keiko, aku pergi sekarang. Sayonara (Selamat ting aishite (aku cinta
kamu).” Sahut Ryuyi.
Rsa perih itu kembali menghantam hati Keiko. Air m apa.
“Keiko? Kau masih mendengarku?” tanya Ryuji. “Senpai… Kau pasti kembali,
kan?”
“Tentu saja aku ingin kembali, Keiko. Mana mungkin
Jawab Ryuji.
“Watashi wa anata o aishite (Aku cintabergetarkamu)..” Uca “Kau bilang
apa, Keiko? Aku tak bisa mendengarmu d “Kembali secepat‟y, senpai. Aku
akan mengucapkan a dengan suara lantang langsung di hadapamu.”
Terdengar Ryuji tertawa kecil.
“Baiklah. Aku pergi sekarang, Keiko. Satu jam lagi aku akan berada di
Hutan Aokigahara. Di sini
dingin sekali. Sayonara, Keiko. Sakura-ku.” Ucap Ryuji, lalu ia mematik
“Apa tadi Ryuji bilang? Ia menyebutku sakura‟y?” b Kembali air mata‟y
menetes. Entah mengapa ia mempunyai
Ryuji.
***
Ryuji membetulkan letak randel di punggung‟y. Kini yang merupakan
hamparan hutan seluashara32menarikkm persegi untuk menjadi tujuan wisata
karena memiliki bebatuan yang indah dan gua2 es yang luar biasa.
Tetapi kenyataan bahwa Hutan Aokigahara menjadi tempat favorit untuk
bunuh diri bagi warga Jepang.
Ryuji melangkah mantap melewati jalan bersalju menerobos hutan itu.
Sedikit pun Ryuji tak gentar memasuki hutan itu walau ia sudah mendengar
kisah2 menyeramkan tentang Hutan
Aokigahara. Ia ingin merasakan seperti apa sulit‟y
Ryuji tidak takut mati. Kehilangan Keiko lebih menakutkan bagi‟y
daripada Ryuji dengan mantap melangkahkan kaki‟y. Ia telah hadapan
Keiko. Ia benar2 mencintai Keiko. Matahari tak muncul juga hingga pukul
sepuluh pagi.
Suasana yang suram memang beberapa kali membuat tengkuk Ryuji merinding.
Tetapi ia berusaha tak peduli.
Menjelang malam, akhir‟y Ryuji sampai juga di lere mempersiapkan
sleeping bag‟y. Ia juga mengeluarkan habis. Seusai makan, ia akan
memaksa diri‟y untuk t mulai mendaki. Ryuji berharap besok ia beruntung s
matahari akan muncul.
Ia tertidur lelap karena kelelahan. Tepat pukul tiga alarm‟y berbunyi.
Ryuji segera barang2‟y. Lalu ia memasang head torch dan mulai s lebih
curam. Lebih banyak bebatuan, sehingga Ryuji harus lebih hati2.
Ryuji berhasil mencapai setengah perjalanan. Tetapi kemudian ia salah
menginjak batu. Batu itu ternyata tidak kokoh. Ryuji tergelincir.
Tubuh‟y b membentur sebuah batu. Sikut tangan kanan‟y robek panik.
Selama ini ia selalu berhati-hati dan tak pernah terluka. Kepala Ryuji
yang terluka mulai
mengeluarkan darah. Ryuji benar2 panik. Ia membuka cadangan‟y. Ia bebat
kepala‟y yang terluka itu den sekarang Ryuji merasa sangat ketakutan.
Ia takut tak bisa bertemu Keiko lagi.
Bab 9
Berita itu menggemparkan Higashi Senior High School. Tapi terutama
membuat syok Keiko. Ia
tak bisa membendung tangis‟y sejak ia mendengar be
Berita pagi ini menyatakan di lereng Gunung Fuji, ditemukan sesosok
jenazah seorang remaja berusia tujuh belas tahun. Jenazah itu sudah
membeku. Diperkirakan telah tewas tiga hari lalu.
Tampak‟y penyebab kematian‟y karenaang ditemukankehabisan dara dalam
backpack‟y, diketahui identitas jenazah itu bernama Tachibana Ryuji.
Keiko tak berhenti menangis. Sampai esok hari‟y, e “Senpai, mengapa kau
tak‟y menepatilirihdi janjimu?”sela2tangis‟ybisik.
***
Kehilangan seseorang yang dicintai itu sangat menyakitkan. Itulah yang
dirasakan Keiko. Ia baru sadar kini benar2 telah kehilangan Ryuji.
“Harus‟y dulu aku jawab aku mau jadi kekasih senpa mencintai senpai…”
Entah sudah berapa kali kalimat itu digumamkan Keiko. Bahkan ia menulis
kalimat itu berkali-kali dalam diary‟y.
Setelah kematian Ryuji, ia baru tahu Ryuji mengidap penyakit hemofilia.
Rasa penyesalan itu tak juga hilang hingga musim dingin berakhir dan
musim semi kembali menjelang. Awal musim semi ini adalah saat‟y berba
dari senior high school. Kepergian Ryuji senpai,membuat sekolah Higashi
Senior High School
dirundung duka. Duka itu terutama sangat mendalam bagi Keiko. Bukan
hanya Keiko, Naomi pun tak kalah sedih‟y.
Sudah dua bulan berlalu sejak kepergian Ryuji. Tet hati Keiko. Ia marah
sekaligus sedih sekali. Ryuji hadapan‟y.
Selama musim dingin, Keiko tak bisa merenung di te dingin telah
berakhir. Bungan sakura-siap memamerkansatu2‟y di bu keindahan‟y. Ini
pertama kalisukaan‟yKeikokemb.Ialimelangkaun mendekati pohon sakura yang
tumbuh cantik.
“Sakura…” ucap Keiko perlahan.
“Andaikan ada „Sakura Wish‟. Keajaiban sakura yang sekali Ryuji senpai
ada di siniTapi.akuAkutahuitu takinginmungkin. sekali Aku harus
merelakan‟y pergi. Tapi Sakura, bolehkah
Hadirkanlah seseorang yang bisa menyembuhkan luka di hatiku ini.
Kuucapkan namamu tiga kali, Sakura… Sakura... Sakura…” lanjut Keiko.
Tiba2 saja Keiko merasakan angin dingin menerpa tubuh‟y menikmati rasa
sejuk ini.
“Sakura… sakura… sakura…” ulang Keiko tiga kali.
Wuss!
Angin berembus lebih kencang. Perlahan Keiko membu seseorang berjalan ke
arah‟y.
“Senpai?” gumam Keiko.
Bayangan itu semakin mendekat dan semakin jelas. H di hadapan Keiko.
“Hiroyuki?” ucap Keiko sedikit terkejut.
Ia tak membayangkan seseorang yang ia harapkan datang untuk menyembuhkan
luka hat adalah Hiroyuki.
“Ah, lagi2 aku keduluan kamu.” Ucap Hiroyuki. “Bukankah tempat favoritmu
di bawah pohon weeping
bawah pohon sakura? Keiko, kenapa kau selaluoyuki. menye “Aku hanya
ingin mengucapkan perpisahan pada pohon
Sahut Keiko.
“Memang‟y kau masih ingin melukis di sini?” tanya “Tidak. Aku kemari
karena melihamu ke sini. Ada ya Hiroyuki sambil memberikan buku sketsa‟y
yang suda “Mengapa kau berikan ini untukku?” tanya Keiko her “Karena
itu adalah kumpulan perasaanku padamu sela
Hiroyuki tersenyum. Keiko terbelalak melihat senyum Hiroyuki. Saat ini
Hiroyuki tersenyum
manis sekali. Keiko menerima buku sketsa itu. Ia b
Lukisan bukit ini. Dan seorang gadis berbaring di bawah pohon weeping
willow itu dan seorang lelaki bersandar di bawah pohon sakura.
Sketsa itu diberi judul Heavenly Garden. Tertanggal waktu pembuatan
sketsa itu : 11 April 2010. Keiko menoleh ke arah Hiroyuki dengan
ekspresi heran.
“Benarkah kau melukis ini pada tanggal 11 April 20
Hiroyuki mengangguk.
“Kau pasti bohong.” Tuduh Keiko.
“Kau bisa mengetes‟y ke laboratorium forensik jika “Bisa saja kau memang
melukis pohon weeping willow
Tetapi kau menambahkan sketsa gadis yang berbaring dan pemuda yang
bersandar di pohon
dan judul‟y setelah bertemu denganku.” Sanggah Kei “Aku menggambar
semua‟y secara lengkap tepat 11 Ap saat melihatmu pertama kali berbaring
di bawah pohon weeping willow itu. Kau persis sekali
dengan bayanganku yang kugambarkan dalam sketsa se bilang kau namakan
tempat ini Heavenly Garden. Aku benar2 tak percaya nama itu baru kau
pikirkan. Aku sempat mengira kau sudah melihat buku sketsaku diam2 dan
membaca judul sketsa ini.” Kata Hiroyuki.
“Aku baru melihat sketsa ini hari ini. Nama Heaven aku melihat tempat
ini pertama kali.” Ucap Keiko. “Jika memang begitu, berarti kita i.
Kitamemilikisama2 ide yan menyukai tempat ini. Pernahkah terpikirkan
olehmu, kita telah ditakdirkan untuk bertemu?
Sekarang, lihatlah halaman berikut‟y hingga halama
Keiko menurut.
“Kau menggambar wajahku sebanyak ini?” tanya Keiko “Lihaterusla sampai
halaman terakhir.” Saran Hiroyu
Begitu banyak sketsa wajah Keiko yang sedang tersenyum. Tetapi menjelang
halaman akhir,
ekspresi wajah‟y dalam sketsa berubah. Keiko tanpa “Apakah kau
daan‟y?”melihat perbetanya Hiroyuki.
“Di lembar2 terakhir gambar wajahku tak ada yang t
Keiko.
“Itulah yang terjadi padamu sekarang, Keiko. Aku h tersenyum. Sampai
kapan kau akan enggan tersenyum?”
Keiko mengalihkan pandangan‟y pada Hiroyuki. Sejak tersenyum. Apakah
Hiroyuki juga menyimpan kesedihan, karena itu ia sulit sekali tersenyum?
“Kau tahu, mengapa aku membuat sketsausuka melihatwajahmu seba senyummu.
Aku membutuhkan‟y. Untuk mengingatkan ak bisa tersenyum. Aku ingin bisa
tersenyum lepas seperti kamu, Keiko. Tapi aku selalu merasa
malas tersenyum.” Kata Hiroyuki.
“Kenapa kau malasroyuki?tersenyum,ApakahkarenakaujugaHikehilangan
seseorang yang kau sayangi?” tanya Keiko.
“Bukan, Keiko. Aku malas tersenyum justru karena a
punya itu tak bisa mengisi jiwaku.” Jawab Hiroyuki
Keiko memandangi Hiroyuki tak mengerti.
“Sampai aku bertemu denganmu, Keiko. Aku penasaran dengan senyummu yang
lebar dan wajah tampak ceria. Apa yang kau punya sehingga kau bisa
terlihat sebahagia itu? Ternyata kau sama saja dengan orang lain pada
umum‟y. Hidupmu tid selalu sempurna. Kau juga pernah mengalami duka
paling menyesakkan. Tapi kau masih
mampu tersenyum. Keiko, aku mohon padamu, janganlah berubah. Tetaplah
mudah tersenyum.
Bantulah aku agar mudah tersenyum juga.” Kata Hiro
Keiko mengangguk. Ia mengerti sekarang. Hidup ini terlalu singkat,
sayang sekali jika hanya diisi dengan penyesalan.
“Hiroyuki, arigato (terima kasih).” Ucap Keiko sam “Sekarang, bolehkah
aku meminta kancing bajunya serag
Keiko.
Hiroyuki menatap Keiko lekat. Ia tersenyum. Kemudi nomor dua dari atas.
Lalu diberikan‟y pada Keiko. “Simpan hatiku untukmu, Keiko. Hatiku ini
sekarang tersenyum lebar. Keiko balas tersenyum.
Ini adalah tradisi murid2 high school yang lulus dan akan meninggalkan
sekolah. Para gadis
diberi kesempatan untuk menyatakan perasaan‟y kepa meminta kancing baju
seragamdariatas. Jikasekolah‟yanaklelakiitumemberikanyang kedu
kancing‟y, berarti cinta gadis itu diterima.
Kenichi masih menunggu Keiko di sekolah. Ia sangat berharap, Keiko akan
memintan kancing
baju seragam‟y ini. Perasaan suka‟y pada Keiko sem “Hai
Kenichi!”suarasapaanmengejutkan Kenichi. Ia menoleh ke arah sumber suara
itu.
“Miyuki, kau masih di sini?” tanya Kenichi.
“Aku menunggu saat yang tepat untuk bicara denganm “Memang‟y kau mau
bicara apa?” tanya Kenichi lagi. “Bolehkah akancingumemnitabju seragammu
yang nomor dua d sambil tersenyum.
Kenichi tertegun.
“Kau berikan saja, Kenichi. Kau tidak mau belum pe senior high school,
kan?” kata Keiko yan tiba2 saj
Kenichi menoleh, ia melihat Keiko datang bersama Hiroyuki, mereka
bergandengan tangan dan
kancing di baju seragam Hiroyuki nomor dua dari at lantak.
Bab 10
Masyarakat Jepang memiliki tradisi khusus untuk menikamti mekar‟y bunga
saku musim semi. Tradisi ini disebut “hanami”, berasal yang berarti
melihat.
Pesta hanami ini tidak hanya dilakukan pada siang hari, namun juga malam
hari, atau biasa
disebut dengan “yozakura”. Banyak taman2 yang menyeleng mekar‟y bunga
sakura.
Yoshinara Keiko juga tak ingin ketinggalan menikma enam bulan lalu,
ayah‟y seringkaliSejak membantusubuhsebelum Nyonya matahari terbit, ayah
Keiko menjemput Nyonya Michiko dan Kenichi untuk datang bersama-sama
ke Maruyama Park. Rombongan Keiko mendapatkan tempat tepat di bawah
sebuah pohon bunga sakura yang penuh bunga.
Kenichi sesekali memerhatikan Keiko diam2.
Keiko memerhatikan ayah‟y beberapa kali menatap di andaikan ayah‟y
menikah dengan Nyonya Michiko? Nyo menjanda setelah ayah Kenichi
meninggal dalam tugas sebagai cameramen yang meliputi berita
perang di Afganistan.
“Chici (ayah), aku belikan jus jeruk dingin ya? Pa “Usul yang bagus,
Kei. Minuman yang kita bawa tida
Yoshinara.
“Kau bantu wa‟y,akumembaKenichi!”
Ia senang sekali Keiko mengajak‟y. Saat mereka sud menarik Kenichi
merapat kepada‟y, membuat jantung “Kau lihat tidak, apa yang
telahKeikoterjadi. antara ay “Apa maksudmu, Kei? Memang‟y apa yang
terjadi anta mulai merasa gusar.
“Ah, Kenichi, memang‟y kau tidak melihat mereka be pandang?” tanya Keiko
lagi.
Kenichi tersentak kaget.
“Tidak mungkin! Untuk apa ibuku diam2 mencuri pandan “Kenichi! Kau ini
benar2 tidak peka! Sudah jelas m gerak-gerik mereka.” Sergah Keiko.
“Kau jangan sembarangan menuduh ibuku.” Manasanggahmungki
Kenichi.
“Memang‟y ayahku kenapa? Ayahku kan ganteng. Mungk
Keiko.
“Iya, memang, ayahmu lumayan ganteng.” Sahut Kenic “Bagaimana jika
ayahku dan ibumu menikah?.”SaranMenurutkKeiko tersenyum lebar.
“Apa? Tidak! Aku tidak setuju!” sergah Kenichi cep “Kenapa? Aku kan
gadis yang manis dan pandai. Kau aku.” Sahut Keiko.
“Aku tidak mau jadi kakakmu!”r kesalsanggah. Kenichi, sua “Kenapa?”
desak Keiko.
“Karena aku ingin menjadi pacarmu, Kei, bukan kaka ucap Kenichi dalam
hati.
Kenichi menghela nafas panjang. Apakah ia memang s
Dan mulai belajar menerima cinta Miyuki?
“Ani (Kakak lelaki). Kenichi ani. Mulai saat ini a sambil memberikan dua
gelas besar jus jeruk untuk dipegangi Kenichi.
“Hei, aku kan sudah bilang, aku tak mau jadi kakak
Keiko hanya nyengir lebar. Keiko melangkah kembali ke tatami mereka
tadi. Sesampai di sana,
Keiko tersenyum lebar dan menyikut pinggang Kenich “Aww!” ujar Kenichi
sambil mengernyit.
“Lihatlah, ibumu menyuapihku. Oh,onigiribetapake mesra‟ymulutayamerek
Kenichi cemberut.
“Chici (Ayah), Okaasan (sebutan untuk ibu orang la
Nyonya Michiko dan Tuan Yoshinara tampak gugup dan tersipu saat
menyadari anak2 mereka sudah datang. Kenichi terpaksa harus merelakan
apa yang terjadi.
Ah, apa jadi‟y jika ia mempunyai adik seperti Keik
***
Keiko berencana melanjutkan kuliah di Universitas Kyoto. Begitu juga
Hiroyuki. Sedikit demi sedikit Hiroyuki telah berhasil menyembuhkan hati
Keiko.
Untuk terakhir kali‟y Keiko dan Hiroyuki pergi ke Sakura wish…
Sebut nama‟y tiga kali, sakura… sakura… sakura… “Sekarang, kau sudah
menetapkan akan Hiroyukimemilih. jurus “Mungkinkah aku menjadi dokter
sekaligus menjadi p bimbang.
“Kau tahu aku meilih jurusan apa?” tanya Keiko. “Hm… bukankah kau
berencana ingin menjadi ahli geo lebih memilih menjadi guru olahraga,
maka kau berniat menjadi ahli geofisika? Walau aku tak
suka dengan alasanmu agar kau bisa memetakan gunung2 di Jepang. Terutama
lebih mendalami Gunung Fuji.” Jawab Hiroyuki.
“Ah, kapan2 kau harus ikut SekalimendakikauGunumencapaigFuji,punHi kau
ingin kembali lagi suatu saat nanti.” Sahut Ke “Sebagai warga
Negara-tidak‟yJepang,sekalisetidakdalam seumur hidu mendaki Gunung Fuji.
Jangan mau kalah dengan wisatawan asing yang tak pernah melewatkan
kesempatan mendaki Gunung Fuji.” Lanjut Keiko. Senyum‟y bergetar saat ia
mengucapkan kalimat itu.
Sekarang, sudah tiga kali ia mendaki Gunung Fuji. Keiko merasa melihat
sosok Ryuji, menoleh
pada‟y dan tersenyum memberi semangat. Apakah jiwa
Fuji? Entahlah.
“Jadi, kau benar2 ingin menjadi ahli geofisika?” t “Tidak. Aku berubah
pikiran.” Jawab Keiko.
“Oh ya? Sekarang kau Hiroyukiingin. jadi apa?” tanya
Keiko memandangi Hiroyuki agak lama sambil tersenyum manis.
“Aku ingin menjadi dokter.” Jawab Keiko.
Hiroyuki terhenyak.
“Kau serius atau sedang meledek aku?” tanya Hiroyu “Aku serius. Untuk
apa asameledekmu?depanku.Akuharus mengambilInitentang m keputusan yang
tepat. Tak boleh salah.” Jawab Keik “Kenapa kau tiba2 ingin menjadi
dokter?” tanya Hir “Aku baru sadar menjadi dokter itu penting sekali.
menderita penyakit jika mendaki dokter. Terutama aku ingin mengetahui
lebih jauh mengenai
penyakit hemofilia.” Jawab Keiko.
Hiroyuki menatap Keiko lekat, lalu ia tersenyum sinis.
“Semua keputusanmu, harus selalu berhubungan denga
“Hiroyuki,kenapakautega sekali bicara seperti itu? Mengapa kau menyebut
nama Ryuji dengan
cara seperti itu?” sergah Keiko mulai terpancing e “Keiko, aku sangat
peduli padamu. Aku mengkhawatir
melepaskan dirimu dari bayang2 Ryuji? Kau boleh saja menjadi dokter. Aku
senang sekali jika
kau menjadi dokter. Tapi alasanmu untuk menjadi do “Bukan karena Ryuji!”
potong Keiko cepat.
Hati‟y sangat sensitif tiap kali mendengar nama Ry “Bukan
karenaalasanakuRyujimemutuskan ingin menjadi dokter. Tetapi karena tugas
dokter
itu memang mulia. Aku ingin bisa membantu banyak o
Hiroyuki tersenyum manis.
“Aku senang sekali kau memutuskan menjadi g dokter. mulia. Seorang
dokter harus siap tidak egois, justru harus lebih sering mengabaikan
kepentingan‟y sendiri dan lebih memikirkan nasib o karena telah
menyinggung perasaanmu, Kei…” ucap Hi “Dan kau agitahu,yangapalmembuatku
senang kau memutuska i
Hiroyuki.
“Karena jika aku ingin menjadi dokter, maka kau ju bisa sama2 menjadi
dokter.” Jawab Keiko.
Hiroyuki tertawa kecil.
“Bukan ituah‟y…”.sangg
“Bukan karena itu? Lalu karena apa?” tanya Keiko h “Jika kau menjadi
dokter, aku semakin yakin untuk ayahku yang memaksaku mengambil jurusan
kedokteran. Aku tetap tidak ingin menjadi dokter,
Kei. Aku tidak bisa. Walau dokter adalah pekerjaan mulia, tapi butuh
panggilan jiwa untuk bisa menjadi dokter yang baik.” Jawab Hiroyuki.
“Lalu karena apa? Kenapa kau-putarsenangtidaklangsungsekalitothepoint
bicara seperti Hajime.” Tanya Keiko lagi.
“Walauakutidak menjadi dokter, setidak-tidak‟y istriku nanti seorang d
menjadi dokter, tetapi calon istriku adalah seorang calon dokter. Aku
yakin ayahku tak akan keberatan.” Jawab Hiroyuki.
Lalu ia tersenyum lebar. Keiko mendelik sebal.
“Siapa maksudmu calon istrimu?” tanya‟y sedikit den “Tentu saja
Yoshinara Keiko! Siapa lagi?”
“Siapa yang ingin menikah denganmu?” “Kau kan kekasihku.”
“Menjadi kekasih bukan berarti pasti menjadi calon “Tapi aku yakin
istrikukauakan.” menjadi
“Jangan terlalu percaya diri. Siapa tahu nanti aku aku jatuh cinta
pada‟y.” sanggah Keiko lagi. “Kalau begitu aku menjadi calon dokter
juga.” Kata “Hei, jangan memutuskannaaku.
Kaumenjaditidakbisamenjadidokteryangkarebaik
jika alasanmu hanya karena ingin dekat denganku.”
Hiroyuki tertawa geli. Ia meraih pinggang ramping Keiko. Lalu
mendekatkan tubuh Keiko ke
tubuh‟y. Ia menatap wajah Keiko lekat sambil terse “Kau adalah sumber
inspirasiku, Yoshinara Keiko! K yang tepat untukku.” Kata Hiroyuki.
“Jurusan apa?” tanya Keiko.
“Kau lihat saja nanti.” Jawab Hiroyuki. Lalu tanpa permisi ia mengecup
bibir Keiko…
Bab 11
Ini adalah musim semi pertama di tahun pertama Keiko di Universitas
Kyoto. Bersama Hiroyuki ia kuliah di universitas ini. Keiko benar2
memilih jurusan kedokteran. Sedangkan Hiroyuki
memilih jurusan arsitektur. Pilihan‟y itu lebih bi
Kenichi memilih jurusan keguruan olahraga. Hajime memilih jurusan teknik
informasi di Universitas Kyushu yang terletak di Fukuoka. Satu kampus
dengan Naomi yang memilih jurusan
industrial design. Hajime akhir‟y menjadienyukaikekasih
Naomi.
Sementara Miyuki,memilih jurusan fashion design.
“Ini musim semi yang indah. Duduk bersamamu di baw bagaikan mimpi
menjadi nyata.” kata Hiroyuki.
Keiko tersenyum. Ia bahagia bersama Hiroyuki.
Dan Ryuji, Keiko tak pernah bisa melupakan Ryuji. Aruhi
Ryuji yang tak pernah berhenti berjalan dan menjelajah.
“Hiroyuki, saat liburan musim panas, ikutlah denga
Ayolah! Sebagai orang Jepang, tunjukkan kebangganmu pada Gunung Fuji.”
Hiroyuki mengangguk setuju. Keiko senang sekali, i
***
Keiko menghirup nafas dalam2, lalu menghembuskan‟y udara dingin di
puncak Gunung Fuji. Ini pendakian‟y ke sepuluh berjalan ke kantor pos.
Keiko membeli beberapa kartu pos lalu sibuk menuliskan sesuatu di kartu
pos.
“Wuah! Banyak sekali kartu pos yang kau?”belitanya.Akan Hiroyuki yang
tiba2 saja muncul di belakang Keiko bahu kanan Keiko.
“Ini untuk ayah dan ibu baruku, ini untuk sahabat2 dan Miyuki.” Jawab
Keiko.
“Kau tak membujukbosan2‟y mereka agar mau ikut mendaki pun
Hiroyuki dekat di telinga Keiko.
“Karena aku yakin, sekali saja mereka datang ke si lagi. Seperti kamu,
kan?” ucap Keiko.
Hiroyuki tersenyum. Ini adalah pendakian‟y yang keenam kali. “Kau tahu
kan, Hiroyuki, sebagai Warga Negara Jepa Belum sempat Keiko
menyelesaikan kalimat‟y, Hiroyu “Setidak-tidak‟y sekali seumur hidup,
mereka harustu, suda kan?”
“So desu (Benar sekali).” Jawab Keiko, lalu ia ter Keiko tersentak kaget
saat Hiroyuki mengecup pipi “Watashi wa anata o aishite
-(Akusan.”cintaBisikkamu),HiroyukiYosh.
Keiko tersenyum.
“Watashi wa iteanata(Akucinta kamu),oaishHiroyuki-san.” Jawab Keiko.
Ayah‟y kini telah menikah dengan Nyonya Takahiro M dan akhir‟y
memutuskan menerima Miyuki sebagai kek “Arigato (Terima kasih)
Ryujisuatutempat,senpaidisuatuhari). kitaAruhipasti dokoka akan bertemu
lagi.” Ucap Keiko dalam hati.
Dan angin Gunung Fuji seolah menyampaikan pesan‟y ia berada kini.
END