-->
NOVEL TERBAIK BACA NOVEL SAKURA WISH

NOVEL TERBAIK BACA NOVEL SAKURA WISH






Sakura Wish 
karya : Harumi Kawaii 

Bab 1 

Yoshinara Keiko menyandarkan kepala‟y di sandaran membawa‟y melesat ke Kota Kyoto. Hari ini, saat‟y harus membiasakan diri hidup di Kota Kyoto yang tentu‟y tidak s “Kau tak perlu kuatir Kei. Kyoto bukan kota kuno s sama modern‟y dengan Tokyo. Walau Kyoto dikenal se modern tercipta di kota itu. Pusat game Nintendo, IT Giant Kyocera dan pembuat microchip ROHM ada di Kyoto. Industriwan kimia, Koichi Tanaka yang bekerja di Shimadzu Corporation, Kyoto, juga pernah mendapat hadiah Nobel.” Kata Tu Keiko. Keiko hanya menoleh sekilas ke arah ayah‟y yang dudu “Ah, Chici (Ayah), apa hubungan‟y peraih hadiah no Keiko tidak peduli Kyoto kuno atau modern. Ia hanya sedikit berat meninggalkan teman2 sekolah‟y di Tokyo. Tetangga2‟y yang telah hidup bersa Dan Daisuke… Watanabe Daisuke. Ia tak bisa melihat yang dingin berjiwa seni, yang hobi memeik gitar di tempat sunyi. Keiko berusaha merelakan semua yang harus ditinggalkan‟y d setengah jam, kereta api super cepat Shinkansen yang tersohor ini akan membawa Keiko ke Kyoto, meninggalkan semua yang disayangi‟y di Toky *** Sudah tiga hari lalu mereka sampai di Kota Kyoto. Yoshinara Keiko menghirup udara pagi dalam2, menik berada dalam bus sekolah yang membawa‟y dari rumah High School. Sekolah yang cukup besarelewati. Perlahanpintu Ke gerbang sekolah. Ia memasang wajah ceria. “Ohayoo gozaimasu (selamat pagi), Sensei (Pak Guru berdiri di depan pintu masuk sekolah. “Ohayoo.” Sahut lelaki itu. “Saya Yoshinara Keiko,rushikumurid onegaishimasubarudisini. (MYohon b manakah letak kelas tiga, Sensei?” “Ah, kau murid baru pindahan dari Tokyo, kan?” “Iya, betul sekali, Sensei.” Jawab Keiko. “Silahkan kau melapor dulu ke ruang guruitu.lagiDi. sana, “Domo arigato gozaimasu, Sensei (Terima kasih bany Keiko membungkukkan badan‟y, lalu ia bergegas menu “Ah, kenapa aku tidak sopan? Lupa menanyakan nama Setelah dipersilahkan masuk ke dalam ruang guru, Keiko diminta untuk menunggu Yamato-san, wali kelas sekaligus guru bahasa inggris. Tak lama masuk bapak yang tadi telah member informasi pada Keiko. “Kau, Yoshinara Keiko, ikut aku!” kata bapak itu. Keiko membungkuk memberi hormat. Lalu segera mengikuti langkah bapak itu. “Ojyama shimasu (Permisi), Sensei,-san?”TanyapakahKeikoni. sens “Tebakanmu tepat sekali! Seperti‟y-sankau.” anakJawabyangPak c Guru. Keiko tersenyum. Sesampai‟y di kelas‟y yang terletak di lan tahun untuk bersekolah di sini. Dan ia akan melanj “Ohayoo gozaimasu (selamat pagi), anak2.” Sapa Pak kelas. “Ohayoo gozaimasu (selamat pagi), Yamamoto Sensei. “Hari ini kelas kita mendap-satn,teman silahkbarun.perkenalkaYoshinar Kata Pak Yamamoto. “Hajimemashite. Yoshinara KeikohinaradesuKeiko)..Aku (Salambaru kenal pindah dari Tokyo tiga hari yang lalu.” Sapa Keiko “Saat istirahat nanti, kau bisa berkenalan dengan kita lihat di mana kau bisa duduk.” Kata Pak Yamam Pak Yamomoto mengedarkan pandangan‟y ke seluruh isi kelas. Kemud sebuah meja paling depan di barisan paling kanan. Satu dari dua kursi di hadapan meja itu. “Tarakhiro-san,ke mana teman sebangkumu Hajime? Ia tida Yamamoto pada anak lelaki yang duduk di salah satu kursi di hadapan meja itu. “Seperti‟y Hajime tidak masuk lagi, Sensei.” Jawab Izuki Hajime memang terkenal sebagai anak yang seringkali membuat masalah di sekolah. Izuki Hajime seperti‟y anak yang disekolah tidak.Ia lebih antusias terlalu mengikuti suka bela kegiatan yamakashi (free running, kegiatan berlari dan melompati berbagai macam halangan dan rintangan yang ada di dalam kota. Di perancis teman2‟y yang kebanyakan yang telah lulus adalah senior high schoolanak2. “Untuk sementara, silahkan duduk di kursi kosong i Keiko mengangguk dan segera duduk di sana. Takahiro Kenichi melirik diam2 ke arah Keiko yang duduk di sampingKeikokiri‟ymenoleh.Tiba2kearsah‟yja dan ters “Hajimemashite. Douzo yoroshiku (Salam kenal. Sena aku Kei.” Sapa Keiko pada Kenichi dan mengulurkan bersalaman. Kenichi menyambut uluran tangan Keiko. “Kochirakoso yoroshiku (Senang juga berkenalan den Kenichi Takahiro).” Sahut Kenichi. Kenichi mulai merasa murid baru ini menyenangkan. Ia merasa sangat beruntung murid baru ini ditempatkan sebangku dengan‟y. Sebangku dengan gadis manis sepe menyenangkan daripada sebangku dengan Hajime yang biang ribut. Dan Yoshinara Keiko, gadis itu memiliki aura positif tertentu. Senyum Keiko Yoshinara terlihat tulus dan manis sekali. Ia juga pandai bahasa inggris. Ia pandai melucu. Yoshinara Keiko bertubuh langsing dan tegap. Tingg yang ikal dan tebal ia potong pendek sebatas tengk menyukai gadis yitupertamasejakkalitadi. melihat‟ “Apa hobimu?” Tanya Keiko pada Kenichi saai istira di meja kantin. “Aku suka sekali main basket.” Jawab Kenichi. “Kenichi bukan‟y suka lagi. Ia sangat sajaterobsesidemi ba basket. Termasuk berjuang memperebutkan posisi seb sahut Nakano Miyuki. Kenichi mendelik, merasa sedikit sebal karena Miyuki yang tiba2 muncul. Miyuki adalah teman sekelas mereka yang duduk tepat di belakang Kenichi. Miyuki memang seringkali menunjukkan perhatian berlebih pada Kenichi. Tapi Kenichi lebi “Oh ya, Kei, kau tahu, kursi yang kau duduki di ke Hajime. Tapi Hajime hari ini tidak masuk. Aku rasa besok kau terpaksa harus pindah tempat duduk.” Lanjut Miyuki. “Benarkah Kenichi? Seperti apa Hajime?” Tanya Keik “Tapi kau tak usah khawatir. Kursi belakang masih tempat duduk di bagianMiyuki. belakang.” Lanjut Kenichi melirik Miyuki, ia menduga ada nada iri da suka Keiko duduk sebangku dengan Kenichi. “Eh, aku tak keberatan duduk sebangku denganmu. Ak memindahkanmu, Keiko. Tak mungkin murid baru ditempatkan di kursi paling belakang. Apalagi kau perempuan.” Sahut Kenichi sambil tersenyum. “Memang‟y kenapa kalau aku perempuan? Aku tak kebe memang tempat duduk di sampingmuKenichi,nanti akusudahakanpindahadake pemilik kursi yang masih belum ada pemilik‟y.” kata Keiko “Jangan!” teriak Kenichi tiba2. “Memang seharus‟y begitu!” ujar Miyuki. Mendadak Kenichi sebal sekali dengan tingkah Miyuki. Keiko tertawa geli melihat reaksi Kenichi dan Miyuki. “Gomen nasai (maaf),-san.Bukan‟yKenichiaku tak suka menjadi te hanya tak mau menyerobot milik orang lain.” Ucap K Kenichi menghela nafas. Ia memandang ke arah Miyuki dengan tatapan kesal, sedangkan Miyuki balas memandang‟y dengan wajah puas penuh   

Bab 2 Keiko sedang membereskan buku‟y untuk pelajaran pe Hagashi Senior High School, saat tiba2 saja telapak tangan kanan yang cukup besar menggebrak buku yang baru saja ia letakkan di atas “Kau murid baru ya?” Tanya anak lelaki penggebrak “Hajime, apa yang kau lakukan?” Kenichi tiba2 saja berdiri di samping anak itu. “Kaujangan ikut campur Kenichi! Aku ingin bicara de dipanggil Hajime itu. Keiko mulai memahami situasi ini. Ia tersenyum manis. “Izaki Hajime? Hajimemashite. Yoshinara Keiko desu Aku sudah mendengar tentang kamu, Hajime. Gomen nasai (maaf) kemarin aku meminjam kursimu. Tapi sekarang aku sudah pindah, tidak dud Keiko. “Itu masalah‟y. Mengapa kau pindah daridisebelahkursiku? S Kenichi. Biar aku yang duduk di sini.” Sahut Hajim Hajime meletakkan tas‟y di atas meja Keiko, lalu d terletak di barisan tengah paling belakang itu memang kosong. Keiko memandangi anak yang bersikap cuek itu dengan heran. “Kau ingin duduk di sini?” Tanya Keiko. “Iya. Ada masalah? Kau tidak suka duduk di meja pa peduli dan senyum sinis. “Tapi kenapa kau ingin duduk di sini?bisalebih Lebihfokus enak d mendengarkan penjelasan sensei (guru).” Tanya Keik Hajime mencondongkan tubuh‟y ke arah Keiko. “Aku lebih suka duduk di kursi paling belakang. Du adalah kesempatan bagiku untuk kembali duduk di kursi paling belakang. Sekarang, silahkan kau duduk di depan. Jangan banyak tanya lagi. Kau “Keiko, menurutku, sebaik‟y kau duduk di tempat ke Yamamoto saja.” Kata Kenichi. “Ya, betulnichisekalebih.Kepantas menjadi teman sebangku sambil nyengir lebar. “Namaku, Keiko,-san! HajimeTolong kau panggil aku Keiko, jang menatap sedikit kesal ke arah Hajime. “Terserah apa pun maumue..” Sahut Hajim Ia malah mengeluarkan ipad, memasang headset, dan asyik mendengarkan musik. Kemudian bel tanda masuk berbunyi, Keiko lalu kembali ke te Diam2 Kenichi melirik Keiko. Ia menarikalimenjadi temannafas lega sebangku‟y. *** “Kau mau kan, menemaniku menjelajahi Kota Kyoto? A Keiko pada Kenichi setelah jam pelajaran terakhir usai. Kenichi tersenyum lebar. “Tentu saja aku mau. Kauini pasytik sukasekaliKyoto.”Jawab.KotaKen Wajah‟y cerah sekali. Menemani Keiko keliling Kota kencan berdua. “Kyoto sering sekali disebut sebagai kota kuno Jep banyak peninggalan sejarah masa lalu yang masih dipertahankan di kota ini. Kau tahu kan, Kei, Kyoto pernah menjadi ibu kota kekaisaran Jepang. Tapi sekarang Kyoto adalah kota pariwisata. Banyak turis yang datang berkunjung ke kota ini, bukan hanya turis dari seluruh pelosok Jepang, tapi juga turis mancanegara. Bagi yang ingin melih berwisata saja di kota ini.” Kata Kenichi. “Kau menjelaskan‟y persis sekali pemandu wisata ya smabil tersenyum geli. “Baiklah,bagaimana jika kita berperan seolah aku pemandu wisata dan kau adalah seorang turis?” ajak Kenichi. Keiko tertawa semakin lebar. Dan Kenichi suka sekali melihat Keiko tertawa. Keiko semakin cantik bila sedang tertawa. “Popcorn!” gumam Kenichi. “Kau bilangapa,Kenichi?” “Ah, tidak apa2. Bagaimana, kau setuju menjadi tur “Berarti kau akan menjelaskan semua yang ada di Ko “Kota Kyoto ada di bagian selatan Prefekturkotaini. Kyoto. Sungai Kamogawa di bagian timur, Sungai Takanogawa di bagian tengah, Sungai Katsuragawa di bagian barat dan Sungai Ujigawa di bagian selat Kyoto, sering juga disebut lembah Yamashiro. Dikelilingi Gunung Higashiyama, Gunung Kitayama dan Gunung Nishiyama.” Kata Kenichi memul “Pengetahuanmu luas sekali.” Ucap Keiko sambil ter Kenichi tersipu malu. “Nilai pelajaran geografimu pasti bagus.” Lanjut K Nilai pelajaranmang selalugeografi‟ybagus.Hanyasaja iamelemah di pelajaran matematika, fisika dan kimia. Dan satu lagi, pelajaran bahasa inggris! “Ah, tebakanmu kenapa tepat sekali, Kei? Aku meman Kenichi. “Terlihat dari wajahmuiassekaliberceritayangtentang keadaanantuskota ini, sampai sedetail itu. Kau harus menjadi ahli geografi, Kenichi! Atau sekalian saja menjadi ahli geofisika. Negara ini butuh banyak ahli geofisika, terutama untuk memantau keadaan gempa yang sering mengancam Jepang.” Kata Keiko sambil menepuk bahu Kenic Kenichi semakin tersipu disentuh Keiko seperti itu. Diam2 Kenichi melirik ke arah Keiko. “Ah, Keiko… kau benar2 membawa perubahan positif d “Idemu bagus sekalini, akuKeiko!malahSeltamak terpikir untuk sebentar, ahli geofisika… berarti harus paham ilmu sanggah Kenichi. “Fisika itu tidak sulit, Kenichi. Kau hanyailmu perlu fisika.” Sahut Keiko. “Keiko bilang fisika tidak sulit? Pasti dia anak j Jangan2 gadis itu bisa segala‟y. Sudah dua minggu terlihat kesusahan menghadapi semua pelajaran di sekolah. Lalu apa kelebihan Kenichi di banding Keiko? Kenichi pandai bermain basket. Ia adalah kapten basket di sekolah ini. “Ohya, kau harus siap2 menghadapi perubahan suhu d kota ini dikelilingi pegunungan, perbedaan suhu antara siang dan malam, antara musim dingin dan musim panas lumayan besar. Mungkin kau butuh waktu untuk beradaptasi sampai kau terbiasa dengan perubahan suhu di kota ini.” Kata Keiko mengangguk-angguk tanda mengerti. Kenichi melanjtkan aksi‟y sebagai tour guide bagi Keiko. Keiko terpesona melihat rumah2 kayu di kota ini yang masih terawatt dengan baik. “Bagaimana Kyoto menurutmu? Tidak semodern dan ser “Di sini tidak sesibuk Tokyosini.AkuTapi,jadipunya banyakakuwaktumulai suka merenung.” Jawab Keiko. “Aku suka sekali tinggal di kota ini. Aku pernah k menyenangkan. Kyoto selalu indah sepanjang tahun. Dipenuhi salju di musim dingin, bunga sakura bermekaran di musim semi, bukit2 yang sejuk di musim panas dan pemandangan warna-warni daun musim gugur.” Kata Kenichi. “Ah ya, mekar‟y bunga sakura! Sekarang masih ada, “Kau sudah pernah ke bukit dadisebatangbelakangpohonsakura. Walausekolah? Di hanya satu pohon, tetapi saat musim semi, bunga‟y mendadak akan ramai dipenuhi guru dan murid2 yang bermekaran. Tapi seperti‟yuradipohonitusaatsudahberguguranini semuabunga.Kau ska terlambat datang. Bunga‟y sudah mekar sejak tangga “Bukit di belakang sekolah?” Mata Keiko mendadak berbinar-binar. “Di Kyoto, tempat untuk hanamaiadalah(melihatdiMaruyama Parksakura) ya dan sepanjang sungai Kamogama. Tapi sekarang sudah akhir April. Pasti sudah tak banyak bunga Sakura yang mekar di sana.” Lanjut Kenichi. Keiko masih saja memikirkan bukit di belakang sekolah. Bukit itu cukup rimbun ditumbuhi banyak pepohonan besar dan tampak sepi. “Aku rasa, tur kita hari ini sudah cukup. Capek ju lanjutkan lagi.” Ucap Keiko. Kenichi mengangguk. “Kita jelajahi Kyoto pelan2. Aku akanperlu setiaakuuntuk menjad menenmaimu, katakan saja.” Sahut Kenichi. Keiko tersneyum lebar. “Kau memang teman yang baik, Kenichi!” kata Keiko. “Ayo, kuantar kau pulang. Kita naik bis saja. Nant Ajak Kenichi. Keiko mengangguk. Sebenar‟y rumah Kenichi dan Keiko tid blok saja. Kenichi mengantar Keiko hingga sampai d “Domo arigato gozaimasu (terima kasih banyak). Kau dan mengantarku sampai di rumah, Kenichi.” Ucap Keiko, ia “Dou itashimashite (terima kasih kembali). Kapan2 bersama di rumahku. Ibuku pandai sekali memasak. Dan dia suka sekali jika ada teman perempuan yang datang berkunjung ke rumah.” Sahut Kenichi. “Aha, pasti sudah banyak gadis2 di sekolah kita ya tau Kenichi, banyak gadis yang menyukaimu di sekolah. Kenichi Takahiro, kapten basket Higashi Senior High School! Tentu saja menjadi idaman banyak gadis.” Goda Keiko. “Aaah, tentu saja tidak, Keiko! Belum ada satu pun datang ke rumahku.” Sahut Kenichi. “Tapi tadi kau bilang, ibumu senang sekali jika ad Keiko. “Eh,maksudku, ibuku sering bilang begitu. Ibuku sering bilang begini: kenapa kau tak pernah mengajak teman sekolahmu yang perempuan berkunjung ke sini, Kenichi? Haha (ibu) ingin sekali menjamu‟y dengan hidangan yang ilezat.. Kapan Keiko tertawa terbahak-bahak. “Ah, mana mungkin kau belum punya pacar?” sahut Ke “Tapi aku memang belum punya pacar.” Sanggah Kenic “Serius? Memang‟y tak ada gadis yang kau sukai di Sudah kelas tiga senior high school tapi belum punya pacar.” Le Kenichi tertegun. Tentu saja sekarang ini ada gadi Yoshinara Keiko. “Kau sendiri, memang‟y kau sudah punya pacar?” Ken Keiko menatap Kenichi lekat. “Tentu saja. Aku pernah punya pacar di Tokyo.” Jaw “Pernah punya? Maksudmu sekarang sudah tidak punya “Kami terpaksa berpisah karena aku harus pergi men hubungan jika jarak kami sudah terlalu jauh.” Jawab Keiko. Padahal bukan itu alasan‟y kenapa ia tak bisa mene “Jika kalian memang sungguh2 saling mencintai, jar Kenichi. Ucapan Kenichi itu telak sekali membuat Keiko mati kutu. “Eh, maafkan kata2ku, Keiko. Aku ini sok tahu seka soal cinta. Aku belum pernah pacaran sama sekali.” Ia merasa bersalah melihat raut wajah Keiko berubah menjadi murung. “Hah?au Kbelum pernah pacaran sama sekali, Kenichi? Tanya Keiko. Kenichi menggeleng kuat2. “Padahal aku ingin-kalimerasakanjuganonton filmsekalibioskopberdua dengan gadis yang aku sukai seperti teman2ku yang lain. Aku tidak seperti Hajime yang sudah berkali-kali gonta-ganti pacar.” Jawab Kenichi. “Hm, baiklah. Aku akan mengajarimu cara mendekat s “Itu bagus sekali! Keiko, maukah kau kapan2 menema Kenichi. “Memang‟y kau menyukai aku? Kau bilang kau ingin n sukai, kan?” Keiko balik bertanya. “Aku memang menyukaimu.” Jawab Kenichi. Kemudian ia tertegun dengan jawaban‟y sendiri. “Maksudku, aku menyukaimutemansebagyaingtemanmenyenangkan.K.” Kenichi masih ingin menyembunyikan perasaan‟y pada “Okay, aku mau nonton berdua denganmu. Tapi ada sy “Apa syarat‟y?” Tanya Kenichi. “Kau harus bisa mengalahkanulawanaku satubermain.”JawabbasketKeikosat Kenichi tertegun. Ia belum pernah melihat Keiko bermain basket. Kegiatan olahraga yang dipilih Keiko adalah atletik. Kenichi tersenyum lebar. Ia yakin sekali bisa mengalahkan Keiko. “Aku setuju sekali.” Sahut Kenichi. “Baiklah,besok setelah usai sekolah, kita akan bertandi sambil tersenyum. “Setiap hari aku sudah bermain basket, Keiko. Aku Sahut Kenichi. “Kita lihat saja besokngedipk.”Ucapn Keikomatakiri‟ysambil. me “Jaa (sampai jumpa), Kenichi.” Lanjut Keiko. Kenichi mengangguk. “Mata ashita (Sampai jumpa besok) di sekolah.” Uca Ia mulai melangkah menjauh dari depan rumah Keiko. Keiko tersenyum. Hari ini cukup menyenangkan.Selama enam belas tahun hidup‟y, Keiko hanya per kota Kyoto saat study tour bersama rombongan sekol Keiko tersenyum melihat Kenichi tampak yakin sekal kapten tim basket perempuan di senior high school‟y saat di Toky  

Bab 3 Mentari musim panas masih bersinar menyelimuti lapangan basket outdoor di Higashi Senior School. Padahal ini sudah jam bubar sekolah. Kenichi bersiap memantulkan bola basket yang sejak tadi ia pegang erat. Keiko sudah bersiap untuk menghalangi Kenichi memasukkan bola basket itu. Pertandingan basket satu lawan satu akan segera di mengumumkan rencana mereka ini kepada siapa pun. Tetapi melihat mereka asyik bertanding berdua, beberapa murid yang belum pulang tertarik untuk melihat Kenichi dan Keiko bertanding. Miyuki juga ikut menonton. Ia berharap Kenichi mengalahkan Keiko. Hajime yang super cuek pun ikut menonton juga. Ia ingin tahu seberapa tangguh murid baru itu. Diam2 Hajime kagum dengan kecepatan lari Keiko. Hajime tertarik ingin mengajak Keiko ikut serta dalam komunitas Yamakashi (free running) Kota Kyoto. Awal‟y Kenichi sedikt menganggap-kaliremehKeikoberhasilKeiko. Teta menggagalkan‟y bola memasukkan kekeranjang.Bahkan Keiko mendapat skor lebih dulu. Hajime berseru memberi semangat paling keras. “Sugoi (hebat), Keiko!” teriak Hajime sambil berte Miyuki menatap sebal kepada Keiko dan menatap heran kepada Hajime yang tiba2 mendukung Keiko. Kenichi semakin waspada. Sedangkan Keiko tetap san mendapat skor. Ia tak mengira Keiko sehebat ini. Kenichi tersenyum agak lega saat ia bisa mengungguli dua angka dari skor Keikosampaiwaktu.Tapiyang senyum mereka tentukan habis, skor‟y dan Keiko seri. Seri dengan Keiko sama saja kalah bagi‟y. Bagaiman “Sayang sekali, Kenichi. Kau tidak berhasil mengal nonton berdua.” Ucap Keiko, lalu ia tersenyum lebar. “Keiko, kenapa kau tak bilang2 kalau ternyata kau “Kau tidak pernah bertanya.” Jawab Keiko singkat. “Apakah kau… ikut tim basket sekolahmuichicuriga. waktu di To “Aku dulu kapten tim basket di sekolahku di Tokyo. bermain basket. Tiba2 saja aku tertarik ingin mend Jawab Keiko. “Dame! (jangan).” 2.Cegah Kenichi cepat “Kenapa? Kau tak suka aku bermain basket?” “Keiko… aku… aku baru mengenalmu sebentar, tetapi mengusai hampir semua hal. Sedangkan aku, aku hanya mahir bermain basket. Jika kau ikut basket juga, dan berhasil menjadi tim basket wanita di sekolah ini, apa yang bisa aku banggakan dari diriku padamu Keiko? Aku mohon, bisakah kau m Kenichi. “Baiklah, Kenichi, aku tidak akan ikut tim basket sambil tersenyum. Lalu ia pergi meninggalkan lapangan itu. Diiringi tatapan sebal Miyuki dan tatapan kagum Hajime. Keiko segera pergi ke tempat‟y merenung. T Garden. *** Di bukit belakang sekolah ini, Keiko kembali menikmati tempat‟y menyepi. “Kimochi (nyaman rasa‟y).” batin Keiko, lalu ia me Jnagan masuk tim basket sekolah. Permintaan Kenichi tadi sempat mengejutkan Keiko. “Baiklah, Kenichi! Aku tidak akan masuk timl basket tersenyum lebar. Keiko memberanikan diri mendatangi bukit ini setel keberadaan bukit di belakang sekolah ini. Ia terkadang butuh saat menyendiri. Terutama jika ia sedang terkenang dengan seorangudiTokyoangduludisukai‟y.Watanabewak Daisuke yang dulu disukai‟y dan menyukai‟y. Tapi K Hazuki Reika juga menyukai Daisuke. Hazuki Reika s mungkin melukai perasaan eiko masih sahabat‟y bisa melanjutkan hidupsendir itanpa. K Daisuke… Perlahan namun pasti ia mencoba melupakan sosok Daiuske. Ia akan menemukan pengganti Daisuke. Tapi mengapa bayangan sosok Daisuke masih saja sering muncul jika ia sedang menyendiri seperti ini? “Kau menyerobot tempat favoritku!” Suara teriakan itu mengejutkan Keiko. Ia segera ma dan memperhatikan sosok yang telah berdiri tegap d “Hiroyuki?” ucap Keikp saat mengenali sosok itu. Ishikawa Hiroyuki. Pemuda yang tak pernah tersenyum. “Maksudmu, tempat ini adalah tempat favoritmu?” Ta “Aku sudah sering ke tempat ini sejak aku kelas sa datang ke sekolah ini. Dan tanpa permisiabHiroyuki menempati dengan suara tegas. Keiko penasaran, bagaimanakah rupa pemuda itu jika tersenyum? Pasti ganteng sekali, karena sebenar‟y wajah Hiroyuki cukup rupawan. “Gomen nasai (maaf), aku tidak tahu ini adalah tem pengumuman. Aku menemukan‟y tanpa sengaja. Dan pili Tempat ini nyaman sekali.” ucap Keiko. Sebenar‟y sudah lama-tanyatentang Keikososok Hiroyuki bertanya.Iapemuda berwajah tampan. Sayang‟y ia tak sangat pernah cerdas. tersenyum. Ia juga Keiko sebenar‟y tertarik mengenal Hiroyuki lebih j dengan Daisuke. Mereka ternyata mempunyai minat yang sama. Sama2 menyukai tempat sunyi ini. “Padahal aku sudah terlanjurapKeikpmemberi. nama tempat i Ekspresi Hiroyuki tidak berubah. “Aku memberi nama tempat ini Heavenly Garden.” Lan Tiba2 saja ekspresi wajah Hiroyuki berubah. Ia tampak sedikit tersentak. “Kau tahu dari mana nama itu?” Tanya Hiroyuki tiba “Aku menciptakan itu sendiri untuk  tempat ini.” Jawab Keiko “Tidak mungkin! Kau pasti pernah membaca‟y di suat “Entahlah. Mungkin aku memang terinspirasi dari se “Sedang apa kau di sini?a HiroyukiMengapalagi. kau kemari?” Tany “Aku sedang beristirahat sehabis bertanding basket Lalu ia balik bertanya. “Ini memang tempatku dari dulu.” Jawab Hiroyuki. “Menurutku, ini tempat umum. Siapa untuk mengusirku boleh. kemar Iya, kan? Kalau kau melarangku berada di sini,itu “Baiklah. Jika kau memang sangat menginginkan temp lain.” Kata Hiroyuki, masih tetap tanpa senyum. Hiroyuki melangkah jauh dari tempat itu. Ia berhenti di bawah pohon sakura yang berjarak kurang lebih enam meter dari pohon weeping willow Hiroyuki mengeluarkan sebuah buku lumayan lebar. Ia juga mengeluarkan sebuah pensil. Apa yang sedang dilakukan Hiroyuki di sana? Hiroyuki memandang lepas ke arah bawah bukit. Hiroyuki mulai asyik menggerak-gerakkan pensil‟y ke atas buku lebar. “Apa yang sedang dilakukan Hiroyuki? Apakah dia se dalam hati. Tapi kemudian Keiko memutuskan tak ingin mengganggu Hiroyuki. Ia kembali memejamkan mata. Ia mulai tertidur. Saat ia terbangun dan mem sudah berdiri di hadapan‟y. “A… apa yang kau lakukan?” tanya Keiko cemas. “Aku baru saja berpikir ingin membangunkanmu. Kau pukul enam. Kau bermaksud tidur di sini sampai kapan? Sampai malamkah? Sampai srigala2 gunung datang mengunjungimu?” jawab Hiroyuki panja Keiko tertegun. Baru kali ini Hiroyuki menjawab pertanyaan‟y “Kau bercanda, kan? Mana mungkin di sini ada sriga Sanggah Keiko. “Terserah kau, percaya atau tidak.” Sahut Hiroyuki Hiroyuki melangkah menjauhi Keiko. Keiko segera bangkit berdiri dan cepat2 mengejar langkah Hiroyuki. “Hei, Hiroyuki, tunggu.” Ujar Keiko. Udara di bukit ini mulai terasa dingin. “Hiroyuki, Arigato (terima kasih) telah menunggu a langkah Hiroyuki. Ia tersenyum manis. Tapi lagi2 Hiroyuki tidak memb Mereka berjalan beriringan tetapi tak saling bicara. Mereka berjalan berdua hingga tiba di gerbang sekolah. “Kau pulang naik apa?” tanya Hiroyuki tiba2. “Aku… naik bis.” Jawab Keiko. “Akun akan mengantarmu.” Sahut Hiroyuki. Keiko melongo mendengar‟y. Ia merasa seperti sedan lengan‟y untuk meyakinkan diri‟y bahwa ini bukan m “Aww!” teriak‟y. Ia merasa sakit. Hiroyuki sontak menoleh ke arah Keiko. “Kaukenapa?” tanya‟y heran. “Aku… tadi… mencubit lenganku sendiri. Aku tidak p pulang. Aku kira aku sedang bermimpi.” Jawab Keiko “Tindakanmu benar2 tak masuk akal. nehTentu jika aku saja ini mengantarmu pulang? Aku bukan lelaki tak berperasaan yang tega membiarkan anak gadis pulang sendirian malam2 begini.” Sahut Hiroyuki. Ia masih saja enggan tersenyum. Sementara senyum Keiko semakin lebar. Ternyata Hiroyuki masih punya hati juga. Ia akan membuat Hiroyuki tersenyum. Sepanjang perjalanan dalam bus, Hiroyuki mau juga bicara sedikit2. Setidak-tidak‟y, Keiko tahu apa hobi‟y, beberapa informasi lain‟y.  

Bab 4 Kazuhiko Naomi memandangi diam2 dari kejauhan sosok Yoshinara Keiko. Ia merasa cantik dan cukup populer di sekolah‟y ini. Tapi sekarang tiba Naomi merasa sedikit agak tersisih. Awal‟y ia tak sudi mengundang Keiko untuk hadir da kemudian ia punya ide lebih baik. Ia sengaja ingin mengundang Keiko. Ia minta semua tamu yang ia undang datang ke pesta ulang tahun‟y menge untuk yang perempuan dan „Prince‟ untukistimewayang. laki2 Dress code yang ditulis di undangan itu bukan „Lol Naomi memang sengaja berniat menjebak Keiko. Walaupun tinggal di Kyoto, tetapi Naomi sangat fas lalu menjadi Miss Universe, kemudian menjadi artis terkenal. Naomi sangat berharap Tachiba Ryuji hadir -2dalam pe itu sudah memikat hati Naomi sejak pertama kali datang di sekolah ini. Tapi Ryuji tak menyukai Naomi. Naomi tak berhenti berharap walau hingga kini Ryuji masih saja bergeming. “Yoshinara-san.” Panggil Naomi sebelum langkah kaki Keik Keiko menoleh dan tampak sedikit terkejut melihat paling sering bersikap sinis kepada‟y. Naomi tersenyum manis kepa “Keiko, sebelum kau pulang, ada yang ingin kuberik “Naomi? Apa yang akan kau berikan padaku?” tanya K Naomi mengangsurkan sebuah amplop merah jambu ke arah Keiko. “Ini untukmuNaomi..” Ucap Sedikit ragu Keiko menerima amplop itu. “Boleh aku lihat?” tanya Keiko. “Tentu saja. Kau memang harus membaca‟y. Itu penti Gadis itu masih saja tersenyum manis. Tetapi senyu Senyum Naomi itu seperti menyimpan sesuatu yang berbahaya. Keiko membuka kartu itu. “Ini undangan ulang tahunmu?” tanya Keiko. Naomi akan mengadakan pesta ulang tahun‟y yang ke megah. Pesta itu akan berlangsung nanti malam. “Iya.mengundangmuAku ke pesta ulang tahunku yang ke tujuh belas nanti malam. Datang, ya. Jangan terlambat. Acara akan dimulai pukul delapan “Ini mendadak sekali, Naomi. Aku belum mempersiapk mengira kau tak akan mengundangku.” Kata Keiko. “Hei, mana mungkin aku tidak mengundangmu? Kau kan kado. Asalkan kau datang saja aku sudah senang. Anggap saja ini sekaligus sebagai pesta menyambut kedatanganmu diomi . sekolah kita.” Sahut Na “Arigato (terima kasih)-santelah.” Ucapmengundangku,Keiko. Naomi “Oh iya, jangan lupa dress code‟y ya. Untuk sediki dress code yang sudah aku tetapkan.” Kata Naomi. “Dress code?” tanya‟y. “Bacalah baik2undangan itusurat.Kaupasti tahu apa yang kumaksud. Kau gadis dari Tokyo. Pasti tahu fashion paling mutakhir di Tokyo.” Jawa “Aku berharap kau datang, Keiko. Suatu kehormatan Naomi. “Baiklah, aku ahutpastiKeiko. datang.” S Naomi mengangguk lalu permisi pergi menuju mobil k menoleh ke arah Keiko. “Jangan lupa dress code‟y, Keiko. Kau pasti tak ma pestaku nanti.” Teriak Naomo. Keiko hanya sempat mengangguk. Ia masih tak tahu di mana harus mencari pakaian berwarna-warni cerah serta foundation, bedak dan lipstick berwarna putih. Hari ini ia tidak pulang bersama Kenichi. Karena Kenichi ada latihan basket hingga sore. Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Keiko yakin Kenichi pasti sudah pulang. Ia pun segera menelepon Kenichi. “Moshi2 (halo), Kenichi. Kau sudah pulang?” tanya telepon dari‟y. “Ada apa, Keiko?” jawab Kenichi. “Kau datang ngke tahunpesta Naomiula nanti malam?” tanya Keik “Mm… sebenar‟y aku malas. Karena harus berdandan s Pangeran kegelapan?” jawab Kenichi. “Itu ide yang bagus sekali, Kenichi. Kau menjadi p Apakah kau punya foundation dan bedak berwarna putih? Kalau kau menjadi Pangeran vampire kau juga harus berdandan dengan wajah pucat.” Kata “Para gadis pasti diminta berpakaian ala putri ya? “Bukan, aku harus berdandanJawabKeiko. Ganguro Style.” “Ganguro Style? Benarkah? Dandanan seperti wajah h heran. “Sou ne (begitulah). Tapi aku tak punya-warni bedakmencolokputi. Jawab Keiko. “Sebentar, ibuku akseperti‟ywarnaputih.Ibukupernahpunyaberdandanbedala Geisha dalam salah satu festival. Soal baju warna-warni, hm… seperti‟y ibuku juga pu meminjam‟y. Bagaimana jika kau datang ke rumahku, Kenichi. “Baiklah,kan akudatang ke rumahmu.” Jawab Keiko. Ia segera bersiap menuju rumah Kenichi yang tidak pesan untuk ayah‟y. Tak lama, Keiko sudah berada d pintu dan menyambut Keiko dengan wajah ceria senang sekali. “Youkoso (selamat datang). Ah, aku tak percaya kau Kenichi. Ia mempersilahkan Keiko masuk. Keiko duduk si atas tatami di depan meja berkaki rendah itu. Tak lama datang seorang wanita dewasa, cantik dan langsing membawa nampan dengan sebuah g “Haha (Ibu), kenalkan ini Yoshinara Keiko, teman b “Oh, gadis yang sering kau ceritakan itu, ya?” tan Keiko melirik curiga ke arah Kenichi. Kenichi sering menceritakan tentang dir “Hajimemashite. Yoshinara Keiko desu. (Salam kenal yoroshiku (senang bertemu).” Sapa Keiko. “Kochirakoso yoroshiku (senang bertemu denganmu). diminum, Keiko.” Kata Nyonya Michiko. “Arigatoo (terima kasih), Okaasan (sebutan untuk i “Haha senang sekali akhir‟y ada teman perempuan Ke Selama ini, Kenichi tak pernah mengajak satu pun teman perempuan‟y datang k Kata Nyonya Michiko. “Haha (Ibu), Keiko kemari karena ada yang diperluk sebelum‟y. Kami ingin minta sedikit bedak putih mi pakaian Haha juga. Seingatku Haha punya beberapa pakaian berwarna-warni.” Sahut Keni “Oh, tentu saja boleh. Haha memang masih menyimpan buah kaus lebar berwarna kuning, merah dan hijau t Mereka selesai berdandan tepat pukul tujuh. Mereka segera menuju rumah Naomi dengan menumpang taksi. Tak lama mereka sampai di sebuah rumah besar yang megah. Kenichi dan Keiko menuju pintu dan memencet bel. Seorang wanita dewasa berpakaian pelayan membukakan pintu. “Youkoso (selamat datang).” Sapa wanita pelayan it “Kami teman sekolah-san.”JawabNaomiKenichi. “Silahkan masuk, langsung ke kebun belakang.” Kata Sudah hampir pukul delapan malam. Tamu yang hadir sudah cukup banyak. Tapi diantara semua‟y, tak ada yang berpenampilan menyeramkan sep berpakaian manis. “Lolita.” Gumam Keiko. Mengapa gadis2 yang lain‟y berpenampila dengan gay ini aneh sekali. Kenichi juga menyadari perbedaan yang mencolok ini. Para tamu laki2 berpakain rapi. Tapi Kenichi merasa istimewa dengan penampilan‟y. Dari kerumunan orang, muncul Naomi yang tampak cantik. “Youkoso (selamat datang), Keiko, Kenichi.” Sapa N Senyum‟y tampaknderungmeledekce. “Hai (Ya). Tonjoubi omedetou gozaimasu-san.” Ucap(SelamatKeikoul. “Tonjoubi omedetou gozaimasu (Selamat ulang tahun) Lalu memberikan sebuah kotak kecil. Naomi menerima “Arigato (terimaKalian kasih)datang. berdua bareng, ya?” tanya “Keiko, penampilanmu benar2 penuh warna.” Ucap Nao Tamu undangan lain segera menoleh ke arah Kenichi dan Keiko. Beberap di antara mereka berbisik-bisik lalu tertawa kecil. “Naomi, apakah kaucodmengubahpestamudressini?” tanya Keiko mu merasa menjadi bahan pembicaraan. “Ah, iya, Keiko. Aku lupa memberitahumu kalau dres style lebih menarik daripada Gangoro Styleomi. yang an Kenichi memandang kesal kepada Naomi. Naomi pasti sengaja menjebak Keiko. “Seharus‟y dress code pestamu adalah harujuku styl kan, bagaimana modis‟y remaja Tokyo? Dan penampila memang tak ingin terlihat kodian seperti kalian. Keiko tentu saja selalu ingin tampil beda. Menurutku tampil berani dengan gaya ganguro itu ke menyindir. Naomi memandang sebal kepada Kenichi. Kenichi segera menuntun Keiko berjalan menuju meja yang menghidangkan beragam makanan kecil. “Pestamu sudah dimulai kan, Naomi? Kami sudah bole tanya Kenichi. Dan tanpa menunggu jawaban Naomi, ia segera saja mencomot sepotong kue. Naomi memandang‟y semakin sebal. Naomi melihat ke- sekeli cari seseorang. “Ryuji, kenapa belum datang juga?” Baru saja Naomi bergumam begitu, tiba2 saja muncul seorang pemuda tinggi tegap berpakain dengan warna mencolok. Wajah‟y tertutup bedak putih tebal. “Konbanwa (selamat malam).” Sapa‟y dengan suara la Mereka semua tampak tercengang melihat penampilan pemuda itu. Keiko juga terkejut sekali, ia tak menyangka akhir‟y ada anak lain yang berpenamp “Kasihan sekali anak itu. Apakah ia juga korban dik Naomi adalah yang paling terkejut. Pemuda yang baru datang itu adalah undangan yang paling penting. Ia berharap pemuda itu akan hadir dengan penampilan necis menonjolkan ketampanan‟y. Tetapi dengan cuek‟y lelaki itu mala “Ryuji!” panggil Naomi. “Konbawa, Naomi.” Sahut lelaki itu. “Tonjoubi omedetou gozaimasu (Selamat ulang tahun) itu. “Arigato (terima kasih), Ryuji.” Sahut Naomi. “Tapi, kenapa kau berpakaian seperti itu?” tanya N Ryuji adalah seorang pemuda yang tampan. Ia tak me berpakaian norak seperti itu. “Ada apa dengan pakaianku?asadipakairemajaIniTokyogayadiHarajukuyang.Inimodisbi sekali…” Ryuji tak melanjutkan kata2‟y. Tiba2 saja ia melihat Keiko berpenampilan dengan g menghampiri Keiko. “Hajimemashite (Salam kenal). Tachubanahiku(NamakuTachibanaRyuji desu Ryuji. Senang berkenalan senganmu). Siapa namamu?” “Hajimemashite. Yoshianara Keiko desu. Kochirakoso Yoshinara Keiko. Senang juga berkenalan denganmu.” “Aku belum pernahamu.Kaumelihteman Naomi di mana?” tanya Ry “Aku murid baru di kelas Naomi. Aku baru saja pind “Ah, gadis Tokyo! Pantas saja penampilanmu modis s untuk tampil dengan gaya ganguro? Jangan2 kita soulmate.” Kata Ryuji s menggoda. Kenichi yang berdiri di samping Keiko merasa sebal gugup. “Kareshi ga iru no? Sudah punya pacar?” tanya Ryuj tersentak kaget. “Aku… belum punya pacar…” jawab Keiko gugup. “Ah, bagus sekali jika kau belum punya pacar. Aku padamu). Hitomebore data no yo (Ini cinta pada pandangan pertama). Tsukiatte kudasai (Jadilah pacarku)yuji.”sambilKatatersenyumR dan memandangi lekat Keiko. Keiko terkejut. Banyak yang mendengar ucapan Ryuji itu. Bahkan Naomi juga. Kenichi juga mendengar‟y. Semua terkejut dan terpana. Naomi melongo dan tiba2 saja kehilangan semangat untuk melanjutkan pesta ulang tahun‟y. Naomi mendadak pingsan! 

 Bab 5 Tachibana Ryuji memiliki karakter yang pas sekali. Tidak terlalu cerewet dan tidak terlalu dingin. Ia campuran Jepang dan Korea. Ia seorang anak terpandang di kotaadalahininaikgunung.Wajah‟y. ta Tak mengherankan jika banyak gadis yang mengangumi Ryuji. Dan dalam sekejap, kabar yang beredar di seantero Higashi Senior High School adalah Ryuji menyatakan cinta‟y pada gadis murid baru dari Toky Awal‟y Ryuji bermiaksudmemintamain2Keikosaat menjadi pacar‟y. membuat kesal Naomi. Tetapi sejak kejadian itu, perlahan ia mulai akrab dengan Keiko. Keiko berwajah manis. Bukan hanya Naomi yang cemburu melihat kedekatan Keiko dan Ryuji. Kenichi juga tak suka melihat‟y. Hingga tak terasa musim panas tiba. Dalam rencana liburan musim panas tahun ini, akan banyak turnamen olahraga yang akan diselenggarakan. Kenichi yang semakin sibuk berlatih basket, mulai tak terlalu kehilangan sosok Keiko. Keiko menunjukkan dukungan‟y pada Kenichi dengan hampir selalu h Kenichi saat berlatih. Kenichi cukup senang melihat Keiko yang selalu men dalam turnamen atletik. “Ganbatte (semangat), Kenichi!”. teriak Keiko kepad “Kau perhatian sekali pada Kenichi. Kadang2 membua tanpa disadari Keiko sudah duduk di samping‟y. Keiko menoleh cepat dan tampak terkejut melihat so itu. “Ryuji senpai?membuatkuAh, kaget saja muncul tiba2 seperti “Kau dengar apa yang kukatakan tadi?” tanya Ryuji. “Mm… eh, apa?” tanya Keiko sedikit gugup. “Perhatianmu pada Kenichi membuatku cemburu.” Bisi Seketika saja kedua pipi Keiko bersemu merah. “Aku hanya ingin memberi semangat pada Kenichi dan bertanding melawan tim sekolah lain lima hari lagi “Kau sendiri, kapan akan bertanding?” Kenichi mena Lagi2 Keiko tersipu malu. “Seminggu lagi.” Jawab Keiko. “Seusai kau bertanding, kau harus gantian memperha “Perhatian apa yang harus-san?”kuberiktanyan Keikopadamu,sambilRyujit “Aku ingin kau menemanikuunungFujimendaki.”JawabG Ryuji sambil “Mendaki Gunung Fuji?” ulang Keiko. “Kau sudah pernah mendaki Gunung Fuji?” tanya Ryuj “Belum pernah.” Jawab Keiko. “Ah, kau tak suka mendaki gunung?” tanya Ryuji lag “Bukan‟y tak suka,adhanyangbelummengajakkupernah mendaki gunu “Kalau begitu, tepat sekali aku mengajakmu-tidak‟y.Seoran harus mendaki Gunung Fuji sekali dalam seumur hidu “Gunung Fuji adalah gunungkunjungi wisatawanyang. Bukanpalinghanyawisatawanbanyak di lokal, tapi juga wisatawan dari luar negeri. Tentu Negara lain yang sudah pernah mendaki Gunung Fuji, “Benar juga. Aku memang sudahhusepertilamapenasaranaparasa‟yinginbe Gunung Fuji. Tapi karena selama ini tak ada yang mengajakku, tak mungkin aku ke sana sendiri. Ryuji senpai, sudah berapa kali kau mendaki Gunung “Puluhan kali. Aku sudahi akumendaki‟yberadadiJepang saatsejakkelassatu pertama k senior high school. Aku suka mendaki gunung. Rasa‟ puncak gunung. Sensasional! Suatu saat nanti aku akan berkelana keliling dunia untuk mendaki setiap gunung yang ada di setiap Negara yang aku kunjungi. Impian utamaku, tentu saja ingin mencapai puncak Himalaya.” Jawab Ryuji panjang leb “Wuaaah, senpai hebat sekali! Ryuji senpai, serius tanya Keiko. “Kalau kau mau.” Jawab Ryuji. “Tentu usajamau!akAku juga ingin merasakan sensasi ber Keiko. “Kau yakin, sanggup mendaki gunung?” “Aku pernah membaca di sebuah artikel, hanya butuh mendaki Gunung Fuji. Berarti tidak terlalu sulit, kan?” Ryuji tersenyum. “Kau ini belum pernah naik gunung. Enam jam itu me Jalanan‟y pun tidak mudah.” Sahut Ryuji. “Aku kan sudah terbiasa olahraga. Ketahanan fisikk “Baiklah, nantiberapakita kuat‟ybuktikanketahananse-tamatentu sajafisikmukau. Per harus minta izin dulu pada ayahmu, apakah kau boleh pergi jauh hanya berdua denganku. Apalagi kita pergi bukan hanya satu hari. Kemungki harus bermalam denganku.” Kata Ryuji. “Ayahku pasti mengizinkan. Kau anak salah satu pej macam2 kepadaku, karena kau harus menjaga nama bai “Ha, kau yakin sekali. Tetap waspada,uberniatKeikomenculikmu.Mungk Ryuji. “Ryuji senpai, kau akan menculik siapa?” tanya Ken hadapan Ryuji dan Keiko. “Kenichi, latihanmu sudah selesai?” tanya Keiko. “Sudah sejak tadi. Dan kalianu dalamberdualatihan.Jikamengganggukalianingin ko ngobrol, sebaik‟y jangan di sini.” Jawab Kenichi t “Kenichi? Gomen nasai (maaf) jika kami mengganggum Sahut Keiko. “Dia bukan‟y marah, Keiko.ah,Kenichiayokitahanyapergicemburudari. Ryuji. Ryuji langsung saja menggenggam tangan kanan Keiko. “Osakini shitsureishimasu (Aku pergi duluan), Keni “Ayo, kuantar kau pulang, Keiko.” Kata y danRyuji. Ia m tubuh Keiko semakin rapat dengan‟y. Kenichi hanya diam terpaku menyaksikan Ryuji membawa pergi Keiko. Ia memang sangat cemburu melihat kedekatan Ryuji dan Keiko. *** Awal‟y agak sulit bagi Keiko untuk mendapatri.Apalagi izin a ayah‟y tahu, Keiko hanya akan pergi berdua saja be “Apakah dia pacarmu?” tanya Tuan Yoshinara Aikawa “Bukan, Chici (Ayah). Dia sahabatku. Dia pernah me seorang pemuda yang baik. Aku percaya pada‟y.” jawab Keiko. “Dan kau sendiri, apakah Chici bisa percaya padamu “Chici bisa mempercayaiku. Aku berjanji akan menja kesempatan bagiku merasakan asyik‟yganJepang,Chicimendaki.Selamaini Gunung Chici kan tak pernah sempat mengajakku mendaki ke “Baiklah, Chici percaya padamu. Tapi temanmu itu h bertemu dan bicara sedikit dengan‟y.” kata Tuan Ai Keiko tersenyum senang. Esok‟y Ryuji benar2 datang menje “Kau harus berjanji akan membawa pulang Keiko deng Tuan Aikawa mengingatkan Ryuji. “Hai (Ya), Otousan (Sebutanerjanjiuntuk ayahakan orangmenjagalain)Ke Ryuji. Keiko muncul dengan membawa backpack lumayan besar “Ah, besar sekali tas yang kau bawa. Apakah ini ya keberatan.” Kata Ryuji. “Ini kan isi‟yukduapakaianhari diuntTokyo.” Sahut Keiko. Ryuji hanya menggelengkan kepala‟y. Setelah pamit pergi ke stasiun bus Kyoto. Dari sana mereka melanjutkan perjalanan ke Shinjuku. Saat ini gunung Fuji sudah menjadi salah satu tujuan wisata. Gunung Fuji adalah gunung yang tertinggi di Jepang dengan ketinggian 3776 meter. Untuk mendaki ke atas puncak Gunung Fuji, ada lima rute atau pintu yang tersedia. Ryuji mengajak Keiko mendaki melalui trail Kawaguchiko. Turun dari bus, Ryuji dan Keiko berjalan mengikuti orang2 lain yang sama2 ingin mendaki. Sepanjang jalan mereka dapat menikmati pemandangan yang indah. “Perhatikan kecepatan berjalanmu, Keiko. Atur kece di tengah perjalanan. Tapi jangan kuatir, Kei. Karena kau masih pemula, kita akan sering berhenti untuk beristirahat.” Kata Ryuji. Kei hanya mengangguk mengiyakan. Beberapa kali Ryuji mengajak Keiko beristirahat. Pukul lima sore, barulah mereka mencapai station delapan. Station ke delapan ini adalah station dua terakhir sebelum puncak. “Apakah kau ingin melihat matahari terbit di punca akan berhenti bernafas saking terpesona‟y. Indah s harus melihat matahari terbit di Gunung Fuji. Jika tidak kau a “Ah, mengapa semua‟y harus sekali dalam seumur hid terbit di puncak Gunung Fuji, itu arti‟y kita haru Ryuji mengusap atas kepala Keiko lembut. “Kau memang cerdas-san!Tentusekali,saja,jikakau inginKeikomelihat matahari terbit di puncak Gunung Fuji kau harus mendaki di malam hari Pertanyaan‟y adalah, sahutapakahRyuji. kau sanggup?” “Tentu saja aku sanggup. Kenapa tidak? Tak ada yan jawab Keiko. Ryuji hanya tertawa kecil. “Baiklah! Kita buktikan kata2mu nanti.” Sahut Ryuj Di station delapan, tersedia pondok untuk bermalam bagi para pendaki. Ada ruangan communal khusus untuk perempuan. Keiko menyewa satu kamar di sana. Dan ada ruangan communal khusus untuk laki2. Ryuji juga menyewa satu kamar di sana. Setelah menaruh backpack‟y, tukKeikomelihatsunsetkeluar.Matahari lagi. Ia memerah jingga bercampur keemasan. “Utsukushi (Indah sekali).” Ucap Keiko lalu tersen “Suteki desu ne (Indah ya). Membuatmu merasa menda melihat pemandangan seindahRyujiyangsudahini,berdiridi sampingkan?”Kiekotany. “Segala rasa lelah seperti‟y setimpal karena bisa Keiko. Setelah langit benar2 gelap. Keiko dan Ryuji makan malam bekal yang mereka bawa. Pukul delapan malam Ryuji menyuruh Keiko tidur, karena sekitar pukul dua malam mereka harus bangun dan melanjutkan pendakian. Ryuji membangunkan Keiko tepat pukul dua malam. Sebagian para pendaki sudah berada di bagian reception untuk mulai mendaki lagi. Setelah siap, pukul tiga pagi, Ryuji dan Keiko segera mulai mendaki agar tak ketinggalan menyaksikan sunrise. “Ah, mengapa puncak masih dua kilometer lagi? Pada “Ini karena trail‟y tidak lurus, Keiko.” Sahut Ryu Mendaki gunung Fuji dalam keadaan gerimis membuat‟y agak merindin “Ganbatte! (Semangat)!” seru Keiko. Hingga kemudian mereka sampai di tempat yang sangat sulit didaki. Sekian lama mendaki dalam gelap gulita, akhir‟y mu Ryuji dan Keiko sampai di puncak pada pukul 4.55. “Senpai, mo teppen desu ka? (Senior, ini puncak ya “So desu (Ya, benar)!” jawab Ryuji. Keiko merasa bangga pada diri‟y sendiri. Ternyata “Aah! Tak percayabisarasa‟yberadaakhir‟ydipuncakaku Gunung Fuji Perlahan langit tampak semakin terang. Matahari mulai terbit. Keiko memotret awan2 putih dengan semburat jingga yang muncul dari bulatan kemerahan mentari awal pagi. Lalu Keiko memotret diri‟y jiberdua.Setelahpuas memotretdengansemuaRyuyangperlu dipotret, Keiko menikmati pemandangan ke bawah gunung dan sekelili Tapi tiba2 saja Keiko melihat wajah Ryuji memucat. Beberapa kali ia tampak seperti kesulitan bermafas. “Ryuji senpai? Kenapa?t?” tanyaApakahKeikokau sakicemas. “Ah, aku tidak apa2.” Jawab Ryuji sambil memaksaka “Tapi wajahmu terlihat pucat.” Kata Keiko lagi. Ryuji hanya tertawa kecil. “Aku hanya lapar sekali, Keiko! Sebentar, aku haru tunggu di sini ya, Keiko! Jangan pergi ke mana2!” uca Kemudian ia mulai melangkahkan kaki hendak meninggalkan Keiko. “Senpai! Jangan tinggalkan aku sendiri! Aku ikut k Ia segera merangkul lengan kanan Ryuji. “Kaliu initidakka boleh ikut, Keiko. Tunggulah di sini. Ryuji dengan suara lembut. “Tapi… aku tak mau kehilanganmu, senpai.” Sahut Ke cemas. “Aku ingin buang air kecilku?”.Memang‟ykataRuji,kau ingintampakmelia tersenyum geli. “Mm… aku…” sahut Keiko gugup. “Sudahlah, kau tidak usah takut. Lihat, di sini su sendirian. Aku hanya pergi sebentar. Kau jangan ke mana2. Berdiri saja di sini, ya?” bujuk “Senpai… janji hanya sebentar?” tanya Keiko. “Aku janji. Baiklah, aku pergi dulu.” Sahut Ryuji. Pemuda itu melangkah menjauhi Keiko berjalan menuju rerimbunan pohon. Keiko tak tahu, di tempat yang tersembunyi, Ryuji mengeluarkan sebuah jarum suntik dan menyuntikkan zat di dalam‟y ke tubuh‟y. Ryuji meringis. Kemudian ia me melihat‟y dalam keadaan seperti ini. Keiko tidak   

Bab 6 “Keiko, liburan lalu akuang pergike.Apakahrumahmuayahmumenyampaikan.Tapi kau sed pesanku?” tanya Hajime saat jam istirahat. “Iya, ayahku bilang kau mencariku. Ada apa, Hajime Keiko. “Kau pasti pernah mendengar tentang yamakashi,tentang kan yamakashi.” Jawab Hajime. “Tentu saja aku tahu. Beberapa kali aku melihat se di jalan2 Tokyo yang ramai. Memang‟y ada apa denga “Aku tergabung dalam tim yamakashilihatmuberlaricepat,Kyotomelompat.jauhAku pern dan melompat tinggi. Aku tertarik ingin merekrutmu untuk ikut bergabung dengan tim yamakashi kami. Saat ini kami sedang bersiap akan bertanding melawan tim yamakashi Tokyo. Kami butuh tambahan anggota.” Jawab Hajime. “Baiklah, aku setuju. Aku pernah mencoba yamakashi. Itu tidak sulit. Tapi tentu saja ada syarat‟y.” kata Keiko sambil tersenyum. *** Ini mulai menjadi kebiasaan. Hiroyuki dan Keiko sudah membuat kesepakatan. Tempat favorit Keiko di Heavenly Garden adalah di bawah pohon weeping willow, sedangkan tempat Hiroyuki adalah di bawah pohon sakura. Hampir setiap hari s belakang sekolah itu. Mereka tidak pernah datang bersama. Mereka lebih sering terdiam. Keiko sibuk dengan mengerjakan tugas2 sekolah, sedangkan Hiroyuki sibuk membuat sketsa. Sempat Keiko berpikir, apakah Hiroyuki tak bosan membuat sketsa setiap hari? Di sini, Hiroyuki hanya mengggambar. Keiko pernah diam2 berjalan memutar ke belakang Hiroyuki dan berusaha mengintip dari balik punggung Hiroyuki. Tapi belum sempat Keiko melihat “Keiko, bolehkah aku bertanya sesuatu yang sedikit samping Keiko. Keiko terkejut. Ini sungguh luar biasa. Keiko memandang lurus wajah Hiroyuki. Wajah itu masih saja enggan tersenyum. “Apa yang ingin kau tanyakan? Pertanyaan pribadi s Doki2 shichatta yo (Aku jadi deg2an nih).” Jawab K “Bagaimana perasaanmuypadasesungguh‟Ryujisenpai?” tanya Hiroy Aneh sekali, mengapa Hiroyuki yang selama ini tamp semacam itu? Wajah pemuda itu masih saja tanpa ekspresi. “Ah, mengapa pertanyaanmu aneh sekalianaperasaanku.Apapada urusanm Ryuji senpai?” sahut Keikp. “Baiklah, kau tidak harus menjawab pertanyaanku.” urung saat Keiko bicara lagi. “Ryuji senpai… ia bagai pengganti kakakkumbali yang hil terkenang sosok kakak lelaki yang masih sering dir “Kakakmu yang hilang?” tanya Hajime. “Aku membayangkan, andaikan kakakku masih hidup sa senpai.” Jawab Keiko. “Bagaimana kakakmu… maaf…” “Saatenamakutahun, kakakku yang baru berusia delapan tahun menjadi korban tabrak lari seorang pengemudi mobil mabuk. Waktu itu kakakku sedang dibonceng skuter oleh ibuku menuju sekolah‟y. Kakak dan ibuku tewas seketika…” Entah mengapa menceritakan ini pada Hiroyuki membuat ia lega. “Kakak dan ibumu… telah tiada… sejak kau kecil? Ma tahu…” “Tidak apa2. Aku memang merahasiakan ini kepada se kini mengetahui‟y,sebab‟yHiroyukimengapa.Itulahaku sangat menyayan mengingatkan aku pada kakakku, Yoshinara Eguchi.” Keiko menangkap rasa bersalah dalam pandangan Hiroyuki. “Jangan merasa tak enak, Hiroyuki. Semuadalahdarkorang pas secretku.” Lanjut Keiko. Hiroyuki tersenyum tipis. “Kau benar Keiko. Setiap orang pasti punya dark se “Aku memang sudah menduga. Cowok dengan wajah sela dark secret. Padahal kau punya potensi untuk menjadi cowok idaman seluruh gadis di Higashi senior high school andai saja kau mau banyak terse lebar. “Maksudmu?” “Apakah kau tak sadar sebenar‟y kau menyimpan peso “Dan kau, apakahpadaku,kauterpeYoshinaraon Keiko?” “Aku terpesona pada hasil sketsamu yang pernah kau sekolah kita dari bukit ini. Kau menggambarkan‟y d Jawab Keiko. “Sungguhkah? Kau hanyadalukisanku?”terpesona tanyapa Hiroyuki pe Keiko tak menjawab. Keiko masih ingin menyimpan ke Hiroyuki. Seperti juga Hiroyuki yang masih menyimp pada Yoshinara Keiko. “Lalu, akusetelahmenceritakan tentang dark secretku. Apakah kau mau menceritakan tentang dark secretmu, Hiroyuki?” Hiroyuki tersenyum menyadari Keiko membelokkan pembicaraan. “Aku ingin menjadi pelukis. Itu adalah dark secret “Ah, itu bagusLukisanmusekali!memang bagus. Kenapa itu menja “Karena ayahku tidak setuju aku menjadi pelukis. A dokter.” Jawab Hiroyuki lagi. Keiko kembali tertegun. “Benar sekali. Kau jenius,au Hiroyukihanyamenjadi.Sayangpelukissekali. Tiba2 saja Hiroyuki menatap gusar kepada Keiko. “Ah, aku tak menyangka kau bisa berpikiran sama de berbeda, Keiko. Aku kecewa sekali.” Ucap Hiroyuki, “Apa maksudmu? Pikiran apa yang membuatmu kecewa?” tany “Kau juga berpikir seorang pelukis tidak perlu jen “Eh, aku… maksudku…” Keiko mendadak gugup menyadar “Kau tidak tahuVinci adalahLeonardoseorangsuperDjenius? Dia bukan hanya jenius dalam melukis, tapi juga seorang engineer. Ia juga seora Keiko tak menyangka Hiroyuki akan begitu tersinggung. “Gomen nasai (Maaf)),kbermaksHiroyukid…. akuAku akuitida telah sala Hiroyuki. Kau pasti bisa menjadi pelukis hebat.” U “Aku pikir kau bisa menjadi Monalisaku, Keiko. Tap “Monalisamu? Maksudmu apa, Hiroyuki?” tanya Keiko Jantung‟y tiba2 saja berdegup sedikit lebih kencan “Sudahlah, lupakan saja. Aku telah salah menilaimu “Aku sudah minta maaf, Hiroyuki.” Sahut Keiko. “Aku tahu kau gadis yang cerdas, Keiko. Aku mengam sekolah kita. Tapi ternyata apa yang kau pikirkan Hiroyuki. “Hiroyuki…” “Kita bicara lagi nanti. Mata ashita (Sampai jumpa Keiko.” Ucap Hiroyuki. Ia bangkit berdiri, lalu berjalan meninggalkan Keiko. Keiko masih saja belum memahami bagaimana Hiroyuki sebenar‟y.  

Bab 7 Musim dingin bulan Januari. Keiko merapatkan syal keluar gerbang sekolah saat tiba2 seseorang menarik tangan kanan‟y. “Ryuji senpai! Ah, kau membuatku kaget saja.” Ucap “Ada yang ingin aku bicarakan denganmu.” Kata Ryuj “Ada apa? Apakah ada hal penting yang ingin kau bi “Kuantar kau pulang ya? Maukah kau mampir dulu di kedai teh? Kutraktir kau minuman hangat dan semangkuk udon.” Kata Ryuji tanpa menjawab per Tanpa menunggu jawaban Keiko, Ryuji menuntun Keiko bisa menolak. Kenichi yang baru saja melangkah keluar gerbang masih sempat melihat Keiko masuk ke mobil. Wajah‟y gusar. Naomi juga melihat‟y. Rasa‟y perih sekali hati Nao melangkahkan kaki‟y memasuki mobil jemputan‟y? send *** Ryuji membawa Keiko ke sebuah kedai teh kecil tapi hangat. “Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Keiko. “Aku ingin bertanya padamu. Dan kau tidak harus me “Baik, aku siap. Bertanyalah sekarang.” Sahut Keik “Keiko,ukahmakau menjadi kekasihku?” tanya Ryuji, mat Keiko tampak terkejut. “Keiko, apakah kau mencintaiku?” tanya Ryuji lagi. Keiko tertegun. “Kau tak harus menjawab‟y sekarang. Kau boleh.” memi Kata Ryuji lagi. Keiko masih terdiam. Sesungguh‟y hingga saat ini i Ryuji. Keiko merasa nyaman menganggap‟y sebagai ka “Aku ingin ke puncak Gunung Fuji dalam waktu dekat memandangi wajah Keiko lekat. “Mana mungkin kau mendaki, sekarang sedang musim d Lagipula wisata mendaki Gunung Fuji ditutup saat m “Justru aku 

memang sengajasaatingindiselimutisaljumendaki.AkuinginberlatihGunung Fu mendaki gunungu bersalju.” Sahut Ryuji. “Tapi kau akan lewat mana? Semua pintu masuk‟y ter “Jangan khawatir, Kei. Aku sudah puluhan kali mend melewati berbagai jalur pendakian. Hanya satu yang belu tersenyum. Wajah Keiko tampak semakin cemas. “Senpai, tolong jangan berbuat hal yang akan membu Keiko. Lagi2 Ryuji tersenyum. “Aku melintasiakan Hutan Aokigahara.” Jawab Ryuji sant Kali ini Keiko benar2 terlonjak. “Apa? Ah, Senpai! Tolong katakan kau hanya bercand Aokigahara saat musim bersalju? Apakah kau ingin bunuh diri? Tidak! Kau tidak boleh ke sana!” ujar Keiko. “Aku tidak sedang meminta izinmu, Keiko. Aku hanya Keiko memandangi wajah Ryuji dengan cemas. Seluruh warga Jepang tahu bagaimana mengerikan‟y Hutan Aokigahara. Orang pergi ke sana “Lagipula, Hutan Aokigahara tidak seseram yang dibi Lanjut Ryuji. Lagi2 Keiko terkejut. “Kau sudah pernah ke Hutan Aokigahara? Untuk apa?” Ryuji tertawa geli. “Kau ini ternyata sepertimenganggap negatifkebanyakanHutanAokigahara. orangMediayang membuat‟y tampak negatif, Keiko. Karena media hany Aokigahara. Padahal banyak hal menarik di hutan it “Apa menarik‟y? Kecuali jikaukanmayatkauorang bunuhmemangdiritergeletaksuka menem di sana.” Sergah Keiko. “Nah, kau berpikir negatif lagi.” Sahut Ryuji. “Aku kan pernah bilang, ingin menjadi ahli biologi menyimpan banyak sekali bahan2 penting yang dibutuhkan untuk penyelidikan biologi dan ekologi.” Lanjut Ryuji. Ia tersenyum lagi. Keiko masih saja menatap‟y gusa pulang sampai depan rumah‟y. “Tolong jangan pergi ke sana, Ryuji senpai. Aku… a juga asalkan kau berjanji tidak pergi ke sana.” Uca Ia peluk erat tubuh Ryuji. Ia mendongakkan wajah‟y “Aku…” Belum sempat Keiko melanjutkanelunjuk‟ykalimat‟y,ke Ryujibibir meK “Kau tidak perlu menjawab‟y sekarang jika kau mema menjawab‟y karena terpaksa, Kei. Aku akan sabar me jawaban apa yang akan kau berikan padaku selama aku pergi. Setelah nanti aku kembali, kuharap kau sudah tahu akan menjawab apa.” Ucap Ry Tanpa sadar sebulir air mata mengalir dari sudut2 mata Keiko. Ryuji tersenyum. Ia menghapus air mata itu. “Jangan menangis, Keiko. TetaplahRyujiperlahanceria. seperti bi Lalu ia mengecup lembut kening Keiko. “Jika nanti aku tidak kembali…” Belum sempat Ryuji melanjutkan kata2‟y, Keiko tiba mengggeleng-gelengkan kepala‟y. “Tidak! Aku tak mau mendengarmutakusedih.Kalaubicarakaumemangyangingin membua pergi, maka kau harus berjanji untuk kembali lagi ke hadapanku. Kau harus berjanji, Senpai. Dan janji adalah hutang. Jika kau tidak menepati janji emosional. Keiko menangis hebat. Ryuji memeluk tubuh‟y erat. Perjalana bukan perjalan mudah. Dan Keiko takut sekali ia akan kehilangan Ryuji. “Keiko, dengarkan aku. Aku harus mengatakan ini. K dengarkan aku, Keiko. Jika nanti aku tidak kembali, ingatlah ini, watashi wa anata o aishite (Aku mencintaimu)…” Keiko kembali menggeleng-gelengkan kepala‟y. Ia mempererat pel Ryuji membiarkan Keiko menumpahkan segalauluhmenit, emosi‟y. barulah Keiko berhenti menangis. Pakaian Ryuji basah oleh air mata Keiko. “Kau sudah selesai menangis, Kei? Sudah kau tumpah Keiko hanya mengangguk. “Ah, kau ini, hebat sekali. atuSanggupjam lama‟ymenangis.Bagaimhingg bisa punya cadangan air mata seanyak itu?” ucap Ry Keiko kembali tersenyum tipis, lalu ia menundukkan Ryuji sekarang, maka ini akan menjadi.TapiRyujiterakhirtakbisa kal dicegah. Sekali pun yang mencegah‟y adalah gadis y 

 Bab 8 Dua hari kemudian, Ryuji benar2 pergi meninggalkan menelepon Keiko. Ponsel Keiko berdering. Keiko segera mengangkat‟y. “Moshi2(Halo).” Sapa Keiko. “Keiko, aku pergi sekarang. Sayonara (Selamat ting aishite (aku cinta kamu).” Sahut Ryuyi. Rsa perih itu kembali menghantam hati Keiko. Air m apa. “Keiko? Kau masih mendengarku?” tanya Ryuji. “Senpai… Kau pasti kembali, kan?” “Tentu saja aku ingin kembali, Keiko. Mana mungkin Jawab Ryuji. “Watashi wa anata o aishite (Aku cintabergetarkamu)..” Uca “Kau bilang apa, Keiko? Aku tak bisa mendengarmu d “Kembali secepat‟y, senpai. Aku akan mengucapkan a dengan suara lantang langsung di hadapamu.” Terdengar Ryuji tertawa kecil. “Baiklah. Aku pergi sekarang, Keiko. Satu jam lagi aku akan berada di Hutan Aokigahara. Di sini dingin sekali. Sayonara, Keiko. Sakura-ku.” Ucap Ryuji, lalu ia mematik “Apa tadi Ryuji bilang? Ia menyebutku sakura‟y?” b Kembali air mata‟y menetes. Entah mengapa ia mempunyai Ryuji. *** Ryuji membetulkan letak randel di punggung‟y. Kini yang merupakan hamparan hutan seluashara32menarikkm persegi untuk menjadi tujuan wisata karena memiliki bebatuan yang indah dan gua2 es yang luar biasa. Tetapi kenyataan bahwa Hutan Aokigahara menjadi tempat favorit untuk bunuh diri bagi warga Jepang. Ryuji melangkah mantap melewati jalan bersalju menerobos hutan itu. Sedikit pun Ryuji tak gentar memasuki hutan itu walau ia sudah mendengar kisah2 menyeramkan tentang Hutan Aokigahara. Ia ingin merasakan seperti apa sulit‟y Ryuji tidak takut mati. Kehilangan Keiko lebih menakutkan bagi‟y daripada Ryuji dengan mantap melangkahkan kaki‟y. Ia telah hadapan Keiko. Ia benar2 mencintai Keiko. Matahari tak muncul juga hingga pukul sepuluh pagi. Suasana yang suram memang beberapa kali membuat tengkuk Ryuji merinding. Tetapi ia berusaha tak peduli. Menjelang malam, akhir‟y Ryuji sampai juga di lere mempersiapkan sleeping bag‟y. Ia juga mengeluarkan habis. Seusai makan, ia akan memaksa diri‟y untuk t mulai mendaki. Ryuji berharap besok ia beruntung s matahari akan muncul. Ia tertidur lelap karena kelelahan. Tepat pukul tiga alarm‟y berbunyi. Ryuji segera barang2‟y. Lalu ia memasang head torch dan mulai s lebih curam. Lebih banyak bebatuan, sehingga Ryuji harus lebih hati2. Ryuji berhasil mencapai setengah perjalanan. Tetapi kemudian ia salah menginjak batu. Batu itu ternyata tidak kokoh. Ryuji tergelincir. Tubuh‟y b membentur sebuah batu. Sikut tangan kanan‟y robek panik. Selama ini ia selalu berhati-hati dan tak pernah terluka. Kepala Ryuji yang terluka mulai mengeluarkan darah. Ryuji benar2 panik. Ia membuka cadangan‟y. Ia bebat kepala‟y yang terluka itu den sekarang Ryuji merasa sangat ketakutan. Ia takut tak bisa bertemu Keiko lagi.  

Bab 9 Berita itu menggemparkan Higashi Senior High School. Tapi terutama membuat syok Keiko. Ia tak bisa membendung tangis‟y sejak ia mendengar be Berita pagi ini menyatakan di lereng Gunung Fuji, ditemukan sesosok jenazah seorang remaja berusia tujuh belas tahun. Jenazah itu sudah membeku. Diperkirakan telah tewas tiga hari lalu. Tampak‟y penyebab kematian‟y karenaang ditemukankehabisan dara dalam backpack‟y, diketahui identitas jenazah itu bernama Tachibana Ryuji. Keiko tak berhenti menangis. Sampai esok hari‟y, e “Senpai, mengapa kau tak‟y menepatilirihdi janjimu?”sela2tangis‟ybisik. *** Kehilangan seseorang yang dicintai itu sangat menyakitkan. Itulah yang dirasakan Keiko. Ia baru sadar kini benar2 telah kehilangan Ryuji. “Harus‟y dulu aku jawab aku mau jadi kekasih senpa mencintai senpai…” Entah sudah berapa kali kalimat itu digumamkan Keiko. Bahkan ia menulis kalimat itu berkali-kali dalam diary‟y. Setelah kematian Ryuji, ia baru tahu Ryuji mengidap penyakit hemofilia. Rasa penyesalan itu tak juga hilang hingga musim dingin berakhir dan musim semi kembali menjelang. Awal musim semi ini adalah saat‟y berba dari senior high school. Kepergian Ryuji senpai,membuat sekolah Higashi Senior High School dirundung duka. Duka itu terutama sangat mendalam bagi Keiko. Bukan hanya Keiko, Naomi pun tak kalah sedih‟y. Sudah dua bulan berlalu sejak kepergian Ryuji. Tet hati Keiko. Ia marah sekaligus sedih sekali. Ryuji hadapan‟y. Selama musim dingin, Keiko tak bisa merenung di te dingin telah berakhir. Bungan sakura-siap memamerkansatu2‟y di bu keindahan‟y. Ini pertama kalisukaan‟yKeikokemb.Ialimelangkaun mendekati pohon sakura yang tumbuh cantik. “Sakura…” ucap Keiko perlahan. “Andaikan ada „Sakura Wish‟. Keajaiban sakura yang sekali Ryuji senpai ada di siniTapi.akuAkutahuitu takinginmungkin. sekali Aku harus merelakan‟y pergi. Tapi Sakura, bolehkah Hadirkanlah seseorang yang bisa menyembuhkan luka di hatiku ini. Kuucapkan namamu tiga kali, Sakura… Sakura... Sakura…” lanjut Keiko. Tiba2 saja Keiko merasakan angin dingin menerpa tubuh‟y menikmati rasa sejuk ini. “Sakura… sakura… sakura…” ulang Keiko tiga kali. Wuss! Angin berembus lebih kencang. Perlahan Keiko membu seseorang berjalan ke arah‟y. “Senpai?” gumam Keiko. Bayangan itu semakin mendekat dan semakin jelas. H di hadapan Keiko. “Hiroyuki?” ucap Keiko sedikit terkejut. Ia tak membayangkan seseorang yang ia harapkan datang untuk menyembuhkan luka hat adalah Hiroyuki. “Ah, lagi2 aku keduluan kamu.” Ucap Hiroyuki. “Bukankah tempat favoritmu di bawah pohon weeping bawah pohon sakura? Keiko, kenapa kau selaluoyuki. menye “Aku hanya ingin mengucapkan perpisahan pada pohon Sahut Keiko. “Memang‟y kau masih ingin melukis di sini?” tanya “Tidak. Aku kemari karena melihamu ke sini. Ada ya Hiroyuki sambil memberikan buku sketsa‟y yang suda “Mengapa kau berikan ini untukku?” tanya Keiko her “Karena itu adalah kumpulan perasaanku padamu sela Hiroyuki tersenyum. Keiko terbelalak melihat senyum Hiroyuki. Saat ini Hiroyuki tersenyum manis sekali. Keiko menerima buku sketsa itu. Ia b Lukisan bukit ini. Dan seorang gadis berbaring di bawah pohon weeping willow itu dan seorang lelaki bersandar di bawah pohon sakura. Sketsa itu diberi judul Heavenly Garden. Tertanggal waktu pembuatan sketsa itu : 11 April 2010. Keiko menoleh ke arah Hiroyuki dengan ekspresi heran. “Benarkah kau melukis ini pada tanggal 11 April 20 Hiroyuki mengangguk. “Kau pasti bohong.” Tuduh Keiko. “Kau bisa mengetes‟y ke laboratorium forensik jika “Bisa saja kau memang melukis pohon weeping willow Tetapi kau menambahkan sketsa gadis yang berbaring dan pemuda yang bersandar di pohon dan judul‟y setelah bertemu denganku.” Sanggah Kei “Aku menggambar semua‟y secara lengkap tepat 11 Ap saat melihatmu pertama kali berbaring di bawah pohon weeping willow itu. Kau persis sekali dengan bayanganku yang kugambarkan dalam sketsa se bilang kau namakan tempat ini Heavenly Garden. Aku benar2 tak percaya nama itu baru kau pikirkan. Aku sempat mengira kau sudah melihat buku sketsaku diam2 dan membaca judul sketsa ini.” Kata Hiroyuki. “Aku baru melihat sketsa ini hari ini. Nama Heaven aku melihat tempat ini pertama kali.” Ucap Keiko. “Jika memang begitu, berarti kita i. Kitamemilikisama2 ide yan menyukai tempat ini. Pernahkah terpikirkan olehmu, kita telah ditakdirkan untuk bertemu? Sekarang, lihatlah halaman berikut‟y hingga halama Keiko menurut. “Kau menggambar wajahku sebanyak ini?” tanya Keiko “Lihaterusla sampai halaman terakhir.” Saran Hiroyu Begitu banyak sketsa wajah Keiko yang sedang tersenyum. Tetapi menjelang halaman akhir, ekspresi wajah‟y dalam sketsa berubah. Keiko tanpa “Apakah kau daan‟y?”melihat perbetanya Hiroyuki. “Di lembar2 terakhir gambar wajahku tak ada yang t Keiko. “Itulah yang terjadi padamu sekarang, Keiko. Aku h tersenyum. Sampai kapan kau akan enggan tersenyum?” Keiko mengalihkan pandangan‟y pada Hiroyuki. Sejak tersenyum. Apakah Hiroyuki juga menyimpan kesedihan, karena itu ia sulit sekali tersenyum? “Kau tahu, mengapa aku membuat sketsausuka melihatwajahmu seba senyummu. Aku membutuhkan‟y. Untuk mengingatkan ak bisa tersenyum. Aku ingin bisa tersenyum lepas seperti kamu, Keiko. Tapi aku selalu merasa malas tersenyum.” Kata Hiroyuki. “Kenapa kau malasroyuki?tersenyum,ApakahkarenakaujugaHikehilangan seseorang yang kau sayangi?” tanya Keiko. “Bukan, Keiko. Aku malas tersenyum justru karena a punya itu tak bisa mengisi jiwaku.” Jawab Hiroyuki Keiko memandangi Hiroyuki tak mengerti. “Sampai aku bertemu denganmu, Keiko. Aku penasaran dengan senyummu yang lebar dan wajah tampak ceria. Apa yang kau punya sehingga kau bisa terlihat sebahagia itu? Ternyata kau sama saja dengan orang lain pada umum‟y. Hidupmu tid selalu sempurna. Kau juga pernah mengalami duka paling menyesakkan. Tapi kau masih mampu tersenyum. Keiko, aku mohon padamu, janganlah berubah. Tetaplah mudah tersenyum. Bantulah aku agar mudah tersenyum juga.” Kata Hiro Keiko mengangguk. Ia mengerti sekarang. Hidup ini terlalu singkat, sayang sekali jika hanya diisi dengan penyesalan. “Hiroyuki, arigato (terima kasih).” Ucap Keiko sam “Sekarang, bolehkah aku meminta kancing bajunya serag Keiko. Hiroyuki menatap Keiko lekat. Ia tersenyum. Kemudi nomor dua dari atas. Lalu diberikan‟y pada Keiko. “Simpan hatiku untukmu, Keiko. Hatiku ini sekarang tersenyum lebar. Keiko balas tersenyum. Ini adalah tradisi murid2 high school yang lulus dan akan meninggalkan sekolah. Para gadis diberi kesempatan untuk menyatakan perasaan‟y kepa meminta kancing baju seragamdariatas. Jikasekolah‟yanaklelakiitumemberikanyang kedu kancing‟y, berarti cinta gadis itu diterima. Kenichi masih menunggu Keiko di sekolah. Ia sangat berharap, Keiko akan memintan kancing baju seragam‟y ini. Perasaan suka‟y pada Keiko sem “Hai Kenichi!”suarasapaanmengejutkan Kenichi. Ia menoleh ke arah sumber suara itu. “Miyuki, kau masih di sini?” tanya Kenichi. “Aku menunggu saat yang tepat untuk bicara denganm “Memang‟y kau mau bicara apa?” tanya Kenichi lagi. “Bolehkah akancingumemnitabju seragammu yang nomor dua d sambil tersenyum. Kenichi tertegun. “Kau berikan saja, Kenichi. Kau tidak mau belum pe senior high school, kan?” kata Keiko yan tiba2 saj Kenichi menoleh, ia melihat Keiko datang bersama Hiroyuki, mereka bergandengan tangan dan kancing di baju seragam Hiroyuki nomor dua dari at lantak.  

Bab 10 Masyarakat Jepang memiliki tradisi khusus untuk menikamti mekar‟y bunga saku musim semi. Tradisi ini disebut “hanami”, berasal yang berarti melihat. Pesta hanami ini tidak hanya dilakukan pada siang hari, namun juga malam hari, atau biasa disebut dengan “yozakura”. Banyak taman2 yang menyeleng mekar‟y bunga sakura. Yoshinara Keiko juga tak ingin ketinggalan menikma enam bulan lalu, ayah‟y seringkaliSejak membantusubuhsebelum Nyonya matahari terbit, ayah Keiko menjemput Nyonya Michiko dan Kenichi untuk datang bersama-sama ke Maruyama Park. Rombongan Keiko mendapatkan tempat tepat di bawah sebuah pohon bunga sakura yang penuh bunga. Kenichi sesekali memerhatikan Keiko diam2. Keiko memerhatikan ayah‟y beberapa kali menatap di andaikan ayah‟y menikah dengan Nyonya Michiko? Nyo menjanda setelah ayah Kenichi meninggal dalam tugas sebagai cameramen yang meliputi berita perang di Afganistan. “Chici (ayah), aku belikan jus jeruk dingin ya? Pa “Usul yang bagus, Kei. Minuman yang kita bawa tida Yoshinara. “Kau bantu wa‟y,akumembaKenichi!” Ia senang sekali Keiko mengajak‟y. Saat mereka sud menarik Kenichi merapat kepada‟y, membuat jantung “Kau lihat tidak, apa yang telahKeikoterjadi. antara ay “Apa maksudmu, Kei? Memang‟y apa yang terjadi anta mulai merasa gusar. “Ah, Kenichi, memang‟y kau tidak melihat mereka be pandang?” tanya Keiko lagi. Kenichi tersentak kaget. “Tidak mungkin! Untuk apa ibuku diam2 mencuri pandan “Kenichi! Kau ini benar2 tidak peka! Sudah jelas m gerak-gerik mereka.” Sergah Keiko. “Kau jangan sembarangan menuduh ibuku.” Manasanggahmungki Kenichi. “Memang‟y ayahku kenapa? Ayahku kan ganteng. Mungk Keiko. “Iya, memang, ayahmu lumayan ganteng.” Sahut Kenic “Bagaimana jika ayahku dan ibumu menikah?.”SaranMenurutkKeiko tersenyum lebar. “Apa? Tidak! Aku tidak setuju!” sergah Kenichi cep “Kenapa? Aku kan gadis yang manis dan pandai. Kau aku.” Sahut Keiko. “Aku tidak mau jadi kakakmu!”r kesalsanggah. Kenichi, sua “Kenapa?” desak Keiko. “Karena aku ingin menjadi pacarmu, Kei, bukan kaka ucap Kenichi dalam hati. Kenichi menghela nafas panjang. Apakah ia memang s Dan mulai belajar menerima cinta Miyuki? “Ani (Kakak lelaki). Kenichi ani. Mulai saat ini a sambil memberikan dua gelas besar jus jeruk untuk dipegangi Kenichi. “Hei, aku kan sudah bilang, aku tak mau jadi kakak Keiko hanya nyengir lebar. Keiko melangkah kembali ke tatami mereka tadi. Sesampai di sana, Keiko tersenyum lebar dan menyikut pinggang Kenich “Aww!” ujar Kenichi sambil mengernyit. “Lihatlah, ibumu menyuapihku. Oh,onigiribetapake mesra‟ymulutayamerek Kenichi cemberut. “Chici (Ayah), Okaasan (sebutan untuk ibu orang la Nyonya Michiko dan Tuan Yoshinara tampak gugup dan tersipu saat menyadari anak2 mereka sudah datang. Kenichi terpaksa harus merelakan apa yang terjadi. Ah, apa jadi‟y jika ia mempunyai adik seperti Keik *** Keiko berencana melanjutkan kuliah di Universitas Kyoto. Begitu juga Hiroyuki. Sedikit demi sedikit Hiroyuki telah berhasil menyembuhkan hati Keiko. Untuk terakhir kali‟y Keiko dan Hiroyuki pergi ke Sakura wish… Sebut nama‟y tiga kali, sakura… sakura… sakura… “Sekarang, kau sudah menetapkan akan Hiroyukimemilih. jurus “Mungkinkah aku menjadi dokter sekaligus menjadi p bimbang. “Kau tahu aku meilih jurusan apa?” tanya Keiko. “Hm… bukankah kau berencana ingin menjadi ahli geo lebih memilih menjadi guru olahraga, maka kau berniat menjadi ahli geofisika? Walau aku tak suka dengan alasanmu agar kau bisa memetakan gunung2 di Jepang. Terutama lebih mendalami Gunung Fuji.” Jawab Hiroyuki. “Ah, kapan2 kau harus ikut SekalimendakikauGunumencapaigFuji,punHi kau ingin kembali lagi suatu saat nanti.” Sahut Ke “Sebagai warga Negara-tidak‟yJepang,sekalisetidakdalam seumur hidu mendaki Gunung Fuji. Jangan mau kalah dengan wisatawan asing yang tak pernah melewatkan kesempatan mendaki Gunung Fuji.” Lanjut Keiko. Senyum‟y bergetar saat ia mengucapkan kalimat itu. Sekarang, sudah tiga kali ia mendaki Gunung Fuji. Keiko merasa melihat sosok Ryuji, menoleh pada‟y dan tersenyum memberi semangat. Apakah jiwa Fuji? Entahlah. “Jadi, kau benar2 ingin menjadi ahli geofisika?” t “Tidak. Aku berubah pikiran.” Jawab Keiko. “Oh ya? Sekarang kau Hiroyukiingin. jadi apa?” tanya Keiko memandangi Hiroyuki agak lama sambil tersenyum manis. “Aku ingin menjadi dokter.” Jawab Keiko. Hiroyuki terhenyak. “Kau serius atau sedang meledek aku?” tanya Hiroyu “Aku serius. Untuk apa asameledekmu?depanku.Akuharus mengambilInitentang m keputusan yang tepat. Tak boleh salah.” Jawab Keik “Kenapa kau tiba2 ingin menjadi dokter?” tanya Hir “Aku baru sadar menjadi dokter itu penting sekali. menderita penyakit jika mendaki dokter. Terutama aku ingin mengetahui lebih jauh mengenai penyakit hemofilia.” Jawab Keiko. Hiroyuki menatap Keiko lekat, lalu ia tersenyum sinis. “Semua keputusanmu, harus selalu berhubungan denga “Hiroyuki,kenapakautega sekali bicara seperti itu? Mengapa kau menyebut nama Ryuji dengan cara seperti itu?” sergah Keiko mulai terpancing e “Keiko, aku sangat peduli padamu. Aku mengkhawatir melepaskan dirimu dari bayang2 Ryuji? Kau boleh saja menjadi dokter. Aku senang sekali jika kau menjadi dokter. Tapi alasanmu untuk menjadi do “Bukan karena Ryuji!” potong Keiko cepat. Hati‟y sangat sensitif tiap kali mendengar nama Ry “Bukan karenaalasanakuRyujimemutuskan ingin menjadi dokter. Tetapi karena tugas dokter itu memang mulia. Aku ingin bisa membantu banyak o Hiroyuki tersenyum manis. “Aku senang sekali kau memutuskan menjadi g dokter. mulia. Seorang dokter harus siap tidak egois, justru harus lebih sering mengabaikan kepentingan‟y sendiri dan lebih memikirkan nasib o karena telah menyinggung perasaanmu, Kei…” ucap Hi “Dan kau agitahu,yangapalmembuatku senang kau memutuska i Hiroyuki. “Karena jika aku ingin menjadi dokter, maka kau ju bisa sama2 menjadi dokter.” Jawab Keiko. Hiroyuki tertawa kecil. “Bukan ituah‟y…”.sangg “Bukan karena itu? Lalu karena apa?” tanya Keiko h “Jika kau menjadi dokter, aku semakin yakin untuk ayahku yang memaksaku mengambil jurusan kedokteran. Aku tetap tidak ingin menjadi dokter, Kei. Aku tidak bisa. Walau dokter adalah pekerjaan mulia, tapi butuh panggilan jiwa untuk bisa menjadi dokter yang baik.” Jawab Hiroyuki. “Lalu karena apa? Kenapa kau-putarsenangtidaklangsungsekalitothepoint bicara seperti Hajime.” Tanya Keiko lagi. “Walauakutidak menjadi dokter, setidak-tidak‟y istriku nanti seorang d menjadi dokter, tetapi calon istriku adalah seorang calon dokter. Aku yakin ayahku tak akan keberatan.” Jawab Hiroyuki. Lalu ia tersenyum lebar. Keiko mendelik sebal. “Siapa maksudmu calon istrimu?” tanya‟y sedikit den “Tentu saja Yoshinara Keiko! Siapa lagi?” “Siapa yang ingin menikah denganmu?” “Kau kan kekasihku.” “Menjadi kekasih bukan berarti pasti menjadi calon “Tapi aku yakin istrikukauakan.” menjadi “Jangan terlalu percaya diri. Siapa tahu nanti aku aku jatuh cinta pada‟y.” sanggah Keiko lagi. “Kalau begitu aku menjadi calon dokter juga.” Kata “Hei, jangan memutuskannaaku. Kaumenjaditidakbisamenjadidokteryangkarebaik jika alasanmu hanya karena ingin dekat denganku.” Hiroyuki tertawa geli. Ia meraih pinggang ramping Keiko. Lalu mendekatkan tubuh Keiko ke tubuh‟y. Ia menatap wajah Keiko lekat sambil terse “Kau adalah sumber inspirasiku, Yoshinara Keiko! K yang tepat untukku.” Kata Hiroyuki. “Jurusan apa?” tanya Keiko. “Kau lihat saja nanti.” Jawab Hiroyuki. Lalu tanpa permisi ia mengecup bibir Keiko…  

Bab 11 Ini adalah musim semi pertama di tahun pertama Keiko di Universitas Kyoto. Bersama Hiroyuki ia kuliah di universitas ini. Keiko benar2 memilih jurusan kedokteran. Sedangkan Hiroyuki memilih jurusan arsitektur. Pilihan‟y itu lebih bi Kenichi memilih jurusan keguruan olahraga. Hajime memilih jurusan teknik informasi di Universitas Kyushu yang terletak di Fukuoka. Satu kampus dengan Naomi yang memilih jurusan industrial design. Hajime akhir‟y menjadienyukaikekasih Naomi. Sementara Miyuki,memilih jurusan fashion design. “Ini musim semi yang indah. Duduk bersamamu di baw bagaikan mimpi menjadi nyata.” kata Hiroyuki. Keiko tersenyum. Ia bahagia bersama Hiroyuki. Dan Ryuji, Keiko tak pernah bisa melupakan Ryuji. Aruhi Ryuji yang tak pernah berhenti berjalan dan menjelajah. “Hiroyuki, saat liburan musim panas, ikutlah denga Ayolah! Sebagai orang Jepang, tunjukkan kebangganmu pada Gunung Fuji.” Hiroyuki mengangguk setuju. Keiko senang sekali, i *** Keiko menghirup nafas dalam2, lalu menghembuskan‟y udara dingin di puncak Gunung Fuji. Ini pendakian‟y ke sepuluh berjalan ke kantor pos. Keiko membeli beberapa kartu pos lalu sibuk menuliskan sesuatu di kartu pos. “Wuah! Banyak sekali kartu pos yang kau?”belitanya.Akan Hiroyuki yang tiba2 saja muncul di belakang Keiko bahu kanan Keiko. “Ini untuk ayah dan ibu baruku, ini untuk sahabat2 dan Miyuki.” Jawab Keiko. “Kau tak membujukbosan2‟y mereka agar mau ikut mendaki pun Hiroyuki dekat di telinga Keiko. “Karena aku yakin, sekali saja mereka datang ke si lagi. Seperti kamu, kan?” ucap Keiko. Hiroyuki tersenyum. Ini adalah pendakian‟y yang keenam kali. “Kau tahu kan, Hiroyuki, sebagai Warga Negara Jepa Belum sempat Keiko menyelesaikan kalimat‟y, Hiroyu “Setidak-tidak‟y sekali seumur hidup, mereka harustu, suda kan?” “So desu (Benar sekali).” Jawab Keiko, lalu ia ter Keiko tersentak kaget saat Hiroyuki mengecup pipi “Watashi wa anata o aishite -(Akusan.”cintaBisikkamu),HiroyukiYosh. Keiko tersenyum. “Watashi wa iteanata(Akucinta kamu),oaishHiroyuki-san.” Jawab Keiko. Ayah‟y kini telah menikah dengan Nyonya Takahiro M dan akhir‟y memutuskan menerima Miyuki sebagai kek “Arigato (Terima kasih) Ryujisuatutempat,senpaidisuatuhari). kitaAruhipasti dokoka akan bertemu lagi.” Ucap Keiko dalam hati. Dan angin Gunung Fuji seolah menyampaikan pesan‟y ia berada kini. END

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel