-->
Novel Celebrity Wedding

Novel Celebrity Wedding

Celebrity Wedding



Karya: AliaZalea
Prolog
Sepertibiasa,hari jumatadalah haripaling sibuk sepanjang minggu karenasemua org mencobauntuk menyelesaikan pekerjaan merekaagar bsmendapatkan weekend off. Ina sedangberusahasebisamungkin menyelesaikan pekerjaannya supayabsmenghadiri acara Ultah ke-18 Gabybesokmalam. Gaby adlh keponakannya yg palingbesar,anak kakak Mabel,kakak tertuanya.Dia sudah terbiasaketinggalan acara keluarga sepertiinikarena bekerjadi slh satu kantor akuntan publik terbesar diJakarta.Dgn pekerjaan yg seabrek dan jam kerja ygtdk menentu, diabahkan bingungbagaimanadiabs bertahandi firm ini selama 6thn belakangan. Padahal firmainijelas sudah memperbudaknya dgn tdkmemberinya kesempatan untuk bersosialisasi dgn duniadiluarpekerjaan.
Dia mencobamengingat-ingat kapan terakhir diamenghadiri acaraultahGaby. Tp stelah beberapamenit otaknyamsh kosong,diamerasamenjaditantepalingparah diseluruh dunia ini.Tidak,tdk kaliini, ucapnyadlmhatidgn penuh tekad.Dia sudah berjanji kepada keponakannya untuk menghadiri pestanya dan dia akan memastikan bahwa dia akan menepatijanjiitu. Karena seseorang hanya akanmerayakan ultah ke-18 mereka sekali seumurhidup dan juga karena Gaby sudah menerornya selama beberapahari iniuntuk memastikan bahwadiatdk lupaakan janjinya.
Ina mengerutkan dahidan kembalimenaruh perhatian kepadaberkas-berkas yg baru saja diserahkan oleh salah satu seorang seniorassociate kepadanya. Jamdilaptop sudah menunjukkan pukultigasore dan deretan katadan angka ygterterapadadokumen yg kini ada di hadapannya mulaiagak kabur. Sedetik kemudian telepon kantornyaberbunyi.
Dia mengangkatnya dan berkata, "Inara,"tanpamelepaskan tatapannyapadaapayg sedang dia baca.
"Hey, u can come into conference roomtwo forasecond?" Terdengar suara bosnya. "Sure,be there in abit,"ucap Inasingkat.Meskipun semuapartner punyapersonal assistent, tp pak Sutomomemang lbh sukauntukberbicaralangsungdgnnya, terutama untuk hal-halyg dianggapnapriority.
Ina menutup laptopnyadan membawanyabersamanya. Diaberjalan keluar ruangandan memberitahu Helen,personal assistant-nyadimana dia akan berada selama satu jamke depan. Beberapaassociatedan assistant kantornya terlihat berkeliaran disekitar Conference Room II ygberdindingkaca ketika diaakan memasuki ruangan itu.Ina cuma mengangkat kedua alisnya melihat keadaan ini.Pada nggakpernah liat orang meetingapa? Pikirnya dlmhati sambilmembukapintu kaca itu.
" You need me?" Tanya Ina padapak Sutomo yg dudukdiujung mejabundar berukuran sedang ygmemenuhi ruangan itu.Kantortempatnya bekerjamemilikidelapan ruang pertemuan dgn ukuran yg berbeda-beda, Confarence RoomII adalah gterkecil.
"Nah, inidiaorangnya,"kata2 pak Sutomo,lgsgmembuat Ina waswas. Tp sbelumdiabs mencernalbh lanjut,beliau sdh berkata-kata lagi."Inara, kenalkan,iniklien baru kita,"ucap pak Sutomo sambilberdiri dan tangannya mempersembahkan seorang laki-laki yg tadinya
duduk membelakangiIna tp skrg menghadap kepadanya.Dan diaadalah.......... Revelino Darby,penyanyi laki-lakipalingberbakat,palingseksi, dan paling seringdigosipkan di Indonesia. Sadarlah Ina skrg knapa banyak orangberkeliaran disekitarruang pertemuan ini.
BAB 1
The Celebrity
"Ina, tentunyakmu kenaldgn RevelinoDarby, musisi palingberbakat and the most eligible bachelorin town,"ucappak Sutotmo dgn antusias.
Pertanyaan bodoh macam apaitu? Tentu saja Ina, juga seluruh Indonesia,tahu siapaRevel. Mr. Playboy of the year gbaru2 inidigosipkan sdh melamarLuna, pacarnyayg model dan jg selebriti wanitapalingdicintai se-Indonesiaitu karena merekatertangkap basah lgshopping cincin.
"Inara," ucap Inasambilburu2 meraih tangan ygdisodorkan oleh Revel.Genggaman tangan Revel terasakuat dan pasti.
Ina bukanlah fans musik Revel, dlmartidiatdk pernah beliCD-nya, tp diatdk keberatan mendengarlagu-lagunyadiputar diradio atau menonton video klipnadi MTV. Aliran musik Revel yg merupakan pencampuran antarapop rock dan R&B cukup enakdidengardgn lirik dan nada yg mudah diingat. SekarangRevel membiarkan rambutnyadipotong pendek, tp dulu rambutnyapanjangdgn dreadlock ala LennyKravitz. Biasanyadiatdksuka laki2 berkulit terlalu putih,tp dy bahkan tdk pernah memperhatikan bahwa warna kulit Revel nyaris kelihatan sepertiorang albinokarenadiadan hampirseluruh wanita di Indonesia yg berumurdi antara 18 hingga 60 tahun sdh terlaluterkesimadgn auraRevel. Aura yg skrg dirasakannya sedang menyerangnyadgn kekuatan penuh tanpadibatasioleh layarTV, alhasildiatdk bsmengalihkan perhatiannyAdr wajah Revel.
"Revel," ucap Revelsambil tersenyum. Melihat senyum itu Inahrsmengingatkan dirinya untuk kembalibernapas. Dia seringmelihat senyum itu diTV dan dia selalu berpendapat bahwa senyuman itu menarik, tetapi saat melihatnya langsungdgn matakepalanyasendiri ternyata kata"menarik"tdk cukup untuk menggambarkan apa yg adadihadapannya.
"Ini pak Siahaan,pengacaranya Reveldan pakDanung,managernya Revel," pak Sutomo memperkenalkan keduaorang ygberdiri mengapit Revel. Inaburu2 melepaskan tangannya dr genggaman Reveldan menyalamikedua bapakitu sebelumkemudian dudukdi kursi sbelah kiri pak Sutomodan berhadapan dgn Revel.
"Boleh kitalanjut?" Tanya pak Sutomo pada Revel yg skrg sedangmemandangi Ina, yg berusaha sebisa mungkin menghindaritatapannya dgn mengaturposisilaptopnya.
Revel menahan senyummelihat tingkah laku Ina.Beberapadetik yg lalu Ina kelihatan hampirmelongomenatapnya,dan skrg justru mencoba sedaya-upayauntuk menghindari
tatapannya. Mmmhhh.... Interesting... Revel mengambil inventoripenampilan Ina,mulai dr ujungrambut hingga jari2 tangannya yg kurus, berkuku pendek,dan bebasdr cincin. Ukuran tangan Inakemungkinan hanyaseparodrukurantangannya.
Dengan tinggi180cm,berat 75kg dan ukran sepatu 44, Revelbsdikategorikan sebagai raksasa untuk laki2 Indonesia. Meskipun begitu, tubuhnyasgt proposionaldan kebanyakan orangtdk akan tahu bahwa dia setinggi ini smp mereka bertemu dengannya secara langsung.
Sekalilagi Reveltersenyum pada dirinya sendiri ketika menyadaribahwa selama limamenit belakangan iniperhatiannya sedangterpaku padatangan Ina yg kecil itu. Sejujurnya Revel tdk menyangka bahwa "ibu Ina" yg dipuji-pujioleh Oom Bob ternyata adalah seorang wanita sebaya dirinya gberukuran superkecil,tp kelihatan super-smart dan sedikit cute kalau saja dia mau mengoleskan sedikit make-up pada wajahnya ygpucat itu.
"Manajemen Revel specially minta kmu sebagaiaccount holdermereka atas saran drpak Bob,"jelaspas Sutomo kepadaIna.
Bob Yahya, seorangpembawa acara senior ygkinimerangkap sebagai pengusahadlm berbagaibidangadalah salah satu klien terlamaIna. Mmmhhh..... Pak Bobtdk pernah bercerita kepadanyabahwa dia mengenal Revel.Lalu ia sadarbahwa pakSutomo msh berbicaradan dia memfokuskan perhatiannyakembalipadameetingini. "Tapi karena kmu sudah memegang jumlah klien yg maksimum....."
Maksimum? Inatertawadlm hati. Kata2 yg lebih tepat adalah "sudah jauh melebihi batas maksimum". Dasarpak Sutomo, kalau sudah urusan bullshit palingjagonya. Dia mencoba untuk menahan senyumyg mulaiterasadi sudutbibirnya karenaketikadia melirik,pak Sutomo yg sedangmemandangnyadgn tajam. Ina pun mencoba mangatur ekspresi wajahnya agarkembali serius. Selama pak Sutomo menjelaskan tentang latarbelakang Ina, Revel membisikkan sesuatu pada pengacaranya.
"Maaf,pak Sutomo,tp revel lebih memilih ibu Inara sebagaiaccount holder-nya,"potong pak Siahaan dgn nada ygterlalu tegas, sehinggaterdengaragak2 tdk sopan.
Ina sempat terngangamendengarnya.Tdkpernah adaorang ygberani membantah pendapat pak Sutomo,atau menggunakan nadabicara spertiitu dgn beliau. Revel memandanginyadgn tatapan ygtdk bsdibaca.Dia sudah bersiap-siap untuk membela kedudukan pak Sutomo,tp beliau telah membacagelagatnya dan mencoba untuk menengahi.
"Ina......
bagaimana menurut kmu? Apa kmu mampu?"
Ina melongo beberapa saat,bingung mencari kat2 untuk menjawabnya.Mampu sih mampu, cuma masalahnya adalah apakah dia mau. Karena kalau kumlah kliennyaditambah lagi, itu brartidiaakan semakin tdk memiliki kehidupan diluarkantor. Diamenarik napasdalam2 dan menatap mata Revel.
Revel agak terkejut ketika sadarbahwa Ina sedang menatapnya bulat2. Lain dgn tatapan byk wanita ygbaru pertamakali bertemu dengannya,tatapan Inatdk terlihat flirty atau malu- malu. Revel mengerutkan dahi, sedikit bingungdan kesal karena Inaspertinya tdk bereaksi spertiwanitapadaumumnya, dan Ina menginterpretasikan tatapan Revelsebagai suatu ejekan,dan dialangsungmengemukakan pendapatnya.
"Pak Revel....."
"Revel," ucap Revelmemotongkalimat Ina.
"Excuse me?" Tanya Inaotomatisdan menatap Revel bingung.
"Nama saya Revel.Nggak usah pakai 'Pak', sayablm setua itu,"jawab Revel sambil membalastatapannya.
Revel hampir sajatertawa terbahak-bahakmelihat permainan emosipadawajah Ina yg padadetik itu tahu bahwa diabaru sajadihinaoleh dirinya. Tentunyasebagai seorang profesional,Inahanya tersenyumdan menggangguk. Revel mengharapkan Ina akan memakinya dan agak sedikit kecewa ketika diamenyerah begitu saja.
"Revel..." Ina berhenti sesaat untuk merasakan nama itu padalidahnya. Ternyataenak jg, kemudian diamelanjutkan, " Sebagaiaccount holder, kamiadabatas maksimum jumlah klien yg bskami pegang,karena kami ingin memastikan bahwa stiap klien mendapatkan perhatian dan perlakuan yg sama..."
"Jadi ibu menolak Revelsebagai klien?"Tanyapak Siahaan dgn nadatenang tp membuat Ina ingin melemparkan laptopna kemukapengacaraitu.
Ina melirik kearah pak Sutomo dan beliau langsung masuk kembali kedalam pembicaraan.
"MaksudnyaInabkn begitu ,pak Siahaan,tp saarasa Revel akan lebih terjamin kloditangani oleh Marko atau Hanafi,juniorpartner kami ygjadwalnya agak lebih terbuka," pak Sutomo mencobauntuk menenangkan suasana yg mulaiagak memanas.
"Pak Sutomo, maaf sbelumnya, tp kedatangan kami hariiniadalah untukmemberitahukan bahwa pihak manajemen Revel bersediauntuk do businessdgn firmini,dgn syarat bahwa account holder-nya adalah ibu Inara Hanindita. Kami tadinya sudah bersedia settle dgn akuntan publik lain,tp atas rekomendasidrpak Bob, kami memilih firm ini. Tp klomisalna permintaan ini tdk bsdipenuhi, kamibs cari akuntan publik lain."
Ina betul2 tdk bsberkata-kata lg mendengarpernyataan ini.Diskusi antarapak Sutomo dan
pak Siahaan pun berlanjut,membicarakan nasibnya sebagaiaccount holder Revel,seakan- akan diatdk adadidalam ruangan itu bersamamereka. Diamemperhatikan Revel yg kini terlihat agak bosan,dan diatdk bs menyalahkannya. Jujursaja, klodia sendiri stuck didalam percakapan yg sama sekali diatdk mengerti,diapasti sudah memaparkan wajah ygtdk jauh dr wajah Revel skrg.
Ina benar,Revel bosan dgn meetingini.Diatdk mengerti knapa pak Danung bersikeras bahwa dia harus ikut padahaldia akan merasalbh produktif klo sekarangmengurungdirinya di studionyauntuk merampungkan aransemen lagu yg baru ditulisnya semalam. Revel melihat Inamenyandarkan punggungnyake kursidan kelihatan agak2 khawatir. Entah apa yg dipikirkannya.
Jarum jam tangan Inasudah mendekatiangka empat.Dia mulaimemikirkan semua pekerjaan yg msh harusdia selesaikan sbelummeninggalkan kantor. Limabelasmenit kemudian meetingitu blm selesai juga. Ketika diamelirik jamtangannya untuk yg ketiga kalina dlmkurun waktu stengah jam,Revel menegurnya.
"Do you need tobe somewhere?" Tanyanyadgn nadatenangtp cukup keras. Pak Sutomo dan pak Siahaan langsung terdiamdan menatap Ina.
Ina memutarotaknya, mencobauntukmencarijawaban atas pertanyaan itu dan tdk dapat menemukan kata2 ygtepat. Well... mungkin diabs menemukan kata2 ygtepat,tp tdk kata2 yg sopan. Untungnyapak Sutomo menyelamatkannya sbelumdiamulaimenyuarakan beberapakata yg adadikepalanya. Dia yakin tdksatu pun dr kata2 itu akan menyelamatkannyadrtalak "You'refired" ala Donald Trump. "Gentleman, saya akan discuss hal ini dgn Ina lebih lanjut. Saya yakin kitabswork somethingout."
Ina memandangipak Sutomo bingung,tdkbiasanya beliau mengikutikemauan klien smp sespesifik ini. "Kalau memang Revelhrsditangani oleh Inara,then sheisthe person to do it."
Whoaa! Wait a second.Apa aku tdk akan diberikesempatan untuk menyuarakan pendapatku? Inamengumpat dlmhati.
"Good." Jwb pak Siahaan puas.
"Gimana klo Ina datang ke kantor Revelminggu depan?" Lanjut pak Sutomo.
Huh! Sudah bikin janji,padahalaku tdktahu dimana kantor Revel, lanjut Ina mengomeldlm hati.Yg lebih penting lagi, knapajugamereka menyebutnya sebagai "kantor Revel" seakan2 Revel-lah pemilik kantoritu.
"Lebih cepat lebih baik, Pak. Besok juga boleh,"jwb pakDanung,untuk pertama kalinya mengeluarkan suara.
Tanpabsmenahan diri, Ina sudah berbicara. "Sebetulnya klobesok sayanggak bisa."
Keempat laki2 yg adadiruangan itu langsung melihat kearahnya, kaget.Mungkin karena nadanya atau mungkin karenabantahannya,diatdk tahu. Inamenggigit lidahnya.
"Memangnya kmu adaacara besok?" Tanya Revel, sebisamungkin terdengar cuek, tetapi sejujurnya dia memang ingin tahu apa yg akan dikerjakan wanitakecil inibesok. Apadiaada rencanadgn pacarnya? Suaminya? Nggak,nggakmungkinsuami, diatdk mengenakan cincin kawin. Ketika Revel menyadari bahwa dia sedangmemikirkan tentangstatus singleatau tidaknya wanita gkemungkinan akan menjadi akuntannya,dia langsung berhenti.
"Iya, saya ada acara."Akhirnya Inabisa berbicaradgn nadapenuh kejengkelan yg terpendam. Diahrsmengambil kueuntuk Gabydari Harvest,itulah sebabnya dianggak bs dateng ke kantorRevelbesok.
"Can you reschedule?" Ina mendengar suarapak Sutomo bertanya.
"What?" Tanya Ina.
"Acara kmu besok bsdi-reschedule?" Ulangpak Sutomo sambil menatapnya tajam. Oh this is not good! Inatahu nada itu yg padadasarnya mengatakan bahwa dia"harus" reschedule bukan "bisa".
"Oh.... ya.... ya.... bisa," ucap Inaterbata-bata.
Revel mencobauntuk menebakapa ygadadipikiran Inapada saat itu karenadia kelihatan spertiorang yg akan dihukum mati. Tebakan Revel cukup mengenakarena Ina sedang berpikirbahwa kakMabel akan membunuhnya.
Ina mencobatetap menumpukan perhatiannyapada pak Sutomadan pak Siahaan karenadr sudut matanyadiamelihat Revel sedang memperhatikannya. Untuk lebih meyakinkan mereka, inamenambahkan, "pak Sutomo, sayarasa saya msh hrsdi-briefing dulu untukhal ini," lanjutnya sambila menghadap ke pak Sutomo dan tdk menghiraukan Revel.
Pak Sutomo mengangguk da Revelberkata,"Oke, saya tunggu kmu besokdi kantor saya."
Mau tdk mau inahrs menatap Revel ketika memberikan anggukannya. Revel sudah berbicarapadanyadgnmenggunakan kata"kamu" daripada "Ibu Inara". Ina mencoba memutuskan apakah dialebih memilih dipanggil "kamu" yg terdengar agak2 kurangformal, bahkan sedikit tdk sopan atau "Ibu Inara" yg membuatnyaterdengar tua,olehnya.Diablm sempat memutuskan ketika dia mendengarsuarapak Danung.
"Tolongdatangnya stelam jamtiga sore, soalnyaRevel adarekaman malam ini,jd kami nungkin baru bs berfungsi sekitar jamsegitu,"ucapnyadgn suaralembut.Ina langsungtahu bahwa pak Danunglbh enank diajak kompromi daripadapak Siahaan.
Revel dan pasukannyakemudian berdiri untuk bersalaman dgn pak Sutomodan Ina. Ina langsungmenyadaribetapatingginyatubuh Revel. Mungkin inihanyaperasaannya saja, tetapitubuh Revelygbesar itu padadasarnya telah memenuhi sluruh ruang pertemuan sehingga Inahrs menahan diri agartdk mundur selangkah untuk menhindari bayangannya. Dia merasa agak sedikit terintimidasioleh Revel. Suatu hal yg sgt jarang terjadi. Sebagai wanita yg sering menerima komentar,bahkan sindiran karena bertubuhmungil,diabelajar untuk mengintimidasiorang dgn otaknya smenjak SMP dan selamainiusahanya slalu berhasilkarenatdk adaorang ygbs membuatnya takut dam merasa tdknyaman,hingga sekarang. Diamengontrol rasaterintimidasinyadan membukapintu untukkeluar ruang pertemuan. Diadan pakSutomo mengiringiReveldan pasukannyahinggake lift.Dalam perjalanan,diamenyempatkan diriuntukmemperhatikan Reveldgn lebih jelas. Oh my God, is he wearing apink shirt? He is wearinga pink shirt!!! Gimanabsdia merasa terintimidasi oleh laki2 yg mengenakan kemejawarnapink ke business meeting?
Revel membiarkan kroni2nya jalan duluan dgn pak Sutomo, sementaradiaberjalan disamping Ina.
"Kamu ada acaraapabesok?" Tanyanya.
"Ngambil kue ultah keponakan saya," jawab Ina.Kemudian dia meutup mulutnya, seakan- akan terkejut karenasudah membagi informasi itu kepada orang ygbaru dia kenalkurangdr stengah jam,tp kemudian diamenambahkan, "Besok adalah ultah ke delapan belas keponakan saya dan saya sudah janjiuntukbawain kuenya."
Revel baru akan mengatakan permohonan maafnya, tetapi kata2 itu terpotongoleh suara pak Danungyg sedangberpamitan dgn pak Sutomo. Revel pun bersalaman dgn bos Ina itu dan menganggukkan kepalanya kepada Ina sbelum memasuki lift.
"Kami tunggu besok sore," ucap pak Siahaan sambil menunjukkan jari telunjuknya kepada Ina yg mengangguk,dantertutuplah pintu lift.
BAB 2
The Half Naked Man
Tepat pukulduasiangIna sudah tibadikantor Revel yg terletakdi kawasan Menteng, ditemanioleh Markoygbersedia membantu Inauntuk menangani account penyanyi itu. Ina agak2 bengongjg waktu smp disana, karenabangunan itu kelihatan lebih spertirumah supermewah empat lantai yg serbaputih,daripada kantor. Satpamdidepan pintu gerbang mempersilahkan mobilIna masuk ke halaman depan dan memintanauntuk parkirdi satu tempat yg memangsudah disediakan.
Ina dan Marko melangkah mendekati pintu utama dan siap untuk mengangkat door knocker ketika tiba2 pintu sudah terbuka dan pak Danungmenyambut merekadgnhangat.
"Ibu Inara.... susah carialamatnya?" Tanyapak Danungsambilmenyalami Ina, lalu mengulurkan tangannyauntuk menyalamiMarko.
"Nggak koq," balas Inasbelumkemudian memperkenalkan Marko.
Ina kemudian melangkah masuk ke dlm rumah itu dan langsungdisambutoleh hiruk-pikuk orang2 yg sedangbekerja. Sekurang2nyatiga orang sedang sibuk di depan komputerdan duaorangsedang menjawab telepon. Ternyatabkn dia saja yg harusbekerja padahari Sabtu. Meurut observasinya, padadasarnyaruangan itu hampir tdk adasekatsama sekali dan dikelilingioleh kaca,sehinggatdk membutuhkan lampu klo sianghari,membuatnya terlihat sangat alamidan fresh. Semua orangbekerja diatas mejadrkaca dgn bentuk ergonomis,yg dilengkapidgn flat panelApple.
Kemudian Ina melihat Joalias Johan Brawijaya,penabuh drumband Revel,yg kelihatan supercuek dgn celana kargo dan kaosputih. Johan memangterkenaldgn julukan "drummer paling gantengdi Indonesia" karenatampangnyamemang "bening"bgt. Jo sedangduduk di sofa merah yg supertrendi sambil mendiktekan suatu surat dgn suaranyayg berat pada seorang wanita ygsibukmengetik di laptop. Jo dgn rambut gimbaldan gaya punk-nya memang kelihatan sgt berbedadgn Revel ygserbarapi,tp kemudian Inaingat Reveldulu juga gayanya sperti Jo dan diamengertiknapa mereka bs cocok.
"Jo, kenalin ini Ibu Inaradan Marko, mereka akuntan barunya Revel,"ucap pak Danung sambil melangkah mendekati Jo.
Ina bertanya2 knapa juga sih pak Danungtetap memanggilnyadgn "ibu"sedangkan Marko g jelas2 lbh tuadarinyabsdipanggil namanya saja.
"Johan,"ucap Jodgn ramah dan penuh senyumsambil menyodorkan tangan kanannya. Ternyata selain ganteng,Jo jugaramah sekali.
"Revel mana,Jo?" tanyapak Danung.
"Di atas. Kalian mau ketemu Revel?" Tanya Jo pada Inadan Marko yg mengangguk atas pertanyaan ini.
"Yuk, saya antar ke atas," ajaknya. "Ke atas?" Tanya Ina smakin bingung.
"Iya, mau ktemu Revel,kan?" Sambilterusberjalan ke arah tanggadisamping pintu masuk.
Ina melirik kepadapakDanunguntuk mendapatkan izin darinya, tp beliau sedang sibukdgn salah satu stafnya. Marko hanya mengangkat aliskanannyadan mengikutiJo. Inapun tdk punyapilihan selain melakukan halyg sama.
Ketika tibadi lantaidua,Ina langsungberhadapan dgn suatu areaterbuka yg ternyata adalah areakolam renang berukuran stengah olympic. Diamasih sibuk mencobauntuktdk melongokarenakagumdgn arsitektur rumah ini,ketika diamendengar Jo menggumam, "kemana lgnih anak,perasaan tadidisini."
Jo berjalan menyusurisisi kolam renangitu untukmenuju ketanggakayu lebar yg menuju ke lantaitiga.Sebisamungkin Inamencobauntuk mengikutilangkah Jo yg lebar2 itu.
"Kita ke kamarnya saja,"ucap Jolagi.Dan tanpamenunggu jawaban,dialangsungmenaiki dua anak tangga sekaligus.
"Kamar?" Tanya Ina semakin bingung.
Jo memandanginyaheran sambilterusmenaikitangga. "Lho,memangnyaibu inanggak tahu inirumahnya Revel?" Tanyanya.
"Panggil saya Ina saja,nggak usah pakai 'Bu'. Sayablmterlalu tua,"ucap Ina dan Jo mengangguk sambiltersenyum. "InirumahnyaRevel?" Lanjut Ina, kali inidgn nadaagak ragu.
"Iya, ini kantor manajemen,plus studiorekaman,plustempat tinggal Revel," jawab Jo.
Setibanyadi lantaiatas,Jo langsung melangkah ke kanan dan membukapintu kayu besar tanpa mengetuk terlebih dahulu.Ina menariknapas dalam2 ketika memasuki ruangan itu karena dia tdk pernah melihat kamartidur senyaman ini. Lantaitgtertutupi oleh kayu berwarnagelap dan tempat tidur ygterbuat dr kayu antik dgn headboardbernuansasama. Ina melihat beberapa kerajinan tangan drbambu yg dia yakin pastiberasaldrdaerah Dayak. Ruangan itu terlihat sangat terang,tp tdk ada satu lampu pun yg menyala.Semua
penerangan datangnyadr sinarmatahari ygmasuk dr satu sisiruangan g terbuat dr kacadr lantaihingga atap.Dia merasa spertiberadadi kamar hotelsebuah resorkelas atas bukannyadisebuah rumah pribadi. Diatersadarkembali kerealita ketika mendengarJo berteriak.
"Revvvvvv..... ada yg nyari nih."
Oh, my God! Aku beradadidlm kamartidurRevel, teriak Inadlmhati.
"Siapa? Luna?" Jwb satu suaradr arah kanan kamar itu. Inamengenalisuara serak2 basah itu dimanapun juga.Suara revel.
"Bukan," balas Jo, kemudian melompat ke atas temapat tidurdan telentang sambil mengembuskan napaspanjang. Kemudian,seakan2 baru ingat bahwa adaInadan Marko,Jo mendudukkan dirinya dan memberikan tandakepada mereka untuk masuk dan menutup pintu.
"Jadisiapa dong?" Terdengar Revelbertanyalagi.
Ina melangkah masuk dgn ragu, dan Marko menutup pintu di belakangnya. Hanya adasatu alternatif untuk duduk diruangan itu dan msh terlihat profesional, yaitu disofapanjang yg terletak disbelah kanan.Ina mendudukkan dirinya pada sofatersebut.
"Lo keluar sini, jd bs lihat sendiri," balas Joyg kemudian sibuk dgn remotecontrolTVdan mengganti2 channel.
Tdk lama kemudian Inamendengarsuarapintu geser dibukadan keluarlah Reveldgn hanya mengenakan sehelaihanduk yg mengelilingi bagian bawah tubuhnya drpinggang hingga lutut. Sehelailgdgn ukuran lbh keciltergantungpada lehernya. Diamembelakangi Inadan sebuah tato sepasang sayap burung dgn ukuran yg cukup besarsehingga terlihat sperti sayap malaikat,terentang padatulangbahunya. Ina bukanlah tipewanitayg suka tato karena menurutnya tatohanya akan merusak kulit yg sudah diciptakan sempurna sebagaimana adanya oleh Tuhan,tp diahrs merevisi pendapatnyaini stelah melihat tato di tubuh Revel. Untukpertama kali dlmhidupnyadia langsung merasa gerah hanyamelihat punggung seorang laki2.Revel sibuk mengeringkan rambutnyadgn handukyg tadi tergantungdi lehernya dan tdk memperhatikan sekitarnya.
"Jo.... Jo.... lo kayak anak SD deh main tebak2an," ucap Revel sbelummembalikkan tubuhnya.
Ruangan menjadihening. Hanya suarapembacaberitadiTV ygterdengarsamar2. Inahrs menelan ludahketika melihat perut penyanyi itu yg meskipun tdk six-packs tp cukup rata dan bahu sertadadanyag cukup berotot. Positif.Ini adalah laki2 paling seksi satu Indonesia. Nggak palingganteng,atau cute,tp SEKSI.
"Ngapain kmu disini?" Teriak revel cukup keras. Klo sajadiabkn seorang wanitadewasa, Ina pasti sudah loncat dt tempat duduknya.Tp sebagai wanitadewasadiahanya pelan2 berdiri dr kursinya.
"I was invited," jawabnya menyatakan faktadgnsuara sedatarmungkin,meskipun dlmhati jantungnyasudah berdebar2.
" Ke kamartidur saya?"Dan meskipun Inatahu bahwa pertanyaan ini sifatnyahanyaretorik, tp diatetap mengangguk.
Jelas2 diaharusnya menolak waktu diundangmasuk ke kamar ini.Ini kamar tidurRevel, ruangan yg sanat pribadibaginya.
"Sama siapa?" Suararevel membuatnya kembalifokus padakeadaan sekarang.
"Gue yg ajak mereka masuk, kan mereka mau ketemu elo," jwb Jo santai.
"Mereka?" Revelbaru sadarbahwa adaMarko ygberdiridisbelah Ina.
"Kami tunggu diluar,"ucap Ina. Lalu melangkah keluardr ruangan itu tanpa menunggu jawaban. Marko agak ragu, tp kemudian mengikutinya.
Revel menatapdua orang itu keluardrkamarnyasbelummengalihkan perhatiannyapadaJo yg sedangnyengir.
"Lo ngelakuin ini karenasengaja mau ngisengin gue, ya?" Omel Revel.
"Yep!"Balas Jo cuek. "Nggak ada korban lain hariini," lanjutnya.
'Ngisengin guenyanggak bsnunggu smp guepakai baju, apa?" Revelberjalan menuju lemari pakaiannya.
"Mana gue tahu klo lobakalan nggak pakai baju?"
"Jo, guelg adadi kamartidur gue. Apa yg lo pikirorang kerjakan klo di kamar tidurmereka?" Revel mencoba memutuskan kaus manayg akandia kenakan hari ini.
Jo terdian sejenak, membuat Revel menoleh untuk mengetahui apa yg sedang dikerjakannya. Sambil menghitung dgn jari2nyaJo berkata, "Tidur,nonton TV,makan,kerja, olahraga,bacabuku,ngelamun,ML if they get lucky.... apa lg ya...."
"Mandidan pakai baju,"potong Revel.
"Salah dong.Manaadaorang mandidi kamartidur, yg adajugamereka mandidi kamar mandi. Klo soalpakaibaju, orangbiasanyangebawa baju mereka masuk ke kamar mandi,jd begitu keluar sudah pakai pakaian."
Revel kelihatan siap membunuh Jodgn tatapannya. "Fine," geram Revel."Tapitolongin gue deh,kapan2 jgn ngebawa orangtdk dikenal masuk ke kamar tidur guelagi,oke?" Revel kembali membelakangiJo.
"Siapabilangmereka orang nggakdikenal? Losudah kenalInara,dia kan akuntan lo."
Otot tubuh Reveljd sedikit kaku ketika mendengar Jo menyebut nama Inara seakan2 mereka adalah tmn baik.Dia saja blm menyebutnama itu. Untuk mengontrol kejengkelan yg mulaiterasa,Revel menarik sehelai kausputih polosdrlaci dan buru2mengenakannya. Kemudian dia menarik sehelaicelanajinsdrdlmlemari. Karenatdkberencana untuk keluar rumah,Revel memutuskan untuk mengenakan kacamata minusnya daripada lensa kontak, lalu dia melangkah keluar drkamarnya.
BAB 3
The Thoughtful Gift
Untukduajamberikutnya ina,Marko, Revel, pak Danung,dan pak Siahaan sibuk membahas mengenai keadaan keuangan Revel.Ina mendapati bahwa Revelternyataorangnya superboros.Video shootmerangkap liburan ke Inggris, Amerika,dan Australia; bolak balik terbang ke Singapore dan Hongkonguntuk sound mixing; atau membooking cottageuntuk beberapamalamdi resort paling mahaldi Baliatau Lembang klodialgbosan dgn suasana Jakarta. Blm lagidaftarbelanjaannya ygbervariasi drMetrodan Sogo hingga Gucci dan Ferragamo. Entah apa ygdiabelibeberapabulan yg lalu di Marc Jacobssampai mencapai 40jutadlm satu tagihan.Kemudian ada maintenance untuk tigamobilnyayg semuanya buatan Eropa.
Tapi, smuapengeluaran ini spertinya tdk memengaruhiflowuangRevel sama sekali. Harus diakui Inabahwa untuk seseorangberumur 32tahun, keadaan keuangan Revel jauh di atas rata2.Mungkin itu disebabkan oleh hasilpenjualan dua albumnya yg masih larismeskipun albumpertamanya keluar hampir sepuluh tahun yg lalu dan yg kedua limatahun yg lalu.
Albumketiganyasudah dijadwalkan untuk keluarakhir tahun depan dan Ina yakin bahwa itu pun akan meledak juga spertidua albumsebelumnya. Hal inimenghasilkan pemasukan yg stabiluntuk Revel. Selain itu,pemasukan Revel bkn hanyadrpenjualan album,tp jugadr konser, endorsement deal drbeberapaproduk gsudah diwakilkan oleh Revel, jugabunga investasidrbisnisnon-entertainment yg cukup sukses.
Satu hal ygmembuatnyaagak terkejut adalah bahwa tigatahun yg lalu Revel dgn dua orang partnernya(yaitu,Ibarhim Sumantriatau lbh dikenal sebagai Baim S.,seorang penyanyidan pengarang lagu yg cukup top di tahun '80-an yg memiliki 40persen sahamperusahaan,dan seseorangbernamaDavina ParamithaDarby,ygmemiliki 30persen) mendirikan sebuah perusahaan rekaman ygkemudian merangkap sebagai perusahaan manajemen artis. Smenjak tiga tahun yg lalu pula manajemen Revelberadadibawah naungan bendera perusahaan ini.
"Maaf,pak Siahaan,siapakah Davina ParamithaDarby?" TanyaMarko, membuat Inaingin menciumnya karenamenanyakan pertanyaan ygsudah melayang2 didlmpikirannya.
"Itu mamasaya," jwb Revel enteng.
Ina ingat wajah wanitastengah bayadgn sasakan tinggidan wajah ambisius yg cukup sering terpampang diTV karena seringkelihatan mendampingi Revel.Kemudian... mamanya Revel? Itu brarti bahwa pada dasarnya mayoritassaham perusahaan inidimiliki oleh Revel. Itu semua menjelaskan knapa kantorperusahaanitu beralamatkan dirumah Revel semenjak didirikan tigatahun yg lalu. Termasuk semua orang yg slalu mengatakan "kantornya Revel",
karena perusahaan inipada dasarnya memangmilik Revel.
Pada akhir pertemuan, Ina lebih memahamitugasnya yg bkn hanyaakan meng-handle Revel sebagai klien perseorangan, tetapi juga keuanganMegix records & Artist Management, perusahaannya ini. Stelah berjanjiuntuk melakukan observasipadahariSenin,Inadan Marko pun berpamitan karena jam sudah menunjukkan pukullimasore. Untung sajadia sudah minta kak Kania,untuk mengambil kue ulang tahun Gaby, karenaspertidugaannya, dia akan terlambat datang ke acara ultah keponakannya itu.
Sbelumpergi Inamemutuskan pergi ke WCdulu.Tanpadisangka2 Revelbersedia mengantarnyameskipun diabersikerasbahwadia bisa menemukan lokasinya sendiri.Dia berjalan menuju WCpertama ygdia lihat,tetapiRevel menarik lengannyadan menggiringnya ke lantaiatas.
"WC yg itu out of service, jd kmu pakai ygdi lantai atas saja," ucap Revel singkat.
Kini Inasudah lebih terbiasa mendengar Revel menggunakan kata "kamu"dan "saya" klo sedangberbicaradengannya, karenaselamadua jam belakangan inibegitulah caramereka berbicaradgn satu samalain. Inamenganggukdan mengikutiRevel yg sudah melepaskan lengannya.
Revel sedang memikirkan suatu carauntuk berbicara dgn Ina sendiri stelah meetingselesai untuk memberikan kartu ultah untuk keponakannya, tp diatdk tahu bagaimana caranya tanpa kelihatan janggaldi hadapan orang lain. Ketika dia mendengarkata2Ina yg minta izin untuk pergi ke WC,dia langsungmengambil kesempatan initanpaberpikir lagi.
"Pestaultah keponakankmu mulaijambrapa?" Tanya Revel membuka pembicaraan.
Dari ekspresinya, Revelmembacabahwa Ina tdkmenyangkabahwadia msh ingat tentang itu. Ina terdiambeberapa saat sbelum menjawab, "jam enam."
Revel melirik jamtangan yg melingkaripergelangan tangan kirinya. "Sekarang sudah jam lima lewat. Kmu bakalan terlambat,"ucapnya.
Ina hanya mengangguk pasrah. "Kamu hrs ngambil kue dulu lagi?"
"Kuenyaudh diambilsama kakak saya," jwb Ina. "Oh.... well, that'sgood."
Sekali lagi Inamengangguk menanggapikomentar Revel. Selamabeberapa detik mereka tidak berbicara,hanya ada suara sepatu hak Inayg menaiki tangga. Klik... klik.... klik....
SandalReveltdk mengeluarkan suara samasekali.
"Siapanama keponakankmu?" Pertanyaan yg agak tiba2 inimembuat Inasdikit terkejut. "Errrr..... Gaby," jawabnya
Revel mengangguk, dan Ina pun ikut mengangguk. Tidak lamakemudian mereka sudah tiba di depan kolamrenangdan Revelmenunjuk kepada salah satu pintu. Inabergegas memasuki pintu itu. Ketika Ina menghilang dr pandangan, Revellangsungberlari menuju kamar tidurnyadilantaipalingatasuntuk mengambil kartu ultah ygdia sudah siapkan. Dengan terburu2 dia menuliskan ucapan selamat pada kartu ultah itu. Sepulangnyadr bertemu Ina kemarin, Revel memintaasistennyauntuk membeli kartu ultah ini.Dia berharap Inadan Gaby akan bs menghargainya.
Ina kelihatan terkejut ketika melihat Revelmenunggunya diluar WC sepuluh menit kemudian,tp perlahan2dia berjalan kearahnya.Dari kejauhan Revelmemperhatikan Inadr ujungrambut hinggaujung kaki. Meskipun wanita iniberukuran kecil, tetapi tubuhnya tetap menunjukkan kewanitaannya. Pinggangnya ramping dan pinggulnya melebar. Dan entah apa diasadar akan halitu,tetapiblussutra warnahijau yg dikenakannyamembuatnya kelihatan fresh dan menarik. But damn,this women needsto learn howtoput on some make-up, kulitnya ygterlalu putihmembuatnyaterlihat sperti vampire.
Ina hanya menganggukketika berdiridihadapan Revel, kemudian merekaberjalan bersisian lagi, mengelilingikolam renanguntuk menuju tangga.
Dengan suarapelan Revel berkata, "Iniuntuk Gaby," sambilmenyodorkan sebuah amplop berwarnaungu dgn ukuran 11x16 cm.
Ina menghentikan langkahnyadan menatap amplop itu. Beberapa detik kemudian ketikadia msh jugamenatap amplop itu tanpareaksi, Revel menambahkan, "Inikartu selamat ulang tahun dr saya."
Ina msh tdk bisaberkata2, tp dia mengambil kartu itu dr genggaman tangan Revel. "Saya nggak tahu mestingasihkado apa.Mudah2an inicukup," lanjut Revel.
Cover kartu initerlihat simpledan hanya dihiasioleh duakata "HAPPY BIRTHDAY"
"Boleh sayabaca?" Tanya Ina.
Dengan anggukan dr Revel, perlahan2 diapun membuka amplop itu dan mengeluarkan kartu di dalamnya.Dekorasi kartu berwarnaputih kebiru2an itu simplesaja, hanya adakue ultah raksasabertuliskan "Happy 18th Birthday"dan pitaberwarna-warnibertaburan mengelilingi kueitu. Diatersenyum lalu membuka kartu itu dan tulisan tangan yg cukup rapi menyambutnya.
" DearGaby,
Hope u have a great 18th birthday. Jangan salahin tante kmu karenatelat datang. Itu gara- gara saya.
RevelinoDarby"
Di atas namanya Revelmembubuhkan tandatangannya. Inabsmembayangkan reaksi Gaby begitu dia melihat kadoini. Sebagai salah satu fans berat Revel,Gaby slalu berkatabahwa dia berharap bsbertemu revel suatu hari agarbsmintatandatangannya.Dan sekarang impiannya sudah tercapai. Ina sbetulnyaberencana untuk memberitahu Gaby tentang klien barunya ini,mungkin minggu depan stelah semua hingar bingarpestaultahnya selesai,tp kini spertinyadiatdk lagibs menyembunyikan berita ini.
"Thank you," ucapnya sambil mengembalikan kartu itu ke dalam amplopnya dan memasukkannya kedalam tas.Dia masih tdk percaya bahwa Reveltlah berbuat iniuntuk Gaby.
"Saya nggak yakin samaejaan namakeponakan kmu. Ejaan sayabenar nggak?" Revel terdengarsedikit khawatir.
"Oh..... bener kok," jawab Ina.
Revel menatapnya selama beberapadetik sbelum kemudian mengangguk. Mereka lalu berjalan menurunitangga. Ina menemukan pak Danungdan Marko sedang menunggu mereka didekat tangga.Tanpadisangka-sangka,pak danungdan Revelmengantarnyadan Marko sampai ke mobil.Marko sedang memandangi Inadgn tatapan ingin tahi, tp Inatdk menghiraukannyadan berjalan menuju sisi pengemudi.
"Well, that went well," ucap Marko ketika mereka sudah berada cukup jauh dr rumah Revel.
"Yes," balasIna. "Lo mau guedrop dimana?"
Sepertitdk mendengarnya Marko melanjutkan,"He is sooooooooo sexy....." "Marko, he's officially our client now," ucap Ina mencobaterdengartegastp gagal.
"So?" TantangMarko.
"So klo lo mau keep dia sebagai klien, mulai sekarang elo nggakboleh nelanjangidiapakai mata lo."
Marko kelihatan bersalah untuk beberapadetik,tp kemudian diaberkata," Jangan bilangke gue longgak suka samadia."
"Gue bukannyanggak suka, tp gue hormat samadia karena dia adalah klien kita,"tandas Ina, sengaja menyalahartikan kata2 Marko.
"Girl, I wasn't born yesterday, I knowthat you know that that's not what Imeant,"balas Marko dgn aksen koboinya.
"Gue nggak ada rasa apa2 terhadap diaslain semua yg berhubungan dgn bisnis,titik," sangkal Ina cepat sehingga membuat kebohongannyaterlihat sangat nyata.
Marko terdiam selamabeberapa saat sbelumberkata, " Yakin?"
"Seratuspersen,"balas Ina.
Marko kemudian berdiam dirilg selamabeberapa detik, memuaskan dirimemandangi wajah Ina, sperti sedangmencobamembaca ekspresi wajah itu.Di luarkontrolIna, wajahnya mulai memerah. Satu-satunyapenyelamat baginya adalah sinarmatahari yg sudah siap terbenam, sehingga membuat wajah merahnyakelihatan normal karenaterkena sinar matahari sore.
Marko mendengus. "Well, I thinkhe likes you,"ucapnya.
"Who?"TanyaIna sambilmencobauntuk mengingat apakah dia harusbelok kanan atau kiri.
"Revel-lah,pakai nanya lagi," balasMarko gemas.
Mendengar itu Ina langsung menoleh ke Marko."Of course helikes me. Gue ini akuntan yg kompeten."
Marko menggeram. "Maksud guediasuka samaelo sebagai seorang wanita."
"Surehedoeskarenamenurut guedia suka samaelo," potongMarko. "Dia nggak suka sama gue."
"Suka."
"Nggak."
"Dude, what arewe, fiveyears old?" DesisIna akhirnamengakhiri argumentasiitu.
"Of coursenot,"balasMarko dgn nadatersinggung.
Ina pikirMarko akan berhentidi situ saja,tp kemudian dia menambahkan, "We arefour," sbelumkemudian tertawa terbahak-bahakdgn leluconnyasendiri. Inamengeluarkan suara antarageraman kesaldan dengusan menahan tawa. Akhirnya Inabs menahan tawanyadan
menatap Markotajam.
"Girl, dia specifically minta elo. Bukan gue atau Hanafi,tp elo," ucap Marko mencobauntuk membeladiri.
"Karena rekomendasidrpak Bob yg smakin mendukung argumentasiguebahwa dia suka gue karena gue adalah akuntan yg kompeten," jelas Ina mencobauntuk membuat Marko mengertiduduk situasinya. "Dan lotahu sendiriklo pak Bob yg mintaditransferke account holder lain karena dia nggak suka cara kerja Hanafi," lanjutnya.
"Yep. Soalnya Hanafi isacold son of abitch." Inamencobauntuk menahan tawanya ketika mendengarMarko karena itulah kata2 ygdiucapkan oleh pak Bob sebagaialasannyauntuk memecat Hanafi.Dan Ina tdkbs menafikannya karena sejujurnya Hanafiadalah orang paling kaku yg pernah Ina kenal.
"Tapi knapadianggak milih gue? Padahalpak Bob suka sama gue. Semuaorang suka gue. I"m theGay Marko," lanjut Marko,dan Inalangsung tertawaterbahak-bahak mendengar kata2 itu karena sebetulnya namapanggilan itu dulu berbunyi "I'm the Great Marko" karena Marko bsmeyakinkan siapa sajauntuk jd kliennya, tp kemudian suatu hari salah satu kliennya, seorangaktris senioryg menghabiskanwaktunya keluar-masukklinik kecantikan untuk membotox wajahnya, berkatapadapak Sutomo bahwa salah satu alasan knapa dia menyukaiMarko adalahkarena Marko itu gay, ygdlmbahasa Inggris slain brartidia homoseksual,jugaberarti ceria.Dan semenjak itu semua orang memanggil Marko sebagai The GayMarko. Sampaisaat ini, mereka tdk pernah tahu gay yg manakah yg dimaksud oleh klien Markoitu.
"Yeah, lo definitely jauh lebih mendingan daripada Hanafi,"ucap Inasambil tertawa.
Mereka masih berdebat panjang lebardlmperjalananmenuju Slipidimana Ina menurunkan
Marko dirumahnya sbelum menuju ke pestaultah Gabydi Karawaci.
BAB 4
The Dirty Business
Hari senin inatdk melihat batanghidung Revel sama sekali ketikadiadatang kembalike kantornyadgn marko untuk melakukan observasi. Selain Marko, Ina jugamembawa dua orang seniorassociate,Sandradan Eli,yg ditugaskan untuk membantunya. SebagaiJP tentu saja jadwal Ina sibuk dan tdkbisa slalu stand-byuntuk menjawab semua pertanyaan yg diajukan oleh klien. Itu sebabnya knapa Inamembutuhkan associate yg akan menjaga hubungan baik dgn kliendan akan melaporkan masalah2 ygmerekatdk bisa atasi, kepadanya.
Kedatangan Inadan timnya hanyadisambut oleh pak Danungdan beberapa staf kantor Revel yg diatemuipadahari Sabtu. Inabahkan tdk melihat pak Siahaan atau Jo dimana- mana. PakDanungmeninggalkan Inadan timnyauntuk bekerja stelah memperkenalkan mereka kepada Sita, akuntan yg selamainibertanggungjawab menguruspembukuan MRAM. Merekabaru bsdikenalkan sekarang karena Sitabaru saja kembali dr cutinya.
Selama beberapajam mereka berlimaduduk disebuah meja besar yg sudah disiapkan di salah saturuangan di lantai dasardan menganalisis semuainformasi keuangan Reveldan juga MRAM.
MelaluiSita, ina kinijd lebih tahu tentang MRAM. Selain mewakili Revel,perusahaan ini juga mewakili banyak artis lainnya. Beberapadiantaranya adalah sebuah band rock yg dulunya adalah bandnya Jo sbelum dia kemudian direkrut untuk jd drummer-nya Revel, sebuah band dgn aliran pop ygpersonilnya cewek semua,seorang selebritiyg baru sajamemulai kariernya sebagai penyanyi stelah bosan dgn dunia sinetron, beberapapenyanyi baru jebolan Indonesian Idol,dan banyak lagi. Sepertinya masa depan MRAM kan semakin baik klo dilihat drpemasukan yg didapatnya drpara penyanyi yg diwakilinya. Untuk semuaartis yg mereka wakilkan, MRAM akan menarik fee sebanyak 30persen drpendapatan kotor mereka, yg menurut Inacukup masuk akal klo dilihat drberbagai macamtanggungjawab yg dijalankan oleh MRAM untuk artistersebut. Inatahu bahwa kebanyakanperusahaan serupa akan menarik fee hingga40persen untukpekerjaan yg sama. Sepertinyapara artisyg diwakili oleh MRAM are in good hands.
Lain dgn duapartnernya,Revel cukup aktif didalam pengurusan MRAM.Dengan bantuan pak Danungdan timnyamereka selalu mencobauntuk mengidentifikasi bakat2 baru ygada di pasaran sbelum kemudian memolesmerekauntuk menjadipenyanyi terkenal. Menurut Sitabisnis inibenar2 kompetitif dan mahal karena perusahaan harusbanyak mengeluarka uanguntuk calon artistersebut, mulaidarirekaman album,les vokal, sampai ke salon untuk mempercantik diri mereka, tanpa ada sebarangjaminan bahwa merekaakan bisa mengembalikan modalyg telah dikeluarkan.Padadasarnya bisnis inidijalankan berdasarkan
rasa percayadan keyakinan yg dimiliki oleh Manajemen kepadaartisyg mereka wakili dan komitmen serta kerja keras dr artis itu sendiri. Klo semuanya berjalan lancar, maka artis itu akan terkenaldan menjual CD sebanyak-banyaknya, tp klo salah perhitungan, bsjadiartis kaburdr kontrak yg sudah mereka tandatanganiatau album yg mereka keluarkan tdk laku. Intinya,segala sesuatunya harus dipertimbangkan dgn sempurnaagartdkmenyebabkan kerugian padaperusahaan.
Selama melakukan observasi, entah knapa,tp ketidakberadaan Revel membuat Ina merasakan sesuatuyg klo dia selidikidgn lebih teliti akan terasaspertikekecewaan, maka dia memutuskan untuktdkmenghiraukan perasaan itu.Diahanya ingin mengucapkan terima kasih sekali lagi karena Revel telah memberikan karti itu untuk Gaby, itu saja, ucap Inapada dirinya sendiri. Tapi diatahu bahwadia sudah membohongidirinya sendiri, karena setiap kali mendengaradalangkah yg mendekatiruangan tempatnyabekerjadialangsung menegakkan tubuh,menajamkan telinga,dan melirik ke arah pintu masuk.Menunggu.....
bukan,bukan menunggu, tp mengharapkan bahwa langkah tersebut adalah milik Revel. Tetapi stelah beberapa kesalahan,akhirnya Inaberhentiberharap bahwadia akan bs melihat Revelhariini.
Kira2 apa jadwal Revelhari ini?pikir Ina. Ketikadia sampaitadipagi pukulsembilan,dia menyempatkan diriuntuk melirik deretan mobil yg adadidalam garasi dan halaman depan rumah Revel. Terima kasih atas informasidaftarharta ygdia lihat hari Sabtu, diatahu bahwa Range Roverpenyanyi itu tdk adapadaderetan tersebut. Jadibs disimpulkan bahwa Revel kemungkinan sedangtdkadadirumah. Markoygmelihat kegelisahannyaberkali-kali menanyakan apakah Inabaik2 saja karenadia merasa bahwa Ina agak kurang fokus, dan setiap kali Inamenjawab bahwadiabaik2 saja.Setelah dua jamdan msh juga tdk mendapatkan jawaban yg jujur atas pertanyaannya, akhirnyaMarko membiarkan Ina sendiri dgn pikirannyadan mereka bekerjadlmdiam.
Pukulduabelassiangketika mereka sedang makan siangInamendengar suarabatu kerikil yg dilinsmobil. Tidak lama kemudian terdengarsuara pintu depan dibuka. Ina mendengar suara langkah berat yg hanya akan dimiliki oleh seoranglaki2, semakin mendekat dan di luar kontrolnya jantungnyalangsungberdetak lebih cepat.Makanan yg ada didalam mulutnya langsunghilang rasanya.Oh my God, he is gettingcloser! Oke ina, santai.... jangan panik.
Tapi semua ketakutan dan antisipasimenghilangbegitu Inamendengar suara Sita,"Halo, Jo.
Tumben jam segini sudah nongol. Sudah makan?"
Seperti ada aires ygdiguyurkan diataskepalanya Ina langsungmengembuskan napaslega.
Bukan Revel, ucapnyadlm hati.
"Sudah tadidi rumah," jawab Jo lalu melambaikan tangannyapada inadan Marko. "Revel
kemana, Sit? Guelihat Range Rover-nyanggak ada," lanjutnya sambilmembukapintu lemari es dan menyisiri isinyasbelumkemudian menutupnyakembalitanpamengambilapa2.
"Katanyapak DanungdiapergingantartanteDavina kedokter."
Akhirnyaaaaa! Dapat juga inainformasi keberadaan Revel.
"Memangnya seberapa sering sih tante Davinaperlu check-up diabetesnya?" Tanya Jolagi. "Perasaan Revelbaru ngantardiake dokterduaminggu yg lalu," sambungnya.
"Ini ke dokter mata,bukan diabetes,"teriak Sitadr dapur. "Memangnya matatanteDavinakambuh?"
"Nggak, cuma pergi check-up doang." Jo menutup mulutnya sambil manggut2. "Pergi jambrapadiatadi?". Tanya Jo.
"Gue nggaktahu juga,tp tadipagipasgue datangjamdelapan,dia sudah nggak ada." "Jangan-jangan dia nggak tidur lagitadi. Soalnyakita baru kelarbangsa jam limaan."
"Bisa jadi. Lotahu sendiriklo diabiasanya blmbetul-betulbangun sampai sekitar tengah hari. Mudah2an dia cukup sadar untuk bawa mobil." Sitaterdengaragak khawatir.
Hubungan Sitadgn Jo dan Revel kelihatan cukup rapat drcara mereka berbicara dgn satu sama lain yg sudah spertiteman.
"Kira-kira jambrapadiabalik?" Tanya Jo.
"Palingbentarlg jugasampai," jwb Sitadan menenggak habis airputihnya hinggagelas itu kosong.
"Mmmhhhh.Ya sudah, klo nantidiapulangdan nyariin gue,gue adadiatasya,l ucap Jo,lalu dia berdiri drkursinyadan sekali lagimelambaikan tangannya kepada Inasbelum menghilang.
Setelah makan siangInadan timnya pun kembalitenggelam dalampekerjaannya. Inatdk melihat Jolagi atau Revel sampaidiapamit pulang pukulempat sore. Ketika keluar rumah, Ina melihat bahwa Range Rover Revelsudah terpakir di garasiyg menandakan bahwa dia sudah pulang. Inaberpura-puratdk peduli bahwaRevel bahkan tdk menyempatkan diri untuk say hello kepadanya, tp sejujurnyadiamerasa agak sedikit kesal pada kliennya itu. Revel mengenali HondaCity warna emasyg diparkir dihalaman rumahnyaketika diapulang dr dokter,namun bukannya menuju ke ruangan tempat Inasedang bekerja, dialangsung menuju studionya. Reveltdkbisa menjelaskan tingkah lakunya yg jelas2 mencoba menghindariIna. Reveltdk pernahmenghindariperempuan manapun,women loveshim and helovesthem, it'sthat simple. Reveltdkpernah tertarik pada perempuan diatas umur
30tahun karena merekaterlalu bossy, suka sok menggurui,dan buntutnyamencoba mengaturhidupnya, dan Ina jelas2 masuk ke dalam kategoriini. Itu sebabnya Luna, pacarnya, memiliki karakteristik ygbetul2 bertolak belakangdgn Ina,tp knapa selama dua hari ini yg adadi kepalanya adalah Ina,bukannyaLuna? Revelmenyalahkan blushijau yg dikenakan oleh Inatrakhir kali diamelihatnya. Pasti itu menyebabkan keresahannya ini.
Revel dudukdi atasbangku pianodi dalam studionya dan mulai menekanbeberapatuts mencobauntuk mencarinada ygsesuain dgn mood-nya. Revel sudah menulis satu bait lagu ketika Jo menemukannya sejam kemudian.
"Jam brapa lo balik tadi?" Tanya Jo dgn suara sedikit mengantuk.
"Jam tiga,"balasRevel tanpamenatap Jo. "TanteDavina gimana kabarnya?" "Baik-baik saja."
Jo melihat bahwa Revelhari ini lebih moody daripadabiasanya.
"Tuh lagu melankolisamat Rev,buat Luna?" Ucap Jo sambil melangkah menuju set drumnya.
Revel hanyamendengus,kemudian ketika melihat bahwa kaus ygdikenakan Jo kelihatan agak kusut sperti baru saja bangun tidurdiaberkata, " Jangan bilang ke gue lo tidurdi tempat gue lagideh."
"Ya iyalah guetidurditempat tidurlo,"balas Jo cuek sambilmemutar-mutar stick drumnya.
"Lo knapasih seneng banget tidurdi kamarguepadahal gue sudah kasih kamar tidurtamu buat elo klo misalnya lomau istirahat."
"Kamar tidurtamu baunya kayak menyan."
Revel berhenti memainkan pianodan berkata," Itu bukan menyan,tp potpourri, yg nyokap belidiMarks & Spencer."
"Baunya sama saja.Kadang2 klotidurdisitu gue waswas tiba2 kuntilanakmuncul." Untuk meyakinkan Revel, Jo mengimitasikansuarakuntilanak.
Revel tertawa melihat kelakuan Jo yg pada saat itu sama sekali tdk terlihat sepertidrummer paling ganteng satu Indonesia.
"Itu bau lavender,harusnya bsmembuat elorelaks spertilagi dispa,"Revel mencoba menjelaskan.
"Bodo amatdeh,pokoknya itu kamar baunyakayak kuburan."
Revel menutup diskusi itu dgn mulai menekan tuts pianonya lagi.
"Lo tadi sempat ketemu Ina nggak?" Tanya Jo.
Revel langsung menekan tuts yg salah ketikamendengarnamInadisebut-sebut.
"Nggak," jawabnyapendek. "Memangnya knapalo tanya2 ?" Lanjutnya ketika Jo tdk mengatakan apa2 lagitentang Ina.
"Nggak kenapa-napa. Omong2 dia cutejugaya klo dilihat-lihat."
Revel langsung menatap drummer-nya,mencobamembaca ekspresi wajahnya. Diatdktahu knapa orangtdkpernah menggosipkan Jo yg tidak2 klo sudah menyangkut masalah perempuan. Mediaselalu menggambarkan Joseakan-akan dia seorangmalaikat, padahal klo dihitung-hitung Jolebih banyak menghancurkan hati kaum wanitadaripada dirinya. Betul- betultdk adil.
"Jo, diaoff-limits." SuaraRevel terdengar lebih tajam daripadayg diainginkan ketika mengatakan ini.
Jo yg menyadaribahwadirinya sedang diperingati oleh Revelberhentimemutar-mutarstick drumnya. "What?" Tanyanya langsung.
"Pokoknya off-limits,"ucap Revel sekali lagi.
Jo hanya memutar bolamatanyamelihat reaksiRevel. "Okay fine. Lo nih berkelakuan kesannya kitatinggaldihutan aja.Nggak perlu teritorialbegitu deh."
"Gue nggakteritorial."
Of courseyou'renot,"balas Jo dgn nada sinis. "Klo lo suka sama Ina, lotinggal bilangke gue dan guenggak akan mendekatidia. So,lo suka sama Ina?"
"Dude, dia itu akuntan gue." "So what?"
"Dan gueudah punya pacar."
Jo mendengus. "Yeah right. Kayak elo initipe laki2 yg setia aja. Sekali lagigue tanya, apa lo
suka sama Ina?"
Revel menggigit lidahnya dan berkata, "No."
"Oke, klo begitu diafairgame sama gue."
Dan Revelharus menariknapasagartdk loncat dari kursi pianosaat itu juga untuk mencekik Jo.
Sebulan berlalu dan Inamasih tdk berkesempatan untuk bertemu muka lagi dgn Revel karena stelah hariitu tdkadamasalah pembukuan besar yg memerlukan kedatangannya ke kantor Revellagi. Inamembiarkan Sandra dan Elimelakukan kunjungan mereka tanpanya, sebagaimana bisnis ini pada umumnya berjalan.DalamhatiInabersyukurbahwadiatdk perlu lagibertemu dgn Revel karenaitu berartibahwa timnya telah melakukan pekerjaan mereka dgn baik. Klo adamasalah tentunya Sita sudah mengeluh kepadanya. Mesipun begitu, Inatdk bisamenghentikan dirinyauntuk mulai memperhatikan gerak-gerik Revel setiap kali diamunculdiTV.
Beberapahariyg lalu Revel sekali lagiterkenamasalah dgb wartawan ygterlalu bersemangat untuk mengambilfotonya sehinggatdk sengaja mendoronh ibu Davinayg sedangberjalan di sampingnya. Dan tanpa mengeluarkan kata2, Revellangsung melindungi mamanyadgn tubuhnyadan dgn tangan kanan dia mendorong wartawan tadi sehingga jatuh terduduk diaspal.Kejadian itu terekamoleh beberapa wartawan infotaimen dgn sempurnadan diputarberkali-kali diTV. Ketika menonton video itu Inamelihat bahwa ujung bibirRevel jd kaku sebelum dia mendorongwartawan itu dgn kekuatan penuh, kemudian meninggalkan tempat kejadian tanpamenoleh lagi.
Reaksi yg sama jugaia dapati ketika Reveldiwawancara oleh mantan pelawak yg alih profesi menjadipembawa acaramengenai prosespenulisan musiknya. Wawancara itu berjalan cukup lancar sampai ketika revel ditanyaapakahdia berniat untuk lebih seriusdgn Luna. Revel menjawab pertanyaan itu secara diplomatis dgn berkata, "Untuk saat sekarangkami masih sama2 belajartentang satu sama lain. Kitalihat sajananti gimana."
Tentunyasangpembawa acara tdk puasdgn jawaban itu dan mencoba mencecar Revel. Pemuda itu msh menjawab pertanyaan2 yg diajukan padanya dgn cukup sopan,tp kelihatan sangat tdk comfrotable.Dan kelihatannyasi pewawancara sama sekalitdk melihat efek dr pertanyaan2nya ini kepada Revel. Untung sajapembawa acara itu kemudian menyerah stelah selama sepuluh menit menanyakan hal ygsama tanpamendapat jawaban. Inayakin Revel sudah siapauntukmenonjok wajah pembawa acara itu.
BAB 5
The Scariest Mother Alive
Memasukibulan ketiga ketika Inabaru sajapulang drManado,Helen memberitahu bahwa Sita memintanyauntukdatangpada kunjungan selanjutnya karena ibu Davina mau bertemu dengannya.Mengingat penampilan mama Revelyg meskipun kelihatan seumurdgn mamanya sendiri,tetapimampu menggorengseseoranghanya dgn tatapannya, Ina tdk bisa tidur selamaduahari sbelum kunjungan.
Setibanyadi kantorRevel hariRabu siang,Inadan timnya langsungdisambut oleh Sitayg stelah mempersilahkan mereka duduk diruang pertemuan,menghilang sebentaruntuk memanggil ibu Davina. Selama menunggu, Ina mendengar ada suaraduaorang yg sedang beragumentasi dgn suara rendah.TernayataSitatelah membiarkan pinturuangpertemuan agak sedikit terbuka dan sepertinyaduaorang ygsedangberbicara itu tdkmenyadaribahwa ada orang lain ygbisa mendengarpercakapan mereka.
"Memangnya knapa sihaku nggak boleh menginap disini sekali-sekali?" Ina mendengar suara seorangperempuan.
"Kamu kan tahu perasaan aku tentang perempuan menginap di rumah aku," jawab suara seorang laki2 g Inatahuadalah Revel.
"Tapi aku bukan sembarang perempuan. Aku inipacar kamu."
"Bisa nggaksih kitabicarakan masalah ininanti?Aku adameeting."
"Rev, kmu mau kemana?Aku blm selesaibicara."Itulah suaratrakhir yg Ina dengar sbelum dia melihat tubuh Revelterpampangdidepan pintu.Dan sperti sadarbahwa ada orang yg sedangmemperhatikannya, dia menoleh dan langkahnya terhentitiba2.Matanya melebar sedikit ketikamelihat Ina.
Ina tahu bahwa bkn salahnyauntuk beradadidalam ruangpertemuan pada saat itu,tetapi dia tetap merasa sedikit bersalah karenatelah tertangkap basah nguping pembicaraan yg jelas2 bersifat pribadi.
"Rev, kmu knapasih sama aku?" Suararengekan perempuan itu menarik Ina kembalike realita.
Ina menarik tatapannyadr Reveldan beralih kepada..... Luna ygberdiridisamping Revel.Ina harusmenarik napas. Sejujurnya, Luna memangcantik stiap kalimunculdiTV,tp itu tdk
sebandingdgn aslinya.Wajahnyaputih bersih,bahkan terlihat sperti adasinar ygterpancar darinya. Tubuhnya tinggisemampaitp berisi,tdkterlalu kurus sebagaimana model pada umumnya. Ketikamenyadaribahwaperhatian Revel sedang terfokus padaIna, Lunapun mengalihkan perhatiannya padaorang yg sama. Lunamenatap In dariujung rambut hingga ujungkaki, seluruh 150cm tingginya, sbelum.Kemudian menatap matanya. Seakan-akan dia menilaibahwa Inabukanlah orangpenting,perhatiannya lalu kembalipada Revel. Oke, sepertinya kepribadian Luna yg sebenarnyatdk sebaik yg diatampilkan kepadamedia selama ini,ucap Inadlmhati,sedikit jengkel.
Diam2 Revelmemperhatikan interaksi Inadan Luna dan dia merasa malu atas perlakuan Lunaterhadap akuntannya ini. Reveltahu bahwameskipun Luna slalu kelihatan baik dan bersahabat klo sedangdidepan publik, tp sbenarnya Luna memiliki kecenderungan untuk berkelakuan bitchy kepada kebanyakan perempuan, dan dia akan ekstra-bitchy klo merasa tersaingioleh perempuan tersebut.Dan apayg baru dia lakukan kepada Ina masuk ke dalam kategori kedua. Revelmenatap Ina yg hari itu mengenakan blus warnabiru tua. Sperti trakhir kalimerekabertemu, Inakelihatan rapidan bertingkahlaku profesional. Tidak ada sehelairambut pun ygtdk padatempatnya. Tiba2 Revel diserang keinginan untuk membuatnyaberantakan. Apadiamasih akan kelihatan sebeginirapi dan profesionalnya klo misalnya aku menciumnya sampaidia kehabisan napas? Revelmenghentikan dirinya ketika padadasarnya diasudah berpikir yg tidak2 tentang akuntannyayg tingginya bahkan tdk mencapaibahunya, kurus, dan berdada rata,didepan pacarnya yg seharusnya adalah wanitapalingseksi se-Indonesia.What the helliswrong with him?
Ina yg sadarbahwa Revel sedang memperhatikannya dgn tampang aneh langsungberkata, " Selamat siang," sambil menganggukkan kepalanya. Melihat Reveltetap tdkbereaksi akhirnya Inabergegas mendekatinyadan mengulurkan tangan kanannyauntuk bersalaman dengannya.
Revel meraih tangan Ina."Siang, sudah lamanggak ketemu,"ucap Revel. Tatapannya memancarkan binar bersahabat dan dia kemudian tersenyum. Inaberusaha membalas senyuman itu,tetapiagak sulit dibawah pelototan Luna.
"Kmu kesinimaubertemu samaMama,kan?"Tanya Revel sambilbergegasmelangkah masuk ke ruangpertemuan.
Ina harus melangkah ke sampingdgn cepat untukmenghidari Revel,tp agak terlambat karena lengan Revel secara tdk sengajasudah menghantambahunyadgncukup kuat. Alhasil dia kehilangan keseimbangan dan akan jatuh terduduk klo tdkadalengan yg melingkari pinggangnya. Dalam usaha untuk menjaga keseimbangan dlm posisinyayg sudah stengah telentang diatasudara kosong itu,otomatiskedua tangannyalangsung meraih benda terdekat sebagaipegangan. Kebetulan bendaterdekat adalah lengan Revel bagian atas yg
Ina sadaripenuh dgn otot.
Pada saat ygbersamaan Ina mendengar suara ygberteriak panik, " Ibu Inaaaaa....," yg dia yakin datangdr Sandradan, "Reveeelllllllll....," yg Ina yakin datangdr Luna.
"Are u okay?" Tanya Revel
Ina baru sajaakan menjawab bahwadiatdk apa2ketika merasakan sepatu haknya g solnya terbuat drkulit mulai tergelincir di atas marmer yg licin. Kali ini Reveltdk siap untuk menahan tubuhnyadanselanjutnya Ina sudah melayang, dan mereka jatuh bersamaan.
"Aaaaak....!!" Teriak Inacukup keras. Tiba-tibadiasudah berbaringdi lantai.
"Oh shit,areu okay?" Tanya Reveldgn nadadiantara khawatirdan mencoba untuk menahan tawa. Wajahnya hanyasekitarsejengkaljauhnyadr wajah Ina.
Ina tdk pasti apakah kepalanya membentur lantai, tp yg jelaspandagannya berkunang2 untuk beberapadetik, membuatnyaagak mualdan tdk bisamendapatkancukup oksigen untuk paru2nya. "Saya... nggak... bisa... napas,"ucap Inaakhirnyadgn susah payah akibat saluran pernapasannyatersumbat. Tubuhnya tertindih oleh Revelyg bukannya langsung bangun, malah kelihatan terhiburdgn keadaannya. Dalamhati Inamenyumpah.
Memangnya dia pikirlucu apamelihat seorang wanitaberwajah membiru karenatdkbisa bernapas?
Otak Revel memerintahkan dirinyauntukberdiri,tp tubuhnya menolak untuk menuruti perintah itu. Samar2 diamenciumaromayg samadgn yg diadapatistiap kali Inadekat dengannya. Strawberry.Wanitainiberaroma strawberry.
"REVELINO IVAN DARBYKAMU LAGINGAPAIN?!"
Tiba-tibaRevel mendengar suarakeras mamanyamenghancurkan fantasinya.
Ina segeramendorongtubuh Reveldan berusahauntuk berdiri,meskipun dgn sedikit sempoyongan dan matayg masih berkunang-kunang. Revel langsungmeraih pinggangnya ketika melihat diablm stabil.
"Easy," ucap revelperlahan.
Ina mengambilbeberapanapaspendek, mencobauntuk mengusirrasamual. Setelah kunang2 mulaisedikit reda, Inamemfokuskan perhatiannya kepadadua orang yg kiniberdiri di depan pintu,dan diamerasa ingin mati. Seakan-akan keadaan barusanbelumcukup
parah,ibu Davinamemutuskan untuk munculpada saat itu dan menyaksikannya. Dan lain dgn anaknya,beliau tdkkelihatan terhibursamasekali. Ina mengambilsatu langkah untuk memberikan sedikit jarak antaradirinyadan Revel. Karenatdk adayg memberikan penjelasan kepadaibu Davina tentang kejadian barusan,tugas itu jatuh ke tangan Ina.
"Maaf,tadi sayaterpeleset dan Revel mencobauntuk membantu saya,tpdia malahan ikut jatuh," ucapnya stelah bisa berdiritegak.
Ibu Davinatdkberkataapa2,diahanyamemperhatikan Inadgn seksama,seakan-akan siap untuk menyembelihnyahidup2. Sejujurnya,Ina sudah melihat wajah wanita ini beberapa kali di TV dan dia selalu berpendapat bahwa ibu Davina kelihatan agak menakutkan,tp Ina slalu berpikirbahwa itumungkin cumapenampilannyadidepan publik, dan bahwa orang aslinya tdk semenakutkan diTV.Ternyata Ina salah karenapadadasarnyamamanya Revel kelihatan lebih menakutkan saat bertemu aslinya.
Ina melirik Reveluntukmeminta dukungan darinya, tp kliennya itu kelihatan cuek sambil berdiri dgn memasukkan keduatangannya ke kantongcelananya. Not good!
Untungnya ibu Davina kemudian mengalihkan perhatiannyadr Ina kepadaanaknya yg tdk memberikan penjelasan atau bahkan menunjukkan tampang bersalah sama sekali. Ibu Davinahanyamengernyitkan dahi sambilmenatap anaknyadalam2, seakan-akan ia sedang memutuskan apakah ia akan percayadgn apaygbaru dikatakan Inaatau tidak. Beliau kemudian mengembuskan napasdan tiba2 perhatiannya sudah jatuh padaIna. "Apa kmu nggak apa-apa?" Tanyanya dgn nada datarsehingga membuat inabertanya-tanya apakah ia tulusingin tahu keadaannya atau basa-basi.
"Saya nggak apa-apa,"ucap Inasambilmengangguk-angguk. Pada saat ituina menyadari bagian belakangkepalanya seakan ditusuk-tusuk jarum. Otomatistangannya langsung naik untuk menyentuh belakang kepalanya yg terasamulai agakbenjol, Ina menahan diri agar tdk meringis.
"Coba saya lihat."Tanpadisangka-sangka Revelsudah menggenggamkepalanya dan meraba occipital lobe-nya.
"Aaarrggg... hhh,"teriakIna sambilmencobauntuk menjauhkan kepalanya dr sentuhan Revel tp tdk berhasil.
"Sori. Sakit, ya?" Tanya Revel polos.
"Ya iyalah," geramInadan sekali lagimencobauntuk menarik kepalanya. Kali iniRevel membiarkan Inamelakukannya.
"Kmu mesti kedokteruntuk dicek, siapatahu kenapa-napa,"lanjut Revel tanpamghiraukan pelototan dr Lunaataupun wajah nyurengibu Davina.
"Cuma benjolsedikit,nantihabismeetinginisaya akan kedokter,"ucap Ina tegas tanpa menggeram.
"Kmu harus kedokter sekarang," Reveltetap bersikeras.
"Gimana klo sayatempelin ice pack di kepala sayadulu untuk sementara waktu. Saya akan cek ke dokterstelah meeting ini selesai,"balas inasambilmenatap Reveltajam, memintanya untuk tdk membantahnya lagi.
Revel mengernyitkan kening selamabeberapadetik ketika melihat tatapan Inayg siap membunuhnya klodiamengeluarkan satu kata lagi yg melibatkan kata "dokter", sbelum kemudian berkata, "Sit,bisa minta salah satu OBuntuk bawain ice pack kesini?"
Sita langsungmenghilang drperedaran. Inasedang memikirkan cara untuk membuka pembicaraan dgn ibu Davina yg kini sedangmemperhatikan anaknyadgntatapan penuh tanda tanya, ketika mendengarsuaranya.
"Jadi kmu yg namanya Inara?" Tanyanyadgn nada yg tdkbisadibilang ramah.
"Selamat siang, ibu Davina. Sbelumnya saya mohon maaf atas insiden ini.Mungkin besok2 sebaiknya sayapakai sepatu yg solnya karet sajasupayatdkterpeleset lagi," ucapnya setenang mungkin sambil berjalan menuju ibu davina sbelum kemudian mengulurkan tangannyauntuk bersalaman dengannya.
Ibu Davina kelihatan agak terkejut dgn tindakan Ina. Great! Melihat reaksinya, hanya akan ada dua kemungkinan. Yg pertama adalah bahwaibu Davina sudah tersinggungdgn tingkah lakunya dan langsung akan memecatnya,atau ibu Davinamenghargaikeberaniannyadan akan membiarkannyatetap melakukan tugasnya.Kepala Inaberdenyut,tetapidiatdk menghiraukannya.
"Saya Inara," lanjut Ina karenatdktahu apa lagiyg bisadia katakan.
Tapitiba2 suatu keajaiban terjadiketikadia melihat ibi Davina juga mengulurkan tangan untuk menyalamidirinya. Stelah melepaskan tangan, ibu Davinakemudian melambai, menandakanbahwadiamempersilahkan Inaduduk, sementarabeliau menempatkan dirinyatepat dihadapan Ina. Sitamelangkah masuk kembali ke dalamruang pertemuan.Ina buru2 duduk dikursinyadan segera membuka agendanya. Dengan pulpen di genggaman, dia siap mencatat apa saja yg dikatakan ibu Davina. Revel memilih berdirisambil
menyandarkan bahunyapadadinding.
"Sita bilang klo ibu mau ketemu sama saya. Apaada hal spesifik ygbisa saya bantu?"Tanya Ina sesopan mungkin.
"Ya ya... alasan sayaminta kedatangan kmu adalah karenasaya mau mintatolong supaya keuangan pribadisaya juga dicek."
"Oh, oke," ucap Inasetenang mungkin. "Apaibu juga perlu diaudit spertiRevel?"
"Sejujurnya, saya juganggak tahu apa yg kmu kerjakan untuk Revel.Pokoknya saya mau semuaurusan keuangansaya beres,"jawab ibu Davina dgn tegas sambil melirik anaknya yg tatapannya sedangterpaku padapintu masuk.
"Nggak masalah, sayaakan mengirimkan surat penawaran fee kepadaibu secepatnya," ucap Ina.
Pada saat itu seorang OByg membawanampan berisi semangkuk es batudan sebuah handuk kecil memasuki ruangpertemuan. Sandralangsung berdiri dr kursinya untuk membantu Ina,tetapisbelumdiabisa melakukannya revelsudah mengambil alih tugas itu. Ina sudah siap untukprotes,tetapi klo dilihat drcara Revel menyipitkan matanyapadanya, menantangInauntuk menentangnya, spertinya itu tdk adagunanya. Akhirnya Inaharus merelakan revel melakukan apa yg dia mau.
"Oke, jgn kaget ya,iniagak dingin,"ucap Revel sbelum kemudian menyentuh kening Inadgn tangan kirinyadan menempelkan ice pack itu pada kepalanya.
Revel berusahamengontrol dirinyauntuktdk mengusap keningInadgn jari2nya. Kulitnya halus sekali,sperti kulit bayai. Desisan Ina ketika rasa dingin menyentuh kulit kepalanya menarik perhatian Revel."Sori,"ucap revel.
Ina menjawab dgn menundukkan kepalanyasedikit. Untungsaja rambutnya berpotongan bob pendek, jd air yg meresap melaluihanduk dan mengenairambutnyatdk akan merusak style-nya.Dalam situasilain Inamungkin sudah menolak perhatian Revel yg memperlakukannya sperti seorang invalid,tetapisaat ini yg dia inginkan adalah bisa menyandarkan kepalanya diatas bantal yg empukdan tidursampaidenyutan kepalanya hilang.
Untung sajaice pack itusudah mulai mengurangidenyutan di kepalanya. Ina mengangkat kepalanya menatap ibuDavinadan berkata, "Maaf, jd ngerepotin."
Ibu Davinahanya mengangguk kaku. "Sita,bisa kmu urus ini semuadgn Inara?" Tanyanya kepada Sita yg cepat2 mengangguk.
SbelumInaberkata-katalagi, ibu Davina sudah berdiridr kursinya dan Inahanya sempat melihat punggungnyasaja ketika beliau bergegasmeninggalkan ruangan.Mancoba untuk kelihatan tdk tersinggung dgn perlakuan ini Inapun segera memerintahkan Sandrauntuk mempersiapkan surat penawaran.
"Sori ya, mamamemangbegitu orangnya. Jangandiambilhati,"ucap Revelyg tanpadisadari Ina masih memegangi kepalanya.
"Iya, nggak apa-apa."
Kemudian Ina menyadaribahwa Lunamasih adabersamamerekadan kini sedang menatapnyadgn tatapan tdk suka. "Kepalasaya sudah baikan," ucap Inadan buru2 menarik ice pack drkepalanyaitu dr genggaman revel.
"Yakin?" Tanya Reveldgn nada curiga,tetapidiamelepaskan ice pack itudr genggamannya.
"Yep,thanks for yourhelp," balas Ina.Dan stelah memberikan senyuman singkat padanya Ina pun berpura-pura sibuk dgn Sandradan tdk menghiraukannyalagi.
Selintasadasebersit kekecewaan atasperlakuandingin Inadi wajah revel,tetapidgn satu kedipan,ekspresiitu menghilangdrwajahnya,bergantimenjaditatapan tdk perduli. Ina jadi bertanya2 apakah diahanya berhalusinasibeberapa detik yg lalu.
BAB 6
The Gossip
Beberapabulan berlalu dgn cepat dan aman untuk keadaan keuangan Revel, Ibu Davina, juga MRAM,tetapitdkuntuk kehidupan pribadi Revel. Semuanyabermuladgn putusnya hubungan Reveldgn Luna pada bulan Desember,duabulan stelah Inabertemu dgn ibu Davina. Padabulan Januari, tersebargosip bahwa Lunahamil stelah media mendapat bocoran bahwa eksnya Revel inipergi menemui dokter kandungan. Gosip ini mungkin akan berlalu klo sajainisemuamemanghanya itu... sebuah gosip,tp kenyataannya adalah bahwa Luna sendiri kemudian mengakuibahwadia sudah hamil empat bulan.Dan gegerlah satu Indonesia.
Lumrah bagisemuaorang untuk menudingRevelsebagaibapak sibayitersebut karena empat bulan yg lalu Lunamash berstatus sebagaipacar Revel,tp sewaktu ditemuioleh wartawan ketikadia sedang shoppingdi salah satu maldiJakarta,dgn tenang Revelhanya berlalu tanpamenanggapi pertanyaan itu. Karena sikapnya itu Revel yg slalu diikutioleh wartawan, kinidiburu siang malamoleh mereka yg ingin memintakepastian. Tentunya semua kekacauan iniakan berakhirtanpa ada "pertumpahan darah"klo saja Luna membuat pernyataan bahwa Revelbukanlah ayah drbayi yg sedang dikandungnya.Tapi lunatdk bisa atau tdkmau mengakuiitu karenadgn pengakuan inimaka secaratdk langsung dia, Indonesia's sweetheart yg tdkpernah membuat satu pun kesalahan dimata publik,akan membuka aibnyabahwadia sudah selingkuh.... tidak, klo selingkuh mungkin masih tdk apa2, tp ini... diasudah tidurdgn laki2 lain selamadiamenjalin hubungan dgn Revel. Jelas2 image good girl-nyaakan musnah dalam sekejap mata klo publik sampaitahu kebenaran dr cerita ini.
Alhasil,tercetuslah dua kubu diIndonesiayg dikomporioleh media. Banyak orang gtetap mendukung Revel dgn mengatakan bahwa Reveladalah laki2 sejatidgn tdk mengiyakan atau menyangkal tuduhan ini.Parapro-Revel menjelaskan bahwa Revelpada dasarnya sedangmencoba melindungi martabat Luna sebagai seorang perempuan.Tapi, mereka yg tdk memihak kepada Revel melihat skandalini sebagai kesempatan untukbetul2 menjatuhkan Revel.
Bagi Ina, drawal semenjak berita inikeluar,diayakin bahwa Revel tdk bersalah. Diatdk tahu bagaimanadiabisamenjelaskan feeling-nya ini,tetapidiayakin seratuspersen.Meskipun begitu,diatetap khawatir akan image kliennya. Seakan-akan berita inibelum cukup menghancurkan karier Revel, beberapahari stelah itu Ina mendengarberita bahwa jadwal tur Revel ygakan meliputi 18kotadi Indonesiapada bulan meiterancambatal karena kantor walikota beberapa kotadimanaRevel akan menggelar turnyamenerimabeberapa surat ancaman ygintinya sama, yaitu bahwa merekaakan memblokir lapangan udara dan jalan
raya dgn aksi demonstrasi agar Reveltdkbisa masuk ke kota mereka. Parawalikota merasa khawatir atasancaman ini dan tdk mau mengambil resiko.Mereka meminta Revel membatalkan turnya.
Dari awalberita ini meledak, Ina samasekalitdkberkesempatan bertatap muka atau berbicaradgn Revel,tp begitu mendengarberitayg satu ini Ina langsungmeminta Helen untuk menghubungkannya dgn Revel. Perlu waktu stengah jambagi Helen sebelum memberitahunyabahwaRevel tdk mengangkat HPnya. Akhirnya Inameminta Helen untuk menyambungkannya dgn HP pak Danung.
"Selamat siang,pak Danung. Sayabaru dengarkabartentangtur Revelg dibatalkan.Apa benar?"Tanya Inapenuh simpati.
"Nggak batalkoq,cumamungkin mestidiundur,"jelaspak Danung dgn suara tenang. "Bagaimana Revel mengatasi semua ini? Apadiabaik2 saja? Sayaminta maaf karena nggak menanyakan halinisebelumnya." Ketika mengatakan ini Ina langsungmerasa bersalah. Dia merasa lalaidalammengerjakan tugasnya.Dia seharusnyabisalebih pekadgn keperluan klien2nya,pribadiataupun perusahaan. Lalu diasadarbahwa memangbukan tugasnya untuk peduli dgn kehidupan pribadi klien.
"Oh.... dia baik-baik, ibu Inaranggak usah khawatir. Kita cumaperlu sabarmenunggu sampai semua orangbosan dgn beritainidan semuanyaakan kembalinormal." Kata-katapak Danung menyadarkan Ina kembali.
Ina masih agak ragu dgn reaksi pak Danung ini,tetapiakhirnyadiamemutuskan bahwa mungkin dia sudah terlalu mengkhawatirkan sesuatu yg sebetulnyatdk perlu dikhawatirkan.
"Baguslah klo semuabaik2 saja. Bisa tolong sampaikan simpatidr kamiuntuk Revel."
"Ibu Inara knapa nggak kontak Revellangsung saja?"
"Saya sudah coba, tp HPnya nggak diangkat."
Mendengar jawaban itu pak Danunghanya terkekeh. "Dia mungkin lagidistudio."
"I see."
"Nggak apa-apa, ibu Inara, nantipesan ibu sayaakan sampaikan ke Revel." Dan dgn begitu pembicaraan merekapun berakhir
Setelah mengakhiripembicaraannya dgn Ina,pakDanungmelangkah masuk ke studiodan menemukan Revelsedang terlibat percakapan seru dgn Jo tentangaransemen lagu. Pak
Danungbersyukurbahwa Revel menemukan seorang sahabat dalamdiri Jo, yg karena umurnya beberapatahun lebih muda daripada Revel, membuat Revelharus berkelakuan lebih dewasadi sekelilingnya. Tigatahun yglalu sewaktu Revel sedangmencari drummer pengganti karenadrummer band-nyamemutuskan untukberhentitotaldr belantikan musik Indonesia, adabeberapakandidat ygdipertimbangkan. Kebanyakan darimereka mau bekerjadgn Revel, tetapisegan karena Reveldikenal cukup "keras" padaanggotabandnya. Kemudian Jo munculdan cara main drumnya sama gantengnya dgn orangnya dan Revel langsungmengiyakan tanpapikir panjang lagi.
"Rev, ibu Inataditelpon menanyakan kabar kmu," ucap pak Danung.
Revel langsung menghentikan pembicaraannyadgn Jo. "Diatanya kabar aku?" Tanya Revel dgn agak sedikit terlalu bersemangat, yg membuat Joterkikik dan menerima tatapan sangar dr Revel.
Pak Danungberpura2 tdk melihat.Ini semuadanmelanjutkan,"Dia khawatirtentangtur delapan belas kota kamu."
Mendengar kata2 inimembuat Revel sedikit kesal. Ketikapak Danungmengatakan bahwa Ina menanyakan kabarnya, diapikir Inapeduli bahwa dia sedangtertimpagosip,tp ternyata wanita satu itu cumapeduli soalturnya. Sesuatuyg berhubungan dgn pekerjaannya, uangnya,bukan dirinya sendiri.Ugghhh, he should have known,wanitasperti Ina akan lebih peduli apakah seoranglaki2 punya uangdan kehidupan yg mapan daripada bahwalaki2 itu adalah laki2 baik2 yg punya hatidan perasaan. WHAT THE HELL?! Sejak kapan dia jd sensitif spertiini?
Ini semuagara2 blus warna hijau ygdikenakannya, aromastroberinya, tangannya yg kecil, kulitnya yg sehalus bayi,dan ukuran tubuhnya ygkelihatan spertianak SMP tetapi terasa spertitubuh wanita sejati ketika diamenindihnyabeberapawaktu yg lalu.Revel bersusah payah mengontrol dirinya agartdk mengingat kejadian hariitu dan berkata, "Bilang sama dia, nggakusah khawatirtentang tur itu,aku masih tetap bisa bayardiameskipun tur itu batal."
Sambilberkatabegitu Revel keluardaristudio,dan klo sajapintu studio tdk ada pernya,
Revel pastisudah membantingnya.
Pak Danungberadu tatap dgn Jo."Diaknapasih?I didn't even mention Luna," ucap pak
Danungbingung.
Jo hanya nyengirdan memfokuskan perhatiannyakembalipadaselembarkertas penuh coretan yg adadihadapannya.
Stelah percakapannya dgn pakDanung,inapikir semuanyabaik2 saja sampai suatu sore, seminggu kemudian. Diabaru saja kembali dr bertemu dgn kliennyadi luarkantor ketika dihadangoleh Marko dipintu masuk begitu diatiba.
"Lo harus lihat ini,"ucapnya pendek.
"Lihat apaan?" TanyaInabingungsambilstengahberlarimencoba menyamai langkah Marko yg terburu-buru.
Marko tdk menghiraukan pertanyaan Ina,diahanya menggiringnyake ruang rekreasi kantor. Samar2 InabisamendengarsuaraTV dgn volume yg cukup kerasdan banyak koleganya sedangberdirididepan TVplasma,menonton suatu laporan berita. Ketika sudah cukup dekat, Ina menyadari bahwa mereka sedang menonton suatu konfrensi pers, Ina melihat wajah Lunayg tersembunyi dibelakang kacamatahitamberukuran besar. Diaduduk tegak didepan mic dan mengatakan, "Saya mengharapkan agar ayah bayi saya iniberhenti menjadipengecut dan bertanggungjawab atasperbuatannya. Sayanggak mengharapkan apa2 daridia,saya hanyaminta pengakuan supaya anak sayatdk lahirtanpa bapak."
Dan dgn pernyataan ini Luna langsungdihujanipertanyaan oleh parawartawan.
"Mbak Luna, siapa ayah bayinya?" "Apa Revelayah bayi ini?"
"Mbak... Mbak Luna,apambak ada affairsamaorang lain selamaberhubungan dgn Revel?"
Tapi Luanadengan lihainya langsung digiringoleh managernyaturun daripanggung,dan meninggalkan orang lain menjawab pertanyaan para wartawan itu dgn, "Untuk saat ini mbak Luna tdk akan menjawab sembarangpertanyaan. Terimakasih."
Ina hanya bisamenganga ketika menyaksikan inisemua. Inasudah dibesarkan untuktdk pernah menyumpah,tp kali inidiatdk tahan lagi.THAT SLIMY BITCH! Umpat Inadalamhati. Apa maksud Luna menggelar konferensi pers klohanyauntuk mengatakan itu? Inisemua akan menambah dampak burukpadaRevel. Inayakin bahwa adabanyak pihak yg akan salah menginterpretasikan kata2 Luna sebagai suatu konfirmasibahwa Revel-lah ayah bayi itu dan bahwa Reveladalah seorang pengecut karenatdkmau mengakuinya. Spertinyapak Danung sudah salah perhitungan. Berita initdk akan reda,tp malah akan semakin parah.
Ina menatap marko yg kini sedang menatapnya balik dgn sedikit khawatir.Kemudian Ina sadarbahwabukan Marko saja yg sedang menatapnyadgn ekspresi itu,tetapipara koleganya yg lain juga.Mereka spertinyamengharapkan suatu konfirmasitentang kebenaran atau ketidakbenaran gosip itu darinya.Seakan2 adalah tugasnya sebagaiakuntan untuk tahu apasaja ygdilakukan oleh kliennya. Ina ingin beteriak bahwadia seorang
akuntan, bukan babysitter. Diahanya menguruskeuangan Reveldan perusahaannya,bkn kehidupan pribadinya.
Hanafi memberikan tatapan penuh superioritasnya padaInadariujung ruangan. Ina segera bergegas meninggalkan ruangan rekreasiitu sbelum diamenghantam Hanafi untuk menghapus senyumpenuh keangkuhan itu dr wajahnya. Inamelewati meja Helen tanpa menghiraukan lambaian tangannya sebagaitandabahwa ada sesuatu ygharus disampaikan olehnyadan memasuki ruang kerjanya. Stelah menutup pintu, Inamenghempaskan dirinya ke kursi kerjadgn penuhkekesalan dan memutarkursi itu agarmenghadap ke jendela, membelakangipintu masuk. Ina mencobamengaturnapasnya yg agak memburu. Terdengar suara ketukan, tetapiInatdk menghiraukannya. Dia berharap siapa pun orang itu akan berlalu klo tdk mendengarjawaban darinya.Tetapi ygterdengar malahan pintu ruangan ygdibuka. Ina sudah siap memakitamutak diundang ini ketika terdengar suara Marko.
"Hey, are u okay?" Tanyanya.
TanpamemutarkursinyaIna menjawab,"No."
"You wannatalk about it?" Langkah Marko terdengar semakin mendekat,sesaat kemudian dia sudah berdiridihadapannya.
Ina menarik napasdalamsebelumberkata,"He'sgoing down, isn't he?"
Ketika diatdk mendengar balasan apapun drmarko, Ina mendongak. Marko tersenyum garing sbelummenjawab, "Klo Lunatdk memiliki reputasi good girl-nyadan klien lo itu bukan RevelinoDarby, mungkin semuanya akan blow over stelah beberapa bulan. Tapi sayangnya klien elo it THE REVELINODARBY, artisIndonesia ygpaling dicintai samafansnya. Dia bisa jadi kayak dia sekarang karenamerekadan gue rasaklo dianggakburu2 mengatasi keadaan ini, ada kemungkinan besardia akan kehilangan respect semuaorang, bahkan fansnyayg paling setia.Dan stelah itu..." Markotdk menyelesaikan kalimatnya.
Marko tdk perlu melakukannya karena Ina sudahbisa menebakakhir cerita tersebut. Revel akan kehilangan fansnyadan klofansnya menghilang, makatdk ada orangyg akan membeli CD-nya,pergi kekonsernya, perusahaan2 ygdulunya mengontraknya sebagai spokesperson produknya karena Reveldapat menarik fansnyauntuk membeli produk tersebut, akan menarik diri,dan kariernya dalamdunia musikyg sudah diabangu selamabertahun2 akan musnah untuk selama-lamanya. Semuaini cumagara2 seorangperempuan bernamaLuna.
Ina menutup wajahnya dgn kedua belah tangannya dan menggeram. "OhGoddddddd,STU--
PID,"
"Hey, you're not stupid...."
"Bukan gue,tp dia," teriak Ina geram,memotongkata2 Marko.
"Maksud lo Revel?"
"Yaiyalah,siapalagi coba?" Bentak Inayg tdk menghasilkan reaksi apa2 dr Marko. "Apa susahnya sih ngejawab TIDAK stiap kali wartawan nanyaapabayinyaLunaitu anaknyadia?" Lanjutnya.
Kalimat keduaIna membuat Marko mundurbeberapa langkah. "Tunggu sbentar, jd Revel memangbukan ayah bayinya Luna?" Diatdk bisamenyembunyikan keterkejutannya.
Ina menyandarkan punggungnya smakin dalampada sandaran kursidan mendengusdgn cukup keras. "Gue yakin klo diabukan ayah bayinya Luna,tp gue nggak ada bukti," teriaknya sekali lagi.
"Oke. Lo harusberhentiteriak2 kayak orang gila beginidan mulaidrawal.Apa sih masalahnya ygbikin loupset begini?" Lanjut Marko dgn lembut stelah yakin bahwa Inatdk akan ngomel lagi.
Ina menarik napasdalam2 sbelumberkata,"gue tahu klo kita sudah dilatih untukhanya mengurusbisnis klien tanpamemedulikan kehidupan pribadi mereka." Marko hanya mengangguk dan menunGu. "Selamaini gue nggak pernah ada masalah untuk berpegang teguh samaetika kerjaitu. Sperti yglotahu,banyak klien kita yg cukup sering kenagosip." Sekali lagi Marko mengangguk. "Guenggak peduli siapa yg gonta gantipacar, yg cerai sama istrinya, ygrebutan anak..." Kalimat slanjutnya sudah adadiujung lidahnya, tetapitdk tahu knapa, Inatdk bisamengatakannya. Akhirnyadiahanyaterdiamdan menguburkan wajahnya diantara keduatelapak tangan.
Marko menarik jari2 tangan Inadrwajahnyadan berkatadgn lembut dan penuh pengertian tp tegas. "Ina,lotahu kan kode etik kita sebagai akuntan? Kitadilatih untuk berpikirpakai otak, bukan pakai hati. Revel adalah klien lodan itu adalah batasan that ucannot cross.
Kasih dukungan kepadabisnis Revelkarenabukan tugas kitauntuk terlibat dalam kehidupan pribadinya."
Ina menganggukdan berkata, "Right,"dgn nadapasti.
Revel mematikan TV dan berusahasebisamungkin tdk melemparremoteyg adadi tangannya ke dinding.Dia tahu bahwa Lunatdk bermaksud menimbulkanmasalah untuknya dgn konfrensipersnyabarusan,diamasih muda.Dan klomengambilkeputusan terkadang
suka terbawa emosi.Ygmembuatnyakesal adalah karenamanajer Luna memperbolehkannyamembuat pernyataan spertiitu didepan publik. Revel berjalan ke arah tempat tidurdan meletakkan remote ke atas night stand sbelumdia mendudukkan dirinya di tempat tidur sambil mendesah panjang. Spertinya rumahnyaakan ditongkrongi wartawan untuk beberapa mingguke depan, ygbrartibahwa diatdkbisa keluar rumah dgn leluasa. Fine! Diabisahidup sperti itu, mungkin dgn begitu diabisalebih berkonsentrasiuntuk merampungkan single-nya. Berapa lamakira2 hingga orangbosan dgn berita ini?
Diateringat akan telepon Inayg menanyakan tentang kemungkinan pembatalan tur 18kotanya.Turberskalabesar ini adalah usul omDanungbeberapawaktu yg lalu untuk memenuhipermintaan fans yg sudah cukup lamatdk melihat Revelmanggung. Dia memang sudah menarik diridrpublik selamaduatahun belakangan ini, mencobamendirikan perusahaannya sendirisambil menulis album ketiganya pada waktu luang. Sebagai businessman ygpenuh perhitungan,dia memutuskan bahwaturinibisadigunakan untuk memuaskan hatifansnya, jugauntuk memberikan lebih banyak exposurekepadaband terbaru ygbaru sajamasuk dibawah naungan MRAM. Mudah2an bulan depan semuanya akan reda, jd jadwalturmasih tetap bisadijalankan. Hatinyaterasaberat.Bukan karena uang ygbisahilangkarena diatdk jadimengadakan tur,tp karenarasatanggung jawab untuk menghibur semuafans yg sudah setia smenjak dia memulaikarier musiknya dan juga exposurekepada artisbaru MRAM yg sepatutnyamenjadiband pembukakonsernya.
Diatdk peduli klo orangberbicarajelektentangnya atau memaki-maki kelakuannya, selama mereka tdk membawa nama2 artis ygdiwakilinya. Satu halyg diaketahuitentang semua artisnya adalah bahwa mereka orang baik yg penuh bakat, ygterjun kedunia musik karena rasa cintaterhadap dunia ini,bukan karenaagenda lain. Dan mereka sudah memercayakan kesuksesan karier mereka kepadaMRAM, atau lebih tepatnya kepada RevelinoDarby, sebagaiujung tombakMRAM. Makadiatdk boleh terkenamasalah yg akan menghancurkan kepercayaan itu. Kinidiatahu bahwa namanya,nama MRAM, dan semuaartisdibawah benderaMRAM tdk bisadipisahkan. Apayg dialakukan mau tdkmau dihubungkan dgn MRAM dan artis2nya,oleh karena itu diaharus lebih bisamenjagaimage-nya.
BAB 7
The Evil Plan
Ketibabulan Februaritiba, Ina memutuskan untuk melakukan kunjungan ke kantorRevel untuk melakukan audit sbelumlaporan pajakdilakukan, bersama Sandradan Eli. Untung saja musimpajak sudah tiba, sehingga Inatdk memiliki banyak waktu untuk memikirkan tentangRevel dan gosipnya. Darikejauhan Inabisa melihat bahwa ada sedikit keramaian di depan gerbangrumah Revel.
"Memangnya pak Revelada acaraapahariinikok banyak benarorangdidepan rumahnya?" Tanya Inakepada Sandra.
"Oh, mereka wartawan,Bu," jelas Sandra
"Tapihari ini kayaknya ekstrabanyak dr biasanya," lanjut Eli yg duduk dibangku belakang.
"Apa nggakbisadapat berita lain apa? Beritatentang Reveldan Lunakan sudah sebulan yg lalu," omel Ina.
"Lho.... Ibu nggak lihat beritatentang pak Revel di infotaiment kemarin?"MataSandra terbelalak.
"Hah?! Beritaapalagi?"
"Singlebarunya pak Revel yg harusnya launchingbulan depan diundurlaunch-nya,"jelasEli.
"WHATTTT?! Kalian koq nggak bilangsama saya?"
"Kami pikir Ibu pastisudah tahu lebih dulu dari kami," jelas Sandra sambilmelirik Eliyg kini mengenakan wajah takut kenaomellagi.
Ina tdk bisamemberikan balasan karenasedangberusahamenavigasi mobilnya sebaik mungkin agartidak menabrak pasukan wartawan saat memasukipekarangan ruah Revel. Ina menurunkan jendelauntuk mengidentifikasikan dirinya kepadasatpam, yg langsung membuka gerbang. Inaburu2 menutup jendelaitu lagi. Selamabeberapadetik menunggu sampai gerbangitu terbuka secara otomatisInabisa merasakan betapaterganggu dirinya dgn segala perhatian ygdilimpahkan padanya dari parawartawan. Ina kini sedikit mengerti bagaimanaRevelbisanaik darah akibat kelakuanmereka.
Akhirnya pintu gerbang terbuka cukup lebaruntuk mobilnyamenerobosmasuk dan Ina langsungtancap gas. Kedatangan Inadan timdisambut oleh Sita yg kelihatan sudah siap menangis. Sita ygbiasanya cukup chattykali initdk mengeluarkan sepatah katapun ketika
mempersilahkan merekamasuk. Meskipun Ina khawatir dgn kelakuan Sita,tetapidiatdk mengatakan apa2. SitamenggiringInadan timke ruangpertemuan dan samar2 Ina mendengarsuaradua orang yg sedangberargumentasihebat.
"Kmu seharusnya mau dengar saran omDanungbulan lalu untuk menggelar konferensipers dan menyangkaltuduhan Luna ini ,Rev. Sekarang semuanya sudah spertiinidan kmu masih nggak mau dengar saran om Danung juga. Kmu tahu kan klo gosip ini bisamenghancurkan karier kmu?" Ina langsung mengenali suara itu sebagai suara Ibu Davina.
"Mamanggak usah dramatis kayak gitu deh. Karierku nggak akan hancur cuma gara2 ini, percaya samaaku. Single-ku masih tetap bisalaunch, cumaperlu tunggu sampai ingar bingarinireda."Dan itu adalah suaraRevel ygterdengartenang.
"Dan kira2 kapan itu bisaterjadi,hah? Setiap harikmu adadiberitadihampir semua channelTV dan semakin hari image kmu semakin buruk. Kmu lihat sendiri,pengunjung website kmu semakin hari semakin berkurang."
"Wartawan kan jugaperlu makan,Mam,biarin ajalah mereka mau ngomong apajuga tentangaku. Yg jelas aku tahu kloaku nggakbikin Lunahamil. Aku bahkannggak pernah nyentuh dia,dan fans2 setiaku tahu itu. Klo soalwebsite bukan indikasi apakah seorangartis akan sukses atau nggak," lanjut Revel.
Ina, Sandra,Eli,dan Sitasudah semakin mendekati pintu ruangpertemuan yg terbuka. Ina pun berhentimelangkah,tdkpastiapakah diapunya hak untuk mendengarpembicaraan diantara Reveldan ibu Davina. Menyadaribahwalangkah Inasudah berhenti, Sitamenoleh.
"Apa nggak lebih baik meeting-nyaditunda sajasampaibesok?" Bisik Ina,tp sebelum Sita menjawab,merejasudah mendengar suara ibu Davina lagi.
"Mamanggak ngerti sama kmu. Mama sudah bilang dari awal klo mamanggak suka sama Luna.Diaterlalu mudauntukkmu dan emosinyamasih nggak stabil,tp kmu nggak mau dengar."
"Ini bukan spenuhnyasalah Luna,Mam,tp salah aku juga. Klosaja aku lebih kasih perhatian ke Luna,lebih sensitif dgn segalakebutuhannya,dia nggak akan balik larike Dhani."
Wait aminute.Dhani? As in Dhani vokalisband The Rocket,mantan pacarLunasbelumdia pacaran dgn Revel? Nowayyyy... Ina menatap Sita yg sekarangkelihatansangat stres. Sandradan Elisedangbersusah payah mengontrol raut wajah mereka agartdkterlihat melongo.
"Aggghhh,kmu ini, sudah begini keadaannya masih jugamau belain mereka berdua," omel ibu Davina.
"Mam, what do you want meto do? Bilang ke semua orang kloanak itu anaknya Dhani, bukan anakknu?Dhani itu teman aku,Mam! Aku nggak bisangelakuin inike diadan ngancurin karierdia."
"Ka.... kariernya dia?" Ibu Davinaterbata-bata. "Gimanadgn karier kmu?" Teriaknya.
"Mam,pleaseunderstand, it'snot my storytotell, okay." "Klo sajapapakmu masih hidup,diapasti..."
"Papapastiakan mendukung keputusan aku,"potongRevel.
Ina tersentak kaget ketika mendengar ini. Rupanya papa Revel sudah nggak ada.
"Aggghhhh.... Kmu ini memang keraskepala." Kemudian terdengarlangkah kaki yg terburu- buru.
"Mam," Revelmencobamembujuk mamanya.
Sebelum Inamengertiapa yg sedang terjadi, wajah ibu Davinasudah muncul didepan pintu. Beliau kelihatan terkejutmelihatnyadan untuk seperempat detik terbesit rasa malu karena telah tertangkap basah bertengkar dgn anaknya di depan oranglain,tp kemudian raut wajahitu berubah.
"Kmu sudah berapalamaberdiridisini?" Tanyanya menuduh.
Sebelum Inadapat berkata-kata,Revel sudah berdiridi samping mamanya. Diapun kelihatan terkejut ketikamelihat Inadan lebih terkejut lagiketika menyadari bahwa adadua orang lain yg sedangberdiridi belakang Ina.
"Ibu Inara dan timnya kesini untuk melakukan audit," jelas Sita menyelamatkan Ina.
"Selamat siang, ibu Davina... Revel," ucap Ina sesopan mungkin sambil mengangguk kepada keduanya. Revelmenyipitkan matanya. Hariinidia tdk mengenakan kacamata sehingga gerakan matanyaterlihat dgn jelas oleh Ina.
Revel agak terkejut ketika melihat Ina. Pertama-tama karenadiatdk tahu bahwa Inaakan datang hari ini, kedua karenapenampilan Ina ygmeskipun masih rapidan profesional sperti biasa,tp wajahnya kelihatan lelah dgn bayang2 hitamdibawah matanya. Kulitnya juga kelihatan lebih pucat daripadatrakhirdiamelihatnya. Tiba2 Revelmerasaingin menelepon
bos Inasaat itu juga, memintanya agarmemberikan Inacutiagardiabisa istirahat. Revel tahu bagaimanawajah seseorangklo sudah tdk tidur selamaberhari2,they will look like shit,dan wajah Ina looks like SHIT.
"Siang." Suaramamanyamenarik perhatian Reveldari wajah Ina.
"Sita,tolong kmu urussemua ini, saya adadi... di..." Ibu Davinaterbata2 mencobamencari kata2 yg tepat. Reveltahu bahwa mamanya sedang kesal dan agak sedikit malu karena itu beliau tdk bisaberbicaradgn betul.
"Yah,pokoknya saa adadiataslah klo kmu perlu apa2," akhirnyaucap ibuDavina.
Dan spertitrakhir kali Inabertemu dengannya,beliau sudah berlalu sbelumdiabisaberkata apa2.
"Silakan, ibiInara." SuaraSita ygmempersilakan Ina masuk keruangpertemuan menyadarkannya.
Ina masuk ke dalamruang pertemuan,melewatiRevel dgn satu anggukan. "Apa sayaperlu ada disini selamaprosesaudit?" TanyaRevel.
Ina menghentikan langkahnyadan menoleh. "Oh,nggak, nggak harus," jawab Inapendek. "Oh, oke klo gitu. Sita, gue adadiatas ya klo loperlu apa2." Revelpun menghilangdari peredaran meninggalkan Ina menatap punggungnya yg dilapisikemejaputih dgn garis2 hitamtipis.
***
Revel melangkahkan kakinya secepat mungkin menuju lantaiatastanpaberlari. Diaharus mintamaaf kepada mama karena sudah membuatnya malu didepan orang lain, sesuatu yg menurut beliau bisadikategorikan sebagai7dosabesar. Revelbukanlah tipe laki2 anak mama yg takut dgn ibunya, tetapidia sudah dibesarkan untukmenghormati orangtua.Dan kecuali diaminta maaf,di matamamadiatdk akan berbedadgn si Malin Kundang.
Dia menemukan mama sedangberjalan mengelilingi kolam renang. Sesuatu yg slalu beliau lakukan klo sedangberpikir.
"Mam," panggil Revel.
Ibu Davinamenoleh mendengarsuaraanaknya,tetapibeliau tdkberanjakdan mendekat, lebih memilih menunggu hinggaRevelberjalan kearahnya.
"Aku mau minta maaf karena sudah berdebat dan mamadibawah tadi,"Revel memulai.
Ibu Davinamengangkat tangannyadan menepuk2 pipi anaknya. "Bukan salah kamu."
Kerutan di kening mamamembuat revel khawatir. " Guladarah mamanggak lagi turun, kan?"
Ibu Davinatersenyumdan menggeleng."Mamalagi mikirin solusi masalah kmu dgn Luna." "Mam, you know I love you,tp aku nggak akan menggelar konferensipers. Titik." Revel melepaskan diridaribelaian mamanya.
"Oke, mama hormatipendirian kmu,maka dari itu mamacobapikirkan jalan keluarlain."
"Jalan keluar spertiapa?" Tanya revel curiga. "Kmu mestinikah, secepatnya."
Revel mengedipkan matanya beberapa kali ketika mendengar kata2 itu sbelumkemudian mulaitertawaterbahak2.
"Knapa kmu ketawa? Mama serius." Ibu Davinaterdengarjengkel.
Revel mrncoba mengontrol tawanyadan menatap wajah seriusmamadan meledak tertawa lagi.
"Mama sadar kan aku sekarang lg nggakpunya pacar?"
"Kmu nggaperlu punyapacar untukcari istri. Banyak orang ygnikah tanpa pernah ketemu dgn calon istrinyaterlebih dahulu."
"Ya klo zaman SitiNurbaya mungkin,"bantah Revel. "Ini abad ke-21,Mam."
"Sama saja."
Hanya untuk menghiburmamanya, Revelmencoba mendengar sarannya. "Okay, fine. Klo memang mama mau aku nikah scepatnya, itu brarti aku harus cariperempuan ygmau nikah sama aku, secepatnya. Dimana kira2 mamapikiraku bisa cariperempuanini?"
"Ada satu perempuan dibawah yg seumuran sama kmu dan mama rasacocok untuk kmu," balasibu Davinaserius.
Revel mengerutkan dahinya dan berkata,"Just incase mama lpa, Sita sudah menikah dan udah punya2anak."
"Mamabukan ngomongin Sita, mamangomongin Inara." "HAH?!" Teriak Revel.
"Dia msih single,pintar,mandiri,dan bisadipercaya." "Mam,dia akuntan aku."
"Even better. Orang nggak akan adayg curiga klokmu tiba2 nikah samadia karena kalian memang sudah kenalsatu sama lain."
Melihat keraguan padamata anaknya, ibu Davina menambahkan, "Kalo kmu masih mau tur 18kota kmu dan launching single kmu bisadilakukan tahun ini,mamarasa inilah satu2nya solusi supaya kmu nggakkehilangan fans kmu."
"Apa mamasudah pertimbangkan bahwa aku akan sama2 kehilangan fans baik klo aku tetap diam mengenai kehamilan Luna maupun klo aku menikah?"
"Percaya sama mama, kmu akan lebih bisa mempertahankan fans kmu klo kmu menikah."
"Ina nggak akan mau menikahi aku,"ucap Reveltegas.
"Rev, mama nggakbuta.Mamatahu reputasi kmu dgn para wanita. Klokmu menggunakan 'keahlian' kmu ini,mamayakin Inanggak akan bisa menolak."
Meskipun itu adalah fakta, tp asumsimamanya ini membuatnya sedikit tersinggung.
"Om Danungnggak akan pernah setuju dgn rencana ini."Revel mencobamenggantitaktik.
"Coba kmu panggilomDanungkesini supayakitabisa bicarakan hal inisama-sama. Stelah dia dengarpenjelasannya, mama yakin diaakan setuju seratuspersen."
Revel terdiam sejenak,rupanyamamabenar2 serius. Diatahu bahwa mama adalah seorang business woman yg cermat,yg bisamelihat prodan kontradari satu penyelesaian dgn seobjektif mungkin. Semua itu bisadibuktikan dari betapasuksesnyaperusahaan ygmereka miliki bersama.Tetapimenikah? Dengan Ina? Itu idepalingedan ygpernah diutarakan oleh mama. Or is it? Meskipun beberapamenit yg lalu dia mencoba meyakinkan mamabahwa kariernya akan baik2 sajadgn gosip mengenaiLuna, tp jauh didalamlubuk hatinya,diatahu bahwa itu tdkbenar. Mungkin inilah solusi ygpaling baikuntukdirinya.
"Aku akan cariomDanung," ucap Revel.
***
Proses audit berjalan dgn cukup lancar.Sandradan Elisudah melakukan tugas merekadgn baik sehingga tdk adasatu pun masalah yg ditemukan Ina. Sita mampu menjawab semua pertanyaan yg diajukannya dan menunjukkan dokumen yg iaperlukan sehingga mereka tdk perlu memanggil Revelataupun ibu Davina.Meskipun begitu,ada banyakdokumen yg harus dilihat, account yg harusdi double check, sehingga tanpadisadari Ina, sinar matahari yg masuk melalui jendela sudah bergantiwarnadariputih-kuningmenjadijingga, yg brartihari sudah lebihsoredaripada yg diaperkirakan.Matanya terasa agak sedikit pedas,dan Ina permisi ke kamarkeciluntuk membasuhnyadgn air dingin.
Untuk mencapaikamar kecil Inaharusmelewatiruangtengah dimanapara pegawaiMRAM bekerja. Jamkalungyg melingkari lehernya menunjukkan pukul17.30.Dalam perjalanan kembali ke ruangpertemuan Inaberpapasan dgn pak Danungyg tersenyum ketika melihatnya.
"Ibu Inamasih disini? Tanyanya, yg meskipun terdengarlelah tetapitetap ramah.
"Iya nih pak Danung. Tpsbentar lagikami selesaikok," jawab Ina.
"Tadi waktu sampaidi-harass sama wartawan diluarnggak?"
"Ohh... Nggak juga."
Dengan senyuman penuh pengertian,pakDanung berkata,"jangan kapok kesini ya,bu Ina."
"Sampai sekarang belumkapok. Mungkin nanti,"canda Ina. PakDanungtertawa terkekeh2.
"Saya sudah dengartentang launching singlrRevel yg ditunda. Apa semuanya baik2 saja?" Lanjut Ina.
"Nggak sebaik g sayamau," balas pakDanung. "Ada yg bisa sayabantu?"
Pak Danungterkekeh lagi mendengar pertanyaanini sbelumtanpamenjawab pertanyaan itu. Ina mengerutkan keningnya. Apa ada yg lucu dgn pertanyaannya?
***
"Ibu Inara mau makan malam apa?"Tanya Sita ketika Ina kembali keruang pertemuan.
"Oh, nggak usah repot2Sit, kami sudah hampirselesai kok," balasInadan kembali mengambilposisinyadibelakang meja. Sita kelihatan ragu sesaat,tp kemudian dia mengangguk dan menghilang dari ruangan itu. Ina pun sibuk kembali pekerjaannya.
"Saya mau pesan PizzaHut, kmu lebih suka SuperSupreme,Meat Lovers, atau Hawaiian Chicken?" Suara itu mengajutkan Ina stengah mati. Dialangsungberdiridari kursinya ketika melihat sumbersuaraitu.
Revel sudah menukarkemeja putih dan jinsnya dgn kausdan celanakargoselutut warna abu2.Melihat penampilannya ygfreshmembuat Ina sadar akan penampilan dirinya yg ketika di cekpadacermin dikamar mandibeberapa menit yg lalu kelihatan lelah,pucat,dan kusut. Blus lengan panjangnya sudah dilipat hingga ke siku, dia sudah melepaskan sepatu hak yg dikenakannya agar bisabergerak lebih leluasa. Sementaraitu parfum yg dia semprotkan padablusnya tadi pagi sudah hilangwanginya. Entah apayg terpikir oleh revel ketika melihatnyaspertiini.
"Kmu lebih suka pizza ygmana?" Tanya Revel lagikarena blm menerimajawaban darinya.
Spertisbelumnyadgn Sita, Inapun menolakpenawaran Revel. Tapipria itu bersikeras. "Toh klo kmu pulangnantimesti makan malam juga kan? Knapanggak makan malam disini saja sekalian?"
Ina sbetulnya masih ingin menolak,tp kemudian dia melihat bahwa Sandra dan Eli menampangkan wajah penuh harap,akhirnyaInamengembuskan napaspenuh kekalahan dan berkata, "Meat Lovers aja," ygdisambut olehanggukan terlalu bersemangat dariElidan Sandra.
Revel mengangguk dan meminta Sita memesanmakanan tersebut sbelum kemudian melangkah masuk ke ruang pertemuan dgn keduatangan dimasukkan kekantong celananya.
"Sita nggak manggil sayaseharian,so Iguesseverythingis fine?" Tanyanya.
"Yep,everything isfine,"balas Ina.
Revel hanyamanggut2menanggapibalasan itu.Ina menunggu hingga Revel bicara lagi, tetapi kesunyian menyambutnya. Inaberpikir Revel kemudian akan meninggalkan ruangan, ketika dia mendengarcowok itu berkata,"Boleh saya bicaradgn kmu sendiri?"
"Sure,"ucap Ina agak ragu.
Melihat anggukan darinya, Elidan Sandrapun keluardari ruangan. Inajadiagak waswas waktu Revel menutup pintu ruangan.Ketikamenatap Ina kembali, wajahRevel kelihatan spertidiasudah menelan seekorkodok. Inahanya menatapnyadgn kebingungan yg tdk bisa disembunyikan. Selamabeberapamenit merekahanya menatap satu sama lain tanpa mengatakan apa2. Sejujurnya Revel kelihatan agak nerveous, yg membuat Ina curiga akan apa yg ingin dia katakan padanya.
"Kepala kmu sudah dicekke dokter?" TanyaRevel.
Ina terdiamsesaat ketikamendengar pertanyaan ini, dia tdk tahu apayg dia harapkan keluar dari mulut Revel,tp yg jelasbukan ini.
"Sudah,"ucap inaberbohong. Sejujunyadiahanya minumpanadol ketikasampaidi rumah hari itu dan pergitidur.Dan karenatdk mengalami sakit kepalalagi stelah itu,diabahkan sudah lupadgn insiden itu.
Revel menganggukkan kepalanyaberkali2 spertiboneka yglehernyaterbuat dariper.
Kemudian, "Ireally don'tknow how to saythis, so I'm just gonna say it,"ucapnya.
Ina hanya mengangguk,menunggu dgn kecurigaan yg semakin menjadi.
"Saya mau kmu menikahi saya," ucap Reveldgn cepat sehingga kata2nya sulit ditangkap.
Perlu beberapadetikbagi Inauntuk memahamipertanyaan itu,dan ketikasadarakan apa g baru sajadikatakan revelpadanya, mulutnyaperlahan2 mulai melongo sbelumdia berteriak, "WHAAATTTTT?"
BAB 8
The Not At All Romantic Proposal
Revel tahu bahwa Inatdk akan setuju begitu sajapadalamarannya ini, oleh karenaitu dia sudah mempersiapkan berbagai macam senjata untuk menyakinkannya.
"Saya tahu klo ini kedengaran agak gila,tp coba kmu dengarsaya dulu." Revel melangkah mendekati Inayg mencoba mundurdan lututnyamenabrak kursi yg adadibelakang, membuatnyajatuh terduduk.
Melihat reaksi Ina, Revelmenghentikan langkahnya. Diatahu bahwa Ina tdk akan langsung mengatakan "Iya" ataslamarannya,tetapidiatdkmenyangkabahwa Inaakan kelihatan takut akan lamarannya.Entah kenapa,tetapihalini agak2 menyakitiegonya. Selama beberapadetik diamencoba menenangkan diridan stelah yakin bahwa dia bisa mengontrol rasa jengkelyg mulaiterasa pada hatinya, Revel kemudian menatap Ina.
"Kmu nggakharusnikahsama saya betulan,ini cuma pura2 saja," ucapnyamencoba terdengarmeyakinkan.
Ina menatap wajah Revelygsedang mencobameyakinkannya. "Hah?" Adalah satu2nya kata yg keluar dari mulutnya.Otaknya betul2 tdk bisamemprosesinisemua.Semakin Revel mencobamenjelaskan, semakin bingung dia dibuatnya.
"Cuma untuk meredakan gosip sayadgn Luna. Paling lamasetahun, sampai single saya launch dan tur18kota saya selesai," lanjut Revel.
Ina hanya bisamenatapnya dgn mataterbelalak. Ini bukansaja kedengaran agak gila, sperti yg Revel katakan,tetapiini memang ide gila.
"I know that thisis a lotask, but I'm desperate.You'reny last resort." Spertinya Reveltdk lagi memedulikan reaksiIna sbelumnyakarenakini diasedang melangkah mendekatinya.
Ina masih terdiamseribu bahasa.Ini adalah lamaran paling aneh ygpernah diadengar. Dia bukanlah orang yg romantis,diatdk mengharapkan laki2 ygmelamarnyamenerbangkannya ke Parisdgn jet pribadipada HariValentine, kemudian dibawah Menara Eiffeldan taburan bintangberlutut dihadapannyasambilmempersembahkan sebuah cincin berlian empat karat. Tidak, Inabukanlah tipe wanitasperti itu,tetapidiatetap seorangwanita, yg mengharapkan setidak2nya laki2 yg melamarnyaakan mengatakan bahwa dia mencintainya. Itu sebabnya diaingin menikah dengannya,bukan karena dia terdesak dan tdk ada pilihan lain.
Ina menelan ludah sbelum bertanya,"knapa saya?"
"Karena kmu aman buat saa, jawab Revelyg kini sedangmenarik sebuah kursi dan mendudukkan dirinya dihadapan Ina.
"Aman?" TanyaInabingung.
"Kmu bukan seorangselebriti,kmu pintar,punyapekerjaan ygbagus,dan bukan dari dunia entertainment, jadi wartawan nggak akan bisa mencecar kmu. Kmu juga kelihatannya perempuan baik2. Ygnggak suka buat onar. Kmu masih single dan nggak punyapacar, jadi nggak adaorangyg akan keberatan dgn usulsaya. Kmu plain meskipun klodikasih make-up mungkin wajah kmu bisakelihatan lebih menarik. Dan thanksfortoday, wartawan sudah lihat kmu masuk ke rumah saya, jadi mereka nggak akan curigadgn beritapernikahan kita. Mama saya jugapikir klo kmu adalah kandidat ygtepat untuk mempertahankan imagesaya sebagai orang ygbisadipercaya masyarakat."
Hah?! Ternyataibu Davina samagilanyadgn anaknya, atau bahkan lebih gila lagi.
"Yang jelas kmu bukan tipe saya, jadinggak akan ada kemungkinan saya jatuh cinta beneran sama kmu. Itu sebabnyakmu aman buat saya," Revel mengakhiri argumentasinya.
Revel merasa sperti laki2 palingtdk punyaperasaan stelah mengatakan hal ini. Perempuan mana yg mau menikahiseoranglaki2 yg sudah menghinanyablak2an sperti ini?Belum lagi karena itu tdk spenuhnya benar. Inamemangplain, tetapi Revelsudah tdk bisa menafikan lagi bahwa diatertarikdgn Ina. Ada sesuatu daridiri wanita ini yg membuatnyapensaran. Jarang sekaliada wanitayg bisa membuatnyabertanya2 tentang apa yg akan dilakukannya slanjutnya. Kebanyakanwanita menyangkabahwa mereka misterius, tp Revel bisamelihat diri mereka sbenarnya hanya dalam hitungan detik, tp Ina.... dia membuat Revel ingin mengenalnya lebih jauh.Intinya,diamengatakn apa yg baru diakatakan karenamelihat bahwa Inakelihatan semakin takut akan lamrannya dan diasudah kehabisan carauntuk meyakinkannya.
Ina tdk tahu apakah diaharus lebih tersinggung karena Revelberasumsibahwa diatdk punyapacaratau bahwadia plain dan bukan tipenya? Akhirnya Ina memutuskan untuk berlaku dewasa dan menyatakan fakta yg lebih pentingdaripada apa yg sudah dikatakan Revel.
"Kmu sadar kan klo sayaini akuntan kmu dan saya bisa kehilangan pekerjaan saya klo saya menerimalamaran kmu?"
"Yep, sayasudah mempertimbangkan itu semua," jawab Revel.DalamhatiRevel tertawa ketika mendengarbalasan dari Ina.Perempuan satu ini memangtdk bisaditebak.
"Jadi kmu nggak peduli saya jadi joblessklo sayaterima lamaran kamu?"
Memangdalam duniakonsultasitdk adaperaturan tertulis yg menyatakan bahwa seorang konsultan tdk bisamenikahi kliennya,tetapihampir semua konsultan di seluruh dunia memegang kode etik ini,termasuk Ina. Lumrahnya, seorang auditortdk seharusnyabekerja di firm yg mewakilkan suami/istrinya, supaya objektivitas dalam menjalankan tugas sebagai konsultan tetap terjaga.
"I hateto loseyou as a consultant, karena kmu kerjanya memangbagus,tp sayalebih terdesak untuk cariistri."
Ina terdiam,mencobamencernakata2 Revel. Diamnya Inadisalahartikansebagai persetujuan oleh Revel.
"Jadi kmu setuju dgn lamaran saya, kan?"
"Saya tdk menyetujuiapa pun juga sbelumkmu menjawab pertanyaan saya. "Ina menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, menyilang kakinya, dan melipat kedua tangannyadidepan dada. Kini Ina sudah tdk bingung lagi,diasadarbetulakan apayg diminta Reveldarinya dan diasama sekali tdk terhibur dgn lelucon ini.
Revel mengernyitkan dahinya. "Look, sayamengerti klokmu upset dgn proposal sayaini..."
"Upset? Sayanggak upset," potong Inadgn nadatersinggung. MemangnyaRevel pikirdia siapa? Apadiapikir karena dia adalah laki2 palingseksi se-Indonesia makadia berhak mengatakan semuahal yg diabaru katakan padanya tanpa membuatnya tersinggung?Tentu saja Inatersinggung.
Revel sedang berusahamenahan senyummelihat reaksi Ina. Untuk pertama kalinya dia bisa melihat Inakehilangan sopan santunnya. Wajah dan lehernya memerah karenamarah dan Revel tahu bahwapastiada yg salah dgn dirinyakarena ygdiaingin lakukan pada saat itu adalah mencium gadis itu, semuabagian tubuhnya yg kini berwarna merah.
Ina melihat wajah Revelyg spertinya sedangmenertawakannya,dan diamenahan diri agar tdk menggerutu.
"Saya bisa mencari kantor konsultan lain klo kmu memangbersikerastetap bekerja stelah menikah dgn saya, meskipun saya nggak lihat alasan yg tepat knapa kmumau melakukan ini. Saya sudah rencanamembayar kmu stiap bulanselama kmu menikah dgn saya. Selain itu,
saya akan memberikamu apasaja yg kmu minta," jelas Revel.
"Okay, let me get thisstraight. Kmu akan membayar saya karenamenikah dgn kmu?" Ucap Ina perlahan-lahan.
"Plus apa sajayg kmu mau. You just name it and it's your,"jelas Revel.
"Well, that soundslike prostitutingto me," balasIna.
"No,no,no.. Inisama sekali bukanpelacuran. Kmu nggakperlu have sexdgn saya sama sekali untuk semua keuntungan yg kmu akan dapat darihubungan kmu dgn saya."
"Apa kitaakan tidur satu kamar?" Tanya Ina. "Nggak satu kamar, tp kita harustinggalsatu atap." "Yangbrartidirumah kmu ini?"
"Iya, itu akan lebih gampang buat saya."
"Waktu kmu merencanakan ini semua,apakmu bahkan pertimbangkan bahwa saya suka dgn pekerjaan saya yg sekarang?"
"Oh, comeon, gimanabisa kmu menyukai pekerjaan yg maksa kmu kerjapadaakhir minggu, yg membuatkmu terlambat keacaraultah keponakan kmu,dan yg bikin kmu jadi masih single sampai sekarang?"
Revel meraih tangan Inasbelumdiabisabereaksi dan menggenggamnyaerat. Dan dgn tatapan dalamyg bahkan bisamencairkan gunung es diKutub Utaradiaberkata, "Look, klo kmu bisabantu saya untuk yg satu ini,saya akanutang budisama kmu seumurhidup saya. So please,tolong saya."
Sesebal2nya Inapada cowok ini, diatdk bisamengabaikan tatapan penuh keputusasaannya itu.
"Kmu yakin nggak adaorang lain yg bisakmu nikahi? Gimanadgn teman2 selebriti kmu? Pastibanyak dari merekayg mau nikah kontrak sama kmu." Inamasih berusaha mencari solusi lain untuk menyelesaikan dilema ygdihadapi Revel ini agar tdk melibatkan dirinya.
"Saya nggak mau nikah sama orang daridunia entertainment,nantiakan mengundang lebih banyak gosip. Lagi pula,urusan perceraiannyabisa messy nantinya."
"Gimana dgn teman2 nonselebriti kmu?"
"Nggak ada yg masih mau bicaradgn saya. Saya sudah membuat banyak perempuan pissed- off."
"Knapamestinikah,knapa nggakdating saja?"
"Klo cumadating,bakalan kelihatan bohongnya.Tp klonikah kan adasuratnyadan pestanya yg akan diliput samamedia, jd keliatan lebih meyakinkan buat masyarakat. Merekaperlu percaya klo saya ini laki2baik2 dan dgn sayamenikahi kmu, itu semuabisatercapai. I mean, klo saya memangseburuk spertiyg sudah digambarkan media, wanitabaik2 sperti kmu nggak mungkin akan mau menikahi saya, kan?"
Sejenak Inamempertimbangkan jawaban revel ini. "Klo saya bantu kmu soal ini,apa untungnya buat saya?"
"Spertiyg sudah saya bilang, kmu akan dapat uang dari saa dan..."
"Kmu nggakbisabeli saya dgn uang kmu,"potong Ina garang. Inamenarik tangannyadr genggaman reveldan kembalipadaposisisbelumnya dgn melipat kedua tangannyadidepan dada.
Revel menghembuskan napasnyaputus asa."Saya sebetulnya mau bilang... sbelum kmu memotong saya,bahwayou'll havemeas your husband."
Tunggu sebentar, apadia baru sajamengatakan apa ygdiabaru katakan?Thisarrogant son of abitch dan inamenarik napaspanjang sbelumdia memulaiomelannya.
"Saya ini akuntan dgn sertifikasitaraf internasional, lulusan Amerikadariuniversitas berkalibertinggidgn suma cum laude, saya adalah juniorpartnertermuda diperusahaan akuntan publikternamadi Jakarta, dan gajisayamencapaidelapan digit stiap bulannya.Dan meskipun bukan material Miss Universe,tp saya cukup menarik. Intinya,saya bisa mendapatkan laki2 mana saja untuk jadi suamisaya, apa ygmembuat kmu berpikirbahwa saya mau kmu sebagai suami kmu?"
Ina melihat Revel akan memotong,tp dialanjut dgn omelannya. "Kmu memang artis yg cukup digemari sama kaum wanita apalagi mereka yg masih di bawah umur," Inasengaja menghina Reveldan melihatnya meringis ketikamendengarini,tp diatdk peduli.
"Tapi saya, sebagaiwanita dewasa,nggak pernahtertarik dgn laki2 yg sayaakin bahkan nggak bisa membedakan antaradebit dan kredit.Belum lagidgn reputasikelakuan kasar kmu terhadap wartawan, salah2 kmu ternyata suka memukul wanita juga.Intinya, jadi laki2 jangan kege-eran dan mikir klo dia adalah anugerah terindah yg pernah terlahirdibumiini, dan bahwa semuawanita mau kmu. Karena sayanggak tertarik sama sekali sama kmu."
Ina akhirnyakehabisan argumentasidan diaberhentimenarik napas. Selama beberapa menit revelhanya menatapnyadgn mulut ternganga, matanya yghitam itu menyiratkan keterkejutan dan sesuatu yg terlihat sperti... rasa hormat? Nggak mungkin. Bagaimana laki2 ini bisahormat kepadanya stelah diapadadasarnya sudah menginjak2 egonya.
Revel sbetulnyaingin tertawa terbahak2 karenaIna meragukan emampuan otaknya. Dia memang kuliah jurusan musik, tp sesuatu yg kebanyakan orangtdktahu adalah bahwa dia lulusdgn 2ijazah,yaitumusic composition dgn IPK 3.4 dan Finance dgn IPK 3.8. Advisor-nya di Carnegie Melon sempat geleng2 kepala kepalaketika mendengarpetisinya untuk mengambildua jurusan yg tdk ada sangkut pautnya satu sama lain,tetapibeliau akhirnya setuju dan membiarkan Revel melakukannya. Intinya, Reveltahu persisbedanya antara debit dan kredit dan segala hallainnya yg berhubungan dgn manajemen keuangan.
"Oke, saya terimaargumentasikmu, saya cuma mau membetulkan satu hal saja. Saya yakinkan ke kmu bahwasegala tindakan kasar saya hanyatertuju kepada orang yg kurang ajar terhadap saya dan orang2 terdekat saya. Saya tdk akan pernah memukul wanita betapapun menyebalkannya mereka."
Ina tahu bahwa Revel mengatakan yg sebenernya. Diatdk kelihatan sperti tipe laki2 yg akan menyakiti seseorangyg jelas2 lebih lemah daripada dirinya.
"Apakah anak yg dikandung Lunaitu anak kmu?" Tanya Inauntuk memastikan apa ygdia dengarbeberapa jam yglalu.
Ada senyum simpulpadasudut bibir Revelsbelum diaberkata, "Bukan. itu bukan anak saya. Itu anaknya Dhani, vokalis band The Rocket.Sayabukan tipe laki2 ygakan menelantarkan anak sendiri. Klo anaknya Lunaadalah anak saya,saya sudah pastimenikahi Lunadr kemarin2. Sayangnyatdksemualaki2 memiliki pendapat ygsama."
Dan sekali lagi Ina haruspercaya akan kata2 Revel karenadiabetul2 terlihat tulusketika mengatakannya.
"Boleh sayatanya satu hal ke kmu?" Tanya Revelstelah beberapa lama.
Melihat Ina mengangguk, Revel melanjutkan, "Apa kmu berniat menikah?"
"Of course."
"Kapan trakhirkali kmu punyapacar?"
"Apa hubungannya sejarah dating saya dgn ini semua?" "Jawab sajapertanyaan saya."
"Saya putusdgn pacarsaya hampir 2tahun yg lalu." "Knapa kmu putusdgn pacar kmu?"
"Keluarga sayanggak setuju." "Knapamerekanggak setuju?"
"Mereka bilangdia..." Ina berhenti ketika menyadaribahwadiahampirsaja menceritakan sejarah hidupnya kepadaorangasing.
"You know what,thisisnoneof yourbusiness,"ucap Inadan berdiri. Revelmenarik pergelangan tangannyadan memaksanya kembali duduk.
"Tell me,"ucapRevelpendek sambil melepaskantangan Ina.
Ina menggeleng. "Kmu lebih baik cek apapizzanyasudah sampai." Inamencoba mengganti topikpembicaraan.
"Dia gay, ya?" Tekan Revel.
"Ganangbukan gay," balas ina mencoba membela mantan pacarnya yg dianggap kurang "laki-laki" oleh Mana, entah apamaksudnya.
"Pengangguran?"
"Nggaklah." "But ugly?"
"Nggak! Oke?! Ganang, spertijugapacar2 saya sebelumnya, nggak gay,dia nggak pengangguran,dia samasekali nggak jelek. Masalahnya adalah pada keluarga saya. Menurut mama, sayabisa dapat laki2 yg lebih baik," teriak Ina akhirnya.
Dengan berteriak spertiini Inamenyadaribetapafrustasinyadiapadakeluarganya, terutamamamanyayg slalu mencobamangaturhidupnya. Dari dulu,sampai sekarang, mama slalu mencobamengatur semuanya,mulaidari ekstrakurikulerhingga jurusan yg harusdiaambil,dariuniversitas ygharusdiapilih,hinggaperusahaan tempatnyabekerja, dan sterusnya. Inatdk akan membiarkan satu orang lagi mengaturhidupnya.
"This conversation isover," ucap Ina sbelum berdiri dgn cepat dan bergegas menuju pintu.
Revel mencoba meraih tangannya,tp kali ini Ina lebih cepat. Sbelum Revelbisabereaksi Ina sudah mencapaipintu. Ketika diamemutargagang pintu revelberkata, "Definisikan laki2 yg lebihbaik." Kata2 itu membuat Inatertegun.
"It's a simple question,Ina" Inaterpekik ketika mendengar kata2 itu tepat dibelakang telingakanannya.
Dia bisa merasakan suhu tubuh Revelyg kiniberada sangat dekat dgn punggungnya. Oh! Bisa nggak sih laki2satu ini meninggalkannya sendiri? Inamenarik gagangpintu, mencoba keluar, tp Revelmendorong pintu itu hinggaterbanting tertutup sbelummenyandarkan telapaktangannyatepatdi sbelah wajah Ina.Tingkah laku Revel ygsengaja mencoba mengintimidasinyadgnukuran tubuhnya membuat Inamelangkah mundur dan punggungnya bertabrakan dgn dadaRevel. Dalamprosesmemutartubuhnya, keseimbangannya goyah. Revel mencoba menjaga keseimbangan Inadgn memeluk pinggangnya dan menyandarkan punggung Inalebih rapat padadadanya,dan pikiran Ina langsungblank. Inahanya bisa merasakan detak jantungnyasendiri yg melonjak2 tdk keruan.
"Apa kmu akan menjawab pertanyaan saya?" Bisikan Revel mengaktifkanotak Inakembali.
Spertinya Revelmemang berniat memaksanyauntuk menyetujuirencananya, dan diaingat akan rasa jengkelnya. Inamemutartubuhnyamenatap Revel. Entah apaygRevel lihat pada tatapan mataitu,tetapidia langsungmelepaskan pinggang Ina.
"Yg kayak kmu. Saya nggak tahu knapa,tp mamasaya cintamatisama kmu. Bahkan dgn reputasi kmu yg semakin menurun sekarang, dia tetap ngebelain kmu,"ucap Ina. "Diabilang kmu punyapotensiuntuk jadi suami yabaik," tambahnya.
Oke,itu semuatdkbenar, diabahkan tdk pernah membahas tentang Revel dgn mamanya, tp toh Reveltdk tahu tentang itu. Inamenunggu detik dimanaRevel akan laritunggang- langgangdgn jawaban itu. Tdk ada laki2,yg jelas2 takut stengah matidgn komitmen, klo dilihat dari jumlah wanita yg gigit jari karena gagal menjadiMrs. Revelino Darrby, mau menikahiperempuan dgn mamayg mengharapkan hal yg palingditakutinya itu.Dan spertinya rencanaitu berhasil karenauntuk beberapa detik Revelhanya bisa menatapnya spertidiaalien, sbelumkemudian mengambilbeberapa langkah mundurdgn sedikit sempoyongan. Hah! Biardia tahu rasa,ucap Inadalam hatidgn penuh kemenangan.
Tapi rasakemenangan itu langsungpunah ketikarevel mulai mengaturekspresi wajahnya dan sambiltersenyumsimpuldiaberkata, "Allthe moreseason bagi kmu untuk menikah dgn saya.Mama kmujelas2 sudah setuju dgn saya."
WHATTTTTTTTTT?! Laki-laki gila.
"Tapi... Tapi..." Inamencoba mencari alasan untuk menolak Reveltp tdk satu idepun muncul. Ina sadarbahwadiabaru sajamenggalikuburnya sendiri.SHIIITTTT!
"Apa kmu mau keluargakmu terus mengaturhidup kmu?"
"Ya nggaklah,tapi.."
"Saya jd curiga, jangan2alasan knapa kmu masihsingle sampai sekarang adalah karenaada yg salah dgn kmu."
Whait a second,apalaki2 kurangwaras inisedang menghinanya? Inatdkpernah membiarkan siapapun menghinanya,dan jelas2 dia tdkakan membiarkanseorang selebriti yg sok populer,arrogantas hell,dan tdk tahu sopan santun ini melakukannya. Tapi...
Bagaimana klopernikahan initernyata adalah solusi yg diasudah tunggu2 selama ini agar bisa menunjukkankepada keluarganyabahwa diatdk memerlukan keluarganya untuk mengambilkeputusan,bahwa diabisamengambil keputusan sendiri?DanRevel memang menggambarkan segalasesuatunyatentanglaki2 sempurna.Pekerjaan mapan,check; punya rumah sendiri, check; penampilan lumayan menarik, check; uangseabrek,triple check. Yg palingpenting adalah bahwa Revel jelas2 memiliki cukup kepercayaan diriuntuk tdk ngacir begitu menerimatatapan sangardari keluargaIna.
"Oke," ucap Inaakhirnyadgn penuh tantangan. "Okeapa?" Revel terdengar terkejut ketika menanyakan ini.
"Oke saya akan menikahikmu, tp kmu harus janjibahwa keluarga sayatdkakan pernah tahu tentangini. Setahu mereka kmu menikahi saya karena kmu memang sudah cinta matidgn saya. Selain itu,saya jugamau pre-up. Itu syaratsaya, apa kmu setuju?"
"Setuju," balas revel dgn pasti.
Bab 9
The Family Of The Reluctant Bride
Seminggu kemudian Revel dan Inamenandatangani pre-nup mereka. Dalam pre-nup tersebut,mereka menyetujui beberapahal,sperti:
1.MerekaharusMENIKAHDALAM WAKTU3BULAN dan harus tetap menikah hingga setahun daritanggalperjanjian ditandatangani.
2.Harus TINGGALSATU ATAP SELAMAMENIKAH,dan karena apartemen Inajelas2 lebih kecil daripada rumah Revel, Inaharusmengalahdan pindahke rumah Revel.
3.Mereka setuju PISAHKAMAR TIDUR.
4.TIDAK TERLIBAT AKTIVITAS SEKSUALdgn satu sama lain atau orang lain.
5.(Stelah debat panjanglebardgn Revelyg tdk mengertiknapaInamasih mau bekerja padatempat yg jelas2 tdk menghargainya,dan Ina yg bingungknapaRevel pedulidgn kesejahteraannya, akhirnya...) REVEL. SETUJU MENCARI KANTOR AKUNTAN PUBLIK LAIN STELAHMEREKAMENIKAH (karena Inatetap menolak berhenti kerjadarifirmPak Sutomo).
6.Selama menikah, Revelharus MEMENUHI SEMUAPERMINTAAN FINANSIAL yg diajukan Ina tanpaadabantahandarinya.
7.Mereka setuju TIDAKMEMBEBERKAN RAHASA INIkepadasiapapun (termasuk kepada keluarga Ina),pun stelahmasa perjanjian iniberakhir.
8.Ina setuju menjalankan tugasnya sebagai istridimuka umumdgm MENDAMPINGI REVEL padabeberapaacara publik ygharusdiahadiri. Dan Revelsetuju menjadisuami yg baik dan mendampingiInapadaacara keluarga.
9.MENJALANI KEHIDUPAN YG TERPISAHDI LUAR PERJANJIAN INI. Masing2 tdk boleh mengatur kehidupan yg lainnyadi luardari ygsudah disetujui.
10.Sebagai kompromi,daripada Revelmembayar Inastiap bulan atasjasanya,REVEL AKAN MENTRASFER500JUTA KE ACCOUNT BANK INApada akhirperjanjian mereka klo Ina masih tetap berstatussebagai istri Revelhinggasaat itu.
Hanya segelintirorangyg tahu tentangpenandatanganan perjanjian ini,mereka adalah Revel dan Inasendiri,pak Danung, ibu Davina, Jo(sebagai saksi daripihakRevel), Tita (dari pihak Ina),pak Siahaan (sebagaipengacaradaripihak Revel)dan Meinita( dari pihak Ina).
Pertama kali Tita,teman baiknya sewaktu kuliah di Amerika, menerimatelpon dariIna yg memintanyauntukdatang keapartemennyakarenaadaurusan yg sangat penting untuk dibahasbeberapahari yg lalu,Titakhawatirbahwadia akan menerima berita yg sangatparah sehingga wajahnyapucat ketika sampaidi apartemen teman baiknyaitu.
"Lo sakit kanker, ya?" Teriak Titabegitu Ina membuka pintu.
Ina hanya bisamenatap temannyasambilbengong. "Hah?"
Tita langsung memasukiapartemen tanpapermisi lagi. "Apayg dokterbilang? Lo harus pergi ke kak Mabeldan mintasecond opinion, lopastibisasembuh. Kankernyabelum parah,kan? Sudah stadium brapa?"
Ina menutup pintu danmenatap Titasambilmencoba menahan senyumnya. "Gue nggak sakit kanker, Ta,"ucapnya.
"Hah?! Betulan? Janganmain2 lo. Gueudah nyetir ngebut kesini,hampir saja kena tilangpolisi,belum lagi..."
"Gue mau lo jadisaksi tandatangan pre-nup guedgn Revel,"potong Ina.
Tita menatap Inadgn bingung selama beberapadetik sbelumberkata," Pre-nup? Sperti pre-nuptialagreement gitu?"
Ina mengannguk. "Dan Revel yg lo maksdu itu Revel Darby?"
Sekali lagi Inamengangguk dan Titahanyabisa melongo beberapa saat. Ina lalu menuntun Titake sofadan menceritakan tentangpenawaran Revel,knapaRevel memilih dirinya, knapa dia bahkan mempertimbangkan penawaran inidgn serius, tentangperasaannyaterhadap keluarganya ygtdk pernah menghormati keputusannya, dan keinginan untuk menunjukkan bahwa dia bisa mengambil keputusansendiri.Tita awalnya kelihatan terkejut karena Inatdk pernah bercerita kepadanya tentang Revel sbelumini,tp dia hanyamendengarkan dgn seksama tanpainterupsi.
"So here we are," Inamengakhiri ceritanya. "Gimana, Ta?"
Titaterdiam selamabeberapa saat. "Menurut gue inirencana gila,In,"ucapnya sambil menatap ina sedalam2nya, mencoba mengerti situasinya.
Ina mengembuskan napas putusasa. Diatdk tahu siapa lagi ygbisadiamintakan tolong klo Titamenolak menjadisaksi. Saksi perjanjian initdkboleh memiliki hubungan darah dgnnya,dan Inatdk mengenalbanyak orang ygbisa diapercayapenuh.
"Kapan kita harustandatangan?" TanyaTita. "Secepatnya," balas Ina.
Tita masih kelihatan ragu beberapa menit,keningnya berkerut dan mulutnya tertutup
rapat,tetapi kemudian satu persatu otot2 padawajahnya berkurangketegangannya dan Inatahu bahwa Titamengerti. "Oke. Guebantu lo. Sudah waktunya keluarga lo berhenti mengaturhidup lo,"ucap Tita pasti.
Ina langsung loncat memeluk temannya dan mengucapkan terimakasih berkali-kali.
"Oke, oke, stop dulu. Gue mau tanya sesuatu keelo." Tita mencobamelepaskan diri dari bearhugyg diberikan oleh Inapadanya.
Ina langsungmelepaskannya dan duduk kembalidi sofa.
"Apa loyakin dgn keputusan lo ini? Lo tahu kan reputasi Revel itu sperti apa?"
"Bukannya lo suka samarevel?" Balas Inadgn nada sedikit meledek mengingat bahwa Tita slalu memujibakatmusik Revel.
"Gue suka samadiasebagai musisi,bukan sebagai calon suami lo." "Why?"
"Revel itu.. an overrated spoiled man-boy yg ngerasa bahwadiapunyahak untuk memperlakukan perempuan likeshit." Ina sudah siap membelarevel,tp kemudian stelah dipikir2 lagi kata2 Titaitu mengena sekali.Akhirnya Inahanya diamsaja dan Tita melanjutkan,"Gue cumanggak mau lo sakit hatinantinya gara2 Revelhanya karenalo mau nunjukkin ke keluarga bahwa lobisa ngambilkeputusan sendiri."
"Gue nggak akan membiarkan Revel menyakiti gue. I promise,"ucap Ina cepat.
"Are u sure about this?"Tanya Tita masih ragu. "I'm sure."
Tita sekalilagiterdiam selama beberapa menit, sbelum akhirnyaberkatadgn nada pasrah,"Oke."
Dan seminggu stelah pre-nup ditandatangani, inamembawa revel menemui keluarganya. Ina melirik cincin pertunangan dariRevel, ygdihiasi berlian 4karat berwarna pink, yg sekarang melingkari jarimanis tangan kirinya. Inamenariknapas dalam2 dan mengembuskannyaperlahan-lahan. Hari inidia akan menghadapi "Judgment Day"dgn membawa Revelmenghadiri acaraultah papanya yg ke-75 Sabtu siangini. Hari inidiaakan menunjukkan kepadakeluarganyabahwadiatdkakan lagitundukdgn segala peraturan dan perintah mereka. Dia akan menikahi Revel,tdk pedulibahwa keluarganyaakan setuju atau tdk. Toh dia adalah wanita dewasa yg mampu mengambilkeputusannya sendiri.
"Kmu siap?"Tanya Inadgn agak gugup kepadaRevel yg sedang mencobamemarkir paralel mobilnyadiantaradua Kijang.
"Iya, saya siap," jawab Revel pendek.
Ina melihat jejeran mobilyg diparkir didepan rumah orangtuanya. Dua sisijalan sudah penuh dgn mobil parkir.Acara ulang tahun ini memang tdk besar,hanyauntuk keluarga, kerabat dekat,dan teman2 orangtuanya saja. Tetapi seharusnya diasudah tahu bahwapapa dan mama memiliki banyak teman.
"Pokoknya kita cumaperlu ada disini selama 1jamsaja. Stelah mengumumkan pertunangan kita, kitabisapulang." Ina mencobatdkterdengar panik dan gagal sepenuhnya.
"Oke," balas Revelpendek.
"Keluarga sayabesardan berisik, jd kmu jgn jauh2 darisaya karenasaya nggak bisa nolong kmu klo kmu sampaidikeroyok sama mereka."
"Knapamereka akan mengeroyok saya?"
"Karena ini adalah kalipertamasaya bawa laki2untuk ketemu mereka stelah 2tahun dan karena kmu adalah Revelino Darby."
Ketika Revel mematikan mesin mobil, Ina segeramembukapintu stelah meraih kado yg
Revel... (koreksi) dia dan Revel beliuntuk papa.
"Saya yakin banyak darimereka kemungkinan nggak ngenalin saya,"ucap Revel cuek ketika dia sudah berdiridisamping Ina, menunggu hingga jalanan agak sedikit lengangdari mobil yg berlalu-lalang.
"Bercanda kmu,"balasIna.
Revel hanyamengangkat bahunyadan tdk membalas kata2 Ina. Ketika tdk ada lagi mobil yg melintas, tanpadisangka2, Revel langsung meraih kado ygdigenggamoleh Inadan menggandengnya memasuki rumah orangtuanya.
Revel tdktahu apa yg akan dia hadapi ketika mereka memasuki rumah orangtua Ina.Dia berpikirakan mendengarsuaraanak2 kecilberteriak2 dan percakapan banyak orang pada saat gbersamaan. Tetapiketika merekamelangkah ke dalam ruangan yg kelihatan sperti ruangtamu berukuran superbesar,beberapa mata langsungmengarah kepadamerekadan perlahan2 percakapan mereda,hingga sunyi senyap. Didalamgenggamannya, Inameremas
tangannyadan ketika Revel melirik,dia melihat bahwa Ina kelihatan sedikit panik. Seberapapun Revel tdkmenyukai mamanya,dia tdk pernah kelihatan sperti seseorangyg siap disembelih ketika akan bertemu dgn keluarganya. Apayg telah dilakukan oleh keluarga Ina padanyasehingga membuatnyasebeginitdknyaman dgn dirinya sendiri? Dan tiba2 Revel merasabahwadiaharusberusahasebisamungkin melindungi Ina,apa pun yg terjadi.
"Daripada kitaberdiridisini spertitamu nggak diundang,gimana klo kmu ngenalin saya ke orangtua kmu,"bisik Revel.
Kemudian dia mendengar suaraberat menyebut nama Ina dan perhatian semua orang beralihkepada seoranglaki2 dgn rambut yg sudah putih semuaberjalan ke arah mereka dgn bantuan sebuah tongkat.
"Papa,"ucap Inadan labgsung bergegas menujuorangtuaitu.
Tanparagu2 Revellangsung mengikutinya.
"Selamat ulang tahun,Pap." Ina memelukdan menciumpipipapanya sbelum kemudian memperkenalkan Revel.
"Pap, ini Revel... pacarku." Suara Inaterdengaespertitikusterjepit ketikamengatakannya.
Revel mendengar beberapa orang menariknapasterkejut ketikamendengar pernyataan ini, dan memecahkan keheningan dgn mulaiberbicara pada saat yg bersamaan. Diantara keramaian,Revel menyadaribahwapapanya Inasedangmenatapnya,tetapi beliau tdk berkataapa2.
"Selamat ulang tahun, Oom." Revel menyodorkan tangannyadgn pastikepadapapanya Ina yg menyalaminyadgn agak ragu. Kemudian, "Inikado dari kamiberdua.Ina bilang oom fansnyaPresiden John F.Kennedy. Inibiografinya," lanjutnyasambilmempersembahkan kado itu.
Calon bapak mertuanya ini langsungmengistirahatkan tongkat yg digenggamannyapada pahanya dan meraih kado itu. "Saya memangfans beratnya Kennedy,"ucapnyadgn suarag terdengarserak spertiseseorang ygterlalu banyak merokok. Kemudian beliau meraih kacamata bacadarisaku kemejanya. Setelah memasang kacamata,beliau menarik pita merah ygmengikat buku hard coveritu dan membuka2 halamannya ygpenuh dgn foto2 Presiden Kennedy.
Revel mengalihkan perhatianna kepada Ina yg sedangtersenyumpadanya dan Revel menyalahkan halinikepada refleks,dia langsungmenarik Inadalam pelukannya.
"Terima kasih,ya." Kata2 papaInamenarik perhatian Reveldariwajah Ina.
"Ina, kmu kenalin pacarkmu ini ke mama,diaada dihalaman belakang,"ucapnya sbelum kemudian perlahan2 berjalan menuju sekumpulan orangtua yg kemungkinan besar adalah teman2nya.
Merekabaru saja akan beranjak mencari mam Ina ketika orang ygdicarimunculdgn langkah yg sedikit tergesa2, rupanya seseorangtelah memberitahunyatentangkedatangan Revel.
"Eeeehhhh... adatamu selebriti rupanya," ucapnya dgn kerassambilberjalan menuju Revel.
Telingan Revel mungkinsalah,tp diabersumpah bahwa dia mendengarIna menggeram, "Oh, dear God, kill menow."
****
Mereka memangberencana hanya akan beradadi acara ini selama1jamsaja, tetapi ternyata 1jamberlanjut ke 2jam, kemudian 3jam,dan tanpadisadari Reveldan Ina,tamu2 sudah mulai berpamitandan jam sudah menunjukkan pukultiga sore. Selama 1jampertama Revel dibawa kelilingole Ina untuk diperkenalkankepada anggota keluarganya. Tentu saja Ina mulai dgn mengenalkannya kepadakeluargadekatnya. Kemudian Revel dikenalkan kepadabukde,pakde, om , tante,dan sepupu2 Ina sbelumdiabisa ingatnama mereka, dia sudah digeret oleh Gaby, keponakan Inayg ternyata fansberatnya, ygdgnbangganya memperkenalkannya kepada sepupu2nya.
Pada akhir jampertamarevel bisamenyimpulkan bahwa Inatdk mengada-ada ketika berkatabahwa keluarganya besardan berisik. Mama Inaadalah nomordua daritujuh bersaudara.Ditambah dgn anak2 mereka ygmerupakan parasepupu Inadan anak2 dari para sepupu ini,rumah itu sudah sperti Woostockramainya. Bagi seseorang yg merupakan anak tunggaldan keduaorangtuanya ygberasaldr dua kaka-beradik saja,jumlah anggota keluarga Inamembuat Revel agak2 terkesima.
Jam keduadilalui Revel untuk melayanimereka ygingin mintatandatangan, foto bareng, bahkan mencium dan memeluknya,tp kebanyakan dari mereka hanya menatapnyaingin tahu dari kejauhan.Belum adayg mengeroyoknya, tp itu mungkin karenaIna sudah membisikkan ultimatumkepada keluarganyaagartdk melakukannya. Semakin lamadia dikelilingioleh keluargabesar yg menerimanyadgn tangan terbukaini,semakin dialupa bahwa kehadirannyadisini adalah hanya pura2 saja.
Bab 10
The Somewhat Peaceful Ride Home
Jam ketigadilalui Reveluntuk menjawab berbagaimacam pertanyaan mengenai hubungannyadgn Ina.
Salah satu tanteInabertanya, "Sudah brapa lamakenal Ina?"
"Sekitar 6bulan,tante."
"Ketemu dimana?" Tanya budenya Ina.
Revel dan Inasetuju untuk menjelaskannya sedekat mungkin dgn kenyataan supaya terdengarmeyakinkan juga untuk mencegah supaya mereka tdk mengganti ceritatersebut di lain waktu karena lupaakan apa yg mereka sudah katakan sebelumnya.
Dan pada jaminilah Revel mulaibetul2mengenalInadgn memperhatikan interaksinyadgn keluarganya. Inajelas2 kelihatan sedikit tdknyaman diantara keluarganya,terutama mama dan kakak tertuanya yg slalu protes dgn segalasesuatu yg dilakukan Ina.Mulaidaripakaian yg digunakan Ina,sampaimakanan yg adadiataspiring Ina. Revelteringatakan reaksi Ina ketika dia memojokkannya dan memaksanya agar setuju dgn lamarannya,rasa sakit hati dan kekecewaan terpendamyg tersirat padaamatanya sbelum Inakemudianmencoba melarikan diridaripercakapan itu. Rupanyainilah yg harus dihadapi ina stiap harinya. Itu menjelaskan bagaimanadia masih single sampai sekarang.
Satu hal ygdisadari Revel selama2minggu belakangan adalah bahwa Inaadalah seorang perempuan yg selain pintar, mandiri, cute ashell,dan memiliki senseof humordia juga memiliki kecenderunganmengeluarkan komentaryg agak2 sarkatis. Beberapa kali Revel mendapatidirinya menahan senyummendengarkomentar2 Ina.Kombinasi ini membuat Ina menjadipasangan yg ideal untuk laki2 manapun.
"Akhirnya kmu bisa jugacari laki2 yg bagus, In,"komentar kak Mabel kepada adiknya menarik perhatian Revel.
Meskipun inatertawa mendengar komentaritu tetapitubuhnya ygsedangberdiri di samping Revellangsungmenegang.
Kak Mabelyg tdk menyadaribahwa kata2nya sudah menyakitkan hatimasih terusnyerocos, " Selama ini Ina slalu bawa pulang laki2 ygtdk kami setujui. Kami senangdia akhirnya bisa memilih laki2 yg benar."Kak Mabelmemberikansenyuman kepada revelketika mengatakannya, memastikan dia mengertibahwa dialah orang ygdimaksud.
Padadetik itu Revelmenyadari bahwa keluargaIna bukannya ingin mengatur hidup Ina, tetapi mereka sangat protektif terhadapnya. Mereka mungkin masih menganggap Ina anak kecil yg tdk dapat mengambil keputusan sendiri,tdk pedulibahwadia sudah berusia 32tahun. Diaharus menghentikan pendapat tentang Inaini. Ina adalah wanitadewasa yg mampu mengambilkeputusannya sendiridan tahu apayg baik dan tdk untuknya.
"Sebagai wanitadewasasaya yakin Ina mampu memilih laki2 yg paling cocok untuknya sendiritanpadorongan atau paksaan darisiapapun. Itu sebabnya dia mengatakan 'iya' waktu saya mintadiauntuk menikahisaya beberapa hari yg lalu,bahkan sebelumsaya dikenalkan kekeluarganya." Revel tdk sempat memikirkan kata2 itu sbelum kalimat itu meloncat keluardarimulutnya.
Dia mendengarIna mendengus sperti sedang menahan tawa. Mereka seharusnyatdk menyebut2 soalitu hingga merekaberbicara dgn papaInaterlebih dahulu, tp semuanya worth it ketika Revel melihat wajah kak Mabeldgn mulutnya yg menganga. Untuk lebih meyakinkankak Mabel,Revel mengangkat tangan Inayg jarinyadilingkari oleh cincin darinya.Dengan bantuan sinarmataharisiangyg masuk dari jendela, gemerlap berlian Kalimantan itu betul2 bisa membutakan mata klodilihat terlalu lama.DanRevel bertanya2 bagaimanawanitaitu masih tetap bisa berdiripadahalwajahnya sudah memucat dan matanyaterbelalak shock.
Revel memutuskan bahwa sekarang adalah waktu yg palingtepat untukmengumumkan pertunangan mereka.Dia meraih gelaskosongdan mendentingkan dgn sendokthe. Dentingan nyaring itu menghentikan semua percakapan padaruangan itu.
"Revel, what areu doing?" Desis Ina.
"Wait and see,"balasnyasambiltersenyumketikamelihat orangtuaIna memasuki ruangan.
Setelah yakin bahwadiamendapatkan perhatiansemua orang, Revel meraih tngan Inadan memulaipidatonya.
"Selamat siang semuanya. Saya tahu bahwa inibaru pertama kali keluarga besarIna ketemu saya sebagaipacarnyaIna. Pakde, Bude,om,dantante mungkin mikir klosaya sedikit kurang ajarkarenasdah jadi tamu nggak diundang dan sekarangpakaingasih pidato tanpa seizin yg punya rumah segala."
Revel mendengar gelaktawa daribeberapatamu dan diamelajutkan, "Saya belum lama kenal dgn Ina,tp semenjak pertama kali saya ketemu dia, sayatahu klo dia adalah wanita yg tepat untuk saya. Saya cobabeberapakali mengajaknya keluardan slalumenerima penolakan dari Ina, tp saya pantangmenyerah sampai akhirnyadia mau makan malamdgn
saya."
Ina berusaha tdk terbatuk2 mendengarkebohongan dari mulut Revelini.Dia melihat kesekelilingnya, khawatirseseorang akan mengenali kebohongan ini,tetapi diamelihat bahwa semua orang sedang menatap Revelingin tahu.
"Setelah kami mengahbiskan lebih banyak waktu bersama2,saya semakinsadarbahwa Ina adalah wanitayg saya mau sebagaipendampinghidup saya.2hariyg lalusaya melamar Ina dan dia setuju menjadi istri saya."
Keheningan menyelimutiruangan itu.Tdk ada ygbisa berkata2. Revelmemberikan senyuman kepada Inaygsedang menatap wajahnya tdkpercaya,tp diabertekad melakukan ini. Diakemudian menggiring Inamenuju orangtuanya. Ketika mereka sudah cukup dekat, Revel menatap orangtuaIna dan dgn setulus mungkin diaberkata,"Om,tante,saya minta izin diperbolehkan menikahi Ina"
OrangtuaInaterdiamselama beberapadetik sbelum kemudian mamaInaberkata, "Akhirnyaaaa..." sambilmemeluk Inadan Revel
Dalamperjalanan pulangInabersyukurbahwa tdk ada satu orangpun pada pestaulang tahun itu yg menyinggung nama Lunadihadapan Revel. Meskipun Ina yakin bahwa banyak orangpastibertanya2 tentang itu. Merekatdk berani menyuarakannya. Keluarganya spertinya betul2 menerima Reveldgn tangan terbuka, mereka bahkan tdk kelihatan khawatir bahwa nama Revel masih belumbersih dari skandalnyadgn Luna dan bayinya. Meskipun dia sudah menyangka bahwa keluarganya tdk akan keberatan menerimaRevel sebagai menantu atau adik ipar,tetapidiatetap terkesima keltika melihatnyadgn mata kepala sendiri.Diaharusberterima kasih kepadaRevel yg ternyatamemiliki bakat akting tersembunyi,sehinggabisa meyakinkan semuaorang bahwa diasudah head overheels in love dengannya. Selain itu, Inajugamerasaberterima kasih kepada Reveltdk kelihatan risih dikelilingioleh keluarganya.
Revel hanyamengedipkan matanyapadanya ketika Gabydgn semangatnyamenggeretnya untuk dipamerkan kepada sepupu2nya. Revelmenyempatkan diringobroldgn papadan kelihatan tertarik ketikapapamenggambarkan cara terbaik memelihara ikan arwana. Revel membantu mamamembagikan kue ulangtahun kepadapara tamu. Revel bermain Legodgn sekumpulan anak2 kecil.Tp satuhal yg membuat Ina merasa harusberterima kasih padanya adalah karenadiamendukungnyadihadapan keluarganya.
"Gaby katanyadekat sekali sama kmu." Kata2 Revel menembus ruangpemikirannya dan Ina mengangguk sambiltersenyum.
"Siapanama kakak kedua kmu?"
"Kak Sofia."
"Apa dia samatukang ngaturnya spertikak Mabel?" Ina terkikik dan berkata,"You caught that huh?"
"Kak Mabelsama mamakmu kayaknya harusbikin klub deh." "Klub?"
"Iya, Klub 'ayokita aturhidup Inakarenajelas2 dia nggak bisabikin keputusan sendiri'." "Oh, klub itu."Inatertawa terkekeh2.
"Apa kmu nggak pernah merasa keberatan dgn perlakuan mereka yg menganggap kmu ini anak kecil?"
Ina mengangkat bahunya sambilmasih tertawa,"Keberatan sih keberatan. Cuma sayaklo maksud mereka sebenarnya baik." Inamencobamemberikan alasan atasperlakuan keluarganya,tp Reveltahu bahwa kata2nyasudah menembus lapisan hatiIna ygpaling dalam.
"Well, pokoknyamenurut saya keluarga kmu seharusnya lebih bisamenghargai keputusan2 kmu."
Ina hanya tersenyum simpul,menghargaidukungan Revel, sbelum berkata, "Sori yaklo kita jadi kelamaan disana. Saya tahu kmu adarekaman malaminidan perlu istirahat,"ucap Ina dgn lebih serius.
"Don't worry aboutit, Ihad fun." "Yeah right."
"Serius!"
"Jadi kmu nggak keberatan klo Ezramemonopolikmu untukbantu diabikin bentengdari Lego?"
"I'm finewith Lego,tp waktu adiknya Ezra... siapanamanya...?" "Zara," jawab Ina.
Ezra,10tahun dan Zara,6tahun,adalah anak2 kak Kania, yg stelah hari inimenjadifans berat "Oom Revel".
"Iya, Zara. Nah waktu diangajak saya main boneka Bratz,itu sayanggak bisa. Boneka gives me the creeps," jelas Revel.
"Karena kmu laki2 macho yg nggak mau main sama boneka?" Canda Ina.
Revel kelihatan tersipu-sipu dgn kata2 Ina yg menyebutnya "macho" dan berusaha menutupi wajahnya ygmemerah dgn berkata,"Bukan itu, tp sayalagingebayangin saja klo tiba2 boneka itu hidup malam2."
"Jangan bilang ke saya kmu takut sama bonekadeh."
"Setengah mati. Kmu nggak pernah nonton Chucky, ya?"
Ina menggeleng.Diapernah mendengar bahwa film yg keluartahun '80-an itu cukup menyeramkan,tp karenadia selalu berpendapatbahwa semuafilmhororitu tolol makadia tdk pernah membuang waktunyauntuk menonton film genretersebut.
"Saya nggak bisatidurdua malam stelah nonton film itu." Ina melihat Revel menggigildan itu membuatnyatertawa.
"Wow, siapa yg sangka klo ternyataRevelino Darby is such awimp," komentarIna.
Revel kelihatan sangat terhinayg membuat tawa Ina semakin keras.
"Yah, sekarang kmu sudah tahu kelemahan saya.Giliran kmu."
"Giliran saya?"
"Iya. Sebut satu hal ygpaling kmu takuti?"
Ina berpikir sejenak. "Ular. Saya takut stengah mati samaular,nggak peduli bahwaularitu masih bayi dan ukurannya cuma sekelingking saya," ucap Ina akhirnya.
Revel terdiam lama sehingga Inaberpikir bahwadia tdk mendengarnya.
"Apa kmu nggak akan mengejek saya karena saya takut samaular?"Pancing Ina.
"Nope.Saya tahu banyak orangyg takut samaular," jawab Reveldiplomatis.
Kata2 Revelgtdkdisangka2 itu membuat Inakebingungan mencaribalasan, akhirnya dia berkata, "Oh.. Wellthat't nice."
Revel hanyatersenyumdan merekaterdiam karena Revelsibukmemanuver mobilnyadi lalulintasmalam minggu yg mulaipadat. Ina memuaskan dirinyauntuk sembunyi2 memperhatikan tanganRevel yg menggenggam setir. Tangan itu berukuran besardan kokoh, kuku2nyadipotong pendek dan bersih
"Ezranggak memonopolisaya," ucap Reveltiba2.
"Ehm?" Ina menarik matanya dari tangan Revel ke wajahnya.
"Kmu tadibilang klo Ezramemonopoli sayadi rumah orangtua kmu.Dianggak memonopoli saa. Kebetulan saya memang fansberat Lego.Saya pernah membangun seluruh kota New York dgn Lego waktu saya umur sepuluh tahun."Revel terdengar banggadgn pencapaiannya ini.
"Reallyy?! That must be really cool,"ucap Ina kagum. Diamencobamembayangkan Revel sebagai anak kecil yg duduk dilantaidan sibuk dgn Legonya, dan itu membuatnya tersenyum.
"It was cool." Revelmembalas senyum Ina. "Sayasimpan model itu di kamar saya sampai saya pergi keAmerika,pas saya pulang sudah nggak ada. Mama sayangasih model itu ke panti asuhan beberapahari sbelum sayapulang.Dia pikir karenasaya sudah dewasa, saya nggak akan mau punyamodelitu dikamar saya."
Revel kelihatan sedih ketika mengatakan ini. Selama beberapa saat Inatdk bisa berkata2. Akhirnya dia hanyabisamengatakan, "I'm sorry," yg diatahu sama sekalitdk membantu atau bahkan menggambarkan perasaannya yg sebetulnya ingin memelukRevel pada saat itu juga dan menepuk2 punggungnya sambilmengatakan bahwa semuanya akan baik2 saja.
"It's alright. Saya menemukan hobilain stelah ituuntuk membuat kesal mama," balasRevel jenaka.
"Apa tuh?"Tanya Ina curiga. "Women. Lots and lotsof them."
Dan Inatertawa terbahak2 bersama2 Revel. Tdkheran karier Revelbisasesukses sekarang karena dia ternyata cukup menyenangkan sebagai teman ngobrol. Inamengakui merasa nyaman beradabersamanya. Keheningan menyelimutiinteriormobil, masing2 tenggelam dalampikiran mereka sendiri. Hanya adamusik jazz ygmenemanimereka,tp mereka berdua spertinya menikmati kesunyian itu.
"Omong-omong,how did I do?" Tanya Revel memecahkan kesunyian.Dia sudah ingin menanyakan pendapat Ina tentangperformanyasmenjak mereka meninggalkan rumah orangtua Ina. Entah knapa, tp diamenginginkan semacam persetujuan atau mungkin pujian dari Ina.
"How did you do what?"
"Apa sayaberhasil meyakinkan mereka sebagaitunangan kmu?"
"Definitely,"jawab Ina sambilnyengir. "Setelah ini, aparencana kmu selanjutnya?" Tanya Ina dgn nadalebih serius.
Revel g mengenalinadaserius Ina,menjawab, "Saya akan mintamama supaya ngaturacara lamaran secepatnya. Gimana klo2minggu lagi?"
"Saya mesti cek jadwal sayadulu dgn P.A. saya, tp klonggak salah sayaharus pergi ke Medan. Nantikmu sayakabari hariSenin."
"Sekalian jugakmu pikirin tanggalpernikahan kita. Kemarin saya cek jadwal saya dan saya ada waktu kosong selama 2minggu akhirbulan Mei. Cukupkah itu buat kmu untuk merencanakan pestapernikahan kita?"
"Mei?" Teriak Inaterkejut. "Itu terlalu cepat, sayanggak akan siap."
Revel yg menyangka bahwa Ina membicarakan tentang jadwalnadan mengira diatdk akan sempat merancangpernikahan ini sendiriberkata, "Kmu minta sajabantuan sama wedding planner ygbejibun jumlahnyadi Jakarta. Saya yakin mereka semuanggakakan menolak kesempatan ini. Uangnggak akan jd masalah."
"Rev, saya ini akuntan kmu, sayatahu penghasilan kmu dalamsetahun, jd kmu nggak usah sombongdan mamerin kekeayaan kmu sayasaya," balas Ina ketus.
Revel hanyabisaternganga. Apa ada yg salah dgnomongannya? Dia hanyabermaksud menolong,bukannya sombongapalagipamer.
"Yg saya maksud adalah bahwa saya mungkin belum siap,secaramental, untuk menikah secepat itu. Lagian juga,apa kmu nggak takut orang padangegosip klo kita menikah terlalu cepat?" Sambung Ina.
Revel mengangkat bahunya, "Apapun ygsaya kerjakan orang slalu ngegosipin saya,it doesn't matterto me."
"But it mattersto me. Saya baru ngenalin kmu kekeluarga sayahari inidan klo kitamenikah terlalu cepat orangakan nyangka klo saya sudahhamil,"teriak Ina.
"Oh please, kmu cumabisa hamilklo kita inihaving sex, which we arenot karena sayanggak akan menyentuh kmu sama sekali."
Ina tersentak seakan-akan Revelbaru saja menamparnya.
"I'm sorry. Maksud sayabukan begitu..." Revel mencobamemintamaaf ketika melihat ekspresi pada wajah Ina,tetapi kata2nya sudah dipotongoleh Ina.
"Jadi apa maksud kmu?"Balas Ina.
Revel mencoba mengeluarkan kata2,tetapi dia tdk bisa mendapatkan kata2 yg tepat. Akhirnya dia hanyaterdiam. Dan untuk pertamakali semenjak mereka meninggalkan Grogol, keheningan yg ada terasatdk mengenakkan. Revel merasa ingin memandangdirinya sendirikarenasudah menyinggunghati Ina.
"Juni,"ucap Inatiba2 memecahkan keheningan. "Hah?" Tanya Revelbingung.
"Saya akan nikah sama kmu bulan Juni. Kosongkan jadwalkmu awalbulan. Dan karenakmu bilanguangnggak akan jd masalah, saya akan mintabantuan wedding plannerpaling mahal di Jakartauntuk melakukan inisupaya bisa siapin buku cek kmu klo saya minta."
Revel terlalu bahagia karena mendengarsuaraIna sehingga dia merelakan ejekan Ina terlepas begitu saja. "Oke," ucapnya, padahaldiasendiritdk tahu jadwalnya untuk bulan Juni. Klo tdk salah diaharus manggungpada acara ulangtahun salah satu TV swasta.Dia akan pastikan bahwa jadwalnya kosongpadasaat itu.
Tidak lamakemudian mereka sudah sampaidi apartemen Ina dan diatdkmengundang
Revel untuknaik bersamanya.
Bab 11
The First Conflict
Bukannya menuju Menteng dan masuk ke studio untuk rekaman, Reveljustru memilih mengunjungi mamanyadi Tebet. Stelah alamat rumah Mentengdijadikan kantorMRAM, mama memilih tinggaldirumah yg iawarisi dariorangtuanya. Reveltahu betuljadwal mamanya sehinggadiamerasa tdk perlu menelepon untuk memberitahukedatangannya. Diatdk tahu apayg baru saja terjadidiantaradirinya dan Ina. Satu detik mereka having a good time ngobrolin tentang keluargadan phobiamereka dan detik selanjutnyadai salah ngomongdan langsungmendapat sikap dingin dari Ina.
Seperti ygdiaduga,mama sedang minumthediterasbelakang ketika Revel sampai. Beliau bahkan tdk kelihatan terkejut ketika melihat anaknya.
"Gimana acaraultah papa Ina? Apa kalian sudah ngedrop bomnya ke mereka?" Tanya ibu Davina sambilmeletakkan cangkirtehnya.
Revel mencium pipi mamanya sbelumdudukdikursi rotan ygtersedia. "Acara ultahnya lancar. Aku sudah mengumumkan kepadakeluarganya klo aku mau menikahi Ina, sekarang tinggalmamatelpon orangtuanyauntuk ngomongin masalah tanggal lamaran. Inabilang awal Aprildiafreesehingga acara lamaran bisadilaksanakan dan dia mau pernikahannya bulan Juni."
Ibu Davinamemerhatikan anaknyadgn lebih seksama. Diatahu betul kepribadian Revelyg sgt tertutup dan pendiam sehingga terkesan moody kepada kebanyakan orang,tp beliau sudah belajaruntuk membedakan antaramoody karenadia sedangkesalatau karenadia sedangbanyakpikiran.Namun wajah Revelhariini tdk kelihatan kesal ataupun pusing, melainkan bingung. Revel tdkpernah bingung,diaadalah jenis orang yg slalu tahu apayg harusdia lakukan dalamsituasi apapun. Ibu Davina bertanya2 apakah atau lebih tepatnya siapakah yg membuat anaknya jadibegini?
"Klo misalnyasemuanyalancar, knapa kmu kelihatan marah begini?" Tanya ibu Davina.
"Aku nggak marah," balas Revel terlalu cepat dan terlalu tajam, membuat ibu Davina tersenyum. Revel mendengus sbelumberkata, "Mam, apamenurut mamaaku iniorangnya sombongdan sukapamer?"
"Humph..." Ibu Davina sedikit terkejut mendengarpertanyaan ini, sehinggadiaharus berpikir sejenak. "Mungkin nggak sombong atau pamer specifically, tp kmu tipe orang yg karena sudah terbiasahidup dgn segalasesuatu yg nomor satu, kmu jadikelihatan kurang
menghargaibenda2 ygorang pikir sebagaibarangmewah karena itu sudah jadi bagian kehidupan harian kmu.Tapi nggak ada salahnyadgn itu."
Revel terdiam.Perlahan2 diamencobamencerna kata2 mamanya. Sebagai anaktunggal seorangpengusahasukses, diamemang sudah dibesarkan dgn segala kemewahan, sehingga sebagai manusiadewasa, segala kemewahan ygdia miliki dianggapnya sebagai suatu hak daripada suatu keistimewaan. Wow, Inabenar,dia memang sombong. Knapatdk pernah ada orang yg mengatakan halinikepadanya sebelumnya? Semenjakperceraian orangtuanya,diaslalu berusahasebisamungkin membebaskan diridari cetakan anak2 dgn latarbelakangnya, yaitu anak2 orang kaya yg sombongdan berpikiran dangkal. Dia lebih memilih sekolahnegeridaripadaswasta,bergayapunkdaripadapreppy,berkarier didunia musik dan membangun kariernyadidunia itu,terpisah daribisnispapa. Dia bahkan menolak mengambilalih manajemen perusahaan papa ketika beliau meninggal,dan memilih menjadi pemegang sahampasif dan menyerahkan tanggung jawab manajemen kepada Board of Directors yg sudah ada. Siapa yg sangka bahwa dia tetap menjadiorangyg dia cobahindari. Papa yg sudah meninggal hampir 10tahun akan bangun dari kuburdan munculdi hadapannya sambilgeleng2 kepala klodia sampai tahu laki2 spertiapa Revel kini.
Ketika orangtuanyabercerai, dia masih dibawahumurdan hakim memutuskan hak asuh anak jatuh kepadamama karenapapa terlalu sibuk dgn pekerjaan dan jarang ada dirumah. Setidak2nya, itulahyg dikatakan oleh keduaorangtuanyasewaktu diabertanya knapadia tdk bisatinggaldgn papa. Sejujurnya, klodiberi kesempatan mengemukakan pendapatnya, Revel akan memilih untuk tinggaldgn papa. Padasaat itu Revelmerasapenjelasan mereka agak sedikitjanggal, karena meskipun papa sibuk, tp beliau slalu menyempatkan diriuntuk menghabiskan waktu dgn anak satu2nya itu.Selama setahun setelah perceraian orangtuanya,Revelhanya diperbolehkan bertemu dgn papasebulan sekali, dan meskipun mama bilangbahwaitu adalah keputusan pengadilan,tp Revelmenaruh kecurigaan bahwa itu adalah keputusan mama yg mencoba menjauhkan dirinyadaripapa. Dan selamasetahun itu diabetul2 membencimamanya.
Sepertiteoripsikologimengenaifase yg dilaluioleh seseorangdalammenghadapi kematian, Revel melalui beberapafase saat menghadapiperceraian orangtuanya. Mulai darimenolak menerimakeadaan, mencoba tawar-menawar dgn mamaagardiperbolehkan lebih sering bertemu dgn papa, marah karenamamatetap bersikeras dgn larangannya, hinggaakhirnya Revel tdkpedulidgn kata2 mamanya lagi ygmenurutnyatdk akan pernah bisa mengerti dirinya. Betapadiamerindukan papa, satu2nya orang yg betul2 mengertidirinya. Papa adalah laki2 ygpendiamdan lembut,yg membiarkan mama menginjak2nya karenabeliau mencintai wanita itu,sampai akhirnyabeliau sadar bahwa cintanyatdk cukup bagiistrinya sehinggamampu menyelamatkan perkawinan tersebut dan mengatursegala sesuatu di dalam kehidupan papa.Mulaidaripakaian yg harus dikenakan, sampai keputusan bisnis di perusahaan papa, seakan2 papatdk mampu mengambil keputusan sendiri.
Mama slalu mencobamengekang papadan Revelmengerti knapapapamenceraikan mama. Laki2 mana ygakan tahan diperlakukan spertiituoleh istrimereka? Setahun setelah perceraian, Revelmelihat bahwa papamencoba sebisa mungkin memperbaiki hubungannya dgn mama. Reveltahu bahwa papa masih mencintaimama,tdkpeduli apa yg mama sudah lakukan kepadanya. Tapihinggapenyakit kanker akhirnya menghabiskan hidup papa sekembalinya ReveldariAmerika, mamatetap bersikeras bersikap dingin kepadapapa.
Dariperkawinan orangtuanya inilah Reveltahu bahwa diatdk akan pernah membiarkan dirinya mencintai seorang wanita sedalampapamencintai mama, tak akan diamembiarkan seorang wanitamenginjak2 hargadirinya.Tidak,dia tdkakan menjadisperti itu.
Papa adalah orang yg sederhana, sikapnyapun sederhana. Reveltahu beliau berasaldari keluarga biasa2 saja,tp dgn otaknya yg encerdan kerja keras, papa mampu membangun bisnishinggasukses. Tentu sajaRevel juga sangattahu bahwa papa sangatmengharapkan putranya akan mengambil alih perusahaan itu ketika dia sudah dewasa. Tetapi ketika Revel lebih memilih menekunidunia musik,papatdk menunjukkan wajah kecewa. Beliau malah memberikan dukungan penuhnya.
Revel memandangilangit yg sudah berubah warna darimerah menjadi abu2 sbelumberdiri dan berkata, "Aku pulang dulu, mam."Stelah mencium mamanya,dia langsung menghilang.
***
Setelah pertengkaran mereka , Reveltdkbertemu muka lagi dgn Ina selama 2minggu karena Ina bilangdia sibuk dgn pekerjaannya,tp Reveltahu bahwa Ins mencobasebisa mungkin menghindarinya. Meskipun Ina menyempatkan diri untuk mengkonfirmasitanggal lamaran dengannya seperti ygdiajanjikan.Tp ternyataketakutannya tdk memilikidasar karena meskipun Ina jarangberbicara dengannya, rupanya dia seringberhubungan dgn mama untuk membicarakan tentang acara lamaran.Dan itu betul2 membuatnyajengkel.
Revel mencoba menghabiskan waktunyadidalam studiodan menulis lagu untuk mengusir kejengkelannya. Suatu kegiatan yg biasanyabisamemberikannya ketenangan. Tapistelah 3haridiabahkan tdk bisamenyelesaikan satu bait lagu yg sedangditulisnya, dan kejengkelannyaberubah menjadikedongkolan.Dalam keadaan penuh kedongkolan yg sudah dipendam selama3minggu inilah Revel,Mama. Om John, adiknyapapa dan istrinya, dan pakde Ray, kakaknya mamadan istrinya, datang ke rumah orantua Inauntuk acara lamaran. Kedatangan mereka disambut oleh keluarga dekat Inasaja, yaitu kedua orangtua dan ketiga kakak Inabersama dgn suamidan anak2 mereka. Saat itulah untukpertama kali Revel bertemu dgn kak Sofia ygbertampang supersangardan memperhatikan gerak- geriknya seakan2 diasiap menerkamnya kapan saja. Gggrrr.... untungsaja diatdk adadi
acara ultah papa Ina,karena klo saja dia melihatwanita ini sebelumnya, Revel mungkin akan berpikir2X sbelummengumumkan pertunangannya dgn Ina.
Lain dgn kak Sofia, Inadan anggotakeluarganyayg lain menyambut keluarga Revel dgn ramah dan sepanjangacara itu Inamemperlakukan Revel sebagaimana seseorang memperlakukan tunangannya. Dan itu membuat Revel ingin mencekiknya. Dia ingin berbicaradgn Inaberduasaja untuk membicarakan... yah, apapun ygharusmereka bicarakan,tp tentunyatdk bisa karenaterlalu banyak pasangmatayg memperhatikan stiap gerak-gerik mereka.
Akhirnya ketika acaraberakhir dan paratetuakeluarga sedangmembahastentang tanggal pernikahan ygpaling passambilminum kopi,Revel mengikuti Ina yg sedang membawa nampan penuh piring kotor menuju dapur.
"Kmu knapa sih menghindari saya?"
Ina yg tdk mendengar langkah Reveldibelakangnya hampir saja menjatuhkan nampan itu.
Untung sajaRevel bisa bereaksi dgn cepat menyelamatkan nampan itu dari tangannya.
"Thanks," ucap Inadan terusberjalan menuju dapur ygternyataberadadi area yg cukup tertutup dariruangtamu.
Revel mengikuti Ina ke dalam dapurdan meletakkan nampan itu diatasmeja sbelum mengulangpertanyaannya.
"Jawab saya, knapakmu menghindarisaya?" "Menghindari kmu gimana?" Ina kelihatan bingung.
"Saya ngerti klo kmu masih marah samasaya karena komentar sayabeberapa minggu lalu, tp sayakan sudah mintamaaf samakmu. Di telpon kmu memangbilang klo kmu sudah maafin saya, tp stelah itu klo telpon, kmu nggak pernah angkat,dan klopun kmu angkat, kmu slalu terkesan buru2. Kmu nggak pernah datang lagi ke rumah saya stelah kunjungan audit, kmu cuma kirimtim kmu sajahabis itu. Beberapakali saya mintaketemu, kmu slalu nolak dan bilangkmu sibuk, tp kmu slalu menyempatkan diriketemu dgn mama. Saya tahu klo tunangan ini cumapura2 saja, tp kita masing2 adatugas ygharusdipenuhi, sayaharap kmu masih belum lupatugas kmu."
Awalnya Ina menatapnya dgn penuh kebingungan, tetapi ketikadiamendengar separoakhir dari omelannya, wajahnya berubah menjadi serius sebelumberkatadgn tenangdan jelas, "Saya memangsudah maafin kmu, Rev. Dan alasan saya knapa slalu terdengarterburu2 klo kmu telpon dan nggak bisa ketemu kmu adalah karena sayamemang lagisibuk sekali di
kantor. Soal kunjungan ke rumah kmu,selama6bulan ini sayaslalu hanyamengirimtimsaya ke rumah kmu, kecualiklo adamasalah besar atau audit.Dan karena audit sudah selesaidan saya nggak menerima laporan bahwa kmu ada masalah, ya sayanggak perlu dateng."
"Oh," adalah satu2nya kata yg keluar dari mulut Revel. Diaterlalu terkejut mendengar penjelasan Ina sehinggatak bisaberkata2. Semuakejengkelan telah lunturdaritubuhnya, meninggalkan rasabersalah yg mendalam.
"Tapi kmu benar, sayasudah lalaidalam menjalankan tugassaya. Saya minta P.A. sayabisa menghabiskan lebih banyak waktu dgn kmu. Kapan kmu akan memperkenalkan saya kepada publik?"
Revel mencoba memulihkan diridarikekagetannya dan berkata, "Sayaharus menghadiri acara penggalangan dana hariminggu tanggaldua bulan depan. Sayaberencana memperkenalkan kmu pada saat itu."
"Oke, saya akan kosongkan jadwal saya," ucap Ina tegas. "Oke," balas Revel sambil mengangguk.
Mereka kemudian hanyaterdiamdan salingpandang selamabeberapadetik, tdkadadari mereka yg bergerak meninggalkan dapur. Revelbersusah payah menahan diri agartdk menyapukan jari2nyapada bibir Ina yg kelihatan ekstramerah dan spertimintadicium malam ini.Diabaru sajaakan mengangkat tangannya ketikaSuti, pembantu rumah Ina memasuki dapurdgn membawa satu nampan penuh cangkir kotor.
"Mbak Ina,dicariIbu,"ucap Suti yg sedikit tersipu2 ketikamelihat bahwaRevel sedang sedangberadadidapurbersama Ina. Dia spertinya tdk sadarbahwa kemunculannya yg tiba2 sudah menggagalkan rencanaRevel untukmenciumanak majikannya itu.
Ina tersenyum kepada Suti,dan dgn satu anggukan pada Revel, Inakeluardaridapur meninggalkan Reveldgn Suti yg sedang memandangi diaseolah dewa. Revel memutuskan mengikutijejak Inadan segera meninggalkan dapur.
Seminggu stelah lamaran, desasdesustentang Revel dan "pacar"barunyamulai menyebar, tetapitdk ada ygbisa mengidentifikasi wanitatersebut. Hal ini membuat Revel tersenyum. Diatdk tahu dan tdkpeduli siapa yg memulaidesas desusitu, ygdia mau hanyalah agar gosip itu tersebardan tersebar cepat.
Atas saran pak Danung,Ina dan Revelmencobamengenalsatu samalain lebih jauh.Dimulai dgn Revelbertanya kepada Inaapakah diabisadatang ke apartemennyaagar merekabisa sama2 menuliskan namaorang2 yg mereka akan undangpadapernikahan mereka.
Meskipun Inadatangdari keluargabesar,tp daftar yg dibuatnyaberhentipadaangka150,
sedangkan daftaryg dibuat Revel sudah mencapaiangka 500. Ketika Inamenanyakan siapa saja yg ingin dia undangke pernikahan mereka, Revel dgn cueknyamenjawab bahwa mayoritasdariundangan itu akan jatuh kekalangan artis, kolegabisnis,dan media. Ketika Ina mengemukakan pendapatnyabahwa Reveltdk perlu mengundang sebegitu banyak oranguntuk sebuah pernikahan yg akan diakhiridalam masakurangdarisetahun lagi, Revel langsungkelihatan sangat tersinggung sebelum kemudian menjawab bahwa pernikahan.Ini adalah atasbiayanyadan diabisa mengundang siapa saja ygdiamau. Ina yg kesal akan komentaritu membalasdgn mengatakan bahwadia adalah laki2 dgn pikiran dangkal yg mengukursemuanyadgn uang.
Selama beberapahariRevel tdkmenghubungiInadan Inag merasabahwa Revel perlu diberipelajaran tentangkelakuannya yg mau menang sendiri, menolak meneleponnya terlebih dahulu.Akhirnya pada hari keempat,Helen memasuki ruangan bosnya dgn senyum lebar.Dia membawa serangkaian bungaasterdgn kartu yg bertuliskan "I'm sorry" dan dibawah kata2 itu adainisial huruf "R". Pertama2Ina merasakan kemenangan karenaRevel akhirnyamenyadarikesalahannya, kemudian perlahan2 disusuldgn rasaberbunga2.Dia baru saja akan menelpon Revel untuk mengucapkan terimakasih atasbunganya ketikadia sadar akan satu hal, yaitu bahwa Revel sedangbertingkah laku sebagailaki2 pengecut yg memilihjalan pintasuntuk meminta maaf.Dgnmenggunakan bunga dan kartu, Revel sudah meminta maaf,tanpa kehilangan hargadirinya.Dasar egois, geram Ina ygkemudian meminta Helen untuk mengembalikan bungaitu kepadapengirimnya. Tp karena pengirim bungasudah pergistelah menyerahkan paketnya,Ina akhirnya meminta Helen meletakkan bungaitu sejauh mungkin dari kantornyaagardiatdkperlu melihatnya lagi.
Duahariberlalu dan Inamasih kesaldgn perlakuan Revel ketika orang ygmembuatnyakesal itu menelponnya. Inaberdebat apakah dia mau mengangkatnya atau tdk,tp keingintahuan akan apayg akan dikatakan cowok itu padanya menangdan Inamenjawab panggilan itu.
"Ina?" TerdengarsuaraRevel diujung saluran telpon. "Ya, adaapaRev?" jawab Inadgn suarasetenangmungkin. "Kmu sudah terimabunga yg saya kirim?"
"Sudah."
"Terus?"
"Ya nggak terus,"tandasIna.
Stelah mengucapkan 3kata itu Inaberusaha sebisa mungkin menahan tawanya, diaberhasil melakukannya selama 5detik sebelum dia mulaitertawaterbahak2.Diatdk tahu knapadia mulaitertawa dan tdk bisa berhenti, mungkin karna 2bungkus M&Ms kacang yg baru dihabiskannya, yg kadargulanyabisa membuat orang jadihiper,atau mungkin karena mendengarsuaraRevelyg terdengarsperti layaknya laki2 ygtahu bahwamereka salah dan sedangmencoba meminta maaf,tetapitdktahu apakah permintaan maafnya akan diterima.
Revel kemudian sadarbahwa Ina sedangtertawa juga ikut tertawa. Alhasil,selama5menit ke depan merekatertawa bersama2.
"Saya mintamaaf soalkejadian tempo hari,"ucap Revel stelah tawa mereka reda."Boleh saya ke rumak kmu nantimalam? Kita perlu finalize daftar kmu supaya kita bisa mulai mikirin soal venue," lanjutnyadgn penuh harap.
Bersama dgn tawa itu,entah bagaimana,kemarahan Inapun surut. "Okeasal kmu berhenti menyinggung2 soaluangkmu lagi,"balas Ina.
Revel terdiambeberapadetik, seakan2 dia mempertimbangkan apakah dia mau protesatas tuduhan ini,tp akhirnyaIna mendengarnya berkata, "Iya, saya janji."
"Oke, saya tunggu kmu nantimalam,"balas Ina.
***
Malam itu mereka menyelesaikan daftartamu dgn damaidan mulaimembicarakan tentang gedung. Stelah diskusipanjang lebarakhirnyadiputuskan acara akan diadakan dirumah Revel, dan dgn begitu,tema garden partypun tercipta.
"Apa lagi ygkitaperlu bicarakan?" tanya Revelsambil menyandarkan kepalanya padabantal sofa. Diamendesah panjang sbelum kemudian melepaskan kacamatanyadan menutup matanya.
Percakapan tentangpernikahan mereka ini sudah melelahkan merekaberdua. Inatahu bahwa Reveltdk akan membantah klodia meminta weddingplanneruntuk membantunya merancangpernikahan ini, tp Ina adalah controlfreak, yaitu seseorang ygharus slalu memiliki kontroldalam situasi apapun,yg membuatnyatdk mudah percaya padaorang lain. Alhasil,diatdk beranimenyerahkan perancangan pernikahan sebesarinike tangan wedding planner,tdkpeduli seberapa profesionalnya mereka, mereka tetap orang asing yg diatdk kenal.
Ina melirik jam dindingdan berkata, "Kmu sebaiknya pulang,sekarang sudah jamsembilan lewat. Kitabicarakan hallainnyabesok saja."Diakemudian berdiridan mengangkat cangkir kotor ygtadinya berisi kopi, kedapur.Menyadariapa yg sedang dilakukan Ina, Revel langsungberdiridan menjulurkan tangannyauntuk mengambil cangkir itu daritangan Ina, tetapi Ina menolakbantuannya.
Sambilberjalan kedapurIna mendengarRevel membalas, "Sayabiasakok pulang malam.
Nggak ada ygnyariin juga dirumah."
Ina menggelengsambiltersenyum,rupanyaRevel sudah salah pahamdgn kata2nya.Dia berjalan kembali ke ruang tamu dan sambilbertolak pinggangdidepan Revel diaberkata, "Saya yakin kmu memang biasapulang malam,tp saya nggak biasa ada laki2 yg bukan keluarga bertamu di rumah saya selepas jam sembilan malamdan sebelum jam sepuluh pagi."
"Tapi saya initunangan kmu, I'mpracticallyfamily," bantah Revel. Dia kelihatan sangat tersinggung karena Inapada dasarnya sudah mengusirnya.
Ina mengembuskan napas putusasa. Masih adabanyak hal ygharusdipelajari Reveltentang dirinya,dan diatentangRevel. Merekaharuslebih mengenalsatu samalain agartdkadalagi kesalahpahaman tentang hal remeh spertiini.
"Rev, ada suatu hal pribadi yg saya mestibicarakan sama kmu, dan sayaminta kmu nggak merasa tersinggung stelah mendengar ini. Bisa?" tanya Inadgn sedikit ragu.
"Oke," ucap Revel sedikit curiga.
Sebelum dia kehilangankeberaniannya, Inaberkata, "Sayaadamasalah sama uang kmu." "Uang saya?"
"Uang adalah isu yg sedikit sensitif untuk saya," Ina mencobamenjelaskan. "Oke..."
"Saya adalahwanita mandiri yg mampu membiayai segala sesuatunya sendiri." Inamencoba mengukurreaksi Revel. Ketika diamelihat bahwaRevel hanyamenatapnyatanpaekspresi, dia melanjutkan,"Oleh karena itu saya merasa tersinggungsetiap kali kmu menyebut2 betapabanyaknyauangkmu. Saya mau kmu mengertibahwa saya setuju dgn perjanjian kita, bukan karena uangkmu, tp karenakitabisamembantu satu samalain. So, klokmu pernikahan kita inikelihatan tulusdan bisadipercaya di matamasyarakat,kmu jangan bikin saya kesal dgn menyinggung2 masalah uang kmulagi. Setuju?"
Revel kelihatan mempertimbangkannya dgn saksama sebelummengangguk. Dia teringat betapa marahnya Inastiap kalidia menyebut2 tentang uangnya, kini diamengerti alasannya.
"Klo kitabenar2 mau menolongsatu samalain dgn membuat hubungankita ini kelihatan tulusdan bisa dipercayadi mata masyarakat..." Revel sengaja mengulangkata2 Ina sebelumnyadan mendelik jenaka kepada Inayg sedangmencoba menahan senyum, "saya nggak mau dengar kmunyebut2 hubungan kita sebagai kawin kontrak. Mulai sekarangkita adalah Inadan Revel,dua orangyg akan menikah bulan Juninanti.Setuju?"
Ina kelihatan berpikir sejenak sbelum kemudian menjulurkan tangannyamenyalami Revel.
Ketika Revel menyambut tangan itu,inaberkata,"Setuju."
Dan dgn jabat tangan itu, Revel merasaspertiadakekuatan gaib yg mengikat perjanjian itu.
Tapi kata2 Ina selanjutnya menghapuskan rasagaib itu selamanya.
"Oke, sekarang saya mau kmu keluardari apartemen saya."
Revel berusahatdk menggeram ketikabangun dari sofadan dgn satu anggukan, dia permisi pulang.
Bab 12
The Ferocious Publik
Pada awalbulan april,Revel untukpertama kalinya akan memperkenalkan Ina kepada publik secara resmisebagai tunangannya,dan Inamengalami masalah untuk bernapas selama perjalanan menuju HotelMulia. Akhir2 inigosip tentang ReveldanLuna agak meredakarenaLuna sudah menarik diri dari sorotan mediadgn pulang ke Jerman. Sebagai gantinyagosip Reveldgn wanitamisteriusnya semakin gencar.Para wartawan yg tadinya sudah mulai bosan,mulai mengikuti Revellagi. Reaksi Revel yg tetap diamtetapi memberikan senyumanyg kelihatan spertiseorang laki2 yg sedangjatuhcinta kloditanya soal itu membuat orangsemakin penasaran padaidentitas wanita ini.
"Pokoknya senyumsaja sama wartawan. Besokpagi wajah kmu akan terpampangdimana2, jd jgn kaget." Suara Revel yg tenangseharusnyabisa menenangkan Ina,tetapi kenyataannya tdk bisamembantu degup jantungnya ygsudah tdk keruan.
Selama seminggu ini Inamendapatibahwa Reveladalah seorangtunangan yg penuh perhatian, dgn slalu menyisihkan waktu untuk betul2 mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat2nya. Selain itu, Revel ternyatacukup cerdas dan lucu.Pada satu detik diabisa mendiskusikan menu katering secara seriusdgn mengeluarkan komentar sperti,"Kitaharuspastikan bahwa semua makanan yg disajikan dimasakdgn EVOO, itu jauh lebih sehat daripadaminyak gorengbiasa. Oh yya, orangkatering mestidiingatkan supaya nggak menyalakan apiterlalu besar klomasak karena itu akan menyebabkan komponen EVOO pecah dan padadasarnya nggak akan adabedanya spertimasak dgn minyak goreng biasa klo itu sampaiterjadi." Dan padadetik selanjutnyaia mencoba meyakinkan Inabahwa lagu "LoveGame" milik Lady Gaga adalah lagu ygpaling sesuaidijadikan lagu tema pernikahan mereka. Pada dasarnya, selamaseminggu ini, Ina sudah melihat Revelhanya sebagai seoranglaki2 biasa yg bisa membuatnya tertawa daripada Revel,artis solo laki2 palingngetop diIndonesia. Tapimalam ini, Ina sadar kembali akan statusRevel dihadapan publikdan diamerasasedikit mual.
Mereka sedangdalamperjalanan untuk menghadiri acarapenggalangan dana ygbertujuan memberikan fasilitas yg lebih baikpadasekolah2yg berada didaerah terpencil diseluruh Indonesia. Inamelirik Revel yg mengenakan jas warnahitamdgn dasi kupu2. Revel kelihatan cukup nyaman mengenakan pakaian resmiitu, sedangkan Ina merasa ingin menarik bagian atas tube dress berwarna ungu tuayg dikenakannya agartdk merosot ke bawah. Inamerasa risi dgn pakaian yg menempelpadatubuhnya itu.Diatahu bahwa didunianyata,orangtdk bisa mengubah dirinya hanya dgn pakaian,tetapiini duniaentertainment,pakaian yg mereka kenakan,make-up, gayarambut,perhiasan, mobil,bahkan laki2 yg menggandeng tangan mereka mendefinisikan statussosial mereka. I can't dothis. Ican't, I CAN'T,teriak Ina
dalamhati. Ina membayangkan wajah kolega2nya, Marko,dan pak Sutomo dikantor besok pagi ketika melihat wajahnyaditabloid dan acaragosip TV,dan isiperutnya langsung salto beberapakali. Apamereka akan percayapada sandiwara ini? Mereka semuatahu bahwa dia adalah orang yg palingberetika ygpernah mereka temui,diatdk akan pernah tertangkap basah memacari kliennya.
Dan apa ygakan dilakukan orangtuanyaklo sajamereka tahu akan kebohongan ini?Mereka akan menguncinyadidalam ruangbawah tanah dan tdk memperbolehkannya keluarlagi sehinggaberkesempatan mengambil keputusan yg akan menghancurkan hidupnya. Revel sebaiknya mencaritunangan yg lain sajakarenadia tdkbisa melakukan ini.Sebelum dia kehilangan keberaniannya, Ina langsung berteriakkepada sopir Revel, "Pak,bisa stop mobilnyadipinggir, sayamau turun."
Revel yg dudukdi sebelah kanan terlihat kaget dan langsungmeraih lengan kanan Ina. Tangan kiri Inasudah menggenggam gagangpintu, siap menariknyabegitumobil itu berhenti. "In, knapa?"
"Rev, saya nggak bisa,"ucap Ina cepat sambilmenunduk, menolakmenatap Revel. Klo saja dadanya tdk terasa sperti akan meledak, Ina mungkin akan menghargaibetapalapangnya lantaimobil itu.
"Nggak bisa apa? Keacara ini? Kmu sakit?" Revelterdengar khawatir.
Ina mengangguk. Dan Revel langsung meminta sopirnya agar menepi yg dibalas dgn, "Wah, ini mobilnyanggak bisagerak, mas Revel, jalanan macet."
Ina memegangidadanyauntuk mengontrolnapasnya. Kalung yg dikenakannya sperti mencekiknya dan dia berusaha melepaskannyadari lehernya.
"Get this off me.Pleaseget thisoff," teriak Inamulai panik ketikadiatdkbisa menemukan kait kalungtersebut.
Revel berhasil melepaskan kalung itu dgn cekatan dan mengantonginya,tetapiIna spertinya tdk sadar akan halitu karenadia masih berteriakpanik, "Tolonglepasin. Saya nggak bisa napas."
"Ina, kalungnya sudah dilepas." Revel merasakan kepanikan yg menyelimuti Inatanpa menyentuh bagian tubuh Inasama sekali, Revelberkata, "In,tenang, In.Oke, napaspelan2. Bilang ke saya ada masalah apa?"
Revel tdk mendapatkan jawaban ataspertanyaannya, diahanya mendengar erangan Ina. Ina
bahkan tdk mendengarpertanyaan itu,diasudah tenggelam dgn kegalauan hatinyasendiri. Bagaimana mungkin diasetuju melakukan ini? Didalam kegelapan mobil,Revel tdkbisa melihat bahwa seluruh tubuh Ina sudah gemetaran, tapidiamenyentuhnya untuk menenangkannya.
"Ina, kmuknapa gemetaran kayak begini?" ucapnya dan tanparagu2, dia langsung mengangkat tubuh Ina yg kecil ke dalampelukannya dan duduk ditempat yg tadi diduduki Ina.
Dia membiarkan keduakaki Ina menggantungdisbelah kanan.Pertama2 tubuh Ina masih gemetarandan tegang,tp lama-kelamaan napasnya kembaliteraturdidalam pelukannya. Wajah Inaterlihat pucat di balik make-up tipis ygdikenakannya. Adatitik2 keringat pada keningnya. Hilangsudah wanitapenuh percaadirig diatemui stengah jamsebelumnya, yg tinggal adalah wanita g ketakutan.DalamhatiRevel menyumpah. Dia sudah terlalu sibuk dgn rencanamemperbaiki image-nya,sehingga tdk mempertimbangkanperasaan Inayg mungkin belum siap untuk berhadapan dgn publik.
Sambil mencoba untukmenavigasi lalu lintasygpadat, Nata,sopirRevel,memerhatikan kejadian yg sedang berlangsungdarikaca tengahmobil.Nataadalah salah satu pegawai lama mamaRevel yg sudah mengenal Revel semenjak diamasih SD.Natasebetulnyaadalah sopirpribadi ibu Davina,tetapi karena malam iniRevel memerlukan sopir,maka dia menawarkan diriuntukmembantu.Natabersyukur bahwa Revel akhirnya menemukan seorang wanitamuda dari kalangan nonselebritiyg kelihatan baik dan tahu sopan santun untuk dipacarinya.MbakIna samasekali tdk menyadari dampak ygdimilikinya terhadap Revel yg pada dasarnya sudah bersusah payah untuk tdk melongo ketikamelihatnya malam ini. Natatdkpernah melihat Revel tdk bisaberkata2 dihadapan wanita sebelumnya, sehinggareaksi Revel membuatnyaterkekeh dan harusterdiam ketika menerimapelototan dari Revel.
Di dalampelukan Revel, Ina merasa terlindungi,dan dgn itu akhirnyadiabisa mengontrol reaksi tubuhnya. Lambat laun mualnya mulaihilang dan pikirannyatenang kembali. Ina menarik napasdan bisamenciumaromacologne Revel yg sangat maskulin. Percampuran aroma itu dan usapan tangan Revelyg naikturunpadapunggungnya, menenangkan.Dan tanpa dia sadari, kelopak matanya sudah tertutup dgn sendirinya. Ina merasakan kehangatan sekilaspadakeningnya, sperti kecupan yg biasadiberikan mama padanya sewaktu diamasih kecilklo dia sedangsakit. Merasa nyaman dgn dgn posisinya, Ina mendesah panjang.
"Mas, apamasih mau pergi, apamau pulang saja?" Tanya Nata.
TanpaInasadaripakNata sudah berhasil menepikan mobildan kendaraan itu kinidalam
posisi diam meskipun mesin masih dihidupkan.
"Pulangsaja,pak. Antarmbak Inadulu balik ke apartemennya," jawab Revel tegas. "No," ucap Inalemah sambil menggeleng.
"In, wajah kmu pucat dan kmu bilangkmu sakit,kita lebih baik pulangsaja."
"Nggak, saya sudah baikan," kali ini suara Inaterdengarlebih jelas. Diaberusahaturun dari pangkuan Revel. "Saya sudah janji untuk menemani kmu ke acara ini, saya harus menepati janji saya,"bantahnya.
"Kmu nggakusah..."
"Kmu sudah menepati janji kmu. Sekarang giliran saya," potong Ina.
Revel mengerutkan keningnya ragu. Inayakin bahwa dia sedang memperhitungkan konsekuensi ygmereka akan hadapi klo misalnyadia memutuskan untukmenunda perkenalan Ina kepadapublik, dan Ina mencobamembantunya membuat keputusan.
"Just giveme a minute untuk menenangkan diri," pinta Inadan mulaimengambilnapas dalam2 dan mengeluarkannyaperlahan2. Keheningan menyelimutiinterior mobil selama beberapamenit. Reveldan pakNata dgn sabar menunggu hinggaInabisalebih tenang. Revel menyodorkan saputangannyadan menunjuk kening Ina,tp Ina menggelengdan mengambilselembartisu dari dalam clutch-nya.
"Saya nggak mau ngotorin saputangan kmu dgn make-up saya, but thankyou," jelas Ina ketika melihatkebingungan pada wajah Revel.Perlahan2 diamenyentuhkan tisu itu ke keningnya,berhati2 agartdk merusak make-up-nya.
Revel memerhatikan bahasa tubuh Ina yg lambat laun mulailebih rileks. Kerutan pada keningnya sudah hilangdan diatahu detik dimana Ina siap sbelumdiaberkata, "Kmu mau kalung kmu?" Ia mengeluarkan kalung itu darikantongnya.
Ina menyentuh dadanya,seakan2 baru sadar bahwa dia tdk lagi mengenakan kalungnya.Dia baru akan meraih kalungitu ketika Revelsudah memegangduaujungkalunh itu dan tanpa berkata2 menyuruh Inamenunduk agardiabisamengalungkannyapada lehernya.
Revel menahan napas selama melakukan ini,karena dia tahu bahwa klodia menghirup udara,diaakan mencium aromastroberi,dan itulah halterakhir yg dia perlukan malam ini. Sebelumnya, ketika Ina sedangdudukdiatas pangkuannya,diaberusaha sebisa mungkin mengontrolreaksitubuhnya. Diaberharap bahwaInatdk merasakan detakjantungnya yg smakin cepat stiap detiknya, terutama ketika Inamenoleh dan menguburkan wajah pada lehernya. Diahampir saja berkelakuan spertipasukan Troya ketika menyerang Sparta,yaitu
mengambilapa saja ygdia mau dgn paksa,tanpamemedulikan perasaan orang2 g diserang. Untunf saja Revelmengangkat kepalanyadan tatapannyabertemu dgn tatapan pak Natadi kaca tengah. Tatapan pak Natamengingatkannyauntuk menjagasopan santunnyasebagai laki2. Akhirnyadiaharuspuasdgn hanya mencium keningIna.
Setelah berhasilmemesang kait kalung itu Revelburu2 menjauhkan kepalanya dariInadan membiarkan Inamelakukan beberapaperubahan padaletak kalungitu.
Dengan satu embusan napas, Inaberkata, "Oke,saya siap." Dan mobilitu pun bergerak lagi menuju destinasinya.
Revel memintapak Natauntuk ngedrop mereka di lobi,bukannyadipintubelakang,hari ini dia memerlukan sorotanmediauntuk menyukseskan rencananya.Dengan anggukan dari Ina, Revel membuka pintu mobildan turun. Kerlipan blitz kameradan teriakan wartawan yg menanyakan berbagaimacam pertanyaan langsung menyerangnya, tp Revel tdkmenyadari inisemua karena ketikadia mengulurkan tangannya untuk membantu Ina turun dari mobil, dia tdk melihat Ina.Yg dia lihat adalah orang lain yg mengenakan gaun potongan tube panjang berwarnaungu,gaun ygdikenakan Ina.Dia kini mengerti knapaungu spertiini seringdisebut sebagairoyal purple, karena Ina kelihatan spertiseorang ratu, yg menjadikan Revel sebagairajanyadan diamerasabanggabisamemegang posisi itu.
Ketika Inaturun dari mobil, dia mengulurkan tangan kirinyadan secaraotomatis memamerkan cincin berlian yg melingkari jarimanisnya. Sesuatu yg Revelyakin dilakukan oleh Inadgn sengajaagar orangbisamelihat betapa besarnyaberlian itu.Dengan begitu perhatian wartawan terpaku sekejab kepadatangan Ina. Stelah wartawan puas memotret cincin itu,perhatian mereka beralih kepada Ina yg kini sudah berdiritegakdi sampingRevel. Tangan kanannya di dalam genggaman tangan Revel. Kalungemas ygpanjangnya mencapai belahan dadamengundang perhatian orang kepada kulit bahu dan dadanya g putih bersih dan halus.Senyum yg terukir pada wajah Ina kelihatan ramah,tetapitdk mengundang pikiran ygtdk2. Senyuman seorangprofesional. Dia bahkan tdk kelihatan terkejut dgn semuaperhatian g sekarang tertuju padanya, seakan2 diasudah seringmenghadiri acara spertiini.
Revel dan Inasalingtatap selamabeberapadetik, kemudian Ina tersenyum dan Revelbisa mendengarapayg adadipikiran Ina, "Here we go". Revel membalas senyum itu dan mengangguk. Kemudiandgn sangat berat hati diamengalihkan perhatiannya dari wajah Ina kepadapara wartawan yg sedangmencobamenarik perhatiannya.
"Apa kabar,mas Revel?Sudah lamanggak kelihatan,"ucap salah satu wartawan tabloid membuka aruspertanyaan.
"Memanglagi lebih sering di studio untuk rekaman. Klonggak penting sekali saya nggak
akan keluar,"jawab Revel ramah.
"Tapi malam ini sempatkeluar, ya?" ledek wartawan lain.
"Iya dong, kan untuk amal," balas Revel serius, membuat wartawan ygtadinya meledeknya kelihatan malu.
"Kita dikenalin dong sama temannyamas Revel," sambungseorang wartawan perempuan yg Revel tahu bekerjapada sebuah acara gosip.
"Ini Inara,"jawab Reveltenang.
Beberapawartawan masih melemparkan beberapa pertanyaan lagi, ygdijawab oleh Revel dgn sabardan penuh humor. Inamendapatibahwa semakin lamaRevel berdiridan menjawab pertanyaan mereka, semakin terkesima wajah para wartawan.Spertinya kejadian ini adalah sesuatu yglangka bagi mereka. Mereka bahkan tdk menghiraukan tamu2 penting lainnya, sperti walikotaDKI Jakarta,seorang jutawan yg baru sajameninggalkan istrinya dan mengawini seorangpenyanyi, seorangbintang sinetron yg menjadi istri kedua seorang politikusdan kinisedanghamil,beberapaartis ygmengenali Revel karena Ina melihat mereka melambaikan tangan padanyadan menatap Inadgn tatapan ingin tahu,dan banyak orangpentinglainnya, ygdatang stelah mereka.
Akhirnya para wartawan sudah bosan berbasa-basi dan mengajukan pertanyaan yg sudah ada di pikiran semuaorang.
"Mas Revel, mbak Inarapacar barunyamas, ya?"
Tubuh Ina menegang, menunggu jawaban Revel.Dia harus siap dgn apapun yg dilakukan atau dikatakan oleh wartawan stelah pengumuman ini.
"Bukan, Inarabukan pacar saya," jawab Revel.
Spertipaduan suara, Inamendengarkata, " Ooohhh..." dan diaharus menahan diriagartdk cekikikan. Revel memang suka ngisengin wartawan.
"Inara adalah tunangan saya," sambung Reveldgn suaradatar ygdisambut dgn kesunyian dan tatapan tdk percayadaripara wartawan.
Kemudian ketika semuaorang menyadari apa ygbaru dikatakan Revel, mereka melemparkan pertanyaan bertubi2.
"Sudah brapa lamapacaran?"
"Knapa Inaranggak pernah kelihatan sebelumnya?"
"Kapan tunangannya?" "Siapakah Inara?" "Ketemu dimana?"
"Apakah Inara wanita ygseringdigosipkan sebagai 'pacar' Revelakhir2 ini?"
Setelah beberapamenit,Ina mulai merasapertisedangmelalui sesitanyajawab yg dialalui sebulan yg lalu dgn keluarganya. Diasedang memerhatikan wajah parawartawan yg kini kelihatan dapat dipertukarkan satu samalain,ketika dia mendengarseseorang bertanya, " Apa sudah adarencanamenikah?"
Ina agak terkejut ketikamenyadaribahwa pertanyaan itu ditujukan padanya, bukan kepada Revel. Para wartawan ygmelihat interaksi ini langsungterdiamdan menunggu jawaban Ina. Dia ragu sesaat,tp ketika Revel mengeratkan genggemannya,diaberkata," Klo tdk ada halangan, kamiberencana menikah bulan Junitahun ini."
Begitu Ina menyelesaikan kalimatnya Revel langsung menggeretnyamasuk ke dalam gedung, meninggalkan ledakan pertanyaan lain dari kumpulan wartawan.Banyak dari mereka yg tahu bahwa adalah percuma meneriakkan pertanyaan mereka lagi, karenanya mereka langsung sibukdgn HP, menelpon produser merekaatau mengirimkan SMSkepada editor mereka.
***
Ina mendesah panjang ketika diaduduk kembalidi dalam mobil Revel3jam kemudian. Stelah apayg diabaru lalui, interior mobil ygterbuat darikulit berwarna abu2 itu memberikan ketenangan yg diabutuhkan. Dia slalu tahu bahwa Revelbanyak fansnya,tapi dia tdk menyangka bahwa fans Reveltermasuk istri walikota Jakarta dan stengah daritamu yg datang ke acaraamalmalam ini.Entah bagaimana mereka bisatahu bahwa diaadalah tunangan Revel secepat itu, karena merekabaru saja meninggalkan parawartawan dan memasuki ballroomketika orang mulaimenyalami merekadan mengatakan, "Congratulation". Mereka semuamau mengenalwanita gberhasil menggeret Revel ke pelaminan. Ina kewalahan mencobamenjawab pertanyaan mereka yg datang bertubi2.
"You okay?" Ina mendengar suaraRevel.
"Yeah, cuma sedikit capek," balas Inasambilmenolehkan kepalanya,menatap wajah Revel. Dia sudah melepaskan dasi kupu2nya. "Kmu gimana bisa melakukan inistiap hari sih?" tanyanya.
Ina betul2 tdktahu bagaimana Revelbisamelakukannya. Semuakamera yg slalu tertuju padanya, memerhatikan semua gerak geriknya? Ina tdk akan pernah merasa comfortable
dgn kehidupan spertiitu,salah2 diabisajadiparanoid untuk keluar rumah. Takut bahwa orang akan mengambilfotonyaketikadia sedangmembuangsampah sembarangan atau lebih parah lagi,mencium ketiaknyauntuk memastikan bahwa deodorannya masih wangi.
"Well, saya nggakharusmelakukan ini stiap hariuntungnya," balas Revelsambiltersenyum. Melihat wajah Inayg jelas2 tdk yakin dgn omongannya, Revelmenambahkan, "Saya sudah bekerjadidunia entertainment selama lebih dari10tahun, jd saya sudah terbiasa. Kmu nanti juga terbiasa."
Ina yakin bahwa diatdkakan mengatakan apa2 kepadaRevel. Dia kinibetul2 menghormati para artis yg slalu bisa keliatan bersahabat dan penuh senyum klo ditemuioleh media, karena ternyatapekerjaan itu tdk mudah. Wajahnya sekarang sudah kramkarena harus memasang senyuman ygterasasangat tdk natural sepanjangmalam.
"You were great tonight," pujiRevel.
Ina melirik kepadaReveldan berkataragu, "You think so?"
Revel mengangguk pasti."Makasih yasudah nemenin saya malamini."
"Oh, noproblem.Sori yaklo saya freak-out sbelumnya. Won't happen again. I'm promise."
Revel mengangguk. "What was that all about anyway?" tanyanya.
"Awalnya cuma khawatirtentang acaraini,tp kemudian saya mikirin hal2 lain jugadan akhirnya jd panik."
"Hal-hal lain spertiapayg bikin kmu panik?" Revel memundurkan letak kursinya dan menarik sebuah leveruntuk menaikkan foot rest.Dia meletakkan keduatangannyapada arm rest sbelum kemudian memutar bagian atas tubuhnya dan menatap Ina.
Ina terkejut oleh perubahab bentuk kursi berkata, "Wow," dgn kagum.
Revel menatap Inadgn bingung,dan semakin bingung ketikadiamelihat Ina sedang meraba2 seluruh bagian kursi yg didudukinya. "Kmu ngapain?"tanyanya.
"Sayamau buat kursisaya jadikayak kmu. Gimana caranya ya?" "Ada semacamleverdi sbelah kanan kmu ygbisakmu tarik. Ketemu?"
Revel melihat wajah Inayg sedangberkonsentrasi mencarileveritu. "Ah,ketemu."
Dab satu detik kemudian didepan matanya, Revelmelihat Ina melakukan hal yg sama yg baru sajadia lakukan pada kursinyasambilmemapakan wajah penuh ketakjuban. "This is like the most comfortable car seat Ihaveever sayon,"ucapnya stelah beberapamenit menaikkan dan menurunkan foot rest.
Mendengar komentariniRevel tertawa. Inakeliatan spertianak kecil ygbaru sajadiberikan mainan baru. Wajahnyayg biasanya serius kinipenuh senyumtakjub,dan meskipun diatdk bisa melihatnya,tp diatahu bahwamataInapasti sedangberbinar2. Kebanyakan wanita slalu mencobaagar keliatan sophisticated sehingga mereka jarang mau menunjukkan kekaguman mereka akan sesuatu,tp Ina,diatdkmalu memperlihatkan ketidaktahuannya. Tidak adakepura2an dalam proses membuat laki2 sperti Revelkagumpadanya.
"Siapapun ygmenciptakan mobil ini adalah seorang jenius," kata Inasambil nyengir.
Revel mendengus ketikamendengarkomentar ini, mencoba menahan tawa. Tak lama kemudian mereka sudah sampaidi lobigedungapartemen Ina.Merelakan Inakeluardari mobilnyaadalah haltersulit ygpernah dilakukanRevel seumurhidupnya.
Bab 13
The Long Awaited Wedding
Selama beberapaminggu stelah malam acaraamal itu, Revelmencoba sebisa mungkin menghindariIna.Mereka memang masih munculdibeberapaacarapublik lainnya stelah itu, tapi Revel berusaha membawa Ina ketengah keramaian agardiatdk harus sendirian dengannya.Dan kko adasituasidimana mereka hanya berdua saja,diamencoba menjaga percakapan merekaagartetap profesional.Diatoh tdk perlu tahu brand kopi kesukaannya, warna favoritnya,ritualapa yg dia biasa lakukan sebelum tidur, kapan pertama kali dia dicium oleh laki2,dan yg jelasdiatdk perlu tahu apakah Inalebih suka menggosok gigi sbelummandi atau sesudah mandi. Tapi semakin dia menghabiskan waktu dgn Ina,smakin banyak pertanyaan bersifat pribadiyg diaingin tanyakan padanya,dan itu membuatnya freak-out.
Selama ini orang slalu menyangka bahwa dia phobia dgn komitmen, oleh sebab itu dia masih juga belummenikah, tp sbetulnyaapayg dia takutkan bagi dirinya adalah kehilangan kontrol. Itu sebabnyadiatdkpernah mau memacari wanitayg suksesdanmandirisperti Ina, karena meskipun diamenyukai tipe wanita spertiini,tetapidiatdk bisa membiarkan dirinya mencintai mereka. Kebanyakan wanitaspertiinisudah terlalu terbiasahidup sendiri yg penuh dgn rutinitasdankontrol,sehingga mereka mengalami masalah dalam mencari pasangan yg ideal karenamereka menolak mengompromidirimerekauntuk seorang laki2 yg akhirnya hanya akanmengontroldirimereka. Dan inilah karakteristik yg diahormatidari seorang wanita,seseorang yg tdk malu2 mengeluarkan pendapat atau argumentasi klodia melihat sesuatu yg tdk padatempatnya.Tapimelihat hubungan papadanmamanya, Revel tahu bahwa wanita jenisIna akan membuatnya kehilangan kontrolakan kehidupannya sbelumakhirnyameninggalkannya patah hatidan kecewa, seperti mamamengecewakan papa.
Diatdk pernah ada masalah menghindariberhadapan dgn wanitatipe Ina,karena slalu mempunyaipilihan untuk memutuskan hubungan itu sbelummenjaditerlalu serius. Tapi dgn Ina, dia stuck. Mereka akan segera menikah, yg brartibahwa mereka akan tinggal sama2, dimanadiaakan bertemu dengannya stiap hari. Bayangan bahwadia tdk bisalagi menghindariInastelah mereka menikah membuatnyapanasdingin.
***
Bulan Junipun tibadan pernikahan paling menggemparkan Indonesiasepanjangtahun akan dilaksanakan. 75% wanita di Indonesia siap untukmembunuh Ina semenjak pertunangan mereka diumumkan pada bulan April,tp jumlah itu sekarang sudah naikmenjadi 90%. Seumurhidup Inatdk pernah merasakan permusuhan blak2an dariorang2 yg bahkan tdkdia
kenal. Komentaryg dilemparkan oleh masyarakat tentangnya kebanyakan terdengar sinis dan tdkbersahabat. Meskipun begitu, Inatdk menyalahkan parapemberikomentar,karena daripandangan mereka,dia adalah wanitayg sudah merebut Revel dari mereka. Ina slalu mengingatkan dirinyabahwa klo sajadia sudah pacaran dgn Revellebih lama, maka masyarakat mungkin tdkakan terlalu terkejut dan bisa menerimanyadgn tangan terbuka,tp dia tahu bahwa itu tdkbenar.Merekatetap akan membencinya,tdkpeduli apayg dia lakukan.
Beritatentangpernikahan mereka sudah tersebardimana2 smenjak mereka mengumumkannyaAprillalu. Terkadangberita itu penuh dgn fakta, contohnya informasi tentangnamakedua mempelaidan lokasipernikahan mereka,tetapibanyak juga beritayg mengada2, spertiketikasatu tabloid melaporkan bahwa ada konfrontasiantaraLuna dan Inara karena memperebutkan Revel, sesuatu g jelas2 tdk pernah terjadikarena Lunabahkan tdk ada diJakartasepanjang bulan menjelangpernikahan. Awalnya Inamerasa agak sedikit terganggu dgn semuaberitatdkbenarini,tetapiRevel mengajarkannya satu trik yg ampuh, yaitu tdk menghiraukansemuaberita ygtdk benar itu.
Dari semuaorangyg mendengarberita pertunangan mereka, yg paling shock tentulah orang2 kantor Ina.Terutama Marko yg awalnyamerasa sangat tersinggung karenaInatdk pernah menceritakan apa2 tentang Revelpadanya. Karenatdk bisamenceritakan apa yg sbenarnya terjadi, Inaharus mengarangceritabahwa pak Danung-lah ygmemintanya menyimpan rahasia ini sampai Revelsiap untukmengumumkannyakepada publik. Ina bersyukurbahwaMarkokelihatan bisamenerimapenjelasan itu.Dalamhati Inameminta maaf kepadapak Danung karena sudah menyalahgunakan namanya.Marko tdk menyinggung2 soal Lunadan bayinya. Memang Eli dan Sandratdkbisa menahan diri untuk berceloteh ke semua orang yg mau mendengarnya begitu tahu Revelbukan ayah bayi Luna. Untung sajaInaberhasilmengontrolkeadaan sbelum mereka mengatakan bahwaDhani-lah ayah bayinya Luna. Inabersyukur bahwa semua staf di kantornya diwajibkan menandatanganisurat perjanjian non-disclosureketika merekadipekerjakan, yg menyatakan bahwa mereka tdkboleh membeberkan informasi apapun tentang klien2 mereka kepada publik, karena klo tdk, Ina yakin bahwa perusahaan mereka pastiakan sering kenatuntut.
Tentu sajasemua koleganya ingin tahu bagaimana hubungannya dgn Revel akan berdampak kepada status Revel sebagai klien. Inaberpikir bahwa pak Sutomoakan memecatnya karena sudah melanggar etika bisnis, tp ternyata ketika Ina sampaidi kantorhari Senin pagi,beliau hanya memeluk Inadgn hangat dan mengucapkan selamat padanya. Ketika Inaberusaha mintamaaf padanyadgn mengatakan bahwa Revel kemungkinan besarharus mencari kantor akuntan publik lain stelah mereka menikah, pak Sutomo hanyaberkata, "Klien slalu datang dan pergi,tp kmu, nah,kmu nggak adagantiny." Selain itu beliau bahkan memperbolehkan Ina membantu transisi Revel,ibu Davinan dan MRAM ke perusahaan
akuntan publik lain bulan depan. Untuk pertamakalinya stelah beberapatahun belakangan ini, Inamerasadihargaioleh bosnya.
***
Acara ijab dijalankan cukup private dgn hanyadihadiri oleh keluarga. Selama ijab Inatdk bisamenatap Revelsama sekali. Diatakut klo diamelakukannyamaka semua orang akan bisa melihat kebohongan darisemuaini. Ijab berlalu dan akhirnya Ina bisaberistirahat sbentar sbelumresepsi pernikahannya yg akan dilangsukan pukul7malam.Diamenatap pantulan wajahnya padacermin di salah satu kamar tidurdirumah Revelyg sudah disulap menjadikamarpengantin. Kamaritu terletak diujung koridorpanjang,persis 180derajat dari kamartidur Revel. Ketika ibu Davinamemperlihatkan kamar ini padanya, Ina langsung jatuh cintapadasuasananya. Susunan kamar itu sama persis dgn kamar Revel, tetapikamar ini kelihatan lebih hangat dgn nuansa putih dan biru muda.Padasatu dinding Inamelihat sejejeran fotohitamputih didalam bingkai warnahitam ygtertatadgn rapi. Ina baru menyadaribeberapa menit kemudian bahwa anak laki2 yg adapada stiap foto adalah Revel.
"Ini kamar main Revelwaktu dia masih kecil. Diabisa main disini sampaiber jam2.Entah main dgn mobil2an,perang2an,masak2an..." Ibu Davinatdk menyelesaikan kalimatnya, hilangdalammemorinyasendiri.
"Revel suka main masak2an?" tanya Ina,mencoba tdktertawa terbahak2.
"Oh ya. Diamintapapanya ngebeliin diaEasy Bake Oven waktu diaumur10tahun dan slama sebulan dia nggakberhentibikin chocolate chip cookies sampaiakhirnyasemuaorangdi rumah ininggak pernah mau lihat kue itu lagi." Ibu Davinatertawa terkekeh2 ketika menceritakan tentangkeantikan anaknya,tp kemudian wajahnya menjadisendu ketika melanjutkan kisahnya.
"Revel itu anaknyapendiamdan suka menyendiri.Dianggak punyabanyakteman karena saya terlalu strick dgn dia soalurusan pergaulan.Waktu sayadan papanyacerai,dia smakin menarik diridaridunia luar. Saya tahu perceraianitu betul2 memengaruhidia yg memang lebih dekat samapapanya, tp harustinggaldgn saya. Di mata Revel,papanya adalah..
Superman... yg bisamelakukan apasaja. Tapi saya... dia nggak pernah suka sama saya. Dia hormat dgn saya karenasaya ibunya, tp dianggak pernah betul2 sayangsama saya. Nggak spertidiamenyayangi papanya."
Ibu Davinaterus membelakangi Ina selama mengatakan ini semua. Dia memilih memandang ke luar jendela,bukan karenadia ingin berlaku tdk sopan terhadap Ina,tetapi karena dia tdk mau Inamelihat betapasusah baginya membagicerita ini dgn oranglain.Meskipun begitu, Ina bisamembaca perasaan ibu Davinahanya dgn memerhatikan perubahan postur tubuhnya yg smakin membungkuk, seakan2 dia sedangmengangkat beban berat. Klo saja
ibu Davinaadalah wanitatipe ygbisa dipeluk, Inamungkin sudah melakukannya,tp diatahu bahwa calon ibu mertuanya inihanya menginginkan seseorang untuk mendengar curahan hatinya, itu saja.Dan Inamencobasebisamungkin menjadipendengarygbaik.
"Hubungan sayadgn Revel sedikit membaik sewaktu diapulangdariAmerika. Dia belajar menoleransi saya,tp kemudian papanya sakit sbelum meninggal setahun kemudian. Revel nggak pernah maafin saya yg nggak mau rujuk sama papanya,bahkan waktu beliau sakit. Saya jauh lebih muda waktu itu, jd ego saya masih selangit. Setelah bertahun2 cerai,saya masih dendamdgn mantan suami yg sudah menceraikan saya. Dan dgn begitu, sayasudah menghancurkan hati Revel."
Ibu Davinamemutartubuhnyadan perlahan2 berjalan kearah Inayg berdiri ditengah ruangan. Beliau berhentisekitar stengah meterdidepan Inadan berkata," Saya percaya sama kmu. Sayapercayakmu bisa jagain Revel. So, please trto keep half of hisheart intact, because I've broken theother half a longtime ago." Inabelumsempat berkata apa2 ketika ibu Davinasudah menghilang dari kamar itu.
***
Ina mengembuskan napasnya mengingat percakapan itu.How did I get into this mess in the first place?pikirnya. Setahun yg lalu diaadalah seorang wanita sukses ygmemiliki rencana hidup,tp kemudian diabertemu dgn Reveldan smenjak itu hidupnya jd jungkir-balik. Ina mengalihkan perhatiannya padajarinya yg kinidilingkari oleh cincin emaspolosdan hatinya terasaberat. Stelah percakapan dgn ibu Davina,dia kini memandang Reveldgn kacamata baru.Dan apayg dialihat membuatnyaingin menjaditemannya, menjadi seorang pendengarklodiaperlucurhat,memberikan pelukan klodia sedangsedih, dan menepuk punggungnya klo dia memerlukan dukungan. Inasudah mencobabeberapa kali untukbetul2 memahamilaki2 ini dan terkadang diasukses menembus baju bajayg dikenakannya,tp stiap kaliInapikir bahwa dia sudah membuat suatu kemajuan,tiba2 Revelakan menarik diri dan meninggalkan Ina kebingungan dgn reaksina.Dia sedangmerenungi ini ketika terdengar ketukan haluspadapintu kamar.
"Come on in,"teriak Ina.
Pintu terbuka dan Revelmelongokkan kepalanya."Hei, saya cumamau cek bahwa kmu baik2 saja,"ucapnya.
Ina memutartubuhnyamenghadap pintu sambiltersenyumketika menyadari apa yg sedang dilakukan Revel,diamencoba memastikan bahwa Inatdk kabur sbelumresepsi. "I'm fine," balas Ina.
Kemudian diluar sangkaan Ina,Revel melangkah masuk ke dalamkamardan menutup pintu di belakangnya. Hal ini membuat Inaterkejut karena selamaberminggu2 Revel spertinya
mencobamenghindarinya spertidia adalah seorang pesakit kusta.Revel sudah melepaskan jas dan dasiyg diakenakan beberapajam yg lalu saat ijab, kinidiahanyamengenakan celana hitamdan kemejaputih,yg 3kancingpaling atas sudah ditanggalkan dan lengan kemeja yg dilipat hinggake siku.
"Kamar inikelihatan lain," ucapnyasambilmemerhatikan sekelilingnya.
"Mama kmu yg dekorasi.. dgn sedikit input darisaya," jawab Inasambilikut menatap sekeliling kamarnya.
"Apa input dari kmu?"
"Saya mintasupaya foto2 kmu nggak diturunkan." Ina menunjukdindingtempat foto2 itu berada.
Revel berjalan menuju dindingitu dan selamabeberapamenit diaterdiam,memerhatikan foto2 itu satu per satu.Perlahan2 Ina berjalan mendekatiRevel.
"Ini fotokmu waktu umur brapa sih?" tanya Inasambil menunjuk kepadasebuah foto yg memperlihatkan Revel sedangdudukdiatas sepeda rodaempat. Inamelihat reaksitubuh Revel yg jd sedikit kaku ketika mendengar suaranya. Khawatirbahwadia sudah berdiri terlalu dekat, Ina mengambildualangkah menjauhinya.
"Mmmhhh.. itu wakti saya umur5tahun.Papabaru beliin saya sepedapertama saya. Selama berbulan2 sayanggak mau lepasdari sepeda itu."
Ina mengangguk. "Kloygini?" Ina menunjuk kepada satu foto lagidimanaRevel sedang nyengir sambilmenunjuk kepada gigiompongnya.
"Hehehe.. itu waktu sayabaru kehilangan gigi saya karenajatuh darisepeda itu. Bukannya nangis, sayamalah bangga dgn keompongan saya." Revel tertawaterkekeh2 dan suara tawanya menjangkitiIna.
"Gosh, sayaternyata gendut bgt ya waktu kecil,"ucap Revel.
Ina tertawa ketika mendengar komentar ini. "Tapi kmu jd malah lucu karena gendut,"balas
Ina yg mendapat tatapan aneh dari Revel.
"Saya serius.Menurut saya anak kecil itu biasanya memang lebih lucu klo gendut. Soalnya kita bisangelitikin perutnya yg buncit,"sambungIna.
"Apa kmu memilikipendapat yg samatentangorang dewasa?" "Errr, probably not."Dan mereka sama2 tertawa.
"Ini papa kmu ya?" tanyaIna sambil menunjuk kepada sebuah foto Revelyg sudah lebih besardaripadadifoto yglain.Dia mengenakan seragam kiperpemain sepak boladan sedangberdiri memegang sebuah bola. Seorang laki2 yg mirip sekali dgn Revel, cuma mungkin lebih tuadaripada Revel sekarang,berdiri disampingnya sambilmengistirahatkan salah satu lengannyapada bahu Revel.Mereka berduatersenyumlebar.
"Iya," jawab Revel dan Ina bersyukur bahwa dia mau membicarakan tentang papanya. Selama hampirsetahun dia mengenalnya, Reveltdk pernah menyinggungpapanya sama sekali.
"Itu waktu saya SMP kelas tiga,papadatanguntuk nonton pertandingan sepak bola saya."
"Oh, saya nggaktahu klo kmu atlet sekolah. Apatim kmu menanghariitu?"
Revel tertawa mendengar komentar inidan Ina menatapnyadgn bingung."Biar saya kasih tau kmu hasilpermainan itu.Kami kalah 5-1 darimereka."
"Hah?! Koq bisa?" Bahkan Inayg bukan fans sepak bolatahu bahwa ini skor kekalahan yg sangat parah.
"Papadan mama sayabaru bilang klo mereka akan bercerai sekitar seminggu sbelum saya bertanding. Alhasil sayanggak bisa konsentrasi waktu latihan, apalagipertandingan."
Kali iniInatdkbisa menahan dirilagi dan dia langsung memeluk Revel,tdk pedulibahwa pria itu tdkmemeluknyabalik. Revel adalah suaminya dan kesedihan yg Revel rasakan juga dapat dia rasakan. Stelah beberapa menit Inamelepaskannyadan menatapnya.
"Why did you dothat?"tanya Revel. Mendengarnadanya, Inamenyangka bahwadia sudah marah,tp ketika Inamenatap matanya,dia melihat bahwa Revelhanyaterkejut.
"I don't know, Ijust thought you might need ahug," balas Ina kemudian menunggu ketika Revel akan meledakdanmengatakan bahwa dia bukanlah seorang laki2 cengeng,tp ledakan itu tdkpernah datang.
Revel menatap Ina,wanita yanghariiniresmimenjadiistrinya dgn sedikit terkesima. Bagaimana Inaslalu melakukan inidiatdktahu,tp stiap kalidiadekat dengannya,diabisa membuatnyamenurunkan perisainyadan sbelum dia sadarapayg sedang terjadi,dia sudah membeberkan sesuatu yg tdkpernah dia ceritakan padaoranglain. KnapaRevel melakukan ini kepadadirinyasendiri, memasuki kamarInapadahaldiatahu bahwa Inasendirian di kamar ini,diatdktahu.Menyadaribahwadia sudah melakukan kesalahan dgn memasuki kamar Ina,dia mencobamelarikan diri secepat mungkin. Tapiusahanya gagal karenapada
detik itu terdengar suaraketukan padapintu kamar dan sbelumRevelbisabergerak, pintu itu sudah terbuka dan kak Kania melongokkan kepalanya.Dia kelihatan terkejut melihat Revel beradadidalam kamar itu bersamaadiknya.
"Eh, kakak nggak tahu klo kmu adadisini,"ucapnya padaRevel, kemudian, "tp baguslah, kakak perlu bicaradgn kalian berdua. Inipenting," ucapnyadan memasukikamar tanpa permisi lagi.
Revel da Ina langsungmenatap satu sama lain dgn sedikit bingungdan curiga, tp kemudian Revel mengirimkan telepati melaluitatapannya yg mengatakan, "Apa kira2 yg kakak kmu mau omongin?"
Ina membalasdgn telepati jugayg berkata, "Ihave no idea."
Kania memerhatikan interaksi pengantin baru ygada dihadapannya inidan diatahu bahwa mereka sedangberkomunikasi satu sama lain tanpa mengeluarkan suara,sesuatu yg biasanyahanyabisadilakukan oleh 2orang ygsudah mengenal satu samalain selama bertahun2. Oleh sebab itu diacukup terkejut ketika melihat inipada Reveldan Ina. Spertinyadia sudah salah perhitungan tentang dalamnya chemistry yg mereka miliki.
Akhirnya bukannyalangsung mengemukakan apayg dia ingin katakan, Kania mondarmandir beberapakali didepan Ina dan Revelyg kiniduduk di sofadi kaki tempat tidur,tanpa mengeluarkan suara. Inahanyamenatapnyabingungu dan menunggu. Ketika 5menit kemudian kakaknya masih belumjugamenyatakan tujuannyaIna menegurnya.
"Kak, tadikakak bilang ada yg penting ygperlu dibicarakan?"
Kaniaberhenti mondarmandirdan menatap Inadgn ragu sbelum akhirnya berkata, "You know I loveyou, right?"
"I know," jawab Inasedikit bingung.
"Dan kmu tahu kan klo kmu slalu bisadatangke kakak kapan saja klo kmu ada masalah?" "Iyaaaa..." balas Ina yg kini mulai curigadgn tujuan kedatangan kakaknya.
"Karena apapun jugaygkmu kerjakan,bahkan klo itu melanggarhukum,kakak akan tetap mendukung kmu."
"Okay, thanks... I guess.."
"So, apaadasesuatu ygkmu mau sharesama kakak?" Ketika mengatakan iniKania menatap Revel yg mendelik ketikasadarbahwa kakak iparnya sedang menatapnyapenuh curiga.
"Sesuatu spertiapa?"tanya Ina,mencoba menyelamatkan Reveldgn memasang wajah tidak bersalah,padahal dalamhatidia sudah mulai waswas bahwa kak Kaniatahu sesuatu tentangstatuspernikahannyadgn Revel.
Kania menatap adiknyatdk percaya karenauntukpertama kalinya diamendapatinya sedang berbohong dan Inatdkpernah berbohong."Gimana klo kitamulai dgn kmu baru ketemu Revel pertamabulan Agustus, mulaipacaran bulan Februari, tahu2 bulan Maret kmu ngenalin dia ke keluargakmu sebagaitunangan kmu, laki2 yg selama inidisebut sebagaithe most eligiblebachelordiseluruh Indonesia karenanggak pernah menunjukkan keinginan untuk menikah, yg3bulan sbelumnya masih pacaran samaperempuan lain, dan yg sebulan sbelumnya terkena gosip yg nyaris menghancurkan kariernya." Kaniamenunjuk kepada Revel ketika mengatakan ini. Kemudian dia mengalihkan perhatiannya kepada Inadan berkata, "Dan kmu bukan tipeorangyg bersediamenikah dan hidup selama2nyadgn laki2 yg kmu baru pacari selama sebulan."
Kaniaberhenti sejenak untuk membacaekspresi Ina dan Revel,ketikadiamelihat bahwa dua2nya masih menunjukkan wajah tdk bersalah,dia menambahkan, "Apakalian akan membuat kakak menyebutkan satu per satu hal yg membuat pernikahan kalian ini aneh?"
Kania mendengusketikaIna dan Revelmasih tdk mau mengaku. "Fine, spertinyakakak sudah buangwaktu berbicara dgn kalian berdua,"ucapnya kesal dan berjalan menuju pintu. Tapi ketika tinggal satu langkah lagi,diamemutar tubuhnyadan berkata,"Revel, kakak cuma mau kmu tahu apayg kmu sudah katakan sehinggaIna melakukan apa yg dia sedang lakukan sekarang,tp kakak cuma mau kmu tahu bahwa Inadatangdarikeluargabesar yg mencintainya,dan kamitdk akan segan2 untuk membuat kmu sengsaraklo kmu menyakiti Ina. Paham?!"
Inasudah siap protes ketika dia mendengarRevelberkata, "Paham, kak. Saya sudah janji untuk menjaga Ina, dan saya akan tepati janji saya."
Kak Kania menatap Reveldariujunghidupnya dan Ina mengangguk, tandabahwa dia menerimajanji Revel sbelum keluar kamar, meninggalkan Ina yg mencobameminta maaf kepada Revelatastingkah laku kakaknya.
Bab 14
The First Dinner Alone
Ina mengambilcutiselama seminggu stelah resepsi untuk memindahkan barang2 yg dianggapnyapenting(yg tdk banyak jumlahnya,karena Revelsudah menyediakan mayoritas barangyg diaperlukan)dari apartemennya ke rumah Revel. Selamabeberapabulan ke depan apartemennya akan disewa Ellis, seorangwanitabule dariAustralia yg baru dikontrak salah satu perusahaan minyak dan gas bumi.Dengan begitu residensiInasudah pindah sepenuhnya ke rumah Revel. Diakini menempatikamar pengantinnya sebagai kamar tidurnya, selain itu diajuga memiliki ruang kerja yg bersebelahan dgn kamarnya dan bisa dimasuki melalui connectingdoor.Revel mencoba sebisa mungkin membuat Inanyaman di rumah barunyaini,tetapi Inatetap merindukan privasi apartemennya.
Ina dan Revelbisamenyembunyikan statuspisah ranjang mereka dari para pegawai, juga dari artis2 ygdiwakili oleh MRAM karena kecualiJo, pakDanung,dan pak Siahaan,Reveltdk pernah memperbolehkan orang asing menjejakkan kaki merekadi lantaitiga rumahnya. Tapi mereka tdk bisamenyembunyikan halinidaripada pembantu rumah tangga Revel yg bertugas membersihkan segala sudut rumah itu.Meskipun begitu, Revelpercaya bahwa mereka tdk akan membeberkan situasiinikepadamedia,karenasperti juga Nata,para pembantu ini sudah ikutdgn Revelsmenjak diamasih kecil dan loyalitas mereka betul2 bisa diandalkan. Semua inibisa dilihat daricara mereka memperlakukan Ina,yaitu dgn seprofesionalmungkin, seakan2 mereka tdk menemukan sesuatu yg janggal dgn sepasang suami istri ygtidur di kamar tiduryg berbeda.
Saat resepsi,parawartawan menanyakan kemanakah merekaberencanaberbulan madu, dan Ina menjawab bahwa merekatdk akan berbulan madu untuk sementara waktu ini karena dia dan Revelpunya banyak kewajiban dan tanggung jawab yg harus dilaksanakan. Sejujurnya,diatdktahu apa yg akan mereka lakukan dalamhalurusan akomodasiklo mereka memangpergiberbulan madu.Tentunyamereka harustidur satu kamar, karena akan aneh klomisalnyamereka mintaditempatkan dikamar ygberbeda.Tapi Inatdk ada waktu untuk mengkhawatirkan tentang ini,karena selama5hari, Ina menyibukkan dirinya memindahkan barang dari apartemen, menata kamar tidurdan ruangkerjanya dirumah Revel pada siangharidan pada malamharinyamereka akan pergimakan malam dgn keluarga Inaatau keluarga Revel.
Seakan itu semuabelumcukup membuatnyapusing, diajugaharus menandatanganikartu tanda terimakasih kepada semuaorang yg sudahmemberikan kado. Lain dr kebiasaan zaman sekarangdimanaparatamu lebih memilihmemberikan uang kepada pengantin,para tamu lebih memilih memberi kado padamereka.Berpuluh-puluh kado datang dari perusahaan2 ygpernah ada hubungan bisnisdgn Revel, mulai dari set produk mandihingga
biskuit.Mulaidarivoucher department storeygmembuat Inaharusmembacanyaduakali ketika melihat jumlahnya hinggasatiset peralatan makan untuk12orang.Revel mencoba membujuk Inaagar memperbolehkan salah satu asistennyamembuat stempeltanda tangannya agardiatdk perlu menandatangani semua kartu itu,tp Inakelihatan sangat tersinggungdgn komentar itu sehinggaakhirnyaRevel membiarkannyamelakukan apa saja yg dia mau.
Tapi malam inirutinitasmereka agak berbeda karena keduanya tdk adarencanapergi keluar. Inabaru saja keluar darikamar mandidan sedangmengeringkan rambutnyadgn handuk ketikadia mendengar ketukan pada pintunya. Dia melirik kepadapakaian tidur yg dikenakannya,celanapiama daribahan flannel ygdulunyaberwarna hitamtp stelah dicuci berpuluh2 kaliselama5tahun belakangan inisudah berubah warna menjadi abu2,dan kaus berukuran superbesardgn tulisan "GettingLucky in Kentucky". Bukan pakaian yg sepatutnya dikenakan oleh seorangpengantin baru,Ina yakin. Ketikadiamembuka pintu, dia menemukan mbok Nami, pembantu terlamadi rumah Revel,sedangtersenyumpadanya.
"Mbak Inadienteni karomas Revel nangngisor,"ucapnya.
Ina yg tdk pernah fasih bahasa Jawa,tetapisedikit memahaminya karenasekali2 mendengar mama dan papanya berbicara dgn bahasa Jawa,terdiam sejenakmencobamemahami apa yg mbok inisedang katakan padanya. Satu hal lagiyg diaharus pelajaridgn tinggaldirumah Revel adalah bahwa semua pembantu bisa berbicara bahasa Indonesia, kecuali mbok Nami, meskipun diamengertiklo orang berbahasa Indonesiadengannya.
"Oh, sekarang?" tanya Ina stelah memahamiapayg dikatakan mbok Nami.
MbokNami mengangguk dgn antusias, senang karena Ina mengerti bahasaJawa. Inapun memberitandakepadanya untuk menunggu sementara dia menyisir rambutnyayg masih basah dan mengenakansandal sbelum mengikutinya turun ke lantaibawah. Apayg diinginkan Reveldengannya malam2 begini? Inatadi sempat melirik ke jam dindingyg adadi kamarnya yg menunjukkan jamdelapan malam.
***
Revel sedang berkonsentrasi penuh untuk mengantarsemuaperahu dihadapannya ke tujuannyamasing2 dgn selamat,yg brartibahwasemuaperahu tdk akanbertabrakan satu sama lain.Dia menerimaiPad sebagaihadiah perkawinan dariJo dan smenjak dia mencobanya beberapabeberapahari yg lalu,diabetul2 ketagihan dgn game Harbor 3d yg ada di iPad ini. Sekarangdia sedangmengaturlalu lintas sepuluh kapal sekaligus dan klo dilihat dari kerlap kerlip padalayar, 2kapal lagiakan memasuki perairan sbentarlagi. Dengan ketukan telunjuknya pada layardiamenghentikan perjalanan sebuah kapal barang dan membiarkan sbuahkapal nelayan berlalu lebih dahulu. Stelah kapalnelaan itu menuju
pulaunyatanpahalangan, Revel sekalilagi memberikan satu ketukan padalayar dan membiarkan kapalbarang yg tadidihentikannyamelanjutkan perjalanan.Dia sudah mencapaiscore44, score tertinggi yg pernah diacapai dan diabertekad mencetak score baru.
Dia baru saja mencapaiscore 50ketikadia mendengar suara Inadan mbok Nami yg semakin mendekat. Suara2 itu memecahkan konsentrasinya karenameskipun matanya masih terpaku pada iPad,tetapi telinganyamencoba menangkap apa ygsedang dibicarakan oleh Ina dgn pembantunya itu. Spertinya mbok Nami sedangmembeberkan sesuatu tentang dirinya karenadia mendengartawa Ina. Suaratawa yg sekarang menemaninya stiap hari dan terkadang membuatnya terjagapadawaktu malam, memikirkan apayg sedang dilakukan oleh Inapadasaat itu dan kapan diabisa mendengartawaitu lagi. Alhasil2kapal bertabrakan dan meledak di hadapannya.
"Awww shit, shit,shit, SHIT. Stupid boats!"teriaknya dgn cukup keras sambil mengentakkan kedua kakinya yg menjulur diatas sofa.
Dan dalamkeadaan berkelakuan sperti anak kecilyg ngambek karenatdkdiberikan lolipop inilah Ina menemukan Revel. Diahanya bisamenatap suaminya sambilmengangaselama beberapamenit. Revelslalu kelihatan serius dan dewasa, sehinggapemandangan inisangat asing baginya. Revel yg kemudian sadarbahwadia sudah tdk sendirian,buru2 bangun dari sofadgn wajah agak memerah. Stelah meletakkan iPad-nya diatas mejadia menghampiri Ina.
"Cute pjs," ucapnya, mengalihkan perhatian Inadari apa ygbaru diasaksikan.
Revel melarikan matanya pada tubuh Inadariujung rambutnya yg masih basah, wajahnya yg tanpa make-up dan kelihatan lebih merah daripada biasanya stelah mandi dgn airpanas, baju tidurnya yg kedodoran, hinggaujung kaki ygditutupioleh sandal Tweety. Satu hal yg dia dapati sedikit aneh adalah,bagaimana seorang wanita ygbisa kelihatan superelegan dgn gaun malamberwarna ungu yg dikenakannya beberapabulan yg lalu,memilih mengenakan baju tidur sejelek ini? Baju tidur itu memang masih layakpakai, tp jauh dari sesuatu yg akan dikenakan oleh seorangpengantin baru. Revelmengingatkan dirinya untuk membelikan Inabaju tidur yg lebih sesuaidgn seleranya,tp kemudian diaingat bahwa kemungkinan besar dia tdk akan melihatnyapadatubuh Inadan membatalkan rencana itu.
Ina mencobamengontrol keinginannyauntuk menutupitubuhnya dgn keduatangan melihat cara Revel menatapnya.
"Makan malamsudah siap. Mudah2an kmu sukabebekpanggang," ucap Revel dan menggiringInamenuju ruang makan.
Rumah Revelhanya memiliki satu ruang makanyg merangkap ruang makan pegawai klo siang hari. Inamasih berusaha membiasakan diridgn konsep ini.Meskipun Revelorangyg sangat privateuntuk kehidupan pribadinya, tp diaslalu berusahamenjalin hubungan baik dgn pegawainya. Salah satu caranya adalah dengan memastikan bahwa mereka menerima perlakuan yg samadgn dirinya. Selamabeberapahari ini Inamelihatnya makan siang bersama2 dgn parapegawainya dan klo dilihat dari cara mereka berinteraksi, Ina tahu bahwa parapegawainyamenyukaidan menghormatinya,bukan hanya sebagai atasan,tp juga sebagai seorangmanusia.
Revel mempersilakan Inadudukterlebih dahulu pada salah satu kursimakan sbelumdia mengambilposisinya 90derajat dari Ina.Diatasmeja ada satu piringpenuh potongan bebek panggangdan di sebelahnya ada2mangkok kecil yg berisi saus bebekdansambalnya. Selain itu, Ina juga melihat lalapan dgn sambalterasi dan semangkuk besarsup lobak. Kesederhanaan makanan itu membuat Inatersenyumdalamhatikarenauntuk pertama kalinya diamerasabahwa dia sekali lagibisa menjejak bumu. Segalaperhatian darimedia selama berbulan2 menjelang pernikahan dan segala acara keluarga ygharus diahadiri stelah mereka menikah membuat Inamerindukan kehidupannya yg sederhana.
***
"Ada yg salah dgn makanannya?" tanya Revelketika menyadaribahwa Inatdk menyentuh makanan yg adadihadapannya.
"Oh.. nggak, nggak ada,"jawab Ina sambilmengambil sepotongpaha bebek dan memindahkannya keataspiringnya.
Makan malam dimejaadalah sesuatu ygbaru untuk Inayg biasanya memilih makan dijalan sbelumpulang kerumah atau masak miinstan sbelum kemudian memakannya sambil duduk didepan TVatau di mejakerjanya. Kemunculan mbok Nami yg menuangkan nasike atas piringnyamenyadarkannya.
"Apa ada sesuatu yg kmu mau bicarakan dgn saya?" ucap Ina. "Hah?" Revel kelihatan bingung.
"Kmu manggil sayaturun, tentunya adahalpenting yg kmu mau discussdgn saya," lanjut Ina.
Kemudian pengetian munculpadawajah Revel. "Oh, no..nggak ada. Sayamanggil kmu cuma untuk makan malam. Itu saja."
"Oh." Penjelasan sederhana 3evel membuat Inakebingungan mencaribalasan. Alhasilruang makan menjadiheningselama beberapamenit.
"Saya biasanyaslalu menyempatkan dirimakan malam sebelumkerja. Supaya bisa lebih konsentrasi." Revel membuka pembicaraan lagistelah mbok Nami meninggalkan mereka. "Apa kmu biasamakan malam jamseginiklo makan dirumah?" tanya Inaberusaha
mengetahui kebiasaan Revel. "Biasanya memangbegitu. Klo kmu?"
Ina lalu menjelaskan kebiasaan makannya ygtdk teratur dan menerimatatapan tdk setuju dari Revel.
"Nggak heran kmu kuruskering kerontangbegini.Mulaisekarang kmu harus makan lebih banyak dan lebih teratur, saya nggak mau keluarga kmu nyangka saya suami nggak bertanggung jawab yg nggak pernah ngasih makan istrinya."
Ina hanya memutar bolamatanyamendengar komentar ini."Percaya sama saya, nggak peduli seberapabanyakmakanan yg sayamakan,berat badan sayatetapdi bawah 50kilo. Sudah keturunan. Semuakeluarga sayapunya metabolisme tinggi."
"Saya nggak pedulisamametabolismekmu,pokoknya mulai sayaakan minya mbok Nami nyiapin sarapan dan ngebungkusin makan sianguntuk kmu.Untuk makan malam, apa kmu oke dgn jadwal jam delapan?"
"Rev, saya inibukan anak kecil. Saya bisa mengurus makanan saya sendiri." "Sure you can,"ucap Revel sinis.
Ina meletakkan garpu dan sendok yg sedangdipegangnya agardiatdk melemparkannya ke wajah Revel sbelumberkata sepelan mungkin, "Rev, saya bukan pegawaikmu, atau artis2 kmu yg hidupnyabisa diaturseenak jidat kmu."
Dan darireaksi tubuh Revel yg tiba2 menjadi kaku, Inabisamelihat bahwa kata2nyasudah menyakitihatinya. Revelkemudian menatap Inadan berkata, "You're right.I'm sorry. Saya cuma khawatirsajadgn kesehatan kmu."
Dan Ina rasanya ingin mengguyurkan sup ke kepalanya sendiri.Dia sudah terlalu lama dikelilingioleh orang2 ygslalu berusahamengatur hidupnya sehinggadiatdk bisa membedakan antara kepedulian dan over-protective.
"You know what, I'msorry. Dan sayaterimatawaran sarapan,makan siang, dan jadwal makan malamkmu. Thank you,"ucap Ina secepat mungkin.
Meskipun Revelmasih kelihatan sedikit kecewa atas reaksi Ina sebelumnya, tp dia mengangguk, memberikan Inasedikit keberanian untuk menggantitopik pembicaraan ke hal2 ygtdkterlalu sensitif.
"Saya nggak sengajadengar pembicaraan kmu sama pakDanung kemarin siang. Turkmu sudah back on schedule untuk bulan Agustus?" tanya Ina.
Revel tersenyumsendiriketika sadarbahwamamanya benar.Menikahi Ina adalah pilihan yg tepat, karena smenjak mereka mengumumkan pertunangan mereka, media hampirtdk pernah mengasosiasikandirinya lagi dgn Luna.Mereka sibuk membicarakan tentangdiadan pengantin barunya. Sejalan dgn pulihnya image-nya di matapublik, begitujuga kariernya. Tentunyadiaharus berterimakasih kepada Inaygsudah memainkan peran istridgn baik. Ina slalu bisaberdirisendiri stiap kaliberhadapan dgn publik, diaslalu kelihatan terhibur daripada jealousklo fansnya menyerbunya,dan dia slalu bisaditemukan berdiridibelakang Revel, memberikan dukungan tanpa kelihatan posesif terhadapnya. Tapi stelah mereka terlepas dari sorotan publik, Ina akan terlihat sibuk sendiridgn aktivitasnya, seakan2 tdk lagi mempedulikannya. Diaharus membiasakan diridgn perlakuan cool sperti ini dari seorang wanita.
Kadang kaladiabertanya2 apaInabetul2 tdk tertarik dengannyasama sekali. Karenahe sure ashellis interested in her. Oke, mungkin adakalanya diatdk mau tahu apayg Ina rasakan terhadapnya karenadiatakut bahwa klo Ina menunjukkan bahkansedikit ketertarikan padanya,makadia akan menyerangnya dgn membabibuta,dgn begitu melanggar klausa tentang NO SEXIS ALLOWED didalamperjanjian mereka. Dan diamungkin takut stengah matibahwa Ina akan menginjak2 hatinya klo diamembiarkan apa yg dia rasakan sekarangberkembangmenjadi sesuatu yg lebih berarti.Tapinyatanya saat ini,dia sudah semakin dekat untuk merelakan itu semuahanyauntuk mendengarIna mengatakan bahwa dia setidak2nyamenyukainya.
Revel mendengar namanya dipanggildan diamenarik dirinyakembalike realita. "Iya, tp kayaknya saya mau undur ke Septembersaja, supaya saya bisa launch single saya dulu bulan depan. Dengan begitu orang akan lebih familierdgn lagu baru saya,jd mereka bisanyanyi sama2 dikonser. Karenaklo turnya bulan Agustus, itu berartisaya harus launch single saya like... now, which is impossible," jelasnya.
"Tapibukannya single kmu sudah siap launch waktu diundurtanggalnyabulan Februari lalu?"
"Memangsudah,tp waktu tanggallaunch-nyadiundur, sayamemutuskan untuk membuat sedikit perubahab di sana-sini."
Ina mengangguk mengerti. "Biasanya brapalagu sih yg harus adadidalamsingle?" tanyanya.
"Sekitar 3lagu. Singlebiasanya diluncurkan oleh penyanyi klomereka mau ngetesapakah masyarakat cocok dgn musik mereka. Semacammarket research-lah. Klomisalnya singlenya laku, biasanya penyanyiakan lebih yakin untuk meluncurkan albummereka."
"Apa kmu nggak yakin dgn album kmu makanya kmu ngeluncurin single?"
"Smenjak mulai kariermusik saya, saya slalu ngeluarin single terlebih dahulu karena saya slalu mencobamemasukkan unsur2 baru padadunia musik, dan sayanggak yakin apa masyarakat bisamenerima itu."
"Rev, kmu sudah punya2albumyg suksesdipasaran. Saya yakin bahwaapapun yg kmu hasilkan pasti akan dibelioleh masyarakat."
Revel tdk menyangkabahwa Ina sebegitu percayanya dgn bakat musiknya dan itu membuatnyaingin menunjukkan hasil kerjanyapadanya.
"Kmu mau dengarlagu baru saya?" tanya Reveldgn sedikit berhati2,seakan2 diatdk yakin bahwa Inaakan tertarikpadatawaran ini.
"Memangnya boleh? Bukannya itu rahasia?"Jelas2 Inaterkejut dgn tawaran ini, tetapi Revel senang ketika melihat bahwa Inaterdengartertarik.
"Asal kmu janjinggak bilang ke siapa2 tentang lagu2 saya sbelumdi-launch bulan depan."
"Saya janji," jawab Inasenang karena Revelmaumembagi sesuatu yg jelas2 sangat pribadi baginya kepadanya.
"Habiskan dulu makanan kmu," perintah Revel.
Dan Ina melahap habisbebek yg ada dipiringnyayg diselingioleh timun dgn sambalterasi, sbelumkemudian menghabiskan supnya. Reveltdk menyangkabahwabadan sekecil itu bisa menampungsebegitu banyak makanan,tp diatdk mengeluh.Dia suka wanita ygtahu cara menikmatimakanan.
Stelah Inamembawa semuapiringkotorke dapur daripada menunggu hingga mbok Nami melakukannyadan memaksa Revel untuk melapmeja makan hingga bersih, bersama2 mereka menuju studio.
***
Bangunan studio yg berwarna putih terletak dihalaman belakang,tetapimeskipun terpisah daribangunan utama,ada jalan kecil daricon-block. Mereka berjalan menuju studio dikelilingiudara malamyg sedikit lembab. Penerangan perjalanan merekadisediakan oleh beberapalampu taman yg mengjiasitaman belakang. Inabisa mendengarsuara jangkrik dan segala macambinatangmalam. Baru stelah beberapa menit dia sadar bahwa ini adalah pertama kalinyadalamhampir setahun diabisamendengar jelas suara ygdihasilkan oleh
alam lagi. Rumah Reveljauh darijalan raya sehingga kesunyian malamlebih terasa.
Revel membuka pintu kaca yg menuju studiodgnmemasukkan kode padasistem alarm. Tak lama kemudian mereka sudah beradadidalamstudio dan Inahanya terdiam selama beberapamenit. Suasana didalamstudiosangat berbedadgn rumah utama yg serbaputih. Studio ini kelihatan mengancam untuk seorang wanitakarenaterlihat sangat maskulin. Mulaidaricat ygdigunakan, hinggaperabotnya. Bahkan aromapembersihlantai,aftershave mahal,dan cerutu.Mereka melewatidapurpaling cuteyg pernah dia lihat sepanjang hidupnya.Dapur itu berukuran kecildan bergayaSpanyoldgn lantaidaritanah liat. Kemudian Revelmenggiring Inamasuk kedalamruangan yg didominasisofa panjang dari kulit berwarnahitam,beberapakursi kerjaberoda, jugaberwarna hitam,dan paneldgn tombol palingbanyak ygpernah dia lihat sepanjang hidupnya.Menurut Revel, panelini dibutuhkan oleh musisiuntuk mixing, mengontrol, dan merekam musik mereka. Inilah the controlroom yg seringdia lihat di MTV klo paramusisi terkenal sedangrekaman.
Ada kaca besar yg memisahkan controlroom dgn live room. Revel membuka pintu menuju live roomdan mengundang Inauntuk memasukinya lebih dulu. Seluruh ruangan dilapisi oleh kayu, kemungkinan untuk suara akustik yg dimiliki oleh mediumini. Ina memandangi sekelilingnyadan mendapatibahwa ruangan inidipenuhioleh alat musik. Mulaidaripiano, beberapagitardan bassyg tersimpan rapididalam casingnya, music stand, satu set drumyg terkurungdidalam ruangan tersendirididalamlive roomitu, amplifier,dan mic serta headphone dimana2. Belum lagiberjuntai2 kabelberwarnahitamdalamberbagaiukuran. Dia harusberhati2 melangkah klotdk mau tersandung.
"Untuk lagu ini, alat musik utamanya adalah piano, jd klokmu nggak keberatan,saya mau mainin lagu ini secara akustik."
TanpaInasadari,Revel sudah mengambilposisidi belakangpianodan Inakalang kabut mencaritempat duduk.Akhirnya dia memilih sebuah kursi tinggi yg agakberjauhan tp menghadap ke piano.
"Judullagunya 'Bebas'."
Ina hanya mengangguk penuh antisipasi dan Revel baru sajamemainkan intro lagu itu sbelumInatahu bahwadiadan juga seluruh Indonesia akan jatuh cintadgn lagu ini. Iya, feel-nya mungkin agak sedikit bedadgn lagu2 Revel sbelumnya. Lagu ini lebih terasa.. beas, spertijudulnya. Denganbegitu,terasa lebih enteng didengar. Yg jelas lagu inimembuatnya tiba2 sulit bernapasdandia harusmenelan ludah berkali2 untuk menahan haru. Satu2nya penjelasanatas reaksinyaini adalah karena dia tdk pernah mendapatkan konser spesial dimanadiahanya duduksekitar 3meterdaripenyanyinya, atau mungkin karena lirik lagu yg sedangdinyanyikan oleh Revel membantunyalebih mengerti laki2 ygdinikahinya, Inatdk tahu. Tp tahu2 pandangannya sudah kabur dan dia harus berdiridari kursinya dan buru2
membelakangiReveluntuk menghapus airmatanya.
"Ina, are you okay?" tanya Revel stelah diamengakhiri lagunya.
Stelah yakin bahwadiabisa mengontrol emosinya, Ina memutartubuhnya dan menjawab pertanyaan Revel.
"Yeah, I'mgood," ucapnya sambiltersenyum.
Tapi Reveltdk tertipu dgn senyuman itu. "Kmu nangis?" "Nggak," bantahnya.
"Ina, what's wrong?" Revel kelihatan waswas, tp dia tdkberani mendekat.
Ina mencobauntuk menelan tangisnya dan menjelaskan apayg diarasakan, tp diatdkbisa. Emosinyaterlalu meluap2, jantungnya sperti akan menembustulang rusuknya, dan lehernya sakit karenaberusahamenahan tangis.Tiba2 Revel sudah memeluknya dan Inabahkan tdk memiliki tenagauntuk melawan perasaannya lagi.Diabetul2 menangis.
Bab 15
The Biggest Mistake
Revel tdk akan pernah mengerti apa yg adadi dalam pikiran seorang wanita, apalagi motivasi yg mendorongmereka untuk melakukan sesuatu.Satu menit dia melihat Ina sedangtersenyumpadanya ketika dia mempersembahkan lagu favoritnyadarisingle terbarunya,menit selanjutnyaIna sudah menangis tersedu2. Reaksi pertama yg terlintas di dalampikirannyaadalah kekecewaan karena Inamembenci lagu itu,tp ketika Revel menanyakan halinisambil masih memeluknya, Ina menggeleng sbelummelanjutkan tangisnya.
Revel melirik jamtangannya dan diatahu bahwadia harusmembuat Inaberhentimenangis karena sebentar lagikru bandnya akan tiba. Dia lebih baik makan rujakdgn cabe rawrit sepuluh bijidaripadaditemukan sedangmemeluk wanita yg sedangmenangis. Terutamaklo wanita itu adalah istrinya, karenanantimereka akan menyangka bahwa dialah penyebab knapa istrinya menangis. Knapa orang slalu berpikiran buruk tentangnya,dia tdktahu.
“Ina, you gottatellme what’s wrong,”pinta Revelsehalus mungkin ketikatangis Ina sudah reda,tetapiInatetap diam sribu bahasa.
“Did I do something wrong?”
Pertanyaan inimembuat Ina mendorong Reveldan sambilmenggenggamlengan atasnya dia berkatadgn pelan tp jelas, “Saya suka lagu kmu.”
Tanpadisangka2 Inameraih tangan kanan Reveldan meletakkan diatasdadanya. “Sayabisa ngerasain apayg kmu rasakan waktu kmu menulis lagu inidisini.”
Kata2 itu membuat jantung Revelberhentiberdetak. Ina menatapnyadalam sambilberkata, “Just let it go. Apapun itu yg menahan kmu untuk betul2 live yourlife. Untuk bisabahagia. Let it go. Jangan bebankan hati kmu lagidgn semua yg suadh lewat.” Inameletakkan telapak tangannya keatas jantung Revel ketika mengatakan ini.
HOLY MOTHER OF GOD!Dia betul2 tahu makna lagu itu. Reveltdktahu apakah diaharus merasa marah karena sudah menunjukkan kelemahannya dihadapan Inaatau merasa bahagiakarenapertamakalinya adaorangyg betul2 mengertidirinyaselain papa. Revel mencobamenjauhkan tubuhnyadari sentuhan Ina, tetapiInamenolak melepaskan tangannya yg masih adadidalamgenggamannya.Knapa... oh, knapa harusIna yg bisa melakukanini padadirinya dan bkan wanitalain?
Seakan2 kata2 ygdiucapkan belum cukup membuat Revel limbung,kata2 Ina selanjutnya membuatnyahabis tdk berdaya lagidihadapan perempuan ini.
“Mama kmu sayang kmu, Rev, lebih dariapapun.Dia nggak mengharapkan kmu menyayangi
dia sedalamdia menyayangikmu, tp diaberharapkmu setidak-tidaknya mau memaafkan semua kesalahannya.”
Revel merasa sperti sedang beradadibawah mikroskop dibawah tatapan Ina, dia tdk bisa menyembunyikan apapun darinya,dan itu membuatnya takut stengah mati. Sekali lagidia mencobamenarik tangannya,tetapi Ina justru mengeratkan genggamannya. Dan hilanglah semua kontrolpadadiriRevel. Dia menariktangannyadgn paksa lalu memegang kepala Ina di antarakeduatangannya, memaksanya mendongak. Sebelum Ina sadarapa yg sedang terjadi, Revel sudah menciumnya. Betul2 menciumnya dgn dalamdan lidah yg merajalela. Dia ingin memberi Inapelajaran karenatelah mencapuriurusan orang lain yg tdk ada sangkupautnyadgn dirinya. Membuat Inatakut,dan dgn begitu mengertibahwatopik tentanghubungannya dgn mamanya adalah off limits.
Spertinya rencananya cukup berhasilkarenadiabisa merasakan Inaberusaha menarikdiri dan diatdk akan membiarkannya laribegitu saja.Ketika Ina mengambillangkah mundur, Revel mengikuti jejaknya sehinggatubuh Inaterhimpit diantaratubuhnyadan piano. Kedua tangan Revel melepaskan wajah Inadan mulaimengeksplorasitubuh “istrinya”. Ina yg akhirnya memahamiapayg diinginkan dengannya. Goddam it, this woman isdrivinghim nuts!
Revel mengalihkan bibirnya daribibir Ina ke lehernya agarmerekaberdua bisa menarik oksigen ke dalamparu-paru. Tubuh Inaterasahangat didalampelukannya dan Revel ingin menguburkan seluruh tubuhnyadidalamkehangatan ygmengundangitu.Ina beraroma stoberi dimana-mana.Dia mengambil satu napasdalam2,seakan-akan mencoba menyimpan aroma itu didalam kontainertertutup dan menguncinya. Sebuah alarmdi dalam kepala Revelberbunyidan memperingatkannya agarmenghentikan semuaini.Dia baru saja akan menjauhkan dirinyadaritubuh Inaketika merasakan jari2 Ina yg kecil menyisiri rambutnyadan menarik kepalanyakembali kepadabibirnya. Revel menahan diri agar tdk menggeram ketika bibirmerekabersentuhan sekali lagi. MenciumIna adalah kesalahan terbesarygdia pernah lakukan sepanjang hidupya,tp diatdkbis aberhenti.
Tanpadiasadari, tangankanannya sudah mengangkat kaus yg dikenakan Ina dan diabisa menyentuh kulit perut Ina yg bahkan kebih haluslagi daripadakulit wajahya. Tangannya lalu menarik pinggangInaagar lebih dekat dengannya. Ina samasekali tdk menolak permintaan ini dan menempelkan seluruh tubuhnya padatubuh Revel.Membuat lutut Revel jd sperti marshmellowdan diaharus melepaskan genggamannyapadakepalaInadan menopang dirinyadgn meletakkan tangan kirinya padapiano. Dia masih memeluktubuh Ina yf “Oh! So kissable”.
Perempuan semacamIna tdk seharusnyabisa membuatnyakehilangan kontroldan tdkbisa berpikirdgn jelas,Yg jelas perempuan sperti Inatdk seharusnyabisa menciumnyabalik
sampaidia kehabisan oksigen, mengeluarkan suara2 provokatif ketikadiamengeksplorasi lehernya, dan membuatnya lupa akan tujuan utama knapadiamula2 menciumnya.Dan dgn kesadaran ini Revelmenarik semuabagian tubuhnya daritubuh Ina. Kemudian dgn susah payah dia mengambil 5langkah mundur menjauhiIna agardiatdktergodauntuk memulai lagi apayg baru sajadiaakhiri. Tidak ada yg mengeluarkan sepatah katapun selama beberapamenit, masing2 sibuk mencoba mengontrolpernapasan mereka.
“Saya...” Revelmemulai,tp diatdkbisa menyelesaikan kalimat tiu karenadia sendiritdk tahu apa yg ingn dia katakan. Ina menatapnyadgn penuh antisipasi.
Revel mencoba sekali lagi, “Saya mau..” Dan sekali lagi dia berhenti.Maaannn...this is harder than Ithought, pikir Revel. Apadiaharusmintamaaf atasperbuatannya? Tapitoh Ina membalas ciumannya, itu berarti bahwa diamenikmatinya juga,kan?
Ina mengejutkannyadgn berjalan kearahnyadgn langkah pasti. OtomatisRevel mundur beberapalangkah. Untuk pertama kalinya didalam hidupnya<diatakut akan sentuhan seorang wanita.
“Stop,” ucapnya sambilmengangkat tangannya,meminta Iatdk mendekatinya lagi.
Tapi Inatdk kelihatan tersinggungatau pedulidgn reaksinya karena dia tetap mendekat hinggapunggungRevelmenabrak dinding.Panikadalah perasaan selanjutnya yg menyerang Revel. Dia merasa spertiseekor tikusyg baru sajamelihat kedatangan seekor predator ke dalam kandangnya. Merasa terjebakdan tdkbisalari kemana2. Reveltersentak ketika tangan Inamenyentuh wajahnya.Diatdkpernah merasa sebeginitdk berdayanya dihadapan seorang wanita. Ketika Ina mendekatkan wajahnya, Revel menutup mataya karena dia pikirIna akanmenciumnya dan diatdkakan bertanggungjawab atas apa ygdia akan lakukan selanjutnyaklo itu sampaiterjadi. Satu detik.. duadetik.. Kemudian dia merasakan bibirInapada wajahnya,bukan padabibirnya, tp padapipi kanannya.
“Goodnight,” ucap Inapelan dan ketika Revelmembuka matanya,diadisambut oleh senyumpadawajah Ina.
Sebelum Revelbisa memahami apa yg sedangterjadi, Inasudah meninggalkan studio.
***
Ketika diamembuka matanya, diatahu bahwa diasudah tidur lebih lamadaripadayg dia rencanakan.Mataharisudah cukup tinggidan sinarnya masuk melaluijendela. Dia melirik beker ya adadisampingtempat tidurnyadan langsung loncat daritempat tidurmenuju kamar mandi. Stengah jamm kemudian dia sudah keluar dan merasa lebih segar. Dia sedang berjalan secepat mungkin menuju tangga, ketikamelihat Revelbau saja keluardari kamar tidurnya. Dia juga kelihatan baru selesai mandikarena rambutnya , masih sedikit basah. Revel yg sadarbahwa Ina sedang berjalan kearahnya kelihatan terkejut dan menghentikan langkahnya, kemudian wajahnyamemerah dan dia kelihatan siap untuk ngacir saat itu juga
darihadapan Ina. Tapi spertinyadiakemudian sadar bahwa klo diamelakukan itu makadia akan kelihatan supertolol, akhirnyadiamemilih nyureng.
Klo pada waktu lain Inamungkin akan mengomentarireaksi Revelpadanya, tp tdk pagiini. “Hello, Rev. Bye,Rev,” ucap Inadan tanpa menungu balasan dari Revel, dia langsung bergegas menurunitangga.
Dia berpapasan dgn mbok Nami yg sedangdalamperjalanan menuju lantaiatasdan berkata,“Pagi,mbok.”
Ina bahkan tdk menunggu hingga mesin mobilnya panassbelum menukarpersneling keD dan mobilitu keluar darigarasi menuju pintu gerbang. Diaperlu berbicaradgn seseorang tentangkejadian semalam, dan satu2nya orang yg bisadiajak adalah Tita.
***
“So... Revel gimana?Tanya TitamemotongTiramisu buatannya.
Mereka sudah selesaimakan siang,dan baru akan menikmatipencuci mulut.
“He’s fine. Tadi dia masih dirumah waktu gue keluar,”balas Inadan duduk di kursibardi dapurnyaTita.
“Dianggak diajak?”tanya Didi dgn polosnya.
Didiadalah adik Tita, yg juga teman Ina.Dia kebetulan sedang datang berkunjung kerumah kakaknyahari Sabtu sianginidgn suamidan anaknya yg baru berumurbeberapabulan. Scarlett sedangtidurdgn damaididalampelukan ibunya. SpertinyaTitamenepatijanjinya dgn tdk membeberkan statuspernikahan InadgnRevel kepadasiapapun,bahkan tdk kepada adiknya yg sangat dekat dengannya. “Dianggak mau ganggu acarague katanya,” jelas Ina. Jelas2 berbohonh,tp Didi spertinyatdkmenyadarihalitu.
“Oh,” balas Didi sambilmanggut2. Perhatiannyatertuju kepada Tiramisu yg sedang dipotongoleh Tita.
“Mbak, ygbesar sedikitdongpotongannya“pinta Didi.
“Ini buat kmu apabuat Ervin?” tanya Tita sambilmelirk ke halaman belakang, dimanaadik iparnya yg sperti modelCalvin Klein itu terlihat sedangmelemparkan sebuah boala American footballkepada Reilley, suaminya ygtdk kalah gantengnya.
“Buat akulah. Ervin lagidiet guladan karbohidrat,”balasDidi. “Lho, kok Ervin sih yg diet?” tanya Tita sambilnyengir.
Ina menahan tawa ketikamelihat betapatersinggungnyaDidi dikomentarispertiitu. “Just give methe damn cake,”omelDidi.
Dan Titamemberikan potongan besarTiramisu kepadaadiknya. Tiba2 pintu dapurterbuka dan Ervin dan Reilley ygmenggendong Lukas, anaknya yg berumur3tahun, memasuki dapur sambil membicarakansuatu software komputer.
“Are we eating cake, babe?” tanyaReilleydan menciumpipiistrinya sesingkat mungkin.
Rupanya Reilley sudah belajaruntuk tdk melakukan PDA alias PublicDisplay of Affectin spertikebanyakan orangputih klosedang beradadi Indonesia. Inatersenyum ketika melihat ini, dan mengalihkan perhatiannya kepadaDidi. Ervin mencium kening Scarlett sbelum kemudian mencium kening Dididgn mesra. Oke,spertinya Ervin perlu belajar tentang cara mengontrolPDA-nya dari Reilley. InadanTitalangsung saling pandangdanTita ,e,utarbola matanya. Titaberdehem, dan Ervipun mengangkat bibirnya dari kening Didi dan kelihatan tersipi-sipu.
“Kalian lagingomongin tentang apa sih?”tanya Ervin ingin tahu.
Para wanita yg adadidapurtdk ada ygmenjawab. Reillet yg sadar bahwakehadirannyatdk diinginkan langsungbertindak.
“Okay, buddy, sinceMommy is stillbusy, why don’t you hangwith me alittlebit longer,” ucap ReilleykepadaLukas yg melingkarkan keduatangan kecilnyapadaleher papanyadgn kepercayaan penuh.Dan sambilmembawapiringkecil dgn potongan besarTiramisu diatasnya Reilleynerjalan menuju ruangTV.
“Daniswara, are you coming?” tanya Reilley ketika sadarbahwaErvin tdkmengikuti jejaknya.
Ervin kelihatan ingin menetap di dalamdapurdan turut sertadalampembicaraan para wanita ketikamenyadaribahwa Didimengalamimasalah saat melahap Tiramisu sambil meggendong Scarlett. Dia pun mengangkat anaknya daripelukan istrinyadan mengikuti jejak Reilley.
Betapanyamannya hubungan keduawanitainidgn suamimereka. Ina sadar bahwa inilah hubungan yg seharusnyaadapada sepasang suami istri,bukan spertihubungannyadgn Revel yg penuh dgn pertanyaan dan kesalahpahaman. Itulah yg akan diadapat dgn menikahi seseorangyg tdk dia kenal.
“Di, makannyapelan2 bisa,kan?” SuaraTitamenyadarkan Ina.
Ketika Inasedang melamun, rupanyaDidisudah menghabiskan lebih daristengah Tiramisu- nya dan tdk adatanda2 dia akn berhenti. Ummm, mungkin adabaiknyamenikah bukan karena cinta, karenadgn begitu diatdkperlu memedulikan tentangribetnya masa kehamilan,sakitnya melahirkan,dan capeknya mengurus bayi. Belum lagiharusmengurus suami dan pekerjaan. Itu juga klosuamikitabukan model laki2 yg sukadikejar2 wanita lain atau bahkan lebih parah lagi, selingkuh dgn wanita lain,karenadgn begitu, kita akan pusing 7kelilingdgn kecemburuan dan kekhawatiran bahwa diaakan meninggalkan kitauntuk
wanita lain.
Titadan Didi kemudian menghabiskan satu jam selanjutnyauntuk membedah kehidupn baru InadanRevel. Didisangat ingin tahu kebiasaan harian Revel, yg membuat Inaberpikir bahwa klo sajaDiditdk cintamatipada suaminya,dia mungkin akan mintadiberi kesempatan menghabiskan satu haripenuh hanya berduadgn Revel. Stelah puasdgn pertanyaannya, Didi kemudian pamit pulangdan Ina akhirnya punya waktu untukbetul2 berbicaradgn Tita.
“Oke,spill,” ucap Titabegitu mobilDidi menghilang daripandangan.
“Revel nyiumguetadi malam dan gue balasnyium dia,”kata Ina sambil sama2 berjalan kembali ke dalamrumah.
Lain dari ygdiperkirakanIna, Titabertanyadgn tenang,“Oke... ciumnya dimananih?Di pipi?”
Ina menggeleng.“Dibibir dgn ciuman ygbikin gue nggak bisaberdirilagi stelah semenit. Gue nggakpernah dicium kayak begitu sama.. well.. siapapun klo dipikir-pikir.”
Kata2 Ina membuat langkah Titaterhenti.Diamemutartubuhnyadan memandang Ina. “Pleaseexplain how that can happen.”
Ina kemudian menceritakan kejadia semalam. Berusahatdkmeninggalkan faktaapapun. Titahanyamenatapnyadgn keningberkerut.
“I know.. I know..” Ina memulaipembelaannya stelah dia selesaiberceritasebelum Titabisa mengomentari.
“Bukannya didalam kontrak ada klausayg mengatakan bahwa kalian berdua nggakboleh bersentuhan?”potong Tita.
“I think kata2 yg tepat adalah, ‘Tidak terlibat hubungan seksualdgn satu sama lain atau orang lain’.”
“Jadi ciuman nggak terhitung?”tanya Tita ragu. “Secara teknis sih... memang nggakterhitung.”
“Oke.. klo gitu longgakusah kelihatan khawatirbeginidong. Lo nggak melanggar klausa dalamperjanjian itu,”tandasTitadan kembali berjalan.
Ina mencobamengejar Tita. “Tapi gue ngerasabersalah,Ta.”
Tita sekalilagi menghentikan langkahnya. “In, guetahu lo wanitadewasa yg tahu apa yg benardan apa yg salah, jd guerasa guenggak perlu bilang keelo apaartidari kekhawatiran elo ini.”
“Dianggak seharusnyamenciumgue,dan gue nggak seharusnyangebalas ciuman dia,”ucap Ina pelan.
“In, you know I love youright..”
“Why is everyonekeep saying that!”potong Ina kesal.
Titatdk menghiraukan komentar Ina dan melanjutkan,“Apaloadarasa lebih terhadap
Revel daripadahanya sebagai business partner?”
“Yes,”desah Inadan ketika melihat ekspresipadawajah Tita,“I mean no.”Tentunya Titadtk percaya dgn kata2 itu dan Inatdk bisa menyalahkannya. “Sejujurnya guemggak tahu, Ta.”
Ina terdiamdan memikirkan perasaannyaterhadap Revel,Titamenariknya dudukdi kursi beranda. Inakemudianmenceritakan apa ygdikatakan oleh ibu Davinapadanya.
“Well, that’s not fair. Bagaimanadiabisa mengharapkan elo menjagahatiRevel stelah apa yg sudah dialakukan kepada anaknya. Diamestinya yg harusmenyelesaikan masalah ini sama anaknya,bukan menggunakan elo sebagaitameng,” omel Tita.
Kata2 Titamembuat Inasadar akan apayg diaharus lakukan.Diaharusmembuat Reveldan mamanyaberbicaraterang2an tentang apa yg mereka rasakan satu samalain. Mungkin dgn begitu mereka akhirnyaakan bisamengusir apapun itu yg membuat hubungan ibu dan anak yg mereka miliki jaditdkjanggaln lagi. SbelumTita mengatakan apa2 lagi,Ina sudah menciumpipinyadan bergegas menuju mobilnya.
Bab 16
ThePissed Husband
Revel dudukdidalam kegelapan.Menunggu hingga istrinyayg tadi malamsudah menciumnya sampai diasudah mau gila sbelum kemudian meninggalkannya sendiridi dalam studionyadgn semuabagian dirinya tegang. Dan dia bukan hanyamembicarakan tentangotot bahunya. Istrinya ygpukulsebelastadi pagi meninggalkan rumah dgn hanya mengatakan “hai”dan “bye” padanya tanpakelihatan terpengaruh samasekali dgn kejadian semalam. Istrinya yg kinimasih juga belumkembali, padahaljam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Kemanadia pergi,Reveltdktahu dan dia gengsi menelepon ke HP-nyauntuk menanyakan halini. Klo Ina lebih memilih menghabiskan seluruh hari Sabtu tanpanya,fine! Dia juga bisamenghabiskan seluruh hariSabtu tanpaperempuan itu.Tapikenyataannya adalah... dia tdk bisamenghabiskan satu haripenuh tanpa melihat wajah Ina dan itu membuatnyajengkelpada dirinya sendiri. Oleh karena itu kejengkelan ini,dia sekarang duduk didalamkegelapan didalam kamartidur Ina, menunggu hinggadiapulang. Dia menempatisofayg terletak di sudut kamar dan sedikit tersembunyi.
Sejam yg lalu ketikadia keluar studio untuk mengistirahatkan kepalanya ygsudah mau pecah karenaterlalu lama berkonsentrasi,dia menemukan rumahnyasepi. Tdk adajejak Ina dimana2. Diakemudianmendapat informasidarisatpam bahwa Inamasih belumpulang dan diatdktahu knapatp diamerasabahwa diaperlu memastikan hal ini, jd diapergi mengetuk pintu kamarIna. Lima menit kemudian, pintu itu masih tertutup dan Revel mencobamembukanya,tp ternyata Ina menguncinya. Dengan hasrat keingintahuan bercampurdgn keisengan dan sedikit rasa jengkel, Revel mengambilkuncicadangan dari kamarnya dan membukapintu kamar Ina,tanpaseizinnya. Reveltahu bahwa dia sudah melanggarprivasi Ina,tp pada saat itu, dia tdk peduli.
Dia memasuki kamar ituketika cahaya matahariyg masuk melalui jendelamasih cukup terang.Diamerasa spertipenyusup dirumahnya sendiri. Buru2 diamenutup pintu, klo klo mbok Namibertanya2 knapapintu itu terbuka padahalIna sedang tdk ada dirumah. Smenjak dia menikahi Ina, mbokNami seakan2 mendapatkan satu orang lagi yg bisadia curahi kasih sayangnya.TerkadangRevelberpikirbahwa akhir2 ini mbokNamibahkan lebih menyayangi Ina daripadadirinya. Jelas2 Reveltdkpernah melihat mbok Nami mengomeli Ina spertidiamengomeliRevel klodia menenggak susu segaryg disimpandi dalam lemari es langsungdarikartonnyaatau klo dialupa menggantunghanduknyapadarak handuk stelah menggunakannyadan meninggalkan handuk itu diatas kasur,menyebabkan seprai jd lembab.Oke, diaakuibahwa Ina slalu menuangkan susu ke dalam gelas sbelum meminumnyadan diatdk pernah tahu kebiasaan mandinya Inaoleh karena itu diatdk bisa menuduh mbok Namiseenak jidatnya,tp dia tetap sedikit jealousatasperlakuan ini.
Dia melarikan matanyake sekelilingkamar itu, ygcukup rapidan teratur. Dia mengambil napasdan aromastoberimenyerang indrapenciumannya.
“God,that damn smell iseverywhere,”gerutu Revel.
Perlahan2 diamulaiberjalan mengelilingi kamar itu, yg kelihatan sama spertiterakhirkali dia memasukinya,tp diamerasakan sedikit perbedaan.Mungkin karena sentuhan2 Inapada kamar itu.Perhentian pertama adalah mejadandan. Bermacam2 botolproduk wanita, mulai daripelembab,hingga parfumterdapat dipermukaannya. Dialalu menghampiri kursisofa yg menempalpadadinding, disbelahnyaadasebuah meja meja kecildgn lampu baca diatasnya. Diatas meja ada sebuah novel karangan Frank McCourt dgn bookmark diantara halaman 200 dan 201.Dia meletakkan buku itu kembalipadatempatnya sbelum mengalihkan perhatiannyapadabenda selanjutnya yg adadi kamaritu.
Lain dgn kamartidurnya, kamar Inatdk memiliki TV. Dindingtempat dulu Revel meletakkan TV plasmanyaditutupioleh tiga raktinggiyg penuh dgn buku. Revelmemiringkan kepalanya dan membacajudulbuku2 itu.Diabaru menyadari bahwa buku2 itu diatur berdasarkan ukuran dan alphabet nama pengarang.Great! Dia sudah menikahiseorang neat freak yg kemungkinan besar jugaseorangobsessivecompulsive yg harus memastikan bahwa semuanyateratur dgn rapi karenaklo tdk, dia bisa stres.Perhatiannya kembalipadaderetan buku dan diasadarbahwa genrebuku2 itu cukup bervariasi,mulaidariromance hingga biografisemuanya adapada rak itu.Man,this woman must befreakishlysmart. Dia tdk pernah melihat buku sebanyak ini sebagai koleksipribadi sepanjanghidupnya.
Stelah puasdgn perpustakaan yg dimilikioleh Ina, sasaran selanjutnya adalah sebuah bureas dimanaorang biasanyamenyimpan pakaian dalam atau kaus. Lemari itu setinggi pinggangnya dan diatasnya dipenuhi oleh berbingkai2 foto. Lain dgn foto2 Revel yg tergantungdi dinding,foto2 inidicetakberwarnadan kelihatannyadiambilbelum lamaini. Semuanyamengikutsertakan anggota keluarga Ina hinggakerabat dekat.Dia bahkan melihat fotoInadgn Marko yg spertinyadiambildi sebuah restoran. Foto selanjutnyayg dia lihat membuat matanyaterbelalak. Diamengangkat foto itu hanyauntukmemastikan bahwa matanyatdkpicek. Matanyatdk salah,itumemangfoto ygdiambilsaat acaraijab klo dilihat daripakaian ygmereka kenakan.Dia sedang mencium kening Ina stelah mereka resmi disahkan sebagai suami istri oleh penghulu.Pertanyaan pertama adalah,darimana Ina mendapatkan fotoini? Karena setahunya fotografer ygdisewanyatdk mencetak foto perkawinan merekadalam ukuran itu.Pertanyaan kedua adalah,knapaIna menyimpan foto ini?
Dia akan menanyakan hal inipadaIna.Padasaat itulah ideuntuk menunggunyadi dalam gelap muncul.Tadinyadia mempertimbangkan untukdudukdiatastempat tidur, tp diatahu bahwatempat tidur adalah trempat pertama ygakan dilihat Inabegitu diamemasuki kamarnya, maka kurangmemiliki efek mengagetkan. Akhirnyastelah beberapa menit
mempertimbangkan lokasi yg tepat untuk mengagetkan Ina, dia memilih sofa yg kini didudukinyaitu. Diasedang membayangkan reaksi Ina saat melihatnyaa ketika dia mendengargema langkah kaki pada lantaimarmer. Langkah itu terdengar sangat buru2, hampirberlari. Kemudian terdengarbunyi kuncidiputardan pintu kamarterbuka dan Revel melihat bayangan tubuh Ina memasuki kamar tidurnya. Diatdk menyalakan lampu, melainkan mulaimenanggalkan pakaiannya satu per satu sambilberjalan menuju kamar mandi. Ina menyumpahketika kakinya menabrak kaki temoat tidur. Revelmenggigit bagian dalam mulutnya,menahan tawa.
Lampu kamarmandimenyala dan Revelmendengar showerdinyalakan.Dia melihat Ina lagi, yg kini hanya mengenakan celanadalamdan brawarna hitam renda2. Shit! Dia merasa spertisedangberada disebuah strip club di Las Vegasn, menunggu dgn antisipasihingga dancer ygadadihadapannya akan menjatuhkan branya. Entah knapa,tp semua stripper slalu menanggalkan bramereka lebih dahulu sebelum celanadalam.Mungkin itulah yg diajarkan padaSKS,aliasSekolah KhususStripper.
“Remember,ladies, laki2 senang digoda. Jangan berikan mereka segalanyapertama kali mereka melihat kita, karenatipsnya akan berkurang klo kitamelakukan itu. Paskitan kita menanggalkan bra dulu karenadgn begitu merekaakan lebih tergodauntuk melihat hal lainnya.”
Revel hampir sajaterkekeh dgn imajinasinya sendiri. Kapan trakhirdia keVegas? 5tahun yg lalu. Klo saja visa keAmerika tdkterlalu susah didapatkan,diamungkin sudah pergike Vegas lagi smenjak itu.Sekarang, diaharuspuasdgn strippersemiprofesionaldgn badan kurus, pendek, dan berdadarata dalambentuk istrinya.
Revel sedang memakukan tatapannya padapakaian dalam Inaketikatiba2 lampu terang menyerangmatanya sbelum dia mendengarseseorangberteriak sekencang2nya. “kmu ngapain adadalamkamar saya?” teriak Inadgn nadamenuduh sambil berusaha menutupi sebanyak2nyabagian tubuhnyadariRevel dgn kedua tangannyastelah dia berhenti berteriak.
Revel hanyakelihatan terliburmelihat usahanyayg sia2 itu daripadamenjawab pertanyaannya. Damn the man!!! Menyadaribahwa Revel tdk akan mengasihaninya, Ina kemudian berjalan secepat mungkin sambilmembungkuk menuju tempat tidurdan menarik bedcoveruntukmenutupi dirinya.
“Apa kmu akan menjawab pertanyaan saya?” Kinisuara Ina sudah tdk melengking lagi, karena dia sudah tdk terlalu naked lagi.
“Kmu kemana sajaseharian?” tanya Revel.
Ina berpikir sejenak apakah dia akan menjawab pertanyaan ini. Revel jelas2 menghindardari menjawab pertanyaan yg sudagdiaajukan terlebih dahulu, jd knapadiaharus menjawab pertanyaannya? Tapiakhirnya diaberpikirbahwamungkin kloRevel mendapatkan
jawabannya,diaakan segera meninggalkan kamarnya.
“Main ke rumah Tita,” ucap Inaakhirnya.
Bukannya pergi, Reveljustru memgaturposisitubuhnyaagar lebih nyaman dan berkata, “Gimana kabarnya?”
“baik-baik saja.”Tangan Ina mulai pegal karena mencobamanahan bedcover yg berat itu agar tdk merosot.
“Apadia masih nggak suka sama saya?” Pertanyaan Revel inidisambut tatapan bingungdari Ina dan Revelmenambahkan, “Kmu nggak usah kelihatan bingung. Orangbuta jugabisa lihat klo dianggakterlalu suka sama syadaricaradia memandang saya.Dia mungkin berpikir klosaya sudah take advantage dari kmu,” sbelum kemudian tertawa terkekeh2. “Titadalah teman baik saya, dan diahanya mau yg terbaik untuk saya.”
Revel menarik tubuhnyadari sofadan berdiri. “Oh, sayatahu itu. Sayanggak menyalahkan dia, karena klo sayajadidia, saya mungkin akan melakukan hal yg sama.Orang gila mana yg mau teman baiknyamenikahi laki2 spertisaya? Sudah kerjanyanggak teraturdan sering digosipin ygtidak2 olehmedia,”ucapnya sambilmengambilbeberapalangkah mendekati Ina yg beradadiseberang ruangan darinya.
“Sekarang mereka bisamenambahkan bahwa kmu suka masuk ke kamar orangtanpa diundang,” tandas Ina.
Dan komentar ini justru membuat Reveltertawaterkekeh2.
“Kmu jugapernah masuk ke kamar sayatanpadiundang,” lanjutnya santai.
Ina mengerutkankeningnya mendengar komentar itu. “ Jadi kmu kesini Cuma untukbalas dendam,oke saya terima itu.Sekarangkita impas,” ucapnya.
Klo sajadiatdk sedangberusahamenutupitubuhnya yg hanya mengenakan pakaian dalam,Inamungkin sudah melemparkan lampu meja kepada Revel. Akhirnya diaharuspuas dgn hanyamemberikan tatapan ygbisa membolongi kepalaRevel.
Revel tersenyummelihat reaksi Inadan berkata,“Kmu bururan mandi,makan malam jam delapan. Sayatunggu kmu diBawah.”
“Kmu makan saja sendiri. Saya bisaurusmakan malam saya sendiri.”Inatahu bahwadia kedengaran ngambek,tp diaterlalu jengkeluntukpeduli.
Revel kelihatan tersinggung karenapermintaannya tdkdituruti. “Sayatunggu kmu sampai jam delapan lewat limabelas menit. Klo kmu belum turun juga,saya akannaik kesinidan narik kmu turun.Nggakpeduli kmu sudah pakaipakaian tau belum,”ancamnya.
Kata2 ygpenuh dgn perintah itu membuat bulu di tengkuk Inaberdiri, ygbrartibahwa dia mencobasebisamungkin menahan kemarahannya. Bila itu terjadi,diahanya perlu mengambilbeberapatarikan napas dalam2 dan dalam beberapa menit diasudah bisa mengontrolkemarahannya, tp tdk malam ini.Diabergegas menuju Revel .ketika sadar
bahwa langkahnyaterganggu oleh bedcover yg mengelilingi tubuhnya, diamenyibakkan bedcoveritu dan melupakan sejenakrasa malunya karenahanyamengenakan pakaian dalamdidepan orangtdk dikenal,dan bergerak ke arah suaminya. “Kmu nggak ada hak mengatur saya. Apadankapan saya akan makan itu bukan urusan kmu. Ngerti?” Inabahkan menekankan jaritelunjuknya padadada Reveluntuk menunjukkan bahwadiatdk main2.
Revel menatap Inaselama beberapadetiktanpamengedipkan matanya,dia kelihatan terkejut oleh reaksi Inaterhadap kata2nya. Kemudian,“Why are you somad at me?” tanyanyapelan.
“Karena.. karena..” Terlalu banyak kata2 yg ingin diucapkan Ina sehingga otaknya mengalamikorsleting.
Revel menggenggam lengan Inabagian atasdan berkata,“Sebelumkmu mulai marah2 lagi, sebaiknya kmu mandi dulu dgn airhangat supayaemosi kmu bisa lebih tenang. Klonanti kmu masih marah samasaya stelah habis mandi,saya adadi ruangmakan dan siap menerimaomelan kmu,’sbelumkemudian melepaskan Inadgn tiba2 dankeluar dari kamar itu.
Ina segeraberlari menuju pintu dan menguncinya. Ohhh! Aku akan membunuh laki2 satu itu suatu hari nanti, teriak Ina dlamhatidan bergegas masuk ke dalam showeruntuk menenangkan pikirannya. Diatdkpercaya bahwadia sudah menghabiskan waktu 20menit dalamperjalanan pulangdarirumah Titadan memikirkan cara terbaikuntuk memperbaiki hubungan Reveldgn mamanya. Dan apa ygdiatemui? Revel sudah menunggunya didalam kegelapan kamarnya, ruangan pribadinya,sperti seorangpredator yg siap menerkam mangsanya. Dia bahkan tdk kelihatan menyesal karena sudah mengejutkannya samapai jantungnyaseolah meloncat keluar. Sialan! Berani2nyadiamasuk kamarnya tanpaizin dan memberikan perintah padanya seakan2 diadalahtuan tanah dan Ina adalah budak yg dimilikinya. Diatdk menikah untuk menghindari rongrongan keluarganyayg slalu mau mengaturhidupnya agarbisa diatur oleh oranglain yg bahkan tdk adahubungan darah dengannya samasekali.sial, SIAL, SIAAALLL!
***
Ternyata Revelbenar, karena stelah mandi,Ina merasa lebih segardan pikirannyamemang lebih jernih,dgn begitu dia yg tadinyabertekad mengunci dirinyadi dalamkamar dan tdk turun makan malam hanya untuk menunjukkan kepadaRevelbahwadiatdk akan tundukdi bawah tekanannya, luntur. Diamerasasilly karena sudah bertengkardgnRevel untukhal remeh sperti ini. Merekabaru resmimenikah selama 6hari, jd padadasarnya dia masih harushidup dgn Revel selama 8bulan lagi sesuaipersyaratan kontrak dan berstatus sebagai pasangan resmiRevel selama setahun. Dengan begitu,diaharus belajar menoleransi Revel klo mau pernikahan initahan hinggawaktu ygditetapkan.
***
Revel tdk menyangkabahwa Ina akan muncul stelah argumentasi merekatadi,maka dari itu dia agakterkejut ketikadia melihat Inaturun ke ruang makan padapukuldelapan lewat
empat belas menit. Stelah adawaktuuntukduduk sendiridan memikirkan tentang pertengkaran mereka, Revel tahu alasan knapaIna marah besarpadanya. Diaberuntung bahwa Inatdk menyinggung2 soal klausapada kontrak mereka yg jelas2 menyatakan bahwa dia memangtdk adahakuntuk mengatur kehidupannya. Dia memang suami Ina,tp hanya diatas kertas,tdk lebih dari itu, makadiaharusbelajarberhenti berkelakuan spertiseorang suami betulan. Selama ini Revel yakin bahwadiabukanlah tipe laki2 yg bisajadi seorang suami,tp lihatlah diasekarang. Diakhawatirbahwa dia sudah menyakitiperasaan Ina,dia mau mintamaaf,tetapitdk tahu bagaimana melakukannya. Diatakut Inaakan memberikannyathe silent treatment dan melarangnya masuk ke kamartidurmereka. Hah! Merekabahkan tdk tidurdi kamartiduryg sama, jd knapadiaharus khawatirtentangitu?
Tanpamengatakan apa2 Ina berjalan menuju meja makan dan mengambilposisi ditempat yg sama yg diaduduki kemarin malam. Revel mengikuti petunjuknya dan dan melakukan hal yg sama. Merekamakan di dalamdiam. Masing2memiliki banyak hal yg ingin mereka kemukakan, tp tdk adayg berani memulainya.
“Saya minta maaf karenasudah..” ucap Revel,pada saat ygbersamaan Inaberkata,“Sori, karena sudah marah marah...”
Mereka kemudian salingtatap selama beberapadetik, sebelumtertawaterkekeh2. “Kmu duluan,”ucap Revel sambiltersenyum.
Ina mengangguk sambilmembalas senyuman itu.“Saya mintamaaf karena sudah marah2 soal makan malamdgn kmu.”
“Kmu pantas marah2 pada saya, sebab saya sudah masuk ke kamartidurkmu tanpaizin. By theway, saya minta maaf soalitu,”balas Revel.
Ina mengangguk, menerima benderaputih ygdiajukan oleh Revel.“Gimana kmu bisamasuk ke kamar saya sih? Kan pintu saya kunci,” lanjutnya.
“Saya punya kunci cadangan.” Melihat mata Ina yg terbelalak, Revelburu2 menambahkan, “ Saya akan kasih kunci ituke kmu klo kmu takut saya akan mengganggu privasi kmu lagi.” Ina kelihatan berpikir sejenak sebelummenggeleng. “Saya nggak keberatan kmu punya kunci cadangan asalkmu janjinggak masuk kamarsaya lagitanpa izin.”
Revel mengangguk mengerti. “Lagian juga, mungkin punya kunci cadanganadalah ideyg baik, just in case saya kehilangan kuncisaya atau klo adaemergency lainnya dimanakmu harusmembuka pintun kamar saya. Buka pintu pakai pintu tetunya lebih gampangdaripada harusmendobrak pintudari kayu jati.”
Revel terkekeh menyadari betapapenuh logikanya pikiran Ina, sesuatu ygbisa diharapkan dari seorangperempuansepintardiatentunya.
“Yg saya nggakngerti adalah knapa kmu harus nunggu sayadi dalam kamar tidursaya dalam kegelapan. Knapanggaknyalain lampu, atau bahkan lebih baik lagi,nunggu sayadi ruang tamu mungkin,”ucap Inadgn sedikit bingung.
“Saya bossan dan perlu hiburan. Sayanggak tahu klo kmu bakalan pergi sampai seharian. Saya nggak adateman ngobrol,”balasRevel cuek.
Sendok yg sudah stengah jalan menuju mulut Inaterhenti,dia kemudian meletakkan sendok itu diatas [piring.“oke, sekarang saya adadisini,kmu mau membicarakan tentang apa?” “Hah?” tanya Revelbingung.
“Apa kmu mau membicarakan kejadian tadimalam dgn saya?”
Revel terdiam. Apadia mau membicarakannya?Apa mereka harus membicarakannya? Tdk bisakah mereka melupakan saja ciuman itu dan berkelakuan sperti tdk pernah terjadi? “Saya minta maaf karenasudah melakukan itu. Saya nggak sengaja,” ucap Ina.
“Nggak sengaja?” Revelmenatap Inatdk percaya. Orang mungkin tdk sengaja menyenggol gelas dan menumpahkan semuaisinya keatas taplak meja, atau mungkin klo mereka secara tdk sengaja menuangkan sabun cairke tangan bukannya sampo ketika mandi. Bagaimana bisa seseorangmemasukkan lidah mereka ke mulut oranglaindan membiarkan orang lain itu melakukan hal yg sama, karenadiatdk sengaja?
This isbullshit,omelRevel dalamhati.Diabetul2tdk bisamenerimaalasan Ina.Diabaru saja akan mengatakan hal ini ketika diamendengar suaraIna lagi.
“Iya, saya nggak tahu dimanapikiran sayawaktu saya melakukan itu. Saya bahkan nggak tahu knapa sya melakukan itu.”
Suatu rasayg mendekatikejengkelan munculdidalam hati Revel.Dia betul2 tdk menyukai apa ygdikatakan Ina. Perlahan-lahan dia meletakkan sendokdan garpu ygada di dalam genggamannya dan menyandarkan punggungnyapada sandaran kursi. Matanyatdk meninggalkan Ina.
“Saya nggak bisatidursemalaman karena mikirin soal itu. Sayatahu kmu laki2 dewasa yg tahu apa yg harus kmu lakukan. Kmu nggak perlu dibilangin sama orang lain. Terutamanya sama saya.”
Revel mencoba mengingat2 kejadian tadi malamdan darimemorinyadiatdk ingat Ina mengatakan apa2 ketikadia menciumnya. Then again, perhatiannyaterfokus padabagian tubuh Ina yglain pada saat tiu.
“Saya minta maaf klosaya sudah kelewatan,”Inamenutup penjelasannyadgn nadapenuh penyesalan.
Ina memang sudah kelewatan, alright. Kelewatan sampai2 diatdkbisa berkonsentrasi saat rekaman tadimalam. Tidak bisa memikirkan hallain selain bahwadia ingin memerintahkan kru band-nya supaya cepat pulang, agardiabisamenggedorpintu kamarIna dan memaksa Ina menyelesaikan apa yg dia sudah mulai. Dan kini, Inasudah kelewatankarena membuatnyamarah dgn stiap kalimat yg diucapkannya.
“Saya janjinggak akan melakukannya lagi,”lanjutIna dan melemparkan senyumannya kepada Revel.
Like hell she won’t. Shewill do it again and soon.Karenakalotdk, aku bisa gila, geram Revel dalamhati. Ina adalah wanitapertamayg diacium semenjak bulan Desember. Ygbrarti bahwa dia sudah bertingkahlaku sperti seorangpastor Katolik selama 6bulan. Diatdk pernah puasa“tdkmenyentuh perempuan”sebegini lama smenjakdiaberumur18tahun dan ini betul2 mengancam kesehatan fisik dan jugamentalnya.
“Kmu seharusnya memikirkan inisemuasebelumkmu menyerang sayasperti saya adalah hot fudgebrwnie,” ucap Revel sinis. Dia betul2 tdk bisa mengontrolkemarahannya.
Bab 17
The Ice Bucket
“Hah?” ucap Ina,danRevel semakin jengkel ketika melihatInakelihatan bingungdgn kata2nya. “Kmu ngomong apa sih?” tanya Ina.
“Tentang ciuman kitatadi malamlah,”bentak Revel. “Ooohhh...” Suatu pemahaman munculpadawajah Ina.
“Apa lagicobayg sedangkita bicarakan sekarang?” tanya Revel jengkel.
“Saya sebetulnyan sedang membicarakan tentangkomentar saya mengenai mama kmu.”
Revel hanyabisamegap2 mendengarbalasan Ina. Dia seharusnya tahu bahwa Inabukanlah spertiwanitalainnya. Dia adalah wanitadewasayg tdk akan membuangwaktunya memikirkan tentang sebuah ciuman. Reveltahubahwa dibandingkan dgn kebanyakan laki2 sebayanya,dia adalah seseorang yg slalu bisaberpikiran dewasa, tp disebelah Ina, dia merasa spertianak remaja yg masih hijau.
“Apa kmu mau membahas tentang ciuman kitatadi malam?”
Suara Ina terdengardatar dan santai ketika mengatakan ini, membuat Revel kembali jengkel, tp kemudian diamelihat pergerakan ototpadaleher Inadan diatahu bahwa Inatdk sesantaiyg diaperlihatkan. Bagus! Dengan begitu diatdk merasabodoh karena sudah mengulang memori itu berkali2 dalam kepalanyaselama 24jam ini.
“Do you want totalk abuit it?”tanya Reveldgn nada lebih tenang.
“No,not really,tp spertinya lebih baik kitabicarakan soal itu karenaklo nggak itu mungkin akan menimbulkan masalah dikemudian hari.”Ina kelihatan ragu sesaat,tp kemudian dia berkata,“Saya akan menghargai klo kedepannyakmu nggak nyium saya lagi.”
Revel yg merasatersinggungdgn komentar ini langsung berkata,“ Tapi kmu nyium saya balik. Kmubahkan narik kepala saya intuk nyiumkmu lagi stelah berhenti.”
Ina meringis sbelumberkata, “Iya, I know,dan saya mintamaaf soalitu. Saya sedikit kurang waras tadimalam.” Inamengangkat sendoknyakembali dari atas piringdan melanjutkan makan malamnya.
“Ouch, kayaknya saya perlu band-aid deh,”ucapRevel. “Band-aid untuk apa?” tanya Ina.
“Untukego saya, Ina.”
“Oh, my God. I’m sorry. Bu-bukan maksud sayamenyinggungperasaan kmu. You’re a great kisser. A-awesome... even.” Inaterbata-batamencoba menyelamatkan keadaan.
“Ina... relaks. Saya bukan laki2 yg gampangtersinggung. Sebagai laki2,saya cukup kebaldgn
segala halremeh yg menyangkut perasaan.”
Ina bahkan tdk mengedipkan matanya ketika mendengar komentarini.Dia hanyamenatap Revel dgn seriusdan berkata, “Saya Cuma nggakmau kejadian inimembuat saya segan sama kmu, atau sebaliknya. Hubungan kitaadalah sebuah perjanjian bisnisdan saya mau memastikan bahwa kitabisa tetap profesionalterhadap satu sama lain.”
Ina sudah tdkpernah menyinggungstatushubungan mereka yg sebenarnya smenjakdia membuat Inaberjanjiuntuk tdk menyinggung2 soal itu lagi. Jadi knapadiamenyinggungnya sekarang? Oke, klo Inamemang mau play dirty,dia akan play dirty.
“Oke, klo gitu kita lupakan sajabahwa itu pernah terjadi. Mulai sekarang kita akan menjaga hubungan kitaagartdkmelewatibatasyg seharusnya,”tandas Revel
“Oke, setuju,”balas Inadatar.
Dan Revelharus menahan diri agartdk meminta Ina untuk menarik kembali persetujuannya.
Mereka kemudian memfokuskan perhatian mereka padamakan malam masing2. Hanya dentingan metalmengenai porselen mengisiruang makan. Inamencoba menahan dirinya agar menepati janji ygdia ucapkan sebelumnya untuk menjagahubunganmereka seprofesionalmungkin,tp diatdk bisa.Dia merasa sperti adaduriikan ygtersangkut pada sela2 giginya.Tdk berbahaya, tp sedikit menyebalkan karenamembuatnya tdknyaman.
“Rev, apamama kmu sudah dengar lagu yg kmunyanyiin untuk sayatadimalam?” tanya Ina sbelumdiakehilangan keberaniannya.
“Belum. Mama sayanggak terlalu ngefans dgn musik saya. Dia menghargainya sebagai suatu pekerjaan yg bisamenghasilkan uang untuk saya,nggak lebih dari itu. Sayayakin bahkan mama nggaktahu judul lagu2 hits saya.”
Ina mencobataktik lain.“Apa kmu pernah membicarakan kepadamamakmu tentang perasaan kmu terhadapnya? Kalian nggak bisa menghindaritopik iniselamanya, kalian perlu membicarakannya. Mungkin kmu akan merasa lebih... tenangstelah melakukan itu.” Revel menatap Ina,dan sekilas Ina melihat secercah harapan padamataitu, tp kemudian keraguan mengambil alih sbelumakhirnyaberubah menjaditatapan dingin dan tertutup.“I don’t know what you’retalking about,”ucap Revel.
“Saya membicarakan tentanghubungan kmu dgn mama kmu, Rev. Kalian ada hubungan darah,tp dari carakmu memperlakukan mamakmu nggak adabedanyadari cara kmu memperlakukan rekan bisnis. Profesionaldan dingin. Nggak ada kehangatan yg seharusnya ada diantara seoranganak dgn ibunya.”
Ina merasabahwa diabisa menembusbentangpertahanan Revel ketika Revel tdk mengatakan apa2 dan Ina buru2 menambahkan,“Saya tahu klokmu sakithatidgn perlakuan mamaterhadap papa stelah mereka bercerai dan jugaterhadap kmu selama ini,
dan kmu memangpunya hak untuk marah dan kecewaterhadapnya.Tapi kejadian itu sudah lama sekali, Rev, sampaikapan kmu akan menghukum mamamu?”
Revel terdiam ,ada kerutan pada keningnya, seakan-akan diasedang memikirkan sesuatu yg sangat rumit. “Darimanakmu tau tentangsemuaini?” tanyanya stelah beberapamenit. “Dari mama kmu.”
Revel kelihatan terkejut dgn berita ini. Inaberharap bahwa dia sedangmempertimbangkan kata2nya. Piringdihadapannyasudah bersih darimakanan dan dia kelihatan tdk berniat mengisinya kembali. Perlahan-lahan Inabisamerasakan Revel menjauhinya, diaberusaha melindungidirinya dari rasasakit hati yg akan datang menyerangnya klodia membiarkan dirinyaterbukadan lemah. Oh, Inatdk bisahanyaduduk diammelihat ini.Padadetik selanjutnyadia sudah memeluk Revel. Ina berdiridibelakang kursi yg diduduki Revel,dan kedua lengannya melingkari lehercowok itu.Sandaran kursi makan cukup rendah sehingga kepala Revelbisaberistirahat pada perut Ina. Awalnya tubuh Revel kaku di bawah pelukannya, mungkinkarena kaget atau mungkin juga karenatdk terbiasadipeluk oleh seseorang,tp lama-kelamaan diabisa relaks. Inabersyukurbahwa Reveltdk berontak ketika dia melakukan ini.
Merekaterdiamdalamposisi itu mungkin selama5menit, Inatdk beraniberkata2 karena takut akan mengganggu jalan pikiran Revel.Apapun itu yg sedangdipikirkan olehnya. Ina mencobamemikirkan hal2 yg biasadialakukan untuk menenangkan Zaradan Ezraklo mereka sedang menangis, dan diamulaimembelai rambut Revel. Spertisemalam ketikadia menyentuh rambut Revel dgn telapaktangannya,rambut itu terasa agak sedikit kasardi bawah belaiannya, layaknya rambut laki2 padaumumnya. Inamelihat Revel menutup matanya,dan menyandarkan kepalanya padaposisiyg lebih nyaman padaperut Ina sebelum mengembuskan napasnya dgn damai. Ternyataapa yg bisamenenangkan anak kecil juga bekerjauntuk laki2 dewasa. Ina tersenyum karenasetidak2nyadiabisa melakukan inibagi Revel.
Ina sperti seoranghiprokit karena beberapamenit yg lalu dia baru mengatakan kepada Revel bahwamerekaharus menghindarimencium satu sama lain agartetap bisabertingkah laku profesionaldan sekarang lihatlah apa yg sedang dialakukan pada Revel. Revel memerlukannya, itu sebabnya aku melakukan ini, ucap Inadalamhati, mencoba mencari alasan. Diaberniat menarik tangannyadari kepalaRevel, tp ygdia lakukan justru mendekatkan bibirnya pada kepala Reveldan menciumubun2nya. Lain dgn aroma bayiyg biasa dia ciumklo mencium Zaradan Ezra,diamenciumaromamint yg segar.
“Kmu pakai sampo apa?” tanyaIna.
Revel terdiam sejenakdan mengangkat kepalanya dariperut Ina sbelum menjawab,“Salah satu produk ygdikirim sama Body Shop sebagaikado pernikahan kita. Knapa?”
Ina memarahidirinya sendiriyg merasakan kupu2 beterbangan didalamperutnya ketika mendengarRevel mengatakan kata2 “pernikahankita”, tetapi diatdk bisamenghentikan dirinyadaritersenyum.“Wangi,”ucap Ina akhirnya.
Revel mendengus spertiingin tertawa. “Glad you like it,”ucapnya sambilmendongak dan kembali mengistirahatkan kepalanya padaperut Ina. Diamenggenggamlengan Ina yg masih melingkari lehernya.
“Rev.”
“Ehm?” suara Revelterdengar sedikit mengantuk.
“Apa kmu sedang mempertimbangkan apa ygsaya katakan tentangmamakmu tadi?”
Awalnya Revel tdk memberikan reaksi apa2,tp kemudian dia menggerakkan tubuhny, meminta dilepaskan daripelukan,dan meskipun tdk rela, Ina melepaskannya. Revel kemudian bangun dari kursi makannya dan Ina harus mengambillangkahmunduragardia bisa melakukan itu. Tanpa disangka-sangka Revelkemudian memutartubuhnyadan menggenggamkepalaIna diantarakedua telapaktangannya,memaksa Ina untukbetul2 mendongak hingga lehernya sakit untuk membuat kontak matadengannya.
“Klo kmu memangmaumenjagahubungan kitaagar tetap profesional,jangan pernah mencampuriurasan sayadgn mama sayalagi. Topik itu off-limits,”ucapnyapelan,tp di bawahnya Ina bisa mendeteksi ultimatumnya.
Mau tdk mau Ina mengangguk karenadiayakin bahwa Reveltdk akan melepaskan kepalanya sampaidia melafazkan persetujuannya.Puasdgn reaksi Ina, Revel kemudian menciumkeningnya dan pergi meninggalkan ruang makan.
Setelah sebulan menikadgn Reveldn tinggalbersamanya, Inamenyadaribahwa mereka hidup dgn kebiasaan yg sangat berbeda. Padaharikerja, Inabiasanya keluar rumah pada jam enam pagi, dan padasaat itulah biasanyaRevel baru tidur stelah terjaga semalaman di dalam studionya. Ketika Ina balik darikantor pukul delapan malam,diadan Revel akan menghabiskan waktu 2jam untuk makan malambersama dan ngobol ataunonton TV sama2, kemudian Inaakan masuk kekamarnyadn tdk akan bertemu dgn suaminya lagi hingga jadwal makan malam keesokan harinya.Pada ujungminggu, kebiasaan mereka agak sedikit berbedakarenaRevel sering tdk adadirumah. Diaharus menghadiri berbagai macam acara publik danmelakukan sedikit publik relation alias PRuntuk singlenya yg akan launch tdk lama lagi.Kadang kala Inaakan ikut serta klo Revelmemintakehadirannya,tp biasanyadia lebih memilih tinggaldi rumah.Inatdk keberatan klo fans menyerbu Revel dimanapun dia beradakarena itu memang sebagian dari kehidupan seorang penyanyi sekaliber Revel,tapidiatdk tahan dgn teriakan mereka yg terkadangmenyakitkan gendang telinganya. Belumlagi karenadiaharusmenerimatatapan tdk sukadan terkadang makian dariparafansyg sangat fanatikdan protectiveterhadap Revel.
Kllo Inatdk ikut keluardengannya, Revel akan meluangkan waktu untukmakan suang bersamadgn Ina sebelum berangkat untuk menghadiriacara malamnya.Ina mulai menghargairitualmakan bersamamereka ini karenadgn begitu merekabisa membicarakan apa sajayg terjadipadaahri itu,dgn begitu masing2 bisa tahu apa yg dilakukan oleh yg lain. Melaluipercakapan harian ini, perlahan2 Ina mulai mengenalRevel sebenarnya. Ina mendorongReveluntukmembicarakan tentangpekerjaannya,dan sebaliknya Revel akan melakukan hal yg samaterhadapnya. Stelah segala sesuatu tentang pekerjaan sudah habis dibedah,merekamelanjutkan dgn membicarakan tentanghal2 lainnya spertihobi, makanan kesukaan, hinggatempat berliburfavorit mereka.Ina kinitahu bahwatempat berlibur favorit Revel adalah Inggris karenadiaterobsesidgn sejarah negaratersebut,penyanyi yg palingdihormatinya adalah Bono dari U2,meskipun makanan favoritnyaadalah udang tetapidia alergiterhadap makanan laut itu, jadidia harusminum obat anti alergi sebelummemakannya, dan bahwa dia tdk pernah nonton satu pun film Harry Potter ataupun membacabukunya.
Ina berusaha menghormati permintaan Reveluntuk tdkpernah lagi menyinggungtentang hubungannyadgn mamanya, yg diaperhatikan tdk berubah semenjak percakapan mereka. Meskipun dia merasa kecewa karena Reveltdk mendengarnasihatnya,tetapi dia tahu bahwa setidak-tidaknyadia sudah mengemukakan pendapatnyatentangpermasalahan itu, dan sekarang keputusanada di tangan Revel.
***
Ina sedang meeting ketika berita itu keluarsehingga diatdk melihatnyalangsung,tp dia mendapatkan intidariberita itu dariMarko. Lunasudah melahirkan bayi laki2 di sebuah rumah sakit di Hamburgsemalam. Kata2 pertamayg keluardarimulut Inadalah,“Oh,that’s good.” Tapi stelah diapunya waktu untuk berpikir, pertanyaan demipertanyaan mulai bermunculan.
“Klo Lunabaru ngelahirin tadi malamdi Hamburg, gimanamediabisasuadah tahu sih tentangini?”
“Lunange-upload video itu ke Youtube,”jelasmarko.
“WHATTT?! Teriak Ina.Marko jugaikut berteriak tp dengan alasan yg lain sama sekali dgn Ina.
“I know right? Siapayg sangka klo Lunatahu carapakai internet,”teriakMarko. “Marko, gue seriusnih.”
“Gue juga serus, In.Lo tahu kan betapa bloonnya tuh anak. Cantik sih cantik, Cuma ampun deh. Gue yakin bukan Luna yg nge-upload video itu.Mungkin papanya,soalnya adalaki2 buletua lagidadah2 didalam video itu...”
“Markofokus,” geram Ina.
“Oh iya, sori.Anyway, lo harus siap2 karenagueyakin mediabakalnyerang suami lo lagi like.. right now.” Markomelirik jamtangannya ketiak mengatakan ini, seakan2 diasedang menghitung berapalamawaktu sudah berlalu smenjak beritaitu keluar.
Ina tahu bahwa Luna akan melahirkan cepat atau lambat dan klo itu terjadi maka sorotan mediadan masyarakat akan kembalipada Revel.Mereka sudah cukup tenang selama beberapabulan ini karena Lunamenghilang spertiditelan bumi smenjak bulan April, tpsekarangdiakembalidan membawa tornado bersamanya. Ian buru2 meraih HP-nyadan menghubungi Revel,tetapi kemudian diaragu. Selama merekamulaisama2, Reveltdk pernah sekalipun menyebut2 nama Lunadihadapannya. Inabertanya2 apakah Revel masih menyimpan rasasayangatau cintaterhadap Lunadan dengan begitu masih merasakecewa dgn perselingkuhannya?Ina merasasedikit menyesal karenatdk pernahmenanyakan hal ini, karena sekarangdiatdk tahu apa ygdiaharuslakukan.
Andaikan adasetangkaimawar yg diabisatarik kelopaknya satu persatu untuk membantunya membuat keputusan.Telepon.. nggak.. telepon.. nggak.. telepon..Tiba-tiba HP yg adadidalamgenggamannyaberbunyi. Dengan satu lirikan pada Caller ID HP diatahu bahwa Revel-lah sipenelepon itu,.
“Rev,” ucap Ina menjawab panggilan itu.
“Kmu nih kemanaaja sih, saya sudah telepon berkali2 tp nggakdiangkat?”
Ina betul2 tdk menghargai nada ygdigunakan Revel terhadapnyasama sekali, terutama ketika diatdktahu bahwaRevel sudah berusahamenghubunginyaseharian. “Saya meeting seharian,inibaru keluar,” balasIna menjaga intonasi suaranya agartdk terdengarjengkel.
Marko masih ada didalam ruangan bersamanya jadi dia harusberhati-hatiakan apa ygdia ucapkan.
“Kmu sudah lihat beritatentang Luna?”tanyaRevel. “Belum,tp Marko kasih tahu saya,”jawab Ina.
Marko yg sadar bahwa Ina perlu berbicara secarapribadidgn Revel,melambaikan tangannyadan keluardari ruangan sambilmenutup pintu dibelakangnya.Ina menghembuskan napas lega.
“Oke, klo gitu kmu sudah tahu keadaannya,”ucap Revel.
Ina tdk perlu jadimamaLoren untuktahu apa ygdimaksud Revel.“Apainiakan memengaruhiacara launching single kmu Sabtu ini?” tanya Inahati-hati.
“Om Danungberpikirbegitu, maka dariitu kitaharus ekstrasiap klo diserbu wartawan dgn pertanyaan yg menyangkut Luna.”
“Oke,” ucap Ina.
“Apa kmu bisapulangtepat waktu mlamini?”tanya Revel.
Sejenak Inamerasasedikit bersalah karenaselama 3hari belakangan inidia slalu pulang malam, dan dengan begitu menyebabkan Revelharus menunggunyauntuk makan malam
bersama. Ketika pertamakali Inapulangterlambat tanpamemberitahu Revel, dia menemukan laki2 itu membukapintu untuknyadgn wajah ygtdk kalah gelapnyadengan badaiKatrina. Tapi wajah itu masih tdk sebeapaparahnya dibandingkan ketika Ina mengusulkan bahwa Revel makan malamduluanklo diaharuspulangterlambat. Usul itu diterima dgn tatapan ygbiasanyadiberikan oleh seekor macan sebelumdia memangsa mangsanya. Smenjak itu Ina slalu memastikan bahwa dia sudah adadi rumah sbelumjam delapan atau menelepon atau SMS Revel klo diaakan pulangterlambat.
“Iya, saya akan sudah sampaidi rumah sbelum jam delapan,” ucap Inaakhirnya.Dia masih merasa agak risiuntuk menyebut rumah Revelsebagai rumahnya.
“Oke. Masih adabeberapa hal yg harus sayaurusdiPlanet Hollywood supaya semuanya siap untuk launchingparty, tp sayapastijugasudah pulangsbelum jam delapan. Kitabisa bicara sambil makan malam.”
Bab 18
The Launch Party
Untung sajapakDanungsudah memberikan Ina les kilat tentangapayg harus dia lakukan padalaunch party ygsekarangdihadirinya,karena klo tdk, diatdk akan tahu apa ygharus dia lakukan.Ada sebuah meja penerimatamu dekat pintu masuk dimana staf Revel sibuk membagikan CD single Revel kepada paratamu.Ina hanya sempat melirikfoto Revelpada cover single itusebelumpak Danungyg sudah sampaiduluan menggiringmereka masuk ke dalam. Sebuah poster close-up wajah Revelberukuran raksasa ygdigunakan sebagai background panggung planet Hollywood menyambut mereka. Ina menyadari bahwa foto padaposter ini adalah blow-up foto single-nya. Dihadapkan padaposter sebesar itu,mau tdk mau tatapan Inaterpaku padanya selamabeberapamenit dan menyadari betapa simetrisnyawajah Revelpadafoto itu.
“God, Ihate that picture,” bisikan Revel menyadarkan Ina.
“Why? You lookgood in that picture.Kmu kelihatan spertiDamon Salvatore. Gelap dan sinis,” balas Inasambilmendongak menatap mataRevel.
“Siapa itu Damon Salvatore?”
“You know.. vampirpaling seksi di Vampire Diaries,” jelas Ina. “Vampire Diaries?”
“Film seriTV. Jangan bilang ke saya kmu nggak pernah tahu acara itu deh.” Revel menggeleng. “Itu serial TVpalingdifavoritin anak ABG sekarang,” jelas Ina. “Ohhh.. itu menjelaskan knapa sayanggak pernah nonton acara itu.”
Ina menatap Revelbingung dan Revelmenjelaskan, “Sayabukan ABG.”
“Percaya sama saya,nggak peduliberapa umurkmu, begitu kmu nonton 2episode, kmu langsungketagihan nonton serial itu.”
“Oke,” balas Reveljelas2 tdkpercaya.
Ina tdk menyalahkan reaksinya karenadiadulu juga cukup skeptisdgn acara itu,tp kemudian Gaby membelikan Season pertamaVampireDiariessebagaihadiah ulang tahunnyatahun lalu dan kini Inabetul2 ketagihan.
“Jadi menurut kmu sayaseksi?” “What?”tanyaInabingung.
“Kmu bilangsaya kelihatan kayak.. whateverhis name is,dan menurut kmu diaseksi. Jadiklo teorideduktif sayabenar, saya bisamenyimpulkan bahwa menurut kmu saya seksi,” ucap Revel sambiltersenyumiseng, menantangInauntukmengiyakan.
Ina terkekeh2 sambil menggeleng2. Revel ikut tertawa dengannya meskipun dari ekspresinya Inamelihat sedikit kekecewaan karena diatdkterpancinguntuk menjawab
pertanyaan itu. Tawa mereka terhenti karena media ingin mengambilfoto Revel disamping posterraksasa wajahnyadan dgn satu tarikan daripak Danung, Ina menyingkir dari samping Revel. Diatdk keberatan dgn segala perhatian ygditujukan kepadarevel,dia bahkan merasa sangat banggakarenatahu bahwa Revelsudah bekerja keras untuk menghasilkan single ini.
Ina sedang meneguk minuman yg diberikan oleh Jo padanya sbelum dia menghilanguntuk ngecek set drumnya ketika seseorangmenepuk punggungnyadgn halus. Ina langsung memutartubuhnyadan berhadapan dgn beberapa anak ABG yg menatapnya dgn mata berbinar-binar. Mereka semua mengenakan tag yg bertuliskan RevelinoDarby FansClub. Ina agak waswas apakah mereka bermaksud memaki-makinya atau memberikan tatapan sadis padanya sperti ygdilakukan oleh kebanyakan orang klo melihatnya smenjak dia menikahi Revel.
“Mbak Inara, ya?”tanyaseseorangdarimereka yg kelihatan lebih tuadariyg lain.
Ina mempertimbangkan apakah diaharusmenggelengkan kepalanyadan berkatabahwa mereka sudah salah alamat,tp semuaorang didalam PH sudah melihatnya datang digandengoleh Revel, jd kemungkinan untuk bisaberbohongtentangidentitasnya sangat tipis. Akhirnyadia mengangguk pasrah dan menunggu takdirnya.
“Saya Ami, ketua Revelino Darby Fans Club,” ucapnya seraya menyodorkan tangannya. Meskipun Inamasih terkejut dgn keramahan Ami, diamemindahkan gelasnya ke tangan kiri dan mengulurkan tangannya dan menyalamiAmi. “Ini semuateman sayadari club.”Dengan menggunakan tangannya, Ami mempersembahkan sekitarsepulah anakABG dibawah kawalannya. Ian mengangguk dan tersenyumkepada mereka semua. Bingung apakah dia harusmenyalamimereka jugaatau tdk, tapi karena tdk satupun darimereka mengulurkan tangannya, Ina pun membiarkan tangannyamenggantungdi sampingpahanya.
“Boleh kami minta fotobareng mbak?” pertanyaan inimembuat Ina bengong selama beberapadetik, yg membuat fans Revelsalingpandangsatu samalain.
“Oke,” akhirnya Ina berkata stelah sadardarikekagetannya.
Mereka langsungtersenyum lebardan mulaimengatur posisi, dan selama beberapa menit wajah Inadihujanioleh lampu blitz. Satu per satu darimerekabergantian menjadi fotografer.
“Kayaknya malam ini istri saya lebih populerdaripada saya.”
Ina hampirmeloncat ketika mendengarsuaraini.Punggungnyayg membelakangi panggung tdk melihat kedatangan Revel yg kini sedangmemberikan senyumlebarnya padafansnya yg hanyabisa menganga.Ina melihatbetapamerekasiap menangis sakingterkesimanya melihat Revelberdiridihadapan mereka.
“Apa kalian perlu fotografer supaya semuabisaambilfoto barengistrisaya sekaligus?” Dan kekacauan terhasildari pertanyaan ini. Semua oranglangsungberbicara pada saat bersamaan. Inahanyabisa berdiri mencoba menangkap intidarisemuanya. Padadetik selanjutnyadiamenemukan pinggangnyadilingkari oleh tangan Reveldandia berbisik, “Saya mau lihat siDamon Salvatore ygkmu sebut2 tadi karena saya yakinsaya pastilebih seksi daridia.”
Ina mendongak menatap wajah Revel,tdkpercaya bahwa Revel masih stuck dgn ide itu.Dia baru akan membalaskomentar Revel ketika terdengarteriakan,“Smilefor the camera.”
Fans Revel sekalilagibergantian mengambilfotodgn mereka berdua sambil tertawa cekikikan gara2 komentar2 lucu yg diucapkan Revel untuk membuat mereka semua merasa nyaman dengannya. Inabetul2 salut pada Reveldan kemampuannyauntuk mendekatkan dirinyapadafansnya. Inaharus pasrah diputarke kiri dan ke kanan karenatentunya stiap fans menginginkan foto yg sespesial mungkin sebagai koleksi pribadimereka. Para wartawan yg sadar akan keramaian ygterjadidisampingpanggung segeramengitari area kejadian spertiburungheringdan mengambilfoto Revel secaracandid. Keramaian ini terhenti dgn kemunculan pakDanungyg meminta Revel untuk sekali laginaik keatas panggungdan memperkenalkan single-nya. Revellangsung mintadiridarifansnyadan naik keatas panggung.
Setelah sedikit lelucon disana-siniyg disambut oleh gemuruh tawa semuaorang, Revel akhirnya berkatadgn serius, “Kalian semuatahu bahwa single saya yg iniseharusnya launch Februari lalu,tetapiharus diundurtanggalnya karena suatu gosip yg menurut manager saya bisa berdampak buruk kepadapenjualan singlesaya.”
Ina tertawa mendengarkomentarini. Revelsengaja membicarakan isu inisecara blak2an, dgn begitu tdk memberikan kesempatan kepadamediauntuk menyerangnya. Puasdgn reaksi yg didapatkan dariparawartawan yg sekarang sedang menatapnyadgn sedikit malu2 karena secaratdk langsung menerimaperingatan untuktdk menanyakanhal2 yg menyangkut Luna malam ini, Revel melanjutkan pidatonya.
“Meskipun orang melihat pengunduran inisebagai bencana,tp untuk saya itu justru jadi suatu anugerah. 6bulan belakangan inisaya sudah melakukan banyak halyg nggak pernah terpikir sayabisalakukan sebelumnya. Sayameyakinkan manajer saya supaya memperbolehkan sayamembuat perubahan drastis pada single sayadgnmengganti lagu2 yg adadi dalamnya. Bukan hal yg mudah dilakukan klo kalian mengenalmanajersaya.” Revel menunjuk kepadapak Danungyg sedang melipat tangannya didepan dadanyasambil tersenyum simpul.
“Um.. selain itu,saya juga sudah membantu 2penyanyi baru masuk ke belantika musik Indonesiadi bawah naungan label saya.” Ina melihat anggukan dan mendengar kata2 persetujuan dan pujian dari khalayak ramai. “Tapiyg lebih pentingadalah bahwa saya
melamar wanitapalingperfect yg pernah sayatemui dan dia setuju menikahi saya. A very brave woman, klo mengingat sejarah tingkah laku saya sbelum saya menikah.” Sekali lagi suara gemuruh tawa mengikuti kata2 Revel.Beberapapasangmata mengarah kepada Ina dan Ina mencobasebisamungkin terlihat terhibur dgn kata2 Revel.
Semuaberjalan sesuaidgn rencanapak Danung.Apa ygdikatakan Reveladalah sebagian daripidato ygditulis oleh pakDanungdan staf PR-nya. Ina sudah dilatih oleh pak Danung untuk bereaksi secaratertentu ketika mendengarpidato inidan tubuhnyalangsungtegang, menunggu apa ygseharusnya dikatakanRevel selanjutnya. Pertama kali Ina mendengarnya, dia tdk merasakan apa2,tetapi stelah mendengarRevel mengucapkannyaberkali-kali agar terdengarlebih natural,mau tdk mau hatinya meleleh juga.
Kemudian Ina mendengarnya. Kata2 yg selama beberapahari ini diucapkan berkali2 oleh Revel dgn intonasi berbeda-beda.Diabaru berhentimengucapkannyastelah dia puasdgn pengucapan dan nadayg menurutnyatepat untukacara ini.
“Ina.. I love you,babe.”Revel mengatakan ini sambil menatap Inadalamdgn senyuman yg sedikit tersipu-sipu,seakan2 malu mengakuinya,tp diatdkbisa menyembunyikan lagiapa yg dia rasakan,bahkan tdk peduliadasekitar300orang asingdi dalam ruangan itu bersama mereka. Dan Inabisamerasakan aliran listrik ygmenghubungkan mereka.
Wow! Revelbetul2 harus mencoba masuk ke dunia akting, karena Inayakin bahwa semua orangdidalam ruangan itu tdkbisa lagimengatakan bahwa Revelmenikahi Inahanya karena dia ingin melarikan diri dari gosipnyadgn Luna, karena Revelkelihatan betul2 mencintai wanita ygdinikahinya. Ina membalassenyum Reveldgn senyum yg penuh pengertian, spertiyg diajarkan pakDanung. Revelmasih mengucapkan beberapakalimat lagi, tetapiInatdkmendengarnya.Dia merasa kepalanyatiba2 jadi enteng, sperti rasayg dia dapatkan ketikadiaminum Panadolterlalu banyak. Dia menyalahkan keadaan PH yg terlalu penuh sesak sebagaipenyebabnya.
Memastikan bahwa perhatian semuaorang sudah kembalitertuju kepadaRevel diatas panggung, Inamenyelinap ke dalamtoilet. Dia baru saja akan membasahimatanyadgn air dingin ketikadia ingat bahwa diamengenakan maskara malam ini. Akhirnya diaharus puas dgn hanyamencucitangannya. Ketika diakeluar,Revel dan kru band-nya sudah duduk di belakang instrumen masing2 dan Revel membuaka acara dgn menyanyikan 4lagu dari album2nyaterdahulu,diikuti oleh 2lagu yg etrdapat didalam singleterbarunya. Acara itu ditutup dgn lagu Bebas yg menghasilkan gemuruh tepuk tangan dari orang2 yg berdiridari duduk mereka. Ina mengembuskan napas legaketika melihat Revel menurunipanggungdan berjalan kearahnya sambil tersenyum.Tugasnyasudah selesai.
***
Jam sudah menunjukkan pukulsebelas malamketika Inadan Revel kembali ke rumah. “I think that went well,”komentarIna.
“You think so?” Revelterdengarragu.
Ina mengangguk. “Pidato kmu benar2 meyakinkan dan tothe point. Kmuharusnyalihat wajah parawartawan ketika mereka mendengarnya. Dan performance kmu dan band kmu betul2 superb. Klo dilihat darijumlah orang ygmenghadiri pelucuran singlekmu, saya rasa karier kmu sudah masukke daerah aman.”
“Thanksto you,”balas Revel rendah hati.
Ina menyangka Revel sedangbersikap sinis, sperti biasanya,tp ketika diamenatap wajahnya, dia melihat bahwa Revel betul2 tulus ketika mengucapkan kata2nya. Untuk menyembunyikan ketidaknyamanannya,Inamengangkat bahunyabiarterkesan cuek sambil berkata,“Jangan terimakasih sama saya, ini semua hasilkerja kmu.”
“Tapi semuaininggak akan berhasiltanpabantuan kmu,”Revel bersikeras.
“Kitabaru stengah jalanuntuk memperbaiki karier kmu. Kmu bisaberterimakasih sama saya stelah turdelapan belaskota kmu selesai, oke?” Ina menutup topik itu.
Revel mengangguk dan berdiamdiri,meskipun Ina bisa melihat bahwadiaingin meneruskan argumentasinyaklo dilayani. Ina sedang memikirkan rencananya untuk mandidgn air hangat dan dudukdiatastempat tidurdan menyelesaikan novel yg sedangdibacanyaketika dia mendengarpertanyaan Revel.
“Laki2 yg kmu sebut2 tadi, yg vampir itu.. seseksiapa sih orangnya?”
Ina terkikik mendengarpertanyaan Revel.Diatdkmenyangka Revelmasih stuck dgn komentaryg diberikannya beberapa jamyg lalu itu.
“Ummm.. kmu sebagailaki2 mungkin nggak akanngertiknapadiaseksi karenapada dasarnya karakternya adalah seorang vampirantagonisdan suka ngebunuh oranghanya sebagaihiburan,tapibagi kita paraperempuan,dia itu dark, handsome, dan bikin penasaran,”jelas Ina.
Revel memberikan tatapan tdk percaya dan Inamelanjutkan,“Oke, kmu mungkin akan lebih bisa melihat knapakita semuatergila2 samakarakter iniklo kmu nonton.Saya ada set DVD komplet Season pertamaklo kmu tertarik.”
Ina tertawa melihat reaksi Revel yg terlihat spertidia lebih memilih gantung diridaripada menerimatawarannya. “Would it sellbetterklo saya bilangbahwa ceritaVampireDiaries cukup bagus?” pancingIna.
Revel menggelengkan kepalanya,masih tdk yakin.“Gimanaklo sayabilangbahwa kmu nggak akan rugi nonton serial ini karenapenuh dgn karaktercewek2 yg tipe kmu banget?”
Ina tdk tahu knapadiamengatakan inidan dia sangat menyesalinya ketika mendengar kata2 yg keluar dari mulut Revel selanjutnya.
“Maksud kmu?”
Dia betul2 harus belajarmenutup mulutnya.Diabahkan tdktahu knapadia menyentuh isu ini sebelumnya. Inaberusaha terdengarsantai ketika membalas, “You know.. 18tahun kwbawah, seksi dan slalu berpakaian minimdan ketat?”Diabahkan menambahkan cengiran agar Revelbisa melihat bahwa diahanya bercanda.
Sayangnya Revel sama sekali tdk menghargainyakarena sekarangdiasedang mengerutkan dahinya. “Saya sukaberbagai macamtipe perempuan.Dan lagidari yg kmu sangka, perempuan2 itu nggakharus memiliki karakteristik yg kmu sebutkan tadi,” balasRevel tersinggung.
“Oke,” sambung Inamencoba mengakhiritopik yg kelihatannyaakan berakhir dgn pertengkaran dan diaterlalu capek malam iniuntuk melakukan itu.
“Apa maksud kmu ngomong kayak begitu?” Revelmenghentikan langkahnya dan menghadap Ina.
Ina hampir saja menabrak dada Revelklo sajarefleknya kurang cepat untuk menghentikan langkahnya. “Nothing,”jawab Ina sambil menggelengdan memutaritubuh Revel, melangkah menuju tangga.
Ina berharap bahwa Revel akan berhenti membahasnya,tp tentu sajadiatdk seberuntung itu. Sambil mengikuti langkah Ina, Revelberkata,“Itu bukan nothing. Kmu pikir saya tipe laki2 yg hanyamenilaiperempuan daripenampilan fisik mereka?”
Oke, klo saja Revel mengatakan hal lain, Ina mungkin akan tinggaldiam,tp tdk kalli ini. Ina membalas sambilterusmenaiki anak tangga tanpa menolehkan kepalanya. “Rev, saya dan seluruh Indonesiatahu siapa mantan pacar2 kmudan jujur sajasemuanyaberasaldari pabrik yg sama,hampir spertibarbieversi Indonesia. Tinggi,putih,dibawah 25tahun, rambut panjangdan memiliki ukuran dada ygdiatas rata2.”
Revel terdiam. Kata2 Inaspertinya lebih mengenapadadirinyadaripada ygdiatunjukkan dan Inabaru saja akan mengucapkan permohonan maafnya ketika dipotong oleh Revel. “Nggak semuanya hanyakarena faktorfisik spertiitu. Beberapadari mereka bahkan cukup pintar.” Revelberusahamembuktikan bahwa Inasalah.
Inamendengus. Revelharus dibangunkan dariilusinya itu. “Oh ya? Yg mana tuh ygpintar, saya mau tahu?”
Revel berpikir sejenak. “Anissa, toh diamantanMiss Indonesia,” ucap Revel dgn penuh kemenangan.
“Ahh..perwakilan Indonesia ke MissWorld yg mengatakan bahwa diamau jadi Swedia karena tdk mau memihak urusan hak aborsi? Ezra saja ygbaru 10tahun tahu klonegarayg nggak memihak itu Switzerland bukan Swedia.”
Ina melirikkan matanyapada Revel yg sedangmenatapnyasambilmempertimbangkan apakah dia ingin mencekiknya. “Kmu mengatakan itu karenakmu jealoussaja,” ucap Revel.
“WHATTT?”teriak Inasambil menghentikan langkahnya.
“You heard me. Kmu cemburu dgn mantan2 saya, itu sebabnya kmu berkelakuan sperti ini.” Revel tdk menghentikan langkahnya ketika mengatakannya.
“Itu tuduhan palingtdkmasuk akal yg pernah saya dengar,”teriak Inasambil mencoba menahan tawa.
Ina mengenalbanyak orang yg slalu merasadirinya kurang. Kurangcantik,kurang pintar, kurang ini dan itu...tp dia bukanlah orangitu. Diabetul2 senangdan mensyukuri apayg dia miliki.
Mereka sudah sampai dilantaidua dan Revel, tanpa menunggu Ina,terusberjalan menuju tangga kelantaitiga. Inayg sudah pulih darikekagetannya mencobamengejar Revel sambil berkata,“Percaya sama saya, saya nggak jealous sama mereka.”
“You should,”balasRevel.
“Nooo.. I shouldn’t.Manusia diciptakan berbeda2 oleh Tuhan. Adayg cantik, ada ygpintar, ada ygbaik, adayg kaya,dan semuanya harusdibagi dgn rata, supaya adil. Bagi saya, saya sudah dilahirkan pintardan itu cukup untuk saya.”
“Jangan bilang ke saya klo kmu nggak pernah minta ke Tuhan supayadiberikan penampilan fisik yg lebih bisanmenarik perhatian laki2, spertiukuran dada yg lebih besar mungkin?” Revel sengajamembuat Ina tersinggungtp Inatdkmau terpancing. “No, Idon’t think so,tp saya dulu pernah mintakepadaTuhan supayasaya bisa sedikit lebih tinggi.?
“SpertinyaTuhan sedang sibukhari itu karenajelas2 permintaan kmu nggak pernah dipenuhi.” Revelterdengar sinis.
“Actuallyno. Tuhan mendengarpermintaan sayayg satu lagi, yg lebih pentingdaripada ketinggian saya.”
“Which is?”
“Saya minta supayabisalulusujian SMP dgn nilaiyg cukup bagus sehinggabisa masuk SMA nomorsatu.”
Revel kini sedang menatap Inaspertidia adalah allien sebelum berkata,“Kmu nih orang palinganeh ygpernah saya temui.”
Jelas2 Inatersinggung mendengar komentar ini,dan dia sudah siap membalas ketika melihat Revel menarikujung lengan kemejahitam yg dikenakannyadanmelirik jam tangannya. “Oke, saya akan nontonsatu episode,” ucap Revel.
“Hah?” Inabingungakan pergantian topik ini.
“Tadi kmu mintasaya nonton Vampire Diaries supaya ngerti knapakmu bilang whoeverthat guy is seksi, kan?”
“Ooohhh,”adalah satu2nya kata ygbisa Ina ucapkan. “Sebentar saya ambilkan,” ucapnya ketika sadarbahwa Revel sedang menatapnya,menunggunyamengatakan sesuatu.
Ina buru2 menaiki sisa anak tangga, dan mendengar suaraberat sol sepatu Revel
dibelakangnya. Inalangsung menyalakan lampu dan menuju rakbukunyaketika memasuki kamar. Ina menemukan DVD yg dicarinya dgn mudah dan bergerak menyerahkan kepada Revel yg tdk mengikutinya masuk kedalam kamar, tp memilih tetap berdiridiambangpintu.
“Here you go. Havefun,”ucap Ina sambiltersenyum.
Revel kelihatan ragu melihat boks yg sekarangberada di dalam genggamannya. “Yg mana laki2 itu?”tanyanya sambil menatap coverbooksDVD.
“Yg ini.”Dengan jaritelunjuknya Ina menunjuk kepada gambarIan Somerhalder.
“Kok bisa sih kmu suka laki2 yg kelihatan pissed off begini?” Revelbetul2 kelihatan bingung. “Ya karenakarakternyamemangpissed off selama 150tahun belakangan ini.Diacintasama seorangperempuan,namanya Katherine,yg ternyata adalah seorang vampir ygtanpa sepengetahuannya jugaada main samaStefan, adiknya.”
“terus?”
Selama 10menit Ina mencoba merangkum ceritaVampire Diariesuntuk Revel.
“Dari cerita kmu inisayasama sekali nggak mendapatkan bagian dimanaada cewek2 cantik berpakaian minimdan ketat didalamnya?”
Ina menahan diri agartdk memutar bola matanya. Bagaimana muingkin Revel masih menyangkalbahwadia adalah tipe laki2 yg sangat terpengaruhi oleh fisik perempuan. “It’s in there, Ipromise.”
“Episode keberapa?”
Ina mendengus. “Hampirdi stiap episode.”Revbelmerengut dan Ina hampir tyersedak menahan tawa. “Klo gitukmu harusnooton bareng saya,”ucap revel.
“Lho, kok begitu?”
“Ya soalnya saya mau pastiin sayabisa cekik kmu klo ternyataepisodepertamanggak ada cewek yg naked.”
“Saya nggak bilangnaked, sayabilangberpakaian minim dan ketat.” “Fine, whatever.Gimana? Ketemu di ruangTV sekitar stengah jam lagi?”
Ina menghembuskan napas pasrah. “Sejam lagi.Saya harus cuci rambut malam ini,” balas Ina. Dan dengan begitu dia menutup pintu kamarnya tepat dihadapan Revel.
Bab 19
The Morning after
45menit kemudianIna menemukan Revel sedangmemasukkan DVD ke dalam player. Ruang TV dipenuhi oleh aromakaramel. Ina menemukan sumberaromainidiatas meja,popcorn berwarnaputih gadingdgn taburan warnaperunggu didalammangkukporselen besar berwarnakuning.Diajugamenemukan 2botolPepsi ukuran 500mlyg dipenuhikondensasi karena baru saja keluar dari lemaries. Revelmenoleh ketika mendengar langkahnya. Dia mempersilahkan Inaduduk sbelum mematikan lampu sehingga ruangan itu jadi gelap. Satu2nya sumbercahayaadalah dari TVdan lampu luar yg masuk darijendela dgn tirai yg terbuka. Kemudian Revelmengambiltempat duduk disebelah Inadi sofa.Revel mengancam Ina sekali lagitentang janjinya sebelum menekan tombolplaypadaremote.
Ketika mendengar suaranaratorpadamenit pertama Revelbertanya, "Inisura siapa?"
Dan Inaharusmenjelaskan bahwa itu suaraPaulWesley, alias Stefan. Revel mengangguk sambil memasukkan popcorn ke dalam mulutnya.Diaterdiam,tp semenitkemudian Ina mendengarnya menariknapasterkejut ketika melihat korban serangan vampirpertama. Ina berusahatdktertawa melihat reaksinya itu.Dan Revel tdkberkata2 lagiselama 40menit, dari wajahnya spertinyadia mulaitenggelam ke dalam duniafiksi ilmiah Mystic Falls.
***
Revel sebetulnya hanyaberencana menonton satu atau duaepisode,hanya untuktahu seberapa seksinyakah karakter laki2 ygdisebut2 oleh Ina,tp diatdkbisaberhenti. Tahu2 jam sudah menunjukkan pukul4pagi. Ina sudah tewas di sofa sekitarsejamyg lalu dan semenjak permulaan episode ketujuh kepalanyasudah beristirahat padadada Revel.
Panjang sofa yg bisamengakomodasikan tubuhnya yg tinggi memperbolehkannya berbaring spertisedangberada diatas tempat tidur. Revelmencobamembangunkan Inadgn mengguncangkan bahunya sambil memanggilnamanya, tetapi Ina hanyamengeluarkan suara2 ygbiasadikeluarkan oleh seseorang yg menolak bangun meskipunhari sudah pagi dan sekolah akan dimulai sebentarlagi. Parahnyalagi kini lengan Ina sudah memeluk pinggangReveldan hidungnyaterkuburpadadada Revel. Diabersumpah bahwa Inabahkan mengambilnapasdalam2 dan mengembuskannya dgn penuh kepuasan,seakan2 aroma tubuh Revelbisa menenangkan tidurnya. Entah knapa,tp itu membuat Revel tersenyum.
Revel melirik wajah Inadan agak terkejut ketikamenyadaribahwa wajah itu untukpertama kalinya kelihatan tenang.Ina slalu kelihatan seriusdan siap perang,membuatnya kelihatan spertiXena, the warriorprincess,tp sekarang, Ina keihatan sperti sewajarnya seorang perempuan ygdilahirkan untukberadadi dalampelukan seoranglaki2. Revel adalah tipe
laki2 modern ygmendukung wanita memiliki hakyg sama sperti laki2,tp dia tetap seorang laki2,oleh karena itu,sekali2 diaingin merasadibutuhkan oleh seorang wanita.Dan saat ini, dia merasa dibutuhkan oleh Ina, meskipun itu brartihanya sebagaibantaltidurnya.
Revel bisa sajamenggendong Inadan membawanya masuk ke kamartidurnya atau meninggalkannyatidurdi sofasendirian,tp dia adalah seoranglaki2 yg selama beberapa bulan belakangan initerpaksa tidur sendirian diatas tempatidurnya yg berukuran King,dan dear Lord,diasudah bosan tidur sendirian. Dengan sangat berhati2 agartdk membangunkan Ina,Revel mematikan DVD player dan TV.Ruangan kembali gelap,hanya sinar lampu taman yg masuk melauijendelamenyinari ruangan itu. Kemudian Ina menarik selimut yg biasadisampirkan disandaran sofadan menebarkannya agarbisa menyelimuti tubuh Inadan tubuhnya. Lalu dia mengaturposisitubuhnya agar lebih nyaman dan menarik Ina ke dalampelukannya. Tubuh Inaterasahangat terbarinf stengah diatas dadanyadan stengah lagimenutupisbelah kanan tubuh Revel.Kaus yg dikenakan Ina terbuat dari katun yg terasa lembut dibawah belaiannya. Tanpadia sadari,dia sudah mengangkat tangan kirinya dan membelairambut Ina.
Dia betul2 bisaterbiasadgn ini. Dia dan Ina menghabiskan hariSabtu malam merekahanya tinggaldi rumah untuk nonton TV atau DVD sambil makan popcorn, mereka akan membahas apayg mereka sedang tonton,tdk peduli bahwa itu tentang politik atau fiksi ilmiah, kemudian Inaygslalu bangun lebih pagidaripadadirinya, akan tertidur didalam pelukannya, spertimalam ini.Dia merasakan pergerakan resah kepala Inapadadadanya sbelumdiamendengar suara rintihan lemah darinya, spertinyaIna sedang mimpiburuk.
"Ssshhh,"ucap Revel selembut mungkin sambilmembelaikepalaIna, "Just sleep, I'mhere," bisiknya sbelum kemudian mencium kepala Ina.
Revel merasapuasketika tubuh Ina kembalitenang didalampelukannya.Definitely, diabisa terbiasahidup spertiini.
SemakinRevel mengenalIna, semakin dia ingin terlihat baikdi mata Ina. Dia ingin Ina menyukainya,menyetujui tingkah lakunya, memujinya klo diamelakukan hal ygbenar,dan yg palingpenting lagiadalah memberikan lampu hijau padanyauntuk mendekatinya. Itu sebabnya knapadiamerasa sangat tersinggung ketika Inamengomentaritipewanitayg selama inidiapacari. Revel slalu bangga dgn kemampuannya mendapatkan wanitamana saja yg diamau. Let'sface it,diaadalah RevelinoDarby, wanitaakan mengantre unruk menjadipacarnya,dan dia slalu memilih gpalingcantik diantara mereka. Jd knapadia menginginkan Ina? Mungkin karena Inatelah berani menertawakannya waktu dia mengatakan bahwa Inasudah jealouspadamantan2nya,seakan2 itu adalah lelucon paling lucu ygdiapernah dengar. Sejujurnya, klo diaadalah manusia ygkurangbermoral,dia akan mendorongIna kedinding dan menciumnyasampai wajahnyamerah sbelum memaksanya berkatabahwadiamemang cemburu.Tp karenadia orangbermoral,dia justru mengatakan
betapa anehnyaIna, dan kata2 itu jelas2 membuatnyatersinggung.
Dia menutup matanya,berusahatdk menggeram.Pikirannya kembalikepada kejadian malam itu ketika Ina menyebutkan namaDamon Salvatore dgn wajah memerah dan mata berbinar2.Kinidiatahu bahwa Damon hanya karakter fiksi,oleh sebab itu diabisa lebih tenang. Tp sbelumnya, dia menyangka bahwa Damon adalah mantan pacar Ina atau setidak2nya seorang laki2 yg sudah menarik hati Ina, dan ygdia ingin lakukan pada saat itu adalah menonjok laki2 itu. Diasudah jealous dgn laki2 yg bahkan tdk nyata. DEAR GOD! Bagaimana semuanyabisa berakhir spertiini?
Revel mendengar Inamendesah dan sekali lagidia melirik wanita yg sudah membuat dunianyaporakporandadan diaberkatapelan,"What haveu doneto me?"
Tentu sajaInatdk menjawab kata2nyaitu. Revelbaru saja menutup matanya ketika dia mendengartetesan hujan yg perlahan2 mulaiturun.
***
Ina tdk tahu apayg membangunkannya,mungkin karena tangannyaterasakebas karena sudah tertindih oleh badannya sendiri atau mungkin suatu rasabahwa bantalnya terasa lebih keras daripadabiasanya. Diamembuka matanya perlahan2,mencoba mengenali sekitarnya. Diamelihat TV plasmaberukuran superbesardihadapannyadan perlahan2 memorinyakembali.Diamengangkat kepalanya sepelan mungkin untuk melihat wajah pemilik dada ygtadi digunakannya sebagaibantaldan diamenyadaribahwa dia sudah... Oh my God! Did she? Noshe didn't..but she did! Diasudah tidurdgn Revelbagaimana itu bisa terjadi? Diamasih ingat ketika Revel bangun tukmenukarDVD,tp diatdkbisa ingat apa2 lagi stelah itu.DearGod,mudah2an dianggakngorok tadimalamatau lebih parah lagi mengigau dan mengatakan hal2 ygtdk akan diakatakan klo sedang 100%sadar. Ina bergerak menjauhkan dirinya dariRevel.Mungkinklo diapergi sekarangdan Revelbangun sendirian,diatdk akan ingat bahwa mereka sudah tidur sama2 tadimalam.
Perlahan2 Ina menopangtubuhnyadgn keduatangannya, kemudian menjejakkan kaki kanannya ke lantai,disusul dgn kaki kiri. Tangan Revel bergerak sedikit dan Revel mengembuskan napasnya, Inaharusberhentiselama beberapadetik, menunggu hingga Revel kembalitenang. Ketika yakin bahwa Revel sudah kembalitidur,Inaburu2 berdiridan harusmeringiskarenajelas2 otot2 tubuhnya protes karenadiperlakukan semena2.Dgn langkah sepelan mungkin diaberjalan menuju tangga dan dia langsung cabut lariketika mendengarbunyiper sofa.
***
Revel bangun beberapa jam kemudian,zendirian diatas sofa. Ina spertinyasudah menghilang cukup lamakarena sisi sofatempat dia tidurterasadingin dibawah telapak tangannya. Perlahan2 dia memaksa dirinyabangun. Oh! Otot2 tubuhnyaterasa kaku semua. Meskipun sofa itu adalah sofapaling nyaman untuk menonton TV,tp jelas2 bukan untuk tidur. Diamelirik jam dinding yg menunjukkan jam 10pagi. Wow, diatdkpernah bangun
sepagi ini smenjak diamemulai karier musiknya. Di luar kelihatan gelap dan Revel mendengarsuararintik2 hujan. Klo dilihat darigelagatnya, spertinya akanhujan seharian,yg berarti bahwa Jakarta kemungkinan bisabanjir. Untung sajadiatdk haruskeluar rumah hari ini.
Dia melangkahkan keduakakinya menuju tanggaagar bisameneruskan tidurnya. Ketika dia tibadi lantai 2,diamendengar suara cipratan air,Revel menoleh dan menemukan seseorangsedang menggunakan kolam renangnya. Stelah beberapa saat dia sadarbahwa orang itu adalah Ina. Orang gila mana ygakan berenangdibawah cuaca mendungdan hujan rintik2.Diabisa jatuh sakit dgn melakukan hal itu,atau lebih parah lagi, kesambarpetir. Ina sudah stengah jalanuntuk menyelesaikan lap-nyayg akan berakhirpadatepi kolam renang tempat Revelberdiri. Revel buru2 mendekatidan menunggu hingga Inaberhenti dibawahnya. Revel barusaja akan berteriak memarahi Ina ketikadiahanya berjarak sekitar 1meter daritepikolam renang,tp diluarsangkaannya,bukannya berhenti, Ina justru melakukan saltodibawah air,menendangdinding kolam renangdan melanjutkan lap-nya. Dia samasekali tdk berniat berhenti.
Sonuvabitch,knapadiatdk berhenti? Apa Inatdkmelihat bahwa dia sedang menunggunya? Omel Revel dalamhati. Rintik2 hujan sekarang sudahsemakin deras, sinarkilat menerangi langit,disusul oleh suaraguntur. Oke,diaharusmenarik Inakeluardarikolam renang, sekarang juga!! Meskipun rumahnya dilengkapioleh beberapapenangkalpetir,dan dia yakin bahwa kemungkina Ina akan disambarpetir adalah minim,tetapisiapa ygbisa menebak kuasa Tuhan?Revel langsung meneriakkan namaIna sekencang2nya,tp Inatdk mendengaratau tdk menghiraukannya,diatetap melanjutkan lap-nya.
Oh, goddamn it,this crazy woman. Tanpapikirpanjang lagi, Revelmelepaskan sandalnya dan mulaimenanggalkan celanapiamadan kaus yg dikenakannya. Denganhanya mengenakan boxerberwarnahitamdiaterjun ke dalam airdan dia merasaspertiditabrak truk. Diatdk bisabernapas selamabeberapadetik. SHIIIIIIITTTTTTTTT! Airkolam renang terasa sperti aires. Diamencobamenggerakkan tubuhnya ygterasa kebas. Stelah selama kira2 2menit diamerasakan darah mulai mengalir dan menghangatkan tubuhnya kembali. Diamemutartubuhnya,melihat dimanakah Inaberada,dan ketika menemukannya,dia buru2 berenangmenghampirinya. Reveltahu bahwa jgn pernah menarik kaki seseorangyg sedangberenang karenarefleks mereka adalah menendangdan itu bisaberakibat fatalbagi orangygberadadibelakangnya. Oleh karenaitu dia mendekati Inadari samping.
Revel langsung meraih pinggang Ina begitu tibadisisinya dan menariknyake dalam pelukannya dgn sekuat tenaga. Jelas2 Inaterkejut stengah mati,tp teriakannyatenggelamdi dalamair.Tanpa memedulikan protes Ina,Revel segera menariknya ke tepi kolam yg paling landaisehingga kakinyabisa menyentuh dasar kolam dan tanpa meminta izin kepadaInadia langsungmengangkat tubuh Inadan mendaratkannya ke tepi kolamrenang sbelumdia
menarik dirinya keluardari air ygdingin itu.
"What do you think you're doing?" Teriak Inadan Revel pada saat ygbersamaan.
"Saya lagi berenang. Saya masih harus menyelesaikan 3putaran lagi, sbelum kmu ngagetin saya," balas Ina, pada saat yg bersamaan Revelberkata, "Sayanyobanyelametin kmu supayangga kesambarpetir. Orang gila manayghujan2 berenang?"
Ina menarik kacamatarenang ygdikenakannya sbelumbergerakberdiri. "Saya sering koq berenangmeskipun sedang hujan waktu sayatinggal di apartemen sayadan sayanggak pernah kesamberpetir,"ucap Inakesal.
Revel sudah bergerakuntuk berdiri."Saya nggakpeduli apa yg kmu lakukan sbelumini, sekarang kmu tinggaldirumah saya maka dari itu kmu harus mengikutiperaturan saya.Dan saya bilangkmu nggak boleh berenangklo lagihujan,paham?"
Ina mendongak dan memberikan Revel tatapanyg bisa membunuhny ahidup2. "Dasar sombong,you're not the bossof me,"teriak Inadan tanpa disangka2 diamendorongtubuh Revel sekuat tenagadanpadadetik selanjutnya Revel sudah menemukandirinya kembali beradadidalam airyg dingin dan terbatuk2 karena sudah menelan air kolam.
Dia betul2 tdk memperhitungkan serangan Ina ygtiba2 inisehingga selamabeberapa detik dia hanyabisaterbatuk2dan menatap Ina ygsedang berdiriditepi kolamrenangsambil bertolak pinggang. Sebelah kanan tubuh Revelterasa perih karena sudahmenghantamair dari sudut yg salah.
"What did u dothat for?" Teriak Revel stelah batuknya reda, diatdk marah, hanya sedikit terkejut dgn kekuatan Ina.
"Sekali lagi saya dengarkmu mencobamengatur saya, saya akan mintacerai. Tdk peduli padadampak buruknyaterhadap karier kmu atau pandangan keluarga saya tentang saya. Paham?"
"Technically kmu nggakbisa minta ceraidari saya, karena kmu tdk memiliki dasaruntuk melakukannya,"balas Revel.
"Siapabilang sayanggakpunyadasar? Sayaakan bilang ke hakim klo kmu sudah kasar pada saya."
Revel megap2 selamabeberapadetik. Diamerasasangat tersinggung karena Inasudah menuduhnyaberkelakuan kasar. Oke, diamemang terkadang senangmain kasar dgn perempuan,tp dalamkonteks ygbetul2 lain daripada ygdimaksud Ina,dan itu hanyaakan terjadi klodimintaoleh perempuannya. Diapastikan bahwa klodia main kasar, perempuan itu akan menikmatinya dan mengucapkan terimakasih padanya sesudahnya, bukannya marah2 sperti ini. But damn, Inakelihatan seksimarah2 dgn hanya mengenakan pakaian renangnya yg meskipunhanyaberwarnahitampolos dan satu piece,bukannya2piece,
tetapiberpotongan halter neck dgn sebuah lingkaran besarberwarnaemas yg mengikay bagian atasdan bagian bawah pakaian renang itu. Dgn begitu memperlihatkan kulitnya yg halus.
"Saya nggak pernah main kasar dgn kmu atau perempuan manapun juga,and u know it. Sekarang bantu sayanaik," ucap Revel sambilmengulurkan tangannya kepada Ina yg menatap tangannyadgncuriga.
Tetesan airhujan sudah kembali kepada keadaan gerimisdan tdk adalagigunturdan petir di langit, sehingga Reveltdk perlu berteriak ketika mengatakan ini.
"Ina, saya cumaperlu bantuan naik, bukan mintakmu untuk jd ibu anak2 saya," lanjut Revel. "Kmu tadibisanaik sendiri, knapasekarangperlu bantuan saya?"
"Karenatadimasih adaadrenalin yg mengalirdidalam tubuh saya,sekarang adrenalin itu sudah habis."
Ina masih menatapnya curiga,tp kemudian dia mendengusdan stelah meletakkan kacamata renangnya ditepikolamrenang,diamengulurkan keduatangannya untukmenarik Revel naik. "Awas saja klo kmu narik saya ke dalam kolam renang."
Revel menggelenguntukmenunjukkan bahwa diaberjanji tdk melakukan itu.
"Oke.. satu, dua..," ucapIna. Dan dgn satu sentakan Revelmenarik Ina masuk ke dalam kolam renangbersamanya. Punggungnyamendarat duluan,dan mengeluarkan bunyi "byur" yg cukup keras. Kepala Ina muncul kembali kepermukaan sambil memuncratkan airdari mulut dan hidungnya.
"Kmu curang. Kmu bilang kmu nggak akan narik saya ke kolam renang,"teriak Ina penuh kemarahan.
"I can't believeu fellforthat." Reveltertawa penuh kemenangan, tp tawanya hilangketika melihat Inamencoba memotongairdgn tubuhnya dan berjalan ke arahnya dgn wajah ygtdk kalah gelapnya spertilangit diatas mereka. Revelmencobaberenang menjauh,tp terlambat karena Inasudah loncat ke punggungnya dan dgn keduatangannya mencoba menenggelamkan Revel.
"Bodoh, sayaakan menenggelamkan kmu hidup2. Aggghhh,"teriak Ina.
Itu mungkin akan berhasil klo saja Revellebih pendek atau kurangberotot. "Woman,saya akan membawa kmu tenggelam dgn saya,"balasRevel lalu memutartubuhnyadan memelukpinggang Inasbelumdiamenenggelamkan dirinya dan Ina kebawah air.
Ina mencobamendorongtubuh Reveldibawah air, tp tdk berhasil. Ygadadia gelagapan dan berusaha menarik oksigen ke dalamparu2nya. Revel tahu bahwa Inabisamenahan napas dibawah airdaripostur sempurnanyaketika berenang. Inakelihatan sperti seseorang yg
merasa nyaman beradadi dalam air,begitu jugadi darat. Satu2nyaalasan yg membuatnya gelagapan adalah karenapanik. Revelburu2 menarik Ina ke permukaan dan membiarkannya bernapas.
"Are u okay?" Tanya Revel dgn sedikit terengah2ketika mereka mencapaipermukaan. "I'm fine,but you're not.Hah!!" BalasInadan langsung menduduki bahu Revel dan menenggelamkan kepalanya.
Selama beberapamenit mereka bergulat dibawah airdan berteriak2 sperti kaumAztec sedangperangdiselingioleh suaratawa. Masing2 mencobamengalahkan lawannyadgn trik2 mereka, dan Revelhad the most fun he had in years. TerkadangRevel membiarkan Ina menenggelamkannyahanya untuk mendengar suara tawa Ina stelah diaberhasil melakukannya,entah knapa,tp suaratawa itu menyentuh suatu tempat yg tdk pernah tersentuh oleh siapapun sebelumnya. Mencobamembedah lebih jauh perasaan tersebut, Revel memfokuskan energinya untuk menyentuhsemuabagian tubuh Inayg bisa dia sentuh karena dia tahu bahwa Inatdk akan memperbolehkannya melakukan itu lagi stelah mereka keluar dari kolamrenang. Meskipun begitu,dia menjagatdk menghabiskan waktu terlalu lama pada satu tempat,agar tdk terkesan spertisedangmelecehkan. Diluar sangkaannya, kaki Ina yg pendek itucukup berotot dan bisamelingkari pinggangnyadgnkuat. Reveltdk pernah merasa sebeginiturn-on-nyasepanjanghidupya.
Dia mungkin masih bisamenahan diri klosaja Inatdk memutuskan untukmenyentuhnya pada saat itu.Diamerasakan sentuhan Inapadadadanya. Sentuhan itu lembut dan hampir spertiembusan angin,tp itu adalah puncak dariapa yg dia lakukan seanjutnya. Tanpapikir panjang dia langsungmenarik Ina kedalampelukannyadan menciumnyadgn bergairah.
Mulut Inaterasahangat dan manis. Inamelingkarkan keduakakinya padapinggangRevel dan melakukan eksplorasinya sendiri. Reveltahu bahwa Inasudah samatenggelamnya di dalam ciuman ini karenaIna bahkan tdk mengatakan apa2 sewaktu Revelmenciumi dadanya dan berakhirpada bagian ataspakaian renangyg menutupipayudaranya.
"Kita.. harus.. berhenti,"bisik Inadgn susah payah dan mendorong kepalaRevel menjauhi dadanya. Napasnyaterputus2.
"Just onemore."Dan Revel menarik kepala Ina kembalipadanyadan menciumnyalagi.
Meskipun awalnya Ina agak ragu,tp diatdkbisamenolaknya.Detik selanjutnyaIna sudah tenggelam lagididalamciuman Revel.DearGod,dia tdk akan bisabertahan tetap hidup bersamadgn Ina,melihatnya stiap haritanpamenyentuhnya spertiinilagi selama8bulan ke depan. Diabisagila. Diamau Ina,dan dia mau Ina sekarang. Bagaimana dia bisameminta hal ini kepadanyatanpaterdengarbahwadiahanya menginginkan seksdarinya? Karena lebih dariapapun Revelmenginginkan sesuatu yg lebih darihubungannya dgn Ina.Dia ingin menjadisuamiInadalamartian sebenarnaya,tp dia cukup tahu kepribadian Inayg
menjunjungtinggi kode etik. Inatdk akan pernah mau memberikan apa yg dia minta selama dia masih berpikirbahwaRevel tdk lebih darirekan bisnis. Diaharus merubah pendapat Ina tentangnya, dan satu2nya cara yg bisadiapikirkan adalah menggoda Inahingga diatdk bisa berpikir lagi dan dgn begitu diatdk akan bisamenolak permintaannya.
Bab 20
The Impossible Request
“Kmu tadibangun jamberapa?”bisik Revel yg kini sedang menciumkulit lembut dibawah daun telingaIna.
“Jam delapan,”desah Ina dan Reveltersenyum ketika menyadaribahwadia sudah berhasil membuat pikiran Ina kacau balau karena Ina memerlukan beberapa detikuntuk menjawab pertanyaan ini.
“Knapanggak bangunin saya?”
“Karenakmu perlu istirahat. Sayaperhatikan kmu biasanyabaru banguntengah hari klo tidur pagi.”
Revel mengalihkan bibirnya ke leher Ina yg otomatis mendongakkan kepalanya dan memberikan akses penuh bagibibir Reveluntukmengeksplorasiareatersebut.
“Ina..” “Ehm?”
“Lain kalibisanggak kmu nggak berenang klo sedang hujan?Saya nggak mau kmu sakit.” Ina tertawadan Revel mencium getaran itu darileher Ina. “Klogitu kitasebaiknya keluar dari kolamrenang ini sekarang juga karena hari masih hujan,” balas Ina.
“In a minute.” Revelmenghabiskan beberapa menit untuk menciumi semua tetesan air hujan yg membasahiwajah Inadan Inatertawa cekikikan, tp diatdk melawan.
Revel tahu bahwa inilah saatnyauntuk mengemukakan permintaannya,dan dia berharap bahwa Inatdk akan menolaknya karenadiatdk tahu apa ygdia akan lakukan klo itu sampai terjadi.
“Ina, sayaperlu minta sesuatu dari kmu.” Revelmencium sudut bibir Inaperlahan2 sehingga dia merasakan tubuh Inamelemah di dalampelukannya.
“Oke.. apa?” bisik Inadgn suara serak.
“Saya mau tidurdgn kmu,”bisiknya dan berhentimencium Ina.
Ina membuka matanya,memberikan jarakdiantara wajahnyadan wajah Revel agardiabisa menatapnya.“Waktu kmu bilang ‘tidurdgn saya’,saya mendapat feeling bahwa kmu bukan bermaksud hanya tidur sama2 di satu tempat tidur tanpa melakukan hal2 lainnya.”
Revel menggelengkan kepalanyadan melihat permainan emosinpada wajah Ina.Diatdkbisa membacanyadan itu membuatnyanervous. Apakah Inaakan mengabulkan permintaannya atau menamparnya, dia tdk tahu.
“Why?” tanya Inadgn suara pelan.
“Karenasaya mau kmu,”jelas Revel. Dia memangpenulis lagu yg andal,tp pada saat initdk ada kata2 puitisyg bisamenggambarkan apa ygdia rasakan terhadap Ina.
“I see,”ucap Inapelan dan dia melingkarkan kedua tangannyapadaleherRevel dan mengistirahatkan kepalanya disampingkepala Revel. Revel memindahkan letak kedua lengannya agarbisamenopangtubuh Inadgn lebih nyaman. Setidak2nya Ina tdk menamparnyadan Revelpikir bahwa itu pertandabaik.
Merekaterdiam. Revel sudah ingin berteriak ketika stelah 3menit kemudian Inamasih tdk mengeluarkan kata2 dan ketika itulah diamendengarnya. “Apa kmu slalumenawarkan tempat tidur kmu ke semuapartnerbisniskmu?” tanya Ina.
“Selama inipartnerbisnis saya adalah laki2 berymur 40tahun keatas dgn perut gendut dan kepala botak. Mereka bukan tipe saya.”
Ina tertawadan Reveltersenyum karenadiabisamembuat Inatertawa dgn leluconnya. Kemudian Inaberkataperlahan2. “Kmu pernah bilang bahwa alasan kmu milih sayauntuk jadi istri kmu adalah karena sayabukan tipe kmu.Kmu bilang sayaaman.”
“Saya bilang begitu ya?” “Yep.”
“Well, mungkin sayaperlu menarik kembalikata2saya itu. Satu2nyaalasan knapa saya mengatakan itu adalah supaya kmu bisamerasaaman dgn saya.Meyakinkan kmu bahwa saya tdk akan menggodakmu.”
“Jadi sayainitipe kmu?”tanya Ina bingung.
“Nggak bisadisangkal lagi, kmu adalah tipe wanitayg saya suka.” “Tapi semuamantan pacar kmu nggak adamirip2nya dgn saya.” “Itu sebabnya sayanggak menikahi mereka. Sayamenikahikmu.”
Ina mempertimbangkan kata2 Revel. “Klo sayatidur samakmu,hubungan kita akan berubah.Profesionalisme kita akan hilangdan saya nggak yakin bahwa kita akan bisa mendapatkannya kembali klo halitu sudah hilang.”
“Apa kmu pikir kmu masih bisabertingkah laku profesional stelah hari ini?Stelah kmu memperbolehkan sayamenciumpayudara kmu?” Revel mencoba membuat suaranya setenang mungkin,padahal yg dia ingin sekalimengguncangkan bahu Inasampai giginya rontok semua.
Ohhh! Dia harusbisa mengontroldirinya. Inatdkakan pernah menyetujuirencananya klo dia membuatnyatersudut.
“Kmu nggak mencium payudara saya. Sayaakan ingat klokmu melakukan itu,”balasIna tenang,tetapi Revelmelihat bahwa wajahnya sedikit memerah.
Perlahan Ina melepaskan diridaripelukan Revel.Diatdk ingat bahwa Revel sudah mencium payudaranya. SIALAN, omel Reveldalamhati. Ina perlu belajarberbohong dgn lebih baik.
Ketika Inaakan melangkah pergi Revelmenarik lenganyadan memutartubuhnyauntuk kembali mengahadapnya. “Ina,bilangke saya klo kmu nggak menginginkan halyg samadan saya akan mundurteratur. Saya nggak pernah menyinggung2 hal ini lagi,”pinta Reveldgn setulus mungkin, meskipun darahnya sudah mulai mendidih.
Revel tdk menyangkabahwa diaakan harusmengemis agarbisatidurdgn seorang perempuan,tp lihatlah apa yg dia lakukan sekarang. Pengalaman inibetul2 membuka matanya.
“Saya nggak akann jadi satu lagi perempuan ygbisa kmu pakai sekali dan dibuangbegitu kmu bosan dgn mereka,Rev. Harga diri sayanggak akan bisa menerima itu,” ucap Ina. “Percaya sama saya,kmu bedadgn perempuan lain. Kmu istrisaya.”
Ina mendengus. “Sayanggak percaya kmu sudah menggunakan trik murahan sperti itu untuk membuat saya mengiyakan permintaan kmu.” Inamenggelengkan kepalanya.“Untuk kmu seks mungkin sesuatu yg gampang dan lumrah untuk dilakukan oleh manusia,tp nggak untuk saya. Sayahanya akan melakukannya dgn suami saya..”
“Saya suamikmu,” geram Revel.
“Hanya untuk8bulan lagi, stelah itu kontrak kita akan selesaidan kita akan berceraisecara damai. Kita akan melanjutkan hidup masing2. Mungkin suatu harinanti saya akan menemukan seoranglaki2 yg betul2 mencintai saya dan mau menikahi saya. Saat itu terjadi, saya tahu bahwa ikatan itu tdk akan melibatkan kontrak ygadatanggal kadaluarsanya.”
Revel terdiam,diabetul2 tdk suka dgn bayangan Ina menikah dgn laki2 lain. Diaberusaha membaca ekspresi wajah Inadan yg ia lihat adalah rasatdkpercayadan kecewa karena Revel sudah meminta inidarinya. Ina tdk lagi menatap wajah Revel,tp pada satu titik diatas kepala Revel.
“Oke, klo itu yg kmu mau darisaya, sekarangjugasaya akan telpon om Siahaan untuk membatalkan kontrak itu.”
Ina langsungmenatapnya dgn mata terbelalak. Mengambilkesempatan dari kekagetan Ina, Revel melanjutkan argumentasinya.
“Kita akan betul2 menikah dan hidup sebagaimana layaknya suamiistri,tanpa kontrak atau perjanjian jenisapapun.Kita akan tidurdikamartidur yg sama,berbagitempat tidur,kamar mandi,bahkan sabun mandi. Kmu akan menemani saya menghadiri acarapublikdan saya akan menemanikmu kesetiap acara keluarga,bukan karenaterpaksa atau karenamerasa bahwa itu suatu kewajiban, tp karena kitasama2mau melakukannyauntuk memberikan dukungan kepadasatu sama lain.Kmu akan mendengarstiap permintaan yg saya ajukan demi menjagakesejahteraan kmu dan saya akanmelakukan hal yg samauntuk memperbaiki
hubungan sayadgn mama saya. Saya janji untuk tetap setiadgn kmu selama kmu berjanji melakukan hal yg sama.”Dan kita akan have sexwhenever Iwant it and whenever Iwant it, pikir Revel,tp diatdk mengatakannya. “Gimana?”tanyanya.
Ada kerutan pada wajah Ina yg berartibahwa diasedangbetul2 mempertimbangkan ini semua. Dengan harap2 cemas, Revel menunggu apa yg akan dikatakan Ina.
“Saya perlu waktu untukmemikirkan inisemua,”ucap Inapelan.
Revel menahan diriagartdk mendengus. Ini bukan jawaban ygdiaharapkan, tp setidak2nya Ina tdk menolak proposalnya mentah2,oleh sebab itu Revelbersyukur. “Oke, sampai kapan?”
Klo sajadiatdkbetul2 menginginkan Ina,diamungkin akan melupakan inisemuadan pergi ke rumah salah satu teman wanitanyadan memuaskan dirinya. Diatdk pernah mengalami sebeginibanyak masalah hanyauntuktidurdgn seorangwanita.
“I don’t know.”
Dan Revelmeledak. Diamelepaskan Inadan berjalan menuju tepi kolam,sambil berteriak, “Ada sekitar 10argumen yg bisa saya ajukan supaya lebih bisameyakinkan kmu untuk mengiyakan permintaan saya sekarang juga, tp sembilan diantaranya akan membuat saya terdengarsperti orang gila.”
Ina mengikutijejaknya. Revel yg sudah berhasil menarik dirinya keluardarikolam renang dan mengulurkan tangannya dan membantu Inanaik. Mereka sama2 berjalan menuju kursi malas tempat Inameletakkan handuknya.
“Apa satu argumentasi yg nggak akan membuat kmu terdengarsperti orang gila?”tanya Ina sambil mengeringkan tubuhnyadgn handuk.
Revel terdiam sejenak,berharap bahwa dia adalah handuk yg diagunakan, sbelum mengedipkan matanya dan berkata sambilmenatap Inayg sekaranng sedang menatapnya balik dgn penuh antisipasi, “Oh forget it. Yg itu juga akan membuat sayaterdengar sperti orang gila.”
Menyadaribahwadia sudah tertangkap basah sedang menelanjangi Inadgn matanya, wajahnya langsungmemerah dan Revelburu2 menyabet pakaiannyadan bergegas menuju lantaiatas. Ina menahan senyumnya. Revelslalu akan moody klo dia merasa kehilangan kontrolatassituasi yg dia hadapi,spertinyainiadalah salah satu situasitersebut. Stelah yakin bahwahanduk ygmelingkari pinggangnyatdk akan merosot,Inapun mengikutijejak Revel.
“Kmu tahu kan klo sayabisa maksa kmu melakukan ini, bahwa kmu tdkpunyahak menolak
tempat tidur kmu untuksaya?” tanya Revel.
Ina menghentikan langkahnya,terkejut mendengar kata2 Revel. Menyadari bahwa langkah Ina sudah berhenti, Revel menoleh dan ketikamelihat ekspresipadawajah Inadiaberteriak, “Dear God,woman! Sayasudah bilangaya tdk akan pernah main kasardgn perempuan.
Kmu aman dgn saya.” “Tapi kmu tadibaru bilang..”
Revel melambaikan tangannya, mencoba mencari kata2 ygtepat.“Itu Cuma hormon saya yg bicara. Mamasaya memang a cold-hearted bitch,tp diatahu cara membesarkan anak laki2nya menjadiorang yg bermoral. Sayanggak akan menyentuh kmu tanpa persetujuan kmu.”
Revel mengantarInahinggake depan pintu kamarnya dan meninggalkannya stelah berkata, “Coba pikirkan permintaan saya,tp jangan terlalu lama, ya.”
***
Sebulan berlalu dan Inamasih belumbisamemberikan jawabannya kepada Revel yg meskipun tdk pernah mengucapkan permintaannya lagi, tetapi Inabisamelihat dari caradia menatapnyabahwa keinginannyamasih belumberubah. Terkadangtatapannya itu bisa melumpuhkan sehinggauntuk beberapadetik Inatdkbisa mengalihkan perhatiannyadari mata Revel. Bagaimanadia bisamenyetujuirencana Reveluntuk membatalkan kontrak itu hanya supaya Revelbisatidur dengannya? Dia memerlukan komitmen yg lebih darihanya kepuasan fisik belaka. Dia ingin Revel menginvestasikan perasaannyauntuk jangka panjang ke dalamhubungan ini sebelum dia bersediatidur dengannya.
Ina bersyukurbahwa Revel menghabiskan lebih banyak waktunyadi dalam studio, mempersiapkan diriuntuk turnyadan membantu latihan artis pembukakonsernya, daripada memperhatikan Inaspertidia adalah mangsanya. Tapi sayangnya, untuk menjaga kesehatan dan suaranya,Revel berusaha menghindaritidut terlalu malam, maka dariitu jadwalnya jadi sinkron dgn jadwal Ina. Dulu mereka hanya makan malambersama2,tetapi kini mereka juga makansiang pada akhir minggu klo Ina tdk perlu pergike kantor,bahkan terkadang sarapan bersama. Pak Danung tdk kelihatan selamaseminggu penuh,yg menurut laporan dari Jo,beliau sedang melihat kelengkapan dan keamanan semuavenuekonser disetiap kota. Tur Revel akan berlangsung selamasatu bulan lebih, bermula diMedan dan berakhirdiManado. Untuk membawa Reveldan kru turnya,MRAM sudah mencater jet pribadi agarperjalanan mereka akan lebih lancar.
Stiap hariRevel melakukan hal2 yg membuat pendirian Ina sedikit goyah.Semuanyahanya hal kecil, spertislalu memastikan bahwa ada apel hijau, buah favorit Ina,di dalam lemari es; mengantar Ina ke kantorsbelum mengantarmobil Ina ke dealership karena perlu gantioli padahaldiabelumtidursemalaman; mengundang Gaby untuk nonton latihannya; menawarkan diriuntuk babysit Zara dan Ezrawaktu pembantu kak Kania jatuh sakit dan mereka harus menghadiri acara kantor suaminya,meskipun diatahu kak Kaniatdk
menyukainya;membelikan makanan favorit Zaradan Ezra,yaitu pizza dgn ukuran large; main Bratz dooldgn Zarameskipun dia takut stengah mati samaboneka itu; mengantarEzra ke rumah sakit akibat keracunan pizza;merasasangat bersalah karena sudah membelipizza itu;menunggu selama 3jam hingga dokterbisa mendiagnosispenyakit Ezra yg ternyata bukan karena keracunan makanan,tp gejalaflu;dan menerimaomelan dari kak Kania ygtdk tahu keadaan sebenarnya tanpaperlawanan meskipun diatdkbersalah.
Revel slalu mendorong Ina untuk tdk hilang kontak dgn keduaorangtuanya, maka dariitu mereka slalu berkunjungke Grogol setidak2nya sebulan sekali. Revelbahkan menyempatkan dirinyamembawa orangtua Inaberlibur akhir pekan ke Bali. Selama liburan itu tdk sekalipun Inamendengar mamanya mencoba mengaturtidak tanduknya, karena stiap kalimama akan melakukan itu, Revelakan menarik perhatiannya kehal lain.Pada acara liburan itu tdk adapilihan bagi Inaselain tidur satu kamardgn Revel.Revel langsung mengaturposisitidurnyadi lantai padamalampertama, karena sofa ygtersediadi kamar tdk cukup panjang untuk mengakomodasikan ketinggian tubuhnya.
“Rev, kmu nggakusah tidurdibawah, kmu bisatidurdiatas tempat tidurdgn saya,”ucap Ina.
Revel melemparkan bantal bulu angsa ygdiatemukan didalam lemari keatas ekstra bedcoverdan selimut ygdia sudah tebarkan diatas lantai sbelum menjawab, “Apa kmu berencanatidurdgn saya?”
Pikiran Inatiba2 jadikosong. Inilah pertama kalinya dia mendengarRevel mengemukakankeinginannya lagi.
Melihat keraguan padawajah Ina, Revelberkata,“Saya akan tidurdibawah.” Kemudian dia embaringkan tubuhnya diatastempat tidurbuatannya ygberadadi kaki tempat tidur.
Ina menghembuskan napasnya. Diabetul2 tdktahu apa ygharus diaperbuat.Di satu sisidia merasa kasihan karenaRevel harustidurdibawah sedangkan dia mendapatkan tempat tidur berukuran Kingdgn kasur yg empuk hanya untuknya sendiri,tetapidisisi lain, dia betul2 tdk berniat tidurdgn Revel.
“Good night,”ucsp Ina akhirnya. “Good night, Ina,”balasRevel.
Ina mematikan lampu ygberadadi sampingtempat tidur dan kamarhotellangsubg jadi gelap. Dia bisamendengar suaradeburan ombakdan pergerakan resah Revel yg mencoba menemukan posisi ygpaling nyaman untuknya.
“Rev, kmu sudah tidur?”tanya Ina.
“Hampir, knapa?” Revelmenjawab dgn suarayg sedikit teredam, spertinya diamengubur
wajahnya padabantal.
“Kmu tahu kan klo satu2nya alasan knapakmu maksa banget mau tidur sama saya adalah karena hormon kmu?”
Revel terdiam sejenak sebelummenjawab, “Mungkin sekitar25% hormon, tp selebihnya adalah karena..”
“Ya?” tanya Inaketika Revel tdkmelanjutkan kalimatnya. “I like u.. alot actually.”
Ina tersenyum, kata2 itu membuatnyalebih senang daripada seharusnya.“Apa inibiasanya yg kmu katakan kepadasemua wanita yg kmu inginkan?” tanya Ina,mengalihkan perhatiannyadariperasaannya sendiri.
Revel terkikik sbelum menjawab, “Kadangmalah saya nggak usah ngomong apa2.”Dan Ina tdk meragukan kebenaran kata2 itu.
Klo kmu sayaberiizin untuk berhubungan dgn perempuan lain,apa kmu akan melakukannya?”tanya Ina.
“Of course not! What kind of a stupid question isthat.”
“Toh yg kmu mau hanyaseks. Perempuan manapun bisa memberikan itu kepada kmu.” “Tapi sayanggak mau tidur dgn perempuan lain, saya mau tidur sama kmu.”
Ina menghembuskan napasnya. Spertinya dia tdk akan bisameyakinkan Revel untuk mengubah pemikirannya. Revel terdiambegitu lama sehingga Inamenyangka bahwa dia sudah tidur,tp kemudian dia mendengar suaranya. “Kmu sebaiknyatidur,lotstodo tomorrow.”
Tahu2 ketika Ina sadar kembali,harisudah pagidan Revel yg sedang duduk diatas sofa sambil menonton TV kelihatan cukup fresh. Spertinya diatdk mengalami masalah dgn susunan tempatnyatidurataupun percakapan mereka semalam.
Seakan2 ini semua masih belum cukup membuat Ina ragu akan pendiriannya, Ina memerhatikan bahwa Revel berusahamendekatkan diri dgn mamanya. Terkadang Revel akan mengajak Inauntukmengunjungimamanyadan mereka akan menghabiskan Sabtu atau Minggu siang mereka membicarakan tentang hal2 yg tdk berbau bisnis. Meskipu Revel masih belummembicarakan satu halpenting ygperlu diabicarakan dgn mamanya,tp Ina bersyukurbahwa setidak2nya hubungannyadgnmamanya sudah sedikit menghangat. Rupanyabukan hanya Ina yg menyadariperubahan padadiriRevel, ibu Davina juga menyadarinya.
“Saya lihat kmu betul2 bis memegangjanji kmu. Saya tdkpernah melihat Revel sebahagia ini semenjak papanya meninggal,” bisik ibu Davina suatu sore ketikabeliau sedangberkunjung ke rumah Reveluntuk makan siang.
Revel sedang menjawab telpon diruangan lain, oleh sebab itu Inabertanya2 knapaibu
Davinaharus berbisik ketika mengemukakan halini.
“Diabahagiakarenasemuanyaberjalan sesuai rencananya. Singlenyaakhirnya keluardan meledakdi pasaran,persiapan turnya juga lancar2 saja,dan media dan masyarakat sudah hampirtdk pernah lagimengutuknya.”
Ibu Davinaterkikik, seakan2 apa yg akan dikatakan Inabetul2 dianggap lucu olehnya. “No, anak saya hanya akan merasa senang klo semuarencananya berjalan lancar, tp alasan knapa dia kelihatan bahagiaadalah karena untuk pertama kalinya di dalamhidupnyadiapunya kmu untukberbagi semua itu,” lanjut ibu Davina.
Ina sempat terkejut ketika ibu Davina menyebut Revel sebagai “anak saya”, beliau tdk pernah menggunakan istilah itu sebelumnya. Sbelum Inabisamengomentari, ibu Davina sudah melanjutkan.
“Saya mau berterimakasih karenakmu sudah mau melakukan inisemua untuk Revel.Saya betul2 hargaiusaha kmu yg mau memahami segala keantikannya. Sayaberharap hubungan kalian bisajadipermanen. Apakmu akan mempertimbangkannya?”
Ina terdiam.Diatdkpercaya bahwa ibu Davina sudah memojokkannya sperti ini, lagi. Melihat keraguan dan kebingungan pada wajah Ina, ibu Davina mengasihaninya.
“Saya bukannya mau memojokkan kmu. Kmu adalah wanitadewasa, tentunya kmu mampu membuat keputusan sendiri. Sayahanyanggak mau kehilangan kmu sebagai menantu saya. I really like you, asa person,dan juga sebagaiistriRevel. Kmu membuat dia jadilebih dewasa, stabil,dan..happy.”
Tanpadiasadari.Ina sudah berdiridari kursinya dan memeluk serta mencium pipi ibu Davina. Untukbeberapadetik ibu Davina hanyaterdiam,terkejut,tp kemudian beliau membalaspelukannya.
“Mulaisekarang kmu panggil saya ‘Mama’, jangan ‘ibu Davina’lagi,oke?” pinta ibu Davina. Ina mengangguk sambilmemeluk mama Revel ygsore ini sudah betul2 menjadiibu mertuanya.
Bab 21
The Much Needed Distance
Revel merayakan ultahnya beberapahari sbelumturnyadimulai,dgn begitu acaraultah itu digabungkan dgn acara syukuran turnya. Inasempat bertanyapadanya apa yg diainginkan untuh hadiah ultahnya, yg dijawab dgn tatapan sensualdari Revel. Inatdkperlu jadiSookie Stackhouse untuktahu apa yg diinginkannya, sesuatu yg dia tdk bisaberikan, setidaknyatdk sekarang, atau bahkan mungkin selamanya. Kontrak mereka akan berakhir6bulan lagi,dan 2bulandiantaranya Revel tdk akan ada diJakartadan Ina yakin bahwa selama 2bulan mereka terpisah, Revelakan bisa mendapatkan pandangan baru tentanghubungan mereka.
Lain dgn pernikahan mereka, acara ultah inidirayakan secara kecil2an. Hanya sekitar 50orangyg diundangke acara tersebut. OmDanung dan Revelmemotongtumpeng bersama2,kemudian Revel dimintamemotong kue ultahnyauntukdihidangkan sebagai makanan penutup. Senyum simpul muncul padasudut bibirIna ketika melihat Revel menyempatkan dirimengobroldgn setiap tamu yg datangpadapestaultahnya. Ina mendengarsuaratawa Revel yg sepertinya barumendengarsuatu lelucon dari salah satu OB yg bekerja untuk MRAM. God,diabetul2 suka melihat wajah Revel klosedangtertawa. Sudut matanya akan berkerut danmatanya akanhilang sama sekali. Inaslalu menggoda Revel dgn mengatakan bahwa diatdk akan tahu klo orang sudah ngumpet klo dia sedang tertawa,saking kecilnyamatanya.
Yes, definitely,aku harusmenjagajarakdgn Reveluntuk mencegah hal2 ygtdkdiinginkan, pikir Ina ketika menyadari bahwa diasudah tertangkap basah oleh Revel ketika sedang memandanginyadgn tatapan ygIna yakin terlihat siap menelannyabulat2.
***
Revel dan timnyaberangkat ke Medan hari Kamispagi dan Inatdk ikut mengantar. Malam sebelumnya Revelmengetukpintu kamarnyadan Ina mempersilahkannyamasuk. Revel memilih dudukdi kursisofadan Inadiatas tempat tidur.
“Saya akan pergi selamasebulan lebih,tp kmu slalu bisamenghubungi saya melalui HP. Will u be okay whileI’m gone?”
Inatersenyum dan membalas, “I’llbefine.”
“Klo kmu perlu apa2 minta sajasama mbok Nami,Sita,atau bahkan mamasaya.” “Rev, I’ll befine.”
Revel mengangguk mendengarnadaperingatan Ina. Diakemudian berdiridan Ina mengiringinya menuju pintu.
“While I’mgone, bisa tolong kmu betul2 pikirkanpermintaan saya? Maybe, kmu bisa kasih saya jawabannyawaktu saya kembalidaritur?”tanya reveldgn penuh harap.
“We’ll se.Mungkin perasaan kmu terhadap sayaakan berubah selama kmu turinidan siapa
tahu ternyata stelah kmu kembalidaritur, kmu sudah tdk menginginkan hal yg sama.” “Not bloody likely. Klo saya sudah mengambilkeputusan biasanyasaya tdk akan merubahnya.”
“You might.”
“No, I won’t,”jawab Revel tegasseraya meninggalkan kamar Ina.
Kamis malam ketika Inapulang dari kantordan tdk menemukan Revel menunggunyasperti biasanya,dia merasa sedikit kesepian.Diamerindukan Revel. Suaratawanya, kehangatannya,leluconnya, wajahnya.. Inamerindukan kehadirannya.Diatdk menyangka bahwa dia akan merasaspertiini,dan perasaan itu betul2 mengejutkannya. Dengan perginya Revel, Inamendapatkan ritualbaru, yaitu menunggu telpon dariRevel. Setiap kali Revel akan naik pentas,dia slalu menelepon Inaterlebih dahulu.Mereka akan mengobrol selama 5menit dan Ina akan mengatakan bahwakonsernya akan sukses.Revel juga akan meneleponnya lagistelah selesaikonseruntukmengatakan bahwa semuanya berjalan lancar. Inamemasukkan jadwal tur Revelke dalam Blackberry-nya agar dia slalu tahu dimanaRevel,bukan karenadiaposesif terhadapRevel tp karenainilah satu2nya caraagar bisa merasadekat dgn Revel selamadiapergi.
Stelah beritaheboh tentang video Lunadan bayinya diYoutubepadabulan Juli, sekali lagi Luna menghilangdariperedaran. Ian memperkirakan bahwaluna mungkin sedang mencoba membesarkan bayinya diJerman. Sebagai warganegara Jerman diatentunya memilikihak untuk tinggaldinegara itu tanpabatasan waktu. Ina bertanya2 apakah Dhani akan maju ke publikdan mengakuibayi Lunasebagai miliknya.Kini imageRevel sudah betul2 berubah di mata masyarakat.Mereka kini kembali memuji Revel, mulaidaripenjualansingle-nyayg lebih darisukses, sehingga kehidupan rumah tangganya dgn Inaadem ayem. Dan Revel juga sudah membuang kebiasaan buruknya untuk berkonfrontasi dgn wartawan, sehingga media betul2 tdk memiliki dasar melakukan bad publicity.
***
Ketika bulan Oktobertiba, Ina sudah tdk tahan lagi tinggaldirumah Reveltanpa ada Reveldi dalamnya. Setiap sudut rumah itu mengingatkan Ina akan Revel. Kursidimeja makan tempat diabiasaduduk,kolam renangtempat diabiasaberenang,studio tempatnya bekerja,berbotol2 Evian di dalam lemari es,bahkan ketigamobilnya ygdiparkir digarasi. Parapembantu mulai menyadaribahwa diakinitidurdi kamarRevel karena mereka menemukan sepraitempat tidur itu kusut setiap pagi dan tempat tidur Inamasih tetap rapi. Beberapakali Inamempertimbangkan untuk mengambilcutidaripekerjaannyadan mengunjungi Revel, ygpada saat itu sudah berada di Kalimantan,tp diatdk mau mengganggu konsentrasiRevel ketikadia sedangbekerja. Lagipuladiatdk tahu apakah Revel akan senangmelihatnya muncul dgn tiba2 tanpa sepengetahuannya,toh Reveltdk pernah mengundangnyauntuk turut sertadalamturnya.
Seminggu kemudian Inamemutuskan pindah ke rumah ibu Davinauntuk sementara waktu
sampai Revelkembalidari turnya.Dia memilih rumah mamaRevel karenaapartemennya masih disewakan, dan karenaorangtuanya, kak Mabel,dan kak Kania akan curiga klo dia menginap di rumah mereka. Ina hanay memberitahu mbokNamitentangkeberadaannya klo2 adaemergency. Diajuga memintanyauntuk tdk memberitahu Reveltentang kepindahan sementaranya, karena klo Revel bertanya2 tentangalasannya, maka Inaharus menjelaskan,dan itu adalah hal terakhiryg ingin dilakukannya saat ini.Meskkipun ibu Davina awalnya menolakperpindahan initetapi atas ancaman Ina bahwadia akan pindah ke hotel klo tdk diperbolehkan tinggaldi situ,ibu Davina menyerah.Entah gosip apa yg akan tersebar klo menantunyaditemukan menginap dihotel selamaRevelpergitur.
Ina baru sajabisamulaimenikmatiproses DetoxRevelnya stelah beberapa hariberadadi rumah ibu mertuanya, ketika telpon rumah berbunyipadaSabtu siang. Ibu Davinaterdengar cukup tenang ketikamenjawabnya,tp stiap detiknya nadanya semakin terburu2 dan Ina menangkap nama Reveldisebut2.Kemudian telpon itu ditutup dan Ina mendengar langkah ibu Davinamendekat.“Kmu sebaiknya menyiapkan penjelasan kmu karena Revel sedang dalamperjalanan kesini,” ucapnya.
“Lho, kok dia ada diJakarta? Diaseharusnyakonser diGorontalo besok. Apa ada masalah?” balas Inasambilmeloncat berdiridari kursitaman yg didudukinya.
“Tentu saja ada masalah.Diapulang kerumahnyauntuk ketemu dgn istrinya yg ternyata sudah minggat kerumah mamanya.Dia mungkinmenyangka kmu sedangngambek.”
Ina memerhatikan wajah ibu Davinadan membutuhkan beberapa detikuntuk mengenali ekspresi itu. Ibu Davina kelihatan takut.Inatdkpercaya ini. Ibu palingmenyeramkan yg dia pernah temui sepanjanghidupnya,padadetik ini,takut pada anaknya. Setelah rasa terkesimanyaluntur, Inasadarbahwa... Oh, my God.. Revel akan datangdan iniadalah pertama kalinyamerekaakan bertemu muka setelah 5minggu dan dia kelihatan berantakan dgn pakaian rumahnya.Tanpapermisi lagiIna langsungngacir ke lantai atas untuk mencuci muka,menggantipakaiannyadgn celana capridari bahan khakis dan kausputih.Dia kemudian menyisiri rambutnyahinggarapi.Dia sedangmempertimbangkan apakah dia mau mengoleskan lipglosspada bibirnya ketika mendengar suara mobil. Ina mengintip dari jendela kamarnyayg terletak dilantai atas dan melihat Revel turun dariRange Rover-nya. Dari langkahnya Inatahu bahwamood-nyatdk baik.
Ina langsungngacir ke pintu untuk menyambutnya. Diatdkpeduli seberapa marah Revel padanya, yg pentingdiasudah kembali,dan dgn begitu Inabisamelepas rindunyadgn memeluknya seerat2nyaselama 5menit penuh.Dia baru sajamau menuruni tangga ketika dia melihat Revel ygdgnlangkahnya ygbesar2 sedang menaiki anak tangga tiga sekaligus. Ketika Revel menyadaribahwa Inaadadihadapannya, langkahnyatersandung,tp kemudian dia menghampiri Inadgn cepat,dan Ina terpaku padatempatnya,menunggu hingga Revel mencapainya.
“Hei, Rev,” ucap Inasambil tersenyum ragu.
Kemudian semuanya berlangsungdgn cepat sehingga Inatdkbisaberpikir lagi, dia hanya bisa melakukannya. Revel mendorongnya ke dinding dan tanpa menunggureaksi dari Ina, langsungmenciumnyahabis2an. Ciumannyaterasa rough dan demandingsehinggaIna kalang kabut mengikutinya. Revel kemudian menarik tubuh Inakedalampelukannyadgn tangan kanannya seakan2 Inaadalah boneka, sedangkan tangan kirinya memegang belakang kepala Ina, membantalinyaagartdk membenturdinding sementara diamelakukan serangannya. Inatdkprotessamasekali karenadia dapat merasakan apayg dirasakan Revel saat itu.Mereka sama2 meluapkan kerinduan mereka akan satu sama lain dgn satu2nya cara yg merekatahu. Kata2, pelukan,dan ciuman di pipitdk akan cukup.
Revel mengangkat bibirnya daribibirInadan berkata, “Imiss you,”diantara napasnya yg memburu.
Ina tdk bisamelihat wajah Revel yg kinisedang menciumipelipis dan keningnyaberkali2. “I miss you too,”balasInasambiltersenyum.
Kata2 Ina membuat Revel berhenti menciumnyadan menatap wajahnya.Wajah Revel kelihatan terkejut dan tdk percaya. “You do?” tanyanya.
Ina mengangguk memberikannya kepastian dan spertinya itu saja konfirmasi yg diaperlukan sebelummenciumi Ina lagi, tp kini ciumannya lebih lembut dan tdkterlalu terburu2. Dan itu justru membuat Ina meleleh.Dia melingkarkan keduatangannya pada leher Reveldan menikmatiapayg diberikan Revel padanya. Inabaru ingat keberadaan mereka ketika dia mendengarsuaraseseorang berdehambeberapakali. Buru2 dia menarik kedualengannya darileherRevel,tp Revelterlihat tdk pedulikarena diamasih menciumi Ina spertibesok akan kiamat.Diabaru berhenti stelah mendengarsuaramamanya.
“Revelino Darby! Mamatdk membesarkan kmu untukberkelakuan spertikaum barbar. Kmu sebaiknya bawaistrikmu ke tempat yg lebih private klo kmu memang ingin melakukan apapun itu yg kmu sudah rencanakan waktu masuk ke rumah initanpapermisi.”
Dgn sangat tdk rela, Revel melepaskan Ina yg mencoba manariknapaskedalamparu2nya. Puas melihat mata Ina ygmasih sedikit tdkfokus stelah ciyumannya, Revelkemudian memutartubuhnya menghadap mamanya. “Hei,mam,” ucapnya santai.
Ibu Davinamengangkat alisnya sbelumberjalan menurunitangga sambilgeleng2 kepaladan menghilangdaripandangan mereka.
“Rev..,” ucap Inamemulai penjelasannya.
“Kmu bisa jelaskan knapa kmu minggat sementara saya menanggalkan setiap helaipakaian yg menempelpadatubuh kmu.Dimanakamartidur kmu?”
Revel sudah menarik Inamelangkah kelantai atas. “Wait.. wait.. Rev, apa kmu sudah gila? Ini rumah mama kmu.”Ina mencobamenyadarkan Revel yg spertinya sudah melewatibatas
kesabarannya.
“So?”
“Ini nggak sopan,” desis Ina.
Ina terkejut ketika sekalilagi Revel mendorongnya ke dinding. “Jadi kmu nggak keberatan tidur dgn saya sekarang,kmu hanya keberatan dgn lokasinya?”
Ina hanya bisamenatap Revel selamabeberapadetik mencobamencernakata2 itu, sementaradia mengontrol keinginannyauntuk menarik Revel kedalamkamar tidurnya dan memintanya melakukan apa sajayg mau dialakukan padanya,tp kemudian diaberhasil mengatasikebingungannya dan menganguk. Revel melepaskannya.
“Oke, saya akan bawa kmu pulangke rumah kita, tp kmu harusjanjisamasaya bahwa kmu tdk akan berubah pikiran selamaperjalanan kesana,” ucapnya.
“Janji,”jawab Ina.
***
MeskipunInaberjanjibahwa diatdk akan mengubah pikirannya, tp Reveltdk mau mengambilresiko. Oleh sebab itu dia membawamobilnyasudah sperti orang giladan melanggarhampir stiap peraturan lalu lintas.Diabersyukurbahwatdk ada polisisama sekali. Dia mengetukkan jari2nyapadasetir menunggu hinggapintu gerbang terbuka sebelumtancap gas dan berhenti didepan rumah dgn ban berdencit diatas batu kerikil. Dia tdk memedulikan tatapan bingung mbok Namidan menggeret Inabersamanya menuju lantaiatas.
“Kamar kmu apakamar saya?” tanya Revel. “Errr..<” ucap Inaragu.
“Kamar saya. Ada alasannya knapasaya membelitempat tidurukuran King,” potong Revel. “Rev, soal kamar kmu..”
“Jangan khawatir,kmu adalah perempuan pertama yg tidurdiatastempat tiduritu. Sayatdk pernah membawaperempuan pulangke rumahuntuk seks.”
Ina hanya mengangamendengarpernyataan ini.Kenyataan bahwa Revelakan lebih berpengalaman daripadadirinya membuatnyaragu. Sbelum Inabisa mengemukakan apa yg dipikirkannya,Revel sudah mendorongnya masuk ke dalam kamartidurnya, menutup pintu dan menguncinya sbelum menghadapnya.
Revel mengambil2langkah lebar menujunya dan Ina mundur.
“Rev, tunggu sebentar.Ada sesuatu yg sayaperlubicarakan dgn kmu.”
“Saya tdkpedulialasannya, tp saya sudah maafin keminggatan kmu.”Revel tdk memdulikan bahasatubuh Ina yg mencoba menjauhinya.Diameraih lengan Inabagian atas dan mendorongnya ke arah tempat tidur.
Ina jatuh terdudukdiatas tempat tidursambilberteriak, “Wait.. wait..”
Revel yg sedang dalamproses menanggalkan sabuknya stengah melemparkan kausnya ke
lantai,berhentidan menatapnya. “Sumpah Ina,klo kmu menolak saya sekarang, saya cekik kmu.”
Mau tdk mau Inaterkikik. “No,no,no.. sayanggak menolak kmu.Padadetik ini sayarasa saya nggak akansanggup menolak kmu.”
Revel menghembuskan napasnyadan melanjutkan prosespenanggalan pakaiannya. Stelah dia tdk mengenakan sehelai pakaianpun,diamenatap Ina yg masih berpakaian lengkap dan sedangmenarik tatapannya dariujungkaki hingga ujung rambutnyasbelum tersenyum simpul.
“Kmu knapangelihatin saya kayak gitu? Kayak kmu nggakpernah ngeliat laki2 telanjang saja sebelumnya,” komentarRevel sambilberjalan kearah tempat tidur.
Ina menarik tubuhnya ketengah tempat tidur,menjauhi Revel. “Kmu ygpertamabuat saya,” ucap Ina.
Kata2 itu menghentikanRevel yg sedang naik keatas tempat tidur.
“Itu yg sudah saya cobakatakan daritadi,tp aksistriptease kmu mengalihkan perhatian saya.”
Revel terdiam,dariwajahnya Inabisamembacabahwa dia masih ingin melanjutkan rencananya, tp dia kelihatan ragu dan sedikit khawatir. Padadetik itu In atahu bahwadiatdk perlu khawatirakan perlakuan Revelpadanya. Dia tahu bahwa Reveltdk akan bisa menyakitinyadlm situasiapapun juga. Inabangkit dan mendekatinya.
Ina menyentuh pipi Revel dan berkata, “Rev,I’ll be fine. Sayatahu kmu akan menjaga saya selama saya melaluiproses ini. Itrust you.”
“Ina, dalam situasi sayayg sekarang, sayanggak yakin saya bisagentle dgn kmu. Saya bisa secara nggak sengaja menyakitikmu.” Revelterdengarputus asa.
Ina meletakkan keduatangannyapada wajah Revel dan berkata,“I trust you,”dgn penuh keyakinan.
Ina emncium sudut bibirRevel untuk meyakinkannya. Awalnya Revel masih ragu, tp Ina tahu bahwa dia sudah menang ketika Revel mulai menciumnya balik sementarakeduatangannya mulai menanggalkan pakaian ygdikenakan Ina. Dan selama2jamke depan Inadapat merasakan apa artinyadipujaoleh laki2.
***
“Are you okay?” tanya Revel stelah diapuasmengeksplorasi tubuh Inadan membuatnya berteriak berkali2.
“I’m okay.” SuaraInaterdengarsedikit teredam karena kepalanyaberistirahat pada dada Revel.
Matahari sudah akan terbenam,tp mereka menolak meninggalkan kamaritu.Dia
seharusnya tahu bahwadibawah sikap seriusnyaIna menyimpan energi yg bahkan bisa menghidupkan kotaJakarta selama sebulan. Revel tdk menyesalikeputusannyauntuk bersabarhingga Ina betul2 siap,karenaIna memang worth thewait. Inasangat responsif dibawah sentuhannya dan diatdk malu2 memberitahu Revel apa ygdiinginkannya. Diatdk tahu apakah Inamerasakannya,tp Revel merasakan pergerakan kosmik, seakan2 bumi, bulan, bintang,dan matahari,bergerakpadasaatyg bersamaan, mendukung kebersamaan mereka. Inibukan hanyaseks biasa. Ini seks yg melibatkan hatidan perasaan dan ini adalah seks terbaik ygpernah dia alami sepanjanghidupnya. Gosh... hecan’t wait todo it again. Untukpertama kalinyadalam hidupnya,diabetul2 kehilangan kontroldan bukannyatakut, yg dia rasakan adalah kebebasan. Inadgn tubuhmungilnya dan otaknya yg brilian telah membebaskannyadari segala beban yg telah memberatkan hatinya.
Selama sebulan lebih turke kota2 dimanadiatdkmengenal siapa2 selain kru turnya, Revel banyak menghabiskan waktunyadidalam kamarhotel, sendirian. Kesendirianya itu membantunyaberpikirtentanghubungannyadgn mamanya dan dgn Ina.Dia kinimenyadari bahwa Inabenar,bahwadia memangharusmemaafkan mamanya agarbisa melanjutkan hidupnya. Selama inidiamemang sudah mencoba memperbaikihubungan itu,tetapidia belumbetul2 siap berbicara dgn mamadan menyelesaikan masalah mereka. Stelah mengambilkeputusan untukbetul2 berbicaradgn mamanya sekembalinya ke Jakarta, pikirannya kemudian beralih kepada Ina.
Dia mulai merasabahwaada sesuatu yg salah dgn dirinya 2hari stelah turnya dimulai. Awalnya diamenyalahkannyapadakenyataan bahwa diaharus membiasakan diridgn kehidupan tur lagi,tp diatahu bahwa itu bukan sebabnyaketika dia mulaimencari2 alasan hanyauntuk menelpon Ina diluar jadwal yg sudah ditetapkan.Diahanyamau mendengar suaranya yg slalu ceria stiap kali menerima telponnya. Revel menolak mengakui bahwadia memerlukan Inauntukmengisihari2nya dan karenadiatdktahu bagaimana mengungkapkan perasaannya, akhirnyadia jadi moody. OmDanung yg sudah tdk tahan melihat tingkah laku Revel yg mulaimenurunkansemangat timnya, memerintahkan Revel agar pulang keJakarta.
Dia yg sudah membayangkan wajah Inaketika melihatnya muncultiba2,hanya mendapatkan mbok Nami yg mengatakan bahwa Inatinggaldgn mamanya semenjak seminggu belakangan ini. Dan itu membuatnyamarah besar. Segala macam skenario bermunculan dikepalanya. Diaberusahamengingat2 apakah dia sudah menyinggunghati Ina sehinggadiapergi meninggalkannya,tp stelah beberapamenit diatdk bisa menemukan alasan knapa Inaberlaku sperti itu, Revel merasaingin mencekiknya. Tp ketika diamelihat Ina, semua kemarahannya sirna,yg tersisahanyakeinginan untuk menyatukan partikel2 atom ygtersisayg adapada dirinyadgn Ina.
Pergerakan padatubuh Inamembangunkannya dari lamunan.“Soriya,” ucap Revel.
“Untuk apa?”tanya Ina.
“Saya takut sudah menyakiti kmu,” jelas Revel.
Revel mendengar Inaterkikik dan diamenopang tubuhnyadgn sikunyadan menatap Ina. Perempuan satu ini memang betul2 tahu caramenginjak2 egonya.Dia sedang menunjukkan sisi sensitifnyadgn mengatakan konsekuensitindakan merekadan Inamalah menertawakannya. “Adayg lucu?”tanyanya.
“Kmu,”balas Inadan menggulingkan tubuhnya keatas kasursambil tertawa terbahak2. “Apa sih yg lucu?”
“Kmu,” jawab Inadiantara tawanya.
“Well, excuseme klosaya mencoba menjadi laki2 yg sensitif.”
Ina terdiamdan menatap Revel,tp kemudian diameledak tertawa lagi.Merasa tersinggung Revel bergerak meninggalkan tempat tidur, tp Ina menariknya.
“Kmu marah ya?”
“Nggak,” ucap Revel ygbersusah payah mencobamenyembunyikan nadangambeknya. Ina tersenyum. “makasih ya atasperhatiannya,” ucap Inadan mengecup keningRevel yg langsungsalting.
Untuk menyembunyikanwajahnya yg sudah memerah sperti tomat,Revel perlahan2 memandangi sekelilingnya dan menyadaribahwaada sesuatu ygbeda dgn kamar itu. Dia baru sadarbahwa TV plasmanya hilang, selain itudesain kamar jugasedikit berbeda. Sofanyahilang dan digantikan dgn sofa ygtadinyaberadadi kamartidurIna. Perlahan2 Revel turun dari tempat tidur dan tanpa mempedulikan kebugilannya, diaberjalan dan menyalakan lampu kamar.
“In, kita lagi beradadidalam kamartidur saya kan?” Ina mengangguk. “Memangnya knapa?”
“TVdan sofasaya hilang,dan...tunggu sbentar.. itu seprai saya, ya?”ucap Revel sambil menunjuktempat tidurnya.
“TV kmu saya pindahkan ke kamar tamu karena saya nggak bisatidur kloada TVdidepan saya. Sofa kmu saya tukar dgn sofasaya karena sofa saya lebih nyaman untuk bacabuku. Dan ini adalah seprai kmu, karenabaunyasperti kmu.”
“Wait asecond.. have you sleepingin my room?”
“Yes, selamabeberapaminggu sbelum akhirnyasaya memutuskan untukpindah kerumah mama kmu.”
Revel memandangiInadgn tatapa serius tapitentu saja Inatdk bisa menganggapnyaserius ketika diaberdirinaked dihadapannya,bertolakpinggangsekalipun. Revel berjalan menuju laci, mengambilunderware baru dan mengenakannya. Ina munculdihadapannya, sudah mengenakan celanadalam dan kaus,tanpabra.
“Saya Cuma lagikangensama kmu waktu itu, dan satu2nyatempat yg bisamembuat saya merasa dekat dgn kmu adalah kamar tidur kmu,tp ternyata tidur dikamarini malah justru membuat sayasemakin kangen samakmu, itu sebabnyasaya meginap dirumah mama kmu. Saya minta maaf klo sayasudah memasukiteritorikmu tanpaizin. Sayaakan kembalikan barang2 kmu..”
Revel mendiamkan Inadgn ciumannya, stelah diabisa meyakinkan Inabahwa dia tdk marah, dia mengangkat kepalanya, “Saya mau kmu tidurdisini stiap malamdgn saya. Saya mau berbagisegalanyadgn kmu.”
“Really?” tanya Ina ragu.
“Most definitely,”balasRevel, mencium ujunghidungIna.
Ina terkikik dan menbiarkan Revel menciumiwajahnya. “Kosongkan jadwal kmu untuk bulan November,”pinta Revel.
“Why?”
“KarenaNyonya Darby..suamimu akan membawa kmu pergihoneymoon.”
Ina mengerutkan keningnya. “Yea.. klo kmu nggak keberatan saya lebih suka dipanggil Ina. NyonyaDarbyterdengarspertimama kmu.”
Revel tertawa terbahak2. Kemudian,“I can’t believe I’m sayingthis,tp kmu mengingatkan sayapadanya.”
Oke, that just sound wrong. “Errr.. Rev, kloinicara kmu untuk menggida saya supayamau tidur dgn kmu lagi, sayausulkan kmu gantitaktik,” balasIna.
Revel tertawa lagi.Dia mengangkat tangannya, menyentuh wajah Ina yg sedikit kemerahan karenakesan beard burn darinya. Diatdk akan pernah bisaberhenti menyentuhnya. “Kmu pernah tanyasaya apakah kmu tipe perempuan yg saya suka.”
“Ya...”
“Saya slalu suka wanita yg mandiri,percaya diri,dan tahu apayg dia mau.Kmu memiliki semua karakteristik itu.Mama saya juga. Selamaini saya slalu menghindari wanitajeniskmu karena saya melihat apayg sudah mamalakukan kepadapapa.Mamasudah mematahkan hatipapa, bahkan tanpamengedipkan matanya.Waktu papameninggal,saya berjanji bahwa sayatdk akan berakhir sepertinya.”
Wajah Inakelihatan serius mendengarnyamenumpahkan seluruh isihatinya. Revel tdk pernah mengungkapkan hal ini kepada siapa2,bahkan tdk kepada mamanya.
“Saya berusahamenjagajarak dgn kmu. Sayabilang kepadadiri sayabahwa kmu nggak baik untuk saya,bahwa kmuakan melakukan halyg sama kepada saya, spertiyg mama sudah lakukan kepada papa. Saya nggak bisaambilresiko.”
Ina menolehkan kepalanya dan menciumtelapaktangan Revel ygmembelai pipinya. Meskipun gerakan itu simple dan Revel yakin bahwa Ina melakukannya karenareflek, tp dia bisa merasakan bulu tengkuknya berdiri. Padadetik itu diamenyadaribahwa dia sudah
jatuh cintapadaIna.Diatdk tahu kapan perasaan inibermula, mungkin smenjak dia melihatnyadgn blushijaunya, ataumungkin ketika Ina membalasciumannya didalam studio. Namun diatdk pedulilagi, ygdiatahu adalah bahwa saat ini,detik ini, dia mencintai Ina dan bahwadiatak akan bisaberhentimencintainya sampai kapanpun.
“Saya nggak tahu apakmu nantinya akan merasabosan pada saya, menginjak2 ego saya, dan meninggalkan saya klo saya sudah tdk menghasilkan uang lagi,tp sejak saat ini.. saya nggak peduli. Sekarang saya mengerti knapapapa tetap mencintaimama,tdkpeduli apa yg sudah mamalakukan padanya. Untukbisa hidup dgn wanita yg kita inginkan, walaupun hanya sbentar saja, akan lebih baik daripadamenghabiskan kehidupan kita dgn wanitayg tdk berartiapa2 bagi kita.”
Ketika Revel selesaidgn deklarasi cintanya,atau setidak2nya sedekat2nyadia mampu mengucapkannyatanpabetul2 mengucapkan kata “I loveyou”,mataInasudah berkaca2. “Woman,you betternot be cryingnow,”ucap Revel dan Inatersedakdiantaratawa dan tangisannya. SbelumRevel sadarapayg sedangterjadi Ina sudah memeluknya dgn erat, seakan2 diatdk akan melepaskannyahinggasepuluh tahun lagi.
“I love you,”bisik Ina.
Selama beberapadetik Revel tdk bisabernapas,apalagiberkata2.Adabanyak wanita yg mengatakan “I love you”padanya sepanjang33tahun hidupnya,tp tdk satu pun darimereka yg bisa membuatnyamerasa sebahagia ini karenamendengar 3kataitu.
“Metoo,babe.Me too.”Balas Revel
Bab 22
The Honeymoon Is Over
Revel berangkat keesokan harinyauntuk meneruskan turnyadan kali iniIna mengantarkannya ke bandara. Stelah satu ciuman dalamdan usahameakinkan Inaagar mengabaikan pekerjaannya dan ikut dengannyadalam sisatur, gtentunya ditolah oleh Ina dgn janjibahwa Revelbisa melakukan apa saja ygdia mau kepadanyaketika dia kembali, Revel menaikitanggapesawat. Ina melambaikantangannya sbelumberjalan menjauhi landasan agarpesawat bisa mulailepaslandas. Revel meneleponnya ketika tiba di Gorontalo dan smenjak itu merekatdk pernah berhentitelpon satu samalain stiap ada waktu luang. Ina merasaspertisedangpacaran dgn suaminya sendiri,sesuatu ygagak aneh tp cukup menyenangkan.
***
Pertama kali Inaterbangun padamalampertamamereka tidurditempat tidur ygsama sekembalinya Reveldarimerampungkan jadwalturnya,dan menemukanwajah Revel yg masih tertidurdihadapannya, Ina hanyaterdiam,tdk menggerakkan satupun otot pada tubuhnya dan memandangi Revel. Diatidur dgn posisi tengkurap dan Inahanya bisamelihat sebagian wajahnya,tp itu sudah cukup membuat tangannyagatalsehingga diamelarikan jari2nyapadawajah sempurna itu. Wajah Revelterlihat lebih damai,agakberbedadgn semalam ketikadia menagih janji Ina.Mengingat segala macamposisi ygmereka cobatadi malam membuat pipiInamemerah. Tp Inamenikmatinya karena Revelmelakukan semuanyadgn sangat lembut dan dia mengutamakan kebutuhan Inaterlebih dulu daripada kebutuhannya. Inatdk pernah merasalebih disayangi oleh laki2 manapun ketika dia mendengarRevel berbisik, "Baby, you gottalet go."
Tanpabisamenahan dirilagi, perlahan2 Ina menyentuhkan jari2nya padawajah Reveldgn sangat berhati2 agartdkmembangunkannya. Inamelihat pergerakan padabulu mata Revel sbelumdiamendengar Revel berkatadgn nada mengantuk, "Morning."
"Morning," balas Ina. "Sekarang jambrapa?"
Ina melirikbeker yg adadi night stand. "Stengah delapan," jawab Inasambil melangkah turun daritempat tidur,berusaha mencaritanktop ygdikenakannya tadimalam, yg sudah melayang entah kemana.
"Masih pagi. Comebacktobed with me,"ucap Revel dan secepat kilat meraih pinggang Ina dan menariknyakedalam pelukannya.
Ina tertawadan membiarkan dirinya dipeluk kembali oleh Revel."Saya mau menghabiskan hari Sabtu ini seharian penuh diatastempat tidurdgn kmu,"bisik Revel.
"Gimana klo kitalapar?"Tanya Ina.
"Kita nggakperlu makanan selamakita adauntuksatu sama lain,"balas Revel.
Ina terkikik mendengarbetapagombalnyapernyataan Revel itu,tp tubuhnya menjadi relaks didalampelukan Revel.DadaRevel yg menempel pada punggung Inaterasa hangat dan detak jantungRevel ygteratur menemaninya sperti lagu ninabobo dan tak lama kemudian di sudah tertidurkembali.
***
Smenjak hari itu merekatdk pernah lagipisah tempat tidur. Ataspersetujuan bersama, mereka membagi kamartidur Revel. Revelmembiarkan Inamendekorasiulang kamarnya sesuai dgn keinginannya.Klo sajaInaperempuan lain, mungkin dia sudah marah2 ketika Ina mengosongkan separodari lemarinya dan memindahkan isinya ketempatlain agarInabisa memasukkan pakaiannya. Belum lagisegalaproduk wanita ygmemenuhistiap permukaan meja wastafelnya,jumlah novel ygbertebaran didalam kamartidur,bahkan kamar mandinya, dan segala pernak pernik Inalainnya.Meskipun begitu, Reveltdk protes karena sejujurnya segalaperubahan ini membuatnya sadar bahwa kinidiatdk sendirian lagi. Kini stiap pagidia merasakan sentuhan bibirInapadawajahnya untuk membangunkannya. Kini ada orang yg memintanya memperbaikipipawastafel ygbocor,bukannya langsung memanggiloranglain untuk melakukannya. Ygjelas, kini ada orang yg mencarinya klo dia belumpulangkerumah lewat darijam11malam.Revel slalu tahu bahwadia menyukai Ina dan kemudian mencintaiIna,tp kini diatahu bahwa apa ygdia rasakan terhadap Inaadalah lebih dariitu semua.Diamembutuhkan Ina di dalam hidupnyadan diatdk merasa malu mengakuinya,karenadiatahu bahwa Ina merasakan hal yg sama.
Sesuaidgn permintaannya Ina memangtdkpernah menyingung2 hubungannyadgn Mama, tp ketika Revel memintanya untuk menemaninyaketika diapergi berbicara dgn mama,mata Ina langsungmenghangat sbelumdiamengangguk antusias.Dan Reveltahu bahwa lebih dari segalasesuatu yg dia pernah lakukan untuk Ina, inilah halyg paling berartibaginya. Mama kelihatan cukup terkejut ketika dia ingin berbicaradgnnya sendiridi terasbelakang. Beliau semakin waswas ketikamelihat Inatdk ikut dgn mereka,meskipun begitu mamatdk mengatakan apa2. Revelmenunggu hinggamamanya duduk sebelumdiamendudukkan dirinyadikursi yg satu lagi. Merekaterdiam selama beberapa menit,hanyaditemanioleh suara TV ygterdengarsamar2.
"Apa yg kmu mau bicarakan dgn mama?"
Revel menatap mamanya sbelumberkata,"Apamama cinta samapapa?" "Knapa kmu tanyabegitu?"
"Just answer thequestion."
"Tentu sajamamacintasama papa kmu. He'sthe love of my life."
MataRevel sedikit terbelalak ketika mendengar pernyataan ini, kemudian dia bertanya, "Klo mama memang cinta sama papa, knapa mama nggak pernah nengokin papa waktu dia sakit, atau bahkan datang ke pemakamannya?"
Mama mengembuskan napas dgn cukup keras sebelumberkata, "Karenaitulah satu2nya cara bagi mamauntuk membalas apa yg sudah papa lakukan ke mama."
Kata2 itu membuat Revel tersinggung."Papanggak pernah melakukan apapun ke mama, kecuali mencintaimama."
Bukannya membalas, ibu Davinahanya menyandarkan punggungnya kesandaran kursi dan menyilangkan kakinya. Tanpamenatap Revelbeliau berkata, "Kmu masih ingat tante Vero?" "Ya," jawab Reveldgn sedikit bingung.
Tentu sajadiaingat akan partnerbisnis papanya itu, seorangwanitayg slalu bisaditemukan di sisipapanya. DiasukadgntanteVero yg slalu baik dgnnya.
"Mama slalu suka samadia, karena instingbisnisnya cocok dgn papamu."
SbelumRevelbisabertanya kemanakah arah pembicaraan ini,mamanyasudah berkata2 lagi. "Mamanggak pernah menyangka bahwa hubungan mereka ternyatalebih daripada rekan bisnis, sampaipapa minta ceraidarimamauntuk menikahitante Vero."
Pupilmata Revel membesar mendengar pernyataan ini.Ibu Davina menolehkan kepalanya untuk melihat reaksinya."Rupanyatanpasepengetahuan mama,merekasudah bersama2 selama 2tahun lebih. Tante Verobahkan sudah setuju untuk meninggalkan suaminyadan menikah dgn papa. Waktu mamatanya knapa papa sampaitega selingkuh, diabilang bahwa dia sudah tdk tahan dgnkeambisiusan mama. Bahwa dia sudah bosan karenahidupnya terusdiaturoleh mama."
Revel hanyabisamenatap mamanya dgn tatapantdk percaya. Diatahu bahwa mamatdk pernah berbohong kepadanya,tp diajugamengalami masalah untuk percaya bahwapapa yg dia pujastengah matiitu ternyataadalah seorang suamiyg tega selingkuh. Ibu Davina tersenyum kepada Revelsebelummelanjutkan ceritanya. "Did you know that Imarried your father without your grandparents'permission?"
"Mama samapapa kawin lari?" Tanya Revel.Diabelumpulih darikekagetannya ketika diserangdgn faktalain tentangperkawinan orangtuanyayg diatdk pernah ketahui.
Ibu Davinamengangguk."Papa kmu bukan dari keluargaberada, oleh sebab itu mbah Kakung, yg pada saat ituadalah orang pentingdiDKI, nggak setuju dan bilang bahwa klo sampai mamamenikahipapa,kami akan hidup serba kekurangan.Tp mama sudah cinta matipadapapadan mama bisalihat bahwa diapunyaambisiuntukjadiorang yg sukses, maka dari itu mamatetap nekat menikahipapa kmu."
"Then what happened?"
"Kami memang hidup serba kekurangan selama3tahun pertamadan mbah Kakungdan mbah Putri menolak membantu kamisama sekali. Dan karenaorangtuapapa hidupnyajuga pas2an karenamerekamasih harusmenyekolahkan om Jon,ya.. merekajuga nggakbisa bantu banyak. Pakde Ray juga masih adadi Amerika saat itu,jd dianggak tahu menahu tentangkesulitan keuangan kami."
"Itu sebabna aku nggak pernah ketemu samambah Kakungatau mbah Putri sampaiaku SD," ucap Revelpelan. Sedikit demi sedikit memori tentangmasa kecilnya kembali.
Ibu Davinamengangguk."Mamaberusaha sekuat tenagamendukungpapakmu supaya dia bisa jadi orang yg sukses. Memangperlakuan mama kepadapapa sering kelihatan terlalu ambisius,tp mamapunya alasan yg kuat untuk melakukan itu.Mamaharus membuktikan bahwa mbah Kakungdan mbah Putri salah karena sudah menolakpapa.Perusahaan ygpapa kmu bangun berkembang pesat dan mencapai kesuksesan waktu kmu SD,pada saat itulah mereka akhirnyabisamengakui kesalahan mereka karena sudah meremehkan papamu."
Klo tadihanyamatanya saja yg terbelalak dgn pupil matamelebar, kini mulut Revelsudah ternganga.
"Yg mamanggak pernahsangka adalah bahwa dalam proses pembuktian diri itu, mama sudah kehilangan satu2nya alasan knapa mamamelakukan itu semua. Ilost your father. So, to answer yourquestion,knapamamanggak pernah nengokin papadi rumah sakit atau datang kepemakamannya adalah karenamamamarah besardan kecewa sama papamu. Stelah segala sesuatu ygmama lakukan,diamembalasnyadgn selingkuh dan menceraikan mama."
Pengertian munculdan Revel berkata, "Itu alasannya knapahak asuh aku jatuh ketangan mama bukan papa,karena papa sudah selingkuhdgn tanteVero."
Ibu Davinamengangguk."Mamatahu kmu cintasama papadan memisahkan kmu dgn papa adalah haltersulit yg pernah mamaharuslakukan. Tp mamanggak rela kmu dibesarkan oleh tante Vero. Kmu darah daging mamadan mamabertanggung jawab sepenuhnya samakmu. Oleh karenaitu mamabilang ke hakim bahwa papa kmu sudah selingkuh. Itu adalah hal palingmemalukan yg pernah mama akui. Untungsaja mbah2 kmu sudah nggak ada waktu itu, karenamamanggaktahu gimana mamaakan menghadapi mereka klomerekatahu tentangitu."
Ibu Davinamengulurkantangannya, menyentuh wajah Revel. "Mama minta maaf atas perlakuan mamakepadakmu selamaini.Mamasekarang sadar bahwa semuatindakan mama yg sebenarnya ditujukan untuk menyakitipapa kmu, actually menyakitkan kmu juga. Will you forgive me?"
Revel melihat mamanayg tdkpernah menunjukkan emosinya samasekalikepadasiapapun sedangberusahamengontroltangisdan dialangsungbangun darikursinya dan berlutut dihadapan mamanya, memeluknya. "Of course.Dan aku mintamaaf atasperlakuan aku kepada mama selama ini," ucap Revel pelan.
"It's okay. You didn't know the whole story,"balas mama.
Stelah beberapa menit Revel melepaskan mamanya. "Omong2 tentangthe wholestory, klo papamenceraikan mama untuk menikahitante Vero, knapa aku nggak pernah melihat tante Vero lagistelah papa dan mamacerai?"
Ibu Davinaterkekeh."Tanpa sepengetahuan papa kmu,tante Vero ternyata masih berhubungan baik dgn suaminya. Selamaprosesperceraian mamadgn papa dan dalam proses menunggu,diasudah jatuh cintalagidgn suaminya. Tante Vero langsung memutuskan hubungan mereka, berhentibekerja dan ikut suaminya ke Bali. Mamanggak tahu lagi ceritanya stelah itu."
"Kapan tanteVero pindah ke Bali?"
"Sekitar setahun stelah mama dan papacerai, knapa?"
"Itu waktu papa mulai sering munculdirumah dan padadasarnyaminta rujuk dgn mama." Kini semuanyalebih masuk akal bagi Revel. Segala kejadian yg sbelumnyamembuatnya bingung karena kehilangan satu bagian penting yg bisa menjelaskan semuanya, kiniterlihat jelas baginya.
"Yes," balasibu Davinadan sudah tertawaterbahak2 sambil menggeleng2kan kepalanya. Awalnya Revel hanyabisa menatap mamanya dgn bingung dan sedikit khawatir, tp kemudian diaikut tertawa. Sudah lamadiatdk mendengar swaratawa mama dan suara itu betul2 menyentuh hatinya.
"Dari mana mamatahu tentangberakhirnya hubungan papadgn tante Vero?" Tanya Revel stelah tawanyareda.
"Karenapapakmu ceritake mama waktu diaminta ruju.Tentu saja mamamenolaknya mentah2. Apa ygpapa kmu lakukan ke mamaadalah suatu pengkhianatan yg tdk bisa dilupakan begitu saja,dan bagaimanapun mamamencobamelupakannya,mamanggak bisa maka dari itu mamanggak bisa memaafkannya,"
"Apa mamapernah menyesali keputusan mama?"
"Every damn dayof my life,terutamaklo mamamelihat cara kmu menatap mama.Penuh dgn kekecewaan dan terkadang tanpa emosi."
Revel merasa spertibaru saja dihantamoleh beton, dadanyasakit karena rasa bersalah yg mendalam. Diatdk tahubagaimanamamamenyimpan rahasiasebesar iniselama
bertahun2.
"Mama knapanggak pernah ceritake aku tentang semuaini sebelumnya?"
"Karena kmu masih terlalu kecil waktu semuaitu terjadi. Mamahanya menunggu hingga kmu lebih dewasa agarbisa mengerti semuanya, tp ternyata stelah kmu dewasa, semuanya sudah terlambat. Kmu sudah terlanjur membencimama, dan mamatdk melihat keuntungan dari menghancurkan nama baikpapakmu hanyauntuk membuat kmu mencintai mama."
"Mama lebih memilih aku membencimamadaripada menjelek2kan namapapadimata aku?" Tanya Revel,mencoba mengerti logika mamanya.
"Klo itu lebih bisamembuat hati kmu tdkterbebani," balas mamasambilmengangguk.
"Oh, mam, you'reso wrong. Hati aku slalu terasaberat karenaaku nggakpernah ngerti tindakan mama.You could've spared me allthe heartacheklo sajamamacerita ke aku kejadian sebenarnyadaridulu. Perkawinan mamadan papabetul2 memengaruhipilihan aku untuknggak pernahmenikah, karena aku nggak mau hidupku didominasi oleh orang lain hanya karena aku mencintai orang itu.Aku takut aku akan berakhir spertipapaklo aku membiarkannya. Klo aku tahu apa yg sebenarnyaterjadi didalamperkawinan mamadan papa,pendapatku akan beda.Aku mungkin lebih bisa let peoplein."
"Well, now you know.Mudah2an pandangan kmu tentangpernikahan akan berubah.Mama harap sakit hatikmu bisaterobati dan kmu bisamelanjutkan hidup kmu dgn lebih tenang stelah ini."
Revel mengangguk dan berkata, "Thanksfortelling me everything mom,"dan memeluk mamanyadgn erat.
Melaluipercakapan dgnmamanya, Revelakhirnya bisa mengertidan memaafkan segala tindakan ygdilakukan mama terhadap dirinya dan papa.Dan itu adalah obat ygpaling ampuh untuk menyembuhkan patah hati.Perlahan2 dia merasakan hatinya mulaiutuh. Revel melangkah kembali ke dalamrumah.
Ina yg sedang menonton TV langsung meloncat berdiri ketika melihatnyadan tanpapermisi lagi Revel langsungmemeluk istrinya itu dgn erat.
"Thank you," bisik Revel. "For what?"Tanya Inabalik.
"Karena sudah jadi istri saya," balas Revel.
"You'rewelcome." Dan Ina berjinjit,mencium pipi Revel.
Revel tdktahu bagaimana diabisa seberuntung ini, akhirnyadiamenemukan seseorang yg betul2 mengertidirinya.Dengan Inadiatdk perlu memberikan penjelasan panjang lebar
tentangsemuatindakannya, karenadiatahu Inamengertidirinya luardalam tanpadia harusmenjelaskannyadgn kata2.
***
Bulan Novembertibadan Revel membawa Inapergi honeymoon kepulau Bintan,jauh dari segala sorotan media dan masyarakat. Staf hoteltentunya mengenaliRevel dan Ina,tetapi mereka sudah cukup terlatih untuk menjagajarakdan memberikan Revel serta Inaprivasi. Selama 2minggu merekamenghabiskan stiap detik bersama2 dan menikmati kehadiran satu sama lain.
Pada suatu sore, ketikamereka membicarakan tentang rencanamasadepan mereka, Revel mengumumkan bahwadia menginginkan setidak2nya 2anak, satu laki2 dan satu perempuan. Inahanya tertawa mendengarnyakarena jujursaja,diatdk ada niat untuk jd seorang ibu,oleh sebab itu dia slalu meminta Revel agar mengenakan pengaman klo mereka bercinta dan selama ini Revel slalu menghormatipermintaannya. Lain waktu,mereka akan duduk bersama2 dibalkon kamarhotel mereka, Ina dgn novel terbarunyadan Reveldgn iPadnya.Dan mereka bisa melakukan inidalamdiam selamaberjam-jam.Tdk adasatu pun dari mereka yg merasa perlu mengisi kesunyian dgn kata2 karenamerekamerasa nyaman hanyadgn keberadaan satu sama lain. Dan rasanyaman iniberlanjut sehingga mereka pulang ke Jakarta dan melanjutkan kehidupan mereka bersama2. Inatdkpernah merasa sebahagiainisepanjanghidupnya.Dia merasa sperti sedangterbang ke awang2 dan diatdk pernah mau turun lagi kebumi.
Tapitentu saja akhirnyadia perlu turun kebumi.Pertama2 dgn kepulangan Luna ke Indonesiapadabulan Desember. Ina tdk tahu bagaimana wartawan tahu jadwal kepulangan Luna,tp nyatanya mereka menemuiLuna dan bayinya yg kini sudah berumur 5bulan di bandara. KaliiniIna langsungtahu beritaitu dariHelen dan dialangsungmenelepon Revel untuk memastikan bahwa dia siap dgn segalaberita yg akan menyerangnya lg dgn kepulangan Luna,tp panggilannyatdkdijawab. Ina mencoba menenangkan dirinyadgn mengatakan bahwa kemungkinan suaminya sedang adadistudiountuk menyelesaikan albumnya yg akan launch akhirtahun ini,sebab itu diatdk mengangkat telponnya. Ketika beberapajam kemudian Ina sekali lagimencobamenelpon kantorMRAM. Panggilan itu dijawab oleh salah satu staf ygmengatakan bahwa Revel sudah keluarsmenjak sebelum makan siangdan belumkelihatan lagi smenjak itu. Sekali lagiInaberusaha tetap tenangdan meneruskan pekerjaannya.
Ketika diapulang,Inamendapat laporan darimbok Nami bahwa Revelmasih jugabelum kembali. Pada saat itu Ina mulaisedikit panik. Diatakut bahwa sesuatu telah terjadipada Revel karena Revelslalumemberitahu klodiaadarencana pergidan kapan diaakan kembali. Makadari itu,tingkah laku Revelkali inibetul2 meninggalkan tanda tanyabesar. Ina tdkingin menelpon pak Danung atau ibu Davina karena diatdk mau membesar2kan keadaan. Selamabeberapa jamkemudian Ina memaku dirinya didepan TV untuk melihat
apakah ada kecelakaan atau tragedi lainnyayg mungkin menimpa Revel.Diatertidurdisofa di ruangTV dan terbangun padapukul satu pagi,menemukan bahwa Revel masih belum muncul.Akhirnyadiapun pergitidur sendiri.
Keesokan harinyadiaterbangun lebih awal daripada biasanya. Dia menemukan Revel sedangtidurdisampingnya. Ina tdk mendengarnya masuk tadimalam,tpdia bersyukur bahwa setidak2nya Revel sudah plang. Kemudianrasa kesal muncul kepermukaan dan dia berdebat dgn dirinyasendiri apakah dia mau membangunkan Reveldan menuntut penjelasan darinya kemana dia semalam dan knapa dia tdk mengangkat atau membalas semuatelpon darinya, sekarang juga.
"Ow," ucap Inapelan. Tanpa Ina sadari,dia sudah mengepalkan tangannyaterlalu keras sehingga kuku2nyamenusuk telapaktangannya.
Sambil mengusap telapak tangannya yg memerah, Inamemandangi wajah Revel yg kelihatan resah di dalamtidurnya. Klodiasedangtdk kesaldengannya, Inamungkin akan membelainya hingga kerutan pada wajahnya menghilang,tadipagi ini ygdia inginkan adalah melemparkan bantal pada suaminya yg telah membuatnya khawatirtdk keruan tadi malam. Klo Revelberpikir bahwa Inahanya akan tinggaldian stelah diperlakukan spertiinitanpa penjelasan apa2,diasudah salah sangka. Tp Ina tdk ingin bertengkar dgn seseorangyg tdk 100% sadar, akhirnya diamemutuskan untuk menunggu hingga Revel bangun sbelum melakukan serangannya.
Ina memaksadirinyabangun dan mempersiapkan diriuntukpergi kerja. Sehinggadia sudah akan melangkahkan kakinya keluardarikamartidur, Revelmasih belumbangun,akhirnya stelah menunggu selama10menit dan Revelmasih belumbangun juga,Ina meninggalkan suaminyatanpapamit.Dia bertekad menyelesaikan masalah ini sepulangnya diadari kantor.
***
Stelah pekerjaan selesaidi kantor, Ina langsungburu2 pulang,diasudah tdk sabar ingin menuntut penjelasan dari Reveltentangstatus Absence Without Leave-nya, tetapisekali lagi ketika diasampai dirumah,Revel sudah menghilangdan spertinya tdkada satu orang pun yg tahu kemanadiapergi. Sekali lagi Inamencoba menelepon Revel. Semenit kemudian dia menutup telpon sambilmengerutkan keningnya. Ina tdk tahu apayg sedangterjadipada suaminya sehinggadiaberkelakuan aneh spertiini. Inamencoba membuang jauh2 kecurigaannyabahwaperubahan padatingkah laku Revel adahubungannya dgn kepulangan Luna,tp gut-feelingnyamengatakan lain.
Bab 23
The Cats Are Out Of The Bag
HP Revel berbunyidan dia tdkperlu melirik callerID untuk tahu bahwa ituadalah Ina.Dia ingin menjelaskan apa ygsedang terjadidgn dirinya kepada Ina,tp diatdktahu bagaimana mengatakannyatanpamembuat Ina mengamuk.Dia sudah tahu sifat wanita, pada umumnya mereka tdk mungkin mengizinkan suami2 untuk menolong mantan pacaryg sudah merusak namabaik suami mereka dgn tangan terbuka, walau mantan pacaritu sedangmengalami kesulitan sekalipun.
Lagipulaapayg sedang dia lakukan untuk Luna sifatnyahanyasementara.Hanya dirinya, om Danung,dan Jo ygtahu tentang itu dan diatahu bahwa staf rumah sakit akan menjaga privasi mereka klo tdk mau dituntut oleh omSiahaan. Makadariitu dia yakin image-nya, juga image perkawinannya dgn Ina, akan tetap terjaga dgn baik. Itu alasannya diamemilih untuk diam saat ini.Diaakan memikirkan suatu alasan yg meyakinkan ygdia bisaberikan kepada Ina atas statusAWOL-nya. Diamasih tdk tahu alasan apa yg akandia kemukakan,tp yg jelas itu tdk akan menyangkut nama Lunasama sekali.
Padaharipertamasampai diJakarta, Lunalangsung menelponnya dan memintabantuannya sambil menangistdk keruan. Sperti Revel, Lunaadalah anaktunggal yg juga berasaldari keluarga broken home, bedanyaadalah setidak2nya Revel slalu bisamengandalkan mamanyauntuk menolongnya. Lunatdkbisa mengandalkan siapa2. PapaLunasudah menikah lagidan punyakeluarga baru di Jerman dan menurut Luna,mama tirinya tdk pernah suka atau pedulidgnnya.Parahnya lagi,papa Lunatdkberusahamenentang pendapat mama tirinya yg mengatakan bahwa mereka bersedia menerimaLunauntuk tinggal selamabeberapabulan, tp tdk secarapermanen.Mereka berpikirbahwa statusLuna sebagai ibu tunggal akanberpengaruh buruk kepada adik2nya yg jauh lebih mudadaripada Luna.
Hubungan Lunadgn mama kandungnyajugatdk baik smenjak Lunamemilih membesarkan Raf daripada menggugurkannya, dgn begitu Lunadinilaisudah mempermalukan keluarganya di depan seluruh Indonesia. Klo soalteman, Lunamemang slalu dikelilingidan dicintai fansnya,tp dia tdk pernah punyateman baik yg bisa dia andalkan. Luna adalah tipe orang yg slalu sibuk dgn dirinya sendirisehingga kurang pedulipada orang lain,dan sekarang ketika dia memerlukan bantuan orang lain,tdk ada satupun ygbisa membantunya, selain Revel. Revel teringat akan percakapannyadgn Luna hariitu.Awalnya Luna memang meminta bantuan Revel secara baik2, tp ketika dia merasabahwa Revelakan menolak, dia mulai merengek,dan ketika initdk jugamembuahkan hasil, diamulaimenyalahkan Revel atas keadaannyasekarang.
Klo saja Revelmenerimatuduhan ini sbelumdiamendengarceritamamatentang pernikahannyadgn papa, Revel mungkin akan langsung menutup telpon tanpamerasa bersalah sama sekali. Tapi kini.. diatdk bisamelakukan itu.Secaratdk langsung dia memang bersalah.Karena sikapnya yg dingin dan tdk pernah menghargaiLuna sewaktu mereka pacaran, Lunamencobamencariperhatian dari laki2 lain dan akhirnyamencari kehangatan diatastempat tidurDhani, yg mengakibatkannyahamil, sementaraDhanitdk mau bertanggungjawab. Seakan2 itu belum cukup membuat Revelmerasabersalah, Luna mengeluarkan bazokanya dgn mengatakan bahwa bayinya,Rafael,lahirdgn antibodi yg dibawah rata2. Suatu efeksamping yg Revelyakin berasaldarisemuanarkobadan miras yg dikonsumsioleh Dhanistiap harinya.Dgn penyakitnya, Raf jd gampang jatuh sakit.Raf memerlukan pengobatan dan Lunatdk punya cukup uangdan energi untuk melakukannya sendiri.Pernyataan terakhir inilah yg membuat Revel tdkmampu menolaknya.
Revel sudah mencoba berbicarabaik2 dgn Dhani,memintanya agarbertanggungjawab,tp sayangnya pesan Dhani cukup jelas ketika Revelmenemuinya ataspermintaan Luna.Dhani betul2 tdk mau bertanggungjawab atasbayinya.Dia mengatakan bahwadia bukanlah satu2nya laki2 ygtidurdgn Luna selama dia pacaran dgn Revel.Pernyataan inilangsung dibalasdgn beberapatonjokan yg cukup kerasdari Revel. Klobukan karena Jo yg menarik Revel agar menjauhiDhani yg pada saat itu sudah terkapar dilantaikelab dgn darah mulai mengalirdarihidungnya,Revel mungkin sudah meringkuk dipenjarakarena membunuh orang.
"Gue tahu klo lomasihmarah samague karenalo ngerasa gue sudah ngerebut Lunadari elo, tp sperti yg gue sudah bilang sebelumnya,hubungan kalian sedanghiatus waktu gue dan Lunamulai dating,jd padadasarnyadiafair game. Tp klo inilah alasanknapa longgak mau mengakui anak losendiri,sebagai balas dendam loterhadap guedgn mengimplikasikan gue untuk disalahkan sebagai laki2 yg sudah menghamili Luna,juga Lunakarenadia sudah memilih guedaripadaelo, guecumamau lo ingat bahwa akhirnya Lunakembali keelo. Gue mintamaaf karenasudah jd orang ketigadidalam hubungan kalian,tp gue mintake elo Dhan, tolonglourus Luna dan anak lo. Mereka memerlukan elo."
Setelah puasdgn pidatonya dan yakin bahwaDhani sudah mendengarnya, Revel meninggalkan kelab dimanaDhani sedangberkumpuldgn teman2 band-nya. Dalam perjalanan keluardarikelab, Revelmelihat securit kelab sedangmenuju kearahnya, mungkin merekabermaksud membawanya kekantorpolisi dgn tuduhan sudah memukuli orang sampaibabakbelur, tp mereka membiarkannyaberlalu begitu melihat tatapan matanya. Revelyakin bahwa tatapannya sudah spertianak setan, tp diaterlalu marah dan tdk peduli.
"Dude, what thehellwas that?" teriak Joketika mereka beradadipelataran parkir kelab. Tanpamenghiraukan Jo,Revel langsung masuk ke dalammobilnya,dan stelah Jomasuk ke
kursi penumpangdisampingnya,dia langsungtancap gas.
"Rev, lo bilang lo cumabakal ngomong saja samaDhani, bukannyamukulin diasampai babak belurbegitu."
Revel tdk membalasomelan Jo,dia hanyangebut menuju Kebayoran,tempat Jotinggal.Dia melihat Jomengeluarkan HP dari kantongjinsnya.
"Lo telpon siapa?"tanyaRevel.
"Om Danung. Gara2 elo,dia harusbangun malam2 beginiuntuk membereskan masalah lo," balas Jo. "Selamat malam, om," lanjut Jo padaHP-nya.
"What do you think you're doing?" teriak Revel sambilberusaha merebut HP Jo.
Jo hanya mengangkat tangan kanannyadan menghalangitangan Reveldari merebut HP sbelumkemudian memindahkan HP itu ke telinga kirinya dan langsung membeberkan apa yg baru sajaterjadi kepada omDanung ygtentu saja langsung minta bicara dgn Revel.
Satu2nyahal yg membebaskan Reveldariomelan manajernya adalah karenadia sedang nyetir. Stelah menutup telpon dan menatap wajah Revel yg gelap dan penuh kemarahan, Jo berkata, "You're welcome."
"For what?"bentak Revel ganas.
"For saving your ass,"balas Jo tdk kalah ganasnya. Kemudian dgn nada lebih pelan,"Gue nggak ngerti samaelo,Rev. Knapalo sekali lagi jeopardizingkarierdan image lodi mata publik yg selamabeberapa bulan belakangan inisudah kembaliflawless,cuma gara2 Luna. Apa sih yg dia punya ygbikin elo jd kayak begini?"
Melihat Revelmasih terdiam, Jo mengembuskannapasnyasbelum melanjutkan, "You better pray bahwa Dhaninggakakan membawa lo kepengadilan, bahwa omDanungdan om Siahaan bisamembujukDhani supaya nggak menuntut.Loberuntungbahwa lo ngegebukin Dhani diprivateroomjdnggak ada saksi kecualiteman2 band Dhani,tp jgn harap bahwa lain kali lobisaseberuntung ini. Lo harus lebih bisa kontrol emosi, man."
Revel masih berdiamdiri, tp kali inibukan karenakemarahan,tp karena rasa bersalah. Jo benar,diatdk seharusnya menyerangDhani sperti itu.Sejujurnya, awalnyadia memang hanya ingin berbicarabaik2 dgn Dhani,tp kemudian dia melihat bahwa anak ingusan itu sedangmencium wanitayg Revel yakin adalah seorangPSKdan begitu saja dia kehilangan kesabarannya.
"Omong2, apa Ina nggakcemburu dgn segalaperhatian yg loberikan kepada Luna?" tanya Jo.
Revel tetap tutup mulut,tp melihat pergerakan pada rahangRevel, Jo langsung berteriak, "Oh shit!!! Jangan bilangke gue klo lobelumjelasin keadaan ini ke Ina?"
"Just shut up okay?"
Jo terdiamsejenak sbelum berkata, "Rev, gue tahu klo lolebih tuadari gue dan guebelum pernah menikah,jd mungkin nasihat gue nggak ada artinya,but I'm gonnasay it anyway. Klo niat lo menolong Lunamemangbaik, knapaloharus merahasiakannyadariistri lo? Ina berhaktahu."
Alih2 membalas, Revel semakin tancap gas. Jo tdk mengatakan apa2 lagisepanjang perjalanan menuju rumahnya.
Tentu sajaLuna langsung menangistersedu2 ketika Revel memberitahunyatentang rangkuman daripertemuannyadgn Dhani.Melihat kesedihan Luna, Revelmengucapkan janji kepadanyabahwa dia akan berusaha membantunya sebisa mungkin.Bagaimana semuanyabisaberakhirserumit ini,diatdk tahu.Dia betul2 harus menyelesaikan masalah inisecepatnya agardiatdk perlu menghindari Inalagi. Belum2hari dia tdk berbicaradgn Ina dan dia sudah mau gilarasanya. Diatdktahu apayg akan dialakukan klo Ina meninggalkannya, sesuatu yg Revelyakin akan dilakukan Ina klodiasampai tahu apa yg sedangdilakukan Revel sekarang.
Selama 2hari Revel main kucing2an dgn istrinya, dan itu membuat kemarahan Ina semakin menjadi.Akhirnyapadahari ketigadan Revelmasih menghilang tanpa kabar, Inamenelan hargadirinyadan menelpon ibu Davinauntuk menanyakan apakah Revelmenginap di rumahnya. Stelah mendengar ibu mertuanyaberkatatdk dan sbelum beliau bisabertanya2 lebih lanjut,Ina sudah menutup telpon itu.Dia kemudian menelpon beberapa orang lainnya. Orang2 tersebut termasuk pakDanung,Jo, dan semua anggota bandnyaRevel, Sita, hinggapak Siahaan,tp tdk satupun orang yg tahukeberadaan Revel,atau mungkin tdk mau memberitahu dimana Revel berada.Dia mencobamenenangkan diri dan berangkat kerja, tp semuausahanya buyar ketika diamenghentikanmobilnyadilampu merah dalamperjalanan menuju kantor. Seorangpedagang koran melewati mobilnyasambilmemamerkan sebuah tabloid dgn headline REVEL DAN LUNAKEMBALI BERSAMA. Inatdk pernahmembaca tabloid, apalagimembelinya dilampu merah,tp kali inidialangsung menurunkan jendela mobilnyadan membelitabloid itu. Sbelumpedagang koran sadarsiapadirinya, diasudah menutup jendela mobil.
Dibawah headline, Inamelihat 3foto yg kelihatannya diambildgn sembunyi2 karena gambarnyaagak kabur.Meskipun begitu,foto2 itu cukup jelas menunjukkan identitas Revel, Lunadan anaknya. Ina membacabeberapakalimat yg terteradibawah foto tersebut, yg menerangkan bahwafoto2 itu diambil diarea sebuah rumah sakit. Foto pertama menunjukkan mereka baru keluardari bangunanrumah sakit;foto kedua,mereka sedang berjalan menuju parkiran; dan foto ketiga, Revelmenggendong anak Lunadan membantu Luna masuk ke dalam Range Rover-nya. Inalangsungtdkbisa bernapas. Selama beberapa menit diahanya bisamenatap tabloid itu. Halpertama yg munculdikepalanya adalah, "Oh, my God"dan yg keduaadalah,"Why?" Diamasih berusahamenjawab pertanyaan iniketika
bunyiklakson yg cukup keras menyadarkannya. Ternyatalampu lalu lintassudah hijau. Ina menyumpah sambilmelemparkan tabloid itu ke kursi penumpangdan tancap gas.
Ina tdk tahu bagaimanadia bisasampai dikantor, tp tahu2 dia sudah berada dipelataran parkir bangunan kantor.Sambil mengistirahatkan kepalanyapada setir, Ina mencoba berpikirapa ygharus dialakukan. Mencurigaibahwa suami kitaadamaindgn perempuan lain adalah satu hal,dan adalah halyg sangat berbedauntuk mendapat konfirmasibahwa suami kitaMEMANGadamain dgn perempuan lain. Oh! Betapa memalukannya ini semua. Apa yg akan dipikirkan semuaorangtentangnya?Bahwa diaadalah satu lagi wanitayg berusaha mengikat Revel, tp gagal? Parahnya lagiadalah diasudah menikahi Revel, itu brarti kegagalannyadua kalilipat, dia sudah gagal sebagai seorang istri. Apayg Marko, pak Sutomo,dan semuaorang kantorakan pikirkan tentangnya? Inamenahandiri agartdk menggeramketika memikirkan apa yg akan disimpulkan keluarganyatentang keadaan ini. Mereka akan menggunakan kesempatan iniuntuk menguncinya di ruangbawah tanah selama sisahidupnya karena sekalinyadiadiperbolehkan membuat keputusan sendiri tanpa berkonsultasidgn mereka terlebih dahulu, semuanya berakhir spertiini.
Deringan HP membuyarkan pikirannya.Nama kakMabelterpampangpadalayar. Ina menarik napasdan berharap bahwa kakaknya ygtdk pernah membacatabloid itu belum melihat fotoReveldan Luna,tp harapannyapunah ketika Ina mengangkattelpon dan kak Mabellangsungberteriak sekencang2nya,"What the hell isthat bastard trying todo to you?" Inatdk perlu jd astronot supaya mengerti siapakah "bastard" yg dimaksud kak Mabel. Dan Inatdktahu bagaimana dia melakukannya,tp tanpadiasadari, kata2 mulai meluncur keluar dari mulutnya. Inti darikata2 tersebut adalah bahwa dia tahu persis hubungan Revel dan Luna,dan bahwatabloid itu hanya menggembar-gemborkan hubungan yg tdk lebih dari skedar teman antara Revel dan Luna. KakMabel jelas2 tdk percaya dgn kata2 adiknya ini, karena 5menit kemudian Ina menerima telpon dari mamadan papa, ygdgn suara setenang mungkin menanyakan apakah Inatahu menahu tentang hubungan Reveldan Luna.
Telpon selanjutnyadatang dari kak Sofiayg diberitahu oleh kak Mabeltentangfoto di tabloid itu. Kakak keduanya iniingin memastikan bahwa Inabaik2 saja,karena klotdk dia akan langsungterbang ke Jakartasaat itu juga. Sesi introgasi keluarganyadiakhiri oleh telpon dari kak Kania ygbertanya, "What the hellis goingon?"Dan sekalilagi Ina memberikan penjelasan yg sama. Ketika Ina menutup telpon dariKak Kania, diarasanya sudah mau menangis. Rasa kesal pada Revelyg dia sudah cobapendam selama beberapa hari ini, meledak. Dia perlu berbicaradgn seseorang, dan satu2nya orang yg terlintas dikepalanyaadalah Tita.
"Where are you?" tanyaTita stelah mendengar suara Ina yg terdengarspertiorangyg sudah siap menangis.
"Di kantor," jawabInalemah.
"Stay here. I'm comingto get you."Dan Tita langsung menutup telpon.
***
Sejam kemudian Inamenemukan dirinyaberadadi kamartidurtamu dirumah Tita. Samar2 dia mendengarsuaraTita yg memberitahu Helen bahwa Ina ada emergency dan tdkbisa datang ke kantorhariini.Ina memikirkan beberapa emaildariklien ygblmdijawab,tp dia tdk tahu dimanatas kantornyaberada, sehinggadia tdkadaakses ke Blackberry-nya. Dia melihat Lukas menatapnya dari ambang pintu ygstengah terbuka dgn wajah ingin tahu. Bahkan anak sekecildiabisa tahu klo ada yg salah. Ina ingin mengatakankepadanyabahwa semuanyabaik2 saja, tp dia tdk ada energiuntukmelakukannya.
Kemudian Titamunculdan menggiringLukas pergi, dgn mengatakan,"Jangan ganggu,tante Ina lagi sakit". Itulah kata2 yg digunakan Tita. Apakah aku kelihatan spertiorang sakit?Pikir Ina. Oh, who cares?! teriak Ina dalam hati. Ygdiainginkan adalah tidurdan berharap ini semuahanyalah mimpiburuk.
***
Sekali lagi Revel mencoba menghubungi HP Ina,tp panggilannya dibiarkan tdkterjawab.Dia sudah mencobamenghubungiIna smenjakdia menerimatelpon dari omDanungtentang foto ditabloid itu.Dia mencobamenelpon kantorIna,tp merekabilangIna on emergency leave dan Reveltdk perlu jadi seorang jenius untuk mengertijenis"emergency" apa yg mereka bicarakan.Sekarang sudah jam satu siang, brartitabloid dgn fotonya dan Luna sudah menyebardipasaran spertikebakaran hutan. Shit,darimana wartawan tabloid itu bisa mendapatkan fotonyadan Luna?
Revel tahu bahwa meskipun tatapan Jo menempel pada layarTV,tp diamendengarkan pembicaraan telponnya.Dia harusmenginap diapartemen Jotadimalam,karenadiatdk beranipulangkerumah,dan meskipun temannyaitu mau memberikannyatempat tinggal, tetapi smenjak kemarin sikapnadingin padanya.
"Jo, whatever it is yg lo sedangpikirkan tentang gue, just spit it out."
"Lo nggak mau tahu apague sedangpikirkan,"balas Jo tanpa mengalihkan perhatiannya dari layarTV.
"Gue tahu lo marah sama gue..."
"Dude.. kata 'marah'bahkan tdk cukup menggambarkan apa yg gue rasakan terhadap elo sekarang. I feel like breaking yourneck right now."
"Karena gue sudah merahasiakan hubungan guedgn Luna?"
"Karena lo bikin gue harus pura2 nggak tahu tentang hubungan lodgn Luna didepan istrilo, yg by the way isthenicest woman I haveevermet, in case you didn't know."
"I know that."
"Then why areyou doingthistoher, man?"
Revel menyentuh pelipisnya dgn jari2nya. Kepalanya rasanyasudah mau pecah. "Karena gue brengsek,"ucap Revel.
Untukpertama kalinyadia mengakuibahwa apayg dia lakukan untuk Luna, meskipun dgn niat baik, adalah suatu kesalahan karenadiatelah merahasiakan haltersebut dari Ina. Sebagai seorangistri,Inaberhak tahu hal2 apa saja yg dilakukan oleh suaminya, dan sebagai seorang suami,diatdk seharusnya menyembunyikan apa2 dari Ina,apapun alasannya. Revel sadarbahwa semua alasan yg dia kemukakan sebelumnyaadalah bullshit. "Superbrengsek. TapiInacintasama elo,dan lo sebaiknya berdoabahwa cintanya terhadap lo lebih besardaripadakesalnya dia samaelo,"balas Jo.
Revel tdk menghiraukankomentarJo ygtrakhirdan menelpon rumah.Menunggu hingga telpon itu diangkat, Revel memikirkan siapakah ygmembocorkan jadwal pertemuan Luna dgn dokternya Raf.Telpon itudiangkat oleh Sita yg menginformasikan bahwa dia belum melihat Inasmenjak kemarin, sbelumkemudianmengatakan, "Elotuh brengsek banget,do you know that?" Selanjutnya Revelmenelpon mama yg langsung menyemprotnya dgn, "Klo mama tahu kmu akan jdlaki2 sperti ini, mamanggak perlu jauh2 kirimkmu sekolah ke Amerika.."
"Is she with you?"tanyaRevel, memotongsindiran mamanya. "No, she isnot with me.Of allthestupid things,Revel.."
Revel langsung memutuskan sambungan itu. Dia tdk ada waktu untuk mendengarceramah mama saat ini.Sekali lagiRevel memutarotaknya. Logikanya mengatakanbahwa Inapasti pergi ke rumah orangtuanya, tempat dimanadiabisa mendapatkan dukungan penuh dari keluarga, tp gut feelingnya mengatakan bahwa orangtua Inaadalah tempat trakhir kemana Ina akan pergimencariperlindungan. Arrrgggh! Dia perlu menjelaskan apayg sedang terjadi kepada Ina,tp bagaimana diabisa menjelaskan klo diabahkan tdk bisa berbicara dgnnya? Kemudian dia ingat bahwa hanya ada1orang ygIna akan temui klo dia mengalamimasalah, dan tanpamemedulikanbahwateman baik istrinya itu tdk pernah sukapadanya, Revel langsungmenghubunginya.
Revel sudah mengantisipasi bahwaTitatdk akan mengangkat telpon klo dia tahu telpon itu datang darinya,oleh karena itu dialangsung menghubungitelpon rumahnya. Dia agak terkejut ketika Reilley ygmengangkat telpon,tp dia bersyukur bahwa itu bukan Tita. Reilley adalah seorang laki2 dan seorangsuami,maka Revel berharap bahwa diaakan lebih bisa mengertiposisinyadaripada Tita.
"Hey man, it's Darby. Ididn't know you're home,"ucap Revel. "Yea, just forthe week,flying off tomorrow toTokyo," jelas Reilley.
Revel bersyukurbahwa Reilley tdk langsung menutup telpon ketikamendengar suaranya. "Right," sambungReveldan diaterdiam selamabeberapadetik sbelum akhirnya bertanya, "is my wife there?"
Kehangatan langsungmenyelimutinya ketika diamendengardirina mengucapkan kata2 "my wife" dan untuk pertamakalinya diasadarbahwadia ingin mengucapkan 2kata itu berkali2 selamaorang ygdimaksud adalah Ina.
Reilley tdk langsung menjawab pertanyaan itu,tp akhirnya dia berkatadgn nadaberbisik, "Yes, she'shere."
Revel menghembuskan napas lega. Setidak2nyadia tahu bahwa Ina aman.Kemudian samar2 dia mendengarsuara Tita ygdiikuti oleh suara Reilleyyg lebih jelas.
"It's Revel, babe.."
Revel tdkbisa mendengar jelas apa ygdikatakan oleh Reilleyselanjutnya. Samar2 terdengar suara orangberbicaradgn sedikit teredam, spertiada yg meletakkan telapak tangan diatas mikrofon telpon dan sejenak kemudian dia mendengar suaraTita.
"What do you want?" tanyanya dgn nadayg sama sekali tdk ramah.
"Halo, Ta. Sayaperlu bicara dgn Ina,"jawab Revel dgn suarasetenang mungkin, meskipun hatinya jauh dari katatenang.
"I can't allow you to do that."
Revel sudah menyangkabahwa inilah yg akan dikatakan Titapadanya. Diabahkan bertanya2 kapan teman baik istrinya iniakan mulai melontarkan kata sumpahan padanya.
"Please Ta, saya cuma mau menjelaskan apayg sebenarnyaterjadi." "Over my dead body,"ucap Tita.
"Klo kmu nggak memperbolehkan sayaberbicaradgn dia, sayaakan datang kesana." "Silakan saja,tp saya tetap nggak akan memperbolehkan kmu masuk," tantang Tita sbelum kemudian sambungan itu diputuskan.
Tanpapikirpanjang lagiRevel langsung meraih kunci mobilnya.Diaakan pastikan bahwadia akan berbicaradgn Ina,tdk perdulibagaimana caranya. Tp sbelumnya,diaharus menyelesaikan penyebab utama knapadiaberada didalamsituasi inito begin with.
"Where are you doing?"teriak Joketika melihat Revel bergegas menuju pintu. "Out," balas Revel.
Bab 24
The Decision
Dengan sesopan mungkin agartdk membuat Luna histerisdan menangis spertiketikadia pertama kalidatang menemuinya,Revel berkata,"Luna, sayasarankan kmu bicaradgn Dhani tentang keadaan Raf, supayadiabisa bantu kmu. Dhaniitu bapaknya Raf, klo diatahu Raf sakit,diapastiakan bantu. Sayanggak akan bisa slalu availableuntukkmu."
Luna ygberusahamenghindarketika tahu alasan knapa Revelmendatangirumahnya, tetapi tdk berhasil,berkatadgn nadayg terdengarsedikit panik, "Hah? Kmu nih ngomong apa sih? Aku nggak ngerti. Kmu tahu kan klo Rafael memerlukan kmu,klo aku perlu kmu."
"Dokter Koay kan sudah bilang kloRef akan baik2 saja, bahwa kmu cumaharus lebih menjagadia supayadianggak jatuh sakit."
"Tapi, Rev.." Lunaberusaha membantah.
"Luna.. saya sudah janjimembantu kmu semampu saya,dan sayasudah mencapaitahap kemampuan saya. Tdk ada lagi ygbisa sayalakukan untuk kmu,"ucap Revel setenang mungkin.
"Kmu nggakbisaninggalin aku begini, Rev,"teriakLuna.Daritatapan matanya Reveltahu bahwa Luna akan mulaihisterislagi.
Revel menggenggambahu Lunadan mengguncangkannya. "Lun,tenang,Lun. Kmu nggak sendirian. Kmu ada mama kmu dan Dhani, yg jugabisa membantu kmu klosaja kmu minta baik2 dari mereka."
"Tapi aku perlu kmu Rev. Please,jgn tinggalin aku sendirian."
"Luna... kmu tahu kan klo sayaini care samakmu? Tp saya sudah menikah, dan saya cinta istri saya." Luna kelihatan sedikit terkejut ketikamendengarkata2 Revel.Jangankan Luna, Revel sendiri jugaterkejut ketika mendengar kata2 itu keluardari mulutnya. Tp dia sudah tdk bisamembohongidirinya lagi. Dia memang mencintai Ina.Entah knapa diabaru menyadarinya sekarang,tp diatdk akan relamelepaskan ide ini sekarangatau sampai kapanpun.
Melihat wajah Luna yg masih kelihatan tdk percaya. Revel menambahkan,"Hubungan saya dgn istri sayajd terganggu karenahubungan sayadgn kmu.Dan thanks karenafoto yg sudah tersebar melaluitabloid,dia pasti menyangkabahwa saya selingkuh dgn kmu. Diamungkin berencenameninggalkan saya, as we speak. Sayanggak akan bisamemaafkan dirisaya sendiriklo itu sampaiterjadi."
"Gimana bisa kmu lebih memilih diadaripadaaku? Dianggak adaapa2nya klo dibandingkan denganku," teriak Lunafrustasi.
Diluarsangkaan Luna, Revel malah tertawaterbahak2 mendengar komentar ini. Reveltdk tahu knapa dia justru tertawa mendengar Lunamenghina satu2nya wanitayg pernah dicintainya,daripada memaki2nya. Mungkin karena rasakangennya kepada Ina,wajahnya, senyumnya,suaranya, leluconnya,bibirnyadan tubuhnyayg hangat. Kombinasidarisemua ini slalu membuatnyamerasa sperti laki2 palingberuntung di seluruh dunia karenabisa memilikinya. Dan dia hanya memerlukan waktu satu detik untukmengambil keputusan terbesar ygpernah diabuat sepanjanghidupnya.
Dengan nadasepelan mungkin,tetapipenuh dgn ancaman,diaberkata, "Luna, Luna.. kmu nggak akan pernah ngerti saya. Tp Ina mengerti saya. Seluruh Indonesiamungkin mencintai kmu,tp saya yakin bahwa pendapat mereka akan berubah klo merekatahu betapa egoisnya kmu ini. Selamaberbulan2, saya sudah dimaki2 oleh mediadan masyarakat karena kesalahan yg kmu buat.Saya tdk akan memintakmu supaya mintamaaf kepadasaya karena kmu sudahselingkuh dgn Dhanisewaktu kita masih pacaran,tp saya minta satu halkepada kmu. Selesaikan masalah kmu dgn Dhani. Saya kasih kmu waktu 48jamuntuk membersihkan nama sayadarituduhanbahwa Raf adalah anak saa, klo pada saat itu kmu masih belum melakukannya, sayaakan menggelar konferensipers dan mengatakan yg sebenarnya."
Mendengar kata2 Revelwajah Luna langsungmemucat. Revelmenyangka bahwa Lunaakan jatuh pingsan sbentarlagi, tp ternyata wajahnyamemucat karenadiasangat marah sampai terbata2 ketika mengucapkan makiannya. "Da-dasar laki2 ku-kurang ajar.Saya seharusnya tdk kaget melihat perlakuan kmu kepada saya, semua orang sudah mengingatkan saya tentangkmu. Kmu tdk pernah menghargaisaya selama kitapacaran dan kmu tdk menghargaisaya sekarang. Kmu memang ada isu dgn wanita,Rev. Istri kmu pasti wanita kurang waras karena mau menikahi laki2 sperti kmu."
Wajah Reveltdk memberikan reaksi apa2 mendengar penghinaan ini,tetapi kata2nya yg tajam langsung membuat Lunaterdiam. "Sekali lagi saya mendengar kmumenjelek2an istri saya, saya akan menuntut kmu atasdasarmerusak namabaik. Ingat Luna.. 48jam,tick tock.. tick tock." Kemudian Revel keluardarirumah Luna secepat mungkin sbelum perempuan itu mulai melayangkan lampu mejakearahnya.
***
Ina terbangun dgn jantung yg berdebar2 dan diamembutuhkan beberapamenit untuk menyadarikeberadaannya. Sinar matahariberwarna jingga yg masuk darijendela memberitahukannyabahwa hari sudah cukup sore dan dia haruspulang. Pakaian kerja yg masih menempelpadatubuhnyakini sudah kusut dan ketika diamelirikbantalyg tadi ditidurinya masih agak basah karenaairmata,diakembali sadar knapadiaberadadisini.
REVEL. Namayg tadinyatdk berartiapa2, kemudian terlalu berartibaginya. Dia seharusnya memercayaikata2 Tita ketika diamengatakan bahwa Revel akan menyakitinya. Inatdk
percaya bahwa dirinya sudah begitu angkuh,begitu confident akan kemampuannyauntuk menghandle Revel, karena jelas2 sekarangdiatdk mampu melakukannya. Ina menguburkan wajahnya ke dalam kedua tangannya. Revel sudah tdk jujurpadanya. Mungkin diabahkan tdk pernah berkatajujursepanjang mereka menikah, tetapi Ina segeramembuang pikiran kotor itu jauh2. Dia slalu percaya pada kata2 Revel, karenadiabukan tipelaki2 tdk jujur, but thenagain.. seberapatahunyakah diatentang laki2 yg dinikahinyaini?
Perlahan2 Ina menapakkan kakinya dilantai marmer yg dingin dan memaksa dirinya berjalan menuju kamarmandi. Cermin diatas wastafelmenunjukkan seorang wanita yg kelihatan lelah dan putusasa. Ina mulaimenanggalkan pakaiannyadan masuk kedalam shower. Diaperlu berpikir dan kamar mandiadalah satu2nya tempat dimana dia bisa melakukannyatanpa adagangguan darioranglain.
Ina sudah menaruh kepercayaan, hatidan masadepannya kepada laki2 ygtdk akan mampu memberikan halyg samapadanya karena lain dgn dirinya yg sudah jatuh cintadgn Revel, Revel tdkpernah jatuh cintapada dirinya. Inamencoba mengingat2 apakah Revelpernah mengucapkan kata"I love you"padanya,dan sadar bahwa Reveltdk pernah mengucapkannya sekalipun. Selama ini dia sudahsalah menginterpretasikan segala tindakannya yg sbetulnya hanyakepedulian sebagai cinta? Apakah Revelhanya melihatnya sebagai aset ygharusdijaganya dgn baik karenadgn begitu diabisa menyelamatkan kariernya? Dan sekarang, karena keduahaltersebut sudah tercapai, Revel sudah tdk membutuhkannyalagi.
Perlahan2 segala sesuatunya mulaiterlihat dgn lebih jelas. Inasadarbahwa selama beberapabulan belakangan inidiasudah diperlakukan sperti seorang idiot. Bahkan ada kemungkinan bahwa omDanung, Jo, Sita,dan ibu Davinatahu akan rencana Revel, dan itu membuatnyamerasadikhianati oleh orang2 ygdia pikir adalah teman.Mereka semuapasti puastertawa terpingkal2 mengetahuibahwa wanita sepintardirinyabisadiperdaa oleh mereka dgn begitu mudahnya. Dan itu adalah halpalingmenyakitkan yg pernah dirasakan olehnya. Ina mematikanshower, meraih handuk,dan melangkah keluarkamar mandi. Ketukan padapintu kamar menghentikan gerakan jari2nya gsedang menyisiri rambutnya yg masih stengah basah.
"Hei, kmu udh bangun.How are you feeling?"ucap Tita sambil melongokkan kepalanya. "Better,"jawab Inadan mencobatersenyum.
"Good." Tita melangkahmasuk sambilmengangguk2an kepalanya,tdkpasti apayg harusdia katakan selanjutnya. Kemudian, "Apa gue perlu telpon keluargalo?"
Ina menggeleng.Diaperlu menyelesaikan masalah inisendiri,tanpaadagangguan dari siapapun juga,terutamakeluarganya. Masalah ygdihadapinya sekarangadalah antara dirinyadan Revel,dan satu2nya orang ygbisa menjawab semuapertanyaan yg sudah
berputar2 di kepalanya adalah Revel.
"Bisa tolongantar guepulang?" "Pulang?"tanyaTitaterkejut. "Kemana?"
"Ke rumah,"balas Ina ygberjalan menuju pakaian kerjanya ygdiatelantarkan diatastempat tidur dan mulaimengenakannya kembali.
"Maksud lo rumah Revel?" tanya Tita,tdk percaadgn kata2 itu. Ina mengangguk. "Do you thinkthat's agood idea?"
"Gue perlu bicaradgn dia. Gue perlu menyelesaikan masalah iniyg gueyakin pasti cuma salah pahamaja."
"Bagaimana mungkin seorang suami selingkuh karena salah paham?"
Ina mengembuskan napas dgn keras. "Itulah masalahnya. Gue perlu tanyake Revel apadia sedang selingkuh dgn Luna."
"In, manaadalaki2 yg akan mengaku klomerekasedang selingkuh?itu sebabnya knapa jenis hubungan spertiitu disebut sebagai selingkuh, karena siistringgak pernah tahu."
"Apa loakan antar gue pulang atau gue perlu panggil taksi?" tegas Ina.
"In..."
"Please Ta. I need to do this, okay," pintaInasambil menatap Titadgn tatapan memohon. Ina tahu bahwa Tita sama sekali tdk puas dgn keputusannya,tp dia akhirnya mengalah dan berkata, "Tadi Reveltelpon. Ithink he'son his way. He can takeyou home."
"Revel is coming?"tanyaInaterkejut. Dia tdk menyangka bahwa Revel akan datang mencarinya stelah diapada dasarnya menghindarina selamabeberapahari ini.
"Dia telpon beberapakali ke HP lo,tp guenggak angkat. Terus diatelpon kesini.." Tiba2 Tita berhenti berkata2 dan berjalan dgn cepat menuju jendelayg menghadapke halaman depan. Kemudian berteriak, "Gila, he'sreallyhere."
Ina pun mengikuti Titamenuju jendela. Diamelihat Revelmelompat turun dariRange Rovernya dan berjalan cepat menuju rumah.Tdklama kemudian dia mendengarbelrumah berbunyi.
***
Revel merasa supernervous dalamperjalanan menuju rumah Tita,tp itu tdk ada bandingannyadgn ketika dia membunyikan belrumah itu dan dgn harap2 cemas, menunggu hinggapintu itu dibuka.Dia sudah bertekad untuk memaksa masuk klo Tita tdk memperbolehkannyabertemu dgn Ina. Dan dia baru sajaakan menekan bel itu sekali lagi ketika pintu rumah terbuka dan Inaberdiridihadapannya. Revellangsungtdk bisabernapas. Ina memang mengenakan pakaian kerjanya, tp lain dari biasanya,pakaian kerja itu kelihatan kusut, sperti dia mengenakannya untuk tidur.Mata Inakelihatan sedikit merah sperti habis menangisdan Revelingin bertanya knapa rambutnyabasah.Namun lebih dariitu semua, yg dia inginkan adalah menarik Ina kepelukannyadan mengucapkan permohonan maaf berkali2 sampai Ina memaafkannya,tp diatakut Ina akan menamparnya klo diamelakukan
itu. Sesuatu ygpatut diterimanya stelah apayg dia lakukan kepada Ina.
Dan ketika otaknya bisamemerintahkannyauntuk menarik oksigen,satu2nya kata yg keluar dari mulutnya adalah, "Hei," dan Revelingin menabrakkan kepalanya kedinding.
"I want to go home,"ucap Inadan berjalan melewati Revel menuju mobil.
Awalnya Revel hanyabisa menatap punggung Inadgn bingung,tp kemudian dia sadar dan segera mengikutiIna. Ketika diamelirik ke belakang, diamelihat Tita sedang berdiri diambang pintu sambilbersedekap.Dia spertinyasedang berusaha membolongi kepala Revel dgn tatapannya. Reilley yg berdiridibelakang istrinyahanyabisa memberikan tatapan kasihan pada Revel.
***
Revel tahu bahwa Ina sedang jengkelpadanya dan diatdk tahu caraterbaik untuk menenangkan Ina. Selama inidiatdkpernah peduli klo seorang wanita jengkel padanya, tp dgn Ina, semuanyalain.Dia menyisirkan jari2nyapadarambutnya sbelumberkata, "Bisa kita bicara? Saya harusmenjelaskan semuanya ke kmu."
Ina menoleh,tp tdkberkata2,diahanyamengangguk kaku. Revel merasabersyukur ketika Ina menganggukdan memulaipenjelasannya.
"Saya mintamaaf karenakmu harus melihat foto saya dgn Lunaditabloid. Saya menemani Lunauntuk ketemu dokter anakhariitu.Anaknyalahirdgn kondisi kurangsehat,dan Dhani menolakbertanggung jawab. Lunanggak punya siapa2 ygbisadimintain tolong, jd dia datang ke sayadan saanggak bisa nolak. Saya tahu bahwa saya seharusnya bilang ke kmu tentangsemuainisbelumna,tp sayapikir sayabisa menyelesaikan masalah initanpaharus melibatkan kmu."
Ina hanya berdiam diri mendengarpenjelasannya,membuat Revel khawatir. Dia lebih suka Ina memaki2nya, bukannya mendiamkannyasperti ini.Dan Revelbaru saja akan mengatakan sesuatu ketika kata2 Inamemotongnya.
"Apa kmu masih punyafeelinguntuk Luna? Karena klo kmu merasaspertiitu,saya rasa hubungan kitasebaiknyadisudahisaja. Sayanggak pernah harusbersaingdgn wanita lain untuk seorang laki2,dan saya nggak akan melakukan itu sekarang. Klo kmu mau Luna, saya nggak akan jadi penghalang. Saya bisakeluardarirumah kmu dalam24jamdan kmu akan bebasmelakukan apasaja yg kmu mau."
Mendengar perkataan Ina ini, Revel langsungpanik. "No, no,no no... Please don't dothat. Saya sudah nggak punyafeeling apa2 untuk Luna.Nggak ada sama sekali."
Melihat Ina masih kelihatan ragu, Revel mencobamengontrol kepanikannya dan berkata dgn nadalebih tenang, "Nggak ada wanitalain yg pernah terlintas didalam pikiran saya
smenjak kita menikah.Soal Luna, sayahanyamencoba membantu seorang teman yg sedang menghadapimasalah. Itu saja. Sayasudah mintaLunauntuk menyelesaikan masalahnya sendirimulaisekarang,dan saya sudah kasih ultimatumke diauntuk membersihkan nama saya dalam waktu 48jam, klo tdk saya akan menggelar konferensi persdan membersihkan nama saya,tdkpedulibahwa itu akan menghancurkan namanyadan Dhani."
"Klo kmu memanghanyamau membantu Luna,knapa kmu harusmelakukan inidgn sembunyi2, knapanggak terusterangdgn saya?"tanya Ina dgn suarapelan.
Revel mengembuskan napas sbelummenjawab, "It's complicated."
Revel tdktahu knapadiamengatakan itu,tetapidia pikir itulah kata2 yg lebih pantas untuk diucapkan daripada, "Karena saya mencintai kmu... stengah mati dan klo kmu tahu apa yg sedang sayalakukan, kmu pasti akan mengamuk.Kmu akan memintasayauntuk tdk membantu Luna,dan saya akan membantah permintaan kmu karena sayamerasa bersalah klo tdk membantunya. Kmu akan merasatersinggung karena saya lebih mengutamakan mantan pacar daripada kmu, dan kmu kemungkinan akan meninggalkan saya. Dan saya nggak tahu apa yg akan saya lakukan klo itu sampai terjadi." Inabelumsiap mendengar ini semua sekarang, terutama kata cintadarinya. Dia akan menunggu untukmengucapkan kata2 itu hinggaInabisamengambilkeputusan apakah dia akan memaafkan dirinya atau tdk stelah mendengarpenjelasannya. Dia tdk mau memaksa Ina untuk memaafkan tindakannya yg sudah jelas2 menyakitkan hatinya sekarang hanya karenadiamengucapkan katacinta padanya.
Ina tdk memberikan reaksi apa2 ataskata2nya, dan stelah 10menit Inamasih berdiamdiri, Revel berkata, "Can you say something?"
"Apa anak Luna akan baik2 saja?" tanyaIna.
"Dia masih perlu check-up stiap 6bulan sekali, dan kesehatannya harus sering dimonitor,tp dia akan baik2 saja."
"Good."
Revel mengangguk. Kemudian Inaberdiamdirilagi, dan Revel mengucapkan kata2 yg dia tdk pernah ucapkan sbelumnya kepada wanita manapun juga. "Ina, saya minta maaf untuk semuanya." Revelmelihat Inamenganggukdan mereka dudukdalamdiaselama 1jam kedepan.Revel mencobamemanuvermobilnyadidalamkepadatan kotaJakarta pada rush hour. Ina memilih menumpukan perhatiannyapada jendela mobil, sehingga Revel tdk bisa melihat ekspresiwajahnya ketika seorang pedagang koran yg memegangtabloid dgn fotonyadan Luna pada cover melewati mobil mereka. Tp Reveltahu bahwa Ina tdk suka melihat fotoitu karenadia segeramengalihkan perhatiannyadarijendeladan menatap lurus kedepan.Ekspresipada wajah Inamembuat Revel merasabersalah,kesal, dan kecewa padadirinya karenasudah menaruh ekspresi itu pada wajah Ina.
"Tangan kmu knapa?" tanya Inatiba2. "Hah?" tanya Revelbalik.
Ina mengulang pertanyaannya sambil menunjuk kepadabuku jaritangan kanan Revelmasih kelihatan merah dan sedikit bengkak, hasil adu jotosnyadgn Dhani.
"Oh..," Revel ragu sejenak dan berkata,"it's.. nothing." Sekarang bukanlah saatnyauntuk membuat dirinya kelihatan spertipahlawan hanya karenadiamau Ina menilainyadgn lebih positif. Inatdk mengatakan apa2 lagihingga mereka sampaidi rumah.
Bab 25
The Last Straw
Selama sebulan stelah permintaan maaf itu, Ina sadarbahwa Revelmencoba sedayaupaya memperbaiki hubungan mereka, tapi Ina mengalami masalah untuk menghargaiusahanya. Meskipun mereka masihtinggal satu rumah dan berbagitempat tidur,tp Ina membangun tembok Berlin disekitardirinya untuk membatasihubungan mereka agartdk sedekat dulu lagi. Beberapa bulan yg lalu Inaberpikirbahwadia memiliki suatu ikatan spesialdgn Revel, suatu ikatan yg hanyadimiliki oleh merekaberdua karenadiapercayapada Revel, begitu juga sebaliknya. Tapi sekarangdiatahu bahwa Revel tdkmemercayainyauntukberbagi masalah ygdihadapinya,dan kepercayaan Ina kepada Revel sudah goyah, karenadia mempertanyakan hallain apalagi ygdisembunyikan oleh Reveldarinya. Tanpa kepercayaan, apalah artisebuah perkawinan?
Tepat 48jam stelah fotoRevel dan Lunatersebardi tabloid, Lunamenggelar konfrensipers untuk membersihkan nama Revel. Untuk pertama kalinya selamabertahun2 ini, mediatdk bisa memaki2 Revel. Pengunjung websitenyamembludak hanya dalam satu malam.
Kebanyakan ingin mengucapkan selamat kepadanya karenanamanyasudah bersih dan tdk lagi bisadisangkutpautkan dgn Lunadan banyak juga yg mengajukan permintaan maaf karena sudah berprasangka burukterhadapnya.
Agar lebih meyakinkan masyarakat bahwa diaadalah laki2 baik2, seminggu stelah itu,Revel bersedia diwawancaradan dia meminta Inahadirbersamanya. Satu2nya alasan knapa Ina setuju melakukan ini adalah karena dia sudah capek berusaha meyakinkan keluarganya, orang2 di kantoryg kini sering memberikan tatapan penuh simpati padanya, dan Tita, bahwa semuanyabaik2 saja. Wawancara itu adalah haltersulit ygpernah Ina lakukan sepanjanghidupnya.Diaharushanyatertawa ketika ketika pewawancaramengatakan bahwa dia adalah “istriyg penuh perhatian dan tdk cemburuan”dgn nada sinis. Dia tdk pernah merasabegitu dipermalukannya sepanjang hidupnya. Diabisamenerima kloorang membencinyadan memaki2nya, tp diatdk akanpernah bisa menerima klo orang memberikan tatapan kasihan padanya.
Ibu mertuanya menelponnyabeberapakali dan berusahamendamaikan hubungannya dgn Revel, tp Inamenolak memercayai niat baiknya ini. Yg Ina inginkan adalah agar semuaorang berhenti mengganggunya dan membiarkannya sendiriuntuk memutuskanapakah dia ingin tetap bertahan di dalampernikahan ini atau tdk. Kesempatan itu munculketika Revel bilang bahwa dia haruspergike Singapurauntuk sound mixing selama2minggu.
Ina betul2 menggunakan waktu iniuntuk berpikir. Di satu sisi diatahu bahwa dia mencintai
Revel dan bahwa konflikadalah bagian dariperkawinan, oleh sebab itu diamerasabahwa
dia harusmempertahankan pernikahan ini. Di sisilain, Inasadar bahwa diatdk akan bisa keluar dgn selamat klo konflik spertiiniterjadilagi, dan pernikahannyadgn seorang selebriti spertiRevelpadadasarnya menjamin terjadinyakonflik dimasayg akan datang. Itu berarti bahwa dia harus keluardari darihubungan ini klo ingin hargadiridan hatinya utuh. Kejadian yg membuat Ina akhirnya bisa mengambil keputusan adalah telpon dari Meinitabeberapa hari sbelumjadwal kepulangan Revel.
“Selamat pagi,Nit,”ucap Ina.
Dia baru saja sampaidi kantordan harusmenggeleng ketika melihat rangkaian mawarputih 12tangkai yg beradadidalam vas diatas meja kerjanya. Diatdkperlu bertanya kepada Helen darimanadatangnyabunga itu,karenaselamasebulan belakangan ini,rangkaian bunga mawar segar slalu menghiasi mejakerjanyastiap pagi. Satu lagicara Reveluntuk memohon maaf. Seakan2 hatiIna yg retakbisadiganti hanya dgn rangkaian bungamawar.
“Selamat pagiIna. Pak Siahaan menelpon sayauntuk mengingatkan bahwa kontrak kmu dgn Revel akan berakhirlusa.Saya hanya mau memastikan bahwa semua klausa yg adapada kontrak tersebut masih kukuh dan belumdilanggar oleh keduabelah pihak.”
Ina bisamendengarhatinya hancurberkeping2 ketika mendengar kata2 Meinita.Dgn susah payah Ina akhirnya berkata, “Ya, klausapada kontrak masih kukuh.”
Selama beberapabulan ini, dia menyangka bahwa Revel sudah menguruskontrak itu,tp kemudian Inaingat bahwa dia tdk pernah menerima dokumen apa2 dariMeinita yg menyatakan bahwa kontrak itu sudah dibatalkan.Apa Revel lupa membatalkan kontrak itu? Tp mengetahui betapatelitinyaRevel, Inamendapatialasan initdkmasukakal. Jadi satu2nya kemungkinan adalah bahwa Revel memang tdk pernah berniat membatalkan kontrak ini.Revel memang tdk pernah menginginkannya, apalagi mencintainya. Inatertawa sendiri,menertawakan dirinya yg sudah terlalu bodoh karenamenaruh harapan pada Revel. Bagi Revel, diahanyalah sebuah boneka ygdibeliolehnyadgn tujuan tertentu,dan stelah tujuan itu tercapai,diasudah tdk adagunanya lagi.
Samar2 Ina mendengarMeinitaberkata,“Oke, klo begitu saya akan konfirmasikan halini kepadapak Siahaan. Coba bertahan beberapahari lagi, stelah itu kmu bisamendapatkan uang konpensasi.”
Stelah telpon itu berakhir, tanpapikirpanjang lagi, Ina mulai merencanakan kepindahannya dari rumah Reveldgn menelpon MyRelo,perusahaan yg setahun lalu memindahkan barang2nyadari apartemennya kerumah Reveldan meminta merekadatang ke alamat rumah Revel lusa. Meskipun begitu,mereka akan ngedrop beberapaboksagar Inabisa mulai membereskan barang2nyahariitu juga. Stelah puasmelihat semuapersiapan ini,Ina melanjutkan harinya untuk mengerjakan pekerjaan kantor.Dia agakterkejut ketika telponnyaberderingdan melihat nama ibu mertuanya berkelap kelip padalayar telpon.
Karenatdktahu apa ygdia akan katakan pada mamanya Revel, akhirnyadia tdk menghiraukan panggilan itu dan juga sepuluh panggilan selanjutnya. Ketika dia sampaidi rumah jamdelapan,mbok Nami memberitahunya bahwaibu Davina sudah menelpon rumah stiap stengah jammencarinya, dan Inadimintasegeramembalastelponnya. Inatdk membalas satu telponpun.
***
Ibu Davinatahu bahwamenantunya sedangmenghindarinya, tp diaharus mendapatkan konfirmasidarinya bahwa diatdk akan menggugat ceraiRevel. Diamenerima telpon dari Siahaan beberapa jam yglalu, ygmengatakan bahwa kontrak yg ditandatanganireveldan Ina setahun yg lalu masih kukuh,yg brartibahwa pernikahan merekaakan brakhirdalam 48jam.Diatahu bahwa Revel sudah menyakitihati Ina, oleh sebab itu diamemangpantas digugat cerai.
Stelah sekali lagitelponnya dibiarkan tdk terangkat oleh menantunya, ibuDavinaterdiam, memikirkan langkah apayg bisa dia ambiluntukmenyelamatkan pernikahan anaknya. Saat ini dia samasekali tdk perduliakan dampakperceraian ini kepada karier Revel, yd dia pikirkan adalah dampak perceraian ini kepadadiri Revel. Tanpamemedulikan jam yg sudah menunjukkan pukulsebelas malam, ibu Davina menelpon HP Revel,begitu Revel mengatakan, “Halo”,tapa menghiraukan nadamengantuknya, ibu Davinalangsung berkata, “Ambilpenerbangan pertama kembali ke Jakartabesok pagi. Kmu harus pulang secepatnya.”
“Who’sthis?”
“Pakai nanya lagi. Inimama kmu Revel,what areyou, deaf now sampai2 tdk mengenali suara mama?”teriak ibiDavina gemas.
“Nggak, Cumangantuk,”balas Revel sambilmeraba2, mencaritombollampu. Stelah lampu padanight stand menyala, diamenyipitkan matanya untuk mencarikacamatanyadan memaksa tubuhnya ke dalam posisiduduk pada saat ygbersamaan, “Adaapatelpon aku malam2 begini,Mam?”
“Om Siahaan sudah berusaha menelpon kmu berkali2, tp kmu nggak pernah angkat dan nggak pernah telpon mererka balik juga, makanya om Siahaan telpon mama.”
Revel ingat bahwa diamelihat nomor HP omSiahaan berkali2 selama 24jam belakangan ini, tetapidiatdk menghiraukannya. Diaperlu konsentrasipadapekerjaannya.“Memangnya ada apa sih yg urgent sekali dan nggakbisanunggu sampai aku pulang ke Jakarta?” gerutu Revel.
“Kontrak kmu dgn Ina akan berakhir lusa,dan Inaberniat menuruti klausakontrak itu. Do you get whereI’m getting at, Revel?Diaakan menceraikan kmu.”
“Whaaaaaaatt?No! Aku sudah memberitahu kantorom Siahaan untuk membatalkan kontrak itu bulan Oktober lalu.”
Kini giliran ibu Davinaygberteriak, “What?”
“Aku nggak berniat menceraikan dia,Mam.Aku betul2 seriusdgn dia.Aku citadia,Mam.”
Ibu Davinaterdiam selama beberapadetik ketika mendengar Revelmengatakan bahwadia mencintai Ina.Selamainidia slalu berpikir bahwaanaknya sudah kehilangan kemampuannyauntuk mencintai seseorang selain dirinya, tp ternyatadiamasih mampu mencintai seorang wanita, danitu membuatnyaterharu. Ternyatadiatdk merusak semua yg ada padadiriRevel, karena Revel jelas2 masih memiliki hatinya.
“Kmu sebaiknyapulanguntuk meluruskan inisemua karena jelas2 omSiahaan tdk tahu menahu tentangpembatalan kontrak ini,”ucap ibu Davina lembut.
Mendengar nadamamanya, Reveltdkberpikirdua kaliuntuk menurutinya. “Aku akan ambil penerbangan pertama ke Jakartabesok,”ucap Revel tegas.
***
Revel sampaidiJakarta jam satu siangdan langsung menuju Menteng. Kepalanyaterasa berat dan matanyapedih karenakurangtidur.Semalaman diamencobamelakukan beberapahalpada saat yg bersamaan.Dia membangunkan omSiahaan dari tidurnya dan memintanya mencek dgn orang2 kantornyatentang permintaan pembatalan kontrak yg dilakukannyabeberapa bulan yglalu. Waktu itu om Siahan sedangadaurusan ke luarnegeri sehingga Revelharuspuas berbicaradgn seorangasisten pengacarabernama Yudi. Stelah menerimapermintaan maaf ygberlebihan atas kesalahan inidan kepastian bahwaom Siahaan akan meluruskan masalah ini dgn Yudi,Revel menutup telpon. Revel tahu bahwa dia seharusnya mengonfirmasi ulang permintaannya ketika diatdk mendengar kabar apa2 daripengacaranya,tp jujur saja,selamabeberapabulan belakangan inipikirannyapenuh dgn berbagaihalpentinglainnya,spertiturnya, rekaman albumnya,Ina, kemudian Luna.Dia kemudian menelpon front-desk,memintamereka agar mengonfirmasipenerbangannya kembali ke Jakartabesok pagi.Dia menunggu selama stengah jam sbelumfront-desk menelponnya kembalidan mengatakan bahwamereka sudah berhasil mengonfirmasi penerbangannya.Diamenyumpah ketikatahu bahwa diabaru bisameninggalkan Singapura tengah hari karena semua penerbangan pagike Jakarta fully-booked.
Revel menemukan Ina sedangdudukdi salah satu kursi malasditepi kolam renang. Wajahnya stengah tersembunyidibaliknoveltebal. Keningnya sedikit berkerut yg menandakan bahwadiasedangberkonsentrasipenuh,dan ini adalah pemandangan paling indah yg pernah dilihat Revel sepanjang hidupnya. Segala omelan yg diterimanya tadi malam dari mamanyadan mata pedaskarenatdkbisatidurdgn nyenyak,semuanya worth it karena dia bisamelihatwanita ygdicintainyapada saat ini.Terkejut menyadari betapa dalamnyaperasaannyaterhadap Ina, Reveltersandung langkahnya sendiri.
Ina tdk mendengar langkah Revel sebelumnya,tp dia mendengarketika Revel menyumpah.
Dia langsungmengangkat kepalanyauntuk melihat sumbersuaraitu. Ketika dia melihat
Revel, dialangsung menutup bukunya dan berdiri, tetapidiatdk bergerakmendekati Revel.
Diatdk kelihatan terkejut sama sekali ketika melihat Revel, yg brartibahwa dia sudah menunggu kedatangannya. Revel tdktahu apakah itu sesuatu ygpatut disyukuri atau tdk. Revel berhentitepat dihadapannyadan diatdk tahu apakah Ina akan menamparnya atau menciumnya balik klomisalnya diamenciumnya,spertiyg diarencanakan sebelumnya. 2bulan yg lalu,dia yakinbahwa Inaakan langsungloncat ke dalampelukannya dan mencium bibirnya dgn mesra klomelihatnya,tp sekarang,Revel bahkan yakin Inatdk mau beradadi dalam ruangan yg samadengannnya.
Dia memandangi wajah wanita ygberhasil membuatnya bertekuk lutut,mencoba mendapatkan petunjuk akan reaksinyaterhadapnya. Dan hanyadalamhitungan detik dia tahu bahwa iniadalah satu kesalahan,karenawajah itu menggambarkan kegalauan yg ada didalamhatinya. Revelmerasa spertiadaorangyg baru saja melindas dadanya. Hatinya remuk melihat Inaberusaha kelihatan kuat, tetapi gagal total.Diaberjanjiuntuk tdk akan pernah membuat Ina kelihatan spertiinilagi.
“Hey babe, I’mhome,” ucapnya. Diaharus mengencangkan otot keduatangannya agartdk menarik Inake dalampelukannya.
Ina hanya mengangguk kaku, dan sbelumdiakehilangan keberaniannya, revek berkata, “Saya tahu bahwahubungan kita sedang tdk baiksekarang gara2 Luna,dan kmu pasti bertanya2 knapa kontrakkita...”
Ina mengangkat tangannya, menghentikan Revel.“Kmu nggak perlu menjelaskan. Saya sudah tahu semuanyadan it’sokay. Saya ngertidan saya mintamaaf karena saya memerlukan waktu sebegini lamauntukmemahami semuanya.”
Revel tdk mengerti apa yg baru sajadikatakan oleh Ina,diabelum sempat menanyakan hal ini ketika Ina melangkah mendekat, menarik kepalanya ke bawah dan mencium bibirnyadgn dalam. Revelmasih terkejut selamabeberapadetik hanyabisaterdiam dan menerima ciuman itu. Kemudian Ina berjinjit dan melingkarkan tangannyapada leher Revel dan tubuh Revel langsungbereaksi.Dgn sertamerta dia langsung mengangkat tubuhIna sehingga Ina harusmelingkarkan kedua kaki padapinggang Revel dan membalasciuman itu dgn antusias. Revel tdkpernah melihat ekspresipadawajah Inaketika emmbawanyamasuk ke kamar tidur.
Bab 26
The Goodbye
Revel terbangun dan menemukan dirinya sendirian diatastempat tidurnya yg besar.Dia melirik bekeryg adadisampingtempat tidurdan melihat bahwa hari masih cukup pagi.Dia bertanya2 kemanakah Ina pergipagi2 beginipadahariSabtu? Perlahan2 dia memaksa tubuhnya untuk bangun danharus menggeram karenaotot2 tubuhnyayg protes stelah dipelakukan dgn semena2 tadi malam. Mau tdk mau dia tersenyum mengingat hal2 yg dia lakukan dgn.. koreksi kepada Inatadi malam, reaksi Inadibawah sentuhannya dan segala permintaan, permohonan, dan pujian ygdiucapkannya. Dia duduk diatastempat tidur selama beberapamenit untuk melemaskan otot2nya sbelum kemudian berjalan menuju kamar mandi. Hubungan merekatadimalamtelah mencapailevel ygberbeda. Itu mungkin disebabkan karenadia sudah tdk menyentuh Inaselama lebih darisebulan, tp diatdk yakin bahwa itulah alasan knapa Inamenatapnya seakan2 dia sedangmencobamengingat stiap garis yg adapada wajahRevel, sementaraRevelmendominasinya. Revelmenggeleng, berusaha mengosongkan kepalanyasejenak daribayangan Ina sementaratubuhnyadisiram air hangat.
Stelah keluardarishower dan baru saja akan mengoleskan pastagigipada sikat giginya, Revel menyadaribahwaada yg aneh pada mejawastafelnyayg untukpertama kalinya kelihatan lebih rapidaripada biasanya. Perlahan2dia mulai menyikat giginya. Dia baru saja selesai berkumurketikadia menyadaribahwa sikat gigi Inatdk ada padatempatnya, lotion dan segalapernakpernik kewanitaannya juga sudah hilangdaridalamkamar mandi. Masih belumsadarpenuh akan keanehan ini,diaberjalan ke dalam kamartidurdan mulai mengenakan pakaiannya. Dia sedangberjalan kearah tempat tiduruntukmengambiljam tangan yg ditinggalkannya diatas night stand tadimalam ketika mendapatibahwa kamar tidurnyapun kelihatanlebih rapidaribiasanya. Tdk ada satu bukupun yg berserakan diatas meja maupun sofa.Mulai merasa waswas, diakemudian berjalan kembalike lemari pakaiannyadan menggeser pintu lemari pakaian sebelah kiri yg penuh dgn pakaian...
pakaiannya,bukan pakaian Inasperti seharusnya.Tdk ada sehelaipakaianIna yg tersisa. Jantung Revellangsungmenabrak tulangrusuknya.
Tanpasadardiasudah berlari keluar dari kamartidurnya dan tanpa memedulikan penglihatannya ygagak sedikit kaburtanpa lensakontak atau kacamata, dia menuruni anak tangga sekali tiga,menuju lantaibawah. Area kolam renang kosong melompong. Revel berlarike lantaidasar.Diruangmakan Revelmenemukan mbok Nami yg sedangmenyiapkan sarapan,diakelihatan terkejut ketika melihat Revel berlari melewatinyamenuju ruangTV dan ruang tamu sperti orang kesetanan.Revel tdk menemukan Inadimana2. Memperkirakan bahwa Ina mungkin pergikestudio, dialangsungberlari ke taman belakang, tp sekalilagidia kecewakarena Inatdk adadisana. Diaberlarikembalimasuk kedalam
rumah dan langsungmengangkat interkomuntuk bertanya kepada satpam klo saja Ina sudah keluarpagiitu,tp satpammengatakan bahwa tdk ada orang yg keluar daritadi malam. Revel sudah kehabisan idedan napas ketika menyadarisatu tempat lagidimana Ina akan beradadan diasegera berlarimenaikitangga lagi.
***
Sekali lagi Inamemutartubuhnya,mencoba memastikan bahwa diatdk meninggalkan apa2 di rumah Revel. Semuabarangnya sudah tersimpan rapidi dalambeberapa boks besardgn label masing2.Diahanyamenunggu kedatangan truk MyRelo ygakan mengangkat semua barangnya kembalike apartemennya ygsudah kembali kosong stelah kontrak Ellis brakhir beberapahariyg lalu.Dia juga sedang menunggu hinggaRevelbangun dari tidurnyaagardia bisa pamit kepadacalonmantan suaminya itu.Tugasnya sudah selesaidan dia seharusnya lega bahwa sandiwara ini sudah berakhirdan bahwa dia akan kembalilagike apartemennya, rumahnya, dan kehidupannya ygtenang sbelumdia bertemu dgn Revel,tp yg dia rasakan jauh darikata lega.
Dia sudah merasakan bagaimanahidup dgn Reveldan diatdk yakin dia bisa hidup tanpanya lagi, tp kemudian diamengingat apayg Reveltelah lakukan padanyadan hal itu membuatnyayakin bahwa dia telah membuat keputusan yg benar.Revel sudah membuat perasaannya jungkirbalik selama setahun belakangan ini. Dia sudah berusaha memahami Revel, dan untuk beberapa saat, dia pikirdiasudah bisamengertilaki2 iniluardalam,tp kemudian Revel melakukan hal2lain diluarskemayg dia pahami,yg membuatnya bertanya2 apakah diapernah atau akan betul2 mengerti Revel. Dia sudah capek hidup tanpa kepastian spertiini,spertiperahu rusak yg terombang ambing ditengah lautan,hanya mengikuti gelombang dan tdktahu dimanaia akan terdampar. Oh, sakit rasanyamencintaiseseorang yg kita tahu tdkakan pernah bisa membalasrasa itu. Kinidiatahu bahwa Revel tdk akan pernah mampu mencintai oranglain karenadiatdk memiliki kepercayaan terhadap orang lain untuk melepaskanhatinyabegitu saja.
Braaaaaakkkkk!!!
Ina berteriak terkejut mendengarbantingan pintu itu.Wajah Revel spertiorang yg sudah kehilangan akal sehatnya dan diamenatap Inaseakan2 diaakan mencekiknya. Itu sebelum dia melarikan matanyapada sekeliling kamar ygpenuh dgn boks dan darimatanya, Ina yakin bahwa Revelakan membunuhnyasaat itu juga.
“What are these?”tanyanya, memasuki kamar sambil menunjuk kepadaboks2 yg bertebaran.
“Ini barang2 saya Rev,” jawab Ina setenangmungkin. “Knapaadadiboks?”
“Karenasudah siap untuk diangkat kembali ke apartemen sayapagi ini.” “WHAAATTT?!”teriak Revel.
Dan Inabersumpah bahwa teriakan itu sudah membuat seluruh rumah bergetarsaking kerasnya, diaharus menelan ludah sbelumberkata, “Sayasedang menunggu truk datang dan mengambil semuaini. Dan bagusnya kmu sudah bangun, jd sayabisapamit.”
“Is thisa joke?”
“No Rev,it’snot a joke. Saya serius.”
Salah satu pembantu Revel melongokkan kepalanya dan berkata,“Ibu Ina, adatruk di gerbang,merekabilang ibu ygpesan truk itu.”
“Oh Ya,tolongbilang kesatpamsupayadikasih masuk. Dan tolongtunjukkin mereka kesini, supaya mereka bisamulai ngangkat boks2 ini.”
“Like hell!”bentak Revel.“Bilang ke satpamjgn kasih truk itu masuk,” perintahnya kepada pembantunya.
“Bisa nggak sih kmu nggak teriak2 begitupagi2 begini?” desis Inadan tanpa menghiraukan tatapan tajamRevel,diamenatap pembantu itu dan berkata,“Kasih mereka masuk dan bawa mereka kesini secepatnya.”
Pembantu itu kelihatan ketakutan dibawah pelototan Revel, tp dgn satu anggukan dan senyumanyg meyakinkan, Inamengirimpembantu itu berlari secepat kilat untuk melaksanakan tugasnya.Ina mengembuskan napas sebelum menghadap Revel dan berkata, “Sesuaiperjanjian,sayaakan mengajukan gugatan cerai sayake pengadilan agamabesok. Pengadilan tentunya akan minta kita melaluiproses konselingselamabeberapabulan,tp kita berduaakan tetap teguh pada pendirian untuk bercerai.Klo semuanya berjalan lancar, kita sudah akan resmicerai tahun depan.”
Revel sedang bertolak pinggang sambil menyipitkan matanya. Stelah beberapa saat dia berkata,“Oke, saya akan berpura2 bahw apercakapan initdkpernah terjadi. Sekarangsaya mau kmu keluarkan semua barang kmu dariboksdan kembalikan semuanya pada tempatnyadirumah ini.”
Ina mengangkat tasnyayg tergeletakdiatassalahsatu boks sbelummenatap Revel. “Rev, kontrak kitaresmihabistepat hari ini. Dan mengikuti kontrak itu kitaharus cerai begitu kontrak habis. Now.. kasih saya waktu 2jamuntukpindah,dan stelah itu saya akan keluar dari rumah inidan kehidupan kmu.”
Ina baru akan melangkah menuju pintu ketika lengannyaditarik Revel,“Why are you doing thistome?”
“Doingwhat toyou?”
“Kmu akan meninggalkan sayabegitu sajastelah apa yg kitalaluibersama2? Stelah tadi malam?”
Pupilmata Inasedikit melebarmendengar Revelmenyebuy2 tadimalam.Sejujurnya,pagi ini, dgn pikiran yg lebih jernih,diamerasasedikitmalu dgn semuahalyg dia lakukan kepada Revel dan apayg dia bolehkan Revellakukan padanya. Tp diatdk bisamengatakan bahwa dia menyesalinya. Dia memerlukan dosisterakhirintimasi dgn Revel.Diahanya ingin
mengenang saat2 terakhir itu sebelummenguncinya dgn rapat dibagian otaknya yg bertugas untuk menyimpan memori yg sepatutnyadilupakan saja.
“Saya yakin kmu akan baik2 saja,” balas Inadatar. “No I won’t. Goddamn it!”
“Saya hargaiklo kmu berhenti menyumpah didepan saya. Bisa tolonglepaskan lengan saya?” pinta Inadan diamendengarRevel menyumpah lagi,tp dgn lebih pelan sbelum melepaskan lengannya.
“Kmu melakukan ini karena kmu masih marah pada saya soalLuna. Saya sudah jelaskan ke kmu semuanya. Apalagiyg kmu mau darisaya?”
“Nothing. Saya nggak mau apa2 dari kmu,” balas Ina.
“Jangan bohong. Semuaorang slalu mau sesuatu dari saya. Bilangke sayakmu maunya apa?”
“Kepercayaan penuh darikmu. Satu hal yg kmu nggak akan pernah bisakasih ke saya atau siapapun,”teriak Ina.
“What are you talking about?Tentu saja sayabisamemberikan kepercayaan saya kepada kmu...”
Ina mendengus sinis memotong kata2 Revel. “No, you can’t,karena kmu bahkan nggak tahu arti kataitu. Bagaimanakmu bisa memeberikan sesuatu yg kmu bahkan tdk mengerti artinyaatau mampu menghargainya.”
Dan Revelmerasaseakan2 Ina baru saja menamparnya. Apa maksudnyadgn mengatakan bahwa diatdk mengertiarti kata“kepercayaan”?Tentu sajadia mengerti.
Tanpadisangka2 Revel, Ina mengulurkan tangannya dan menyalaminyadan Revel merasa ingin membunuh perempuan satu ini. SbelumInasadarapa ygsedang terjadi, dia sudah diselubungi oleh tubuh Revel didalampelukan ygsangat erat sehingga menyumbat pernapasannya,tp Inatdk keberatan dgn pelukan itu,yg membuatnyamerasa menyatu dgn Revel. Ya Tuhan, knapadia masih tetap mencitai laki2 yg sudah menyakitinya sedalam ini? Diatdk bisamenolaknyasemalam dan diatdk yakin diamampu melepaskannya sekarang.
“Don’t do this.Please... Ibeg you.Pleasestay with me. I’lldo anything,”bisik Revel dgn suara serak.
Andaisaja suatu pernikahan bisa sukses tanpacinta dan kepercayaan,tp Ina tahu bahwa itu bukanlah definisiperkawinan yg sebenarnya.Akhirnya Inahanya menggelengkan kepalanya. “Ina, please...” pintaRevel.
Padadetik itu kru MyRelo muncul sehinggaRevelharus melepaskan pelukannyapadaIna, yg langsungmengambilbeberapalangkah menjauhinya. Revelingin menarik Ina keluardari kamar itu agardiabisaberbicaradengannya,tp Ina sengajatdk menghiraukannyadan mulai memerintahkan kru MyRelo untuk mengangkat barang2nya.Akhirnya Revel tdk punya pilihan selain melangkahkeluar dari kamar itu.
Ina sadarketika Revelmeninggalkan kamarnya,dan dalamhatidiamengucapkan selamat tinggal kepadasatu2nyalaki2 yg bisa membuatnya bahagiadan meremukkan hatinyapada saat yg bersamaan.
Bab 27
The Three Magic Words
2minggu berlalu smenjakkepindahan Inadari rumahnyadan Revelberharap bahwa Inatdk akan betul2 menggugat cerai dirinya,tp kemudian dia menerima surat daripengadilan agama yg mengonfirmasigugatan tersebut,dan dia tdkpernah merasakanpatah hati sedalam ketika diamembaca surat itu. Inatdk mau mengangkat telpon darinya dan semua komunikasi yg dilakukan oleh Ina kepadanyaadalah melaluipengacaranya. Bahkan cek 500juta ygdikeluarkannya beberapahari yg lalu itu masih jugabelumdicairkan oleh Ina, seakan2 Inamau menghapus semua koneksi yg pernah adadiantaradirinya dan Revel. Dia tahu kinibagaimana kesalahpahaman mengenaipembatan kontrak dgn Ina bisaterjadi. Semua itu karenaYudi,pengacaya yg menerimatelponnya,ternyata adalah seorang pegawai yg sudah dipecat secaratdkterhormat pada hari yg samastelah menerimatelpon itu. Karenakelalaiannya,Yudisudah menyebabkan kerugian besar2an kepada salah satu klien dan klien itu kemudian menuntut ganti rugi.Kasus tersebut memangtdk ada sangkutpautnyadgn Revel, tp Yudiyg merasatersinggungataspemecatanini langsung angkat kaki darikantor itu tanpasusah2 melaporkan pembicaraannyadgnRevel. Dan karena Revel jugatdk mengonfirmasiulangpermintaannya, maka tdk adaorang ygtahu mengenainya sampai kontrak itu habis masanya.Ingin rasanya Revelmenyalahkan orang lain atas keadaan ini,tpdia tahu bahwa satu2nya orangyg sepatutnyadisalahkan adalah dirinya sendiri.
Sebulan kemudian Revelmendapatidirinyaberada didalamsalah satu ruang pertemuan dipengadilan agama Jakarta Pusat,menunggu hingga Ina muncul. Inilah pertama kalinya dia akan bertemu lagidgn Ina stelah perpisahan mereka dan diamerasagugup. Semalamdia pergitidurdgn memeluk foto perkawinan merekayg Inatinggalkan diatasnight stand dikamarnya ketikadiapindah.Diatdk pernah menyadaribetapasakralnya upacaraijab. Itu bukan hanyasebuagupacara yg menyatakan bahwa mereka sudah menjadi sepasang suami istri yg sah, tp juga menyatakan bahwa mereka terikat dgn satu samalainuntuk selama2nya.
Revel harus mengangkatpandangannyadari lantai ketika melihat Ina ygtampak superseksi dgn set atasan dan celana panjangberwarna putih gadingdgn selendangcoklat tua yg menyelubungi bahunya,tp lebih dari itu,diakelihatan glowingdgn kepercayaan diri dan suatu hallain yg diatdkbisa pastikan datangdarimana. Oh my God,how is thispossible?! Bahkan stelah perempuan inimenginjak2 hatinyayg dia sudah persembahkan padanya diatasnampan emas, Inamasih bisa mengundangreaksi yg sangat mendalam daridirinya. Revel melirikkan matanya kepadaSugiono,panitera muda yg seharusnyamenjadimediator sesi konselingmereka,dan dia harus menahan diri agartdk memukulnyakarena dia dgn blak2an sedang menelanjangi istrinya, koreksi calon mantan istrinya,dgnmatanya.
"Selamat pagi, ibu Ina,"ucap Sugiono.
Panggil saya Ina saja,"jawab Ina sembarimengulurkan tangannya, menyalami Sugiono dan menganggukkan kepalanya kepada Revel sbelumdia duduk.
Revel mencengkram lengan kursinyaketika mendengar Ina mengucapkan itu. Bagaimana mungkin dia memperbolehkan laki2 tdk dikenalmemanggilnyadgn namanya saja? Didalam kepalanya Revelmemaki2 panitera yg skrg sedang memberikan senyum sumringah kepada Ina. Seakan2 penyiksaannya belum cukup, Revelmenciumaromastroberiyg dikenalnya itu dan diamencoba mengaturpernapasannyaagartdk mendengus. Iniakan jd 1jam terpanjang dalam hidupnya.
Ina duduk dgn tenang,mendengarkan kata2 Sugiono, ygmenjelaskan tujuan sesi konseling ini. Diamemastikan bahwa tatapan matanyatertuju kepadaSugiono,tdk kepada Revel.Dia tdk beranimenatap Revel, takut bahwa suaminyabisa membaca apa gadadi dalamhatinya pada saat itu.Inabetul2merindukannya,dan ketika dia berhadapan dgn Revel hariini,yg ingin dia lakukan adalahmelemparkan dirinya kedalampelukan Revel, mengatakan dia mencintainya,dan bahwadiatdkpeduliapakah Revel mencintainya atau tdk. Tp diatahu bahwa adalah kesalahan besar klodiamelakukannya, terutama klomelihat dari cara Revel menatapnyabeberapa menit yg lalu ketikadia menganggukkan kepalapadanya. Revel kelihatan spertiseseorang yg siap membunuhnyadgn hanyamenggunakan kedua tangannya. Tentu sajaRevel marah besar padanya karenadia sudah menolak berbicara dgnnyaselama6minggu ini.
2minggu pertamastelah kepindahannya kembalike apartemen, perhatian mediamasih terlalu terfokus kepadaberitatentang seorang selebritidgn videopanasmereka yg tersebar dipasaran hingga statuspisah rumahnyadgn Revel tdk tercium sampai seminggu stelah itu ketika seorangwartawan tabloid mengikutinyapulang ke apartemen bukannya ke rumah Revelstelah joggingdi Senayan dgn Titahariminggu pagi. Stelah itu mediamendapat kabar bahwa dia sudah mengajukan gugatan cerai kepada Revel,alhasilstelah itu fokus berita kembali kepadadirinyadgn Revel. Sekarang dia tdk bisa pergi kemana2 tanpa diikuti oleh wartawan yg menanyakan alasan knapa dia menggugat cerai Revel.
Ingin rasanya dia memberitahu kepada mereka semuabahwa alasan knapa diamenceraikan Revel adalah karena pernikahan merekahanyalah sebuah kontrak, agarmereka semua puas dan meninggalkannya sendiri,tp Inatahu bahwaklo dia menyuarakan haltersebut maka media akan semakin gila.Diatdktahu bagaimanadia akan berhadapan dgn keluarganya lagi stelah ini. Selama6minggu diasudah berhasil menghindarimereka semua, tp diatdk bisa bersembunyiselamanya. "Apa adahal2 yg ingin Ina kemukakan kepadapak Revel? Mungkin hal2 yg mengganjaldidalam pernikahan ygtdk pernah dibicarakan sbelumnya?" tanya Sugiono.
"Nama saya Revel,bukan pak Revel.Bapak bisamanggil istri sayadgn namanya saja, saya yakin bapak jugabisa melakukan yg samaterhadap saya," geram Revel sambil menatap Sugiono.
"Revel," ucap Inadgn nada penuh peringatan.
"Oh, jadisekarang kmu mau bicara dgn saya? Stelah 6minggu kmu menolak mengangkat semuatelpon darisaya dan selama20menit inibahkan menolak menatap saya?" Revel menatap Inatajam ketika mengatakannya.Dan dia menyumpah dalamhati ketika melihat rasa sakit ygtercurah dari mataIna.
"Mohon maaf,pak Sugiono, sayaperlu ke kamarkecil. Letaknya dimana ya?" tanya Inadan stelah mendapatkan instruksi yg jelasdari Sugiono, langsungberdiridanmenghilangdari pandangan secepat mungkin.
Kedualaki2 ygditinggalkan didalam ruangan saling tatap.Revel kelihatan sudah siap membakarbangunan pengadilan agamadan Sugiono kelihatan terhibur melihat permainan emosi pada wajah Revel.
"Mbak Inamasih cintasama mas Revel,in case you arewondering,"ucap Sugionotiba2. "Hah?"
"Mbak Ina... diamasih cinta sama masRevel."
Revel menyerah untuk memperbaiki Sugionoyg tetap memanggilnya masRevel dan berkata, "Oh ya? How doyou knowthat? Are youpsychic?" Revel tahu bahwa dia terdengar spertiorang yg sedangngambek, tp diaterlalu kesal untukpeduli. Klodiabisa memilih,dia tdk akan menghadirisesikonselingini,karenaada banyakhal ygdiatdk sukai, salah satunya adalah klo orang asing turut campurdalam urusan pribadinya.
Sugionohanyatersenyum simpul. "Saya sudah lama bekerjajd mediator sesi konseling orang2 yg akan bercerai,mungkin itu sebabnyasaya bisa membaca gelagat mereka. Dari pengalaman saya,biasanya sesi konseling akan lebih efektif klokeduabelah pihak bisalebih tenang ketikaberhadapan satu samalain."
"Bagaimana saya bisa tenang? Satu2nyaperempuan ygpernah saya cintai mau menceraikan saya dan tdk adasatu halpun yg sayabisa lakukan untuk mencegahnya."
"Ah... dugaan istri sayaternyatabenar." Revelhanya menatap Sugiono dgn bingung.
"Waktu mas Revelmenikah dgn mbak Ina,istrisaya akan klo kalian berdua menikah karena cinta,bukan karenauntuk menutupi skandal masRevel dgn mbak Luna. Istri saya ngefans berat dgn masRevel dan dia agak2 kecewa waktu tahu bahwa mas Reveldan mbak Ina akan bercerai," jelas Sugionodgn tenang.
Revel hanyabisanyureng memandangSugiono.Melihat reaksi Revel yg kelihatan tdk percaya dgn kata2nya, Sugiono menambahkan, "Klo mas Revelmasih cinta sama mbak Ina,
knapa cerai?"
"Mungkin itu pertanyaan yg sepatutnyaditujukankepada istri saya.Dia ygmenggugat cerai saya," balas Revelketus.
"Apa mbak Inatahu klomas Revel cinta samadia?"
"Tentu sajadiatahu,tp dia tetap mau menceraikan saya,"teriak Revel. "Apa mas Revel sudah bilang ke dia?"
"Hah?" Revel betul2 tdkmengerti arah pembicaraan paniterahampirbotak satu ini.Dia jelas2 tdk memerlukan saran untuk menarik hatiseorang wanita.Diabisabilangpunya gelar doktordibidang itu.
"Apa mas Revel pernah mengucapkan katacintakepada mbak Ina?" Jelassugiono. "Dia sudah menceraikan saya sbelumsaya bisamengucapkannya. Stelah itu, kataitu spertinya nggakpentinglagi."
Tanparevelsangka2, Sugionomulaitertawaterbahak2 dan Revelbetul2 tdk menghargai ditertawakan spertiitu.Dia sudah siap berdiridan mulai mencari Ina yg masih belumjuga kembali daritoilet ketikamendengar suara Sugiono yg memintanyauntukduduk kembali.
"Maaf,klo saya lancang,dan sayatdk bermaksud menertawakan mas Revel, tp saya slalu menyangkabahwadgn segala gosip menyangkutperempuan yg mengelilingi mas Revel, maka mas Revel akan lebih tahu tentang seluk beluk hatiwanita daripada saya." Sugiono mencobamembaca reaksi padawajah Revel, ketika menyadaribahwa artis laki2 paling populerdan palingplayboy se-Indonesia sedangmendengarkannya, diamelanjutkan, "Mereka berbedadarikita, kaum laki2.Mereka lebih sensitif dan klo mengambil keputusan mereka lebih menggunakan hati daripada akal sehat."
"What are you tryingto say?"
"Mungkin tdk adasalahnya mas Revel mengungkapkan apa yg masRevelrasakan terhadap mbak Inadgn kata2."
Revel menatap Sugionosorot tdk percaya,tp kemudian dia sadar bahwa dia tdkpernah betul2 mengungkapkanapa yg adadi dalamhatinya kepada Ina.Mungkin laki2 iniada benarnya. Mungkin inilah yg dimaksud Inadgn "kepercayaan".Pengertian muncul pada benakhatiRevel ketika Ina melangkah masuk ke dalam ruangan lagi.
"Maaf agaklama, sayanyasar," ucap Inadan kembali mengambil tempat duduknya. Kali ini Revel menyadaribahwa Ina menatapnyalangsungketika mengatakan itu, seakan2 menantangReveluntukmenuduhnya sedangmenghindarinya sekali lagi.
Sugionomemberikan senyuman penuhpengertian kepada Ina sbelumberkata, "Revel, Ina, untuk stengah jam kedepan sayaakan membiarkan kalian berduamembicarakan tentang ketidakcocokan kalian. Anggap sajasaya tdk adadiruangan ini."
Ina menatap Sugiono seakan2 memilikitanduk, kemudian tatapannya beralih kepada Revel.
Mereka saling tatap selama beberapa menit, menunggu hingga yg lainnya memulai. Inabaru saja membuka mulutnyauntuk mengatakan sesuatu ketika diamendengarRevel mengatakan, "I love you."
Wajah Inalangsungblank, sbelumdiaberkata, "What?"
Tanpadisangka2 Ina,Revel berdiridarikursinyabeberapadetik kemudian dia sudah mendudukkan dirinya pada kursidisamping Ina. "Klo saja kmu pernah ragu tentang perasaan saya ke kmu,saya akan mengucapkannya sekali lagi. I love you.Saya tdk mengatakan inisebelumnya bukan karena sayanggak cinta samakmu,tpkarena saya menunggu saat ygtepat," jelas Reveldgn setulusmungkin. "Sayanggak mau berceraidgn kmu. Saya mau kmu tetap jadi istri saya,betul2 jadi istri saya,tanpa kontrak. Saya mau kita sama2 karenakitamemang tdk bisahidup tanpasatu sama lain,bukan karena sayaharus menyelamatkan kariersaya ataupun kmu harus membuktikan sesuatu kepada keluarga kmu."
Revel tdkpercayabahwadia sedang menurutisaran Sugiono,tp diatdkbisa mundur sekarang. Dan dgn penuh keyakinan,diaberkata,"Kmu bilangke sayabahwa saya nggak akan bisapercaya samaorang karena sayanggak ngerti arti kataitu. Gimana klo kmu ajari saya artinya?Tunjukin ke saya apamaksudnya?Saya mau belajar dari kmu." Revel menunggu dgn penuh antisipasibalasan dari Ina,tp apapun balasan ygdiatunggu2,ia benar2 tdk siap ketika Ina justru bangun darikursinya dan tanpapermisi lagi langsung bergegas keluardari ruangan.Meninggalkannyasendiridgn Sugiono yg menatap kepergian Ina sambilgeleng2 kepala.
***
Seminggu berlalu dan Revel masih tdk mendengar kabar apa2 dariIna. Awalnya diamasih bisa memaklumi reaksi Ina yg melarikan diridarihadapannya, toh diabahkan sudah mengejutkan dirinya sendiridgn kata2nya.Tapistelah beberapahari Inamasih tdk menghubunginya,Revelmulai khawatir, dan tepat seminggu kemudian diasudah putus asa. Meskipun mamaterus meyakinkannya bahwa Inaakan come around dan memaafkannya, tetapi Revelmulaikehilangan keyakinannya. Dia sudah tenggelamdalam pikirannya sendiri sehinggatdk menyadaribahwa ada seseorangygsedangmenunggunyadiruangtamu ketika dia kembali dari makanmalam dgn mama, sampai diamelihatnya.
"Ina?!" ucap Reveldgn penuh keterkejutan, ygdiikuti oleh kebingungan dan sedikit harapan.
Ina kelihatan nervous selama beberapadetik, seakan2 tdk tahu apakah diaharus mendekatinya atau tetap berdiriditempat,akhirnya diamemutuskan berdiriditempat dan dgn gugup meremas jari2nya. Melihat tingkah laku Ina,Revel langsung bergegas kearahnya.
"Are you okay? Is something wrong?" tanya Revel waswas. Meskipun diaberdiri cukup
dekat dgn Ina,tetapidiamenghormatiInadgn tdk menyentuhnya.
"No, everything's fine," jawab Ina. Kemudian, "Well, not exactly. Adasesuatu yg mengganggu pikiran saya dan sayaharusmenanyakannya ke kmu karenakmu adalah satu2nya orang ygbisamenjawab pertanyaan saya ini."
Revel mengangguk dan menunggu pertanayan tersebut. "Saaminta maaf karenasaya sudah datang tanpa diundang.Saya pikir kmu adadi rumah makanyasaya nggak telpon terlebih dahulu,tp ternyata kmu nggak adadi rumah. Saya tadinya mau langsungpulang, tp mbok Namibilangklo kmu akan pulangsbentarlagi,makanya dia mempersilakan saya masuk dan membiarkan saya menunggu disini."
Ina mengatakan inisemua sambilmenatap wajah Revel sehingga Revelbisa melihat dgn jelas pergolakan emosidari matanya. Oh yeah, she is nervousas hell, alright.Menyadari bahwa dia adalah satu2nya orang ygmengeluarkan kata2 selamabeberapamenit ini, membuat Ina ragu akan tujuan utamakedatangannya.
"Kmu kelihatan capek,nggak apa2, sayanggak perlu menanakan hal itu sekarang.. or ever. It's reallynot that important. Sayabahkan nggak tahu knapa sayadatangkesini. I'm sorry, I'll... I'll just... I'm gonnago," ucap Inaterbata2.
"Wait.. don't go,"teriakRevel ketika melihat Inameraih tasnyadan siap untuk sekalilagi menghilangdarihadapannya. "Just tell me, knapa kmu datang kesini?"
Ina kelihatan mempertimbangkan permintaan Revel dan Revelhampir yakin bahwa Ina akan lari, tp kemudian dia mendengar suaranyaberkata, "Mamakmu datang ke apartemen saya beberapahariyg lalu untuk menjelaskan tentangYudi. Isit true that you cancelled the contract in October?"
Revel mengangguk. Ina kelihatan kebingungan dgn jawaban ini. "Would you sit down jadi saya bisa jelaskan semuanya?" pinta Revel.
Ina menggelengsbelumkemudian terdiam.Dariwajahnya Reveltahu bahwa dia sedang mempertimbangkan sesuatu dan dgn sabarRevel menunggu."Did you really mean what you said last week?" tanyaIna stelah beberapamenit.
Revel tdkperlu penjelasan lebih lanjut untuktahu kata2 yg mana ygdimaksud oleh Ina. Revel tahu bahwa ini satu2nya kesempatan baginya untuk memperbaiki keadaan dan dia akan pastikan bahwadiatidak blow this up.Dan dgn sehati2 mungkin Revel memosisikan dirinyatepat dihadapan Ina dan stelah betul2 menatap mata Ina dia berkata, "Every word."
MataInaterbelalak,tp dia tdkmengatakan apa2dan sekali lagi Revelberkata, "Sayabetul2 cinta samakmu. Sayanggak tahu apalagi yg sayaharus sayakatakan atau lakukan agar kmu percaya pada kata2 saya."
"You were withholding information fromme. Information that Ideserveto know," ucap Ina pelan.
"I know," bisik Revel dan mendekatkan kepalanyabeberapa sentimeterkepada Ina.
"Kmu sudah mempermalukan sayadidepan keluarga saya, orang kantor saya, teman2 saya dan seluruh masyarakat Indonesiadgn kelakuan kmu."
"I know." Kini bibir Revelsudah menyentuh kening Inadan Ina membiarkannya mengecupnya.
"Kmu tdk pernah betul2 memercayai sayadan membicarakan masalah kmu dgn saya." "I know. Aku memang brengsek..."
Ina memotong kata2 Revel dgn, "Sayanggak pernah tahu knapakmu tiba2 akan pergibegitu saja tanpapenjelasan kepada sayastiap kali kmuperlu menjadiseorang superhero."
Tp Reveltak mau menyerah dan maju teruspantang mundur. "But I will stop being an ass if you give me achance."
"Can you pleasestop kissing me and listen towhat I'mtryingto say,"teriak Ina. Revel menarik Ina kedalam pelukannyadan berkata, "I'm listening."
Meskipun Inatdk membalas pelukannya,tetapidia tdkmencoba melepaskan diri,dan Revel mengambilkesempatan ini untuk menjelaskan. "Saya sadarbahwa sayamemang ada isu kepercayaan. Itu mungkin karenaselamainisemua orangnggak pernahmenunjukkan asli mereka kepada saya. Bahkan orangtua saya.Dgn kmu, what I see is what Iget,dan saya nggak biasadgn itu, tp percaya sama saya waktusaya bilangbahwa sayamau belajardari kmu agarbisa percaya sama orang. Saya janjiuntuk slalu jujur kepada kmu, tdk peduliapa akibatnya."
"Apa jaminannya bagi saya untuk memercayai omongan kmu?" tanya Inasambil menjauhkan tubuhnyadari tubuh Revelsbelummendongak.
"Thereisn't any,"balas Revel sambilperlahan2 mengangkat tangan kanannya dan menyentuh pipi Inadgn ujungjari2nya. Ketika Ina tdk menolak, diamembelaipipiInadgn telapaktangannya. "Ina,saya nggak bisamengubah apa yg sudah terjadi,tp saya akan berusaha sebisa mungkin mencegah hal ygsamaterjadi lagidi masa yg akan datang. Yg saya mintadarikmu adalah kepercayaan bahwa sayamampu melakukannya."
Ketika Inamasih kelihatan ragu, Revel menambahkan dgn berat hati, "Kmu akan slalu bisa menceraikan saya lagi klo saya tdk menepati janjisaya."
"I don't think that's agood idea." "Which part?"tanya Revel dgn waswas.
"Bagian dimana saya slalu punyapilihan untuk menceraikan kmu lagi klo kmu melanggar janji."
Melihat kebingunan pada wajah Revel,Ina menjelaskan, "Saya nggak mau pernikahan kita jadi spertipernikahan selebriti,dimanamerekabisa dgn mudahnya kawin cerai. Klo kmu benar2 mau menikah dgn saya, kmu harus belajar apaartinya menjadi seorang suami. Kmu harusmengomunikasikan apayg ada didalampikiran kmu kepada saya, karena sayanggak bisa membacapikiran kmu. Sayahargai klo semua keputusan yg kmu ambil dibicarakan dulu
dgn saya, karena itu akan memengaruhikehidupan saya. Dan kmu tdk bisa tiba2 menghilang tanpa penjelasan apa2 dan mengharapkan sayamengerti semuatindakan kmu. Ygjelas kmu haruspercayapadasaya."
"Klo saya berjanjimemenuhisemua permintaan kmu, apakita akan mencobauntuk rujuk?" "I will think about it,"jawab Ina.
Tanpamemintaizin dariIna atau memberikannyakesempatan untuk menolak, Revel meraih kepala Inadan menciumbibirnya. Sewaktu Inaterpekik karena kaget, Revel meredamnya dgn mendesakkan lidahnya ke dalammulut Inauntuk merasakan kehangatan ygdia rindukan selama 2bulan ini. Revelhanyabisa menggeram ketika merasakan Inamembalas ciumannya,awalnya dgn sedikit ragu,tp kemudian Inamengangkat kedualengannya dan melingkarkannyapadaleher Revel. Beberapa menit kemudian,dgn susahpayah Revel mencobamelepaskan bibir Inauntuk menarik napas.
"Bisa nggak kmu memikirkan itu sambil memindahkan barang2 kmu kembali ke rumah kita?" tanya Revel.
"Don't push it,"balas Ina, dan meskipun nadanyaterdengartajam,tp diatersenyumketika mengatakannya, memberi harapan pada Revelbahwa Ina akan mengiyakan permintaannya.
THE END
Epilog
Ketika emreka menapakkan kakinya padateras rumah kak Kaniapukulsebelas siang, halaman belakang sudah dipenuhi anak2 kecilusiantaradelapan hinggatiga belastahun. Suara Katy Perry dgn lagu tentang kantongplastik berkumandangdarispeaker tersembunyi. Ezra yg sedangdikelilingioleh teman2nya langsung berlarimenuju Revelyg langsung berlutut memeluknya.
“Hey, kiddo,”ucap Revel.
Ina melihat kak Kania menganggukkan kepalanya,menandakan bahwadiasudah melihat Ina tp dia masih terlalu kesalpadaRevel sehinggaenggan mendekat. Meskipun mereka sudah rujuk selama 6bulan, keluarga Inamasih belumbisa menerima Revellagidgn tangan terbuka.
“Selamat ulangtahun Ezra,” ucap Inasambilmenudukdan memeluk keponakannya. Untuk menyelamatkan Ezra yg jelas2 kelihatan akan mati karena malu gara2 dipeluk oleh tantenya,Revel menyerahkan kadomereka. “Ini apa om?”tanya Ezra sambil buru2 merobek kertas kado itu tanpa ada belaskasihan.
“Kmu lihat aja sendiri,”ucap Revel sambiltersenyum melihat keantusiasan Ezra.
MataEzraterlihat berbinar2 ketika menyadaribendamengilat yg adadi genggamannya. “om dengarkmu mau belajar main baseball,inihelm yg akan melindungikmu daribola,” jelas Revel.
“Coba dipakai,tantemau lihat,”ucap Ina.Dan Ezra langsung mengenakan helmitu. Menyadaribahwaukurannyapas sekalidgn kepalanya, dialangsungnyengir gembira. “Makasih om,”ucap Ezra
“Sama sama,”balasRevel.
Kemudian Ezralangsungberteriak sambilberlarimenuju mamanya. “Mamaaaa! Aku dapet helmdariom Revel.”
Revel berdiridan mengulurkan tangannya, membantu Inamelakukan halyg sama. “Gimana menurut kmu? Apa kadoitu bisamemperbaiki image saya didepan keluarga kmu?” tanya Revel.
Ina hanya tersenyum. “Iguess we’ll just haveto see.”
“Mungkin klo sayabikin kmu hamil,merekaakan berhenti memikirkan untuk membunuh saya stiap kali merekamelihat saya. Toh merekanggak akan mau cucu dan keponakan mereka grow up tanpabapak.”
Ina terkikik. “They’ll come around,”ucap Ina dan menggeret Revelmenuju orangtuanya. “I don’t think they will.”
“Trust me,they will.”
“Knapakmu bisa yakin begitu?”
“karna saya cinta samakmu dan merekatahu itu,” balasIna.
Revel langsung menghentikan langkahnya mendengar kata2 itu. Inayg menyadaribahwa Revel sudah berhentidgn tiba2,menolehkan kepalanya dan ketika melihat ekspresikaget pada wajah Reveldiabertanya, “What’s wrong?”
“Itu pertama kali sayadengar kmu bilang begitu smenjak kitarujuk.” “Okay thats...”
“Rev, are you okay?” tanya Ina sambil menyentuh pipiReveldgn jari2nya dgn sedikit khawatir.
“I am now,” balasRevel sambiltersenyumbahagia. Merekaberjalan sambil bergandengan tangan menuju orangtuaIna.
Selama Inasudah bisamemercayainya lagisehingga mampu mengatakan cintanya, diaakan mampu berhadapan dgn apapun,sekumpulan macan dan singasekalipun.Untuk Ina, satu2nya wanita ygdia sudah berikan hatinya sepenuhnya,dia akan relamelakukan apa saja.
TAMAT

0 Response to "Novel Celebrity Wedding"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel