
Novel Celebrity Wedding
Tuesday, April 19, 2016
Comment
Prolog
Sepertibiasa,hari jumatadalah haripaling sibuk
sepanjang minggu karenasemua org mencobauntuk menyelesaikan pekerjaan
merekaagar bsmendapatkan weekend off. Ina sedangberusahasebisamungkin
menyelesaikan pekerjaannya supayabsmenghadiri acara Ultah ke-18
Gabybesokmalam. Gaby adlh keponakannya yg palingbesar,anak kakak
Mabel,kakak tertuanya.Dia sudah terbiasaketinggalan acara keluarga
sepertiinikarena bekerjadi slh satu kantor akuntan publik terbesar
diJakarta.Dgn pekerjaan yg seabrek dan jam kerja ygtdk menentu,
diabahkan bingungbagaimanadiabs bertahandi firm ini selama 6thn
belakangan. Padahal firmainijelas sudah memperbudaknya dgn tdkmemberinya
kesempatan untuk bersosialisasi dgn duniadiluarpekerjaan.
Dia mencobamengingat-ingat kapan terakhir
diamenghadiri acaraultahGaby. Tp stelah beberapamenit otaknyamsh
kosong,diamerasamenjaditantepalingparah diseluruh dunia ini.Tidak,tdk
kaliini, ucapnyadlmhatidgn penuh tekad.Dia sudah berjanji kepada
keponakannya untuk menghadiri pestanya dan dia akan memastikan bahwa dia
akan menepatijanjiitu. Karena seseorang hanya akanmerayakan ultah ke-18
mereka sekali seumurhidup dan juga karena Gaby sudah menerornya selama
beberapahari iniuntuk memastikan bahwadiatdk lupaakan janjinya.
Ina mengerutkan dahidan kembalimenaruh perhatian kepadaberkas-berkas
yg baru saja diserahkan oleh salah satu seorang seniorassociate
kepadanya. Jamdilaptop sudah menunjukkan pukultigasore dan deretan
katadan angka ygterterapadadokumen yg kini ada di hadapannya mulaiagak
kabur. Sedetik kemudian telepon kantornyaberbunyi.
Dia mengangkatnya dan berkata, "Inara,"tanpamelepaskan tatapannyapadaapayg sedang dia baca.
"Hey, u can come into conference roomtwo forasecond?"
Terdengar suara bosnya. "Sure,be there in abit,"ucap Inasingkat.Meskipun
semuapartner punyapersonal assistent, tp pak Sutomomemang lbh
sukauntukberbicaralangsungdgnnya, terutama untuk hal-halyg dianggapnapriority.
Ina menutup laptopnyadan membawanyabersamanya. Diaberjalan keluar ruangandan memberitahu Helen,personal assistant-nyadimana
dia akan berada selama satu jamke depan. Beberapaassociatedan assistant
kantornya terlihat berkeliaran disekitar Conference Room II
ygberdindingkaca ketika diaakan memasuki ruangan itu.Ina cuma mengangkat
kedua alisnya melihat keadaan ini.Pada nggakpernah liat orang
meetingapa? Pikirnya dlmhati sambilmembukapintu kaca itu.
" You need me?" Tanya Ina padapak Sutomo yg
dudukdiujung mejabundar berukuran sedang ygmemenuhi ruangan
itu.Kantortempatnya bekerjamemilikidelapan ruang pertemuan dgn ukuran yg
berbeda-beda, Confarence RoomII adalah gterkecil.
"Nah, inidiaorangnya,"kata2 pak Sutomo,lgsgmembuat Ina waswas. Tp sbelumdiabs mencernalbh lanjut,beliau sdh berkata-kata lagi."Inara, kenalkan,iniklien baru kita,"ucap pak Sutomo sambilberdiri dan tangannya mempersembahkan seorang laki-laki yg tadinya
duduk membelakangiIna tp skrg menghadap kepadanya.Dan diaadalah.......... Revelino Darby,penyanyi laki-lakipalingberbakat,palingseksi, dan paling seringdigosipkan di Indonesia. Sadarlah Ina skrg knapa banyak orangberkeliaran disekitarruang pertemuan ini.
BAB 1
The Celebrity
"Ina, tentunyakmu kenaldgn RevelinoDarby, musisi
palingberbakat and the most eligible bachelorin town,"ucappak Sutotmo
dgn antusias.
Pertanyaan bodoh macam apaitu? Tentu saja Ina, juga
seluruh Indonesia,tahu siapaRevel. Mr. Playboy of the year gbaru2
inidigosipkan sdh melamarLuna, pacarnyayg model dan jg selebriti
wanitapalingdicintai se-Indonesiaitu karena merekatertangkap basah lgshopping cincin.
"Inara," ucap Inasambilburu2 meraih tangan ygdisodorkan oleh Revel.Genggaman tangan Revel terasakuat dan pasti.
Ina bukanlah fans musik Revel, dlmartidiatdk pernah beliCD-nya, tp diatdk keberatan mendengarlagu-lagunyadiputar
diradio atau menonton video klipnadi MTV. Aliran musik Revel yg
merupakan pencampuran antarapop rock dan R&B cukup enakdidengardgn
lirik dan nada yg mudah diingat. SekarangRevel membiarkan
rambutnyadipotong pendek, tp dulu rambutnyapanjangdgn dreadlock ala
LennyKravitz. Biasanyadiatdksuka laki2 berkulit terlalu putih,tp dy
bahkan tdk pernah memperhatikan bahwa warna kulit Revel nyaris kelihatan
sepertiorang albinokarenadiadan hampirseluruh wanita di Indonesia yg
berumurdi antara 18 hingga 60 tahun sdh terlaluterkesimadgn auraRevel.
Aura yg skrg dirasakannya sedang menyerangnyadgn kekuatan penuh
tanpadibatasioleh layarTV, alhasildiatdk bsmengalihkan perhatiannyAdr
wajah Revel.
"Revel," ucap Revelsambil tersenyum. Melihat senyum
itu Inahrsmengingatkan dirinya untuk kembalibernapas. Dia seringmelihat
senyum itu diTV dan dia selalu berpendapat bahwa senyuman itu menarik,
tetapi saat melihatnya langsungdgn matakepalanyasendiri ternyata
kata"menarik"tdk cukup untuk menggambarkan apa yg adadihadapannya.
"Ini pak Siahaan,pengacaranya Reveldan
pakDanung,managernya Revel," pak Sutomo memperkenalkan keduaorang
ygberdiri mengapit Revel. Inaburu2 melepaskan tangannya dr genggaman
Reveldan menyalamikedua bapakitu sebelumkemudian dudukdi kursi sbelah
kiri pak Sutomodan berhadapan dgn Revel.
"Boleh kitalanjut?" Tanya pak Sutomo pada Revel yg
skrg sedangmemandangi Ina, yg berusaha sebisa mungkin
menghindaritatapannya dgn mengaturposisilaptopnya.
Revel menahan senyummelihat tingkah laku
Ina.Beberapadetik yg lalu Ina kelihatan hampirmelongomenatapnya,dan skrg
justru mencoba sedaya-upayauntuk menghindari
tatapannya. Mmmhhh.... Interesting... Revel mengambil
inventoripenampilan Ina,mulai dr ujungrambut hingga jari2 tangannya yg
kurus, berkuku pendek,dan bebasdr cincin. Ukuran tangan Inakemungkinan
hanyaseparodrukurantangannya.
Dengan tinggi180cm,berat 75kg dan ukran sepatu 44,
Revelbsdikategorikan sebagai raksasa untuk laki2 Indonesia. Meskipun
begitu, tubuhnyasgt proposionaldan kebanyakan orangtdk akan tahu bahwa
dia setinggi ini smp mereka bertemu dengannya secara langsung.
Sekalilagi Reveltersenyum pada dirinya sendiri ketika
menyadaribahwa selama limamenit belakangan iniperhatiannya
sedangterpaku padatangan Ina yg kecil itu. Sejujurnya Revel tdk
menyangka bahwa "ibu Ina" yg dipuji-pujioleh Oom Bob ternyata adalah seorang wanita sebaya dirinya gberukuran superkecil,tp kelihatan super-smart dan sedikit cute kalau saja dia mau mengoleskan sedikit make-up pada wajahnya ygpucat itu.
"Manajemen Revel specially minta kmu sebagaiaccount holdermereka atas saran drpak Bob,"jelaspas Sutomo kepadaIna.
Bob Yahya, seorangpembawa acara senior
ygkinimerangkap sebagai pengusahadlm berbagaibidangadalah salah satu
klien terlamaIna. Mmmhhh..... Pak Bobtdk pernah bercerita kepadanyabahwa
dia mengenal Revel.Lalu ia sadarbahwa pakSutomo msh berbicaradan dia
memfokuskan perhatiannyakembalipadameetingini. "Tapi karena kmu sudah
memegang jumlah klien yg maksimum....."
Maksimum? Inatertawadlm hati. Kata2 yg lebih tepat
adalah "sudah jauh melebihi batas maksimum". Dasarpak Sutomo, kalau
sudah urusan bullshit palingjagonya. Dia mencoba untuk menahan senyumyg
mulaiterasadi sudutbibirnya karenaketikadia melirik,pak Sutomo yg
sedangmemandangnyadgn tajam. Ina pun mencoba mangatur ekspresi wajahnya
agarkembali serius. Selama pak Sutomo menjelaskan tentang latarbelakang
Ina, Revel membisikkan sesuatu pada pengacaranya.
"Maaf,pak Sutomo,tp revel lebih memilih ibu Inara sebagaiaccount holder-nya,"potong pak Siahaan dgn nada ygterlalu tegas, sehinggaterdengaragak2 tdk sopan.
Ina sempat terngangamendengarnya.Tdkpernah adaorang
ygberani membantah pendapat pak Sutomo,atau menggunakan nadabicara
spertiitu dgn beliau. Revel memandanginyadgn tatapan ygtdk bsdibaca.Dia
sudah bersiap-siap untuk membela kedudukan pak Sutomo,tp beliau telah membacagelagatnya dan mencoba untuk menengahi.
"Ina......
|
bagaimana menurut kmu? Apa kmu mampu?"
|
Ina melongo beberapa saat,bingung mencari kat2 untuk
menjawabnya.Mampu sih mampu, cuma masalahnya adalah apakah dia mau.
Karena kalau kumlah kliennyaditambah lagi, itu brartidiaakan semakin tdk
memiliki kehidupan diluarkantor. Diamenarik napasdalam2 dan menatap
mata Revel.
Revel agak terkejut ketika sadarbahwa Ina sedang
menatapnya bulat2. Lain dgn tatapan byk wanita ygbaru pertamakali
bertemu dengannya,tatapan Inatdk terlihat flirty atau malu- malu. Revel
mengerutkan dahi, sedikit bingungdan kesal karena Inaspertinya tdk
bereaksi spertiwanitapadaumumnya, dan Ina menginterpretasikan tatapan
Revelsebagai suatu ejekan,dan dialangsungmengemukakan pendapatnya.
"Pak Revel....."
"Revel," ucap Revelmemotongkalimat Ina.
"Excuse me?" Tanya Inaotomatisdan menatap Revel bingung.
"Nama saya Revel.Nggak usah pakai 'Pak', sayablm setua itu,"jawab Revel sambil membalastatapannya.
Revel hampir sajatertawa terbahak-bahakmelihat
permainan emosipadawajah Ina yg padadetik itu tahu bahwa diabaru
sajadihinaoleh dirinya. Tentunyasebagai seorang profesional,Inahanya
tersenyumdan menggangguk. Revel mengharapkan Ina akan memakinya dan agak
sedikit kecewa ketika diamenyerah begitu saja.
"Revel..." Ina berhenti sesaat untuk merasakan nama
itu padalidahnya. Ternyataenak jg, kemudian diamelanjutkan, "
Sebagaiaccount holder, kamiadabatas maksimum jumlah klien yg bskami
pegang,karena kami ingin memastikan bahwa stiap klien mendapatkan
perhatian dan perlakuan yg sama..."
"Jadi ibu menolak Revelsebagai klien?"Tanyapak
Siahaan dgn nadatenang tp membuat Ina ingin melemparkan laptopna
kemukapengacaraitu.
Ina melirik kearah pak Sutomo dan beliau langsung masuk kembali kedalam pembicaraan.
"MaksudnyaInabkn begitu ,pak Siahaan,tp saarasa Revel
akan lebih terjamin kloditangani oleh Marko atau Hanafi,juniorpartner
kami ygjadwalnya agak lebih terbuka," pak Sutomo mencobauntuk
menenangkan suasana yg mulaiagak memanas.
"Pak Sutomo, maaf sbelumnya, tp kedatangan kami
hariiniadalah untukmemberitahukan bahwa pihak manajemen Revel
bersediauntuk do businessdgn firmini,dgn syarat bahwa account holder-nya
adalah ibu Inara Hanindita. Kami tadinya sudah bersedia settle dgn
akuntan publik lain,tp atas rekomendasidrpak Bob, kami memilih firm ini.
Tp klomisalna permintaan ini tdk bsdipenuhi, kamibs cari akuntan publik
lain."
Ina betul2 tdk bsberkata-kata lg mendengarpernyataan ini.Diskusi antarapak Sutomo dan
pak Siahaan pun berlanjut,membicarakan nasibnya
sebagaiaccount holder Revel,seakan- akan diatdk adadidalam ruangan itu
bersamamereka. Diamemperhatikan Revel yg kini terlihat agak bosan,dan
diatdk bs menyalahkannya. Jujursaja, klodia sendiri stuck didalam
percakapan yg sama sekali diatdk mengerti,diapasti sudah memaparkan
wajah ygtdk jauh dr wajah Revel skrg.
Ina benar,Revel bosan dgn meetingini.Diatdk mengerti
knapa pak Danung bersikeras bahwa dia harus ikut padahaldia akan
merasalbh produktif klo sekarangmengurungdirinya di studionyauntuk
merampungkan aransemen lagu yg baru ditulisnya semalam. Revel melihat
Inamenyandarkan punggungnyake kursidan kelihatan agak2 khawatir. Entah
apa yg dipikirkannya.
Jarum jam tangan Inasudah mendekatiangka empat.Dia
mulaimemikirkan semua pekerjaan yg msh harusdia selesaikan
sbelummeninggalkan kantor. Limabelasmenit kemudian meetingitu blm
selesai juga. Ketika diamelirik jamtangannya untuk yg ketiga kalina
dlmkurun waktu stengah jam,Revel menegurnya.
"Do you need tobe somewhere?" Tanyanyadgn nadatenangtp cukup keras. Pak Sutomo dan pak Siahaan langsung terdiamdan menatap Ina.
Ina memutarotaknya, mencobauntukmencarijawaban atas
pertanyaan itu dan tdk dapat menemukan kata2 ygtepat. Well... mungkin
diabs menemukan kata2 ygtepat,tp tdk kata2 yg sopan. Untungnyapak Sutomo
menyelamatkannya sbelumdiamulaimenyuarakan beberapakata yg
adadikepalanya. Dia yakin tdksatu pun dr kata2 itu akan
menyelamatkannyadrtalak "You'refired" ala Donald Trump. "Gentleman, saya
akan discuss hal ini dgn Ina lebih lanjut. Saya yakin kitabswork
somethingout."
Ina memandangipak Sutomo bingung,tdkbiasanya beliau
mengikutikemauan klien smp sespesifik ini. "Kalau memang
Revelhrsditangani oleh Inara,then sheisthe person to do it."
Whoaa! Wait a second.Apa aku tdk akan diberikesempatan untuk menyuarakan pendapatku? Inamengumpat dlmhati.
"Good." Jwb pak Siahaan puas.
"Gimana klo Ina datang ke kantor Revelminggu depan?" Lanjut pak Sutomo.
Huh! Sudah bikin janji,padahalaku tdktahu dimana
kantor Revel, lanjut Ina mengomeldlm hati.Yg lebih penting lagi,
knapajugamereka menyebutnya sebagai "kantor Revel" seakan2 Revel-lah pemilik kantoritu.
"Lebih cepat lebih baik, Pak. Besok juga boleh,"jwb pakDanung,untuk pertama kalinya mengeluarkan suara.
Tanpabsmenahan diri, Ina sudah berbicara. "Sebetulnya klobesok sayanggak bisa."
Keempat laki2 yg adadiruangan itu langsung melihat
kearahnya, kaget.Mungkin karena nadanya atau mungkin
karenabantahannya,diatdk tahu. Inamenggigit lidahnya.
"Memangnya kmu adaacara besok?" Tanya Revel,
sebisamungkin terdengar cuek, tetapi sejujurnya dia memang ingin tahu
apa yg akan dikerjakan wanitakecil inibesok. Apadiaada rencanadgn
pacarnya? Suaminya? Nggak,nggakmungkinsuami, diatdk mengenakan cincin
kawin. Ketika Revel menyadari bahwa dia sedangmemikirkan tentangstatus
singleatau tidaknya wanita gkemungkinan akan menjadi akuntannya,dia
langsung berhenti.
"Iya, saya ada acara."Akhirnya Inabisa berbicaradgn
nadapenuh kejengkelan yg terpendam. Diahrsmengambil kueuntuk Gabydari
Harvest,itulah sebabnya dianggak bs dateng ke kantorRevelbesok.
"Can you reschedule?" Ina mendengar suarapak Sutomo bertanya.
"What?" Tanya Ina.
"Acara kmu besok bsdi-reschedule?"
Ulangpak Sutomo sambil menatapnya tajam. Oh this is not good! Inatahu
nada itu yg padadasarnya mengatakan bahwa dia"harus" reschedule bukan
"bisa".
"Oh.... ya.... ya.... bisa," ucap Inaterbata-bata.
Revel mencobauntuk menebakapa ygadadipikiran Inapada
saat itu karenadia kelihatan spertiorang yg akan dihukum mati. Tebakan
Revel cukup mengenakarena Ina sedang berpikirbahwa kakMabel akan
membunuhnya.
Ina mencobatetap menumpukan perhatiannyapada pak
Sutomadan pak Siahaan karenadr sudut matanyadiamelihat Revel sedang
memperhatikannya. Untuk lebih meyakinkan mereka, inamenambahkan, "pak
Sutomo, sayarasa saya msh hrsdi-briefing dulu untukhal ini," lanjutnya sambila menghadap ke pak Sutomo dan tdk menghiraukan Revel.
Pak Sutomo mengangguk da Revelberkata,"Oke, saya tunggu kmu besokdi kantor saya."
Mau tdk mau inahrs menatap Revel ketika memberikan
anggukannya. Revel sudah berbicarapadanyadgnmenggunakan kata"kamu"
daripada "Ibu Inara". Ina mencoba memutuskan apakah dialebih memilih
dipanggil "kamu" yg terdengar agak2 kurangformal, bahkan sedikit tdk
sopan atau "Ibu Inara" yg membuatnyaterdengar tua,olehnya.Diablm sempat
memutuskan ketika dia mendengarsuarapak Danung.
"Tolongdatangnya stelam jamtiga sore, soalnyaRevel
adarekaman malam ini,jd kami nungkin baru bs berfungsi sekitar
jamsegitu,"ucapnyadgn suaralembut.Ina langsungtahu bahwa pak Danunglbh
enank diajak kompromi daripadapak Siahaan.
Revel dan pasukannyakemudian berdiri untuk bersalaman
dgn pak Sutomodan Ina. Ina langsungmenyadaribetapatingginyatubuh Revel.
Mungkin inihanyaperasaannya saja, tetapitubuh Revelygbesar itu
padadasarnya telah memenuhi sluruh ruang pertemuan sehingga Inahrs
menahan diri agartdk mundur selangkah untuk menhindari bayangannya. Dia
merasa agak sedikit terintimidasioleh Revel. Suatu hal yg sgt jarang
terjadi. Sebagai wanita yg sering menerima komentar,bahkan sindiran
karena bertubuhmungil,diabelajar untuk mengintimidasiorang dgn otaknya
smenjak SMP dan selamainiusahanya slalu berhasilkarenatdk adaorang ygbs
membuatnya takut dam merasa tdknyaman,hingga sekarang. Diamengontrol
rasaterintimidasinyadan membukapintu untukkeluar ruang pertemuan. Diadan
pakSutomo mengiringiReveldan pasukannyahinggake lift.Dalam
perjalanan,diamenyempatkan diriuntukmemperhatikan Reveldgn lebih jelas.
Oh my God, is he wearing apink shirt? He is wearinga pink shirt!!!
Gimanabsdia merasa terintimidasi oleh laki2 yg mengenakan
kemejawarnapink ke business meeting?
Revel membiarkan kroni2nya jalan duluan dgn pak Sutomo, sementaradiaberjalan disamping Ina.
"Kamu ada acaraapabesok?" Tanyanya.
"Ngambil kue ultah keponakan saya," jawab
Ina.Kemudian dia meutup mulutnya, seakan- akan terkejut karenasudah
membagi informasi itu kepada orang ygbaru dia kenalkurangdr stengah
jam,tp kemudian diamenambahkan, "Besok adalah ultah ke delapan belas
keponakan saya dan saya sudah janjiuntukbawain kuenya."
Revel baru akan mengatakan permohonan maafnya, tetapi
kata2 itu terpotongoleh suara pak Danungyg sedangberpamitan dgn pak
Sutomo. Revel pun bersalaman dgn bos Ina itu dan menganggukkan kepalanya
kepada Ina sbelum memasuki lift.
"Kami tunggu besok sore," ucap pak Siahaan sambil
menunjukkan jari telunjuknya kepada Ina yg mengangguk,dantertutuplah
pintu lift.
BAB 2
The Half Naked Man
Tepat pukulduasiangIna sudah tibadikantor Revel yg
terletakdi kawasan Menteng, ditemanioleh Markoygbersedia membantu
Inauntuk menangani account penyanyi itu. Ina agak2 bengongjg waktu smp
disana, karenabangunan itu kelihatan lebih spertirumah supermewah empat
lantai yg serbaputih,daripada kantor. Satpamdidepan pintu gerbang
mempersilahkan mobilIna masuk ke halaman depan dan memintanauntuk
parkirdi satu tempat yg memangsudah disediakan.
Ina dan Marko melangkah mendekati pintu utama dan
siap untuk mengangkat door knocker ketika tiba2 pintu sudah terbuka dan
pak Danungmenyambut merekadgnhangat.
"Ibu Inara.... susah carialamatnya?" Tanyapak Danungsambilmenyalami Ina, lalu mengulurkan tangannyauntuk menyalamiMarko.
"Nggak koq," balas Inasbelumkemudian memperkenalkan Marko.
Ina kemudian melangkah masuk ke dlm rumah itu dan langsungdisambutoleh hiruk-pikuk
orang2 yg sedangbekerja. Sekurang2nyatiga orang sedang sibuk di depan
komputerdan duaorangsedang menjawab telepon. Ternyatabkn dia saja yg
harusbekerja padahari Sabtu. Meurut observasinya, padadasarnyaruangan
itu hampir tdk adasekatsama sekali dan dikelilingioleh kaca,sehinggatdk
membutuhkan lampu klo sianghari,membuatnya terlihat sangat alamidan
fresh. Semua orangbekerja diatas mejadrkaca dgn bentuk ergonomis,yg
dilengkapidgn flat panelApple.
Kemudian Ina melihat Joalias Johan Brawijaya,penabuh
drumband Revel,yg kelihatan supercuek dgn celana kargo dan kaosputih.
Johan memangterkenaldgn julukan "drummer paling gantengdi Indonesia"
karenatampangnyamemang "bening"bgt. Jo sedangduduk di sofa merah yg
supertrendi sambil mendiktekan suatu surat dgn suaranyayg berat pada
seorang wanita ygsibukmengetik di laptop. Jo dgn rambut gimbaldan gaya punk-nya
memang kelihatan sgt berbedadgn Revel ygserbarapi,tp kemudian Inaingat
Reveldulu juga gayanya sperti Jo dan diamengertiknapa mereka bs cocok.
"Jo, kenalin ini Ibu Inaradan Marko, mereka akuntan barunya Revel,"ucap pak Danung sambil melangkah mendekati Jo.
Ina bertanya2 knapa juga sih pak Danungtetap
memanggilnyadgn "ibu"sedangkan Marko g jelas2 lbh tuadarinyabsdipanggil
namanya saja.
"Johan,"ucap Jodgn ramah dan penuh senyumsambil menyodorkan tangan kanannya. Ternyata selain ganteng,Jo jugaramah sekali.
"Revel mana,Jo?" tanyapak Danung.
"Di atas. Kalian mau ketemu Revel?" Tanya Jo pada Inadan Marko yg mengangguk atas pertanyaan ini.
"Yuk, saya antar ke atas," ajaknya. "Ke atas?" Tanya Ina smakin bingung.
"Iya, mau ktemu Revel,kan?" Sambilterusberjalan ke arah tanggadisamping pintu masuk.
Ina melirik kepadapakDanunguntuk mendapatkan izin
darinya, tp beliau sedang sibukdgn salah satu stafnya. Marko hanya
mengangkat aliskanannyadan mengikutiJo. Inapun tdk punyapilihan selain
melakukan halyg sama.
Ketika tibadi lantaidua,Ina langsungberhadapan dgn
suatu areaterbuka yg ternyata adalah areakolam renang berukuran stengah
olympic. Diamasih sibuk mencobauntuktdk melongokarenakagumdgn arsitektur
rumah ini,ketika diamendengar Jo menggumam, "kemana lgnih anak,perasaan
tadidisini."
Jo berjalan menyusurisisi kolam renangitu untukmenuju
ketanggakayu lebar yg menuju ke lantaitiga.Sebisamungkin
Inamencobauntuk mengikutilangkah Jo yg lebar2 itu.
"Kita ke kamarnya saja,"ucap Jolagi.Dan tanpamenunggu jawaban,dialangsungmenaiki dua anak tangga sekaligus.
"Kamar?" Tanya Ina semakin bingung.
Jo memandanginyaheran sambilterusmenaikitangga. "Lho,memangnyaibu inanggak tahu inirumahnya Revel?" Tanyanya.
"Panggil saya Ina saja,nggak usah pakai 'Bu'.
Sayablmterlalu tua,"ucap Ina dan Jo mengangguk sambiltersenyum.
"InirumahnyaRevel?" Lanjut Ina, kali inidgn nadaagak ragu.
"Iya, ini kantor manajemen,plus studiorekaman,plustempat tinggal Revel," jawab Jo.
Setibanyadi lantaiatas,Jo langsung melangkah ke kanan
dan membukapintu kayu besar tanpa mengetuk terlebih dahulu.Ina
menariknapas dalam2 ketika memasuki ruangan itu karena dia tdk pernah
melihat kamartidur senyaman ini. Lantaitgtertutupi oleh kayu
berwarnagelap dan tempat tidur ygterbuat dr kayu antik dgn
headboardbernuansasama. Ina melihat beberapa kerajinan tangan drbambu yg
dia yakin pastiberasaldrdaerah Dayak. Ruangan itu terlihat sangat
terang,tp tdk ada satu lampu pun yg menyala.Semua
penerangan datangnyadr sinarmatahari ygmasuk dr satu
sisiruangan g terbuat dr kacadr lantaihingga atap.Dia merasa
spertiberadadi kamar hotelsebuah resorkelas atas bukannyadisebuah rumah
pribadi. Diatersadarkembali kerealita ketika mendengarJo berteriak.
"Revvvvvv..... ada yg nyari nih."
Oh, my God! Aku beradadidlm kamartidurRevel, teriak Inadlmhati.
"Siapa? Luna?" Jwb satu suaradr arah kanan kamar itu. Inamengenalisuara serak2 basah itu dimanapun juga.Suara revel.
"Bukan," balas Jo, kemudian melompat ke atas temapat
tidurdan telentang sambil mengembuskan napaspanjang. Kemudian,seakan2
baru ingat bahwa adaInadan Marko,Jo mendudukkan dirinya dan memberikan
tandakepada mereka untuk masuk dan menutup pintu.
"Jadisiapa dong?" Terdengar Revelbertanyalagi.
Ina melangkah masuk dgn ragu, dan Marko menutup pintu
di belakangnya. Hanya adasatu alternatif untuk duduk diruangan itu dan
msh terlihat profesional, yaitu disofapanjang yg terletak disbelah
kanan.Ina mendudukkan dirinya pada sofatersebut.
"Lo keluar sini, jd bs lihat sendiri," balas Joyg kemudian sibuk dgn remotecontrolTVdan mengganti2 channel.
Tdk lama kemudian Inamendengarsuarapintu geser
dibukadan keluarlah Reveldgn hanya mengenakan sehelaihanduk yg
mengelilingi bagian bawah tubuhnya drpinggang hingga lutut. Sehelailgdgn
ukuran lbh keciltergantungpada lehernya. Diamembelakangi Inadan sebuah
tato sepasang sayap burung dgn ukuran yg cukup besarsehingga terlihat
sperti sayap malaikat,terentang padatulangbahunya. Ina bukanlah
tipewanitayg suka tato karena menurutnya tatohanya akan merusak kulit yg
sudah diciptakan sempurna sebagaimana adanya oleh Tuhan,tp diahrs
merevisi pendapatnyaini stelah melihat tato di tubuh Revel. Untukpertama
kali dlmhidupnyadia langsung merasa gerah hanyamelihat punggung seorang
laki2.Revel sibuk mengeringkan rambutnyadgn handukyg tadi tergantungdi
lehernya dan tdk memperhatikan sekitarnya.
"Jo.... Jo.... lo kayak anak SD deh main tebak2an," ucap Revel sbelummembalikkan tubuhnya.
Ruangan menjadihening. Hanya suarapembacaberitadiTV
ygterdengarsamar2. Inahrs menelan ludahketika melihat perut penyanyi itu
yg meskipun tdk six-packs tp cukup rata dan bahu
sertadadanyag cukup berotot. Positif.Ini adalah laki2 paling seksi satu
Indonesia. Nggak palingganteng,atau cute,tp SEKSI.
"Ngapain kmu disini?" Teriak revel cukup keras. Klo
sajadiabkn seorang wanitadewasa, Ina pasti sudah loncat dt tempat
duduknya.Tp sebagai wanitadewasadiahanya pelan2 berdiri dr kursinya.
"I was invited," jawabnya menyatakan faktadgnsuara sedatarmungkin,meskipun dlmhati jantungnyasudah berdebar2.
" Ke kamartidur saya?"Dan meskipun Inatahu bahwa pertanyaan ini sifatnyahanyaretorik, tp diatetap mengangguk.
Jelas2 diaharusnya menolak waktu diundangmasuk ke kamar ini.Ini kamar tidurRevel, ruangan yg sanat pribadibaginya.
"Sama siapa?" Suararevel membuatnya kembalifokus padakeadaan sekarang.
"Gue yg ajak mereka masuk, kan mereka mau ketemu elo," jwb Jo santai.
"Mereka?" Revelbaru sadarbahwa adaMarko ygberdiridisbelah Ina.
"Kami tunggu diluar,"ucap Ina. Lalu melangkah
keluardr ruangan itu tanpa menunggu jawaban. Marko agak ragu, tp
kemudian mengikutinya.
Revel menatapdua orang itu keluardrkamarnyasbelummengalihkan perhatiannyapadaJo yg sedangnyengir.
"Lo ngelakuin ini karenasengaja mau ngisengin gue, ya?" Omel Revel.
"Yep!"Balas Jo cuek. "Nggak ada korban lain hariini," lanjutnya.
'Ngisengin guenyanggak bsnunggu smp guepakai baju, apa?" Revelberjalan menuju lemari pakaiannya.
"Mana gue tahu klo lobakalan nggak pakai baju?"
"Jo, guelg adadi kamartidur gue. Apa yg lo pikirorang
kerjakan klo di kamar tidurmereka?" Revel mencoba memutuskan kaus
manayg akandia kenakan hari ini.
Jo terdian sejenak, membuat Revel menoleh untuk
mengetahui apa yg sedang dikerjakannya. Sambil menghitung dgn jari2nyaJo
berkata, "Tidur,nonton TV,makan,kerja, olahraga,bacabuku,ngelamun,ML if
they get lucky.... apa lg ya...."
"Mandidan pakai baju,"potong Revel.
"Salah dong.Manaadaorang mandidi kamartidur, yg
adajugamereka mandidi kamar mandi. Klo soalpakaibaju,
orangbiasanyangebawa baju mereka masuk ke kamar mandi,jd begitu keluar
sudah pakai pakaian."
Revel kelihatan siap membunuh Jodgn tatapannya.
"Fine," geram Revel."Tapitolongin gue deh,kapan2 jgn ngebawa orangtdk
dikenal masuk ke kamar tidur guelagi,oke?" Revel kembali membelakangiJo.
"Siapabilangmereka orang nggakdikenal? Losudah kenalInara,dia kan akuntan lo."
Otot tubuh Reveljd sedikit kaku ketika mendengar Jo
menyebut nama Inara seakan2 mereka adalah tmn baik.Dia saja blm
menyebutnama itu. Untuk mengontrol kejengkelan yg mulaiterasa,Revel
menarik sehelai kausputih polosdrlaci dan buru2mengenakannya. Kemudian
dia menarik sehelaicelanajinsdrdlmlemari. Karenatdkberencana untuk
keluar rumah,Revel memutuskan untuk mengenakan kacamata minusnya
daripada lensa kontak, lalu dia melangkah keluar drkamarnya.
BAB 3
The Thoughtful Gift
Untukduajamberikutnya ina,Marko, Revel, pak
Danung,dan pak Siahaan sibuk membahas mengenai keadaan keuangan
Revel.Ina mendapati bahwa Revelternyataorangnya superboros.Video
shootmerangkap liburan ke Inggris, Amerika,dan Australia; bolak balik
terbang ke Singapore dan Hongkonguntuk sound mixing; atau membooking
cottageuntuk beberapamalamdi resort paling mahaldi Baliatau Lembang
klodialgbosan dgn suasana Jakarta. Blm lagidaftarbelanjaannya
ygbervariasi drMetrodan Sogo hingga Gucci dan Ferragamo. Entah apa
ygdiabelibeberapabulan yg lalu di Marc Jacobssampai mencapai 40jutadlm
satu tagihan.Kemudian ada maintenance untuk tigamobilnyayg semuanya
buatan Eropa.
Tapi, smuapengeluaran ini spertinya tdk
memengaruhiflowuangRevel sama sekali. Harus diakui Inabahwa untuk
seseorangberumur 32tahun, keadaan keuangan Revel jauh di atas
rata2.Mungkin itu disebabkan oleh hasilpenjualan dua albumnya yg masih
larismeskipun albumpertamanya keluar hampir sepuluh tahun yg lalu dan yg
kedua limatahun yg lalu.
Albumketiganyasudah dijadwalkan untuk keluarakhir
tahun depan dan Ina yakin bahwa itu pun akan meledak juga spertidua
albumsebelumnya. Hal inimenghasilkan pemasukan yg stabiluntuk Revel.
Selain itu,pemasukan Revel bkn hanyadrpenjualan album,tp jugadr konser,
endorsement deal drbeberapaproduk gsudah diwakilkan oleh Revel,
jugabunga investasidrbisnisnon-entertainment yg cukup sukses.
Satu hal ygmembuatnyaagak terkejut adalah bahwa
tigatahun yg lalu Revel dgn dua orang partnernya(yaitu,Ibarhim
Sumantriatau lbh dikenal sebagai Baim S.,seorang penyanyidan pengarang
lagu yg cukup top di tahun '80-an yg memiliki 40persen
sahamperusahaan,dan seseorangbernamaDavina ParamithaDarby,ygmemiliki
30persen) mendirikan sebuah perusahaan rekaman ygkemudian merangkap
sebagai perusahaan manajemen artis. Smenjak tiga tahun yg lalu pula
manajemen Revelberadadibawah naungan bendera perusahaan ini.
"Maaf,pak Siahaan,siapakah Davina ParamithaDarby?"
TanyaMarko, membuat Inaingin menciumnya karenamenanyakan pertanyaan
ygsudah melayang2 didlmpikirannya.
"Itu mamasaya," jwb Revel enteng.
Ina ingat wajah wanitastengah bayadgn sasakan
tinggidan wajah ambisius yg cukup sering terpampang diTV karena
seringkelihatan mendampingi Revel.Kemudian... mamanya Revel? Itu brarti
bahwa pada dasarnya mayoritassaham perusahaan inidimiliki oleh Revel.
Itu semua menjelaskan knapa kantorperusahaanitu beralamatkan dirumah
Revel semenjak didirikan tigatahun yg lalu. Termasuk semua orang yg
slalu mengatakan "kantornya Revel",
karena perusahaan inipada dasarnya memangmilik Revel.
Pada akhir pertemuan, Ina lebih memahamitugasnya yg bkn hanyaakan meng-handle
Revel sebagai klien perseorangan, tetapi juga keuanganMegix records
& Artist Management, perusahaannya ini. Stelah berjanjiuntuk
melakukan observasipadahariSenin,Inadan Marko pun berpamitan karena jam
sudah menunjukkan pukullimasore. Untung sajadia sudah minta kak
Kania,untuk mengambil kue ulang tahun Gaby, karenaspertidugaannya, dia
akan terlambat datang ke acara ultah keponakannya itu.
Sbelumpergi Inamemutuskan pergi ke
WCdulu.Tanpadisangka2 Revelbersedia mengantarnyameskipun
diabersikerasbahwadia bisa menemukan lokasinya sendiri.Dia berjalan
menuju WCpertama ygdia lihat,tetapiRevel menarik lengannyadan
menggiringnya ke lantaiatas.
"WC yg itu out of service, jd kmu pakai ygdi lantai atas saja," ucap Revel singkat.
Kini Inasudah lebih terbiasa mendengar Revel
menggunakan kata "kamu"dan "saya" klo sedangberbicaradengannya,
karenaselamadua jam belakangan inibegitulah caramereka berbicaradgn satu
samalain. Inamenganggukdan mengikutiRevel yg sudah melepaskan
lengannya.
Revel sedang memikirkan suatu carauntuk berbicara
dgn Ina sendiri stelah meetingselesai untuk memberikan kartu ultah untuk
keponakannya, tp diatdk tahu bagaimana caranya tanpa kelihatan
janggaldi hadapan orang lain. Ketika dia mendengarkata2Ina yg minta izin
untuk pergi ke WC,dia langsungmengambil kesempatan initanpaberpikir
lagi.
"Pestaultah keponakankmu mulaijambrapa?" Tanya Revel membuka pembicaraan.
Dari ekspresinya, Revelmembacabahwa Ina
tdkmenyangkabahwadia msh ingat tentang itu. Ina terdiambeberapa saat
sbelum menjawab, "jam enam."
Revel melirik jamtangan yg melingkaripergelangan tangan kirinya. "Sekarang sudah jam lima lewat. Kmu bakalan terlambat,"ucapnya.
Ina hanya mengangguk pasrah. "Kamu hrs ngambil kue dulu lagi?"
"Kuenyaudh diambilsama kakak saya," jwb Ina. "Oh.... well, that'sgood."
Sekali lagi Inamengangguk menanggapikomentar Revel.
Selamabeberapa detik mereka tidak berbicara,hanya ada suara sepatu hak
Inayg menaiki tangga. Klik... klik.... klik....
SandalReveltdk mengeluarkan suara samasekali.
"Siapanama keponakankmu?" Pertanyaan yg agak tiba2 inimembuat Inasdikit terkejut. "Errrr..... Gaby," jawabnya
Revel mengangguk, dan Ina pun ikut mengangguk. Tidak
lamakemudian mereka sudah tiba di depan kolamrenangdan Revelmenunjuk
kepada salah satu pintu. Inabergegas memasuki pintu itu. Ketika Ina
menghilang dr pandangan, Revellangsungberlari menuju kamar
tidurnyadilantaipalingatasuntuk mengambil kartu ultah ygdia sudah
siapkan. Dengan terburu2 dia menuliskan ucapan selamat pada kartu ultah
itu. Sepulangnyadr bertemu Ina kemarin, Revel memintaasistennyauntuk
membeli kartu ultah ini.Dia berharap Inadan Gaby akan bs menghargainya.
Ina kelihatan terkejut ketika melihat
Revelmenunggunya diluar WC sepuluh menit kemudian,tp perlahan2dia
berjalan kearahnya.Dari kejauhan Revelmemperhatikan Inadr ujungrambut
hinggaujung kaki. Meskipun wanita iniberukuran kecil, tetapi tubuhnya
tetap menunjukkan kewanitaannya. Pinggangnya ramping dan pinggulnya
melebar. Dan entah apa diasadar akan halitu,tetapiblussutra warnahijau
yg dikenakannyamembuatnya kelihatan fresh dan menarik. But damn,this
women needsto learn howtoput on some make-up, kulitnya ygterlalu putihmembuatnyaterlihat sperti vampire.
Ina hanya menganggukketika berdiridihadapan Revel,
kemudian merekaberjalan bersisian lagi, mengelilingikolam renanguntuk
menuju tangga.
Dengan suarapelan Revel berkata, "Iniuntuk Gaby," sambilmenyodorkan sebuah amplop berwarnaungu dgn ukuran 11x16 cm.
Ina menghentikan langkahnyadan menatap amplop itu.
Beberapa detik kemudian ketikadia msh jugamenatap amplop itu
tanpareaksi, Revel menambahkan, "Inikartu selamat ulang tahun dr saya."
Ina msh tdk bisaberkata2, tp dia mengambil kartu itu
dr genggaman tangan Revel. "Saya nggak tahu mestingasihkado apa.Mudah2an
inicukup," lanjut Revel.
Cover kartu initerlihat simpledan hanya dihiasioleh duakata "HAPPY BIRTHDAY"
"Boleh sayabaca?" Tanya Ina.
Dengan anggukan dr Revel, perlahan2 diapun membuka
amplop itu dan mengeluarkan kartu di dalamnya.Dekorasi kartu
berwarnaputih kebiru2an itu simplesaja, hanya adakue ultah
raksasabertuliskan "Happy 18th Birthday"dan pitaberwarna-warnibertaburan mengelilingi kueitu. Diatersenyum lalu membuka kartu itu dan tulisan tangan yg cukup rapi menyambutnya.
" DearGaby,
Hope u have a great 18th birthday. Jangan salahin tante kmu karenatelat datang. Itu gara- gara saya.
RevelinoDarby"
Di atas namanya Revelmembubuhkan tandatangannya.
Inabsmembayangkan reaksi Gaby begitu dia melihat kadoini. Sebagai salah
satu fans berat Revel,Gaby slalu berkatabahwa dia berharap bsbertemu
revel suatu hari agarbsmintatandatangannya.Dan sekarang impiannya sudah
tercapai. Ina sbetulnyaberencana untuk memberitahu Gaby tentang klien
barunya ini,mungkin minggu depan stelah semua hingar bingarpestaultahnya
selesai,tp kini spertinyadiatdk lagibs menyembunyikan berita ini.
"Thank you," ucapnya sambil mengembalikan kartu itu
ke dalam amplopnya dan memasukkannya kedalam tas.Dia masih tdk percaya
bahwa Reveltlah berbuat iniuntuk Gaby.
"Saya nggak yakin samaejaan namakeponakan kmu. Ejaan sayabenar nggak?" Revel terdengarsedikit khawatir.
"Oh..... bener kok," jawab Ina.
Revel menatapnya selama beberapadetik sbelum
kemudian mengangguk. Mereka lalu berjalan menurunitangga. Ina menemukan
pak Danungdan Marko sedang menunggu mereka didekat tangga.Tanpadisangka-sangka,pak
danungdan Revelmengantarnyadan Marko sampai ke mobil.Marko sedang
memandangi Inadgn tatapan ingin tahi, tp Inatdk menghiraukannyadan
berjalan menuju sisi pengemudi.
"Well, that went well," ucap Marko ketika mereka sudah berada cukup jauh dr rumah Revel.
"Yes," balasIna. "Lo mau guedrop dimana?"
Sepertitdk mendengarnya Marko melanjutkan,"He is
sooooooooo sexy....." "Marko, he's officially our client now," ucap Ina
mencobaterdengartegastp gagal.
"So?" TantangMarko.
"So klo lo mau keep dia sebagai klien, mulai sekarang elo nggakboleh nelanjangidiapakai mata lo."
Marko kelihatan bersalah untuk beberapadetik,tp kemudian diaberkata," Jangan bilangke gue longgak suka samadia."
"Gue bukannyanggak suka, tp gue hormat samadia karena dia adalah klien kita,"tandas Ina, sengaja menyalahartikan kata2 Marko.
"Girl, I wasn't born yesterday, I knowthat you know that that's not what Imeant,"balas Marko dgn aksen koboinya.
"Gue nggak ada rasa apa2 terhadap diaslain semua yg
berhubungan dgn bisnis,titik," sangkal Ina cepat sehingga membuat
kebohongannyaterlihat sangat nyata.
Marko terdiam selamabeberapa saat sbelumberkata, " Yakin?"
"Seratuspersen,"balas Ina.
Marko kemudian berdiam dirilg selamabeberapa detik,
memuaskan dirimemandangi wajah Ina, sperti sedangmencobamembaca ekspresi
wajah itu.Di luarkontrolIna, wajahnya mulai memerah. Satu-satunyapenyelamat
baginya adalah sinarmatahari yg sudah siap terbenam, sehingga membuat
wajah merahnyakelihatan normal karenaterkena sinar matahari sore.
Marko mendengus. "Well, I thinkhe likes you,"ucapnya.
"Who?"TanyaIna sambilmencobauntuk mengingat apakah dia harusbelok kanan atau kiri.
Mendengar itu Ina langsung menoleh ke Marko."Of course helikes me. Gue ini akuntan yg kompeten."
Marko menggeram. "Maksud guediasuka samaelo sebagai seorang wanita."
"Surehedoeskarenamenurut guedia suka samaelo," potongMarko. "Dia nggak suka sama gue."
"Suka."
"Nggak."
"Dude, what arewe, fiveyears old?" DesisIna akhirnamengakhiri argumentasiitu.
"Of coursenot,"balasMarko dgn nadatersinggung.
Ina pikirMarko akan berhentidi situ saja,tp kemudian dia menambahkan, "We arefour," sbelumkemudian tertawa terbahak-bahakdgn leluconnyasendiri. Inamengeluarkan suara antarageraman kesaldan dengusan menahan tawa. Akhirnya Inabs menahan tawanyadan
menatap Markotajam.
"Girl, dia specifically minta elo. Bukan gue atau Hanafi,tp elo," ucap Marko mencobauntuk membeladiri.
"Karena rekomendasidrpak Bob yg smakin mendukung
argumentasiguebahwa dia suka gue karena gue adalah akuntan yg kompeten,"
jelas Ina mencobauntuk membuat Marko mengertiduduk situasinya. "Dan
lotahu sendiriklo pak Bob yg mintaditransferke account holder lain
karena dia nggak suka cara kerja Hanafi," lanjutnya.
"Yep. Soalnya Hanafi isacold son of abitch."
Inamencobauntuk menahan tawanya ketika mendengarMarko karena itulah
kata2 ygdiucapkan oleh pak Bob sebagaialasannyauntuk memecat Hanafi.Dan
Ina tdkbs menafikannya karena sejujurnya Hanafiadalah orang paling kaku
yg pernah Ina kenal.
"Tapi knapadianggak milih gue? Padahalpak Bob suka
sama gue. Semuaorang suka gue. I"m theGay Marko," lanjut Marko,dan
Inalangsung tertawaterbahak-bahak mendengar kata2 itu
karena sebetulnya namapanggilan itu dulu berbunyi "I'm the Great Marko"
karena Marko bsmeyakinkan siapa sajauntuk jd kliennya, tp kemudian suatu
hari salah satu kliennya, seorangaktris senioryg menghabiskanwaktunya keluar-masukklinik
kecantikan untuk membotox wajahnya, berkatapadapak Sutomo bahwa salah
satu alasan knapa dia menyukaiMarko adalahkarena Marko itu gay,
ygdlmbahasa Inggris slain brartidia homoseksual,jugaberarti ceria.Dan
semenjak itu semua orang memanggil Marko sebagai The GayMarko.
Sampaisaat ini, mereka tdk pernah tahu gay yg manakah yg dimaksud oleh
klien Markoitu.
"Yeah, lo definitely jauh lebih mendingan daripada Hanafi,"ucap Inasambil tertawa.
Mereka masih berdebat panjang lebardlmperjalananmenuju Slipidimana Ina menurunkan
Marko dirumahnya sbelum menuju ke pestaultah Gabydi Karawaci.
BAB 4
The Dirty Business
Hari senin inatdk melihat batanghidung Revel sama
sekali ketikadiadatang kembalike kantornyadgn marko untuk melakukan
observasi. Selain Marko, Ina jugamembawa dua orang
seniorassociate,Sandradan Eli,yg ditugaskan untuk membantunya. SebagaiJP
tentu saja jadwal Ina sibuk dan tdkbisa slalu stand-byuntuk
menjawab semua pertanyaan yg diajukan oleh klien. Itu sebabnya knapa
Inamembutuhkan associate yg akan menjaga hubungan baik dgn kliendan akan
melaporkan masalah2 ygmerekatdk bisa atasi, kepadanya.
Kedatangan Inadan timnya hanyadisambut oleh pak
Danungdan beberapa staf kantor Revel yg diatemuipadahari Sabtu.
Inabahkan tdk melihat pak Siahaan atau Jo dimana- mana.
PakDanungmeninggalkan Inadan timnyauntuk bekerja stelah memperkenalkan
mereka kepada Sita, akuntan yg selamainibertanggungjawab
menguruspembukuan MRAM. Merekabaru bsdikenalkan sekarang karena Sitabaru
saja kembali dr cutinya.
Selama beberapajam mereka berlimaduduk disebuah meja
besar yg sudah disiapkan di salah saturuangan di lantai dasardan
menganalisis semuainformasi keuangan Reveldan juga MRAM.
MelaluiSita, ina kinijd lebih tahu tentang MRAM.
Selain mewakili Revel,perusahaan ini juga mewakili banyak artis lainnya.
Beberapadiantaranya adalah sebuah band rock yg dulunya adalah bandnya
Jo sbelum dia kemudian direkrut untuk jd drummer-nya Revel,
sebuah band dgn aliran pop ygpersonilnya cewek semua,seorang
selebritiyg baru sajamemulai kariernya sebagai penyanyi stelah bosan dgn
dunia sinetron, beberapapenyanyi baru jebolan Indonesian Idol,dan
banyak lagi. Sepertinya masa depan MRAM kan semakin baik klo dilihat
drpemasukan yg didapatnya drpara penyanyi yg diwakilinya. Untuk
semuaartis yg mereka wakilkan, MRAM akan menarik fee sebanyak 30persen
drpendapatan kotor mereka, yg menurut Inacukup masuk akal klo dilihat
drberbagai macamtanggungjawab yg dijalankan oleh MRAM untuk
artistersebut. Inatahu bahwa kebanyakanperusahaan serupa akan menarik
fee hingga40persen untukpekerjaan yg sama. Sepertinyapara artisyg
diwakili oleh MRAM are in good hands.
Lain dgn duapartnernya,Revel cukup aktif didalam
pengurusan MRAM.Dengan bantuan pak Danungdan timnyamereka selalu
mencobauntuk mengidentifikasi bakat2 baru ygada di pasaran sbelum
kemudian memolesmerekauntuk menjadipenyanyi terkenal. Menurut Sitabisnis
inibenar2 kompetitif dan mahal karena perusahaan harusbanyak
mengeluarka uanguntuk calon artistersebut, mulaidarirekaman album,les
vokal, sampai ke salon untuk mempercantik diri mereka, tanpa ada
sebarangjaminan bahwa merekaakan bisa mengembalikan modalyg telah
dikeluarkan.Padadasarnya bisnis inidijalankan berdasarkan
rasa percayadan keyakinan yg dimiliki oleh Manajemen
kepadaartisyg mereka wakili dan komitmen serta kerja keras dr artis itu
sendiri. Klo semuanya berjalan lancar, maka artis itu akan terkenaldan
menjual CD sebanyak-banyaknya, tp klo salah perhitungan,
bsjadiartis kaburdr kontrak yg sudah mereka tandatanganiatau album yg
mereka keluarkan tdk laku. Intinya,segala sesuatunya harus
dipertimbangkan dgn sempurnaagartdkmenyebabkan kerugian padaperusahaan.
Selama melakukan observasi, entah knapa,tp
ketidakberadaan Revel membuat Ina merasakan sesuatuyg klo dia
selidikidgn lebih teliti akan terasaspertikekecewaan, maka dia
memutuskan untuktdkmenghiraukan perasaan itu.Diahanya ingin mengucapkan
terima kasih sekali lagi karena Revel telah memberikan karti itu untuk
Gaby, itu saja, ucap Inapada dirinya sendiri. Tapi diatahu bahwadia
sudah membohongidirinya sendiri, karena setiap kali mendengaradalangkah
yg mendekatiruangan tempatnyabekerjadialangsung menegakkan
tubuh,menajamkan telinga,dan melirik ke arah pintu masuk.Menunggu.....
bukan,bukan menunggu, tp mengharapkan bahwa langkah
tersebut adalah milik Revel. Tetapi stelah beberapa kesalahan,akhirnya
Inaberhentiberharap bahwadia akan bs melihat Revelhariini.
Kira2 apa jadwal Revelhari ini?pikir Ina. Ketikadia
sampaitadipagi pukulsembilan,dia menyempatkan diriuntuk melirik deretan
mobil yg adadidalam garasi dan halaman depan rumah Revel. Terima kasih
atas informasidaftarharta ygdia lihat hari Sabtu, diatahu bahwa Range
Roverpenyanyi itu tdk adapadaderetan tersebut. Jadibs disimpulkan bahwa
Revel kemungkinan sedangtdkadadirumah. Markoygmelihat kegelisahannyaberkali-kali
menanyakan apakah Inabaik2 saja karenadia merasa bahwa Ina agak kurang
fokus, dan setiap kali Inamenjawab bahwadiabaik2 saja.Setelah dua jamdan
msh juga tdk mendapatkan jawaban yg jujur atas pertanyaannya,
akhirnyaMarko membiarkan Ina sendiri dgn pikirannyadan mereka
bekerjadlmdiam.
Pukulduabelassiangketika mereka sedang makan
siangInamendengar suarabatu kerikil yg dilinsmobil. Tidak lama kemudian
terdengarsuara pintu depan dibuka. Ina mendengar suara langkah berat yg
hanya akan dimiliki oleh seoranglaki2, semakin mendekat dan di luar
kontrolnya jantungnyalangsungberdetak lebih cepat.Makanan yg ada didalam
mulutnya langsunghilang rasanya.Oh my God, he is gettingcloser! Oke
ina, santai.... jangan panik.
Tapi semua ketakutan dan antisipasimenghilangbegitu Inamendengar suara Sita,"Halo, Jo.
Tumben jam segini sudah nongol. Sudah makan?"
Seperti ada aires ygdiguyurkan diataskepalanya Ina langsungmengembuskan napaslega.
Bukan Revel, ucapnyadlm hati.
"Sudah tadidi rumah," jawab Jo lalu melambaikan tangannyapada inadan Marko. "Revel
kemana, Sit? Guelihat Range Rover-nyanggak ada," lanjutnya sambilmembukapintu lemari es dan menyisiri isinyasbelumkemudian menutupnyakembalitanpamengambilapa2.
"Katanyapak DanungdiapergingantartanteDavina kedokter."
Akhirnyaaaaa! Dapat juga inainformasi keberadaan Revel.
"Memangnya seberapa sering sih tante Davinaperlu check-up diabetesnya?" Tanya Jolagi. "Perasaan Revelbaru ngantardiake dokterduaminggu yg lalu," sambungnya.
"Ini ke dokter mata,bukan diabetes,"teriak Sitadr dapur. "Memangnya matatanteDavinakambuh?"
"Nggak, cuma pergi check-up doang." Jo menutup mulutnya sambil manggut2. "Pergi jambrapadiatadi?". Tanya Jo.
"Gue nggaktahu juga,tp tadipagipasgue datangjamdelapan,dia sudah nggak ada." "Jangan-jangan dia nggak tidur lagitadi. Soalnyakita baru kelarbangsa jam limaan."
"Bisa jadi. Lotahu sendiriklo diabiasanya blmbetul-betulbangun sampai sekitar tengah hari. Mudah2an dia cukup sadar untuk bawa mobil." Sitaterdengaragak khawatir.
Hubungan Sitadgn Jo dan Revel kelihatan cukup rapat drcara mereka berbicara dgn satu sama lain yg sudah spertiteman.
"Palingbentarlg jugasampai," jwb Sitadan menenggak habis airputihnya hinggagelas itu kosong.
"Mmmhhhh.Ya sudah, klo nantidiapulangdan nyariin
gue,gue adadiatasya,l ucap Jo,lalu dia berdiri drkursinyadan sekali
lagimelambaikan tangannya kepada Inasbelum menghilang.
Setelah makan siangInadan timnya pun
kembalitenggelam dalampekerjaannya. Inatdk melihat Jolagi atau Revel
sampaidiapamit pulang pukulempat sore. Ketika keluar rumah, Ina melihat
bahwa Range Rover Revelsudah terpakir di garasiyg menandakan bahwa dia
sudah pulang. Inaberpura-puratdk peduli bahwaRevel bahkan
tdk menyempatkan diri untuk say hello kepadanya, tp sejujurnyadiamerasa
agak sedikit kesal pada kliennya itu. Revel mengenali HondaCity warna
emasyg diparkir dihalaman rumahnyaketika diapulang dr dokter,namun
bukannya menuju ke ruangan tempat Inasedang bekerja, dialangsung menuju
studionya. Reveltdkbisa menjelaskan tingkah lakunya yg jelas2 mencoba
menghindariIna. Reveltdk pernahmenghindariperempuan manapun,women
loveshim and helovesthem, it'sthat simple. Reveltdkpernah tertarik pada
perempuan diatas umur
30tahun karena merekaterlalu bossy, suka sok
menggurui,dan buntutnyamencoba mengaturhidupnya, dan Ina jelas2 masuk ke
dalam kategoriini. Itu sebabnya Luna, pacarnya, memiliki karakteristik
ygbetul2 bertolak belakangdgn Ina,tp knapa selama dua hari ini yg adadi
kepalanya adalah Ina,bukannyaLuna? Revelmenyalahkan blushijau yg
dikenakan oleh Inatrakhir kali diamelihatnya. Pasti itu menyebabkan
keresahannya ini.
Revel dudukdi atasbangku pianodi dalam studionya dan mulai menekanbeberapatuts mencobauntuk mencarinada ygsesuain dgn mood-nya. Revel sudah menulis satu bait lagu ketika Jo menemukannya sejam kemudian.
"Jam brapa lo balik tadi?" Tanya Jo dgn suara sedikit mengantuk.
"Jam tiga,"balasRevel tanpamenatap Jo. "TanteDavina gimana kabarnya?" "Baik-baik saja."
Jo melihat bahwa Revelhari ini lebih moody daripadabiasanya.
"Tuh lagu melankolisamat Rev,buat Luna?" Ucap Jo sambil melangkah menuju set drumnya.
Revel hanyamendengus,kemudian ketika melihat bahwa
kaus ygdikenakan Jo kelihatan agak kusut sperti baru saja bangun
tidurdiaberkata, " Jangan bilang ke gue lo tidurdi tempat gue lagideh."
"Ya iyalah guetidurditempat tidurlo,"balas Jo cuek sambilmemutar-mutar stick drumnya.
"Lo knapasih seneng banget tidurdi kamarguepadahal gue sudah kasih kamar tidurtamu buat elo klo misalnya lomau istirahat."
"Kamar tidurtamu baunya kayak menyan."
Revel berhenti memainkan pianodan berkata," Itu bukan menyan,tp potpourri, yg nyokap belidiMarks & Spencer."
"Baunya sama saja.Kadang2 klotidurdisitu gue waswas
tiba2 kuntilanakmuncul." Untuk meyakinkan Revel, Jo
mengimitasikansuarakuntilanak.
Revel tertawa melihat kelakuan Jo yg pada saat itu sama sekali tdk terlihat sepertidrummer paling ganteng satu Indonesia.
"Itu bau lavender,harusnya bsmembuat elorelaks spertilagi dispa,"Revel mencoba menjelaskan.
"Bodo amatdeh,pokoknya itu kamar baunyakayak kuburan."
Revel menutup diskusi itu dgn mulai menekan tuts pianonya lagi.
"Lo tadi sempat ketemu Ina nggak?" Tanya Jo.
Revel langsung menekan tuts yg salah ketikamendengarnamInadisebut-sebut.
"Nggak," jawabnyapendek. "Memangnya knapalo tanya2 ?" Lanjutnya ketika Jo tdk mengatakan apa2 lagitentang Ina.
"Nggak kenapa-napa. Omong2 dia cutejugaya klo dilihat-lihat."
Revel langsung menatap drummer-nya,mencobamembaca
ekspresi wajahnya. Diatdktahu knapa orangtdkpernah menggosipkan Jo yg
tidak2 klo sudah menyangkut masalah perempuan. Mediaselalu menggambarkan
Joseakan-akan dia seorangmalaikat, padahal klo dihitung-hitung Jolebih banyak menghancurkan hati kaum wanitadaripada dirinya. Betul- betultdk adil.
"Jo, diaoff-limits." SuaraRevel terdengar lebih tajam daripadayg diainginkan ketika mengatakan ini.
Jo yg menyadaribahwadirinya sedang diperingati oleh Revelberhentimemutar-mutarstick drumnya. "What?" Tanyanya langsung.
"Pokoknya off-limits,"ucap Revel sekali lagi.
Jo hanya memutar bolamatanyamelihat reaksiRevel.
"Okay fine. Lo nih berkelakuan kesannya kitatinggaldihutan aja.Nggak
perlu teritorialbegitu deh."
"Gue nggakteritorial."
Of courseyou'renot,"balas Jo dgn nada sinis. "Klo lo
suka sama Ina, lotinggal bilangke gue dan guenggak akan mendekatidia.
So,lo suka sama Ina?"
"Dude, dia itu akuntan gue." "So what?"
"Dan gueudah punya pacar."
Jo mendengus. "Yeah right. Kayak elo initipe laki2 yg setia aja. Sekali lagigue tanya, apa lo
suka sama Ina?"
Revel menggigit lidahnya dan berkata, "No."
"Oke, klo begitu diafairgame sama gue."
Dan Revelharus menariknapasagartdk loncat dari kursi pianosaat itu juga untuk mencekik Jo.
Sebulan berlalu dan Inamasih tdk berkesempatan untuk
bertemu muka lagi dgn Revel karena stelah hariitu tdkadamasalah
pembukuan besar yg memerlukan kedatangannya ke kantor Revellagi.
Inamembiarkan Sandra dan Elimelakukan kunjungan mereka tanpanya,
sebagaimana bisnis ini pada umumnya
berjalan.DalamhatiInabersyukurbahwadiatdk perlu lagibertemu dgn Revel
karenaitu berartibahwa timnya telah melakukan pekerjaan mereka dgn baik.
Klo adamasalah tentunya Sita sudah mengeluh kepadanya. Mesipun begitu,
Inatdk bisamenghentikan dirinyauntuk mulai memperhatikan gerak-gerik Revel setiap kali diamunculdiTV.
Beberapahariyg lalu Revel sekali lagiterkenamasalah
dgb wartawan ygterlalu bersemangat untuk mengambilfotonya sehinggatdk
sengaja mendoronh ibu Davinayg sedangberjalan di sampingnya. Dan tanpa
mengeluarkan kata2, Revellangsung melindungi mamanyadgn tubuhnyadan dgn
tangan kanan dia mendorong wartawan tadi sehingga jatuh terduduk
diaspal.Kejadian itu terekamoleh beberapa wartawan infotaimen dgn
sempurnadan diputarberkali-kali diTV. Ketika menonton video
itu Inamelihat bahwa ujung bibirRevel jd kaku sebelum dia
mendorongwartawan itu dgn kekuatan penuh, kemudian meninggalkan tempat
kejadian tanpamenoleh lagi.
Reaksi yg sama jugaia dapati ketika Reveldiwawancara
oleh mantan pelawak yg alih profesi menjadipembawa acaramengenai
prosespenulisan musiknya. Wawancara itu berjalan cukup lancar sampai
ketika revel ditanyaapakahdia berniat untuk lebih seriusdgn Luna. Revel
menjawab pertanyaan itu secara diplomatis dgn berkata, "Untuk saat
sekarangkami masih sama2 belajartentang satu sama lain. Kitalihat
sajananti gimana."
Tentunyasangpembawa acara tdk puasdgn jawaban itu
dan mencoba mencecar Revel. Pemuda itu msh menjawab pertanyaan2 yg
diajukan padanya dgn cukup sopan,tp kelihatan sangat tdk comfrotable.Dan
kelihatannyasi pewawancara sama sekalitdk melihat efek dr
pertanyaan2nya ini kepada Revel. Untung sajapembawa acara itu kemudian
menyerah stelah selama sepuluh menit menanyakan hal ygsama tanpamendapat
jawaban. Inayakin Revel sudah siapauntukmenonjok wajah pembawa acara
itu.
BAB 5
The Scariest Mother Alive
Memasukibulan ketiga ketika Inabaru sajapulang
drManado,Helen memberitahu bahwa Sita memintanyauntukdatangpada
kunjungan selanjutnya karena ibu Davina mau bertemu dengannya.Mengingat
penampilan mama Revelyg meskipun kelihatan seumurdgn mamanya
sendiri,tetapimampu menggorengseseoranghanya dgn tatapannya, Ina tdk
bisa tidur selamaduahari sbelum kunjungan.
Setibanyadi kantorRevel hariRabu siang,Inadan timnya
langsungdisambut oleh Sitayg stelah mempersilahkan mereka duduk diruang
pertemuan,menghilang sebentaruntuk memanggil ibu Davina. Selama
menunggu, Ina mendengar ada suaraduaorang yg sedang beragumentasi dgn
suara rendah.TernayataSitatelah membiarkan pinturuangpertemuan agak
sedikit terbuka dan sepertinyaduaorang ygsedangberbicara itu
tdkmenyadaribahwa ada orang lain ygbisa mendengarpercakapan mereka.
"Memangnya knapa sihaku nggak boleh menginap disini sekali-sekali?" Ina mendengar suara seorangperempuan.
"Kamu kan tahu perasaan aku tentang perempuan menginap di rumah aku," jawab suara seorang laki2 g Inatahuadalah Revel.
"Tapi aku bukan sembarang perempuan. Aku inipacar kamu."
"Bisa nggaksih kitabicarakan masalah ininanti?Aku adameeting."
"Rev, kmu mau kemana?Aku blm selesaibicara."Itulah
suaratrakhir yg Ina dengar sbelum dia melihat tubuh
Revelterpampangdidepan pintu.Dan sperti sadarbahwa ada orang yg
sedangmemperhatikannya, dia menoleh dan langkahnya terhentitiba2.Matanya
melebar sedikit ketikamelihat Ina.
Ina tahu bahwa bkn salahnyauntuk beradadidalam
ruangpertemuan pada saat itu,tetapi dia tetap merasa sedikit bersalah
karenatelah tertangkap basah nguping pembicaraan yg jelas2 bersifat
pribadi.
"Rev, kmu knapasih sama aku?" Suararengekan perempuan itu menarik Ina kembalike realita.
Ina menarik tatapannyadr Reveldan beralih
kepada..... Luna ygberdiridisamping Revel.Ina harusmenarik napas.
Sejujurnya, Luna memangcantik stiap kalimunculdiTV,tp itu tdk
sebandingdgn aslinya.Wajahnyaputih bersih,bahkan
terlihat sperti adasinar ygterpancar darinya. Tubuhnya tinggisemampaitp
berisi,tdkterlalu kurus sebagaimana model pada umumnya.
Ketikamenyadaribahwaperhatian Revel sedang terfokus padaIna, Lunapun
mengalihkan perhatiannya padaorang yg sama. Lunamenatap In dariujung
rambut hingga ujungkaki, seluruh 150cm tingginya, sbelum.Kemudian
menatap matanya. Seakan-akan dia menilaibahwa Inabukanlah
orangpenting,perhatiannya lalu kembalipada Revel. Oke, sepertinya
kepribadian Luna yg sebenarnyatdk sebaik yg diatampilkan kepadamedia
selama ini,ucap Inadlmhati,sedikit jengkel.
Diam2 Revelmemperhatikan interaksi Inadan Luna dan
dia merasa malu atas perlakuan Lunaterhadap akuntannya ini. Reveltahu
bahwameskipun Luna slalu kelihatan baik dan bersahabat klo sedangdidepan
publik, tp sbenarnya Luna memiliki kecenderungan untuk berkelakuan
bitchy kepada kebanyakan perempuan, dan dia akan ekstra-bitchy
klo merasa tersaingioleh perempuan tersebut.Dan apayg baru dia lakukan
kepada Ina masuk ke dalam kategori kedua. Revelmenatap Ina yg hari itu
mengenakan blus warnabiru tua. Sperti trakhir kalimerekabertemu,
Inakelihatan rapidan bertingkahlaku profesional. Tidak ada sehelairambut
pun ygtdk padatempatnya. Tiba2 Revel diserang keinginan untuk
membuatnyaberantakan. Apadiamasih akan kelihatan sebeginirapi dan
profesionalnya klo misalnya aku menciumnya sampaidia kehabisan napas?
Revelmenghentikan dirinya ketika padadasarnya diasudah berpikir yg
tidak2 tentang akuntannyayg tingginya bahkan tdk mencapaibahunya, kurus,
dan berdada rata,didepan pacarnya yg seharusnya adalah
wanitapalingseksi se-Indonesia.What the helliswrong with him?
Ina yg sadarbahwa Revel sedang memperhatikannya dgn
tampang aneh langsungberkata, " Selamat siang," sambil menganggukkan
kepalanya. Melihat Reveltetap tdkbereaksi akhirnya Inabergegas
mendekatinyadan mengulurkan tangan kanannyauntuk bersalaman dengannya.
Revel meraih tangan Ina."Siang, sudah lamanggak
ketemu,"ucap Revel. Tatapannya memancarkan binar bersahabat dan dia
kemudian tersenyum. Inaberusaha membalas senyuman itu,tetapiagak sulit
dibawah pelototan Luna.
"Kmu kesinimaubertemu samaMama,kan?"Tanya Revel sambilbergegasmelangkah masuk ke ruangpertemuan.
Ina harus melangkah ke sampingdgn cepat
untukmenghidari Revel,tp agak terlambat karena lengan Revel secara tdk
sengajasudah menghantambahunyadgncukup kuat. Alhasil dia kehilangan
keseimbangan dan akan jatuh terduduk klo tdkadalengan yg melingkari
pinggangnya. Dalam usaha untuk menjaga keseimbangan dlm posisinyayg
sudah stengah telentang diatasudara kosong itu,otomatiskedua
tangannyalangsung meraih benda terdekat sebagaipegangan. Kebetulan
bendaterdekat adalah lengan Revel bagian atas yg
Ina sadaripenuh dgn otot.
Pada saat ygbersamaan Ina mendengar suara
ygberteriak panik, " Ibu Inaaaaa....," yg dia yakin datangdr Sandradan,
"Reveeelllllllll....," yg Ina yakin datangdr Luna.
"Are u okay?" Tanya Revel
Ina baru sajaakan menjawab bahwadiatdk apa2ketika
merasakan sepatu haknya g solnya terbuat drkulit mulai tergelincir di
atas marmer yg licin. Kali ini Reveltdk siap untuk menahan
tubuhnyadanselanjutnya Ina sudah melayang, dan mereka jatuh bersamaan.
"Aaaaak....!!" Teriak Inacukup keras. Tiba-tibadiasudah berbaringdi lantai.
"Oh shit,areu okay?" Tanya Reveldgn nadadiantara
khawatirdan mencoba untuk menahan tawa. Wajahnya
hanyasekitarsejengkaljauhnyadr wajah Ina.
Ina tdk pasti apakah kepalanya membentur lantai, tp
yg jelaspandagannya berkunang2 untuk beberapadetik, membuatnyaagak
mualdan tdk bisamendapatkancukup oksigen untuk paru2nya. "Saya...
nggak... bisa... napas,"ucap Inaakhirnyadgn susah payah akibat saluran
pernapasannyatersumbat. Tubuhnya tertindih oleh Revelyg bukannya
langsung bangun, malah kelihatan terhiburdgn keadaannya. Dalamhati
Inamenyumpah.
Memangnya dia pikirlucu apamelihat seorang wanitaberwajah membiru karenatdkbisa bernapas?
Otak Revel memerintahkan dirinyauntukberdiri,tp
tubuhnya menolak untuk menuruti perintah itu. Samar2 diamenciumaromayg
samadgn yg diadapatistiap kali Inadekat dengannya.
Strawberry.Wanitainiberaroma strawberry.
"REVELINO IVAN DARBYKAMU LAGINGAPAIN?!"
Ina segeramendorongtubuh Reveldan berusahauntuk berdiri,meskipun dgn sedikit sempoyongan dan matayg masih berkunang-kunang. Revel langsungmeraih pinggangnya ketika melihat diablm stabil.
"Easy," ucap revelperlahan.
Ina mengambilbeberapanapaspendek, mencobauntuk
mengusirrasamual. Setelah kunang2 mulaisedikit reda, Inamemfokuskan
perhatiannya kepadadua orang yg kiniberdiri di depan pintu,dan diamerasa
ingin mati. Seakan-akan keadaan barusanbelumcukup
parah,ibu Davinamemutuskan untuk munculpada saat itu
dan menyaksikannya. Dan lain dgn anaknya,beliau tdkkelihatan
terhibursamasekali. Ina mengambilsatu langkah untuk memberikan sedikit
jarak antaradirinyadan Revel. Karenatdk adayg memberikan penjelasan
kepadaibu Davina tentang kejadian barusan,tugas itu jatuh ke tangan Ina.
"Maaf,tadi sayaterpeleset dan Revel mencobauntuk membantu saya,tpdia malahan ikut jatuh," ucapnya stelah bisa berdiritegak.
Ibu Davinatdkberkataapa2,diahanyamemperhatikan Inadgn seksama,seakan-akan
siap untuk menyembelihnyahidup2. Sejujurnya,Ina sudah melihat wajah
wanita ini beberapa kali di TV dan dia selalu berpendapat bahwa ibu
Davina kelihatan agak menakutkan,tp Ina slalu berpikirbahwa itumungkin
cumapenampilannyadidepan publik, dan bahwa orang aslinya tdk
semenakutkan diTV.Ternyata Ina salah karenapadadasarnyamamanya Revel
kelihatan lebih menakutkan saat bertemu aslinya.
Ina melirik Reveluntukmeminta dukungan darinya, tp
kliennya itu kelihatan cuek sambil berdiri dgn memasukkan keduatangannya
ke kantongcelananya. Not good!
Untungnya ibu Davina kemudian mengalihkan
perhatiannyadr Ina kepadaanaknya yg tdk memberikan penjelasan atau
bahkan menunjukkan tampang bersalah sama sekali. Ibu
Davinahanyamengernyitkan dahi sambilmenatap anaknyadalam2, seakan-akan
ia sedang memutuskan apakah ia akan percayadgn apaygbaru dikatakan
Inaatau tidak. Beliau kemudian mengembuskan napasdan tiba2 perhatiannya
sudah jatuh padaIna. "Apa kmu nggak apa-apa?" Tanyanya dgn nada datarsehingga membuat inabertanya-tanya apakah ia tulusingin tahu keadaannya atau basa-basi.
"Saya nggak apa-apa,"ucap Inasambilmengangguk-angguk. Pada saat ituina menyadari bagian belakangkepalanya seakan ditusuk-tusuk
jarum. Otomatistangannya langsung naik untuk menyentuh belakang
kepalanya yg terasamulai agakbenjol, Ina menahan diri agar tdk meringis.
"Coba saya lihat."Tanpadisangka-sangka Revelsudah menggenggamkepalanya dan meraba occipital lobe-nya.
"Aaarrggg... hhh,"teriakIna sambilmencobauntuk menjauhkan kepalanya dr sentuhan Revel tp tdk berhasil.
"Sori. Sakit, ya?" Tanya Revel polos.
"Ya iyalah," geramInadan sekali lagimencobauntuk menarik kepalanya. Kali iniRevel membiarkan Inamelakukannya.
"Kmu mesti kedokteruntuk dicek, siapatahu kenapa-napa,"lanjut Revel tanpamghiraukan pelototan dr Lunaataupun wajah nyurengibu Davina.
"Cuma benjolsedikit,nantihabismeetinginisaya akan kedokter,"ucap Ina tegas tanpa menggeram.
"Kmu harus kedokter sekarang," Reveltetap bersikeras.
"Gimana klo sayatempelin ice pack di kepala sayadulu
untuk sementara waktu. Saya akan cek ke dokterstelah meeting ini
selesai,"balas inasambilmenatap Reveltajam, memintanya untuk tdk
membantahnya lagi.
Revel mengernyitkan kening selamabeberapadetik
ketika melihat tatapan Inayg siap membunuhnya klodiamengeluarkan satu
kata lagi yg melibatkan kata "dokter", sbelum kemudian berkata,
"Sit,bisa minta salah satu OBuntuk bawain ice pack kesini?"
Sita langsungmenghilang drperedaran. Inasedang
memikirkan cara untuk membuka pembicaraan dgn ibu Davina yg kini
sedangmemperhatikan anaknyadgntatapan penuh tanda tanya, ketika
mendengarsuaranya.
"Jadi kmu yg namanya Inara?" Tanyanyadgn nada yg tdkbisadibilang ramah.
"Selamat siang, ibu Davina. Sbelumnya saya mohon
maaf atas insiden ini.Mungkin besok2 sebaiknya sayapakai sepatu yg
solnya karet sajasupayatdkterpeleset lagi," ucapnya setenang mungkin
sambil berjalan menuju ibu davina sbelum kemudian mengulurkan
tangannyauntuk bersalaman dengannya.
Ibu Davina kelihatan agak terkejut dgn tindakan Ina.
Great! Melihat reaksinya, hanya akan ada dua kemungkinan. Yg pertama
adalah bahwaibu Davina sudah tersinggungdgn tingkah lakunya dan langsung
akan memecatnya,atau ibu Davinamenghargaikeberaniannyadan akan
membiarkannyatetap melakukan tugasnya.Kepala Inaberdenyut,tetapidiatdk
menghiraukannya.
"Saya Inara," lanjut Ina karenatdktahu apa lagiyg bisadia katakan.
Tapitiba2 suatu keajaiban terjadiketikadia melihat
ibi Davina juga mengulurkan tangan untuk menyalamidirinya. Stelah
melepaskan tangan, ibu Davinakemudian melambai,
menandakanbahwadiamempersilahkan Inaduduk, sementarabeliau menempatkan
dirinyatepat dihadapan Ina. Sitamelangkah masuk kembali ke dalamruang
pertemuan.Ina buru2 duduk dikursinyadan segera membuka agendanya. Dengan
pulpen di genggaman, dia siap mencatat apa saja yg dikatakan ibu
Davina. Revel memilih berdirisambil
menyandarkan bahunyapadadinding.
"Sita bilang klo ibu mau ketemu sama saya. Apaada hal spesifik ygbisa saya bantu?"Tanya Ina sesopan mungkin.
"Ya ya... alasan sayaminta kedatangan kmu adalah karenasaya mau mintatolong supaya keuangan pribadisaya juga dicek."
"Oh, oke," ucap Inasetenang mungkin. "Apaibu juga perlu diaudit spertiRevel?"
"Sejujurnya, saya juganggak tahu apa yg kmu kerjakan
untuk Revel.Pokoknya saya mau semuaurusan keuangansaya beres,"jawab ibu
Davina dgn tegas sambil melirik anaknya yg tatapannya sedangterpaku
padapintu masuk.
"Nggak masalah, sayaakan mengirimkan surat penawaran fee kepadaibu secepatnya," ucap Ina.
Pada saat itu seorang OByg membawanampan berisi
semangkuk es batudan sebuah handuk kecil memasuki ruangpertemuan.
Sandralangsung berdiri dr kursinya untuk membantu
Ina,tetapisbelumdiabisa melakukannya revelsudah mengambil alih tugas
itu. Ina sudah siap untukprotes,tetapi klo dilihat drcara Revel
menyipitkan matanyapadanya, menantangInauntuk menentangnya, spertinya
itu tdk adagunanya. Akhirnya Inaharus merelakan revel melakukan apa yg
dia mau.
"Oke, jgn kaget ya,iniagak dingin,"ucap Revel sbelum
kemudian menyentuh kening Inadgn tangan kirinyadan menempelkan ice pack
itu pada kepalanya.
Revel berusahamengontrol dirinyauntuktdk mengusap
keningInadgn jari2nya. Kulitnya halus sekali,sperti kulit bayai. Desisan
Ina ketika rasa dingin menyentuh kulit kepalanya menarik perhatian
Revel."Sori,"ucap revel.
Ina menjawab dgn menundukkan kepalanyasedikit.
Untungsaja rambutnya berpotongan bob pendek, jd air yg meresap
melaluihanduk dan mengenairambutnyatdk akan merusak style-nya.Dalam
situasilain Inamungkin sudah menolak perhatian Revel yg
memperlakukannya sperti seorang invalid,tetapisaat ini yg dia inginkan
adalah bisa menyandarkan kepalanya diatas bantal yg empukdan
tidursampaidenyutan kepalanya hilang.
Untung sajaice pack itusudah mulai
mengurangidenyutan di kepalanya. Ina mengangkat kepalanya menatap
ibuDavinadan berkata, "Maaf, jd ngerepotin."
Ibu Davinahanya mengangguk kaku. "Sita,bisa kmu urus ini semuadgn Inara?" Tanyanya kepada Sita yg cepat2 mengangguk.
"Sori ya, mamamemangbegitu orangnya. Jangandiambilhati,"ucap Revelyg tanpadisadari Ina masih memegangi kepalanya.
"Iya, nggak apa-apa."
Kemudian Ina menyadaribahwa Lunamasih
adabersamamerekadan kini sedang menatapnyadgn tatapan tdk suka.
"Kepalasaya sudah baikan," ucap Inadan buru2 menarik ice pack
drkepalanyaitu dr genggaman revel.
"Yakin?" Tanya Reveldgn nada curiga,tetapidiamelepaskan ice pack itudr genggamannya.
"Yep,thanks for yourhelp," balas Ina.Dan stelah memberikan senyuman singkat padanya Ina pun berpura-pura sibuk dgn Sandradan tdk menghiraukannyalagi.
Selintasadasebersit kekecewaan atasperlakuandingin
Inadi wajah revel,tetapidgn satu kedipan,ekspresiitu
menghilangdrwajahnya,bergantimenjaditatapan tdk perduli. Ina jadi
bertanya2 apakah diahanya berhalusinasibeberapa detik yg lalu.
BAB 6
The Gossip
Beberapabulan berlalu dgn cepat dan aman untuk
keadaan keuangan Revel, Ibu Davina, juga MRAM,tetapitdkuntuk kehidupan
pribadi Revel. Semuanyabermuladgn putusnya hubungan Reveldgn Luna pada
bulan Desember,duabulan stelah Inabertemu dgn ibu Davina. Padabulan
Januari, tersebargosip bahwa Lunahamil stelah media mendapat bocoran
bahwa eksnya Revel inipergi menemui dokter kandungan. Gosip ini mungkin
akan berlalu klo sajainisemuamemanghanya itu... sebuah gosip,tp
kenyataannya adalah bahwa Luna sendiri kemudian mengakuibahwadia sudah
hamil empat bulan.Dan gegerlah satu Indonesia.
Lumrah bagisemuaorang untuk
menudingRevelsebagaibapak sibayitersebut karena empat bulan yg lalu
Lunamash berstatus sebagaipacar Revel,tp sewaktu ditemuioleh wartawan
ketikadia sedang shoppingdi salah satu maldiJakarta,dgn tenang
Revelhanya berlalu tanpamenanggapi pertanyaan itu. Karena sikapnya itu
Revel yg slalu diikutioleh wartawan, kinidiburu siang malamoleh mereka
yg ingin memintakepastian. Tentunya semua kekacauan iniakan
berakhirtanpa ada "pertumpahan darah"klo saja Luna membuat pernyataan
bahwa Revelbukanlah ayah drbayi yg sedang dikandungnya.Tapi lunatdk bisa
atau tdkmau mengakuiitu karenadgn pengakuan inimaka secaratdk langsung
dia, Indonesia's sweetheart yg tdkpernah membuat satu pun kesalahan
dimata publik,akan membuka aibnyabahwadia sudah selingkuh.... tidak, klo
selingkuh mungkin masih tdk apa2, tp ini... diasudah tidurdgn laki2
lain selamadiamenjalin hubungan dgn Revel. Jelas2 image good girl-nyaakan musnah dalam sekejap mata klo publik sampaitahu kebenaran dr cerita ini.
Alhasil,tercetuslah dua kubu diIndonesiayg
dikomporioleh media. Banyak orang gtetap mendukung Revel dgn mengatakan
bahwa Reveladalah laki2 sejatidgn tdk mengiyakan atau menyangkal tuduhan
ini.Parapro-Revel menjelaskan bahwa Revelpada dasarnya
sedangmencoba melindungi martabat Luna sebagai seorang perempuan.Tapi,
mereka yg tdk memihak kepada Revel melihat skandalini sebagai kesempatan
untukbetul2 menjatuhkan Revel.
Bagi Ina, drawal semenjak berita inikeluar,diayakin bahwa Revel tdk bersalah. Diatdk tahu bagaimanadiabisamenjelaskan feeling-nya ini,tetapidiayakin seratuspersen.Meskipun begitu,diatetap khawatir akan image kliennya. Seakan-akan
berita inibelum cukup menghancurkan karier Revel, beberapahari stelah
itu Ina mendengarberita bahwa jadwal tur Revel ygakan meliputi 18kotadi
Indonesiapada bulan meiterancambatal karena kantor walikota beberapa
kotadimanaRevel akan menggelar turnyamenerimabeberapa surat ancaman
ygintinya sama, yaitu bahwa merekaakan memblokir lapangan udara dan
jalan
raya dgn aksi demonstrasi agar Reveltdkbisa masuk ke
kota mereka. Parawalikota merasa khawatir atasancaman ini dan tdk mau
mengambil resiko.Mereka meminta Revel membatalkan turnya.
Dari awalberita ini meledak, Ina
samasekalitdkberkesempatan bertatap muka atau berbicaradgn Revel,tp
begitu mendengarberitayg satu ini Ina langsungmeminta Helen untuk
menghubungkannya dgn Revel. Perlu waktu stengah jambagi Helen sebelum
memberitahunyabahwaRevel tdk mengangkat HPnya. Akhirnya Inameminta Helen
untuk menyambungkannya dgn HP pak Danung.
"Selamat siang,pak Danung. Sayabaru dengarkabartentangtur Revelg dibatalkan.Apa benar?"Tanya Inapenuh simpati.
"Nggak batalkoq,cumamungkin mestidiundur,"jelaspak
Danung dgn suara tenang. "Bagaimana Revel mengatasi semua ini?
Apadiabaik2 saja? Sayaminta maaf karena nggak menanyakan
halinisebelumnya." Ketika mengatakan ini Ina langsungmerasa bersalah.
Dia merasa lalaidalammengerjakan tugasnya.Dia seharusnyabisalebih
pekadgn keperluan klien2nya,pribadiataupun perusahaan. Lalu
diasadarbahwa memangbukan tugasnya untuk peduli dgn kehidupan pribadi
klien.
"Oh.... dia baik-baik, ibu Inaranggak
usah khawatir. Kita cumaperlu sabarmenunggu sampai semua orangbosan dgn
beritainidan semuanyaakan kembalinormal." Kata-katapak Danung menyadarkan Ina kembali.
Ina masih agak ragu dgn reaksi pak Danung
ini,tetapiakhirnyadiamemutuskan bahwa mungkin dia sudah terlalu
mengkhawatirkan sesuatu yg sebetulnyatdk perlu dikhawatirkan.
"Baguslah klo semuabaik2 saja. Bisa tolong sampaikan simpatidr kamiuntuk Revel."
"Ibu Inara knapa nggak kontak Revellangsung saja?"
"Saya sudah coba, tp HPnya nggak diangkat."
Mendengar jawaban itu pak Danunghanya terkekeh. "Dia mungkin lagidistudio."
"I see."
"Nggak apa-apa, ibu Inara, nantipesan ibu sayaakan sampaikan ke Revel." Dan dgn begitu pembicaraan merekapun berakhir
Setelah mengakhiripembicaraannya dgn
Ina,pakDanungmelangkah masuk ke studiodan menemukan Revelsedang terlibat
percakapan seru dgn Jo tentangaransemen lagu. Pak
Danungbersyukurbahwa Revel menemukan seorang sahabat
dalamdiri Jo, yg karena umurnya beberapatahun lebih muda daripada
Revel, membuat Revelharus berkelakuan lebih dewasadi sekelilingnya.
Tigatahun yglalu sewaktu Revel sedangmencari drummer pengganti
karenadrummer band-nyamemutuskan untukberhentitotaldr
belantikan musik Indonesia, adabeberapakandidat ygdipertimbangkan.
Kebanyakan darimereka mau bekerjadgn Revel, tetapisegan karena
Reveldikenal cukup "keras" padaanggotabandnya. Kemudian Jo munculdan
cara main drumnya sama gantengnya dgn orangnya dan Revel
langsungmengiyakan tanpapikir panjang lagi.
"Rev, ibu Inataditelpon menanyakan kabar kmu," ucap pak Danung.
Revel langsung menghentikan pembicaraannyadgn Jo.
"Diatanya kabar aku?" Tanya Revel dgn agak sedikit terlalu bersemangat,
yg membuat Joterkikik dan menerima tatapan sangar dr Revel.
Pak Danungberpura2 tdk melihat.Ini semuadanmelanjutkan,"Dia khawatirtentangtur delapan belas kota kamu."
Mendengar kata2 inimembuat Revel sedikit kesal.
Ketikapak Danungmengatakan bahwa Ina menanyakan kabarnya, diapikir
Inapeduli bahwa dia sedangtertimpagosip,tp ternyata wanita satu itu
cumapeduli soalturnya. Sesuatuyg berhubungan dgn pekerjaannya,
uangnya,bukan dirinya sendiri.Ugghhh, he should have known,wanitasperti
Ina akan lebih peduli apakah seoranglaki2 punya uangdan kehidupan yg
mapan daripada bahwalaki2 itu adalah laki2 baik2 yg punya hatidan
perasaan. WHAT THE HELL?! Sejak kapan dia jd sensitif spertiini?
Ini semuagara2 blus warna hijau ygdikenakannya,
aromastroberinya, tangannya yg kecil, kulitnya yg sehalus bayi,dan
ukuran tubuhnya ygkelihatan spertianak SMP tetapi terasa spertitubuh
wanita sejati ketika diamenindihnyabeberapawaktu yg lalu.Revel bersusah
payah mengontrol dirinya agartdk mengingat kejadian hariitu dan berkata,
"Bilang sama dia, nggakusah khawatirtentang tur itu,aku masih tetap
bisa bayardiameskipun tur itu batal."
Sambilberkatabegitu Revel keluardaristudio,dan klo sajapintu studio tdk ada pernya,
Revel pastisudah membantingnya.
Pak Danungberadu tatap dgn Jo."Diaknapasih?I didn't even mention Luna," ucap pak
Danungbingung.
Jo hanya nyengirdan memfokuskan perhatiannyakembalipadaselembarkertas penuh coretan yg adadihadapannya.
Stelah percakapannya dgn pakDanung,inapikir
semuanyabaik2 saja sampai suatu sore, seminggu kemudian. Diabaru saja
kembali dr bertemu dgn kliennyadi luarkantor ketika dihadangoleh Marko
dipintu masuk begitu diatiba.
"Lo harus lihat ini,"ucapnya pendek.
"Lihat apaan?" TanyaInabingungsambilstengahberlarimencoba menyamai langkah Marko yg terburu-buru.
Marko tdk menghiraukan pertanyaan Ina,diahanya
menggiringnyake ruang rekreasi kantor. Samar2 InabisamendengarsuaraTV
dgn volume yg cukup kerasdan banyak koleganya sedangberdirididepan
TVplasma,menonton suatu laporan berita. Ketika sudah cukup dekat, Ina
menyadari bahwa mereka sedang menonton suatu konfrensi pers, Ina melihat
wajah Lunayg tersembunyi dibelakang kacamatahitamberukuran besar.
Diaduduk tegak didepan mic dan mengatakan, "Saya mengharapkan agar ayah
bayi saya iniberhenti menjadipengecut dan bertanggungjawab
atasperbuatannya. Sayanggak mengharapkan apa2 daridia,saya hanyaminta
pengakuan supaya anak sayatdk lahirtanpa bapak."
Dan dgn pernyataan ini Luna langsungdihujanipertanyaan oleh parawartawan.
"Mbak Luna, siapa ayah bayinya?" "Apa Revelayah bayi ini?"
"Mbak... Mbak Luna,apambak ada affairsamaorang lain selamaberhubungan dgn Revel?"
Tapi Luanadengan lihainya langsung digiringoleh
managernyaturun daripanggung,dan meninggalkan orang lain menjawab
pertanyaan para wartawan itu dgn, "Untuk saat ini mbak Luna tdk akan
menjawab sembarangpertanyaan. Terimakasih."
Ina hanya bisamenganga ketika menyaksikan inisemua.
Inasudah dibesarkan untuktdk pernah menyumpah,tp kali inidiatdk tahan
lagi.THAT SLIMY BITCH! Umpat Inadalamhati. Apa maksud Luna menggelar
konferensi pers klohanyauntuk mengatakan itu? Inisemua akan menambah
dampak burukpadaRevel. Inayakin bahwa adabanyak pihak yg akan salah
menginterpretasikan kata2 Luna sebagai suatu konfirmasibahwa Revel-lah
ayah bayi itu dan bahwa Reveladalah seorang pengecut karenatdkmau
mengakuinya. Spertinyapak Danung sudah salah perhitungan. Berita initdk
akan reda,tp malah akan semakin parah.
Ina menatap marko yg kini sedang menatapnya balik dgn
sedikit khawatir.Kemudian Ina sadarbahwabukan Marko saja yg sedang
menatapnyadgn ekspresi itu,tetapipara koleganya yg lain juga.Mereka
spertinyamengharapkan suatu konfirmasitentang kebenaran atau
ketidakbenaran gosip itu darinya.Seakan2 adalah tugasnya sebagaiakuntan
untuk tahu apasaja ygdilakukan oleh kliennya. Ina ingin beteriak
bahwadia seorang
akuntan, bukan babysitter. Diahanya menguruskeuangan Reveldan perusahaannya,bkn kehidupan pribadinya.
Hanafi memberikan tatapan penuh superioritasnya
padaInadariujung ruangan. Ina segera bergegas meninggalkan ruangan
rekreasiitu sbelum diamenghantam Hanafi untuk menghapus senyumpenuh
keangkuhan itu dr wajahnya. Inamelewati meja Helen tanpa menghiraukan
lambaian tangannya sebagaitandabahwa ada sesuatu ygharus disampaikan
olehnyadan memasuki ruang kerjanya. Stelah menutup pintu,
Inamenghempaskan dirinya ke kursi kerjadgn penuhkekesalan dan
memutarkursi itu agarmenghadap ke jendela, membelakangipintu masuk. Ina
mencobamengaturnapasnya yg agak memburu. Terdengar suara ketukan,
tetapiInatdk menghiraukannya. Dia berharap siapa pun orang itu akan
berlalu klo tdk mendengarjawaban darinya.Tetapi ygterdengar malahan
pintu ruangan ygdibuka. Ina sudah siap memakitamutak diundang ini ketika
terdengar suara Marko.
"Hey, are u okay?" Tanyanya.
TanpamemutarkursinyaIna menjawab,"No."
"You wannatalk about it?" Langkah Marko terdengar semakin mendekat,sesaat kemudian dia sudah berdiridihadapannya.
Ina menarik napasdalamsebelumberkata,"He'sgoing down, isn't he?"
Ketika diatdk mendengar balasan apapun drmarko, Ina
mendongak. Marko tersenyum garing sbelummenjawab, "Klo Lunatdk memiliki
reputasi good girl-nyadan klien lo itu bukan RevelinoDarby,
mungkin semuanya akan blow over stelah beberapa bulan. Tapi sayangnya
klien elo it THE REVELINODARBY, artisIndonesia ygpaling dicintai
samafansnya. Dia bisa jadi kayak dia sekarang karenamerekadan gue
rasaklo dianggakburu2 mengatasi keadaan ini, ada kemungkinan besardia
akan kehilangan respect semuaorang, bahkan fansnyayg paling setia.Dan
stelah itu..." Markotdk menyelesaikan kalimatnya.
Marko tdk perlu melakukannya karena Ina sudahbisa
menebakakhir cerita tersebut. Revel akan kehilangan fansnyadan
klofansnya menghilang, makatdk ada orangyg akan membeli CD-nya,pergi
kekonsernya, perusahaan2 ygdulunya mengontraknya sebagai spokesperson
produknya karena Reveldapat menarik fansnyauntuk membeli produk
tersebut, akan menarik diri,dan kariernya dalamdunia musikyg sudah
diabangu selamabertahun2 akan musnah untuk selama-lamanya. Semuaini cumagara2 seorangperempuan bernamaLuna.
Ina menutup wajahnya dgn kedua belah tangannya dan menggeram. "OhGoddddddd,STU--
PID,"
"Hey, you're not stupid...."
"Bukan gue,tp dia," teriak Ina geram,memotongkata2 Marko.
"Maksud lo Revel?"
"Yaiyalah,siapalagi coba?" Bentak Inayg tdk
menghasilkan reaksi apa2 dr Marko. "Apa susahnya sih ngejawab TIDAK
stiap kali wartawan nanyaapabayinyaLunaitu anaknyadia?" Lanjutnya.
Kalimat keduaIna membuat Marko mundurbeberapa
langkah. "Tunggu sbentar, jd Revel memangbukan ayah bayinya Luna?"
Diatdk bisamenyembunyikan keterkejutannya.
Ina menyandarkan punggungnya smakin dalampada
sandaran kursidan mendengusdgn cukup keras. "Gue yakin klo diabukan ayah
bayinya Luna,tp gue nggak ada bukti," teriaknya sekali lagi.
"Oke. Lo harusberhentiteriak2 kayak orang gila
beginidan mulaidrawal.Apa sih masalahnya ygbikin loupset begini?" Lanjut
Marko dgn lembut stelah yakin bahwa Inatdk akan ngomel lagi.
Ina menarik napasdalam2 sbelumberkata,"gue tahu klo
kita sudah dilatih untukhanya mengurusbisnis klien tanpamemedulikan
kehidupan pribadi mereka." Marko hanya mengangguk dan menunGu.
"Selamaini gue nggak pernah ada masalah untuk berpegang teguh samaetika
kerjaitu. Sperti yglotahu,banyak klien kita yg cukup sering kenagosip."
Sekali lagi Marko mengangguk. "Guenggak peduli siapa yg gonta
gantipacar, yg cerai sama istrinya, ygrebutan anak..." Kalimat
slanjutnya sudah adadiujung lidahnya, tetapitdk tahu knapa, Inatdk
bisamengatakannya. Akhirnyadiahanyaterdiamdan menguburkan wajahnya
diantara keduatelapak tangan.
Marko menarik jari2 tangan Inadrwajahnyadan
berkatadgn lembut dan penuh pengertian tp tegas. "Ina,lotahu kan kode
etik kita sebagai akuntan? Kitadilatih untuk berpikirpakai otak, bukan
pakai hati. Revel adalah klien lodan itu adalah batasan that ucannot
cross.
Kasih dukungan kepadabisnis Revelkarenabukan tugas kitauntuk terlibat dalam kehidupan pribadinya."
Ina menganggukdan berkata, "Right,"dgn nadapasti.
Revel mematikan TV dan berusahasebisamungkin tdk
melemparremoteyg adadi tangannya ke dinding.Dia tahu bahwa Lunatdk
bermaksud menimbulkanmasalah untuknya dgn
konfrensipersnyabarusan,diamasih muda.Dan klomengambilkeputusan
terkadang
suka terbawa emosi.Ygmembuatnyakesal adalah
karenamanajer Luna memperbolehkannyamembuat pernyataan spertiitu didepan
publik. Revel berjalan ke arah tempat tidurdan meletakkan remote ke
atas night stand sbelumdia mendudukkan dirinya di tempat tidur sambil
mendesah panjang. Spertinya rumahnyaakan ditongkrongi wartawan untuk
beberapa mingguke depan, ygbrartibahwa diatdkbisa keluar rumah dgn
leluasa. Fine! Diabisahidup sperti itu, mungkin dgn begitu diabisalebih
berkonsentrasiuntuk merampungkan single-nya. Berapa lamakira2 hingga orangbosan dgn berita ini?
Diateringat akan telepon Inayg menanyakan tentang
kemungkinan pembatalan tur 18kotanya.Turberskalabesar ini adalah usul
omDanungbeberapawaktu yg lalu untuk memenuhipermintaan fans yg sudah
cukup lamatdk melihat Revelmanggung. Dia memang sudah menarik
diridrpublik selamaduatahun belakangan ini, mencobamendirikan
perusahaannya sendirisambil menulis album ketiganya pada waktu luang.
Sebagai businessman ygpenuh perhitungan,dia memutuskan
bahwaturinibisadigunakan untuk memuaskan hatifansnya, jugauntuk
memberikan lebih banyak exposurekepadaband terbaru ygbaru sajamasuk
dibawah naungan MRAM. Mudah2an bulan depan semuanya akan reda, jd
jadwalturmasih tetap bisadijalankan. Hatinyaterasaberat.Bukan karena
uang ygbisahilangkarena diatdk jadimengadakan tur,tp karenarasatanggung
jawab untuk menghibur semuafans yg sudah setia smenjak dia memulaikarier
musiknya dan juga exposurekepada artisbaru MRAM yg
sepatutnyamenjadiband pembukakonsernya.
Diatdk peduli klo orangberbicarajelektentangnya atau memaki-maki
kelakuannya, selama mereka tdk membawa nama2 artis ygdiwakilinya. Satu
halyg diaketahuitentang semua artisnya adalah bahwa mereka orang baik yg
penuh bakat, ygterjun kedunia musik karena rasa cintaterhadap dunia
ini,bukan karenaagenda lain. Dan mereka sudah memercayakan kesuksesan
karier mereka kepadaMRAM, atau lebih tepatnya kepada RevelinoDarby,
sebagaiujung tombakMRAM. Makadiatdk boleh terkenamasalah yg akan
menghancurkan kepercayaan itu. Kinidiatahu bahwa namanya,nama MRAM, dan
semuaartisdibawah benderaMRAM tdk bisadipisahkan. Apayg dialakukan mau
tdkmau dihubungkan dgn MRAM dan artis2nya,oleh karena itu diaharus lebih
bisamenjagaimage-nya.
BAB 7
The Evil Plan
Ketibabulan Februaritiba, Ina memutuskan untuk
melakukan kunjungan ke kantorRevel untuk melakukan audit sbelumlaporan
pajakdilakukan, bersama Sandradan Eli. Untung saja musimpajak sudah
tiba, sehingga Inatdk memiliki banyak waktu untuk memikirkan
tentangRevel dan gosipnya. Darikejauhan Inabisa melihat bahwa ada
sedikit keramaian di depan gerbangrumah Revel.
"Memangnya pak Revelada acaraapahariinikok banyak benarorangdidepan rumahnya?" Tanya Inakepada Sandra.
"Oh, mereka wartawan,Bu," jelas Sandra
"Tapihari ini kayaknya ekstrabanyak dr biasanya," lanjut Eli yg duduk dibangku belakang.
"Apa nggakbisadapat berita lain apa? Beritatentang Reveldan Lunakan sudah sebulan yg lalu," omel Ina.
"Lho.... Ibu nggak lihat beritatentang pak Revel di infotaiment kemarin?"MataSandra terbelalak.
"Hah?! Beritaapalagi?"
"Singlebarunya pak Revel yg harusnya launchingbulan depan diundurlaunch-nya,"jelasEli.
"WHATTTT?! Kalian koq nggak bilangsama saya?"
"Kami pikir Ibu pastisudah tahu lebih dulu dari
kami," jelas Sandra sambilmelirik Eliyg kini mengenakan wajah takut
kenaomellagi.
Ina tdk bisamemberikan balasan
karenasedangberusahamenavigasi mobilnya sebaik mungkin agartidak
menabrak pasukan wartawan saat memasukipekarangan ruah Revel. Ina
menurunkan jendelauntuk mengidentifikasikan dirinya kepadasatpam, yg
langsung membuka gerbang. Inaburu2 menutup jendelaitu lagi.
Selamabeberapadetik menunggu sampai gerbangitu terbuka secara
otomatisInabisa merasakan betapaterganggu dirinya dgn segala perhatian
ygdilimpahkan padanya dari parawartawan. Ina kini sedikit mengerti
bagaimanaRevelbisanaik darah akibat kelakuanmereka.
Akhirnya pintu gerbang terbuka cukup lebaruntuk
mobilnyamenerobosmasuk dan Ina langsungtancap gas. Kedatangan Inadan
timdisambut oleh Sita yg kelihatan sudah siap menangis. Sita ygbiasanya
cukup chattykali initdk mengeluarkan sepatah katapun ketika
mempersilahkan merekamasuk. Meskipun Ina khawatir
dgn kelakuan Sita,tetapidiatdk mengatakan apa2. SitamenggiringInadan
timke ruangpertemuan dan samar2 Ina mendengarsuaradua orang yg
sedangberargumentasihebat.
"Kmu seharusnya mau dengar saran omDanungbulan lalu
untuk menggelar konferensipers dan menyangkaltuduhan Luna ini ,Rev.
Sekarang semuanya sudah spertiinidan kmu masih nggak mau dengar saran om
Danung juga. Kmu tahu kan klo gosip ini bisamenghancurkan karier kmu?"
Ina langsung mengenali suara itu sebagai suara Ibu Davina.
"Mamanggak usah dramatis kayak gitu deh. Karierku nggak akan hancur cuma gara2 ini, percaya samaaku. Single-ku masih tetap bisalaunch, cumaperlu tunggu sampai ingar bingarinireda."Dan itu adalah suaraRevel ygterdengartenang.
"Dan kira2 kapan itu bisaterjadi,hah? Setiap harikmu
adadiberitadihampir semua channelTV dan semakin hari image kmu semakin
buruk. Kmu lihat sendiri,pengunjung website kmu semakin hari semakin
berkurang."
"Wartawan kan jugaperlu makan,Mam,biarin ajalah
mereka mau ngomong apajuga tentangaku. Yg jelas aku tahu kloaku
nggakbikin Lunahamil. Aku bahkannggak pernah nyentuh dia,dan fans2
setiaku tahu itu. Klo soalwebsite bukan indikasi apakah seorangartis
akan sukses atau nggak," lanjut Revel.
Ina, Sandra,Eli,dan Sitasudah semakin mendekati
pintu ruangpertemuan yg terbuka. Ina pun
berhentimelangkah,tdkpastiapakah diapunya hak untuk mendengarpembicaraan
diantara Reveldan ibu Davina. Menyadaribahwalangkah Inasudah berhenti,
Sitamenoleh.
"Apa nggak lebih baik meeting-nyaditunda sajasampaibesok?" Bisik Ina,tp sebelum Sita menjawab,merejasudah mendengar suara ibu Davina lagi.
"Mamanggak ngerti sama kmu. Mama sudah bilang dari
awal klo mamanggak suka sama Luna.Diaterlalu mudauntukkmu dan
emosinyamasih nggak stabil,tp kmu nggak mau dengar."
"Ini bukan spenuhnyasalah Luna,Mam,tp salah aku
juga. Klosaja aku lebih kasih perhatian ke Luna,lebih sensitif dgn
segalakebutuhannya,dia nggak akan balik larike Dhani."
Wait aminute.Dhani? As in Dhani vokalisband The
Rocket,mantan pacarLunasbelumdia pacaran dgn Revel? Nowayyyy... Ina
menatap Sita yg sekarangkelihatansangat stres. Sandradan
Elisedangbersusah payah mengontrol raut wajah mereka agartdkterlihat
melongo.
"Aggghhh,kmu ini, sudah begini keadaannya masih jugamau belain mereka berdua," omel ibu Davina.
"Mam, what do you want meto do? Bilang ke semua
orang kloanak itu anaknya Dhani, bukan anakknu?Dhani itu teman aku,Mam!
Aku nggak bisangelakuin inike diadan ngancurin karierdia."
"Ka.... kariernya dia?" Ibu Davinaterbata-bata. "Gimanadgn karier kmu?" Teriaknya.
"Mam,pleaseunderstand, it'snot my storytotell, okay." "Klo sajapapakmu masih hidup,diapasti..."
"Papapastiakan mendukung keputusan aku,"potongRevel.
Ina tersentak kaget ketika mendengar ini. Rupanya papa Revel sudah nggak ada.
"Aggghhhh.... Kmu ini memang keraskepala." Kemudian terdengarlangkah kaki yg terburu- buru.
"Mam," Revelmencobamembujuk mamanya.
Sebelum Inamengertiapa yg sedang terjadi, wajah ibu
Davinasudah muncul didepan pintu. Beliau kelihatan terkejutmelihatnyadan
untuk seperempat detik terbesit rasa malu karena telah tertangkap basah
bertengkar dgn anaknya di depan oranglain,tp kemudian raut wajahitu
berubah.
"Kmu sudah berapalamaberdiridisini?" Tanyanya menuduh.
Sebelum Inadapat berkata-kata,Revel
sudah berdiridi samping mamanya. Diapun kelihatan terkejut ketikamelihat
Inadan lebih terkejut lagiketika menyadari bahwa adadua orang lain yg
sedangberdiridi belakang Ina.
"Ibu Inara dan timnya kesini untuk melakukan audit," jelas Sita menyelamatkan Ina.
"Selamat siang, ibu Davina... Revel," ucap Ina
sesopan mungkin sambil mengangguk kepada keduanya. Revelmenyipitkan
matanya. Hariinidia tdk mengenakan kacamata sehingga gerakan
matanyaterlihat dgn jelas oleh Ina.
Revel agak terkejut ketika melihat Ina. Pertama-tama
karenadiatdk tahu bahwa Inaakan datang hari ini, kedua karenapenampilan
Ina ygmeskipun masih rapidan profesional sperti biasa,tp wajahnya
kelihatan lelah dgn bayang2 hitamdibawah matanya. Kulitnya juga
kelihatan lebih pucat daripadatrakhirdiamelihatnya. Tiba2
Revelmerasaingin menelepon
bos Inasaat itu juga, memintanya agarmemberikan
Inacutiagardiabisa istirahat. Revel tahu bagaimanawajah seseorangklo
sudah tdk tidur selamaberhari2,they will look like shit,dan wajah Ina
looks like SHIT.
"Siang." Suaramamanyamenarik perhatian Reveldari wajah Ina.
"Sita,tolong kmu urussemua ini, saya adadi... di..."
Ibu Davinaterbata2 mencobamencari kata2 yg tepat. Reveltahu bahwa
mamanya sedang kesal dan agak sedikit malu karena itu beliau tdk
bisaberbicaradgn betul.
"Yah,pokoknya saa adadiataslah klo kmu perlu apa2," akhirnyaucap ibuDavina.
Dan spertitrakhir kali Inabertemu dengannya,beliau sudah berlalu sbelumdiabisaberkata apa2.
"Silakan, ibiInara." SuaraSita ygmempersilakan Ina masuk keruangpertemuan menyadarkannya.
Ina masuk ke dalamruang pertemuan,melewatiRevel dgn satu anggukan. "Apa sayaperlu ada disini selamaprosesaudit?" TanyaRevel.
Ina menghentikan langkahnyadan menoleh. "Oh,nggak,
nggak harus," jawab Inapendek. "Oh, oke klo gitu. Sita, gue adadiatas ya
klo loperlu apa2." Revelpun menghilangdari peredaran meninggalkan Ina
menatap punggungnya yg dilapisikemejaputih dgn garis2 hitamtipis.
***
Revel melangkahkan kakinya secepat mungkin menuju
lantaiatastanpaberlari. Diaharus mintamaaf kepada mama karena sudah
membuatnya malu didepan orang lain, sesuatu yg menurut beliau
bisadikategorikan sebagai7dosabesar. Revelbukanlah tipe laki2 anak mama
yg takut dgn ibunya, tetapidia sudah dibesarkan untukmenghormati
orangtua.Dan kecuali diaminta maaf,di matamamadiatdk akan berbedadgn si
Malin Kundang.
Dia menemukan mama sedangberjalan mengelilingi kolam renang. Sesuatu yg slalu beliau lakukan klo sedangberpikir.
"Mam," panggil Revel.
Ibu Davinamenoleh mendengarsuaraanaknya,tetapibeliau
tdkberanjakdan mendekat, lebih memilih menunggu hinggaRevelberjalan
kearahnya.
"Aku mau minta maaf karena sudah berdebat dan mamadibawah tadi,"Revel memulai.
Ibu Davinamengangkat tangannyadan menepuk2 pipi anaknya. "Bukan salah kamu."
Kerutan di kening mamamembuat revel khawatir. " Guladarah mamanggak lagi turun, kan?"
Ibu Davinatersenyumdan menggeleng."Mamalagi mikirin
solusi masalah kmu dgn Luna." "Mam, you know I love you,tp aku nggak
akan menggelar konferensipers. Titik." Revel melepaskan diridaribelaian
mamanya.
"Oke, mama hormatipendirian kmu,maka dari itu mamacobapikirkan jalan keluarlain."
"Jalan keluar spertiapa?" Tanya revel curiga. "Kmu mestinikah, secepatnya."
Revel mengedipkan matanya beberapa kali ketika mendengar kata2 itu sbelumkemudian mulaitertawaterbahak2.
"Knapa kmu ketawa? Mama serius." Ibu Davinaterdengarjengkel.
Revel mrncoba mengontrol tawanyadan menatap wajah seriusmamadan meledak tertawa lagi.
"Mama sadar kan aku sekarang lg nggakpunya pacar?"
"Kmu nggaperlu punyapacar untukcari istri. Banyak orang ygnikah tanpa pernah ketemu dgn calon istrinyaterlebih dahulu."
"Ya klo zaman SitiNurbaya mungkin,"bantah Revel. "Ini abad ke-21,Mam."
"Sama saja."
Hanya untuk menghiburmamanya, Revelmencoba mendengar
sarannya. "Okay, fine. Klo memang mama mau aku nikah scepatnya, itu
brarti aku harus cariperempuan ygmau nikah sama aku, secepatnya. Dimana
kira2 mamapikiraku bisa cariperempuanini?"
"Ada satu perempuan dibawah yg seumuran sama kmu dan mama rasacocok untuk kmu," balasibu Davinaserius.
Revel mengerutkan dahinya dan berkata,"Just incase mama lpa, Sita sudah menikah dan udah punya2anak."
"Mamabukan ngomongin Sita, mamangomongin Inara." "HAH?!" Teriak Revel.
"Dia msih single,pintar,mandiri,dan bisadipercaya." "Mam,dia akuntan aku."
"Even better. Orang nggak akan adayg curiga klokmu tiba2 nikah samadia karena kalian memang sudah kenalsatu sama lain."
Melihat keraguan padamata anaknya, ibu Davina
menambahkan, "Kalo kmu masih mau tur 18kota kmu dan launching single kmu
bisadilakukan tahun ini,mamarasa inilah satu2nya solusi supaya kmu
nggakkehilangan fans kmu."
"Apa mamasudah pertimbangkan bahwa aku akan sama2
kehilangan fans baik klo aku tetap diam mengenai kehamilan Luna maupun
klo aku menikah?"
"Percaya sama mama, kmu akan lebih bisa mempertahankan fans kmu klo kmu menikah."
"Ina nggak akan mau menikahi aku,"ucap Reveltegas.
"Rev, mama nggakbuta.Mamatahu reputasi kmu dgn para
wanita. Klokmu menggunakan 'keahlian' kmu ini,mamayakin Inanggak akan
bisa menolak."
Meskipun itu adalah fakta, tp asumsimamanya ini membuatnya sedikit tersinggung.
"Om Danungnggak akan pernah setuju dgn rencana ini."Revel mencobamenggantitaktik.
"Coba kmu panggilomDanungkesini supayakitabisa bicarakan hal inisama-sama. Stelah dia dengarpenjelasannya, mama yakin diaakan setuju seratuspersen."
Revel terdiam sejenak,rupanyamamabenar2 serius.
Diatahu bahwa mama adalah seorang business woman yg cermat,yg
bisamelihat prodan kontradari satu penyelesaian dgn seobjektif mungkin.
Semua itu bisadibuktikan dari betapasuksesnyaperusahaan ygmereka miliki
bersama.Tetapimenikah? Dengan Ina? Itu idepalingedan ygpernah diutarakan
oleh mama. Or is it? Meskipun beberapamenit yg lalu dia mencoba
meyakinkan mamabahwa kariernya akan baik2 sajadgn gosip mengenaiLuna, tp
jauh didalamlubuk hatinya,diatahu bahwa itu tdkbenar. Mungkin inilah
solusi ygpaling baikuntukdirinya.
"Aku akan cariomDanung," ucap Revel.
***
Proses audit berjalan dgn cukup lancar.Sandradan
Elisudah melakukan tugas merekadgn baik sehingga tdk adasatu pun masalah
yg ditemukan Ina. Sita mampu menjawab semua pertanyaan yg diajukannya
dan menunjukkan dokumen yg iaperlukan sehingga mereka tdk perlu
memanggil Revelataupun ibu Davina.Meskipun begitu,ada banyakdokumen yg
harus dilihat, account yg harusdi double check, sehingga tanpadisadari
Ina, sinar matahari yg masuk melalui jendela sudah bergantiwarnadariputih-kuningmenjadijingga,
yg brartihari sudah lebihsoredaripada yg diaperkirakan.Matanya terasa
agak sedikit pedas,dan Ina permisi ke kamarkeciluntuk membasuhnyadgn air
dingin.
Untuk mencapaikamar kecil Inaharusmelewatiruangtengah
dimanapara pegawaiMRAM bekerja. Jamkalungyg melingkari lehernya
menunjukkan pukul17.30.Dalam perjalanan kembali ke ruangpertemuan
Inaberpapasan dgn pak Danungyg tersenyum ketika melihatnya.
"Ibu Inamasih disini? Tanyanya, yg meskipun terdengarlelah tetapitetap ramah.
"Iya nih pak Danung. Tpsbentar lagikami selesaikok," jawab Ina.
"Tadi waktu sampaidi-harass sama wartawan diluarnggak?"
"Ohh... Nggak juga."
Dengan senyuman penuh pengertian,pakDanung berkata,"jangan kapok kesini ya,bu Ina."
"Sampai sekarang belumkapok. Mungkin nanti,"canda Ina. PakDanungtertawa terkekeh2.
"Saya sudah dengartentang launching singlrRevel yg ditunda. Apa semuanya baik2 saja?" Lanjut Ina.
"Nggak sebaik g sayamau," balas pakDanung. "Ada yg bisa sayabantu?"
Pak Danungterkekeh lagi mendengar pertanyaanini
sbelumtanpamenjawab pertanyaan itu. Ina mengerutkan keningnya. Apa ada
yg lucu dgn pertanyaannya?
***
"Ibu Inara mau makan malam apa?"Tanya Sita ketika Ina kembali keruang pertemuan.
"Oh, nggak usah repot2Sit, kami sudah hampirselesai
kok," balasInadan kembali mengambilposisinyadibelakang meja. Sita
kelihatan ragu sesaat,tp kemudian dia mengangguk dan menghilang dari
ruangan itu. Ina pun sibuk kembali pekerjaannya.
"Saya mau pesan PizzaHut, kmu lebih suka
SuperSupreme,Meat Lovers, atau Hawaiian Chicken?" Suara itu mengajutkan
Ina stengah mati. Dialangsungberdiridari kursinya ketika melihat
sumbersuaraitu.
Revel sudah menukarkemeja putih dan jinsnya dgn
kausdan celanakargoselutut warna abu2.Melihat penampilannya
ygfreshmembuat Ina sadar akan penampilan dirinya yg ketika di
cekpadacermin dikamar mandibeberapa menit yg lalu kelihatan
lelah,pucat,dan kusut. Blus lengan panjangnya sudah dilipat hingga ke
siku, dia sudah melepaskan sepatu hak yg dikenakannya agar bisabergerak
lebih leluasa. Sementaraitu parfum yg dia semprotkan padablusnya tadi
pagi sudah hilangwanginya. Entah apayg terpikir oleh revel ketika
melihatnyaspertiini.
"Kmu lebih suka pizza ygmana?" Tanya Revel lagikarena blm menerimajawaban darinya.
Spertisbelumnyadgn Sita, Inapun menolakpenawaran
Revel. Tapipria itu bersikeras. "Toh klo kmu pulangnantimesti makan
malam juga kan? Knapanggak makan malam disini saja sekalian?"
Ina sbetulnya masih ingin menolak,tp kemudian dia
melihat bahwa Sandra dan Eli menampangkan wajah penuh
harap,akhirnyaInamengembuskan napaspenuh kekalahan dan berkata, "Meat
Lovers aja," ygdisambut olehanggukan terlalu bersemangat dariElidan
Sandra.
Revel mengangguk dan meminta Sita memesanmakanan
tersebut sbelum kemudian melangkah masuk ke ruang pertemuan dgn
keduatangan dimasukkan kekantong celananya.
"Sita nggak manggil sayaseharian,so Iguesseverythingis fine?" Tanyanya.
"Yep,everything isfine,"balas Ina.
Revel hanyamanggut2menanggapibalasan itu.Ina
menunggu hingga Revel bicara lagi, tetapi kesunyian menyambutnya.
Inaberpikir Revel kemudian akan meninggalkan ruangan, ketika dia
mendengarcowok itu berkata,"Boleh saya bicaradgn kmu sendiri?"
"Sure,"ucap Ina agak ragu.
Melihat anggukan darinya, Elidan Sandrapun
keluardari ruangan. Inajadiagak waswas waktu Revel menutup pintu
ruangan.Ketikamenatap Ina kembali, wajahRevel kelihatan spertidiasudah
menelan seekorkodok. Inahanya menatapnyadgn kebingungan yg tdk bisa
disembunyikan. Selamabeberapamenit merekahanya menatap satu sama lain
tanpa mengatakan apa2. Sejujurnya Revel kelihatan agak nerveous, yg
membuat Ina curiga akan apa yg ingin dia katakan padanya.
"Kepala kmu sudah dicekke dokter?" TanyaRevel.
Ina terdiamsesaat ketikamendengar pertanyaan ini, dia tdk tahu apayg dia harapkan keluar dari mulut Revel,tp yg jelasbukan ini.
"Sudah,"ucap inaberbohong. Sejujunyadiahanya
minumpanadol ketikasampaidi rumah hari itu dan pergitidur.Dan karenatdk
mengalami sakit kepalalagi stelah itu,diabahkan sudah lupadgn insiden
itu.
Revel menganggukkan kepalanyaberkali2 spertiboneka yglehernyaterbuat dariper.
Kemudian, "Ireally don'tknow how to saythis, so I'm just gonna say it,"ucapnya.
Ina hanya mengangguk,menunggu dgn kecurigaan yg semakin menjadi.
"Saya mau kmu menikahi saya," ucap Reveldgn cepat sehingga kata2nya sulit ditangkap.
Perlu beberapadetikbagi Inauntuk memahamipertanyaan
itu,dan ketikasadarakan apa g baru sajadikatakan revelpadanya,
mulutnyaperlahan2 mulai melongo sbelumdia berteriak, "WHAAATTTTT?"
BAB 8
The Not At All Romantic Proposal
Revel tahu bahwa Inatdk akan setuju begitu
sajapadalamarannya ini, oleh karenaitu dia sudah mempersiapkan berbagai
macam senjata untuk menyakinkannya.
"Saya tahu klo ini kedengaran agak gila,tp coba kmu
dengarsaya dulu." Revel melangkah mendekati Inayg mencoba mundurdan
lututnyamenabrak kursi yg adadibelakang, membuatnyajatuh terduduk.
Melihat reaksi Ina, Revelmenghentikan langkahnya.
Diatahu bahwa Ina tdk akan langsung mengatakan "Iya"
ataslamarannya,tetapidiatdkmenyangkabahwa Inaakan kelihatan takut akan
lamarannya.Entah kenapa,tetapihalini agak2 menyakitiegonya. Selama
beberapadetik diamencoba menenangkan diridan stelah yakin bahwa dia bisa
mengontrol rasa jengkelyg mulaiterasa pada hatinya, Revel kemudian
menatap Ina.
"Kmu nggakharusnikahsama saya betulan,ini cuma pura2 saja," ucapnyamencoba terdengarmeyakinkan.
Ina menatap wajah Revelygsedang mencobameyakinkannya.
"Hah?" Adalah satu2nya kata yg keluar dari mulutnya.Otaknya betul2 tdk
bisamemprosesinisemua.Semakin Revel mencobamenjelaskan, semakin bingung
dia dibuatnya.
"Cuma untuk meredakan gosip sayadgn Luna. Paling
lamasetahun, sampai single saya launch dan tur18kota saya selesai,"
lanjut Revel.
Ina hanya bisamenatapnya dgn mataterbelalak. Ini
bukansaja kedengaran agak gila, sperti yg Revel katakan,tetapiini memang
ide gila.
"I know that thisis a lotask, but I'm
desperate.You'reny last resort." Spertinya Reveltdk lagi memedulikan
reaksiIna sbelumnyakarenakini diasedang melangkah mendekatinya.
Ina masih terdiamseribu bahasa.Ini adalah lamaran
paling aneh ygpernah diadengar. Dia bukanlah orang yg romantis,diatdk
mengharapkan laki2 ygmelamarnyamenerbangkannya ke Parisdgn jet
pribadipada HariValentine, kemudian dibawah Menara Eiffeldan taburan
bintangberlutut dihadapannyasambilmempersembahkan sebuah cincin berlian
empat karat. Tidak, Inabukanlah tipe wanitasperti itu,tetapidiatetap
seorangwanita, yg mengharapkan setidak2nya laki2 yg melamarnyaakan
mengatakan bahwa dia mencintainya. Itu sebabnya diaingin menikah
dengannya,bukan karena dia terdesak dan tdk ada pilihan lain.
Ina menelan ludah sbelum bertanya,"knapa saya?"
"Karena kmu aman buat saa, jawab Revelyg kini sedangmenarik sebuah kursi dan mendudukkan dirinya dihadapan Ina.
"Aman?" TanyaInabingung.
"Kmu bukan seorangselebriti,kmu
pintar,punyapekerjaan ygbagus,dan bukan dari dunia entertainment, jadi
wartawan nggak akan bisa mencecar kmu. Kmu juga kelihatannya perempuan
baik2. Ygnggak suka buat onar. Kmu masih single dan nggak punyapacar,
jadi nggak adaorangyg akan keberatan dgn usulsaya. Kmu plain meskipun
klodikasih make-up mungkin wajah kmu bisakelihatan lebih
menarik. Dan thanksfortoday, wartawan sudah lihat kmu masuk ke rumah
saya, jadi mereka nggak akan curigadgn beritapernikahan kita. Mama saya
jugapikir klo kmu adalah kandidat ygtepat untuk mempertahankan imagesaya
sebagai orang ygbisadipercaya masyarakat."
Hah?! Ternyataibu Davina samagilanyadgn anaknya, atau bahkan lebih gila lagi.
"Yang jelas kmu bukan tipe saya, jadinggak akan ada
kemungkinan saya jatuh cinta beneran sama kmu. Itu sebabnyakmu aman buat
saya," Revel mengakhiri argumentasinya.
Revel merasa sperti laki2 palingtdk punyaperasaan
stelah mengatakan hal ini. Perempuan mana yg mau menikahiseoranglaki2 yg
sudah menghinanyablak2an sperti ini?Belum lagi karena itu tdk spenuhnya
benar. Inamemangplain, tetapi Revelsudah tdk bisa menafikan lagi bahwa
diatertarikdgn Ina. Ada sesuatu daridiri wanita ini yg
membuatnyapensaran. Jarang sekaliada wanitayg bisa membuatnyabertanya2
tentang apa yg akan dilakukannya slanjutnya. Kebanyakanwanita
menyangkabahwa mereka misterius, tp Revel bisamelihat diri mereka
sbenarnya hanya dalam hitungan detik, tp Ina.... dia membuat Revel ingin
mengenalnya lebih jauh.Intinya,diamengatakn apa yg baru diakatakan
karenamelihat bahwa Inakelihatan semakin takut akan lamrannya dan
diasudah kehabisan carauntuk meyakinkannya.
Ina tdk tahu apakah diaharus lebih tersinggung
karena Revelberasumsibahwa diatdk punyapacaratau bahwadia plain dan
bukan tipenya? Akhirnya Ina memutuskan untuk berlaku dewasa dan
menyatakan fakta yg lebih pentingdaripada apa yg sudah dikatakan Revel.
"Kmu sadar kan klo sayaini akuntan kmu dan saya bisa kehilangan pekerjaan saya klo saya menerimalamaran kmu?"
"Yep, sayasudah mempertimbangkan itu semua," jawab
Revel.DalamhatiRevel tertawa ketika mendengarbalasan dari Ina.Perempuan
satu ini memangtdk bisaditebak.
"Jadi kmu nggak peduli saya jadi joblessklo sayaterima lamaran kamu?"
Memangdalam duniakonsultasitdk adaperaturan tertulis
yg menyatakan bahwa seorang konsultan tdk bisamenikahi
kliennya,tetapihampir semua konsultan di seluruh dunia memegang kode
etik ini,termasuk Ina. Lumrahnya, seorang auditortdk seharusnyabekerja
di firm yg mewakilkan suami/istrinya, supaya objektivitas dalam
menjalankan tugas sebagai konsultan tetap terjaga.
"I hateto loseyou as a consultant, karena kmu kerjanya memangbagus,tp sayalebih terdesak untuk cariistri."
Ina terdiam,mencobamencernakata2 Revel. Diamnya Inadisalahartikansebagai persetujuan oleh Revel.
"Jadi kmu setuju dgn lamaran saya, kan?"
"Saya tdk menyetujuiapa pun juga sbelumkmu menjawab
pertanyaan saya. "Ina menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi,
menyilang kakinya, dan melipat kedua tangannyadidepan dada. Kini Ina
sudah tdk bingung lagi,diasadarbetulakan apayg diminta Reveldarinya dan
diasama sekali tdk terhibur dgn lelucon ini.
Revel mengernyitkan dahinya. "Look, sayamengerti klokmu upset dgn proposal sayaini..."
"Upset? Sayanggak upset," potong Inadgn
nadatersinggung. MemangnyaRevel pikirdia siapa? Apadiapikir karena dia
adalah laki2 palingseksi se-Indonesia makadia berhak mengatakan semuahal yg diabaru katakan padanya tanpa membuatnya tersinggung?Tentu saja Inatersinggung.
Revel sedang berusahamenahan senyummelihat reaksi
Ina. Untuk pertama kalinya dia bisa melihat Inakehilangan sopan
santunnya. Wajah dan lehernya memerah karenamarah dan Revel tahu
bahwapastiada yg salah dgn dirinyakarena ygdiaingin lakukan pada saat
itu adalah mencium gadis itu, semuabagian tubuhnya yg kini berwarna
merah.
Ina melihat wajah Revelyg spertinya sedangmenertawakannya,dan diamenahan diri agar tdk menggerutu.
"Saya bisa mencari kantor konsultan lain klo kmu
memangbersikerastetap bekerja stelah menikah dgn saya, meskipun saya
nggak lihat alasan yg tepat knapa kmumau melakukan ini. Saya sudah
rencanamembayar kmu stiap bulanselama kmu menikah dgn saya. Selain itu,
saya akan memberikamu apasaja yg kmu minta," jelas Revel.
"Okay, let me get thisstraight. Kmu akan membayar saya karenamenikah dgn kmu?" Ucap Ina perlahan-lahan.
"Plus apa sajayg kmu mau. You just name it and it's your,"jelas Revel.
"Well, that soundslike prostitutingto me," balasIna.
"No,no,no.. Inisama sekali bukanpelacuran. Kmu
nggakperlu have sexdgn saya sama sekali untuk semua keuntungan yg kmu
akan dapat darihubungan kmu dgn saya."
"Apa kitaakan tidur satu kamar?" Tanya Ina. "Nggak satu kamar, tp kita harustinggalsatu atap." "Yangbrartidirumah kmu ini?"
"Iya, itu akan lebih gampang buat saya."
"Waktu kmu merencanakan ini semua,apakmu bahkan pertimbangkan bahwa saya suka dgn pekerjaan saya yg sekarang?"
"Oh, comeon, gimanabisa kmu menyukai pekerjaan yg
maksa kmu kerjapadaakhir minggu, yg membuatkmu terlambat keacaraultah
keponakan kmu,dan yg bikin kmu jadi masih single sampai sekarang?"
Revel meraih tangan Inasbelumdiabisabereaksi dan
menggenggamnyaerat. Dan dgn tatapan dalamyg bahkan bisamencairkan gunung
es diKutub Utaradiaberkata, "Look, klo kmu bisabantu saya untuk yg satu
ini,saya akanutang budisama kmu seumurhidup saya. So please,tolong
saya."
Sesebal2nya Inapada cowok ini, diatdk bisamengabaikan tatapan penuh keputusasaannya itu.
"Kmu yakin nggak adaorang lain yg bisakmu nikahi?
Gimanadgn teman2 selebriti kmu? Pastibanyak dari merekayg mau nikah
kontrak sama kmu." Inamasih berusaha mencari solusi lain untuk
menyelesaikan dilema ygdihadapi Revel ini agar tdk melibatkan dirinya.
"Saya nggak mau nikah sama orang daridunia
entertainment,nantiakan mengundang lebih banyak gosip. Lagi pula,urusan
perceraiannyabisa messy nantinya."
"Gimana dgn teman2 nonselebriti kmu?"
"Nggak ada yg masih mau bicaradgn saya. Saya sudah membuat banyak perempuan pissed- off."
"Knapamestinikah,knapa nggakdating saja?"
"Klo cumadating,bakalan kelihatan bohongnya.Tp
klonikah kan adasuratnyadan pestanya yg akan diliput samamedia, jd
keliatan lebih meyakinkan buat masyarakat. Merekaperlu percaya klo saya
ini laki2baik2 dan dgn sayamenikahi kmu, itu semuabisatercapai. I mean,
klo saya memangseburuk spertiyg sudah digambarkan media, wanitabaik2
sperti kmu nggak mungkin akan mau menikahi saya, kan?"
Sejenak Inamempertimbangkan jawaban revel ini. "Klo saya bantu kmu soal ini,apa untungnya buat saya?"
"Spertiyg sudah saya bilang, kmu akan dapat uang dari saa dan..."
"Kmu nggakbisabeli saya dgn uang kmu,"potong Ina
garang. Inamenarik tangannyadr genggaman reveldan
kembalipadaposisisbelumnya dgn melipat kedua tangannyadidepan dada.
Revel menghembuskan napasnyaputus asa."Saya
sebetulnya mau bilang... sbelum kmu memotong saya,bahwayou'll havemeas
your husband."
Tunggu sebentar, apadia baru sajamengatakan apa
ygdiabaru katakan?Thisarrogant son of abitch dan inamenarik napaspanjang
sbelumdia memulaiomelannya.
"Saya ini akuntan dgn sertifikasitaraf internasional,
lulusan Amerikadariuniversitas berkalibertinggidgn suma cum laude, saya
adalah juniorpartnertermuda diperusahaan akuntan publikternamadi
Jakarta, dan gajisayamencapaidelapan digit stiap bulannya.Dan meskipun
bukan material Miss Universe,tp saya cukup menarik. Intinya,saya bisa
mendapatkan laki2 mana saja untuk jadi suamisaya, apa ygmembuat kmu
berpikirbahwa saya mau kmu sebagai suami kmu?"
Ina melihat Revel akan memotong,tp dialanjut dgn
omelannya. "Kmu memang artis yg cukup digemari sama kaum wanita apalagi
mereka yg masih di bawah umur," Inasengaja menghina Reveldan melihatnya
meringis ketikamendengarini,tp diatdk peduli.
"Tapi saya, sebagaiwanita dewasa,nggak
pernahtertarik dgn laki2 yg sayaakin bahkan nggak bisa membedakan
antaradebit dan kredit.Belum lagidgn reputasikelakuan kasar kmu terhadap
wartawan, salah2 kmu ternyata suka memukul wanita juga.Intinya, jadi
laki2 jangan kege-eran dan mikir klo dia adalah anugerah
terindah yg pernah terlahirdibumiini, dan bahwa semuawanita mau kmu.
Karena sayanggak tertarik sama sekali sama kmu."
Ina akhirnyakehabisan argumentasidan
diaberhentimenarik napas. Selama beberapa menit revelhanya menatapnyadgn
mulut ternganga, matanya yghitam itu menyiratkan keterkejutan dan
sesuatu yg terlihat sperti... rasa hormat? Nggak mungkin. Bagaimana
laki2 ini bisahormat kepadanya stelah diapadadasarnya sudah menginjak2
egonya.
Revel sbetulnyaingin tertawa terbahak2 karenaIna
meragukan emampuan otaknya. Dia memang kuliah jurusan musik, tp sesuatu
yg kebanyakan orangtdktahu adalah bahwa dia lulusdgn 2ijazah,yaitumusic
composition dgn IPK 3.4 dan Finance dgn IPK 3.8. Advisor-nya
di Carnegie Melon sempat geleng2 kepala kepalaketika mendengarpetisinya
untuk mengambildua jurusan yg tdk ada sangkut pautnya satu sama
lain,tetapibeliau akhirnya setuju dan membiarkan Revel melakukannya.
Intinya, Reveltahu persisbedanya antara debit dan kredit dan segala
hallainnya yg berhubungan dgn manajemen keuangan.
"Oke, saya terimaargumentasikmu, saya cuma mau
membetulkan satu hal saja. Saya yakinkan ke kmu bahwasegala tindakan
kasar saya hanyatertuju kepada orang yg kurang ajar terhadap saya dan
orang2 terdekat saya. Saya tdk akan pernah memukul wanita betapapun
menyebalkannya mereka."
Ina tahu bahwa Revel mengatakan yg sebenernya. Diatdk
kelihatan sperti tipe laki2 yg akan menyakiti seseorangyg jelas2 lebih
lemah daripada dirinya.
"Apakah anak yg dikandung Lunaitu anak kmu?" Tanya Inauntuk memastikan apa ygdia dengarbeberapa jam yglalu.
Ada senyum simpulpadasudut bibir Revelsbelum
diaberkata, "Bukan. itu bukan anak saya. Itu anaknya Dhani, vokalis band
The Rocket.Sayabukan tipe laki2 ygakan menelantarkan anak sendiri. Klo
anaknya Lunaadalah anak saya,saya sudah pastimenikahi Lunadr kemarin2.
Sayangnyatdksemualaki2 memiliki pendapat ygsama."
Dan sekali lagi Ina haruspercaya akan kata2 Revel karenadiabetul2 terlihat tulusketika mengatakannya.
"Boleh sayatanya satu hal ke kmu?" Tanya Revelstelah beberapa lama.
Melihat Ina mengangguk, Revel melanjutkan, "Apa kmu berniat menikah?"
"Of course."
"Kapan trakhirkali kmu punyapacar?"
"Apa hubungannya sejarah dating saya dgn ini semua?" "Jawab sajapertanyaan saya."
"Saya putusdgn pacarsaya hampir 2tahun yg lalu." "Knapa kmu putusdgn pacar kmu?"
"Keluarga sayanggak setuju." "Knapamerekanggak setuju?"
"Mereka bilangdia..." Ina berhenti ketika menyadaribahwadiahampirsaja menceritakan sejarah hidupnya kepadaorangasing.
"You know what,thisisnoneof yourbusiness,"ucap Inadan berdiri. Revelmenarik pergelangan tangannyadan memaksanya kembali duduk.
"Tell me,"ucapRevelpendek sambil melepaskantangan Ina.
Ina menggeleng. "Kmu lebih baik cek apapizzanyasudah sampai." Inamencoba mengganti topikpembicaraan.
"Dia gay, ya?" Tekan Revel.
"Ganangbukan gay," balas ina mencoba membela mantan pacarnya yg dianggap kurang "laki-laki" oleh Mana, entah apamaksudnya.
"Pengangguran?"
"Nggaklah." "But ugly?"
"Nggak! Oke?! Ganang, spertijugapacar2 saya
sebelumnya, nggak gay,dia nggak pengangguran,dia samasekali nggak jelek.
Masalahnya adalah pada keluarga saya. Menurut mama, sayabisa dapat
laki2 yg lebih baik," teriak Ina akhirnya.
Dengan berteriak spertiini
Inamenyadaribetapafrustasinyadiapadakeluarganya, terutamamamanyayg slalu
mencobamangaturhidupnya. Dari dulu,sampai sekarang, mama slalu
mencobamengatur semuanya,mulaidari ekstrakurikulerhingga jurusan yg
harusdiaambil,dariuniversitas ygharusdiapilih,hinggaperusahaan
tempatnyabekerja, dan sterusnya. Inatdk akan membiarkan satu orang lagi
mengaturhidupnya.
"This conversation isover," ucap Ina sbelum berdiri dgn cepat dan bergegas menuju pintu.
Revel mencoba meraih tangannya,tp kali ini Ina lebih
cepat. Sbelum Revelbisabereaksi Ina sudah mencapaipintu. Ketika
diamemutargagang pintu revelberkata, "Definisikan laki2 yg lebihbaik."
Kata2 itu membuat Inatertegun.
"It's a simple question,Ina" Inaterpekik ketika mendengar kata2 itu tepat dibelakang telingakanannya.
Dia bisa merasakan suhu tubuh Revelyg kiniberada
sangat dekat dgn punggungnya. Oh! Bisa nggak sih laki2satu ini
meninggalkannya sendiri? Inamenarik gagangpintu, mencoba keluar, tp
Revelmendorong pintu itu hinggaterbanting tertutup sbelummenyandarkan
telapaktangannyatepatdi sbelah wajah Ina.Tingkah laku Revel ygsengaja
mencoba mengintimidasinyadgnukuran tubuhnya membuat Inamelangkah mundur
dan punggungnya bertabrakan dgn dadaRevel. Dalamprosesmemutartubuhnya,
keseimbangannya goyah. Revel mencoba menjaga keseimbangan Inadgn memeluk
pinggangnya dan menyandarkan punggung Inalebih rapat padadadanya,dan
pikiran Ina langsungblank. Inahanya bisa merasakan detak
jantungnyasendiri yg melonjak2 tdk keruan.
"Apa kmu akan menjawab pertanyaan saya?" Bisikan Revel mengaktifkanotak Inakembali.
Spertinya Revelmemang berniat memaksanyauntuk
menyetujuirencananya, dan diaingat akan rasa jengkelnya.
Inamemutartubuhnyamenatap Revel. Entah apaygRevel lihat pada tatapan
mataitu,tetapidia langsungmelepaskan pinggang Ina.
"Yg kayak kmu. Saya nggak tahu knapa,tp mamasaya
cintamatisama kmu. Bahkan dgn reputasi kmu yg semakin menurun sekarang,
dia tetap ngebelain kmu,"ucap Ina. "Diabilang kmu punyapotensiuntuk jadi
suami yabaik," tambahnya.
Oke,itu semuatdkbenar, diabahkan tdk pernah membahas
tentang Revel dgn mamanya, tp toh Reveltdk tahu tentang itu. Inamenunggu
detik dimanaRevel akan laritunggang- langgangdgn jawaban itu. Tdk ada
laki2,yg jelas2 takut stengah matidgn komitmen, klo dilihat dari jumlah
wanita yg gigit jari karena gagal menjadiMrs. Revelino Darrby, mau
menikahiperempuan dgn mamayg mengharapkan hal yg palingditakutinya
itu.Dan spertinya rencanaitu berhasil karenauntuk beberapa detik
Revelhanya bisa menatapnya spertidiaalien, sbelumkemudian
mengambilbeberapa langkah mundurdgn sedikit sempoyongan. Hah! Biardia
tahu rasa,ucap Inadalam hatidgn penuh kemenangan.
Tapi rasakemenangan itu langsungpunah ketikarevel
mulai mengaturekspresi wajahnya dan sambiltersenyumsimpuldiaberkata,
"Allthe moreseason bagi kmu untuk menikah dgn saya.Mama kmujelas2 sudah
setuju dgn saya."
WHATTTTTTTTTT?! Laki-laki gila.
"Tapi... Tapi..." Inamencoba mencari alasan untuk
menolak Reveltp tdk satu idepun muncul. Ina sadarbahwadiabaru
sajamenggalikuburnya sendiri.SHIIITTTT!
"Apa kmu mau keluargakmu terus mengaturhidup kmu?"
"Ya nggaklah,tapi.."
"Saya jd curiga, jangan2alasan knapa kmu masihsingle sampai sekarang adalah karenaada yg salah dgn kmu."
Whait a second,apalaki2 kurangwaras inisedang
menghinanya? Inatdkpernah membiarkan siapapun menghinanya,dan jelas2 dia
tdkakan membiarkanseorang selebriti yg sok populer,arrogantas hell,dan
tdk tahu sopan santun ini melakukannya. Tapi...
Bagaimana klopernikahan initernyata adalah solusi yg
diasudah tunggu2 selama ini agar bisa menunjukkankepada
keluarganyabahwa diatdk memerlukan keluarganya untuk
mengambilkeputusan,bahwa diabisamengambil keputusan sendiri?DanRevel
memang menggambarkan segalasesuatunyatentanglaki2 sempurna.Pekerjaan
mapan,check; punya rumah sendiri, check; penampilan lumayan menarik,
check; uangseabrek,triple check. Yg palingpenting adalah bahwa Revel
jelas2 memiliki cukup kepercayaan diriuntuk tdk ngacir begitu
menerimatatapan sangardari keluargaIna.
"Oke," ucap Inaakhirnyadgn penuh tantangan. "Okeapa?" Revel terdengar terkejut ketika menanyakan ini.
"Oke saya akan menikahikmu, tp kmu harus janjibahwa
keluarga sayatdkakan pernah tahu tentangini. Setahu mereka kmu menikahi
saya karena kmu memang sudah cinta matidgn saya. Selain itu,saya jugamau
pre-up. Itu syaratsaya, apa kmu setuju?"
"Setuju," balas revel dgn pasti.
Bab 9
The Family Of The Reluctant Bride
Seminggu kemudian Revel dan Inamenandatangani pre-nup mereka. Dalam pre-nup tersebut,mereka menyetujui beberapahal,sperti:
1.MerekaharusMENIKAHDALAM WAKTU3BULAN dan harus tetap menikah hingga setahun daritanggalperjanjian ditandatangani.
2.Harus
TINGGALSATU ATAP SELAMAMENIKAH,dan karena apartemen Inajelas2 lebih
kecil daripada rumah Revel, Inaharusmengalahdan pindahke rumah Revel.
3.Mereka setuju PISAHKAMAR TIDUR.
4.TIDAK TERLIBAT AKTIVITAS SEKSUALdgn satu sama lain atau orang lain.
5.(Stelah
debat panjanglebardgn Revelyg tdk mengertiknapaInamasih mau bekerja
padatempat yg jelas2 tdk menghargainya,dan Ina yg bingungknapaRevel
pedulidgn kesejahteraannya, akhirnya...) REVEL. SETUJU MENCARI KANTOR
AKUNTAN PUBLIK LAIN STELAHMEREKAMENIKAH (karena Inatetap menolak
berhenti kerjadarifirmPak Sutomo).
6.Selama menikah, Revelharus MEMENUHI SEMUAPERMINTAAN FINANSIAL yg diajukan Ina tanpaadabantahandarinya.
7.Mereka setuju TIDAKMEMBEBERKAN RAHASA INIkepadasiapapun (termasuk kepada keluarga Ina),pun stelahmasa perjanjian iniberakhir.
8.Ina
setuju menjalankan tugasnya sebagai istridimuka umumdgm MENDAMPINGI
REVEL padabeberapaacara publik ygharusdiahadiri. Dan Revelsetuju
menjadisuami yg baik dan mendampingiInapadaacara keluarga.
9.MENJALANI
KEHIDUPAN YG TERPISAHDI LUAR PERJANJIAN INI. Masing2 tdk boleh mengatur
kehidupan yg lainnyadi luardari ygsudah disetujui.
10.Sebagai
kompromi,daripada Revelmembayar Inastiap bulan atasjasanya,REVEL AKAN
MENTRASFER500JUTA KE ACCOUNT BANK INApada akhirperjanjian mereka klo Ina
masih tetap berstatussebagai istri Revelhinggasaat itu.
Hanya segelintirorangyg tahu tentangpenandatanganan
perjanjian ini,mereka adalah Revel dan Inasendiri,pak Danung, ibu
Davina, Jo(sebagai saksi daripihakRevel), Tita (dari pihak Ina),pak
Siahaan (sebagaipengacaradaripihak Revel)dan Meinita( dari pihak Ina).
Pertama kali Tita,teman baiknya sewaktu kuliah di
Amerika, menerimatelpon dariIna yg memintanyauntukdatang
keapartemennyakarenaadaurusan yg sangat penting untuk
dibahasbeberapahari yg lalu,Titakhawatirbahwadia akan menerima berita yg
sangatparah sehingga wajahnyapucat ketika sampaidi apartemen teman
baiknyaitu.
"Lo sakit kanker, ya?" Teriak Titabegitu Ina membuka pintu.
Ina hanya bisamenatap temannyasambilbengong. "Hah?"
Tita langsung memasukiapartemen tanpapermisi lagi.
"Apayg dokterbilang? Lo harus pergi ke kak Mabeldan mintasecond opinion,
lopastibisasembuh. Kankernyabelum parah,kan? Sudah stadium brapa?"
Ina menutup pintu danmenatap Titasambilmencoba menahan senyumnya. "Gue nggak sakit kanker, Ta,"ucapnya.
"Hah?! Betulan? Janganmain2 lo. Gueudah nyetir ngebut kesini,hampir saja kena tilangpolisi,belum lagi..."
"Gue mau lo jadisaksi tandatangan pre-nup guedgn Revel,"potong Ina.
Tita menatap Inadgn bingung selama beberapadetik sbelumberkata," Pre-nup? Sperti pre-nuptialagreement gitu?"
Ina mengannguk. "Dan Revel yg lo maksdu itu Revel Darby?"
Sekali lagi Inamengangguk dan Titahanyabisa melongo
beberapa saat. Ina lalu menuntun Titake sofadan menceritakan
tentangpenawaran Revel,knapaRevel memilih dirinya, knapa dia bahkan
mempertimbangkan penawaran inidgn serius, tentangperasaannyaterhadap
keluarganya ygtdk pernah menghormati keputusannya, dan keinginan untuk
menunjukkan bahwa dia bisa mengambil keputusansendiri.Tita awalnya
kelihatan terkejut karena Inatdk pernah bercerita kepadanya tentang
Revel sbelumini,tp dia hanyamendengarkan dgn seksama tanpainterupsi.
"So here we are," Inamengakhiri ceritanya. "Gimana, Ta?"
Titaterdiam selamabeberapa saat. "Menurut gue
inirencana gila,In,"ucapnya sambil menatap ina sedalam2nya, mencoba
mengerti situasinya.
Ina mengembuskan napas putusasa. Diatdk tahu siapa
lagi ygbisadiamintakan tolong klo Titamenolak menjadisaksi. Saksi
perjanjian initdkboleh memiliki hubungan darah dgnnya,dan Inatdk
mengenalbanyak orang ygbisa diapercayapenuh.
"Kapan kita harustandatangan?" TanyaTita. "Secepatnya," balas Ina.
Tita masih kelihatan ragu beberapa menit,keningnya berkerut dan mulutnya tertutup
rapat,tetapi kemudian satu persatu otot2
padawajahnya berkurangketegangannya dan Inatahu bahwa Titamengerti.
"Oke. Guebantu lo. Sudah waktunya keluarga lo berhenti mengaturhidup
lo,"ucap Tita pasti.
Ina langsung loncat memeluk temannya dan mengucapkan terimakasih berkali-kali.
"Oke, oke, stop dulu. Gue mau tanya sesuatu keelo." Tita mencobamelepaskan diri dari bearhugyg diberikan oleh Inapadanya.
Ina langsungmelepaskannya dan duduk kembalidi sofa.
"Apa loyakin dgn keputusan lo ini? Lo tahu kan reputasi Revel itu sperti apa?"
"Bukannya lo suka samarevel?" Balas Inadgn nada sedikit meledek mengingat bahwa Tita slalu memujibakatmusik Revel.
"Gue suka samadiasebagai musisi,bukan sebagai calon suami lo." "Why?"
"Revel itu.. an overrated spoiled man-boy
yg ngerasa bahwadiapunyahak untuk memperlakukan perempuan likeshit."
Ina sudah siap membelarevel,tp kemudian stelah dipikir2 lagi kata2
Titaitu mengena sekali.Akhirnya Inahanya diamsaja dan Tita
melanjutkan,"Gue cumanggak mau lo sakit hatinantinya gara2 Revelhanya
karenalo mau nunjukkin ke keluarga bahwa lobisa ngambilkeputusan
sendiri."
"Gue nggak akan membiarkan Revel menyakiti gue. I promise,"ucap Ina cepat.
"Are u sure about this?"Tanya Tita masih ragu. "I'm sure."
Tita sekalilagiterdiam selama beberapa menit, sbelum akhirnyaberkatadgn nada pasrah,"Oke."
Dan seminggu stelah pre-nup
ditandatangani, inamembawa revel menemui keluarganya. Ina melirik cincin
pertunangan dariRevel, ygdihiasi berlian 4karat berwarna pink, yg
sekarang melingkari jarimanis tangan kirinya. Inamenariknapas dalam2 dan
mengembuskannyaperlahan-lahan. Hari inidia akan menghadapi "Judgment Day"dgn membawa Revelmenghadiri acaraultah papanya yg ke-75
Sabtu siangini. Hari inidiaakan menunjukkan
kepadakeluarganyabahwadiatdkakan lagitundukdgn segala peraturan dan
perintah mereka. Dia akan menikahi Revel,tdk pedulibahwa keluarganyaakan
setuju atau tdk. Toh dia adalah wanita dewasa yg mampu
mengambilkeputusannya sendiri.
"Kmu siap?"Tanya Inadgn agak gugup kepadaRevel yg sedang mencobamemarkir paralel mobilnyadiantaradua Kijang.
"Iya, saya siap," jawab Revel pendek.
Ina melihat jejeran mobilyg diparkir didepan rumah
orangtuanya. Dua sisijalan sudah penuh dgn mobil parkir.Acara ulang
tahun ini memang tdk besar,hanyauntuk keluarga, kerabat dekat,dan teman2
orangtuanya saja. Tetapi seharusnya diasudah tahu bahwapapa dan mama
memiliki banyak teman.
"Pokoknya kita cumaperlu ada disini selama 1jamsaja.
Stelah mengumumkan pertunangan kita, kitabisapulang." Ina
mencobatdkterdengar panik dan gagal sepenuhnya.
"Oke," balas Revelpendek.
"Keluarga sayabesardan berisik, jd kmu jgn jauh2 darisaya karenasaya nggak bisa nolong kmu klo kmu sampaidikeroyok sama mereka."
"Knapamereka akan mengeroyok saya?"
"Karena ini adalah kalipertamasaya bawa laki2untuk ketemu mereka stelah 2tahun dan karena kmu adalah Revelino Darby."
Ketika Revel mematikan mesin mobil, Ina segeramembukapintu stelah meraih kado yg
Revel... (koreksi) dia dan Revel beliuntuk papa.
"Saya yakin banyak darimereka kemungkinan nggak
ngenalin saya,"ucap Revel cuek ketika dia sudah berdiridisamping Ina,
menunggu hingga jalanan agak sedikit lengangdari mobil yg berlalu-lalang.
"Bercanda kmu,"balasIna.
Revel hanyamengangkat bahunyadan tdk membalas kata2
Ina. Ketika tdk ada lagi mobil yg melintas, tanpadisangka2, Revel
langsung meraih kado ygdigenggamoleh Inadan menggandengnya memasuki
rumah orangtuanya.
Revel tdktahu apa yg akan dia hadapi ketika mereka
memasuki rumah orangtua Ina.Dia berpikirakan mendengarsuaraanak2
kecilberteriak2 dan percakapan banyak orang pada saat gbersamaan.
Tetapiketika merekamelangkah ke dalam ruangan yg kelihatan sperti
ruangtamu berukuran superbesar,beberapa mata langsungmengarah
kepadamerekadan perlahan2 percakapan mereda,hingga sunyi senyap.
Didalamgenggamannya, Inameremas
tangannyadan ketika Revel melirik,dia melihat bahwa
Ina kelihatan sedikit panik. Seberapapun Revel tdkmenyukai mamanya,dia
tdk pernah kelihatan sperti seseorangyg siap disembelih ketika akan
bertemu dgn keluarganya. Apayg telah dilakukan oleh keluarga Ina
padanyasehingga membuatnyasebeginitdknyaman dgn dirinya sendiri? Dan
tiba2 Revel merasabahwadiaharusberusahasebisamungkin melindungi Ina,apa
pun yg terjadi.
"Daripada kitaberdiridisini spertitamu nggak diundang,gimana klo kmu ngenalin saya ke orangtua kmu,"bisik Revel.
Kemudian dia mendengar suaraberat menyebut nama Ina
dan perhatian semua orang beralihkepada seoranglaki2 dgn rambut yg sudah
putih semuaberjalan ke arah mereka dgn bantuan sebuah tongkat.
"Papa,"ucap Inadan labgsung bergegas menujuorangtuaitu.
Tanparagu2 Revellangsung mengikutinya.
"Selamat ulang tahun,Pap." Ina memelukdan menciumpipipapanya sbelum kemudian memperkenalkan Revel.
"Pap, ini Revel... pacarku." Suara Inaterdengaespertitikusterjepit ketikamengatakannya.
Revel mendengar beberapa orang menariknapasterkejut
ketikamendengar pernyataan ini, dan memecahkan keheningan dgn
mulaiberbicara pada saat yg bersamaan. Diantara keramaian,Revel
menyadaribahwapapanya Inasedangmenatapnya,tetapi beliau tdk berkataapa2.
"Selamat ulang tahun, Oom." Revel menyodorkan
tangannyadgn pastikepadapapanya Ina yg menyalaminyadgn agak ragu.
Kemudian, "Inikado dari kamiberdua.Ina bilang oom fansnyaPresiden John
F.Kennedy. Inibiografinya," lanjutnyasambilmempersembahkan kado itu.
Calon bapak mertuanya ini langsungmengistirahatkan
tongkat yg digenggamannyapada pahanya dan meraih kado itu. "Saya
memangfans beratnya Kennedy,"ucapnyadgn suarag terdengarserak
spertiseseorang ygterlalu banyak merokok. Kemudian beliau meraih
kacamata bacadarisaku kemejanya. Setelah memasang kacamata,beliau
menarik pita merah ygmengikat buku hard coveritu dan membuka2 halamannya
ygpenuh dgn foto2 Presiden Kennedy.
Revel mengalihkan perhatianna kepada Ina yg
sedangtersenyumpadanya dan Revel menyalahkan halinikepada refleks,dia
langsungmenarik Inadalam pelukannya.
"Terima kasih,ya." Kata2 papaInamenarik perhatian Reveldariwajah Ina.
"Ina, kmu kenalin pacarkmu ini ke mama,diaada
dihalaman belakang,"ucapnya sbelum kemudian perlahan2 berjalan menuju
sekumpulan orangtua yg kemungkinan besar adalah teman2nya.
Merekabaru saja akan beranjak mencari mam Ina ketika
orang ygdicarimunculdgn langkah yg sedikit tergesa2, rupanya
seseorangtelah memberitahunyatentangkedatangan Revel.
"Eeeehhhh... adatamu selebriti rupanya," ucapnya dgn kerassambilberjalan menuju Revel.
Telingan Revel mungkinsalah,tp diabersumpah bahwa dia mendengarIna menggeram, "Oh, dear God, kill menow."
****
Mereka memangberencana hanya akan beradadi acara ini
selama1jamsaja, tetapi ternyata 1jamberlanjut ke 2jam, kemudian
3jam,dan tanpadisadari Reveldan Ina,tamu2 sudah mulai berpamitandan jam
sudah menunjukkan pukultiga sore. Selama 1jampertama Revel dibawa
kelilingole Ina untuk diperkenalkankepada anggota keluarganya. Tentu
saja Ina mulai dgn mengenalkannya kepadakeluargadekatnya. Kemudian Revel
dikenalkan kepadabukde,pakde, om , tante,dan sepupu2 Ina sbelumdiabisa
ingatnama mereka, dia sudah digeret oleh Gaby, keponakan Inayg ternyata
fansberatnya, ygdgnbangganya memperkenalkannya kepada sepupu2nya.
Pada akhir jampertamarevel bisamenyimpulkan bahwa Inatdk mengada-ada
ketika berkatabahwa keluarganya besardan berisik. Mama Inaadalah
nomordua daritujuh bersaudara.Ditambah dgn anak2 mereka ygmerupakan
parasepupu Inadan anak2 dari para sepupu ini,rumah itu sudah sperti
Woostockramainya. Bagi seseorang yg merupakan anak tunggaldan
keduaorangtuanya ygberasaldr dua kaka-beradik saja,jumlah anggota keluarga Inamembuat Revel agak2 terkesima.
Jam keduadilalui Revel untuk melayanimereka ygingin
mintatandatangan, foto bareng, bahkan mencium dan memeluknya,tp
kebanyakan dari mereka hanya menatapnyaingin tahu dari kejauhan.Belum
adayg mengeroyoknya, tp itu mungkin karenaIna sudah membisikkan
ultimatumkepada keluarganyaagartdk melakukannya. Semakin lamadia
dikelilingioleh keluargabesar yg menerimanyadgn tangan
terbukaini,semakin dialupa bahwa kehadirannyadisini adalah hanya pura2
saja.
Bab 10
The Somewhat Peaceful Ride Home
Jam ketigadilalui Reveluntuk menjawab berbagaimacam pertanyaan mengenai hubungannyadgn Ina.
Salah satu tanteInabertanya, "Sudah brapa lamakenal Ina?"
"Sekitar 6bulan,tante."
"Ketemu dimana?" Tanya budenya Ina.
Revel dan Inasetuju untuk menjelaskannya sedekat
mungkin dgn kenyataan supaya terdengarmeyakinkan juga untuk mencegah
supaya mereka tdk mengganti ceritatersebut di lain waktu karena lupaakan
apa yg mereka sudah katakan sebelumnya.
Dan pada jaminilah Revel mulaibetul2mengenalInadgn
memperhatikan interaksinyadgn keluarganya. Inajelas2 kelihatan sedikit
tdknyaman diantara keluarganya,terutama mama dan kakak tertuanya yg
slalu protes dgn segalasesuatu yg dilakukan Ina.Mulaidaripakaian yg
digunakan Ina,sampaimakanan yg adadiataspiring Ina. Revelteringatakan
reaksi Ina ketika dia memojokkannya dan memaksanya agar setuju dgn
lamarannya,rasa sakit hati dan kekecewaan terpendamyg tersirat
padaamatanya sbelum Inakemudianmencoba melarikan diridaripercakapan itu.
Rupanyainilah yg harus dihadapi ina stiap harinya. Itu menjelaskan
bagaimanadia masih single sampai sekarang.
Satu hal ygdisadari Revel selama2minggu belakangan
adalah bahwa Inaadalah seorang perempuan yg selain pintar, mandiri, cute
ashell,dan memiliki senseof humordia juga memiliki
kecenderunganmengeluarkan komentaryg agak2 sarkatis. Beberapa kali Revel
mendapatidirinya menahan senyummendengarkomentar2 Ina.Kombinasi ini
membuat Ina menjadipasangan yg ideal untuk laki2 manapun.
"Akhirnya kmu bisa jugacari laki2 yg bagus, In,"komentar kak Mabel kepada adiknya menarik perhatian Revel.
Meskipun inatertawa mendengar komentaritu tetapitubuhnya ygsedangberdiri di samping Revellangsungmenegang.
Kak Mabelyg tdk menyadaribahwa kata2nya sudah
menyakitkan hatimasih terusnyerocos, " Selama ini Ina slalu bawa pulang
laki2 ygtdk kami setujui. Kami senangdia akhirnya bisa memilih laki2 yg
benar."Kak Mabelmemberikansenyuman kepada revelketika mengatakannya,
memastikan dia mengertibahwa dialah orang ygdimaksud.
Padadetik itu Revelmenyadari bahwa keluargaIna
bukannya ingin mengatur hidup Ina, tetapi mereka sangat protektif
terhadapnya. Mereka mungkin masih menganggap Ina anak kecil yg tdk dapat
mengambil keputusan sendiri,tdk pedulibahwadia sudah berusia 32tahun.
Diaharus menghentikan pendapat tentang Inaini. Ina adalah wanitadewasa
yg mampu mengambilkeputusannya sendiridan tahu apayg baik dan tdk
untuknya.
"Sebagai wanitadewasasaya yakin Ina mampu memilih
laki2 yg paling cocok untuknya sendiritanpadorongan atau paksaan
darisiapapun. Itu sebabnya dia mengatakan 'iya' waktu saya mintadiauntuk
menikahisaya beberapa hari yg lalu,bahkan sebelumsaya dikenalkan
kekeluarganya." Revel tdk sempat memikirkan kata2 itu sbelum kalimat itu
meloncat keluardarimulutnya.
Dia mendengarIna mendengus sperti sedang menahan
tawa. Mereka seharusnyatdk menyebut2 soalitu hingga merekaberbicara dgn
papaInaterlebih dahulu, tp semuanya worth it ketika Revel melihat wajah
kak Mabeldgn mulutnya yg menganga. Untuk lebih meyakinkankak Mabel,Revel
mengangkat tangan Inayg jarinyadilingkari oleh cincin darinya.Dengan
bantuan sinarmataharisiangyg masuk dari jendela, gemerlap berlian
Kalimantan itu betul2 bisa membutakan mata klodilihat terlalu
lama.DanRevel bertanya2 bagaimanawanitaitu masih tetap bisa
berdiripadahalwajahnya sudah memucat dan matanyaterbelalak shock.
Revel memutuskan bahwa sekarang adalah waktu yg
palingtepat untukmengumumkan pertunangan mereka.Dia meraih
gelaskosongdan mendentingkan dgn sendokthe. Dentingan nyaring itu
menghentikan semua percakapan padaruangan itu.
"Revel, what areu doing?" Desis Ina.
"Wait and see,"balasnyasambiltersenyumketikamelihat orangtuaIna memasuki ruangan.
Setelah yakin bahwadiamendapatkan perhatiansemua orang, Revel meraih tngan Inadan memulaipidatonya.
"Selamat siang semuanya. Saya tahu bahwa inibaru
pertama kali keluarga besarIna ketemu saya sebagaipacarnyaIna. Pakde,
Bude,om,dantante mungkin mikir klosaya sedikit kurang ajarkarenasdah
jadi tamu nggak diundang dan sekarangpakaingasih pidato tanpa seizin yg
punya rumah segala."
Revel mendengar gelaktawa daribeberapatamu dan
diamelajutkan, "Saya belum lama kenal dgn Ina,tp semenjak pertama kali
saya ketemu dia, sayatahu klo dia adalah wanita yg tepat untuk saya.
Saya cobabeberapakali mengajaknya keluardan slalumenerima penolakan dari
Ina, tp saya pantangmenyerah sampai akhirnyadia mau makan malamdgn
saya."
Ina berusaha tdk terbatuk2 mendengarkebohongan dari
mulut Revelini.Dia melihat kesekelilingnya, khawatirseseorang akan
mengenali kebohongan ini,tetapi diamelihat bahwa semua orang sedang
menatap Revelingin tahu.
"Setelah kami mengahbiskan lebih banyak waktu
bersama2,saya semakinsadarbahwa Ina adalah wanitayg saya mau
sebagaipendampinghidup saya.2hariyg lalusaya melamar Ina dan dia setuju
menjadi istri saya."
Keheningan menyelimutiruangan itu.Tdk ada ygbisa
berkata2. Revelmemberikan senyuman kepada Inaygsedang menatap wajahnya
tdkpercaya,tp diabertekad melakukan ini. Diakemudian menggiring
Inamenuju orangtuanya. Ketika mereka sudah cukup dekat, Revel menatap
orangtuaIna dan dgn setulus mungkin diaberkata,"Om,tante,saya minta izin
diperbolehkan menikahi Ina"
OrangtuaInaterdiamselama beberapadetik sbelum kemudian mamaInaberkata, "Akhirnyaaaa..." sambilmemeluk Inadan Revel
Dalamperjalanan pulangInabersyukurbahwa tdk ada satu
orangpun pada pestaulang tahun itu yg menyinggung nama Lunadihadapan
Revel. Meskipun Ina yakin bahwa banyak orangpastibertanya2 tentang itu.
Merekatdk berani menyuarakannya. Keluarganya spertinya betul2 menerima
Reveldgn tangan terbuka, mereka bahkan tdk kelihatan khawatir bahwa nama
Revel masih belumbersih dari skandalnyadgn Luna dan bayinya. Meskipun
dia sudah menyangka bahwa keluarganya tdk akan keberatan menerimaRevel
sebagai menantu atau adik ipar,tetapidiatetap terkesima keltika
melihatnyadgn mata kepala sendiri.Diaharusberterima kasih kepadaRevel yg
ternyatamemiliki bakat akting tersembunyi,sehinggabisa meyakinkan
semuaorang bahwa diasudah head overheels in love dengannya. Selain itu,
Inajugamerasaberterima kasih kepada Reveltdk kelihatan risih
dikelilingioleh keluarganya.
Revel hanyamengedipkan matanyapadanya ketika Gabydgn
semangatnyamenggeretnya untuk dipamerkan kepada sepupu2nya.
Revelmenyempatkan diringobroldgn papadan kelihatan tertarik
ketikapapamenggambarkan cara terbaik memelihara ikan arwana. Revel
membantu mamamembagikan kue ulangtahun kepadapara tamu. Revel bermain
Legodgn sekumpulan anak2 kecil.Tp satuhal yg membuat Ina merasa
harusberterima kasih padanya adalah karenadiamendukungnyadihadapan
keluarganya.
"Gaby katanyadekat sekali sama kmu." Kata2 Revel menembus ruangpemikirannya dan Ina mengangguk sambiltersenyum.
"Siapanama kakak kedua kmu?"
"Kak Sofia."
"Apa dia samatukang ngaturnya spertikak Mabel?" Ina terkikik dan berkata,"You caught that huh?"
"Kak Mabelsama mamakmu kayaknya harusbikin klub deh." "Klub?"
"Iya, Klub 'ayokita aturhidup Inakarenajelas2 dia nggak bisabikin keputusan sendiri'." "Oh, klub itu."Inatertawa terkekeh2.
"Apa kmu nggak pernah merasa keberatan dgn perlakuan mereka yg menganggap kmu ini anak kecil?"
Ina mengangkat bahunya sambilmasih
tertawa,"Keberatan sih keberatan. Cuma sayaklo maksud mereka sebenarnya
baik." Inamencobamemberikan alasan atasperlakuan keluarganya,tp
Reveltahu bahwa kata2nyasudah menembus lapisan hatiIna ygpaling dalam.
"Well, pokoknyamenurut saya keluarga kmu seharusnya lebih bisamenghargai keputusan2 kmu."
Ina hanya tersenyum simpul,menghargaidukungan Revel,
sbelum berkata, "Sori yaklo kita jadi kelamaan disana. Saya tahu kmu
adarekaman malaminidan perlu istirahat,"ucap Ina dgn lebih serius.
"Don't worry aboutit, Ihad fun." "Yeah right."
"Serius!"
"Jadi kmu nggak keberatan klo Ezramemonopolikmu untukbantu diabikin bentengdari Lego?"
"I'm finewith Lego,tp waktu adiknya Ezra... siapanamanya...?" "Zara," jawab Ina.
Ezra,10tahun dan Zara,6tahun,adalah anak2 kak Kania, yg stelah hari inimenjadifans berat "Oom Revel".
"Iya, Zara. Nah waktu diangajak saya main boneka Bratz,itu sayanggak bisa. Boneka gives me the creeps," jelas Revel.
"Karena kmu laki2 macho yg nggak mau main sama boneka?" Canda Ina.
Revel kelihatan tersipu-sipu dgn kata2
Ina yg menyebutnya "macho" dan berusaha menutupi wajahnya ygmemerah dgn
berkata,"Bukan itu, tp sayalagingebayangin saja klo tiba2 boneka itu
hidup malam2."
"Jangan bilang ke saya kmu takut sama bonekadeh."
"Setengah mati. Kmu nggak pernah nonton Chucky, ya?"
Ina menggeleng.Diapernah mendengar bahwa film yg keluartahun '80-an
itu cukup menyeramkan,tp karenadia selalu berpendapatbahwa
semuafilmhororitu tolol makadia tdk pernah membuang waktunyauntuk
menonton film genretersebut.
"Saya nggak bisatidurdua malam stelah nonton film itu." Ina melihat Revel menggigildan itu membuatnyatertawa.
"Wow, siapa yg sangka klo ternyataRevelino Darby is such awimp," komentarIna.
Revel kelihatan sangat terhinayg membuat tawa Ina semakin keras.
"Yah, sekarang kmu sudah tahu kelemahan saya.Giliran kmu."
"Giliran saya?"
"Iya. Sebut satu hal ygpaling kmu takuti?"
Ina berpikir sejenak. "Ular. Saya takut stengah mati
samaular,nggak peduli bahwaularitu masih bayi dan ukurannya cuma
sekelingking saya," ucap Ina akhirnya.
Revel terdiam lama sehingga Inaberpikir bahwadia tdk mendengarnya.
"Apa kmu nggak akan mengejek saya karena saya takut samaular?"Pancing Ina.
"Nope.Saya tahu banyak orangyg takut samaular," jawab Reveldiplomatis.
Kata2 Revelgtdkdisangka2 itu membuat Inakebingungan mencaribalasan, akhirnya dia berkata, "Oh.. Wellthat't nice."
Revel hanyatersenyumdan merekaterdiam karena
Revelsibukmemanuver mobilnyadi lalulintasmalam minggu yg mulaipadat. Ina
memuaskan dirinyauntuk sembunyi2 memperhatikan tanganRevel yg
menggenggam setir. Tangan itu berukuran besardan kokoh, kuku2nyadipotong
pendek dan bersih
"Ezranggak memonopolisaya," ucap Reveltiba2.
"Ehm?" Ina menarik matanya dari tangan Revel ke wajahnya.
"Kmu tadibilang klo Ezramemonopoli sayadi rumah
orangtua kmu.Dianggak memonopoli saa. Kebetulan saya memang fansberat
Lego.Saya pernah membangun seluruh kota New York dgn Lego waktu saya
umur sepuluh tahun."Revel terdengar banggadgn pencapaiannya ini.
"Reallyy?! That must be really cool,"ucap Ina kagum.
Diamencobamembayangkan Revel sebagai anak kecil yg duduk dilantaidan
sibuk dgn Legonya, dan itu membuatnya tersenyum.
"It was cool." Revelmembalas senyum Ina. "Sayasimpan
model itu di kamar saya sampai saya pergi keAmerika,pas saya pulang
sudah nggak ada. Mama sayangasih model itu ke panti asuhan beberapahari
sbelum sayapulang.Dia pikir karenasaya sudah dewasa, saya nggak akan mau
punyamodelitu dikamar saya."
Revel kelihatan sedih ketika mengatakan ini. Selama
beberapa saat Inatdk bisa berkata2. Akhirnya dia hanyabisamengatakan,
"I'm sorry," yg diatahu sama sekalitdk membantu atau bahkan
menggambarkan perasaannya yg sebetulnya ingin memelukRevel pada saat itu
juga dan menepuk2 punggungnya sambilmengatakan bahwa semuanya akan
baik2 saja.
"It's alright. Saya menemukan hobilain stelah ituuntuk membuat kesal mama," balasRevel jenaka.
"Apa tuh?"Tanya Ina curiga. "Women. Lots and lotsof them."
Dan Inatertawa terbahak2 bersama2 Revel. Tdkheran
karier Revelbisasesukses sekarang karena dia ternyata cukup menyenangkan
sebagai teman ngobrol. Inamengakui merasa nyaman beradabersamanya.
Keheningan menyelimutiinteriormobil, masing2 tenggelam dalampikiran
mereka sendiri. Hanya adamusik jazz ygmenemanimereka,tp mereka berdua
spertinya menikmati kesunyian itu.
"How did you do what?"
"Apa sayaberhasil meyakinkan mereka sebagaitunangan kmu?"
"Definitely,"jawab Ina sambilnyengir. "Setelah ini, aparencana kmu selanjutnya?" Tanya Ina dgn nadalebih serius.
Revel g mengenalinadaserius Ina,menjawab, "Saya akan mintamama supaya ngaturacara lamaran secepatnya. Gimana klo2minggu lagi?"
"Saya mesti cek jadwal sayadulu dgn P.A. saya, tp klonggak salah sayaharus pergi ke Medan. Nantikmu sayakabari hariSenin."
"Sekalian jugakmu pikirin tanggalpernikahan kita.
Kemarin saya cek jadwal saya dan saya ada waktu kosong selama 2minggu
akhirbulan Mei. Cukupkah itu buat kmu untuk merencanakan pestapernikahan
kita?"
"Mei?" Teriak Inaterkejut. "Itu terlalu cepat, sayanggak akan siap."
Revel yg menyangka bahwa Ina membicarakan tentang
jadwalnadan mengira diatdk akan sempat merancangpernikahan ini
sendiriberkata, "Kmu minta sajabantuan sama wedding planner ygbejibun
jumlahnyadi Jakarta. Saya yakin mereka semuanggakakan menolak kesempatan
ini. Uangnggak akan jd masalah."
"Rev, saya ini akuntan kmu, sayatahu penghasilan kmu
dalamsetahun, jd kmu nggak usah sombongdan mamerin kekeayaan kmu
sayasaya," balas Ina ketus.
Revel hanyabisaternganga. Apa ada yg salah dgnomongannya? Dia hanyabermaksud menolong,bukannya sombongapalagipamer.
"Yg saya maksud adalah bahwa saya mungkin belum
siap,secaramental, untuk menikah secepat itu. Lagian juga,apa kmu nggak
takut orang padangegosip klo kita menikah terlalu cepat?" Sambung Ina.
Revel mengangkat bahunya, "Apapun ygsaya kerjakan orang slalu ngegosipin saya,it doesn't matterto me."
"But it mattersto me. Saya baru ngenalin kmu
kekeluarga sayahari inidan klo kitamenikah terlalu cepat orangakan
nyangka klo saya sudahhamil,"teriak Ina.
"Oh please, kmu cumabisa hamilklo kita inihaving sex, which we arenot karena sayanggak akan menyentuh kmu sama sekali."
Ina tersentak seakan-akan Revelbaru saja menamparnya.
"I'm sorry. Maksud sayabukan begitu..." Revel
mencobamemintamaaf ketika melihat ekspresi pada wajah Ina,tetapi
kata2nya sudah dipotongoleh Ina.
"Jadi apa maksud kmu?"Balas Ina.
Revel mencoba mengeluarkan kata2,tetapi dia tdk bisa
mendapatkan kata2 yg tepat. Akhirnya dia hanyaterdiam. Dan untuk
pertamakali semenjak mereka meninggalkan Grogol, keheningan yg ada
terasatdk mengenakkan. Revel merasa ingin memandangdirinya
sendirikarenasudah menyinggunghati Ina.
"Juni,"ucap Inatiba2 memecahkan keheningan. "Hah?" Tanya Revelbingung.
"Saya akan nikah sama kmu bulan Juni. Kosongkan
jadwalkmu awalbulan. Dan karenakmu bilanguangnggak akan jd masalah, saya
akan mintabantuan wedding plannerpaling mahal di Jakartauntuk melakukan
inisupaya bisa siapin buku cek kmu klo saya minta."
Revel terlalu bahagia karena mendengarsuaraIna
sehingga dia merelakan ejekan Ina terlepas begitu saja. "Oke," ucapnya,
padahaldiasendiritdk tahu jadwalnya untuk bulan Juni. Klo tdk salah
diaharus manggungpada acara ulangtahun salah satu TV swasta.Dia akan
pastikan bahwa jadwalnya kosongpadasaat itu.
Tidak lamakemudian mereka sudah sampaidi apartemen Ina dan diatdkmengundang
Revel untuknaik bersamanya.
Bab 11
The First Conflict
Bukannya menuju Menteng dan masuk ke studio untuk
rekaman, Reveljustru memilih mengunjungi mamanyadi Tebet. Stelah alamat
rumah Mentengdijadikan kantorMRAM, mama memilih tinggaldirumah yg
iawarisi dariorangtuanya. Reveltahu betuljadwal mamanya
sehinggadiamerasa tdk perlu menelepon untuk memberitahukedatangannya.
Diatdk tahu apayg baru saja terjadidiantaradirinya dan Ina. Satu detik
mereka having a good time ngobrolin tentang keluargadan phobiamereka dan
detik selanjutnyadai salah ngomongdan langsungmendapat sikap dingin
dari Ina.
Seperti ygdiaduga,mama sedang
minumthediterasbelakang ketika Revel sampai. Beliau bahkan tdk kelihatan
terkejut ketika melihat anaknya.
"Gimana acaraultah papa Ina? Apa kalian sudah ngedrop bomnya ke mereka?" Tanya ibu Davina sambilmeletakkan cangkirtehnya.
Revel mencium pipi mamanya sbelumdudukdikursi rotan
ygtersedia. "Acara ultahnya lancar. Aku sudah mengumumkan
kepadakeluarganya klo aku mau menikahi Ina, sekarang tinggalmamatelpon
orangtuanyauntuk ngomongin masalah tanggal lamaran. Inabilang awal
Aprildiafreesehingga acara lamaran bisadilaksanakan dan dia mau
pernikahannya bulan Juni."
Ibu Davinamemerhatikan anaknyadgn lebih seksama.
Diatahu betul kepribadian Revelyg sgt tertutup dan pendiam sehingga
terkesan moody kepada kebanyakan orang,tp beliau sudah belajaruntuk
membedakan antaramoody karenadia sedangkesalatau karenadia
sedangbanyakpikiran.Namun wajah Revelhariini tdk kelihatan kesal ataupun
pusing, melainkan bingung. Revel tdkpernah bingung,diaadalah jenis
orang yg slalu tahu apayg harusdia lakukan dalamsituasi apapun. Ibu
Davina bertanya2 apakah atau lebih tepatnya siapakah yg membuat anaknya
jadibegini?
"Klo misalnyasemuanyalancar, knapa kmu kelihatan marah begini?" Tanya ibu Davina.
"Aku nggak marah," balas Revel terlalu cepat dan
terlalu tajam, membuat ibu Davina tersenyum. Revel mendengus
sbelumberkata, "Mam, apamenurut mamaaku iniorangnya sombongdan
sukapamer?"
"Humph..." Ibu Davina sedikit terkejut
mendengarpertanyaan ini, sehinggadiaharus berpikir sejenak. "Mungkin
nggak sombong atau pamer specifically, tp kmu tipe orang yg karena sudah
terbiasahidup dgn segalasesuatu yg nomor satu, kmu jadikelihatan kurang
menghargaibenda2 ygorang pikir sebagaibarangmewah
karena itu sudah jadi bagian kehidupan harian kmu.Tapi nggak ada
salahnyadgn itu."
Revel terdiam.Perlahan2 diamencobamencerna kata2
mamanya. Sebagai anaktunggal seorangpengusahasukses, diamemang sudah
dibesarkan dgn segala kemewahan, sehingga sebagai manusiadewasa, segala
kemewahan ygdia miliki dianggapnya sebagai suatu hak daripada suatu
keistimewaan. Wow, Inabenar,dia memang sombong. Knapatdk pernah ada
orang yg mengatakan halinikepadanya sebelumnya? Semenjakperceraian
orangtuanya,diaslalu berusahasebisamungkin membebaskan diridari cetakan
anak2 dgn latarbelakangnya, yaitu anak2 orang kaya yg sombongdan
berpikiran dangkal. Dia lebih memilih
sekolahnegeridaripadaswasta,bergayapunkdaripadapreppy,berkarier didunia
musik dan membangun kariernyadidunia itu,terpisah daribisnispapa. Dia
bahkan menolak mengambilalih manajemen perusahaan papa ketika beliau
meninggal,dan memilih menjadi pemegang sahampasif dan menyerahkan
tanggung jawab manajemen kepada Board of Directors yg sudah ada. Siapa
yg sangka bahwa dia tetap menjadiorangyg dia cobahindari. Papa yg sudah
meninggal hampir 10tahun akan bangun dari kuburdan munculdi hadapannya
sambilgeleng2 kepala klodia sampai tahu laki2 spertiapa Revel kini.
Ketika orangtuanyabercerai, dia masih dibawahumurdan
hakim memutuskan hak asuh anak jatuh kepadamama karenapapa terlalu
sibuk dgn pekerjaan dan jarang ada dirumah. Setidak2nya, itulahyg
dikatakan oleh keduaorangtuanyasewaktu diabertanya knapadia tdk
bisatinggaldgn papa. Sejujurnya, klodiberi kesempatan mengemukakan
pendapatnya, Revel akan memilih untuk tinggaldgn papa. Padasaat itu
Revelmerasapenjelasan mereka agak sedikitjanggal, karena meskipun papa
sibuk, tp beliau slalu menyempatkan diriuntuk menghabiskan waktu dgn
anak satu2nya itu.Selama setahun setelah perceraian
orangtuanya,Revelhanya diperbolehkan bertemu dgn papasebulan sekali, dan
meskipun mama bilangbahwaitu adalah keputusan pengadilan,tp
Revelmenaruh kecurigaan bahwa itu adalah keputusan mama yg mencoba
menjauhkan dirinyadaripapa. Dan selamasetahun itu diabetul2
membencimamanya.
Sepertiteoripsikologimengenaifase yg dilaluioleh
seseorangdalammenghadapi kematian, Revel melalui beberapafase saat
menghadapiperceraian orangtuanya. Mulai darimenolak menerimakeadaan,
mencoba tawar-menawar dgn mamaagardiperbolehkan lebih
sering bertemu dgn papa, marah karenamamatetap bersikeras dgn
larangannya, hinggaakhirnya Revel tdkpedulidgn kata2 mamanya lagi
ygmenurutnyatdk akan pernah bisa mengerti dirinya. Betapadiamerindukan
papa, satu2nya orang yg betul2 mengertidirinya. Papa adalah laki2
ygpendiamdan lembut,yg membiarkan mama menginjak2nya karenabeliau
mencintai wanita itu,sampai akhirnyabeliau sadar bahwa cintanyatdk cukup
bagiistrinya sehinggamampu menyelamatkan perkawinan tersebut dan
mengatursegala sesuatu di dalam kehidupan papa.Mulaidaripakaian yg harus
dikenakan, sampai keputusan bisnis di perusahaan papa, seakan2 papatdk
mampu mengambil keputusan sendiri.
Mama slalu mencobamengekang papadan Revelmengerti
knapapapamenceraikan mama. Laki2 mana ygakan tahan diperlakukan
spertiituoleh istrimereka? Setahun setelah perceraian, Revelmelihat
bahwa papamencoba sebisa mungkin memperbaiki hubungannya dgn mama.
Reveltahu bahwa papa masih mencintaimama,tdkpeduli apa yg mama sudah
lakukan kepadanya. Tapihinggapenyakit kanker akhirnya menghabiskan hidup
papa sekembalinya ReveldariAmerika, mamatetap bersikeras bersikap
dingin kepadapapa.
Dariperkawinan orangtuanya inilah Reveltahu bahwa
diatdk akan pernah membiarkan dirinya mencintai seorang wanita
sedalampapamencintai mama, tak akan diamembiarkan seorang
wanitamenginjak2 hargadirinya.Tidak,dia tdkakan menjadisperti itu.
Papa adalah orang yg sederhana, sikapnyapun
sederhana. Reveltahu beliau berasaldari keluarga biasa2 saja,tp dgn
otaknya yg encerdan kerja keras, papa mampu membangun
bisnishinggasukses. Tentu sajaRevel juga sangattahu bahwa papa
sangatmengharapkan putranya akan mengambil alih perusahaan itu ketika
dia sudah dewasa. Tetapi ketika Revel lebih memilih menekunidunia
musik,papatdk menunjukkan wajah kecewa. Beliau malah memberikan dukungan
penuhnya.
Revel memandangilangit yg sudah berubah warna
darimerah menjadi abu2 sbelumberdiri dan berkata, "Aku pulang dulu,
mam."Stelah mencium mamanya,dia langsung menghilang.
***
Setelah pertengkaran mereka , Reveltdkbertemu muka
lagi dgn Ina selama 2minggu karena Ina bilangdia sibuk dgn
pekerjaannya,tp Reveltahu bahwa Ins mencobasebisa mungkin
menghindarinya. Meskipun Ina menyempatkan diri untuk
mengkonfirmasitanggal lamaran dengannya seperti ygdiajanjikan.Tp
ternyataketakutannya tdk memilikidasar karena meskipun Ina
jarangberbicara dengannya, rupanya dia seringberhubungan dgn mama untuk
membicarakan tentang acara lamaran.Dan itu betul2 membuatnyajengkel.
Revel mencoba menghabiskan waktunyadidalam studiodan
menulis lagu untuk mengusir kejengkelannya. Suatu kegiatan yg
biasanyabisamemberikannya ketenangan. Tapistelah 3haridiabahkan tdk
bisamenyelesaikan satu bait lagu yg sedangditulisnya, dan
kejengkelannyaberubah menjadikedongkolan.Dalam keadaan penuh kedongkolan
yg sudah dipendam selama3minggu inilah Revel,Mama. Om John, adiknyapapa
dan istrinya, dan pakde Ray, kakaknya mamadan istrinya, datang ke rumah
orantua Inauntuk acara lamaran. Kedatangan mereka disambut oleh
keluarga dekat Inasaja, yaitu kedua orangtua dan ketiga kakak Inabersama
dgn suamidan anak2 mereka. Saat itulah untukpertama kali Revel bertemu
dgn kak Sofia ygbertampang supersangardan memperhatikan gerak- geriknya
seakan2 diasiap menerkamnya kapan saja. Gggrrr.... untungsaja diatdk
adadi
acara ultah papa Ina,karena klo saja dia
melihatwanita ini sebelumnya, Revel mungkin akan berpikir2X
sbelummengumumkan pertunangannya dgn Ina.
Lain dgn kak Sofia, Inadan anggotakeluarganyayg lain
menyambut keluarga Revel dgn ramah dan sepanjangacara itu
Inamemperlakukan Revel sebagaimana seseorang memperlakukan tunangannya.
Dan itu membuat Revel ingin mencekiknya. Dia ingin berbicaradgn
Inaberduasaja untuk membicarakan... yah, apapun ygharusmereka
bicarakan,tp tentunyatdk bisa karenaterlalu banyak pasangmatayg
memperhatikan stiap gerak-gerik mereka.
Akhirnya ketika acaraberakhir dan paratetuakeluarga
sedangmembahastentang tanggal pernikahan ygpaling passambilminum
kopi,Revel mengikuti Ina yg sedang membawa nampan penuh piring kotor
menuju dapur.
"Kmu knapa sih menghindari saya?"
Ina yg tdk mendengar langkah Reveldibelakangnya hampir saja menjatuhkan nampan itu.
Untung sajaRevel bisa bereaksi dgn cepat menyelamatkan nampan itu dari tangannya.
"Thanks," ucap Inadan terusberjalan menuju dapur ygternyataberadadi area yg cukup tertutup dariruangtamu.
Revel mengikuti Ina ke dalam dapurdan meletakkan nampan itu diatasmeja sbelum mengulangpertanyaannya.
"Jawab saya, knapakmu menghindarisaya?" "Menghindari kmu gimana?" Ina kelihatan bingung.
"Saya ngerti klo kmu masih marah samasaya karena
komentar sayabeberapa minggu lalu, tp sayakan sudah mintamaaf samakmu.
Di telpon kmu memangbilang klo kmu sudah maafin saya, tp stelah itu klo
telpon, kmu nggak pernah angkat,dan klopun kmu angkat, kmu slalu
terkesan buru2. Kmu nggak pernah datang lagi ke rumah saya stelah
kunjungan audit, kmu cuma kirimtim kmu sajahabis itu. Beberapakali saya
mintaketemu, kmu slalu nolak dan bilangkmu sibuk, tp kmu slalu
menyempatkan diriketemu dgn mama. Saya tahu klo tunangan ini cumapura2
saja, tp kita masing2 adatugas ygharusdipenuhi, sayaharap kmu masih
belum lupatugas kmu."
Awalnya Ina menatapnya dgn penuh kebingungan, tetapi
ketikadiamendengar separoakhir dari omelannya, wajahnya berubah menjadi
serius sebelumberkatadgn tenangdan jelas, "Saya memangsudah maafin kmu,
Rev. Dan alasan saya knapa slalu terdengarterburu2 klo kmu telpon dan
nggak bisa ketemu kmu adalah karena sayamemang lagisibuk sekali di
kantor. Soal kunjungan ke rumah kmu,selama6bulan ini
sayaslalu hanyamengirimtimsaya ke rumah kmu, kecualiklo adamasalah
besar atau audit.Dan karena audit sudah selesaidan saya nggak menerima
laporan bahwa kmu ada masalah, ya sayanggak perlu dateng."
"Oh," adalah satu2nya kata yg keluar dari mulut
Revel. Diaterlalu terkejut mendengar penjelasan Ina sehinggatak
bisaberkata2. Semuakejengkelan telah lunturdaritubuhnya, meninggalkan
rasabersalah yg mendalam.
"Tapi kmu benar, sayasudah lalaidalam menjalankan
tugassaya. Saya minta P.A. sayabisa menghabiskan lebih banyak waktu dgn
kmu. Kapan kmu akan memperkenalkan saya kepada publik?"
Revel mencoba memulihkan diridarikekagetannya dan
berkata, "Sayaharus menghadiri acara penggalangan dana hariminggu
tanggaldua bulan depan. Sayaberencana memperkenalkan kmu pada saat itu."
"Oke, saya akan kosongkan jadwal saya," ucap Ina tegas. "Oke," balas Revel sambil mengangguk.
Mereka kemudian hanyaterdiamdan salingpandang
selamabeberapadetik, tdkadadari mereka yg bergerak meninggalkan dapur.
Revelbersusah payah menahan diri agartdk menyapukan jari2nyapada bibir
Ina yg kelihatan ekstramerah dan spertimintadicium malam ini.Diabaru
sajaakan mengangkat tangannya ketikaSuti, pembantu rumah Ina memasuki
dapurdgn membawa satu nampan penuh cangkir kotor.
"Mbak Ina,dicariIbu,"ucap Suti yg sedikit tersipu2
ketikamelihat bahwaRevel sedang sedangberadadidapurbersama Ina. Dia
spertinya tdk sadarbahwa kemunculannya yg tiba2 sudah menggagalkan
rencanaRevel untukmenciumanak majikannya itu.
Ina tersenyum kepada Suti,dan dgn satu anggukan pada
Revel, Inakeluardaridapur meninggalkan Reveldgn Suti yg sedang
memandangi diaseolah dewa. Revel memutuskan mengikutijejak Inadan segera
meninggalkan dapur.
Seminggu stelah lamaran, desasdesustentang Revel dan
"pacar"barunyamulai menyebar, tetapitdk ada ygbisa mengidentifikasi
wanitatersebut. Hal ini membuat Revel tersenyum. Diatdk tahu dan
tdkpeduli siapa yg memulaidesas desusitu, ygdia mau hanyalah agar gosip
itu tersebardan tersebar cepat.
Atas saran pak Danung,Ina dan
Revelmencobamengenalsatu samalain lebih jauh.Dimulai dgn Revelbertanya
kepada Inaapakah diabisadatang ke apartemennyaagar merekabisa sama2
menuliskan namaorang2 yg mereka akan undangpadapernikahan mereka.
Meskipun Inadatangdari keluargabesar,tp daftar yg dibuatnyaberhentipadaangka150,
sedangkan daftaryg dibuat Revel sudah mencapaiangka
500. Ketika Inamenanyakan siapa saja yg ingin dia undangke pernikahan
mereka, Revel dgn cueknyamenjawab bahwa mayoritasdariundangan itu akan
jatuh kekalangan artis, kolegabisnis,dan media. Ketika Ina mengemukakan
pendapatnyabahwa Reveltdk perlu mengundang sebegitu banyak oranguntuk
sebuah pernikahan yg akan diakhiridalam masakurangdarisetahun lagi,
Revel langsungkelihatan sangat tersinggung sebelum kemudian menjawab
bahwa pernikahan.Ini adalah atasbiayanyadan diabisa mengundang siapa
saja ygdiamau. Ina yg kesal akan komentaritu membalasdgn mengatakan
bahwadia adalah laki2 dgn pikiran dangkal yg mengukursemuanyadgn uang.
Selama beberapahariRevel tdkmenghubungiInadan Inag
merasabahwa Revel perlu diberipelajaran tentangkelakuannya yg mau menang
sendiri, menolak meneleponnya terlebih dahulu.Akhirnya pada hari
keempat,Helen memasuki ruangan bosnya dgn senyum lebar.Dia membawa
serangkaian bungaasterdgn kartu yg bertuliskan "I'm sorry" dan dibawah
kata2 itu adainisial huruf "R". Pertama2Ina merasakan kemenangan
karenaRevel akhirnyamenyadarikesalahannya, kemudian perlahan2 disusuldgn
rasaberbunga2.Dia baru saja akan menelpon Revel untuk mengucapkan
terimakasih atasbunganya ketikadia sadar akan satu hal, yaitu bahwa
Revel sedangbertingkah laku sebagailaki2 pengecut yg memilihjalan
pintasuntuk meminta maaf.Dgnmenggunakan bunga dan kartu, Revel sudah
meminta maaf,tanpa kehilangan hargadirinya.Dasar egois, geram Ina
ygkemudian meminta Helen untuk mengembalikan bungaitu kepadapengirimnya.
Tp karena pengirim bungasudah pergistelah menyerahkan paketnya,Ina
akhirnya meminta Helen meletakkan bungaitu sejauh mungkin dari
kantornyaagardiatdkperlu melihatnya lagi.
Duahariberlalu dan Inamasih kesaldgn perlakuan Revel
ketika orang ygmembuatnyakesal itu menelponnya. Inaberdebat apakah dia
mau mengangkatnya atau tdk,tp keingintahuan akan apayg akan dikatakan
cowok itu padanya menangdan Inamenjawab panggilan itu.
"Ina?" TerdengarsuaraRevel diujung saluran telpon.
"Ya, adaapaRev?" jawab Inadgn suarasetenangmungkin. "Kmu sudah
terimabunga yg saya kirim?"
"Sudah."
"Terus?"
"Ya nggak terus,"tandasIna.
Stelah mengucapkan 3kata itu Inaberusaha sebisa
mungkin menahan tawanya, diaberhasil melakukannya selama 5detik sebelum
dia mulaitertawaterbahak2.Diatdk tahu knapadia mulaitertawa dan tdk bisa
berhenti, mungkin karna 2bungkus M&Ms kacang yg baru dihabiskannya,
yg kadargulanyabisa membuat orang jadihiper,atau mungkin karena
mendengarsuaraRevelyg terdengarsperti layaknya laki2 ygtahu bahwamereka
salah dan sedangmencoba meminta maaf,tetapitdktahu apakah permintaan
maafnya akan diterima.
Revel kemudian sadarbahwa Ina sedangtertawa juga ikut tertawa. Alhasil,selama5menit ke depan merekatertawa bersama2.
"Saya mintamaaf soalkejadian tempo hari,"ucap Revel
stelah tawa mereka reda."Boleh saya ke rumak kmu nantimalam? Kita perlu
finalize daftar kmu supaya kita bisa mulai mikirin soal venue,"
lanjutnyadgn penuh harap.
Bersama dgn tawa itu,entah bagaimana,kemarahan Inapun surut. "Okeasal kmu berhenti menyinggung2 soaluangkmu lagi,"balas Ina.
Revel terdiambeberapadetik, seakan2 dia
mempertimbangkan apakah dia mau protesatas tuduhan ini,tp akhirnyaIna
mendengarnya berkata, "Iya, saya janji."
"Oke, saya tunggu kmu nantimalam,"balas Ina.
***
Malam itu mereka menyelesaikan daftartamu dgn
damaidan mulaimembicarakan tentang gedung. Stelah diskusipanjang
lebarakhirnyadiputuskan acara akan diadakan dirumah Revel, dan dgn
begitu,tema garden partypun tercipta.
"Apa lagi ygkitaperlu bicarakan?" tanya Revelsambil
menyandarkan kepalanya padabantal sofa. Diamendesah panjang sbelum
kemudian melepaskan kacamatanyadan menutup matanya.
Percakapan tentangpernikahan mereka ini sudah
melelahkan merekaberdua. Inatahu bahwa Reveltdk akan membantah klodia
meminta weddingplanneruntuk membantunya merancangpernikahan ini, tp Ina
adalah controlfreak, yaitu seseorang ygharus slalu memiliki kontroldalam
situasi apapun,yg membuatnyatdk mudah percaya padaorang lain.
Alhasil,diatdk beranimenyerahkan perancangan pernikahan sebesarinike
tangan wedding planner,tdkpeduli seberapa profesionalnya mereka, mereka
tetap orang asing yg diatdk kenal.
Ina melirik jam dindingdan berkata, "Kmu sebaiknya
pulang,sekarang sudah jamsembilan lewat. Kitabicarakan hallainnyabesok
saja."Diakemudian berdiridan mengangkat cangkir kotor ygtadinya berisi
kopi, kedapur.Menyadariapa yg sedang dilakukan Ina, Revel
langsungberdiridan menjulurkan tangannyauntuk mengambil cangkir itu
daritangan Ina, tetapi Ina menolakbantuannya.
Sambilberjalan kedapurIna mendengarRevel membalas, "Sayabiasakok pulang malam.
Nggak ada ygnyariin juga dirumah."
Ina menggelengsambiltersenyum,rupanyaRevel sudah
salah pahamdgn kata2nya.Dia berjalan kembali ke ruang tamu dan
sambilbertolak pinggangdidepan Revel diaberkata, "Saya yakin kmu memang
biasapulang malam,tp saya nggak biasa ada laki2 yg bukan keluarga
bertamu di rumah saya selepas jam sembilan malamdan sebelum jam sepuluh
pagi."
"Tapi saya initunangan kmu, I'mpracticallyfamily,"
bantah Revel. Dia kelihatan sangat tersinggung karena Inapada dasarnya
sudah mengusirnya.
Ina mengembuskan napas putusasa. Masih adabanyak hal
ygharusdipelajari Reveltentang dirinya,dan diatentangRevel.
Merekaharuslebih mengenalsatu samalain agartdkadalagi kesalahpahaman
tentang hal remeh spertiini.
"Rev, ada suatu hal pribadi yg saya mestibicarakan
sama kmu, dan sayaminta kmu nggak merasa tersinggung stelah mendengar
ini. Bisa?" tanya Inadgn sedikit ragu.
"Oke," ucap Revel sedikit curiga.
Sebelum dia kehilangankeberaniannya, Inaberkata, "Sayaadamasalah sama uang kmu." "Uang saya?"
"Uang adalah isu yg sedikit sensitif untuk saya," Ina mencobamenjelaskan. "Oke..."
"Saya adalahwanita mandiri yg mampu membiayai segala
sesuatunya sendiri." Inamencoba mengukurreaksi Revel. Ketika diamelihat
bahwaRevel hanyamenatapnyatanpaekspresi, dia melanjutkan,"Oleh karena
itu saya merasa tersinggungsetiap kali kmu menyebut2
betapabanyaknyauangkmu. Saya mau kmu mengertibahwa saya setuju dgn
perjanjian kita, bukan karena uangkmu, tp karenakitabisamembantu satu
samalain. So, klokmu pernikahan kita inikelihatan tulusdan bisadipercaya
di matamasyarakat,kmu jangan bikin saya kesal dgn menyinggung2 masalah
uang kmulagi. Setuju?"
Revel kelihatan mempertimbangkannya dgn saksama
sebelummengangguk. Dia teringat betapa marahnya Inastiap kalidia
menyebut2 tentang uangnya, kini diamengerti alasannya.
"Klo kitabenar2 mau menolongsatu samalain dgn
membuat hubungankita ini kelihatan tulusdan bisa dipercayadi mata
masyarakat..." Revel sengaja mengulangkata2 Ina sebelumnyadan mendelik
jenaka kepada Inayg sedangmencoba menahan senyum, "saya nggak mau dengar
kmunyebut2 hubungan kita sebagai kawin kontrak. Mulai sekarangkita
adalah Inadan Revel,dua orangyg akan menikah bulan Juninanti.Setuju?"
Ina kelihatan berpikir sejenak sbelum kemudian menjulurkan tangannyamenyalami Revel.
Ketika Revel menyambut tangan itu,inaberkata,"Setuju."
Dan dgn jabat tangan itu, Revel merasaspertiadakekuatan gaib yg mengikat perjanjian itu.
Tapi kata2 Ina selanjutnya menghapuskan rasagaib itu selamanya.
"Oke, sekarang saya mau kmu keluardari apartemen saya."
Revel berusahatdk menggeram ketikabangun dari sofadan dgn satu anggukan, dia permisi pulang.
Bab 12
The Ferocious Publik
Pada awalbulan april,Revel untukpertama kalinya akan
memperkenalkan Ina kepada publik secara resmisebagai tunangannya,dan
Inamengalami masalah untuk bernapas selama perjalanan menuju HotelMulia.
Akhir2 inigosip tentang ReveldanLuna agak meredakarenaLuna sudah
menarik diri dari sorotan mediadgn pulang ke Jerman. Sebagai
gantinyagosip Reveldgn wanitamisteriusnya semakin gencar.Para wartawan
yg tadinya sudah mulai bosan,mulai mengikuti Revellagi. Reaksi Revel yg
tetap diamtetapi memberikan senyumanyg kelihatan spertiseorang laki2 yg
sedangjatuhcinta kloditanya soal itu membuat orangsemakin penasaran
padaidentitas wanita ini.
"Pokoknya senyumsaja sama wartawan. Besokpagi wajah
kmu akan terpampangdimana2, jd jgn kaget." Suara Revel yg
tenangseharusnyabisa menenangkan Ina,tetapi kenyataannya tdk
bisamembantu degup jantungnya ygsudah tdk keruan.
Selama seminggu ini Inamendapatibahwa Reveladalah
seorangtunangan yg penuh perhatian, dgn slalu menyisihkan waktu untuk
betul2 mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat2nya. Selain itu, Revel
ternyatacukup cerdas dan lucu.Pada satu detik diabisa mendiskusikan
menu katering secara seriusdgn mengeluarkan komentar
sperti,"Kitaharuspastikan bahwa semua makanan yg disajikan dimasakdgn
EVOO, itu jauh lebih sehat daripadaminyak gorengbiasa. Oh yya,
orangkatering mestidiingatkan supaya nggak menyalakan apiterlalu besar
klomasak karena itu akan menyebabkan komponen EVOO pecah dan
padadasarnya nggak akan adabedanya spertimasak dgn minyak goreng biasa
klo itu sampaiterjadi." Dan padadetik selanjutnyaia mencoba meyakinkan
Inabahwa lagu "LoveGame" milik Lady Gaga adalah lagu ygpaling
sesuaidijadikan lagu tema pernikahan mereka. Pada dasarnya,
selamaseminggu ini, Ina sudah melihat Revelhanya sebagai seoranglaki2
biasa yg bisa membuatnya tertawa daripada Revel,artis solo laki2
palingngetop diIndonesia. Tapimalam ini, Ina sadar kembali akan
statusRevel dihadapan publikdan diamerasasedikit mual.
Mereka sedangdalamperjalanan untuk menghadiri
acarapenggalangan dana ygbertujuan memberikan fasilitas yg lebih
baikpadasekolah2yg berada didaerah terpencil diseluruh Indonesia.
Inamelirik Revel yg mengenakan jas warnahitamdgn dasi kupu2. Revel
kelihatan cukup nyaman mengenakan pakaian resmiitu, sedangkan Ina merasa
ingin menarik bagian atas tube dress berwarna ungu tuayg dikenakannya
agartdk merosot ke bawah. Inamerasa risi dgn pakaian yg
menempelpadatubuhnya itu.Diatahu bahwa didunianyata,orangtdk bisa
mengubah dirinya hanya dgn pakaian,tetapiini duniaentertainment,pakaian
yg mereka kenakan,make-up, gayarambut,perhiasan,
mobil,bahkan laki2 yg menggandeng tangan mereka mendefinisikan
statussosial mereka. I can't dothis. Ican't, I CAN'T,teriak Ina
dalamhati. Ina membayangkan wajah kolega2nya,
Marko,dan pak Sutomo dikantor besok pagi ketika melihat
wajahnyaditabloid dan acaragosip TV,dan isiperutnya langsung salto
beberapakali. Apamereka akan percayapada sandiwara ini? Mereka semuatahu
bahwa dia adalah orang yg palingberetika ygpernah mereka temui,diatdk
akan pernah tertangkap basah memacari kliennya.
Dan apa ygakan dilakukan orangtuanyaklo sajamereka
tahu akan kebohongan ini?Mereka akan menguncinyadidalam ruangbawah tanah
dan tdk memperbolehkannya keluarlagi sehinggaberkesempatan mengambil
keputusan yg akan menghancurkan hidupnya. Revel sebaiknya
mencaritunangan yg lain sajakarenadia tdkbisa melakukan ini.Sebelum dia
kehilangan keberaniannya, Ina langsung berteriakkepada sopir Revel,
"Pak,bisa stop mobilnyadipinggir, sayamau turun."
Revel yg dudukdi sebelah kanan terlihat kaget dan
langsungmeraih lengan kanan Ina. Tangan kiri Inasudah menggenggam
gagangpintu, siap menariknyabegitumobil itu berhenti. "In, knapa?"
"Rev, saya nggak bisa,"ucap Ina cepat
sambilmenunduk, menolakmenatap Revel. Klo saja dadanya tdk terasa sperti
akan meledak, Ina mungkin akan menghargaibetapalapangnya lantaimobil
itu.
"Nggak bisa apa? Keacara ini? Kmu sakit?" Revelterdengar khawatir.
Ina mengangguk. Dan Revel langsung meminta sopirnya
agar menepi yg dibalas dgn, "Wah, ini mobilnyanggak bisagerak, mas
Revel, jalanan macet."
Ina memegangidadanyauntuk mengontrolnapasnya. Kalung
yg dikenakannya sperti mencekiknya dan dia berusaha melepaskannyadari
lehernya.
"Get this off me.Pleaseget thisoff," teriak Inamulai panik ketikadiatdkbisa menemukan kait kalungtersebut.
Revel berhasil melepaskan kalung itu dgn cekatan dan
mengantonginya,tetapiIna spertinya tdk sadar akan halitu karenadia masih
berteriakpanik, "Tolonglepasin. Saya nggak bisa napas."
"Ina, kalungnya sudah dilepas." Revel merasakan
kepanikan yg menyelimuti Inatanpa menyentuh bagian tubuh Inasama sekali,
Revelberkata, "In,tenang, In.Oke, napaspelan2. Bilang ke saya ada
masalah apa?"
Revel tdk mendapatkan jawaban ataspertanyaannya, diahanya mendengar erangan Ina. Ina
bahkan tdk mendengarpertanyaan itu,diasudah
tenggelam dgn kegalauan hatinyasendiri. Bagaimana mungkin diasetuju
melakukan ini? Didalam kegelapan mobil,Revel tdkbisa melihat bahwa
seluruh tubuh Ina sudah gemetaran, tapidiamenyentuhnya untuk
menenangkannya.
"Ina, kmuknapa gemetaran kayak begini?" ucapnya dan
tanparagu2, dia langsung mengangkat tubuh Ina yg kecil ke
dalampelukannya dan duduk ditempat yg tadi diduduki Ina.
Dia membiarkan keduakaki Ina menggantungdisbelah kanan.Pertama2 tubuh Ina masih gemetarandan tegang,tp lama-kelamaan napasnya kembaliteraturdidalam pelukannya. Wajah Inaterlihat pucat di balik make-up
tipis ygdikenakannya. Adatitik2 keringat pada keningnya. Hilangsudah
wanitapenuh percaadirig diatemui stengah jamsebelumnya, yg tinggal
adalah wanita g ketakutan.DalamhatiRevel menyumpah. Dia sudah terlalu
sibuk dgn rencanamemperbaiki image-nya,sehingga tdk mempertimbangkanperasaan Inayg mungkin belum siap untuk berhadapan dgn publik.
Sambil mencoba untukmenavigasi lalu lintasygpadat,
Nata,sopirRevel,memerhatikan kejadian yg sedang berlangsungdarikaca
tengahmobil.Nataadalah salah satu pegawai lama mamaRevel yg sudah
mengenal Revel semenjak diamasih SD.Natasebetulnyaadalah sopirpribadi
ibu Davina,tetapi karena malam iniRevel memerlukan sopir,maka dia
menawarkan diriuntukmembantu.Natabersyukur bahwa Revel akhirnya
menemukan seorang wanitamuda dari kalangan nonselebritiyg kelihatan baik
dan tahu sopan santun untuk dipacarinya.MbakIna samasekali tdk
menyadari dampak ygdimilikinya terhadap Revel yg pada dasarnya sudah
bersusah payah untuk tdk melongo ketikamelihatnya malam ini.
Natatdkpernah melihat Revel tdk bisaberkata2 dihadapan wanita
sebelumnya, sehinggareaksi Revel membuatnyaterkekeh dan harusterdiam
ketika menerimapelototan dari Revel.
Di dalampelukan Revel, Ina merasa terlindungi,dan
dgn itu akhirnyadiabisa mengontrol reaksi tubuhnya. Lambat laun mualnya
mulaihilang dan pikirannyatenang kembali. Ina menarik napasdan
bisamenciumaromacologne Revel yg sangat maskulin. Percampuran aroma itu
dan usapan tangan Revelyg naikturunpadapunggungnya, menenangkan.Dan
tanpa dia sadari, kelopak matanya sudah tertutup dgn sendirinya. Ina
merasakan kehangatan sekilaspadakeningnya, sperti kecupan yg
biasadiberikan mama padanya sewaktu diamasih kecilklo dia sedangsakit.
Merasa nyaman dgn dgn posisinya, Ina mendesah panjang.
"Mas, apamasih mau pergi, apamau pulang saja?" Tanya Nata.
TanpaInasadaripakNata sudah berhasil menepikan mobildan kendaraan itu kinidalam
posisi diam meskipun mesin masih dihidupkan.
"Pulangsaja,pak. Antarmbak Inadulu balik ke apartemennya," jawab Revel tegas. "No," ucap Inalemah sambil menggeleng.
"In, wajah kmu pucat dan kmu bilangkmu sakit,kita lebih baik pulangsaja."
"Nggak, saya sudah baikan," kali ini suara
Inaterdengarlebih jelas. Diaberusahaturun dari pangkuan Revel. "Saya
sudah janji untuk menemani kmu ke acara ini, saya harus menepati janji
saya,"bantahnya.
"Kmu nggakusah..."
"Kmu sudah menepati janji kmu. Sekarang giliran saya," potong Ina.
Revel mengerutkan keningnya ragu. Inayakin bahwa dia
sedang memperhitungkan konsekuensi ygmereka akan hadapi klo misalnyadia
memutuskan untukmenunda perkenalan Ina kepadapublik, dan Ina
mencobamembantunya membuat keputusan.
"Just giveme a minute untuk menenangkan diri," pinta
Inadan mulaimengambilnapas dalam2 dan mengeluarkannyaperlahan2.
Keheningan menyelimutiinterior mobil selama beberapamenit. Reveldan
pakNata dgn sabar menunggu hinggaInabisalebih tenang. Revel menyodorkan
saputangannyadan menunjuk kening Ina,tp Ina menggelengdan
mengambilselembartisu dari dalam clutch-nya.
"Saya nggak mau ngotorin saputangan kmu dgn make-up
saya, but thankyou," jelas Ina ketika melihatkebingungan pada wajah
Revel.Perlahan2 diamenyentuhkan tisu itu ke keningnya,berhati2 agartdk
merusak make-up-nya.
Revel memerhatikan bahasa tubuh Ina yg lambat laun
mulailebih rileks. Kerutan pada keningnya sudah hilangdan diatahu detik
dimana Ina siap sbelumdiaberkata, "Kmu mau kalung kmu?" Ia mengeluarkan
kalung itu darikantongnya.
Ina menyentuh dadanya,seakan2 baru sadar bahwa dia
tdk lagi mengenakan kalungnya.Dia baru akan meraih kalungitu ketika
Revelsudah memegangduaujungkalunh itu dan tanpa berkata2 menyuruh
Inamenunduk agardiabisamengalungkannyapada lehernya.
Revel menahan napas selama melakukan ini,karena dia
tahu bahwa klodia menghirup udara,diaakan mencium aromastroberi,dan
itulah halterakhir yg dia perlukan malam ini. Sebelumnya, ketika Ina
sedangdudukdiatas pangkuannya,diaberusaha sebisa mungkin
mengontrolreaksitubuhnya. Diaberharap bahwaInatdk merasakan
detakjantungnya yg smakin cepat stiap detiknya, terutama ketika
Inamenoleh dan menguburkan wajah pada lehernya. Diahampir saja
berkelakuan spertipasukan Troya ketika menyerang Sparta,yaitu
mengambilapa saja ygdia mau dgn
paksa,tanpamemedulikan perasaan orang2 g diserang. Untunf saja
Revelmengangkat kepalanyadan tatapannyabertemu dgn tatapan pak Natadi
kaca tengah. Tatapan pak Natamengingatkannyauntuk menjagasopan
santunnyasebagai laki2. Akhirnyadiaharuspuasdgn hanya mencium keningIna.
Setelah berhasilmemesang kait kalung itu Revelburu2
menjauhkan kepalanya dariInadan membiarkan Inamelakukan
beberapaperubahan padaletak kalungitu.
Dengan satu embusan napas, Inaberkata, "Oke,saya siap." Dan mobilitu pun bergerak lagi menuju destinasinya.
Revel memintapak Natauntuk ngedrop mereka di
lobi,bukannyadipintubelakang,hari ini dia memerlukan sorotanmediauntuk
menyukseskan rencananya.Dengan anggukan dari Ina, Revel membuka pintu
mobildan turun. Kerlipan blitz kameradan teriakan wartawan yg menanyakan
berbagaimacam pertanyaan langsung menyerangnya, tp Revel tdkmenyadari
inisemua karena ketikadia mengulurkan tangannya untuk membantu Ina turun
dari mobil, dia tdk melihat Ina.Yg dia lihat adalah orang lain yg
mengenakan gaun potongan tube panjang berwarnaungu,gaun ygdikenakan
Ina.Dia kini mengerti knapaungu spertiini seringdisebut sebagairoyal
purple, karena Ina kelihatan spertiseorang ratu, yg menjadikan Revel
sebagairajanyadan diamerasabanggabisamemegang posisi itu.
Ketika Inaturun dari mobil, dia mengulurkan tangan
kirinyadan secaraotomatis memamerkan cincin berlian yg melingkari
jarimanisnya. Sesuatu yg Revelyakin dilakukan oleh Inadgn sengajaagar
orangbisamelihat betapa besarnyaberlian itu.Dengan begitu perhatian
wartawan terpaku sekejab kepadatangan Ina. Stelah wartawan puas memotret
cincin itu,perhatian mereka beralih kepada Ina yg kini sudah
berdiritegakdi sampingRevel. Tangan kanannya di dalam genggaman tangan
Revel. Kalungemas ygpanjangnya mencapai belahan dadamengundang perhatian
orang kepada kulit bahu dan dadanya g putih bersih dan halus.Senyum yg
terukir pada wajah Ina kelihatan ramah,tetapitdk mengundang pikiran
ygtdk2. Senyuman seorangprofesional. Dia bahkan tdk kelihatan terkejut
dgn semuaperhatian g sekarang tertuju padanya, seakan2 diasudah
seringmenghadiri acara spertiini.
Revel dan Inasalingtatap selamabeberapadetik,
kemudian Ina tersenyum dan Revelbisa mendengarapayg adadipikiran Ina,
"Here we go". Revel membalas senyum itu dan mengangguk. Kemudiandgn
sangat berat hati diamengalihkan perhatiannya dari wajah Ina kepadapara
wartawan yg sedangmencobamenarik perhatiannya.
"Apa kabar,mas Revel?Sudah lamanggak kelihatan,"ucap salah satu wartawan tabloid membuka aruspertanyaan.
"Memanglagi lebih sering di studio untuk rekaman. Klonggak penting sekali saya nggak
akan keluar,"jawab Revel ramah.
"Tapi malam ini sempatkeluar, ya?" ledek wartawan lain.
"Iya dong, kan untuk amal," balas Revel serius, membuat wartawan ygtadinya meledeknya kelihatan malu.
"Kita dikenalin dong sama temannyamas Revel," sambungseorang wartawan perempuan yg Revel tahu bekerjapada sebuah acara gosip.
"Ini Inara,"jawab Reveltenang.
Beberapawartawan masih melemparkan beberapa
pertanyaan lagi, ygdijawab oleh Revel dgn sabardan penuh humor.
Inamendapatibahwa semakin lamaRevel berdiridan menjawab pertanyaan
mereka, semakin terkesima wajah para wartawan.Spertinya kejadian ini
adalah sesuatu yglangka bagi mereka. Mereka bahkan tdk menghiraukan
tamu2 penting lainnya, sperti walikotaDKI Jakarta,seorang jutawan yg
baru sajameninggalkan istrinya dan mengawini seorangpenyanyi,
seorangbintang sinetron yg menjadi istri kedua seorang politikusdan
kinisedanghamil,beberapaartis ygmengenali Revel karena Ina melihat
mereka melambaikan tangan padanyadan menatap Inadgn tatapan ingin
tahu,dan banyak orangpentinglainnya, ygdatang stelah mereka.
Akhirnya para wartawan sudah bosan berbasa-basi dan mengajukan pertanyaan yg sudah ada di pikiran semuaorang.
"Mas Revel, mbak Inarapacar barunyamas, ya?"
Tubuh Ina menegang, menunggu jawaban Revel.Dia harus
siap dgn apapun yg dilakukan atau dikatakan oleh wartawan stelah
pengumuman ini.
"Bukan, Inarabukan pacar saya," jawab Revel.
Spertipaduan suara, Inamendengarkata, " Ooohhh..."
dan diaharus menahan diriagartdk cekikikan. Revel memang suka ngisengin
wartawan.
"Inara adalah tunangan saya," sambung Reveldgn suaradatar ygdisambut dgn kesunyian dan tatapan tdk percayadaripara wartawan.
Kemudian ketika semuaorang menyadari apa ygbaru dikatakan Revel, mereka melemparkan pertanyaan bertubi2.
"Sudah brapa lamapacaran?"
"Knapa Inaranggak pernah kelihatan sebelumnya?"
"Kapan tunangannya?" "Siapakah Inara?" "Ketemu dimana?"
"Apakah Inara wanita ygseringdigosipkan sebagai 'pacar' Revelakhir2 ini?"
Setelah beberapamenit,Ina mulai
merasapertisedangmelalui sesitanyajawab yg dialalui sebulan yg lalu dgn
keluarganya. Diasedang memerhatikan wajah parawartawan yg kini kelihatan
dapat dipertukarkan satu samalain,ketika dia mendengarseseorang
bertanya, " Apa sudah adarencanamenikah?"
Ina agak terkejut ketikamenyadaribahwa pertanyaan itu
ditujukan padanya, bukan kepada Revel. Para wartawan ygmelihat
interaksi ini langsungterdiamdan menunggu jawaban Ina. Dia ragu
sesaat,tp ketika Revel mengeratkan genggemannya,diaberkata," Klo tdk ada
halangan, kamiberencana menikah bulan Junitahun ini."
Begitu Ina menyelesaikan kalimatnya Revel langsung
menggeretnyamasuk ke dalam gedung, meninggalkan ledakan pertanyaan lain
dari kumpulan wartawan.Banyak dari mereka yg tahu bahwa adalah percuma
meneriakkan pertanyaan mereka lagi, karenanya mereka langsung sibukdgn
HP, menelpon produser merekaatau mengirimkan SMSkepada editor mereka.
***
Ina mendesah panjang ketika diaduduk kembalidi dalam
mobil Revel3jam kemudian. Stelah apayg diabaru lalui, interior mobil
ygterbuat darikulit berwarna abu2 itu memberikan ketenangan yg
diabutuhkan. Dia slalu tahu bahwa Revelbanyak fansnya,tapi dia tdk
menyangka bahwa fans Reveltermasuk istri walikota Jakarta dan stengah
daritamu yg datang ke acaraamalmalam ini.Entah bagaimana mereka bisatahu
bahwa diaadalah tunangan Revel secepat itu, karena merekabaru saja
meninggalkan parawartawan dan memasuki ballroomketika orang
mulaimenyalami merekadan mengatakan, "Congratulation". Mereka semuamau
mengenalwanita gberhasil menggeret Revel ke pelaminan. Ina kewalahan
mencobamenjawab pertanyaan mereka yg datang bertubi2.
"You okay?" Ina mendengar suaraRevel.
"Yeah, cuma sedikit capek," balas
Inasambilmenolehkan kepalanya,menatap wajah Revel. Dia sudah melepaskan
dasi kupu2nya. "Kmu gimana bisa melakukan inistiap hari sih?" tanyanya.
Ina betul2 tdktahu bagaimana Revelbisamelakukannya.
Semuakamera yg slalu tertuju padanya, memerhatikan semua gerak geriknya?
Ina tdk akan pernah merasa comfortable
dgn kehidupan spertiitu,salah2 diabisajadiparanoid
untuk keluar rumah. Takut bahwa orang akan mengambilfotonyaketikadia
sedangmembuangsampah sembarangan atau lebih parah lagi,mencium
ketiaknyauntuk memastikan bahwa deodorannya masih wangi.
"Well, saya nggakharusmelakukan ini stiap
hariuntungnya," balas Revelsambiltersenyum. Melihat wajah Inayg jelas2
tdk yakin dgn omongannya, Revelmenambahkan, "Saya sudah bekerjadidunia
entertainment selama lebih dari10tahun, jd saya sudah terbiasa. Kmu
nanti juga terbiasa."
Ina yakin bahwa diatdkakan mengatakan apa2
kepadaRevel. Dia kinibetul2 menghormati para artis yg slalu bisa
keliatan bersahabat dan penuh senyum klo ditemuioleh media, karena
ternyatapekerjaan itu tdk mudah. Wajahnya sekarang sudah kramkarena
harus memasang senyuman ygterasasangat tdk natural sepanjangmalam.
"You were great tonight," pujiRevel.
Ina melirik kepadaReveldan berkataragu, "You think so?"
Revel mengangguk pasti."Makasih yasudah nemenin saya malamini."
"Oh, noproblem.Sori yaklo saya freak-out sbelumnya. Won't happen again. I'm promise."
Revel mengangguk. "What was that all about anyway?" tanyanya.
"Awalnya cuma khawatirtentang acaraini,tp kemudian saya mikirin hal2 lain jugadan akhirnya jd panik."
Ina terkejut oleh perubahab bentuk kursi berkata, "Wow," dgn kagum.
Revel menatap Inadgn bingung,dan semakin bingung
ketikadiamelihat Ina sedang meraba2 seluruh bagian kursi yg didudukinya.
"Kmu ngapain?"tanyanya.
"Sayamau buat kursisaya jadikayak kmu. Gimana caranya ya?" "Ada semacamleverdi sbelah kanan kmu ygbisakmu tarik. Ketemu?"
Revel melihat wajah Inayg sedangberkonsentrasi mencarileveritu. "Ah,ketemu."
Dab satu detik kemudian didepan matanya, Revelmelihat
Ina melakukan hal yg sama yg baru sajadia lakukan pada
kursinyasambilmemapakan wajah penuh ketakjuban. "This is like the most
comfortable car seat Ihaveever sayon,"ucapnya stelah beberapamenit
menaikkan dan menurunkan foot rest.
Mendengar komentariniRevel tertawa. Inakeliatan
spertianak kecil ygbaru sajadiberikan mainan baru. Wajahnyayg biasanya
serius kinipenuh senyumtakjub,dan meskipun diatdk bisa melihatnya,tp
diatahu bahwamataInapasti sedangberbinar2. Kebanyakan wanita slalu
mencobaagar keliatan sophisticated sehingga mereka jarang mau
menunjukkan kekaguman mereka akan sesuatu,tp Ina,diatdkmalu
memperlihatkan ketidaktahuannya. Tidak adakepura2an dalam proses membuat
laki2 sperti Revelkagumpadanya.
"Siapapun ygmenciptakan mobil ini adalah seorang jenius," kata Inasambil nyengir.
Revel mendengus ketikamendengarkomentar ini, mencoba
menahan tawa. Tak lama kemudian mereka sudah sampaidi
lobigedungapartemen Ina.Merelakan Inakeluardari mobilnyaadalah
haltersulit ygpernah dilakukanRevel seumurhidupnya.
Bab 13
The Long Awaited Wedding
Selama beberapaminggu stelah malam acaraamal itu,
Revelmencoba sebisa mungkin menghindariIna.Mereka memang masih
munculdibeberapaacarapublik lainnya stelah itu, tapi Revel berusaha
membawa Ina ketengah keramaian agardiatdk harus sendirian dengannya.Dan
kko adasituasidimana mereka hanya berdua saja,diamencoba menjaga
percakapan merekaagartetap profesional.Diatoh tdk perlu tahu brand kopi
kesukaannya, warna favoritnya,ritualapa yg dia biasa lakukan sebelum
tidur, kapan pertama kali dia dicium oleh laki2,dan yg jelasdiatdk perlu
tahu apakah Inalebih suka menggosok gigi sbelummandi atau sesudah
mandi. Tapi semakin dia menghabiskan waktu dgn Ina,smakin banyak
pertanyaan bersifat pribadiyg diaingin tanyakan padanya,dan itu
membuatnya freak-out.
Selama ini orang slalu menyangka bahwa dia phobia
dgn komitmen, oleh sebab itu dia masih juga belummenikah, tp
sbetulnyaapayg dia takutkan bagi dirinya adalah kehilangan kontrol. Itu
sebabnyadiatdkpernah mau memacari wanitayg suksesdanmandirisperti Ina,
karena meskipun diamenyukai tipe wanita spertiini,tetapidiatdk bisa
membiarkan dirinya mencintai mereka. Kebanyakan wanitaspertiinisudah
terlalu terbiasahidup sendiri yg penuh dgn rutinitasdankontrol,sehingga
mereka mengalami masalah dalam mencari pasangan yg ideal karenamereka
menolak mengompromidirimerekauntuk seorang laki2 yg akhirnya hanya
akanmengontroldirimereka. Dan inilah karakteristik yg diahormatidari
seorang wanita,seseorang yg tdk malu2 mengeluarkan pendapat atau
argumentasi klodia melihat sesuatu yg tdk padatempatnya.Tapimelihat
hubungan papadanmamanya, Revel tahu bahwa wanita jenisIna akan
membuatnya kehilangan kontrolakan kehidupannya
sbelumakhirnyameninggalkannya patah hatidan kecewa, seperti
mamamengecewakan papa.
Diatdk pernah ada masalah menghindariberhadapan dgn
wanitatipe Ina,karena slalu mempunyaipilihan untuk memutuskan hubungan
itu sbelummenjaditerlalu serius. Tapi dgn Ina, dia stuck. Mereka akan
segera menikah, yg brartibahwa mereka akan tinggal sama2, dimanadiaakan
bertemu dengannya stiap hari. Bayangan bahwadia tdk bisalagi
menghindariInastelah mereka menikah membuatnyapanasdingin.
***
Bulan Junipun tibadan pernikahan paling
menggemparkan Indonesiasepanjangtahun akan dilaksanakan. 75% wanita di
Indonesia siap untukmembunuh Ina semenjak pertunangan mereka diumumkan
pada bulan April,tp jumlah itu sekarang sudah naikmenjadi 90%.
Seumurhidup Inatdk pernah merasakan permusuhan blak2an dariorang2 yg
bahkan tdkdia
kenal. Komentaryg dilemparkan oleh masyarakat
tentangnya kebanyakan terdengar sinis dan tdkbersahabat. Meskipun
begitu, Inatdk menyalahkan parapemberikomentar,karena daripandangan
mereka,dia adalah wanitayg sudah merebut Revel dari mereka. Ina slalu
mengingatkan dirinyabahwa klo sajadia sudah pacaran dgn Revellebih lama,
maka masyarakat mungkin tdkakan terlalu terkejut dan bisa
menerimanyadgn tangan terbuka,tp dia tahu bahwa itu tdkbenar.Merekatetap
akan membencinya,tdkpeduli apayg dia lakukan.
Beritatentangpernikahan mereka sudah tersebardimana2
smenjak mereka mengumumkannyaAprillalu. Terkadangberita itu penuh dgn
fakta, contohnya informasi tentangnamakedua mempelaidan lokasipernikahan
mereka,tetapibanyak juga beritayg mengada2, spertiketikasatu tabloid
melaporkan bahwa ada konfrontasiantaraLuna dan Inara karena
memperebutkan Revel, sesuatu g jelas2 tdk pernah terjadikarena
Lunabahkan tdk ada diJakartasepanjang bulan menjelangpernikahan. Awalnya
Inamerasa agak sedikit terganggu dgn semuaberitatdkbenarini,tetapiRevel
mengajarkannya satu trik yg ampuh, yaitu tdk menghiraukansemuaberita
ygtdk benar itu.
Dari semuaorangyg mendengarberita pertunangan
mereka, yg paling shock tentulah orang2 kantor Ina.Terutama Marko yg
awalnyamerasa sangat tersinggung karenaInatdk pernah menceritakan apa2
tentang Revelpadanya. Karenatdk bisamenceritakan apa yg sbenarnya
terjadi, Inaharus mengarangceritabahwa pak Danung-lah
ygmemintanya menyimpan rahasia ini sampai Revelsiap
untukmengumumkannyakepada publik. Ina bersyukurbahwaMarkokelihatan
bisamenerimapenjelasan itu.Dalamhati Inameminta maaf kepadapak Danung
karena sudah menyalahgunakan namanya.Marko tdk menyinggung2 soal Lunadan
bayinya. Memang Eli dan Sandratdkbisa menahan diri untuk berceloteh ke
semua orang yg mau mendengarnya begitu tahu Revelbukan ayah bayi Luna.
Untung sajaInaberhasilmengontrolkeadaan sbelum mereka mengatakan bahwaDhani-lah ayah bayinya Luna. Inabersyukur bahwa semua staf di kantornya diwajibkan menandatanganisurat perjanjian non-disclosureketika
merekadipekerjakan, yg menyatakan bahwa mereka tdkboleh membeberkan
informasi apapun tentang klien2 mereka kepada publik, karena klo tdk,
Ina yakin bahwa perusahaan mereka pastiakan sering kenatuntut.
Tentu sajasemua koleganya ingin tahu bagaimana
hubungannya dgn Revel akan berdampak kepada status Revel sebagai klien.
Inaberpikir bahwa pak Sutomoakan memecatnya karena sudah melanggar etika
bisnis, tp ternyata ketika Ina sampaidi kantorhari Senin pagi,beliau
hanya memeluk Inadgn hangat dan mengucapkan selamat padanya. Ketika
Inaberusaha mintamaaf padanyadgn mengatakan bahwa Revel kemungkinan
besarharus mencari kantor akuntan publik lain stelah mereka menikah, pak
Sutomo hanyaberkata, "Klien slalu datang dan pergi,tp kmu, nah,kmu
nggak adagantiny." Selain itu beliau bahkan memperbolehkan Ina membantu
transisi Revel,ibu Davinan dan MRAM ke perusahaan
akuntan publik lain bulan depan. Untuk pertamakalinya stelah beberapatahun belakangan ini, Inamerasadihargaioleh bosnya.
***
Acara ijab dijalankan cukup private dgn
hanyadihadiri oleh keluarga. Selama ijab Inatdk bisamenatap Revelsama
sekali. Diatakut klo diamelakukannyamaka semua orang akan bisa melihat
kebohongan darisemuaini. Ijab berlalu dan akhirnya Ina bisaberistirahat
sbentar sbelumresepsi pernikahannya yg akan dilangsukan
pukul7malam.Diamenatap pantulan wajahnya padacermin di salah satu kamar
tidurdirumah Revelyg sudah disulap menjadikamarpengantin. Kamaritu
terletak diujung koridorpanjang,persis 180derajat dari kamartidur Revel.
Ketika ibu Davinamemperlihatkan kamar ini padanya, Ina langsung jatuh
cintapadasuasananya. Susunan kamar itu sama persis dgn kamar Revel,
tetapikamar ini kelihatan lebih hangat dgn nuansa putih dan biru
muda.Padasatu dinding Inamelihat sejejeran fotohitamputih didalam
bingkai warnahitam ygtertatadgn rapi. Ina baru menyadaribeberapa menit
kemudian bahwa anak laki2 yg adapada stiap foto adalah Revel.
"Ini kamar main Revelwaktu dia masih kecil. Diabisa
main disini sampaiber jam2.Entah main dgn
mobil2an,perang2an,masak2an..." Ibu Davinatdk menyelesaikan kalimatnya,
hilangdalammemorinyasendiri.
"Revel suka main masak2an?" tanya Ina,mencoba tdktertawa terbahak2.
"Oh ya. Diamintapapanya ngebeliin diaEasy Bake Oven
waktu diaumur10tahun dan slama sebulan dia nggakberhentibikin chocolate
chip cookies sampaiakhirnyasemuaorangdi rumah ininggak pernah mau lihat
kue itu lagi." Ibu Davinatertawa terkekeh2 ketika menceritakan
tentangkeantikan anaknya,tp kemudian wajahnya menjadisendu ketika
melanjutkan kisahnya.
"Revel itu anaknyapendiamdan suka
menyendiri.Dianggak punyabanyakteman karena saya terlalu strick dgn dia
soalurusan pergaulan.Waktu sayadan papanyacerai,dia smakin menarik
diridaridunia luar. Saya tahu perceraianitu betul2 memengaruhidia yg
memang lebih dekat samapapanya, tp harustinggaldgn saya. Di mata
Revel,papanya adalah..
Superman... yg bisamelakukan apasaja. Tapi saya...
dia nggak pernah suka sama saya. Dia hormat dgn saya karenasaya ibunya,
tp dianggak pernah betul2 sayangsama saya. Nggak spertidiamenyayangi
papanya."
Ibu Davinaterus membelakangi Ina selama mengatakan
ini semua. Dia memilih memandang ke luar jendela,bukan karenadia ingin
berlaku tdk sopan terhadap Ina,tetapi karena dia tdk mau Inamelihat
betapasusah baginya membagicerita ini dgn oranglain.Meskipun begitu, Ina
bisamembaca perasaan ibu Davinahanya dgn memerhatikan perubahan postur
tubuhnya yg smakin membungkuk, seakan2 dia sedangmengangkat beban berat.
Klo saja
ibu Davinaadalah wanitatipe ygbisa dipeluk,
Inamungkin sudah melakukannya,tp diatahu bahwa calon ibu mertuanya
inihanya menginginkan seseorang untuk mendengar curahan hatinya, itu
saja.Dan Inamencobasebisamungkin menjadipendengarygbaik.
"Hubungan sayadgn Revel sedikit membaik sewaktu
diapulangdariAmerika. Dia belajar menoleransi saya,tp kemudian papanya
sakit sbelum meninggal setahun kemudian. Revel nggak pernah maafin saya
yg nggak mau rujuk sama papanya,bahkan waktu beliau sakit. Saya jauh
lebih muda waktu itu, jd ego saya masih selangit. Setelah bertahun2
cerai,saya masih dendamdgn mantan suami yg sudah menceraikan saya. Dan
dgn begitu, sayasudah menghancurkan hati Revel."
Ibu Davinamemutartubuhnyadan perlahan2 berjalan
kearah Inayg berdiri ditengah ruangan. Beliau berhentisekitar stengah
meterdidepan Inadan berkata," Saya percaya sama kmu. Sayapercayakmu bisa
jagain Revel. So, please trto keep half of hisheart intact, because
I've broken theother half a longtime ago." Inabelumsempat berkata apa2
ketika ibu Davinasudah menghilang dari kamar itu.
***
Ina mengembuskan napasnya mengingat percakapan
itu.How did I get into this mess in the first place?pikirnya. Setahun yg
lalu diaadalah seorang wanita sukses ygmemiliki rencana hidup,tp
kemudian diabertemu dgn Reveldan smenjak itu hidupnya jd jungkir-balik.
Ina mengalihkan perhatiannya padajarinya yg kinidilingkari oleh cincin
emaspolosdan hatinya terasaberat. Stelah percakapan dgn ibu Davina,dia
kini memandang Reveldgn kacamata baru.Dan apayg dialihat membuatnyaingin
menjaditemannya, menjadi seorang pendengarklodiaperlucurhat,memberikan
pelukan klodia sedangsedih, dan menepuk punggungnya klo dia memerlukan
dukungan. Inasudah mencobabeberapa kali untukbetul2 memahamilaki2 ini
dan terkadang diasukses menembus baju bajayg dikenakannya,tp stiap
kaliInapikir bahwa dia sudah membuat suatu kemajuan,tiba2 Revelakan
menarik diri dan meninggalkan Ina kebingungan dgn reaksina.Dia
sedangmerenungi ini ketika terdengar ketukan haluspadapintu kamar.
"Come on in,"teriak Ina.
Pintu terbuka dan Revelmelongokkan kepalanya."Hei, saya cumamau cek bahwa kmu baik2 saja,"ucapnya.
Ina memutartubuhnyamenghadap pintu
sambiltersenyumketika menyadari apa yg sedang dilakukan Revel,diamencoba
memastikan bahwa Inatdk kabur sbelumresepsi. "I'm fine," balas Ina.
Kemudian diluar sangkaan Ina,Revel melangkah masuk
ke dalamkamardan menutup pintu di belakangnya. Hal ini membuat
Inaterkejut karena selamaberminggu2 Revel spertinya
mencobamenghindarinya spertidia adalah seorang
pesakit kusta.Revel sudah melepaskan jas dan dasiyg diakenakan
beberapajam yg lalu saat ijab, kinidiahanyamengenakan celana hitamdan
kemejaputih,yg 3kancingpaling atas sudah ditanggalkan dan lengan kemeja
yg dilipat hinggake siku.
"Kamar inikelihatan lain," ucapnyasambilmemerhatikan sekelilingnya.
"Mama kmu yg dekorasi.. dgn sedikit input darisaya," jawab Inasambilikut menatap sekeliling kamarnya.
"Apa input dari kmu?"
"Saya mintasupaya foto2 kmu nggak diturunkan." Ina menunjukdindingtempat foto2 itu berada.
Revel berjalan menuju dindingitu dan
selamabeberapamenit diaterdiam,memerhatikan foto2 itu satu per
satu.Perlahan2 Ina berjalan mendekatiRevel.
"Ini fotokmu waktu umur brapa sih?" tanya Inasambil
menunjuk kepadasebuah foto yg memperlihatkan Revel sedangdudukdiatas
sepeda rodaempat. Inamelihat reaksitubuh Revel yg jd sedikit kaku ketika
mendengar suaranya. Khawatirbahwadia sudah berdiri terlalu dekat, Ina
mengambildualangkah menjauhinya.
"Mmmhhh.. itu wakti saya umur5tahun.Papabaru beliin
saya sepedapertama saya. Selama berbulan2 sayanggak mau lepasdari sepeda
itu."
Ina mengangguk. "Kloygini?" Ina menunjuk kepada satu foto lagidimanaRevel sedang nyengir sambilmenunjuk kepada gigiompongnya.
"Hehehe.. itu waktu sayabaru kehilangan gigi saya
karenajatuh darisepeda itu. Bukannya nangis, sayamalah bangga dgn
keompongan saya." Revel tertawaterkekeh2 dan suara tawanya
menjangkitiIna.
"Gosh, sayaternyata gendut bgt ya waktu kecil,"ucap Revel.
Ina tertawa ketika mendengar komentar ini. "Tapi kmu jd malah lucu karena gendut,"balas
Ina yg mendapat tatapan aneh dari Revel.
"Saya serius.Menurut saya anak kecil itu biasanya
memang lebih lucu klo gendut. Soalnya kita bisangelitikin perutnya yg
buncit,"sambungIna.
"Apa kmu memilikipendapat yg samatentangorang dewasa?" "Errr, probably not."Dan mereka sama2 tertawa.
"Ini papa kmu ya?" tanyaIna sambil menunjuk kepada
sebuah foto Revelyg sudah lebih besardaripadadifoto yglain.Dia
mengenakan seragam kiperpemain sepak boladan sedangberdiri memegang
sebuah bola. Seorang laki2 yg mirip sekali dgn Revel, cuma mungkin lebih
tuadaripada Revel sekarang,berdiri disampingnya sambilmengistirahatkan
salah satu lengannyapada bahu Revel.Mereka berduatersenyumlebar.
"Iya," jawab Revel dan Ina bersyukur bahwa dia mau
membicarakan tentang papanya. Selama hampirsetahun dia mengenalnya,
Reveltdk pernah menyinggungpapanya sama sekali.
"Itu waktu saya SMP kelas tiga,papadatanguntuk nonton pertandingan sepak bola saya."
"Oh, saya nggaktahu klo kmu atlet sekolah. Apatim kmu menanghariitu?"
Revel tertawa mendengar komentar inidan Ina menatapnyadgn bingung."Biar saya kasih tau kmu hasilpermainan itu.Kami kalah 5-1 darimereka."
"Hah?! Koq bisa?" Bahkan Inayg bukan fans sepak bolatahu bahwa ini skor kekalahan yg sangat parah.
"Papadan mama sayabaru bilang klo mereka akan
bercerai sekitar seminggu sbelum saya bertanding. Alhasil sayanggak bisa
konsentrasi waktu latihan, apalagipertandingan."
Kali iniInatdkbisa menahan dirilagi dan dia langsung
memeluk Revel,tdk pedulibahwa pria itu tdkmemeluknyabalik. Revel adalah
suaminya dan kesedihan yg Revel rasakan juga dapat dia rasakan. Stelah
beberapa menit Inamelepaskannyadan menatapnya.
"Why did you dothat?"tanya Revel. Mendengarnadanya,
Inamenyangka bahwadia sudah marah,tp ketika Inamenatap matanya,dia
melihat bahwa Revelhanyaterkejut.
"I don't know, Ijust thought you might need ahug,"
balas Ina kemudian menunggu ketika Revel akan meledakdanmengatakan bahwa
dia bukanlah seorang laki2 cengeng,tp ledakan itu tdkpernah datang.
Revel menatap Ina,wanita
yanghariiniresmimenjadiistrinya dgn sedikit terkesima. Bagaimana
Inaslalu melakukan inidiatdktahu,tp stiap kalidiadekat dengannya,diabisa
membuatnyamenurunkan perisainyadan sbelum dia sadarapayg sedang
terjadi,dia sudah membeberkan sesuatu yg tdkpernah dia ceritakan
padaoranglain. KnapaRevel melakukan ini kepadadirinyasendiri, memasuki
kamarInapadahaldiatahu bahwa Inasendirian di kamar
ini,diatdktahu.Menyadaribahwadia sudah melakukan kesalahan dgn memasuki
kamar Ina,dia mencobamelarikan diri secepat mungkin. Tapiusahanya gagal
karenapada
detik itu terdengar suaraketukan padapintu kamar dan
sbelumRevelbisabergerak, pintu itu sudah terbuka dan kak Kania
melongokkan kepalanya.Dia kelihatan terkejut melihat Revel beradadidalam
kamar itu bersamaadiknya.
"Eh, kakak nggak tahu klo kmu adadisini,"ucapnya
padaRevel, kemudian, "tp baguslah, kakak perlu bicaradgn kalian berdua.
Inipenting," ucapnyadan memasukikamar tanpa permisi lagi.
Revel da Ina langsungmenatap satu sama lain dgn
sedikit bingungdan curiga, tp kemudian Revel mengirimkan telepati
melaluitatapannya yg mengatakan, "Apa kira2 yg kakak kmu mau omongin?"
Ina membalasdgn telepati jugayg berkata, "Ihave no idea."
Kania memerhatikan interaksi pengantin baru ygada
dihadapannya inidan diatahu bahwa mereka sedangberkomunikasi satu sama
lain tanpa mengeluarkan suara,sesuatu yg biasanyahanyabisadilakukan oleh
2orang ygsudah mengenal satu samalain selama bertahun2. Oleh sebab itu
diacukup terkejut ketika melihat inipada Reveldan Ina. Spertinyadia
sudah salah perhitungan tentang dalamnya chemistry yg mereka miliki.
Akhirnya bukannyalangsung mengemukakan apayg dia
ingin katakan, Kania mondarmandir beberapakali didepan Ina dan Revelyg
kiniduduk di sofadi kaki tempat tidur,tanpa mengeluarkan suara.
Inahanyamenatapnyabingungu dan menunggu. Ketika 5menit kemudian kakaknya
masih belumjugamenyatakan tujuannyaIna menegurnya.
"Kak, tadikakak bilang ada yg penting ygperlu dibicarakan?"
Kaniaberhenti mondarmandirdan menatap Inadgn ragu sbelum akhirnya berkata, "You know I loveyou, right?"
"I know," jawab Inasedikit bingung.
"Dan kmu tahu kan klo kmu slalu bisadatangke kakak
kapan saja klo kmu ada masalah?" "Iyaaaa..." balas Ina yg kini mulai
curigadgn tujuan kedatangan kakaknya.
"Karena apapun jugaygkmu kerjakan,bahkan klo itu melanggarhukum,kakak akan tetap mendukung kmu."
"Okay, thanks... I guess.."
"So, apaadasesuatu ygkmu mau sharesama kakak?"
Ketika mengatakan iniKania menatap Revel yg mendelik ketikasadarbahwa
kakak iparnya sedang menatapnyapenuh curiga.
"Sesuatu spertiapa?"tanya Ina,mencoba menyelamatkan
Reveldgn memasang wajah tidak bersalah,padahal dalamhatidia sudah mulai
waswas bahwa kak Kaniatahu sesuatu tentangstatuspernikahannyadgn Revel.
Kania menatap adiknyatdk percaya karenauntukpertama
kalinya diamendapatinya sedang berbohong dan Inatdkpernah
berbohong."Gimana klo kitamulai dgn kmu baru ketemu Revel pertamabulan
Agustus, mulaipacaran bulan Februari, tahu2 bulan Maret kmu ngenalin dia
ke keluargakmu sebagaitunangan kmu, laki2 yg selama inidisebut
sebagaithe most eligiblebachelordiseluruh Indonesia karenanggak pernah
menunjukkan keinginan untuk menikah, yg3bulan sbelumnya masih pacaran
samaperempuan lain, dan yg sebulan sbelumnya terkena gosip yg nyaris
menghancurkan kariernya." Kaniamenunjuk kepada Revel ketika mengatakan
ini. Kemudian dia mengalihkan perhatiannya kepada Inadan berkata, "Dan
kmu bukan tipeorangyg bersediamenikah dan hidup selama2nyadgn laki2 yg
kmu baru pacari selama sebulan."
Kaniaberhenti sejenak untuk membacaekspresi Ina dan
Revel,ketikadiamelihat bahwa dua2nya masih menunjukkan wajah tdk
bersalah,dia menambahkan, "Apakalian akan membuat kakak menyebutkan satu
per satu hal yg membuat pernikahan kalian ini aneh?"
Kania mendengusketikaIna dan Revelmasih tdk mau
mengaku. "Fine, spertinyakakak sudah buangwaktu berbicara dgn kalian
berdua,"ucapnya kesal dan berjalan menuju pintu. Tapi ketika tinggal
satu langkah lagi,diamemutar tubuhnyadan berkata,"Revel, kakak cuma mau
kmu tahu apayg kmu sudah katakan sehinggaIna melakukan apa yg dia sedang
lakukan sekarang,tp kakak cuma mau kmu tahu bahwa
Inadatangdarikeluargabesar yg mencintainya,dan kamitdk akan segan2 untuk
membuat kmu sengsaraklo kmu menyakiti Ina. Paham?!"
Inasudah siap protes ketika dia
mendengarRevelberkata, "Paham, kak. Saya sudah janji untuk menjaga Ina,
dan saya akan tepati janji saya."
Kak Kania menatap Reveldariujunghidupnya dan Ina
mengangguk, tandabahwa dia menerimajanji Revel sbelum keluar kamar,
meninggalkan Ina yg mencobameminta maaf kepada Revelatastingkah laku
kakaknya.
Bab 14
The First Dinner Alone
Ina mengambilcutiselama seminggu stelah resepsi
untuk memindahkan barang2 yg dianggapnyapenting(yg tdk banyak
jumlahnya,karena Revelsudah menyediakan mayoritas barangyg
diaperlukan)dari apartemennya ke rumah Revel. Selamabeberapabulan ke
depan apartemennya akan disewa Ellis, seorangwanitabule dariAustralia yg
baru dikontrak salah satu perusahaan minyak dan gas bumi.Dengan begitu
residensiInasudah pindah sepenuhnya ke rumah Revel. Diakini
menempatikamar pengantinnya sebagai kamar tidurnya, selain itu diajuga
memiliki ruang kerja yg bersebelahan dgn kamarnya dan bisa dimasuki
melalui connectingdoor.Revel mencoba sebisa mungkin membuat Inanyaman di
rumah barunyaini,tetapi Inatetap merindukan privasi apartemennya.
Ina dan Revelbisamenyembunyikan statuspisah ranjang
mereka dari para pegawai, juga dari artis2 ygdiwakili oleh MRAM karena
kecualiJo, pakDanung,dan pak Siahaan,Reveltdk pernah memperbolehkan
orang asing menjejakkan kaki merekadi lantaitiga rumahnya. Tapi mereka
tdk bisamenyembunyikan halinidaripada pembantu rumah tangga Revel yg
bertugas membersihkan segala sudut rumah itu.Meskipun begitu,
Revelpercaya bahwa mereka tdk akan membeberkan
situasiinikepadamedia,karenasperti juga Nata,para pembantu ini sudah
ikutdgn Revelsmenjak diamasih kecil dan loyalitas mereka betul2 bisa
diandalkan. Semua inibisa dilihat daricara mereka memperlakukan
Ina,yaitu dgn seprofesionalmungkin, seakan2 mereka tdk menemukan sesuatu
yg janggal dgn sepasang suami istri ygtidur di kamar tiduryg berbeda.
Saat resepsi,parawartawan menanyakan kemanakah
merekaberencanaberbulan madu, dan Ina menjawab bahwa merekatdk akan
berbulan madu untuk sementara waktu ini karena dia dan Revelpunya banyak
kewajiban dan tanggung jawab yg harus dilaksanakan.
Sejujurnya,diatdktahu apa yg akan mereka lakukan dalamhalurusan
akomodasiklo mereka memangpergiberbulan madu.Tentunyamereka harustidur
satu kamar, karena akan aneh klomisalnyamereka mintaditempatkan dikamar
ygberbeda.Tapi Inatdk ada waktu untuk mengkhawatirkan tentang ini,karena
selama5hari, Ina menyibukkan dirinya memindahkan barang dari apartemen,
menata kamar tidurdan ruangkerjanya dirumah Revel pada siangharidan
pada malamharinyamereka akan pergimakan malam dgn keluarga Inaatau
keluarga Revel.
Seakan itu semuabelumcukup membuatnyapusing,
diajugaharus menandatanganikartu tanda terimakasih kepada semuaorang yg
sudahmemberikan kado. Lain dr kebiasaan zaman sekarangdimanaparatamu
lebih memilihmemberikan uang kepada pengantin,para tamu lebih memilih
memberi kado padamereka.Berpuluh-puluh kado datang dari perusahaan2 ygpernah ada hubungan bisnisdgn Revel, mulai dari set produk mandihingga
biskuit.Mulaidarivoucher department storeygmembuat
Inaharusmembacanyaduakali ketika melihat jumlahnya hinggasatiset
peralatan makan untuk12orang.Revel mencoba membujuk Inaagar
memperbolehkan salah satu asistennyamembuat stempeltanda tangannya
agardiatdk perlu menandatangani semua kartu itu,tp Inakelihatan sangat
tersinggungdgn komentar itu sehinggaakhirnyaRevel membiarkannyamelakukan
apa saja yg dia mau.
Tapi malam inirutinitasmereka agak berbeda karena
keduanya tdk adarencanapergi keluar. Inabaru saja keluar darikamar
mandidan sedangmengeringkan rambutnyadgn handuk ketikadia mendengar
ketukan pada pintunya. Dia melirik kepadapakaian tidur yg
dikenakannya,celanapiama daribahan flannel ygdulunyaberwarna hitamtp
stelah dicuci berpuluh2 kaliselama5tahun belakangan inisudah berubah
warna menjadi abu2,dan kaus berukuran superbesardgn tulisan
"GettingLucky in Kentucky". Bukan pakaian yg sepatutnya dikenakan oleh
seorangpengantin baru,Ina yakin. Ketikadiamembuka pintu, dia menemukan
mbok Nami, pembantu terlamadi rumah Revel,sedangtersenyumpadanya.
"Mbak Inadienteni karomas Revel nangngisor,"ucapnya.
Ina yg tdk pernah fasih bahasa Jawa,tetapisedikit
memahaminya karenasekali2 mendengar mama dan papanya berbicara dgn
bahasa Jawa,terdiam sejenakmencobamemahami apa yg mbok inisedang katakan
padanya. Satu hal lagiyg diaharus pelajaridgn tinggaldirumah Revel
adalah bahwa semua pembantu bisa berbicara bahasa Indonesia, kecuali
mbok Nami, meskipun diamengertiklo orang berbahasa Indonesiadengannya.
"Oh, sekarang?" tanya Ina stelah memahamiapayg dikatakan mbok Nami.
MbokNami mengangguk dgn antusias, senang karena Ina
mengerti bahasaJawa. Inapun memberitandakepadanya untuk menunggu
sementara dia menyisir rambutnyayg masih basah dan mengenakansandal
sbelum mengikutinya turun ke lantaibawah. Apayg diinginkan
Reveldengannya malam2 begini? Inatadi sempat melirik ke jam dindingyg
adadi kamarnya yg menunjukkan jamdelapan malam.
***
Revel sedang berkonsentrasi penuh untuk
mengantarsemuaperahu dihadapannya ke tujuannyamasing2 dgn selamat,yg
brartibahwasemuaperahu tdk akanbertabrakan satu sama lain.Dia
menerimaiPad sebagaihadiah perkawinan dariJo dan smenjak dia mencobanya
beberapabeberapahari yg lalu,diabetul2 ketagihan dgn game Harbor 3d yg
ada di iPad ini. Sekarangdia sedangmengaturlalu lintas sepuluh kapal
sekaligus dan klo dilihat dari kerlap kerlip padalayar, 2kapal lagiakan
memasuki perairan sbentarlagi. Dengan ketukan telunjuknya pada
layardiamenghentikan perjalanan sebuah kapal barang dan membiarkan
sbuahkapal nelayan berlalu lebih dahulu. Stelah kapalnelaan itu menuju
pulaunyatanpahalangan, Revel sekalilagi memberikan
satu ketukan padalayar dan membiarkan kapalbarang yg
tadidihentikannyamelanjutkan perjalanan.Dia sudah mencapaiscore44, score
tertinggi yg pernah diacapai dan diabertekad mencetak score baru.
Dia baru saja mencapaiscore 50ketikadia mendengar
suara Inadan mbok Nami yg semakin mendekat. Suara2 itu memecahkan
konsentrasinya karenameskipun matanya masih terpaku pada iPad,tetapi
telinganyamencoba menangkap apa ygsedang dibicarakan oleh Ina dgn
pembantunya itu. Spertinya mbok Nami sedangmembeberkan sesuatu tentang
dirinya karenadia mendengartawa Ina. Suaratawa yg sekarang menemaninya
stiap hari dan terkadang membuatnya terjagapadawaktu malam, memikirkan
apayg sedang dilakukan oleh Inapadasaat itu dan kapan diabisa
mendengartawaitu lagi. Alhasil2kapal bertabrakan dan meledak di
hadapannya.
"Awww shit, shit,shit, SHIT. Stupid boats!"teriaknya dgn cukup keras sambil mengentakkan kedua kakinya yg menjulur diatas sofa.
Dan dalamkeadaan berkelakuan sperti anak kecilyg
ngambek karenatdkdiberikan lolipop inilah Ina menemukan Revel. Diahanya
bisamenatap suaminya sambilmengangaselama beberapamenit. Revelslalu
kelihatan serius dan dewasa, sehinggapemandangan inisangat asing
baginya. Revel yg kemudian sadarbahwadia sudah tdk sendirian,buru2
bangun dari sofadgn wajah agak memerah. Stelah meletakkan iPad-nya diatas mejadia menghampiri Ina.
"Cute pjs," ucapnya, mengalihkan perhatian Inadari apa ygbaru diasaksikan.
Revel melarikan matanya pada tubuh Inadariujung rambutnya yg masih basah, wajahnya yg tanpa make-up
dan kelihatan lebih merah daripada biasanya stelah mandi dgn airpanas,
baju tidurnya yg kedodoran, hinggaujung kaki ygditutupioleh sandal
Tweety. Satu hal yg dia dapati sedikit aneh adalah,bagaimana seorang
wanita ygbisa kelihatan superelegan dgn gaun malamberwarna ungu yg
dikenakannya beberapabulan yg lalu,memilih mengenakan baju tidur sejelek
ini? Baju tidur itu memang masih layakpakai, tp jauh dari sesuatu yg
akan dikenakan oleh seorangpengantin baru. Revelmengingatkan dirinya
untuk membelikan Inabaju tidur yg lebih sesuaidgn seleranya,tp kemudian
diaingat bahwa kemungkinan besar dia tdk akan melihatnyapadatubuh Inadan
membatalkan rencana itu.
Ina mencobamengontrol keinginannyauntuk menutupitubuhnya dgn keduatangan melihat cara Revel menatapnya.
"Makan malamsudah siap. Mudah2an kmu sukabebekpanggang," ucap Revel dan menggiringInamenuju ruang makan.
Rumah Revelhanya memiliki satu ruang makanyg
merangkap ruang makan pegawai klo siang hari. Inamasih berusaha
membiasakan diridgn konsep ini.Meskipun Revelorangyg sangat privateuntuk
kehidupan pribadinya, tp diaslalu berusahamenjalin hubungan baik dgn
pegawainya. Salah satu caranya adalah dengan memastikan bahwa mereka
menerima perlakuan yg samadgn dirinya. Selamabeberapahari ini
Inamelihatnya makan siang bersama2 dgn parapegawainya dan klo dilihat
dari cara mereka berinteraksi, Ina tahu bahwa parapegawainyamenyukaidan
menghormatinya,bukan hanya sebagai atasan,tp juga sebagai
seorangmanusia.
Revel mempersilakan Inadudukterlebih dahulu pada
salah satu kursimakan sbelumdia mengambilposisinya 90derajat dari
Ina.Diatasmeja ada satu piringpenuh potongan bebek panggangdan di
sebelahnya ada2mangkok kecil yg berisi saus bebekdansambalnya. Selain
itu, Ina juga melihat lalapan dgn sambalterasi dan semangkuk besarsup
lobak. Kesederhanaan makanan itu membuat
Inatersenyumdalamhatikarenauntuk pertama kalinya diamerasabahwa dia
sekali lagibisa menjejak bumu. Segalaperhatian darimedia selama
berbulan2 menjelang pernikahan dan segala acara keluarga ygharus
diahadiri stelah mereka menikah membuat Inamerindukan kehidupannya yg
sederhana.
***
"Ada yg salah dgn makanannya?" tanya Revelketika menyadaribahwa Inatdk menyentuh makanan yg adadihadapannya.
"Oh.. nggak, nggak ada,"jawab Ina sambilmengambil sepotongpaha bebek dan memindahkannya keataspiringnya.
Makan malam dimejaadalah sesuatu ygbaru untuk Inayg
biasanya memilih makan dijalan sbelumpulang kerumah atau masak miinstan
sbelum kemudian memakannya sambil duduk didepan TVatau di mejakerjanya.
Kemunculan mbok Nami yg menuangkan nasike atas piringnyamenyadarkannya.
"Apa ada sesuatu yg kmu mau bicarakan dgn saya?" ucap Ina. "Hah?" Revel kelihatan bingung.
"Kmu manggil sayaturun, tentunya adahalpenting yg kmu mau discussdgn saya," lanjut Ina.
Kemudian pengetian munculpadawajah Revel. "Oh, no..nggak ada. Sayamanggil kmu cuma untuk makan malam. Itu saja."
"Oh." Penjelasan sederhana 3evel membuat Inakebingungan mencaribalasan. Alhasilruang makan menjadiheningselama beberapamenit.
"Saya biasanyaslalu menyempatkan dirimakan malam
sebelumkerja. Supaya bisa lebih konsentrasi." Revel membuka pembicaraan
lagistelah mbok Nami meninggalkan mereka. "Apa kmu biasamakan malam
jamseginiklo makan dirumah?" tanya Inaberusaha
mengetahui kebiasaan Revel. "Biasanya memangbegitu. Klo kmu?"
Ina lalu menjelaskan kebiasaan makannya ygtdk teratur dan menerimatatapan tdk setuju dari Revel.
"Nggak heran kmu kuruskering
kerontangbegini.Mulaisekarang kmu harus makan lebih banyak dan lebih
teratur, saya nggak mau keluarga kmu nyangka saya suami nggak
bertanggung jawab yg nggak pernah ngasih makan istrinya."
Ina hanya memutar bolamatanyamendengar komentar
ini."Percaya sama saya, nggak peduli seberapabanyakmakanan yg
sayamakan,berat badan sayatetapdi bawah 50kilo. Sudah keturunan.
Semuakeluarga sayapunya metabolisme tinggi."
"Saya nggak pedulisamametabolismekmu,pokoknya mulai
sayaakan minya mbok Nami nyiapin sarapan dan ngebungkusin makan
sianguntuk kmu.Untuk makan malam, apa kmu oke dgn jadwal jam delapan?"
"Rev, saya inibukan anak kecil. Saya bisa mengurus makanan saya sendiri." "Sure you can,"ucap Revel sinis.
Ina meletakkan garpu dan sendok yg sedangdipegangnya
agardiatdk melemparkannya ke wajah Revel sbelumberkata sepelan mungkin,
"Rev, saya bukan pegawaikmu, atau artis2 kmu yg hidupnyabisa
diaturseenak jidat kmu."
Dan darireaksi tubuh Revel yg tiba2 menjadi kaku,
Inabisamelihat bahwa kata2nyasudah menyakitihatinya. Revelkemudian
menatap Inadan berkata, "You're right.I'm sorry. Saya cuma
khawatirsajadgn kesehatan kmu."
Dan Ina rasanya ingin mengguyurkan sup ke kepalanya
sendiri.Dia sudah terlalu lama dikelilingioleh orang2 ygslalu
berusahamengatur hidupnya sehinggadiatdk bisa membedakan antara
kepedulian dan over-protective.
"You know what, I'msorry. Dan sayaterimatawaran
sarapan,makan siang, dan jadwal makan malamkmu. Thank you,"ucap Ina
secepat mungkin.
Meskipun Revelmasih kelihatan sedikit kecewa atas
reaksi Ina sebelumnya, tp dia mengangguk, memberikan Inasedikit
keberanian untuk menggantitopik pembicaraan ke hal2 ygtdkterlalu
sensitif.
"Saya nggak sengajadengar pembicaraan kmu sama
pakDanung kemarin siang. Turkmu sudah back on schedule untuk bulan
Agustus?" tanya Ina.
Revel tersenyumsendiriketika sadarbahwamamanya
benar.Menikahi Ina adalah pilihan yg tepat, karena smenjak mereka
mengumumkan pertunangan mereka, media hampirtdk pernah
mengasosiasikandirinya lagi dgn Luna.Mereka sibuk membicarakan
tentangdiadan pengantin barunya. Sejalan dgn pulihnya image-nya
di matapublik, begitujuga kariernya. Tentunyadiaharus berterimakasih
kepada Inaygsudah memainkan peran istridgn baik. Ina slalu
bisaberdirisendiri stiap kaliberhadapan dgn publik, diaslalu kelihatan
terhibur daripada jealousklo fansnya menyerbunya,dan dia slalu
bisaditemukan berdiridibelakang Revel, memberikan dukungan tanpa
kelihatan posesif terhadapnya. Tapi stelah mereka terlepas dari sorotan
publik, Ina akan terlihat sibuk sendiridgn aktivitasnya, seakan2 tdk
lagi mempedulikannya. Diaharus membiasakan diridgn perlakuan cool sperti
ini dari seorang wanita.
Kadang kaladiabertanya2 apaInabetul2 tdk tertarik
dengannyasama sekali. Karenahe sure ashellis interested in her. Oke,
mungkin adakalanya diatdk mau tahu apayg Ina rasakan terhadapnya
karenadiatakut bahwa klo Ina menunjukkan bahkansedikit ketertarikan
padanya,makadia akan menyerangnya dgn membabibuta,dgn begitu melanggar
klausa tentang NO SEXIS ALLOWED didalamperjanjian mereka. Dan diamungkin
takut stengah matibahwa Ina akan menginjak2 hatinya klo diamembiarkan
apa yg dia rasakan sekarangberkembangmenjadi sesuatu yg lebih
berarti.Tapinyatanya saat ini,dia sudah semakin dekat untuk merelakan
itu semuahanyauntuk mendengarIna mengatakan bahwa dia
setidak2nyamenyukainya.
Revel mendengar namanya dipanggildan diamenarik
dirinyakembalike realita. "Iya, tp kayaknya saya mau undur ke
Septembersaja, supaya saya bisa launch single saya dulu bulan depan.
Dengan begitu orang akan lebih familierdgn lagu baru saya,jd mereka
bisanyanyi sama2 dikonser. Karenaklo turnya bulan Agustus, itu
berartisaya harus launch single saya like... now, which is impossible,"
jelasnya.
"Tapibukannya single kmu sudah siap launch waktu diundurtanggalnyabulan Februari lalu?"
"Memangsudah,tp waktu tanggallaunch-nyadiundur, sayamemutuskan untuk membuat sedikit perubahab di sana-sini."
Ina mengangguk mengerti. "Biasanya brapalagu sih yg harus adadidalamsingle?" tanyanya.
"Sekitar 3lagu. Singlebiasanya diluncurkan oleh
penyanyi klomereka mau ngetesapakah masyarakat cocok dgn musik mereka.
Semacammarket research-lah. Klomisalnya singlenya laku, biasanya penyanyiakan lebih yakin untuk meluncurkan albummereka."
"Apa kmu nggak yakin dgn album kmu makanya kmu ngeluncurin single?"
"Smenjak mulai kariermusik saya, saya slalu
ngeluarin single terlebih dahulu karena saya slalu mencobamemasukkan
unsur2 baru padadunia musik, dan sayanggak yakin apa masyarakat
bisamenerima itu."
"Rev, kmu sudah punya2albumyg suksesdipasaran. Saya yakin bahwaapapun yg kmu hasilkan pasti akan dibelioleh masyarakat."
Revel tdk menyangkabahwa Ina sebegitu percayanya dgn bakat musiknya dan itu membuatnyaingin menunjukkan hasil kerjanyapadanya.
"Kmu mau dengarlagu baru saya?" tanya Reveldgn sedikit berhati2,seakan2 diatdk yakin bahwa Inaakan tertarikpadatawaran ini.
"Memangnya boleh? Bukannya itu rahasia?"Jelas2
Inaterkejut dgn tawaran ini, tetapi Revel senang ketika melihat bahwa
Inaterdengartertarik.
"Asal kmu janjinggak bilang ke siapa2 tentang lagu2 saya sbelumdi-launch bulan depan."
"Saya janji," jawab Inasenang karena Revelmaumembagi sesuatu yg jelas2 sangat pribadi baginya kepadanya.
"Habiskan dulu makanan kmu," perintah Revel.
Dan Ina melahap habisbebek yg ada dipiringnyayg
diselingioleh timun dgn sambalterasi, sbelumkemudian menghabiskan
supnya. Reveltdk menyangkabahwabadan sekecil itu bisa menampungsebegitu
banyak makanan,tp diatdk mengeluh.Dia suka wanita ygtahu cara
menikmatimakanan.
Stelah Inamembawa semuapiringkotorke dapur daripada
menunggu hingga mbok Nami melakukannyadan memaksa Revel untuk melapmeja
makan hingga bersih, bersama2 mereka menuju studio.
***
Bangunan studio yg berwarna putih terletak dihalaman belakang,tetapimeskipun terpisah daribangunan utama,ada jalan kecil daricon-block.
Mereka berjalan menuju studio dikelilingiudara malamyg sedikit lembab.
Penerangan perjalanan merekadisediakan oleh beberapalampu taman yg
mengjiasitaman belakang. Inabisa mendengarsuara jangkrik dan segala
macambinatangmalam. Baru stelah beberapa menit dia sadar bahwa ini
adalah pertama kalinyadalamhampir setahun diabisamendengar jelas suara
ygdihasilkan oleh
alam lagi. Rumah Reveljauh darijalan raya sehingga kesunyian malamlebih terasa.
Revel membuka pintu kaca yg menuju
studiodgnmemasukkan kode padasistem alarm. Tak lama kemudian mereka
sudah beradadidalamstudio dan Inahanya terdiam selama beberapamenit.
Suasana didalamstudiosangat berbedadgn rumah utama yg serbaputih. Studio
ini kelihatan mengancam untuk seorang wanitakarenaterlihat sangat
maskulin. Mulaidaricat ygdigunakan, hinggaperabotnya. Bahkan
aromapembersihlantai,aftershave mahal,dan cerutu.Mereka
melewatidapurpaling cuteyg pernah dia lihat sepanjang hidupnya.Dapur itu
berukuran kecildan bergayaSpanyoldgn lantaidaritanah liat. Kemudian
Revelmenggiring Inamasuk kedalamruangan yg didominasisofa panjang dari
kulit berwarnahitam,beberapakursi kerjaberoda, jugaberwarna hitam,dan
paneldgn tombol palingbanyak ygpernah dia lihat sepanjang
hidupnya.Menurut Revel, panelini dibutuhkan oleh musisiuntuk mixing,
mengontrol, dan merekam musik mereka. Inilah the controlroom yg
seringdia lihat di MTV klo paramusisi terkenal sedangrekaman.
Ada kaca besar yg memisahkan controlroom dgn live
room. Revel membuka pintu menuju live roomdan mengundang Inauntuk
memasukinya lebih dulu. Seluruh ruangan dilapisi oleh kayu, kemungkinan
untuk suara akustik yg dimiliki oleh mediumini. Ina memandangi
sekelilingnyadan mendapatibahwa ruangan inidipenuhioleh alat musik.
Mulaidaripiano, beberapagitardan bassyg tersimpan rapididalam casingnya,
music stand, satu set drumyg terkurungdidalam ruangan
tersendirididalamlive roomitu, amplifier,dan mic serta headphone
dimana2. Belum lagiberjuntai2 kabelberwarnahitamdalamberbagaiukuran. Dia
harusberhati2 melangkah klotdk mau tersandung.
"Untuk lagu ini, alat musik utamanya adalah piano, jd klokmu nggak keberatan,saya mau mainin lagu ini secara akustik."
TanpaInasadari,Revel sudah mengambilposisidi
belakangpianodan Inakalang kabut mencaritempat duduk.Akhirnya dia
memilih sebuah kursi tinggi yg agakberjauhan tp menghadap ke piano.
"Judullagunya 'Bebas'."
Ina hanya mengangguk penuh antisipasi dan Revel baru
sajamemainkan intro lagu itu sbelumInatahu bahwadiadan juga seluruh
Indonesia akan jatuh cintadgn lagu ini. Iya, feel-nya
mungkin agak sedikit bedadgn lagu2 Revel sbelumnya. Lagu ini lebih
terasa.. beas, spertijudulnya. Denganbegitu,terasa lebih enteng
didengar. Yg jelas lagu inimembuatnya tiba2 sulit bernapasdandia
harusmenelan ludah berkali2 untuk menahan haru. Satu2nya penjelasanatas
reaksinyaini adalah karena dia tdk pernah mendapatkan konser spesial
dimanadiahanya duduksekitar 3meterdaripenyanyinya, atau mungkin karena
lirik lagu yg sedangdinyanyikan oleh Revel membantunyalebih mengerti
laki2 ygdinikahinya, Inatdk tahu. Tp tahu2 pandangannya sudah kabur dan
dia harus berdiridari kursinya dan buru2
membelakangiReveluntuk menghapus airmatanya.
"Ina, are you okay?" tanya Revel stelah diamengakhiri lagunya.
Stelah yakin bahwadiabisa mengontrol emosinya, Ina memutartubuhnya dan menjawab pertanyaan Revel.
"Yeah, I'mgood," ucapnya sambiltersenyum.
Tapi Reveltdk tertipu dgn senyuman itu. "Kmu nangis?" "Nggak," bantahnya.
"Ina, what's wrong?" Revel kelihatan waswas, tp dia tdkberani mendekat.
Ina mencobauntuk menelan tangisnya dan menjelaskan
apayg diarasakan, tp diatdkbisa. Emosinyaterlalu meluap2, jantungnya
sperti akan menembustulang rusuknya, dan lehernya sakit
karenaberusahamenahan tangis.Tiba2 Revel sudah memeluknya dan Inabahkan
tdk memiliki tenagauntuk melawan perasaannya lagi.Diabetul2 menangis.
Bab 15
The Biggest Mistake
Revel tdk akan pernah mengerti apa yg adadi dalam
pikiran seorang wanita, apalagi motivasi yg mendorongmereka untuk
melakukan sesuatu.Satu menit dia melihat Ina sedangtersenyumpadanya
ketika dia mempersembahkan lagu favoritnyadarisingle terbarunya,menit
selanjutnyaIna sudah menangis tersedu2. Reaksi pertama yg terlintas di
dalampikirannyaadalah kekecewaan karena Inamembenci lagu itu,tp ketika
Revel menanyakan halinisambil masih memeluknya, Ina menggeleng
sbelummelanjutkan tangisnya.
Revel melirik jamtangannya dan diatahu bahwadia
harusmembuat Inaberhentimenangis karena sebentar lagikru bandnya akan
tiba. Dia lebih baik makan rujakdgn cabe rawrit sepuluh
bijidaripadaditemukan sedangmemeluk wanita yg sedangmenangis.
Terutamaklo wanita itu adalah istrinya, karenanantimereka akan menyangka
bahwa dialah penyebab knapa istrinya menangis. Knapa orang slalu
berpikiran buruk tentangnya,dia tdktahu.
“Ina, you gottatellme what’s wrong,”pinta Revelsehalus mungkin ketikatangis Ina sudah reda,tetapiInatetap diam sribu bahasa.
“Did I do something wrong?”
Pertanyaan inimembuat Ina mendorong Reveldan
sambilmenggenggamlengan atasnya dia berkatadgn pelan tp jelas, “Saya
suka lagu kmu.”
Tanpadisangka2 Inameraih tangan kanan Reveldan
meletakkan diatasdadanya. “Sayabisa ngerasain apayg kmu rasakan waktu
kmu menulis lagu inidisini.”
Kata2 itu membuat jantung Revelberhentiberdetak. Ina
menatapnyadalam sambilberkata, “Just let it go. Apapun itu yg menahan
kmu untuk betul2 live yourlife. Untuk bisabahagia. Let it go. Jangan
bebankan hati kmu lagidgn semua yg suadh lewat.” Inameletakkan telapak
tangannya keatas jantung Revel ketika mengatakan ini.
HOLY MOTHER OF GOD!Dia betul2 tahu makna lagu itu.
Reveltdktahu apakah diaharus merasa marah karena sudah menunjukkan
kelemahannya dihadapan Inaatau merasa bahagiakarenapertamakalinya
adaorangyg betul2 mengertidirinyaselain papa. Revel mencobamenjauhkan
tubuhnyadari sentuhan Ina, tetapiInamenolak melepaskan tangannya yg
masih adadidalamgenggamannya.Knapa... oh, knapa harusIna yg bisa
melakukanini padadirinya dan bkan wanitalain?
Seakan2 kata2 ygdiucapkan belum cukup membuat Revel
limbung,kata2 Ina selanjutnya membuatnyahabis tdk berdaya lagidihadapan
perempuan ini.
“Mama kmu sayang kmu, Rev, lebih dariapapun.Dia nggak mengharapkan kmu menyayangi
dia sedalamdia menyayangikmu, tp diaberharapkmu setidak-tidaknya mau memaafkan semua kesalahannya.”
Revel merasa sperti sedang beradadibawah mikroskop
dibawah tatapan Ina, dia tdk bisa menyembunyikan apapun darinya,dan itu
membuatnya takut stengah mati. Sekali lagidia mencobamenarik
tangannya,tetapi Ina justru mengeratkan genggamannya. Dan hilanglah
semua kontrolpadadiriRevel. Dia menariktangannyadgn paksa lalu memegang
kepala Ina di antarakeduatangannya, memaksanya mendongak. Sebelum Ina
sadarapa yg sedang terjadi, Revel sudah menciumnya. Betul2 menciumnya
dgn dalamdan lidah yg merajalela. Dia ingin memberi Inapelajaran
karenatelah mencapuriurusan orang lain yg tdk ada sangkupautnyadgn
dirinya. Membuat Inatakut,dan dgn begitu mengertibahwatopik
tentanghubungannya dgn mamanya adalah off limits.
Spertinya rencananya cukup berhasilkarenadiabisa
merasakan Inaberusaha menarikdiri dan diatdk akan membiarkannya
laribegitu saja.Ketika Ina mengambillangkah mundur, Revel mengikuti
jejaknya sehinggatubuh Inaterhimpit diantaratubuhnyadan piano. Kedua
tangan Revel melepaskan wajah Inadan mulaimengeksplorasitubuh
“istrinya”. Ina yg akhirnya memahamiapayg diinginkan dengannya. Goddam
it, this woman isdrivinghim nuts!
Revel mengalihkan bibirnya daribibir Ina ke lehernya agarmerekaberdua bisa menarik oksigen ke dalamparu-paru.
Tubuh Inaterasahangat didalampelukannya dan Revel ingin menguburkan
seluruh tubuhnyadidalamkehangatan ygmengundangitu.Ina beraroma stoberi dimana-mana.Dia mengambil satu napasdalam2,seakan-akan
mencoba menyimpan aroma itu didalam kontainertertutup dan menguncinya.
Sebuah alarmdi dalam kepala Revelberbunyidan memperingatkannya
agarmenghentikan semuaini.Dia baru saja akan menjauhkan dirinyadaritubuh
Inaketika merasakan jari2 Ina yg kecil menyisiri rambutnyadan menarik
kepalanyakembali kepadabibirnya. Revel menahan diri agar tdk menggeram
ketika bibirmerekabersentuhan sekali lagi. MenciumIna adalah kesalahan
terbesarygdia pernah lakukan sepanjang hidupya,tp diatdkbis aberhenti.
Tanpadiasadari, tangankanannya sudah mengangkat kaus
yg dikenakan Ina dan diabisa menyentuh kulit perut Ina yg bahkan kebih
haluslagi daripadakulit wajahya. Tangannya lalu menarik pinggangInaagar
lebih dekat dengannya. Ina samasekali tdk menolak permintaan ini dan
menempelkan seluruh tubuhnya padatubuh Revel.Membuat lutut Revel jd
sperti marshmellowdan diaharus melepaskan genggamannyapadakepalaInadan
menopang dirinyadgn meletakkan tangan kirinya padapiano. Dia masih
memeluktubuh Ina yf “Oh! So kissable”.
Perempuan semacamIna tdk seharusnyabisa
membuatnyakehilangan kontroldan tdkbisa berpikirdgn jelas,Yg jelas
perempuan sperti Inatdk seharusnyabisa menciumnyabalik
sampaidia kehabisan oksigen, mengeluarkan suara2
provokatif ketikadiamengeksplorasi lehernya, dan membuatnya lupa akan
tujuan utama knapadiamula2 menciumnya.Dan dgn kesadaran ini Revelmenarik
semuabagian tubuhnya daritubuh Ina. Kemudian dgn susah payah dia
mengambil 5langkah mundur menjauhiIna agardiatdktergodauntuk memulai
lagi apayg baru sajadiaakhiri. Tidak ada yg mengeluarkan sepatah katapun
selama beberapamenit, masing2 sibuk mencoba mengontrolpernapasan
mereka.
“Saya...” Revelmemulai,tp diatdkbisa menyelesaikan
kalimat tiu karenadia sendiritdk tahu apa yg ingn dia katakan. Ina
menatapnyadgn penuh antisipasi.
Revel mencoba sekali lagi, “Saya mau..” Dan sekali
lagi dia berhenti.Maaannn...this is harder than Ithought, pikir Revel.
Apadiaharusmintamaaf atasperbuatannya? Tapitoh Ina membalas ciumannya,
itu berarti bahwa diamenikmatinya juga,kan?
Ina mengejutkannyadgn berjalan kearahnyadgn langkah
pasti. OtomatisRevel mundur beberapalangkah. Untuk pertama kalinya
didalam hidupnya<diatakut akan sentuhan seorang wanita.
“Stop,” ucapnya sambilmengangkat tangannya,meminta Iatdk mendekatinya lagi.
Tapi Inatdk kelihatan tersinggungatau pedulidgn
reaksinya karena dia tetap mendekat hinggapunggungRevelmenabrak
dinding.Panikadalah perasaan selanjutnya yg menyerang Revel. Dia merasa
spertiseekor tikusyg baru sajamelihat kedatangan seekor predator ke
dalam kandangnya. Merasa terjebakdan tdkbisalari kemana2. Reveltersentak
ketika tangan Inamenyentuh wajahnya.Diatdkpernah merasa sebeginitdk
berdayanya dihadapan seorang wanita. Ketika Ina mendekatkan wajahnya,
Revel menutup mataya karena dia pikirIna akanmenciumnya dan diatdkakan
bertanggungjawab atas apa ygdia akan lakukan selanjutnyaklo itu
sampaiterjadi. Satu detik.. duadetik.. Kemudian dia merasakan
bibirInapada wajahnya,bukan padabibirnya, tp padapipi kanannya.
“Goodnight,” ucap Inapelan dan ketika Revelmembuka matanya,diadisambut oleh senyumpadawajah Ina.
Sebelum Revelbisa memahami apa yg sedangterjadi, Inasudah meninggalkan studio.
***
Ketika diamembuka matanya, diatahu bahwa diasudah
tidur lebih lamadaripadayg dia rencanakan.Mataharisudah cukup tinggidan
sinarnya masuk melaluijendela. Dia melirik beker ya adadisampingtempat
tidurnyadan langsung loncat daritempat tidurmenuju kamar mandi. Stengah
jamm kemudian dia sudah keluar dan merasa lebih segar. Dia sedang
berjalan secepat mungkin menuju tangga, ketikamelihat Revelbau saja
keluardari kamar tidurnya. Dia juga kelihatan baru selesai mandikarena
rambutnya , masih sedikit basah. Revel yg sadarbahwa Ina sedang berjalan
kearahnya kelihatan terkejut dan menghentikan langkahnya, kemudian
wajahnyamemerah dan dia kelihatan siap untuk ngacir saat itu juga
darihadapan Ina. Tapi spertinyadiakemudian sadar
bahwa klo diamelakukan itu makadia akan kelihatan supertolol,
akhirnyadiamemilih nyureng.
Klo pada waktu lain Inamungkin akan
mengomentarireaksi Revelpadanya, tp tdk pagiini. “Hello, Rev. Bye,Rev,”
ucap Inadan tanpa menungu balasan dari Revel, dia langsung bergegas
menurunitangga.
Dia berpapasan dgn mbok Nami yg sedangdalamperjalanan menuju lantaiatasdan berkata,“Pagi,mbok.”
Ina bahkan tdk menunggu hingga mesin mobilnya
panassbelum menukarpersneling keD dan mobilitu keluar darigarasi menuju
pintu gerbang. Diaperlu berbicaradgn seseorang tentangkejadian semalam,
dan satu2nya orang yg bisadiajak adalah Tita.
***
“So... Revel gimana?Tanya TitamemotongTiramisu buatannya.
Mereka sudah selesaimakan siang,dan baru akan menikmatipencuci mulut.
“He’s fine. Tadi dia masih dirumah waktu gue keluar,”balas Inadan duduk di kursibardi dapurnyaTita.
“Dianggak diajak?”tanya Didi dgn polosnya.
Didiadalah adik Tita, yg juga teman Ina.Dia kebetulan
sedang datang berkunjung kerumah kakaknyahari Sabtu sianginidgn
suamidan anaknya yg baru berumurbeberapabulan. Scarlett sedangtidurdgn
damaididalampelukan ibunya. SpertinyaTitamenepatijanjinya dgn tdk
membeberkan statuspernikahan InadgnRevel kepadasiapapun,bahkan tdk
kepada adiknya yg sangat dekat dengannya. “Dianggak mau ganggu acarague
katanya,” jelas Ina. Jelas2 berbohonh,tp Didi
spertinyatdkmenyadarihalitu.
“Oh,” balas Didi sambilmanggut2. Perhatiannyatertuju kepada Tiramisu yg sedang dipotongoleh Tita.
“Mbak, ygbesar sedikitdongpotongannya“pinta Didi.
“Ini buat kmu apabuat Ervin?” tanya Tita
sambilmelirk ke halaman belakang, dimanaadik iparnya yg sperti
modelCalvin Klein itu terlihat sedangmelemparkan sebuah boala American
footballkepada Reilley, suaminya ygtdk kalah gantengnya.
“Buat akulah. Ervin lagidiet guladan karbohidrat,”balasDidi. “Lho, kok Ervin sih yg diet?” tanya Tita sambilnyengir.
Ina menahan tawa ketikamelihat betapatersinggungnyaDidi dikomentarispertiitu. “Just give methe damn cake,”omelDidi.
Dan Titamemberikan potongan besarTiramisu
kepadaadiknya. Tiba2 pintu dapurterbuka dan Ervin dan Reilley
ygmenggendong Lukas, anaknya yg berumur3tahun, memasuki dapur sambil
membicarakansuatu software komputer.
“Are we eating cake, babe?” tanyaReilleydan menciumpipiistrinya sesingkat mungkin.
Rupanya Reilley sudah belajaruntuk tdk melakukan PDA
alias PublicDisplay of Affectin spertikebanyakan orangputih klosedang
beradadi Indonesia. Inatersenyum ketika melihat ini, dan mengalihkan
perhatiannya kepadaDidi. Ervin mencium kening Scarlett sbelum kemudian
mencium kening Dididgn mesra. Oke,spertinya Ervin perlu belajar tentang
cara mengontrolPDA-nya dari Reilley. InadanTitalangsung
saling pandangdanTita ,e,utarbola matanya. Titaberdehem, dan Ervipun
mengangkat bibirnya dari kening Didi dan kelihatan tersipi-sipu.
“Kalian lagingomongin tentang apa sih?”tanya Ervin ingin tahu.
Para wanita yg adadidapurtdk ada ygmenjawab. Reillet yg sadar bahwakehadirannyatdk diinginkan langsungbertindak.
“Okay, buddy, sinceMommy is stillbusy, why don’t you
hangwith me alittlebit longer,” ucap ReilleykepadaLukas yg melingkarkan
keduatangan kecilnyapadaleher papanyadgn kepercayaan penuh.Dan
sambilmembawapiringkecil dgn potongan besarTiramisu diatasnya
Reilleynerjalan menuju ruangTV.
“Daniswara, are you coming?” tanya Reilley ketika sadarbahwaErvin tdkmengikuti jejaknya.
Ervin kelihatan ingin menetap di dalamdapurdan turut
sertadalampembicaraan para wanita ketikamenyadaribahwa
Didimengalamimasalah saat melahap Tiramisu sambil meggendong Scarlett.
Dia pun mengangkat anaknya daripelukan istrinyadan mengikuti jejak
Reilley.
Betapanyamannya hubungan keduawanitainidgn
suamimereka. Ina sadar bahwa inilah hubungan yg seharusnyaadapada
sepasang suami istri,bukan spertihubungannyadgn Revel yg penuh dgn
pertanyaan dan kesalahpahaman. Itulah yg akan diadapat dgn menikahi
seseorangyg tdk dia kenal.
“Di, makannyapelan2 bisa,kan?” SuaraTitamenyadarkan Ina.
Ketika Inasedang melamun, rupanyaDidisudah
menghabiskan lebih daristengah Tiramisu- nya dan tdk adatanda2 dia akn
berhenti. Ummm, mungkin adabaiknyamenikah bukan karena cinta, karenadgn
begitu diatdkperlu memedulikan tentangribetnya masa kehamilan,sakitnya
melahirkan,dan capeknya mengurus bayi. Belum lagiharusmengurus suami dan
pekerjaan. Itu juga klosuamikitabukan model laki2 yg sukadikejar2
wanita lain atau bahkan lebih parah lagi, selingkuh dgn wanita
lain,karenadgn begitu, kita akan pusing 7kelilingdgn kecemburuan dan
kekhawatiran bahwa diaakan meninggalkan kitauntuk
wanita lain.
Titadan Didi kemudian menghabiskan satu jam
selanjutnyauntuk membedah kehidupn baru InadanRevel. Didisangat ingin
tahu kebiasaan harian Revel, yg membuat Inaberpikir bahwa klo
sajaDiditdk cintamatipada suaminya,dia mungkin akan mintadiberi
kesempatan menghabiskan satu haripenuh hanya berduadgn Revel. Stelah
puasdgn pertanyaannya, Didi kemudian pamit pulangdan Ina akhirnya punya
waktu untukbetul2 berbicaradgn Tita.
“Oke,spill,” ucap Titabegitu mobilDidi menghilang daripandangan.
“Revel nyiumguetadi malam dan gue balasnyium dia,”kata Ina sambil sama2 berjalan kembali ke dalamrumah.
Lain dari ygdiperkirakanIna, Titabertanyadgn tenang,“Oke... ciumnya dimananih?Di pipi?”
Ina menggeleng.“Dibibir dgn ciuman ygbikin gue nggak
bisaberdirilagi stelah semenit. Gue nggakpernah dicium kayak begitu
sama.. well.. siapapun klo dipikir-pikir.”
Kata2 Ina membuat langkah Titaterhenti.Diamemutartubuhnyadan memandang Ina. “Pleaseexplain how that can happen.”
Ina kemudian menceritakan kejadia semalam. Berusahatdkmeninggalkan faktaapapun. Titahanyamenatapnyadgn keningberkerut.
“I know.. I know..” Ina memulaipembelaannya stelah dia selesaiberceritasebelum Titabisa mengomentari.
“Bukannya didalam kontrak ada klausayg mengatakan bahwa kalian berdua nggakboleh bersentuhan?”potong Tita.
“I think kata2 yg tepat adalah, ‘Tidak terlibat hubungan seksualdgn satu sama lain atau orang lain’.”
“Jadi ciuman nggak terhitung?”tanya Tita ragu. “Secara teknis sih... memang nggakterhitung.”
“Oke.. klo gitu longgakusah kelihatan
khawatirbeginidong. Lo nggak melanggar klausa dalamperjanjian
itu,”tandasTitadan kembali berjalan.
Ina mencobamengejar Tita. “Tapi gue ngerasabersalah,Ta.”
Tita sekalilagi menghentikan langkahnya. “In,
guetahu lo wanitadewasa yg tahu apa yg benardan apa yg salah, jd guerasa
guenggak perlu bilang keelo apaartidari kekhawatiran elo ini.”
“Dianggak seharusnyamenciumgue,dan gue nggak seharusnyangebalas ciuman dia,”ucap Ina pelan.
“In, you know I love youright..”
“Why is everyonekeep saying that!”potong Ina kesal.
Titatdk menghiraukan komentar Ina dan melanjutkan,“Apaloadarasa lebih terhadap
Revel daripadahanya sebagai business partner?”
“Yes,”desah Inadan ketika melihat ekspresipadawajah
Tita,“I mean no.”Tentunya Titadtk percaya dgn kata2 itu dan Inatdk bisa
menyalahkannya. “Sejujurnya guemggak tahu, Ta.”
Ina terdiamdan memikirkan perasaannyaterhadap
Revel,Titamenariknya dudukdi kursi beranda. Inakemudianmenceritakan apa
ygdikatakan oleh ibu Davinapadanya.
“Well, that’s not fair. Bagaimanadiabisa
mengharapkan elo menjagahatiRevel stelah apa yg sudah dialakukan kepada
anaknya. Diamestinya yg harusmenyelesaikan masalah ini sama
anaknya,bukan menggunakan elo sebagaitameng,” omel Tita.
Kata2 Titamembuat Inasadar akan apayg diaharus
lakukan.Diaharusmembuat Reveldan mamanyaberbicaraterang2an tentang apa
yg mereka rasakan satu samalain. Mungkin dgn begitu mereka akhirnyaakan
bisamengusir apapun itu yg membuat hubungan ibu dan anak yg mereka
miliki jaditdkjanggaln lagi. SbelumTita mengatakan apa2 lagi,Ina sudah
menciumpipinyadan bergegas menuju mobilnya.
Bab 16
ThePissed Husband
Revel dudukdidalam kegelapan.Menunggu hingga
istrinyayg tadi malamsudah menciumnya sampai diasudah mau gila sbelum
kemudian meninggalkannya sendiridi dalam studionyadgn semuabagian
dirinya tegang. Dan dia bukan hanyamembicarakan tentangotot bahunya.
Istrinya ygpukulsebelastadi pagi meninggalkan rumah dgn hanya mengatakan
“hai”dan “bye” padanya tanpakelihatan terpengaruh samasekali dgn
kejadian semalam. Istrinya yg kinimasih juga belumkembali, padahaljam
sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Kemanadia pergi,Reveltdktahu dan
dia gengsi menelepon ke HP-nyauntuk menanyakan halini. Klo
Ina lebih memilih menghabiskan seluruh hari Sabtu tanpanya,fine! Dia
juga bisamenghabiskan seluruh hariSabtu tanpaperempuan
itu.Tapikenyataannya adalah... dia tdk bisamenghabiskan satu haripenuh
tanpa melihat wajah Ina dan itu membuatnyajengkelpada dirinya sendiri.
Oleh karena itu kejengkelan ini,dia sekarang duduk didalamkegelapan
didalam kamartidur Ina, menunggu hinggadiapulang. Dia menempatisofayg
terletak di sudut kamar dan sedikit tersembunyi.
Sejam yg lalu ketikadia keluar studio untuk
mengistirahatkan kepalanya ygsudah mau pecah karenaterlalu lama
berkonsentrasi,dia menemukan rumahnyasepi. Tdk adajejak Ina dimana2.
Diakemudianmendapat informasidarisatpam bahwa Inamasih belumpulang dan
diatdktahu knapatp diamerasabahwa diaperlu memastikan hal ini, jd
diapergi mengetuk pintu kamarIna. Lima menit kemudian, pintu itu masih
tertutup dan Revel mencobamembukanya,tp ternyata Ina menguncinya. Dengan
hasrat keingintahuan bercampurdgn keisengan dan sedikit rasa jengkel,
Revel mengambilkuncicadangan dari kamarnya dan membukapintu kamar
Ina,tanpaseizinnya. Reveltahu bahwa dia sudah melanggarprivasi Ina,tp
pada saat itu, dia tdk peduli.
Dia memasuki kamar ituketika cahaya matahariyg masuk
melalui jendelamasih cukup terang.Diamerasa spertipenyusup dirumahnya
sendiri. Buru2 diamenutup pintu, klo klo mbok Namibertanya2 knapapintu
itu terbuka padahalIna sedang tdk ada dirumah. Smenjak dia menikahi Ina,
mbokNami seakan2 mendapatkan satu orang lagi yg bisadia curahi kasih
sayangnya.TerkadangRevelberpikirbahwa akhir2 ini mbokNamibahkan lebih
menyayangi Ina daripadadirinya. Jelas2 Reveltdkpernah melihat mbok Nami
mengomeli Ina spertidiamengomeliRevel klodia menenggak susu segaryg
disimpandi dalam lemari es langsungdarikartonnyaatau klo dialupa
menggantunghanduknyapadarak handuk stelah menggunakannyadan meninggalkan
handuk itu diatas kasur,menyebabkan seprai jd lembab.Oke, diaakuibahwa
Ina slalu menuangkan susu ke dalam gelas sbelum meminumnyadan diatdk
pernah tahu kebiasaan mandinya Inaoleh karena itu diatdk bisa menuduh
mbok Namiseenak jidatnya,tp dia tetap sedikit jealousatasperlakuan ini.
Dia melarikan matanyake sekelilingkamar itu, ygcukup
rapidan teratur. Dia mengambil napasdan aromastoberimenyerang
indrapenciumannya.
“God,that damn smell iseverywhere,”gerutu Revel.
Perlahan2 diamulaiberjalan mengelilingi kamar itu,
yg kelihatan sama spertiterakhirkali dia memasukinya,tp diamerasakan
sedikit perbedaan.Mungkin karena sentuhan2 Inapada kamar itu.Perhentian
pertama adalah mejadandan. Bermacam2 botolproduk wanita, mulai
daripelembab,hingga parfumterdapat dipermukaannya. Dialalu menghampiri
kursisofa yg menempalpadadinding, disbelahnyaadasebuah meja meja
kecildgn lampu baca diatasnya. Diatas meja ada sebuah novel karangan
Frank McCourt dgn bookmark diantara halaman 200 dan 201.Dia meletakkan
buku itu kembalipadatempatnya sbelum mengalihkan perhatiannyapadabenda
selanjutnya yg adadi kamaritu.
Lain dgn kamartidurnya, kamar Inatdk memiliki TV.
Dindingtempat dulu Revel meletakkan TV plasmanyaditutupioleh tiga
raktinggiyg penuh dgn buku. Revelmemiringkan kepalanya dan
membacajudulbuku2 itu.Diabaru menyadari bahwa buku2 itu diatur
berdasarkan ukuran dan alphabet nama pengarang.Great! Dia sudah
menikahiseorang neat freak yg kemungkinan besar
jugaseorangobsessivecompulsive yg harus memastikan bahwa semuanyateratur
dgn rapi karenaklo tdk, dia bisa stres.Perhatiannya kembalipadaderetan
buku dan diasadarbahwa genrebuku2 itu cukup bervariasi,mulaidariromance
hingga biografisemuanya adapada rak itu.Man,this woman must
befreakishlysmart. Dia tdk pernah melihat buku sebanyak ini sebagai
koleksipribadi sepanjanghidupnya.
Stelah puasdgn perpustakaan yg dimilikioleh Ina,
sasaran selanjutnya adalah sebuah bureas dimanaorang biasanyamenyimpan
pakaian dalam atau kaus. Lemari itu setinggi pinggangnya dan diatasnya
dipenuhi oleh berbingkai2 foto. Lain dgn foto2 Revel yg tergantungdi
dinding,foto2 inidicetakberwarnadan kelihatannyadiambilbelum lamaini.
Semuanyamengikutsertakan anggota keluarga Ina hinggakerabat dekat.Dia
bahkan melihat fotoInadgn Marko yg spertinyadiambildi sebuah restoran.
Foto selanjutnyayg dia lihat membuat matanyaterbelalak. Diamengangkat
foto itu hanyauntukmemastikan bahwa matanyatdkpicek. Matanyatdk
salah,itumemangfoto ygdiambilsaat acaraijab klo dilihat daripakaian
ygmereka kenakan.Dia sedang mencium kening Ina stelah mereka resmi
disahkan sebagai suami istri oleh penghulu.Pertanyaan pertama
adalah,darimana Ina mendapatkan fotoini? Karena setahunya fotografer
ygdisewanyatdk mencetak foto perkawinan merekadalam ukuran
itu.Pertanyaan kedua adalah,knapaIna menyimpan foto ini?
Dia akan menanyakan hal inipadaIna.Padasaat itulah
ideuntuk menunggunyadi dalam gelap muncul.Tadinyadia mempertimbangkan
untukdudukdiatastempat tidur, tp diatahu bahwatempat tidur adalah
trempat pertama ygakan dilihat Inabegitu diamemasuki kamarnya, maka
kurangmemiliki efek mengagetkan. Akhirnyastelah beberapa menit
mempertimbangkan lokasi yg tepat untuk mengagetkan
Ina, dia memilih sofa yg kini didudukinyaitu. Diasedang membayangkan
reaksi Ina saat melihatnyaa ketika dia mendengargema langkah kaki pada
lantaimarmer. Langkah itu terdengar sangat buru2, hampirberlari.
Kemudian terdengarbunyi kuncidiputardan pintu kamarterbuka dan Revel
melihat bayangan tubuh Ina memasuki kamar tidurnya. Diatdk menyalakan
lampu, melainkan mulaimenanggalkan pakaiannya satu per satu
sambilberjalan menuju kamar mandi. Ina menyumpahketika kakinya menabrak
kaki temoat tidur. Revelmenggigit bagian dalam mulutnya,menahan tawa.
Lampu kamarmandimenyala dan Revelmendengar
showerdinyalakan.Dia melihat Ina lagi, yg kini hanya mengenakan
celanadalamdan brawarna hitam renda2. Shit! Dia merasa
spertisedangberada disebuah strip club di Las Vegasn, menunggu dgn
antisipasihingga dancer ygadadihadapannya akan menjatuhkan branya. Entah
knapa,tp semua stripper slalu menanggalkan bramereka lebih dahulu
sebelum celanadalam.Mungkin itulah yg diajarkan padaSKS,aliasSekolah
KhususStripper.
“Remember,ladies, laki2 senang digoda. Jangan
berikan mereka segalanyapertama kali mereka melihat kita, karenatipsnya
akan berkurang klo kitamelakukan itu. Paskitan kita menanggalkan bra
dulu karenadgn begitu merekaakan lebih tergodauntuk melihat hal
lainnya.”
Revel hampir sajaterkekeh dgn imajinasinya sendiri.
Kapan trakhirdia keVegas? 5tahun yg lalu. Klo saja visa keAmerika
tdkterlalu susah didapatkan,diamungkin sudah pergike Vegas lagi smenjak
itu.Sekarang, diaharuspuasdgn strippersemiprofesionaldgn badan kurus,
pendek, dan berdadarata dalambentuk istrinya.
Revel sedang memakukan tatapannya padapakaian dalam
Inaketikatiba2 lampu terang menyerangmatanya sbelum dia
mendengarseseorangberteriak sekencang2nya. “kmu ngapain adadalamkamar
saya?” teriak Inadgn nadamenuduh sambil berusaha menutupi
sebanyak2nyabagian tubuhnyadariRevel dgn kedua tangannyastelah dia
berhenti berteriak.
Revel hanyakelihatan terliburmelihat usahanyayg sia2
itu daripadamenjawab pertanyaannya. Damn the man!!! Menyadaribahwa
Revel tdk akan mengasihaninya, Ina kemudian berjalan secepat mungkin
sambilmembungkuk menuju tempat tidurdan menarik bedcoveruntukmenutupi
dirinya.
“Apa kmu akan menjawab pertanyaan saya?” Kinisuara Ina sudah tdk melengking lagi, karena dia sudah tdk terlalu naked lagi.
“Kmu kemana sajaseharian?” tanya Revel.
Ina berpikir sejenak apakah dia akan menjawab
pertanyaan ini. Revel jelas2 menghindardari menjawab pertanyaan yg
sudagdiaajukan terlebih dahulu, jd knapadiaharus menjawab pertanyaannya?
Tapiakhirnya diaberpikirbahwamungkin kloRevel mendapatkan
jawabannya,diaakan segera meninggalkan kamarnya.
“Main ke rumah Tita,” ucap Inaakhirnya.
Bukannya pergi, Reveljustru memgaturposisitubuhnyaagar lebih nyaman dan berkata, “Gimana kabarnya?”
“Apadia masih nggak suka sama saya?” Pertanyaan
Revel inidisambut tatapan bingungdari Ina dan Revelmenambahkan, “Kmu
nggak usah kelihatan bingung. Orangbuta jugabisa lihat klo
dianggakterlalu suka sama syadaricaradia memandang saya.Dia mungkin
berpikir klosaya sudah take advantage dari kmu,” sbelum kemudian tertawa
terkekeh2. “Titadalah teman baik saya, dan diahanya mau yg terbaik
untuk saya.”
Revel menarik tubuhnyadari sofadan berdiri. “Oh,
sayatahu itu. Sayanggak menyalahkan dia, karena klo sayajadidia, saya
mungkin akan melakukan hal yg sama.Orang gila mana yg mau teman
baiknyamenikahi laki2 spertisaya? Sudah kerjanyanggak teraturdan sering
digosipin ygtidak2 olehmedia,”ucapnya sambilmengambilbeberapalangkah
mendekati Ina yg beradadiseberang ruangan darinya.
“Sekarang mereka bisamenambahkan bahwa kmu suka masuk ke kamar orangtanpa diundang,” tandas Ina.
Dan komentar ini justru membuat Reveltertawaterkekeh2.
“Kmu jugapernah masuk ke kamar sayatanpadiundang,” lanjutnya santai.
Ina mengerutkankeningnya mendengar komentar itu. “
Jadi kmu kesini Cuma untukbalas dendam,oke saya terima itu.Sekarangkita
impas,” ucapnya.
Klo sajadiatdk sedangberusahamenutupitubuhnya yg
hanya mengenakan pakaian dalam,Inamungkin sudah melemparkan lampu meja
kepada Revel. Akhirnya diaharuspuas dgn hanyamemberikan tatapan ygbisa
membolongi kepalaRevel.
Revel tersenyummelihat reaksi Inadan berkata,“Kmu bururan mandi,makan malam jam delapan. Sayatunggu kmu diBawah.”
“Kmu makan saja sendiri. Saya bisaurusmakan malam
saya sendiri.”Inatahu bahwadia kedengaran ngambek,tp diaterlalu
jengkeluntukpeduli.
Revel kelihatan tersinggung karenapermintaannya
tdkdituruti. “Sayatunggu kmu sampai jam delapan lewat limabelas menit.
Klo kmu belum turun juga,saya akannaik kesinidan narik kmu
turun.Nggakpeduli kmu sudah pakaipakaian tau belum,”ancamnya.
Kata2 ygpenuh dgn perintah itu membuat bulu di
tengkuk Inaberdiri, ygbrartibahwa dia mencobasebisamungkin menahan
kemarahannya. Bila itu terjadi,diahanya perlu mengambilbeberapatarikan
napas dalam2 dan dalam beberapa menit diasudah bisa
mengontrolkemarahannya, tp tdk malam ini.Diabergegas menuju Revel
.ketika sadar
bahwa langkahnyaterganggu oleh bedcover yg
mengelilingi tubuhnya, diamenyibakkan bedcoveritu dan melupakan
sejenakrasa malunya karenahanyamengenakan pakaian dalamdidepan orangtdk
dikenal,dan bergerak ke arah suaminya. “Kmu nggak ada hak mengatur saya.
Apadankapan saya akan makan itu bukan urusan kmu. Ngerti?” Inabahkan
menekankan jaritelunjuknya padadada Reveluntuk menunjukkan bahwadiatdk
main2.
Revel menatap Inaselama
beberapadetiktanpamengedipkan matanya,dia kelihatan terkejut oleh reaksi
Inaterhadap kata2nya. Kemudian,“Why are you somad at me?”
tanyanyapelan.
“Karena.. karena..” Terlalu banyak kata2 yg ingin diucapkan Ina sehingga otaknya mengalamikorsleting.
Revel menggenggam lengan Inabagian atasdan
berkata,“Sebelumkmu mulai marah2 lagi, sebaiknya kmu mandi dulu dgn
airhangat supayaemosi kmu bisa lebih tenang. Klonanti kmu masih marah
samasaya stelah habis mandi,saya adadi ruangmakan dan siap
menerimaomelan kmu,’sbelumkemudian melepaskan Inadgn tiba2 dankeluar
dari kamar itu.
Ina segeraberlari menuju pintu dan menguncinya.
Ohhh! Aku akan membunuh laki2 satu itu suatu hari nanti, teriak Ina
dlamhatidan bergegas masuk ke dalam showeruntuk menenangkan pikirannya.
Diatdkpercaya bahwadia sudah menghabiskan waktu 20menit dalamperjalanan
pulangdarirumah Titadan memikirkan cara terbaikuntuk memperbaiki
hubungan Reveldgn mamanya. Dan apa ygdiatemui? Revel sudah menunggunya
didalam kegelapan kamarnya, ruangan pribadinya,sperti seorangpredator yg
siap menerkam mangsanya. Dia bahkan tdk kelihatan menyesal karena sudah
mengejutkannya samapai jantungnyaseolah meloncat keluar. Sialan!
Berani2nyadiamasuk kamarnya tanpaizin dan memberikan perintah padanya
seakan2 diadalahtuan tanah dan Ina adalah budak yg dimilikinya. Diatdk
menikah untuk menghindari rongrongan keluarganyayg slalu mau
mengaturhidupnya agarbisa diatur oleh oranglain yg bahkan tdk
adahubungan darah dengannya samasekali.sial, SIAL, SIAAALLL!
***
Ternyata Revelbenar, karena stelah mandi,Ina merasa
lebih segardan pikirannyamemang lebih jernih,dgn begitu dia yg
tadinyabertekad mengunci dirinyadi dalamkamar dan tdk turun makan malam
hanya untuk menunjukkan kepadaRevelbahwadiatdk akan tundukdi bawah
tekanannya, luntur. Diamerasasilly karena sudah bertengkardgnRevel
untukhal remeh sperti ini. Merekabaru resmimenikah selama 6hari, jd
padadasarnya dia masih harushidup dgn Revel selama 8bulan lagi
sesuaipersyaratan kontrak dan berstatus sebagai pasangan resmiRevel
selama setahun. Dengan begitu,diaharus belajar menoleransi Revel klo mau
pernikahan initahan hinggawaktu ygditetapkan.
***
Revel tdk menyangkabahwa Ina akan muncul stelah
argumentasi merekatadi,maka dari itu dia agakterkejut ketikadia melihat
Inaturun ke ruang makan padapukuldelapan lewat
empat belas menit. Stelah adawaktuuntukduduk
sendiridan memikirkan tentang pertengkaran mereka, Revel tahu alasan
knapaIna marah besarpadanya. Diaberuntung bahwa Inatdk menyinggung2 soal
klausapada kontrak mereka yg jelas2 menyatakan bahwa dia memangtdk
adahakuntuk mengatur kehidupannya. Dia memang suami Ina,tp hanya diatas
kertas,tdk lebih dari itu, makadiaharusbelajarberhenti berkelakuan
spertiseorang suami betulan. Selama ini Revel yakin bahwadiabukanlah
tipe laki2 yg bisajadi seorang suami,tp lihatlah diasekarang.
Diakhawatirbahwa dia sudah menyakitiperasaan Ina,dia mau
mintamaaf,tetapitdk tahu bagaimana melakukannya. Diatakut Inaakan
memberikannyathe silent treatment dan melarangnya masuk ke
kamartidurmereka. Hah! Merekabahkan tdk tidurdi kamartiduryg sama, jd
knapadiaharus khawatirtentangitu?
Tanpamengatakan apa2 Ina berjalan menuju meja makan
dan mengambilposisi ditempat yg sama yg diaduduki kemarin malam. Revel
mengikuti petunjuknya dan dan melakukan hal yg sama. Merekamakan di
dalamdiam. Masing2memiliki banyak hal yg ingin mereka kemukakan, tp tdk
adayg berani memulainya.
“Saya minta maaf karenasudah..” ucap Revel,pada saat ygbersamaan Inaberkata,“Sori, karena sudah marah marah...”
Mereka kemudian salingtatap selama beberapadetik, sebelumtertawaterkekeh2. “Kmu duluan,”ucap Revel sambiltersenyum.
Ina mengangguk sambilmembalas senyuman itu.“Saya mintamaaf karena sudah marah2 soal makan malamdgn kmu.”
“Kmu pantas marah2 pada saya, sebab saya sudah masuk
ke kamartidurkmu tanpaizin. By theway, saya minta maaf soalitu,”balas
Revel.
Ina mengangguk, menerima benderaputih ygdiajukan
oleh Revel.“Gimana kmu bisamasuk ke kamar saya sih? Kan pintu saya
kunci,” lanjutnya.
“Saya punya kunci cadangan.” Melihat mata Ina yg
terbelalak, Revelburu2 menambahkan, “ Saya akan kasih kunci ituke kmu
klo kmu takut saya akan mengganggu privasi kmu lagi.” Ina kelihatan
berpikir sejenak sebelummenggeleng. “Saya nggak keberatan kmu punya
kunci cadangan asalkmu janjinggak masuk kamarsaya lagitanpa izin.”
Revel mengangguk mengerti. “Lagian juga, mungkin
punya kunci cadanganadalah ideyg baik, just in case saya kehilangan
kuncisaya atau klo adaemergency lainnya dimanakmu harusmembuka pintun
kamar saya. Buka pintu pakai pintu tetunya lebih gampangdaripada
harusmendobrak pintudari kayu jati.”
Revel terkekeh menyadari betapapenuh logikanya pikiran Ina, sesuatu ygbisa diharapkan dari seorangperempuansepintardiatentunya.
“Yg saya nggakngerti adalah knapa kmu harus nunggu
sayadi dalam kamar tidursaya dalam kegelapan. Knapanggaknyalain lampu,
atau bahkan lebih baik lagi,nunggu sayadi ruang tamu mungkin,”ucap
Inadgn sedikit bingung.
“Saya bossan dan perlu hiburan. Sayanggak tahu klo
kmu bakalan pergi sampai seharian. Saya nggak adateman
ngobrol,”balasRevel cuek.
Sendok yg sudah stengah jalan menuju mulut
Inaterhenti,dia kemudian meletakkan sendok itu diatas [piring.“oke,
sekarang saya adadisini,kmu mau membicarakan tentang apa?” “Hah?” tanya
Revelbingung.
“Apa kmu mau membicarakan kejadian tadimalam dgn saya?”
Revel terdiam. Apadia mau membicarakannya?Apa mereka
harus membicarakannya? Tdk bisakah mereka melupakan saja ciuman itu dan
berkelakuan sperti tdk pernah terjadi? “Saya minta maaf karenasudah
melakukan itu. Saya nggak sengaja,” ucap Ina.
“Nggak sengaja?” Revelmenatap Inatdk percaya. Orang
mungkin tdk sengaja menyenggol gelas dan menumpahkan semuaisinya keatas
taplak meja, atau mungkin klo mereka secara tdk sengaja menuangkan sabun
cairke tangan bukannya sampo ketika mandi. Bagaimana bisa
seseorangmemasukkan lidah mereka ke mulut oranglaindan membiarkan orang
lain itu melakukan hal yg sama, karenadiatdk sengaja?
This isbullshit,omelRevel dalamhati.Diabetul2tdk
bisamenerimaalasan Ina.Diabaru saja akan mengatakan hal ini ketika
diamendengar suaraIna lagi.
“Iya, saya nggak tahu dimanapikiran sayawaktu saya melakukan itu. Saya bahkan nggak tahu knapa sya melakukan itu.”
Suatu rasayg mendekatikejengkelan munculdidalam hati Revel.Dia betul2 tdk menyukai apa ygdikatakan Ina. Perlahan-lahan
dia meletakkan sendokdan garpu ygada di dalam genggamannya dan
menyandarkan punggungnyapada sandaran kursi. Matanyatdk meninggalkan
Ina.
“Saya nggak bisatidursemalaman karena mikirin soal
itu. Sayatahu kmu laki2 dewasa yg tahu apa yg harus kmu lakukan. Kmu
nggak perlu dibilangin sama orang lain. Terutamanya sama saya.”
Revel mencoba mengingat2 kejadian tadi malamdan
darimemorinyadiatdk ingat Ina mengatakan apa2 ketikadia menciumnya. Then
again, perhatiannyaterfokus padabagian tubuh Ina yglain pada saat tiu.
“Saya minta maaf klosaya sudah kelewatan,”Inamenutup penjelasannyadgn nadapenuh penyesalan.
Ina memang sudah kelewatan, alright. Kelewatan
sampai2 diatdkbisa berkonsentrasi saat rekaman tadimalam. Tidak bisa
memikirkan hallain selain bahwadia ingin memerintahkan kru band-nya
supaya cepat pulang, agardiabisamenggedorpintu kamarIna dan memaksa Ina
menyelesaikan apa yg dia sudah mulai. Dan kini, Inasudah
kelewatankarena membuatnyamarah dgn stiap kalimat yg diucapkannya.
“Saya janjinggak akan melakukannya lagi,”lanjutIna dan melemparkan senyumannya kepada Revel.
Like hell she won’t. Shewill do it again and
soon.Karenakalotdk, aku bisa gila, geram Revel dalamhati. Ina adalah
wanitapertamayg diacium semenjak bulan Desember. Ygbrarti bahwa dia
sudah bertingkahlaku sperti seorangpastor Katolik selama 6bulan. Diatdk
pernah puasa“tdkmenyentuh perempuan”sebegini lama
smenjakdiaberumur18tahun dan ini betul2 mengancam kesehatan fisik dan
jugamentalnya.
“Kmu seharusnya memikirkan inisemuasebelumkmu
menyerang sayasperti saya adalah hot fudgebrwnie,” ucap Revel sinis. Dia
betul2 tdk bisa mengontrolkemarahannya.
Bab 17
The Ice Bucket
“Hah?” ucap Ina,danRevel semakin jengkel ketika melihatInakelihatan bingungdgn kata2nya. “Kmu ngomong apa sih?” tanya Ina.
“Tentang ciuman kitatadi malamlah,”bentak Revel. “Ooohhh...” Suatu pemahaman munculpadawajah Ina.
“Apa lagicobayg sedangkita bicarakan sekarang?” tanya Revel jengkel.
“Saya sebetulnyan sedang membicarakan tentangkomentar saya mengenai mama kmu.”
Revel hanyabisamegap2 mendengarbalasan Ina. Dia
seharusnya tahu bahwa Inabukanlah spertiwanitalainnya. Dia adalah
wanitadewasayg tdk akan membuangwaktunya memikirkan tentang sebuah
ciuman. Reveltahubahwa dibandingkan dgn kebanyakan laki2 sebayanya,dia
adalah seseorang yg slalu bisaberpikiran dewasa, tp disebelah Ina, dia
merasa spertianak remaja yg masih hijau.
“Apa kmu mau membahas tentang ciuman kitatadi malam?”
Suara Ina terdengardatar dan santai ketika
mengatakan ini, membuat Revel kembali jengkel, tp kemudian diamelihat
pergerakan ototpadaleher Inadan diatahu bahwa Inatdk sesantaiyg
diaperlihatkan. Bagus! Dengan begitu diatdk merasabodoh karena sudah
mengulang memori itu berkali2 dalam kepalanyaselama 24jam ini.
“Do you want totalk abuit it?”tanya Reveldgn nada lebih tenang.
“No,not really,tp spertinya lebih baik kitabicarakan
soal itu karenaklo nggak itu mungkin akan menimbulkan masalah
dikemudian hari.”Ina kelihatan ragu sesaat,tp kemudian dia berkata,“Saya
akan menghargai klo kedepannyakmu nggak nyium saya lagi.”
Revel yg merasatersinggungdgn komentar ini langsung
berkata,“ Tapi kmu nyium saya balik. Kmubahkan narik kepala saya intuk
nyiumkmu lagi stelah berhenti.”
Ina meringis sbelumberkata, “Iya, I know,dan saya
mintamaaf soalitu. Saya sedikit kurang waras tadimalam.” Inamengangkat
sendoknyakembali dari atas piringdan melanjutkan makan malamnya.
“Ouch, kayaknya saya perlu band-aid deh,”ucapRevel. “Band-aid untuk apa?” tanya Ina.
“Untukego saya, Ina.”
“Oh, my God. I’m sorry. Bu-bukan maksud sayamenyinggungperasaan kmu. You’re a great kisser. A-awesome... even.” Inaterbata-batamencoba menyelamatkan keadaan.
“Ina... relaks. Saya bukan laki2 yg gampangtersinggung. Sebagai laki2,saya cukup kebaldgn
segala halremeh yg menyangkut perasaan.”
Ina bahkan tdk mengedipkan matanya ketika mendengar
komentarini.Dia hanyamenatap Revel dgn seriusdan berkata, “Saya Cuma
nggakmau kejadian inimembuat saya segan sama kmu, atau sebaliknya.
Hubungan kitaadalah sebuah perjanjian bisnisdan saya mau memastikan
bahwa kitabisa tetap profesionalterhadap satu sama lain.”
Ina sudah tdkpernah menyinggungstatushubungan mereka
yg sebenarnya smenjakdia membuat Inaberjanjiuntuk tdk menyinggung2 soal
itu lagi. Jadi knapadiamenyinggungnya sekarang? Oke, klo Inamemang mau
play dirty,dia akan play dirty.
“Oke, klo gitu kita lupakan sajabahwa itu pernah
terjadi. Mulai sekarang kita akan menjaga hubungan
kitaagartdkmelewatibatasyg seharusnya,”tandas Revel
“Oke, setuju,”balas Inadatar.
Dan Revelharus menahan diri agartdk meminta Ina untuk menarik kembali persetujuannya.
Mereka kemudian memfokuskan perhatian mereka
padamakan malam masing2. Hanya dentingan metalmengenai porselen
mengisiruang makan. Inamencoba menahan dirinya agar menepati janji ygdia
ucapkan sebelumnya untuk menjagahubunganmereka seprofesionalmungkin,tp
diatdk bisa.Dia merasa sperti adaduriikan ygtersangkut pada sela2
giginya.Tdk berbahaya, tp sedikit menyebalkan karenamembuatnya
tdknyaman.
“Rev, apamama kmu sudah dengar lagu yg kmunyanyiin untuk sayatadimalam?” tanya Ina sbelumdiakehilangan keberaniannya.
“Belum. Mama sayanggak terlalu ngefans dgn musik
saya. Dia menghargainya sebagai suatu pekerjaan yg bisamenghasilkan uang
untuk saya,nggak lebih dari itu. Sayayakin bahkan mama nggaktahu judul
lagu2 hits saya.”
Ina mencobataktik lain.“Apa kmu pernah membicarakan
kepadamamakmu tentang perasaan kmu terhadapnya? Kalian nggak bisa
menghindaritopik iniselamanya, kalian perlu membicarakannya. Mungkin kmu
akan merasa lebih... tenangstelah melakukan itu.” Revel menatap Ina,dan
sekilas Ina melihat secercah harapan padamataitu, tp kemudian keraguan
mengambil alih sbelumakhirnyaberubah menjaditatapan dingin dan
tertutup.“I don’t know what you’retalking about,”ucap Revel.
“Saya membicarakan tentanghubungan kmu dgn mama kmu,
Rev. Kalian ada hubungan darah,tp dari carakmu memperlakukan mamakmu
nggak adabedanyadari cara kmu memperlakukan rekan bisnis. Profesionaldan
dingin. Nggak ada kehangatan yg seharusnya ada diantara seoranganak dgn
ibunya.”
Ina merasabahwa diabisa menembusbentangpertahanan
Revel ketika Revel tdk mengatakan apa2 dan Ina buru2 menambahkan,“Saya
tahu klokmu sakithatidgn perlakuan mamaterhadap papa stelah mereka
bercerai dan jugaterhadap kmu selama ini,
dan kmu memangpunya hak untuk marah dan
kecewaterhadapnya.Tapi kejadian itu sudah lama sekali, Rev, sampaikapan
kmu akan menghukum mamamu?”
Revel terdiam ,ada kerutan pada keningnya, seakan-akan
diasedang memikirkan sesuatu yg sangat rumit. “Darimanakmu tau
tentangsemuaini?” tanyanya stelah beberapamenit. “Dari mama kmu.”
Revel kelihatan terkejut dgn berita ini. Inaberharap
bahwa dia sedangmempertimbangkan kata2nya. Piringdihadapannyasudah
bersih darimakanan dan dia kelihatan tdk berniat mengisinya kembali. Perlahan-lahan
Inabisamerasakan Revel menjauhinya, diaberusaha melindungidirinya dari
rasasakit hati yg akan datang menyerangnya klodia membiarkan
dirinyaterbukadan lemah. Oh, Inatdk bisahanyaduduk diammelihat
ini.Padadetik selanjutnyadia sudah memeluk Revel. Ina berdiridibelakang
kursi yg diduduki Revel,dan kedua lengannya melingkari lehercowok
itu.Sandaran kursi makan cukup rendah sehingga kepala
Revelbisaberistirahat pada perut Ina. Awalnya tubuh Revel kaku di bawah
pelukannya, mungkinkarena kaget atau mungkin juga karenatdk
terbiasadipeluk oleh seseorang,tp lama-kelamaan diabisa relaks. Inabersyukurbahwa Reveltdk berontak ketika dia melakukan ini.
Merekaterdiamdalamposisi itu mungkin selama5menit,
Inatdk beraniberkata2 karena takut akan mengganggu jalan pikiran
Revel.Apapun itu yg sedangdipikirkan olehnya. Ina mencobamemikirkan hal2
yg biasadialakukan untuk menenangkan Zaradan Ezraklo mereka sedang
menangis, dan diamulaimembelai rambut Revel. Spertisemalam ketikadia
menyentuh rambut Revel dgn telapaktangannya,rambut itu terasa agak
sedikit kasardi bawah belaiannya, layaknya rambut laki2 padaumumnya.
Inamelihat Revel menutup matanya,dan menyandarkan kepalanya padaposisiyg
lebih nyaman padaperut Ina sebelum mengembuskan napasnya dgn damai.
Ternyataapa yg bisamenenangkan anak kecil juga bekerjauntuk laki2
dewasa. Ina tersenyum karenasetidak2nyadiabisa melakukan inibagi Revel.
Ina sperti seoranghiprokit karena beberapamenit yg
lalu dia baru mengatakan kepada Revel bahwamerekaharus
menghindarimencium satu sama lain agartetap bisabertingkah laku
profesionaldan sekarang lihatlah apa yg sedang dialakukan pada Revel.
Revel memerlukannya, itu sebabnya aku melakukan ini, ucap Inadalamhati,
mencoba mencari alasan. Diaberniat menarik tangannyadari kepalaRevel, tp
ygdia lakukan justru mendekatkan bibirnya pada kepala Reveldan
menciumubun2nya. Lain dgn aroma bayiyg biasa dia ciumklo mencium Zaradan
Ezra,diamenciumaromamint yg segar.
“Kmu pakai sampo apa?” tanyaIna.
Revel terdiam sejenakdan mengangkat kepalanya
dariperut Ina sbelum menjawab,“Salah satu produk ygdikirim sama Body
Shop sebagaikado pernikahan kita. Knapa?”
Ina memarahidirinya sendiriyg merasakan kupu2
beterbangan didalamperutnya ketika mendengarRevel mengatakan kata2
“pernikahankita”, tetapi diatdk bisamenghentikan
dirinyadaritersenyum.“Wangi,”ucap Ina akhirnya.
Revel mendengus spertiingin tertawa. “Glad you like
it,”ucapnya sambilmendongak dan kembali mengistirahatkan kepalanya
padaperut Ina. Diamenggenggamlengan Ina yg masih melingkari lehernya.
“Rev.”
“Ehm?” suara Revelterdengar sedikit mengantuk.
“Apa kmu sedang mempertimbangkan apa ygsaya katakan tentangmamakmu tadi?”
Awalnya Revel tdk memberikan reaksi apa2,tp kemudian
dia menggerakkan tubuhny, meminta dilepaskan daripelukan,dan meskipun
tdk rela, Ina melepaskannya. Revel kemudian bangun dari kursi makannya
dan Ina harus mengambillangkahmunduragardia bisa melakukan itu. Tanpa disangka-sangka
Revelkemudian memutartubuhnyadan menggenggamkepalaIna diantarakedua
telapaktangannya,memaksa Ina untukbetul2 mendongak hingga lehernya sakit
untuk membuat kontak matadengannya.
“Klo kmu memangmaumenjagahubungan kitaagar tetap profesional,jangan pernah mencampuriurasan sayadgn mama sayalagi. Topik itu off-limits,”ucapnyapelan,tp di bawahnya Ina bisa mendeteksi ultimatumnya.
Mau tdk mau Ina mengangguk karenadiayakin bahwa
Reveltdk akan melepaskan kepalanya sampaidia melafazkan
persetujuannya.Puasdgn reaksi Ina, Revel kemudian menciumkeningnya dan
pergi meninggalkan ruang makan.
Setelah sebulan menikadgn Reveldn tinggalbersamanya,
Inamenyadaribahwa mereka hidup dgn kebiasaan yg sangat berbeda.
Padaharikerja, Inabiasanya keluar rumah pada jam enam pagi, dan padasaat
itulah biasanyaRevel baru tidur stelah terjaga semalaman di dalam
studionya. Ketika Ina balik darikantor pukul delapan malam,diadan Revel
akan menghabiskan waktu 2jam untuk makan malambersama dan ngobol
ataunonton TV sama2, kemudian Inaakan masuk kekamarnyadn tdk akan
bertemu dgn suaminya lagi hingga jadwal makan malam keesokan
harinya.Pada ujungminggu, kebiasaan mereka agak sedikit
berbedakarenaRevel sering tdk adadirumah. Diaharus menghadiri berbagai
macam acara publik danmelakukan sedikit publik relation alias PRuntuk
singlenya yg akan launch tdk lama lagi.Kadang kala Inaakan ikut serta
klo Revelmemintakehadirannya,tp biasanyadia lebih memilih tinggaldi
rumah.Inatdk keberatan klo fans menyerbu Revel dimanapun dia
beradakarena itu memang sebagian dari kehidupan seorang penyanyi
sekaliber Revel,tapidiatdk tahan dgn teriakan mereka yg
terkadangmenyakitkan gendang telinganya. Belumlagi
karenadiaharusmenerimatatapan tdk sukadan terkadang makian
dariparafansyg sangat fanatikdan protectiveterhadap Revel.
Kllo Inatdk ikut keluardengannya, Revel akan
meluangkan waktu untukmakan suang bersamadgn Ina sebelum berangkat untuk
menghadiriacara malamnya.Ina mulai menghargairitualmakan bersamamereka
ini karenadgn begitu merekabisa membicarakan apa sajayg terjadipadaahri
itu,dgn begitu masing2 bisa tahu apa yg dilakukan oleh yg lain.
Melaluipercakapan harian ini, perlahan2 Ina mulai mengenalRevel
sebenarnya. Ina mendorongReveluntukmembicarakan tentangpekerjaannya,dan
sebaliknya Revel akan melakukan hal yg samaterhadapnya. Stelah segala
sesuatu tentang pekerjaan sudah habis dibedah,merekamelanjutkan dgn
membicarakan tentanghal2 lainnya spertihobi, makanan kesukaan,
hinggatempat berliburfavorit mereka.Ina kinitahu bahwatempat berlibur
favorit Revel adalah Inggris karenadiaterobsesidgn sejarah
negaratersebut,penyanyi yg palingdihormatinya adalah Bono dari
U2,meskipun makanan favoritnyaadalah udang tetapidia alergiterhadap
makanan laut itu, jadidia harusminum obat anti alergi sebelummemakannya,
dan bahwa dia tdk pernah nonton satu pun film Harry Potter ataupun
membacabukunya.
Ina berusaha menghormati permintaan Reveluntuk
tdkpernah lagi menyinggungtentang hubungannyadgn mamanya, yg
diaperhatikan tdk berubah semenjak percakapan mereka. Meskipun dia
merasa kecewa karena Reveltdk mendengarnasihatnya,tetapi dia tahu bahwa setidak-tidaknyadia sudah mengemukakan pendapatnyatentangpermasalahan itu, dan sekarang keputusanada di tangan Revel.
***
Ina sedang meeting ketika berita itu keluarsehingga
diatdk melihatnyalangsung,tp dia mendapatkan intidariberita itu
dariMarko. Lunasudah melahirkan bayi laki2 di sebuah rumah sakit di
Hamburgsemalam. Kata2 pertamayg keluardarimulut Inadalah,“Oh,that’s
good.” Tapi stelah diapunya waktu untuk berpikir, pertanyaan
demipertanyaan mulai bermunculan.
“Klo Lunabaru ngelahirin tadi malamdi Hamburg, gimanamediabisasuadah tahu sih tentangini?”
“WHATTT?! Teriak Ina.Marko jugaikut berteriak tp dengan alasan yg lain sama sekali dgn Ina.
“I know right? Siapayg sangka klo Lunatahu carapakai internet,”teriakMarko. “Marko, gue seriusnih.”
“Gue juga serus, In.Lo tahu kan betapa bloonnya tuh anak. Cantik sih cantik, Cuma ampun deh. Gue yakin bukan Luna yg nge-upload video itu.Mungkin papanya,soalnya adalaki2 buletua lagidadah2 didalam video itu...”
“Markofokus,” geram Ina.
“Oh iya, sori.Anyway, lo harus siap2 karenagueyakin
mediabakalnyerang suami lo lagi like.. right now.” Markomelirik
jamtangannya ketiak mengatakan ini, seakan2 diasedang menghitung
berapalamawaktu sudah berlalu smenjak beritaitu keluar.
Ina tahu bahwa Luna akan melahirkan cepat atau
lambat dan klo itu terjadi maka sorotan mediadan masyarakat akan
kembalipada Revel.Mereka sudah cukup tenang selama beberapabulan ini
karena Lunamenghilang spertiditelan bumi smenjak bulan April,
tpsekarangdiakembalidan membawa tornado bersamanya. Ian buru2 meraih HP-nyadan
menghubungi Revel,tetapi kemudian diaragu. Selama merekamulaisama2,
Reveltdk pernah sekalipun menyebut2 nama Lunadihadapannya. Inabertanya2
apakah Revel masih menyimpan rasasayangatau cintaterhadap Lunadan dengan
begitu masih merasakecewa dgn perselingkuhannya?Ina merasasedikit
menyesal karenatdk pernahmenanyakan hal ini, karena sekarangdiatdk tahu
apa ygdiaharuslakukan.
Andaikan adasetangkaimawar yg diabisatarik
kelopaknya satu persatu untuk membantunya membuat keputusan.Telepon..
nggak.. telepon.. nggak.. telepon..Tiba-tiba HP yg adadidalamgenggamannyaberbunyi. Dengan satu lirikan pada Caller ID HP diatahu bahwa Revel-lah sipenelepon itu,.
“Rev,” ucap Ina menjawab panggilan itu.
“Kmu nih kemanaaja sih, saya sudah telepon berkali2 tp nggakdiangkat?”
Ina betul2 tdk menghargai nada ygdigunakan Revel
terhadapnyasama sekali, terutama ketika diatdktahu bahwaRevel sudah
berusahamenghubunginyaseharian. “Saya meeting seharian,inibaru keluar,”
balasIna menjaga intonasi suaranya agartdk terdengarjengkel.
Marko masih ada didalam ruangan bersamanya jadi dia harusberhati-hatiakan apa ygdia ucapkan.
“Kmu sudah lihat beritatentang Luna?”tanyaRevel. “Belum,tp Marko kasih tahu saya,”jawab Ina.
Marko yg sadar bahwa Ina perlu berbicara
secarapribadidgn Revel,melambaikan tangannyadan keluardari ruangan
sambilmenutup pintu dibelakangnya.Ina menghembuskan napas lega.
“Oke, klo gitu kmu sudah tahu keadaannya,”ucap Revel.
Ina tdk perlu jadimamaLoren untuktahu apa ygdimaksud Revel.“Apainiakan memengaruhiacara launching single kmu Sabtu ini?” tanya Inahati-hati.
“Om Danungberpikirbegitu, maka dariitu kitaharus ekstrasiap klo diserbu wartawan dgn pertanyaan yg menyangkut Luna.”
“Oke,” ucap Ina.
“Apa kmu bisapulangtepat waktu mlamini?”tanya Revel.
Sejenak Inamerasasedikit bersalah karenaselama 3hari
belakangan inidia slalu pulang malam, dan dengan begitu menyebabkan
Revelharus menunggunyauntuk makan malam
bersama. Ketika pertamakali Inapulangterlambat
tanpamemberitahu Revel, dia menemukan laki2 itu membukapintu untuknyadgn
wajah ygtdk kalah gelapnyadengan badaiKatrina. Tapi wajah itu masih tdk
sebeapaparahnya dibandingkan ketika Ina mengusulkan bahwa Revel makan
malamduluanklo diaharuspulangterlambat. Usul itu diterima dgn tatapan
ygbiasanyadiberikan oleh seekor macan sebelumdia memangsa mangsanya.
Smenjak itu Ina slalu memastikan bahwa dia sudah adadi rumah sbelumjam
delapan atau menelepon atau SMS Revel klo diaakan pulangterlambat.
“Iya, saya akan sudah sampaidi rumah sbelum jam
delapan,” ucap Inaakhirnya.Dia masih merasa agak risiuntuk menyebut
rumah Revelsebagai rumahnya.
“Oke. Masih adabeberapa hal yg harus
sayaurusdiPlanet Hollywood supaya semuanya siap untuk launchingparty, tp
sayapastijugasudah pulangsbelum jam delapan. Kitabisa bicara sambil
makan malam.”
Bab 18
The Launch Party
Untung sajapakDanungsudah memberikan Ina les kilat
tentangapayg harus dia lakukan padalaunch party
ygsekarangdihadirinya,karena klo tdk, diatdk akan tahu apa ygharus dia
lakukan.Ada sebuah meja penerimatamu dekat pintu masuk dimana staf Revel
sibuk membagikan CD single Revel kepada paratamu.Ina hanya sempat
melirikfoto Revelpada cover single itusebelumpak Danungyg sudah
sampaiduluan menggiringmereka masuk ke dalam. Sebuah poster close-up
wajah Revelberukuran raksasa ygdigunakan sebagai background panggung
planet Hollywood menyambut mereka. Ina menyadari bahwa foto padaposter
ini adalah blow-up foto single-nya. Dihadapkan
padaposter sebesar itu,mau tdk mau tatapan Inaterpaku padanya
selamabeberapamenit dan menyadari betapa simetrisnyawajah Revelpadafoto
itu.
“God, Ihate that picture,” bisikan Revel menyadarkan Ina.
“Why? You lookgood in that picture.Kmu kelihatan
spertiDamon Salvatore. Gelap dan sinis,” balas Inasambilmendongak
menatap mataRevel.
“Siapa itu Damon Salvatore?”
“You know.. vampirpaling seksi di Vampire Diaries,” jelas Ina. “Vampire Diaries?”
“Film seriTV. Jangan bilang ke saya kmu nggak pernah
tahu acara itu deh.” Revel menggeleng. “Itu serial TVpalingdifavoritin
anak ABG sekarang,” jelas Ina. “Ohhh.. itu menjelaskan knapa sayanggak
pernah nonton acara itu.”
Ina menatap Revelbingung dan Revelmenjelaskan, “Sayabukan ABG.”
“Percaya sama saya,nggak peduliberapa umurkmu, begitu kmu nonton 2episode, kmu langsungketagihan nonton serial itu.”
“Oke,” balas Reveljelas2 tdkpercaya.
Ina tdk menyalahkan reaksinya karenadiadulu juga
cukup skeptisdgn acara itu,tp kemudian Gaby membelikan Season
pertamaVampireDiariessebagaihadiah ulang tahunnyatahun lalu dan kini
Inabetul2 ketagihan.
“Jadi menurut kmu sayaseksi?” “What?”tanyaInabingung.
“Kmu bilangsaya kelihatan kayak.. whateverhis name
is,dan menurut kmu diaseksi. Jadiklo teorideduktif sayabenar, saya
bisamenyimpulkan bahwa menurut kmu saya seksi,” ucap Revel
sambiltersenyumiseng, menantangInauntukmengiyakan.
Ina terkekeh2 sambil menggeleng2. Revel ikut tertawa
dengannya meskipun dari ekspresinya Inamelihat sedikit kekecewaan
karena diatdkterpancinguntuk menjawab
pertanyaan itu. Tawa mereka terhenti karena media
ingin mengambilfoto Revel disamping posterraksasa wajahnyadan dgn satu
tarikan daripak Danung, Ina menyingkir dari samping Revel. Diatdk
keberatan dgn segala perhatian ygditujukan kepadarevel,dia bahkan merasa
sangat banggakarenatahu bahwa Revelsudah bekerja keras untuk
menghasilkan single ini.
Ina sedang meneguk minuman yg diberikan oleh Jo
padanya sbelum dia menghilanguntuk ngecek set drumnya ketika
seseorangmenepuk punggungnyadgn halus. Ina langsung memutartubuhnyadan
berhadapan dgn beberapa anak ABG yg menatapnya dgn mata berbinar-binar. Mereka semua mengenakan tag yg bertuliskan RevelinoDarby FansClub. Ina agak waswas apakah mereka bermaksud memaki-makinya atau memberikan tatapan sadis padanya sperti ygdilakukan oleh kebanyakan orang klo melihatnya smenjak dia menikahi Revel.
“Mbak Inara, ya?”tanyaseseorangdarimereka yg kelihatan lebih tuadariyg lain.
Ina mempertimbangkan apakah diaharusmenggelengkan
kepalanyadan berkatabahwa mereka sudah salah alamat,tp semuaorang
didalam PH sudah melihatnya datang digandengoleh Revel, jd kemungkinan
untuk bisaberbohongtentangidentitasnya sangat tipis. Akhirnyadia
mengangguk pasrah dan menunggu takdirnya.
“Saya Ami, ketua Revelino Darby Fans Club,” ucapnya
seraya menyodorkan tangannya. Meskipun Inamasih terkejut dgn keramahan
Ami, diamemindahkan gelasnya ke tangan kiri dan mengulurkan tangannya
dan menyalamiAmi. “Ini semuateman sayadari club.”Dengan menggunakan
tangannya, Ami mempersembahkan sekitarsepulah anakABG dibawah
kawalannya. Ian mengangguk dan tersenyumkepada mereka semua. Bingung
apakah dia harusmenyalamimereka jugaatau tdk, tapi karena tdk satupun
darimereka mengulurkan tangannya, Ina pun membiarkan
tangannyamenggantungdi sampingpahanya.
“Boleh kami minta fotobareng mbak?” pertanyaan
inimembuat Ina bengong selama beberapadetik, yg membuat fans
Revelsalingpandangsatu samalain.
“Oke,” akhirnya Ina berkata stelah sadardarikekagetannya.
Mereka langsungtersenyum lebardan mulaimengatur
posisi, dan selama beberapa menit wajah Inadihujanioleh lampu blitz.
Satu per satu darimerekabergantian menjadi fotografer.
“Kayaknya malam ini istri saya lebih populerdaripada saya.”
Ina hampirmeloncat ketika
mendengarsuaraini.Punggungnyayg membelakangi panggung tdk melihat
kedatangan Revel yg kini sedangmemberikan senyumlebarnya padafansnya yg
hanyabisa menganga.Ina melihatbetapamerekasiap menangis
sakingterkesimanya melihat Revelberdiridihadapan mereka.
“Apa kalian perlu fotografer supaya
semuabisaambilfoto barengistrisaya sekaligus?” Dan kekacauan
terhasildari pertanyaan ini. Semua oranglangsungberbicara pada saat
bersamaan. Inahanyabisa berdiri mencoba menangkap intidarisemuanya.
Padadetik selanjutnyadiamenemukan pinggangnyadilingkari oleh tangan
Reveldandia berbisik, “Saya mau lihat siDamon Salvatore ygkmu sebut2
tadi karena saya yakinsaya pastilebih seksi daridia.”
Ina mendongak menatap wajah Revel,tdkpercaya bahwa
Revel masih stuck dgn ide itu.Dia baru akan membalaskomentar Revel
ketika terdengarteriakan,“Smilefor the camera.”
Fans Revel sekalilagibergantian mengambilfotodgn
mereka berdua sambil tertawa cekikikan gara2 komentar2 lucu yg diucapkan
Revel untuk membuat mereka semua merasa nyaman dengannya. Inabetul2
salut pada Reveldan kemampuannyauntuk mendekatkan dirinyapadafansnya.
Inaharus pasrah diputarke kiri dan ke kanan karenatentunya stiap fans
menginginkan foto yg sespesial mungkin sebagai koleksi pribadimereka.
Para wartawan yg sadar akan keramaian ygterjadidisampingpanggung
segeramengitari area kejadian spertiburungheringdan mengambilfoto Revel
secaracandid. Keramaian ini terhenti dgn kemunculan pakDanungyg meminta
Revel untuk sekali laginaik keatas panggungdan memperkenalkan single-nya. Revellangsung mintadiridarifansnyadan naik keatas panggung.
Setelah sedikit lelucon disana-siniyg
disambut oleh gemuruh tawa semuaorang, Revel akhirnya berkatadgn serius,
“Kalian semuatahu bahwa single saya yg iniseharusnya launch Februari
lalu,tetapiharus diundurtanggalnya karena suatu gosip yg menurut manager
saya bisa berdampak buruk kepadapenjualan singlesaya.”
Ina tertawa mendengarkomentarini. Revelsengaja
membicarakan isu inisecara blak2an, dgn begitu tdk memberikan kesempatan
kepadamediauntuk menyerangnya. Puasdgn reaksi yg didapatkan
dariparawartawan yg sekarang sedang menatapnyadgn sedikit malu2 karena
secaratdk langsung menerimaperingatan untuktdk menanyakanhal2 yg
menyangkut Luna malam ini, Revel melanjutkan pidatonya.
“Meskipun orang melihat pengunduran inisebagai
bencana,tp untuk saya itu justru jadi suatu anugerah. 6bulan belakangan
inisaya sudah melakukan banyak halyg nggak pernah terpikir
sayabisalakukan sebelumnya. Sayameyakinkan manajer saya supaya
memperbolehkan sayamembuat perubahan drastis pada single
sayadgnmengganti lagu2 yg adadi dalamnya. Bukan hal yg mudah dilakukan
klo kalian mengenalmanajersaya.” Revel menunjuk kepadapak Danungyg
sedang melipat tangannya didepan dadanyasambil tersenyum simpul.
“Um.. selain itu,saya juga sudah membantu 2penyanyi
baru masuk ke belantika musik Indonesiadi bawah naungan label saya.” Ina
melihat anggukan dan mendengar kata2 persetujuan dan pujian dari
khalayak ramai. “Tapiyg lebih pentingadalah bahwa saya
melamar wanitapalingperfect yg pernah sayatemui dan
dia setuju menikahi saya. A very brave woman, klo mengingat sejarah
tingkah laku saya sbelum saya menikah.” Sekali lagi suara gemuruh tawa
mengikuti kata2 Revel.Beberapapasangmata mengarah kepada Ina dan Ina
mencobasebisamungkin terlihat terhibur dgn kata2 Revel.
Semuaberjalan sesuaidgn rencanapak Danung.Apa ygdikatakan Reveladalah sebagian daripidato ygditulis oleh pakDanungdan staf PR-nya.
Ina sudah dilatih oleh pak Danung untuk bereaksi secaratertentu ketika
mendengarpidato inidan tubuhnyalangsungtegang, menunggu apa ygseharusnya
dikatakanRevel selanjutnya. Pertama kali Ina mendengarnya, dia tdk
merasakan apa2,tetapi stelah mendengarRevel mengucapkannyaberkali-kali agar terdengarlebih natural,mau tdk mau hatinya meleleh juga.
Kemudian Ina mendengarnya. Kata2 yg selama beberapahari ini diucapkan berkali2 oleh Revel dgn intonasi berbeda-beda.Diabaru berhentimengucapkannyastelah dia puasdgn pengucapan dan nadayg menurutnyatepat untukacara ini.
“Ina.. I love you,babe.”Revel mengatakan ini sambil menatap Inadalamdgn senyuman yg sedikit tersipu-sipu,seakan2
malu mengakuinya,tp diatdkbisa menyembunyikan lagiapa yg dia
rasakan,bahkan tdk peduliadasekitar300orang asingdi dalam ruangan itu
bersama mereka. Dan Inabisamerasakan aliran listrik ygmenghubungkan
mereka.
Wow! Revelbetul2 harus mencoba masuk ke dunia
akting, karena Inayakin bahwa semua orangdidalam ruangan itu tdkbisa
lagimengatakan bahwa Revelmenikahi Inahanya karena dia ingin melarikan
diri dari gosipnyadgn Luna, karena Revelkelihatan betul2 mencintai
wanita ygdinikahinya. Ina membalassenyum Reveldgn senyum yg penuh
pengertian, spertiyg diajarkan pakDanung. Revelmasih mengucapkan
beberapakalimat lagi, tetapiInatdkmendengarnya.Dia merasa kepalanyatiba2
jadi enteng, sperti rasayg dia dapatkan ketikadiaminum Panadolterlalu
banyak. Dia menyalahkan keadaan PH yg terlalu penuh sesak
sebagaipenyebabnya.
Memastikan bahwa perhatian semuaorang sudah
kembalitertuju kepadaRevel diatas panggung, Inamenyelinap ke
dalamtoilet. Dia baru saja akan membasahimatanyadgn air dingin ketikadia
ingat bahwa diamengenakan maskara malam ini. Akhirnya diaharus puas dgn
hanyamencucitangannya. Ketika diakeluar,Revel dan kru band-nya
sudah duduk di belakang instrumen masing2 dan Revel membuaka acara dgn
menyanyikan 4lagu dari album2nyaterdahulu,diikuti oleh 2lagu yg etrdapat
didalam singleterbarunya. Acara itu ditutup dgn lagu Bebas yg
menghasilkan gemuruh tepuk tangan dari orang2 yg berdiridari duduk
mereka. Ina mengembuskan napas legaketika melihat Revel
menurunipanggungdan berjalan kearahnya sambil tersenyum.Tugasnyasudah
selesai.
***
Jam sudah menunjukkan pukulsebelas malamketika Inadan Revel kembali ke rumah. “I think that went well,”komentarIna.
“You think so?” Revelterdengarragu.
Ina mengangguk. “Pidato kmu benar2 meyakinkan dan
tothe point. Kmuharusnyalihat wajah parawartawan ketika mereka
mendengarnya. Dan performance kmu dan band kmu betul2 superb. Klo
dilihat darijumlah orang ygmenghadiri pelucuran singlekmu, saya rasa
karier kmu sudah masukke daerah aman.”
“Thanksto you,”balas Revel rendah hati.
Ina menyangka Revel sedangbersikap sinis, sperti
biasanya,tp ketika diamenatap wajahnya, dia melihat bahwa Revel betul2
tulus ketika mengucapkan kata2nya. Untuk menyembunyikan
ketidaknyamanannya,Inamengangkat bahunyabiarterkesan cuek sambil
berkata,“Jangan terimakasih sama saya, ini semua hasilkerja kmu.”
“Tapi semuaininggak akan berhasiltanpabantuan kmu,”Revel bersikeras.
“Kitabaru stengah jalanuntuk memperbaiki karier kmu.
Kmu bisaberterimakasih sama saya stelah turdelapan belaskota kmu
selesai, oke?” Ina menutup topik itu.
Revel mengangguk dan berdiamdiri,meskipun Ina bisa
melihat bahwadiaingin meneruskan argumentasinyaklo dilayani. Ina sedang
memikirkan rencananya untuk mandidgn air hangat dan dudukdiatastempat
tidurdan menyelesaikan novel yg sedangdibacanyaketika dia
mendengarpertanyaan Revel.
“Laki2 yg kmu sebut2 tadi, yg vampir itu.. seseksiapa sih orangnya?”
Ina terkikik mendengarpertanyaan Revel.Diatdkmenyangka Revelmasih stuck dgn komentaryg diberikannya beberapa jamyg lalu itu.
“Ummm.. kmu sebagailaki2 mungkin nggak
akanngertiknapadiaseksi karenapada dasarnya karakternya adalah seorang
vampirantagonisdan suka ngebunuh oranghanya sebagaihiburan,tapibagi kita
paraperempuan,dia itu dark, handsome, dan bikin penasaran,”jelas Ina.
Revel memberikan tatapan tdk percaya dan
Inamelanjutkan,“Oke, kmu mungkin akan lebih bisa melihat knapakita
semuatergila2 samakarakter iniklo kmu nonton.Saya ada set DVD komplet
Season pertamaklo kmu tertarik.”
Ina tertawa melihat reaksi Revel yg terlihat
spertidia lebih memilih gantung diridaripada menerimatawarannya. “Would
it sellbetterklo saya bilangbahwa ceritaVampireDiaries cukup bagus?”
pancingIna.
Revel menggelengkan kepalanya,masih tdk
yakin.“Gimanaklo sayabilangbahwa kmu nggak akan rugi nonton serial ini
karenapenuh dgn karaktercewek2 yg tipe kmu banget?”
Ina tdk tahu knapadiamengatakan inidan dia sangat menyesalinya ketika mendengar kata2 yg keluar dari mulut Revel selanjutnya.
“Maksud kmu?”
Dia betul2 harus belajarmenutup mulutnya.Diabahkan
tdktahu knapadia menyentuh isu ini sebelumnya. Inaberusaha
terdengarsantai ketika membalas, “You know.. 18tahun kwbawah, seksi dan
slalu berpakaian minimdan ketat?”Diabahkan menambahkan cengiran agar
Revelbisa melihat bahwa diahanya bercanda.
Sayangnya Revel sama sekali tdk menghargainyakarena
sekarangdiasedang mengerutkan dahinya. “Saya sukaberbagai macamtipe
perempuan.Dan lagidari yg kmu sangka, perempuan2 itu nggakharus memiliki
karakteristik yg kmu sebutkan tadi,” balasRevel tersinggung.
“Oke,” sambung Inamencoba mengakhiritopik yg
kelihatannyaakan berakhir dgn pertengkaran dan diaterlalu capek malam
iniuntuk melakukan itu.
“Apa maksud kmu ngomong kayak begitu?” Revelmenghentikan langkahnya dan menghadap Ina.
Ina hampir saja menabrak dada Revelklo sajarefleknya
kurang cepat untuk menghentikan langkahnya. “Nothing,”jawab Ina sambil
menggelengdan memutaritubuh Revel, melangkah menuju tangga.
Ina berharap bahwa Revel akan berhenti
membahasnya,tp tentu sajadiatdk seberuntung itu. Sambil mengikuti
langkah Ina, Revelberkata,“Itu bukan nothing. Kmu pikir saya tipe laki2
yg hanyamenilaiperempuan daripenampilan fisik mereka?”
Oke, klo saja Revel mengatakan hal lain, Ina mungkin
akan tinggaldiam,tp tdk kalli ini. Ina membalas sambilterusmenaiki anak
tangga tanpa menolehkan kepalanya. “Rev, saya dan seluruh Indonesiatahu
siapa mantan pacar2 kmudan jujur sajasemuanyaberasaldari pabrik yg
sama,hampir spertibarbieversi Indonesia. Tinggi,putih,dibawah 25tahun,
rambut panjangdan memiliki ukuran dada ygdiatas rata2.”
Revel terdiam. Kata2 Inaspertinya lebih
mengenapadadirinyadaripada ygdiatunjukkan dan Inabaru saja akan
mengucapkan permohonan maafnya ketika dipotong oleh Revel. “Nggak
semuanya hanyakarena faktorfisik spertiitu. Beberapadari mereka bahkan
cukup pintar.” Revelberusahamembuktikan bahwa Inasalah.
Inamendengus. Revelharus dibangunkan dariilusinya itu. “Oh ya? Yg mana tuh ygpintar, saya mau tahu?”
Revel berpikir sejenak. “Anissa, toh diamantanMiss Indonesia,” ucap Revel dgn penuh kemenangan.
“Ahh..perwakilan Indonesia ke MissWorld yg
mengatakan bahwa diamau jadi Swedia karena tdk mau memihak urusan hak
aborsi? Ezra saja ygbaru 10tahun tahu klonegarayg nggak memihak itu
Switzerland bukan Swedia.”
Ina melirikkan matanyapada Revel yg
sedangmenatapnyasambilmempertimbangkan apakah dia ingin mencekiknya.
“Kmu mengatakan itu karenakmu jealoussaja,” ucap Revel.
“WHATTT?”teriak Inasambil menghentikan langkahnya.
“You heard me. Kmu cemburu dgn mantan2 saya, itu
sebabnya kmu berkelakuan sperti ini.” Revel tdk menghentikan langkahnya
ketika mengatakannya.
“Itu tuduhan palingtdkmasuk akal yg pernah saya dengar,”teriak Inasambil mencoba menahan tawa.
Ina mengenalbanyak orang yg slalu merasadirinya
kurang. Kurangcantik,kurang pintar, kurang ini dan itu...tp dia bukanlah
orangitu. Diabetul2 senangdan mensyukuri apayg dia miliki.
Mereka sudah sampai dilantaidua dan Revel, tanpa
menunggu Ina,terusberjalan menuju tangga kelantaitiga. Inayg sudah pulih
darikekagetannya mencobamengejar Revel sambil berkata,“Percaya sama
saya, saya nggak jealous sama mereka.”
“You should,”balasRevel.
“Nooo.. I shouldn’t.Manusia diciptakan berbeda2 oleh
Tuhan. Adayg cantik, ada ygpintar, ada ygbaik, adayg kaya,dan semuanya
harusdibagi dgn rata, supaya adil. Bagi saya, saya sudah dilahirkan
pintardan itu cukup untuk saya.”
“Jangan bilang ke saya klo kmu nggak pernah minta ke
Tuhan supayadiberikan penampilan fisik yg lebih bisanmenarik perhatian
laki2, spertiukuran dada yg lebih besar mungkin?” Revel sengajamembuat
Ina tersinggungtp Inatdkmau terpancing. “No, Idon’t think so,tp saya
dulu pernah mintakepadaTuhan supayasaya bisa sedikit lebih tinggi.?
“SpertinyaTuhan sedang sibukhari itu karenajelas2 permintaan kmu nggak pernah dipenuhi.” Revelterdengar sinis.
“Actuallyno. Tuhan mendengarpermintaan sayayg satu lagi, yg lebih pentingdaripada ketinggian saya.”
“Which is?”
“Saya minta supayabisalulusujian SMP dgn nilaiyg cukup bagus sehinggabisa masuk SMA nomorsatu.”
Revel kini sedang menatap Inaspertidia adalah allien sebelum berkata,“Kmu nih orang palinganeh ygpernah saya temui.”
Jelas2 Inatersinggung mendengar komentar ini,dan dia
sudah siap membalas ketika melihat Revel menarikujung lengan
kemejahitam yg dikenakannyadanmelirik jam tangannya. “Oke, saya akan
nontonsatu episode,” ucap Revel.
“Hah?” Inabingungakan pergantian topik ini.
“Tadi kmu mintasaya nonton Vampire Diaries supaya ngerti knapakmu bilang whoeverthat guy is seksi, kan?”
“Ooohhh,”adalah satu2nya kata ygbisa Ina ucapkan.
“Sebentar saya ambilkan,” ucapnya ketika sadarbahwa Revel sedang
menatapnya,menunggunyamengatakan sesuatu.
Ina buru2 menaiki sisa anak tangga, dan mendengar suaraberat sol sepatu Revel
dibelakangnya. Inalangsung menyalakan lampu dan
menuju rakbukunyaketika memasuki kamar. Ina menemukan DVD yg dicarinya
dgn mudah dan bergerak menyerahkan kepada Revel yg tdk mengikutinya
masuk kedalam kamar, tp memilih tetap berdiridiambangpintu.
“Here you go. Havefun,”ucap Ina sambiltersenyum.
Revel kelihatan ragu melihat boks yg sekarangberada
di dalam genggamannya. “Yg mana laki2 itu?”tanyanya sambil menatap
coverbooksDVD.
“Yg ini.”Dengan jaritelunjuknya Ina menunjuk kepada gambarIan Somerhalder.
“Kok bisa sih kmu suka laki2 yg kelihatan pissed off
begini?” Revelbetul2 kelihatan bingung. “Ya
karenakarakternyamemangpissed off selama 150tahun belakangan
ini.Diacintasama seorangperempuan,namanya Katherine,yg ternyata adalah
seorang vampir ygtanpa sepengetahuannya jugaada main samaStefan,
adiknya.”
“terus?”
Selama 10menit Ina mencoba merangkum ceritaVampire Diariesuntuk Revel.
“Dari cerita kmu inisayasama sekali nggak mendapatkan bagian dimanaada cewek2 cantik berpakaian minimdan ketat didalamnya?”
Ina menahan diri agartdk memutar bola matanya.
Bagaimana muingkin Revel masih menyangkalbahwadia adalah tipe laki2 yg
sangat terpengaruhi oleh fisik perempuan. “It’s in there, Ipromise.”
“Episode keberapa?”
Ina mendengus. “Hampirdi stiap
episode.”Revbelmerengut dan Ina hampir tyersedak menahan tawa. “Klo
gitukmu harusnooton bareng saya,”ucap revel.
“Lho, kok begitu?”
“Ya soalnya saya mau pastiin sayabisa cekik kmu klo ternyataepisodepertamanggak ada cewek yg naked.”
“Saya nggak bilangnaked, sayabilangberpakaian minim
dan ketat.” “Fine, whatever.Gimana? Ketemu di ruangTV sekitar stengah
jam lagi?”
Ina menghembuskan napas pasrah. “Sejam lagi.Saya
harus cuci rambut malam ini,” balas Ina. Dan dengan begitu dia menutup
pintu kamarnya tepat dihadapan Revel.
Bab 19
The Morning after
45menit kemudianIna menemukan Revel sedangmemasukkan
DVD ke dalam player. Ruang TV dipenuhi oleh aromakaramel. Ina menemukan
sumberaromainidiatas meja,popcorn berwarnaputih gadingdgn taburan
warnaperunggu didalammangkukporselen besar
berwarnakuning.Diajugamenemukan 2botolPepsi ukuran 500mlyg
dipenuhikondensasi karena baru saja keluar dari lemaries. Revelmenoleh
ketika mendengar langkahnya. Dia mempersilahkan Inaduduk sbelum
mematikan lampu sehingga ruangan itu jadi gelap. Satu2nya
sumbercahayaadalah dari TVdan lampu luar yg masuk darijendela dgn tirai
yg terbuka. Kemudian Revelmengambiltempat duduk disebelah Inadi
sofa.Revel mengancam Ina sekali lagitentang janjinya sebelum menekan
tombolplaypadaremote.
Ketika mendengar suaranaratorpadamenit pertama Revelbertanya, "Inisura siapa?"
Dan Inaharusmenjelaskan bahwa itu suaraPaulWesley,
alias Stefan. Revel mengangguk sambil memasukkan popcorn ke dalam
mulutnya.Diaterdiam,tp semenitkemudian Ina mendengarnya
menariknapasterkejut ketika melihat korban serangan vampirpertama. Ina
berusahatdktertawa melihat reaksinya itu.Dan Revel tdkberkata2
lagiselama 40menit, dari wajahnya spertinyadia mulaitenggelam ke dalam
duniafiksi ilmiah Mystic Falls.
***
Revel sebetulnya hanyaberencana menonton satu atau
duaepisode,hanya untuktahu seberapa seksinyakah karakter laki2
ygdisebut2 oleh Ina,tp diatdkbisaberhenti. Tahu2 jam sudah menunjukkan
pukul4pagi. Ina sudah tewas di sofa sekitarsejamyg lalu dan semenjak
permulaan episode ketujuh kepalanyasudah beristirahat padadada Revel.
Panjang sofa yg bisamengakomodasikan tubuhnya yg
tinggi memperbolehkannya berbaring spertisedangberada diatas tempat
tidur. Revelmencobamembangunkan Inadgn mengguncangkan bahunya sambil
memanggilnamanya, tetapi Ina hanyamengeluarkan suara2 ygbiasadikeluarkan
oleh seseorang yg menolak bangun meskipunhari sudah pagi dan sekolah
akan dimulai sebentarlagi. Parahnyalagi kini lengan Ina sudah memeluk
pinggangReveldan hidungnyaterkuburpadadada Revel. Diabersumpah bahwa
Inabahkan mengambilnapasdalam2 dan mengembuskannya dgn penuh
kepuasan,seakan2 aroma tubuh Revelbisa menenangkan tidurnya. Entah
knapa,tp itu membuat Revel tersenyum.
Revel melirik wajah Inadan agak terkejut
ketikamenyadaribahwa wajah itu untukpertama kalinya kelihatan tenang.Ina
slalu kelihatan seriusdan siap perang,membuatnya kelihatan spertiXena,
the warriorprincess,tp sekarang, Ina keihatan sperti sewajarnya seorang
perempuan ygdilahirkan untukberadadi dalampelukan seoranglaki2. Revel
adalah tipe
laki2 modern ygmendukung wanita memiliki hakyg sama
sperti laki2,tp dia tetap seorang laki2,oleh karena itu,sekali2 diaingin
merasadibutuhkan oleh seorang wanita.Dan saat ini, dia merasa
dibutuhkan oleh Ina, meskipun itu brartihanya sebagaibantaltidurnya.
Revel bisa sajamenggendong Inadan membawanya masuk
ke kamartidurnya atau meninggalkannyatidurdi sofasendirian,tp dia adalah
seoranglaki2 yg selama beberapa bulan belakangan initerpaksa tidur
sendirian diatas tempatidurnya yg berukuran King,dan dear Lord,diasudah
bosan tidur sendirian. Dengan sangat berhati2 agartdk membangunkan
Ina,Revel mematikan DVD player dan TV.Ruangan kembali gelap,hanya sinar
lampu taman yg masuk melauijendelamenyinari ruangan itu. Kemudian Ina
menarik selimut yg biasadisampirkan disandaran sofadan menebarkannya
agarbisa menyelimuti tubuh Inadan tubuhnya. Lalu dia
mengaturposisitubuhnya agar lebih nyaman dan menarik Ina ke
dalampelukannya. Tubuh Inaterasahangat terbarinf stengah diatas
dadanyadan stengah lagimenutupisbelah kanan tubuh Revel.Kaus yg
dikenakan Ina terbuat dari katun yg terasa lembut dibawah belaiannya.
Tanpadia sadari,dia sudah mengangkat tangan kirinya dan membelairambut
Ina.
Dia betul2 bisaterbiasadgn ini. Dia dan Ina
menghabiskan hariSabtu malam merekahanya tinggaldi rumah untuk nonton TV
atau DVD sambil makan popcorn, mereka akan membahas apayg mereka sedang
tonton,tdk peduli bahwa itu tentang politik atau fiksi ilmiah, kemudian
Inaygslalu bangun lebih pagidaripadadirinya, akan tertidur didalam
pelukannya, spertimalam ini.Dia merasakan pergerakan resah kepala
Inapadadadanya sbelumdiamendengar suara rintihan lemah darinya,
spertinyaIna sedang mimpiburuk.
"Ssshhh,"ucap Revel selembut mungkin
sambilmembelaikepalaIna, "Just sleep, I'mhere," bisiknya sbelum kemudian
mencium kepala Ina.
Revel merasapuasketika tubuh Ina kembalitenang didalampelukannya.Definitely, diabisa terbiasahidup spertiini.
SemakinRevel mengenalIna, semakin dia ingin terlihat
baikdi mata Ina. Dia ingin Ina menyukainya,menyetujui tingkah lakunya,
memujinya klo diamelakukan hal ygbenar,dan yg palingpenting lagiadalah
memberikan lampu hijau padanyauntuk mendekatinya. Itu sebabnya
knapadiamerasa sangat tersinggung ketika Inamengomentaritipewanitayg
selama inidiapacari. Revel slalu bangga dgn kemampuannya mendapatkan
wanitamana saja yg diamau. Let'sface it,diaadalah RevelinoDarby,
wanitaakan mengantre unruk menjadipacarnya,dan dia slalu memilih
gpalingcantik diantara mereka. Jd knapadia menginginkan Ina? Mungkin
karena Inatelah berani menertawakannya waktu dia mengatakan bahwa
Inasudah jealouspadamantan2nya,seakan2 itu adalah lelucon paling lucu
ygdiapernah dengar. Sejujurnya, klo diaadalah manusia
ygkurangbermoral,dia akan mendorongIna kedinding dan menciumnyasampai
wajahnyamerah sbelum memaksanya berkatabahwadiamemang cemburu.Tp
karenadia orangbermoral,dia justru mengatakan
betapa anehnyaIna, dan kata2 itu jelas2 membuatnyatersinggung.
Dia menutup matanya,berusahatdk menggeram.Pikirannya
kembalikepada kejadian malam itu ketika Ina menyebutkan namaDamon
Salvatore dgn wajah memerah dan mata berbinar2.Kinidiatahu bahwa Damon
hanya karakter fiksi,oleh sebab itu diabisa lebih tenang. Tp sbelumnya,
dia menyangka bahwa Damon adalah mantan pacar Ina atau setidak2nya
seorang laki2 yg sudah menarik hati Ina, dan ygdia ingin lakukan pada
saat itu adalah menonjok laki2 itu. Diasudah jealous dgn laki2 yg bahkan
tdk nyata. DEAR GOD! Bagaimana semuanyabisa berakhir spertiini?
Revel mendengar Inamendesah dan sekali lagidia
melirik wanita yg sudah membuat dunianyaporakporandadan
diaberkatapelan,"What haveu doneto me?"
Tentu sajaInatdk menjawab kata2nyaitu. Revelbaru saja menutup matanya ketika dia mendengartetesan hujan yg perlahan2 mulaiturun.
***
Ina tdk tahu apayg membangunkannya,mungkin karena
tangannyaterasakebas karena sudah tertindih oleh badannya sendiri atau
mungkin suatu rasabahwa bantalnya terasa lebih keras daripadabiasanya.
Diamembuka matanya perlahan2,mencoba mengenali sekitarnya. Diamelihat TV
plasmaberukuran superbesardihadapannyadan perlahan2
memorinyakembali.Diamengangkat kepalanya sepelan mungkin untuk melihat
wajah pemilik dada ygtadi digunakannya sebagaibantaldan
diamenyadaribahwa dia sudah... Oh my God! Did she? Noshe didn't..but she
did! Diasudah tidurdgn Revelbagaimana itu bisa terjadi? Diamasih ingat
ketika Revel bangun tukmenukarDVD,tp diatdkbisa ingat apa2 lagi stelah
itu.DearGod,mudah2an dianggakngorok tadimalamatau lebih parah lagi
mengigau dan mengatakan hal2 ygtdk akan diakatakan klo sedang 100%sadar.
Ina bergerak menjauhkan dirinya dariRevel.Mungkinklo diapergi
sekarangdan Revelbangun sendirian,diatdk akan ingat bahwa mereka sudah
tidur sama2 tadimalam.
Perlahan2 Ina menopangtubuhnyadgn keduatangannya,
kemudian menjejakkan kaki kanannya ke lantai,disusul dgn kaki kiri.
Tangan Revel bergerak sedikit dan Revel mengembuskan napasnya,
Inaharusberhentiselama beberapadetik, menunggu hingga Revel
kembalitenang. Ketika yakin bahwa Revel sudah kembalitidur,Inaburu2
berdiridan harusmeringiskarenajelas2 otot2 tubuhnya protes
karenadiperlakukan semena2.Dgn langkah sepelan mungkin diaberjalan
menuju tangga dan dia langsung cabut lariketika mendengarbunyiper sofa.
***
Revel bangun beberapa jam kemudian,zendirian diatas
sofa. Ina spertinyasudah menghilang cukup lamakarena sisi sofatempat dia
tidurterasadingin dibawah telapak tangannya. Perlahan2 dia memaksa
dirinyabangun. Oh! Otot2 tubuhnyaterasa kaku semua. Meskipun sofa itu
adalah sofapaling nyaman untuk menonton TV,tp jelas2 bukan untuk tidur.
Diamelirik jam dinding yg menunjukkan jam 10pagi. Wow, diatdkpernah
bangun
sepagi ini smenjak diamemulai karier musiknya. Di
luar kelihatan gelap dan Revel mendengarsuararintik2 hujan. Klo dilihat
darigelagatnya, spertinya akanhujan seharian,yg berarti bahwa Jakarta
kemungkinan bisabanjir. Untung sajadiatdk haruskeluar rumah hari ini.
Dia melangkahkan keduakakinya menuju tanggaagar
bisameneruskan tidurnya. Ketika dia tibadi lantai 2,diamendengar suara
cipratan air,Revel menoleh dan menemukan seseorangsedang menggunakan
kolam renangnya. Stelah beberapa saat dia sadarbahwa orang itu adalah
Ina. Orang gila mana ygakan berenangdibawah cuaca mendungdan hujan
rintik2.Diabisa jatuh sakit dgn melakukan hal itu,atau lebih parah lagi,
kesambarpetir. Ina sudah stengah jalanuntuk menyelesaikan lap-nyayg
akan berakhirpadatepi kolam renang tempat Revelberdiri. Revel buru2
mendekatidan menunggu hingga Inaberhenti dibawahnya. Revel barusaja akan
berteriak memarahi Ina ketikadiahanya berjarak sekitar 1meter
daritepikolam renang,tp diluarsangkaannya,bukannya berhenti, Ina justru
melakukan saltodibawah air,menendangdinding kolam renangdan melanjutkan lap-nya. Dia samasekali tdk berniat berhenti.
Sonuvabitch,knapadiatdk berhenti? Apa Inatdkmelihat
bahwa dia sedang menunggunya? Omel Revel dalamhati. Rintik2 hujan
sekarang sudahsemakin deras, sinarkilat menerangi langit,disusul oleh
suaraguntur. Oke,diaharusmenarik Inakeluardarikolam renang, sekarang
juga!! Meskipun rumahnya dilengkapioleh beberapapenangkalpetir,dan dia
yakin bahwa kemungkina Ina akan disambarpetir adalah minim,tetapisiapa
ygbisa menebak kuasa Tuhan?Revel langsung meneriakkan namaIna
sekencang2nya,tp Inatdk mendengaratau tdk menghiraukannya,diatetap
melanjutkan lap-nya.
Oh, goddamn it,this crazy woman. Tanpapikirpanjang
lagi, Revelmelepaskan sandalnya dan mulaimenanggalkan celanapiamadan
kaus yg dikenakannya. Denganhanya mengenakan boxerberwarnahitamdiaterjun
ke dalam airdan dia merasaspertiditabrak truk. Diatdk bisabernapas
selamabeberapadetik. SHIIIIIIITTTTTTTTT! Airkolam renang terasa sperti
aires. Diamencobamenggerakkan tubuhnya ygterasa kebas. Stelah selama
kira2 2menit diamerasakan darah mulai mengalir dan menghangatkan
tubuhnya kembali. Diamemutartubuhnya,melihat dimanakah Inaberada,dan
ketika menemukannya,dia buru2 berenangmenghampirinya. Reveltahu bahwa
jgn pernah menarik kaki seseorangyg sedangberenang karenarefleks mereka
adalah menendangdan itu bisaberakibat fatalbagi
orangygberadadibelakangnya. Oleh karenaitu dia mendekati Inadari
samping.
Revel langsung meraih pinggang Ina begitu
tibadisisinya dan menariknyake dalam pelukannya dgn sekuat tenaga.
Jelas2 Inaterkejut stengah mati,tp teriakannyatenggelamdi dalamair.Tanpa
memedulikan protes Ina,Revel segera menariknya ke tepi kolam yg paling
landaisehingga kakinyabisa menyentuh dasar kolam dan tanpa meminta izin
kepadaInadia langsungmengangkat tubuh Inadan mendaratkannya ke tepi
kolamrenang sbelumdia
menarik dirinya keluardari air ygdingin itu.
"What do you think you're doing?" Teriak Inadan Revel pada saat ygbersamaan.
"Saya lagi berenang. Saya masih harus menyelesaikan
3putaran lagi, sbelum kmu ngagetin saya," balas Ina, pada saat yg
bersamaan Revelberkata, "Sayanyobanyelametin kmu supayangga
kesambarpetir. Orang gila manayghujan2 berenang?"
Ina menarik kacamatarenang ygdikenakannya
sbelumbergerakberdiri. "Saya sering koq berenangmeskipun sedang hujan
waktu sayatinggal di apartemen sayadan sayanggak pernah
kesamberpetir,"ucap Inakesal.
Revel sudah bergerakuntuk berdiri."Saya nggakpeduli
apa yg kmu lakukan sbelumini, sekarang kmu tinggaldirumah saya maka dari
itu kmu harus mengikutiperaturan saya.Dan saya bilangkmu nggak boleh
berenangklo lagihujan,paham?"
Ina mendongak dan memberikan Revel tatapanyg bisa
membunuhny ahidup2. "Dasar sombong,you're not the bossof me,"teriak
Inadan tanpa disangka2 diamendorongtubuh Revel sekuat tenagadanpadadetik
selanjutnya Revel sudah menemukandirinya kembali beradadidalam airyg
dingin dan terbatuk2 karena sudah menelan air kolam.
Dia betul2 tdk memperhitungkan serangan Ina ygtiba2
inisehingga selamabeberapa detik dia hanyabisaterbatuk2dan menatap Ina
ygsedang berdiriditepi kolamrenangsambil bertolak pinggang. Sebelah
kanan tubuh Revelterasa perih karena sudahmenghantamair dari sudut yg
salah.
"What did u dothat for?" Teriak Revel stelah batuknya reda, diatdk marah, hanya sedikit terkejut dgn kekuatan Ina.
"Sekali lagi saya dengarkmu mencobamengatur saya,
saya akan mintacerai. Tdk peduli padadampak buruknyaterhadap karier kmu
atau pandangan keluarga saya tentang saya. Paham?"
"Technically kmu nggakbisa minta ceraidari saya, karena kmu tdk memiliki dasaruntuk melakukannya,"balas Revel.
"Siapabilang sayanggakpunyadasar? Sayaakan bilang ke hakim klo kmu sudah kasar pada saya."
Revel megap2 selamabeberapadetik. Diamerasasangat
tersinggung karena Inasudah menuduhnyaberkelakuan kasar. Oke, diamemang
terkadang senangmain kasar dgn perempuan,tp dalamkonteks ygbetul2 lain
daripada ygdimaksud Ina,dan itu hanyaakan terjadi klodimintaoleh
perempuannya. Diapastikan bahwa klodia main kasar, perempuan itu akan
menikmatinya dan mengucapkan terimakasih padanya sesudahnya, bukannya
marah2 sperti ini. But damn, Inakelihatan seksimarah2 dgn hanya
mengenakan pakaian renangnya yg meskipunhanyaberwarnahitampolos dan satu
piece,bukannya2piece,
tetapiberpotongan halter neck dgn sebuah lingkaran
besarberwarnaemas yg mengikay bagian atasdan bagian bawah pakaian renang
itu. Dgn begitu memperlihatkan kulitnya yg halus.
"Saya nggak pernah main kasar dgn kmu atau perempuan
manapun juga,and u know it. Sekarang bantu sayanaik," ucap Revel
sambilmengulurkan tangannya kepada Ina yg menatap tangannyadgncuriga.
Tetesan airhujan sudah kembali kepada keadaan
gerimisdan tdk adalagigunturdan petir di langit, sehingga Reveltdk perlu
berteriak ketika mengatakan ini.
"Ina, saya cumaperlu bantuan naik, bukan mintakmu
untuk jd ibu anak2 saya," lanjut Revel. "Kmu tadibisanaik sendiri,
knapasekarangperlu bantuan saya?"
"Karenatadimasih adaadrenalin yg mengalirdidalam tubuh saya,sekarang adrenalin itu sudah habis."
Ina masih menatapnya curiga,tp kemudian dia
mendengusdan stelah meletakkan kacamata renangnya
ditepikolamrenang,diamengulurkan keduatangannya untukmenarik Revel naik.
"Awas saja klo kmu narik saya ke dalam kolam renang."
Revel menggelenguntukmenunjukkan bahwa diaberjanji tdk melakukan itu.
"Oke.. satu, dua..," ucapIna. Dan dgn satu sentakan
Revelmenarik Ina masuk ke dalam kolam renangbersamanya.
Punggungnyamendarat duluan,dan mengeluarkan bunyi "byur" yg cukup keras.
Kepala Ina muncul kembali kepermukaan sambil memuncratkan airdari mulut
dan hidungnya.
"Kmu curang. Kmu bilang kmu nggak akan narik saya ke kolam renang,"teriak Ina penuh kemarahan.
"I can't believeu fellforthat." Reveltertawa penuh
kemenangan, tp tawanya hilangketika melihat Inamencoba memotongairdgn
tubuhnya dan berjalan ke arahnya dgn wajah ygtdk kalah gelapnya
spertilangit diatas mereka. Revelmencobaberenang menjauh,tp terlambat
karena Inasudah loncat ke punggungnya dan dgn keduatangannya mencoba
menenggelamkan Revel.
"Bodoh, sayaakan menenggelamkan kmu hidup2. Aggghhh,"teriak Ina.
Itu mungkin akan berhasil klo saja Revellebih pendek
atau kurangberotot. "Woman,saya akan membawa kmu tenggelam dgn
saya,"balasRevel lalu memutartubuhnyadan memelukpinggang
Inasbelumdiamenenggelamkan dirinya dan Ina kebawah air.
Ina mencobamendorongtubuh Reveldibawah air, tp tdk
berhasil. Ygadadia gelagapan dan berusaha menarik oksigen ke
dalamparu2nya. Revel tahu bahwa Inabisamenahan napas dibawah
airdaripostur sempurnanyaketika berenang. Inakelihatan sperti seseorang
yg
merasa nyaman beradadi dalam air,begitu jugadi
darat. Satu2nyaalasan yg membuatnya gelagapan adalah karenapanik.
Revelburu2 menarik Ina ke permukaan dan membiarkannya bernapas.
"Are u okay?" Tanya Revel dgn sedikit
terengah2ketika mereka mencapaipermukaan. "I'm fine,but you're
not.Hah!!" BalasInadan langsung menduduki bahu Revel dan menenggelamkan
kepalanya.
Selama beberapamenit mereka bergulat dibawah airdan
berteriak2 sperti kaumAztec sedangperangdiselingioleh suaratawa. Masing2
mencobamengalahkan lawannyadgn trik2 mereka, dan Revelhad the most fun
he had in years. TerkadangRevel membiarkan Ina menenggelamkannyahanya
untuk mendengar suara tawa Ina stelah diaberhasil melakukannya,entah
knapa,tp suaratawa itu menyentuh suatu tempat yg tdk pernah tersentuh
oleh siapapun sebelumnya. Mencobamembedah lebih jauh perasaan tersebut,
Revel memfokuskan energinya untuk menyentuhsemuabagian tubuh Inayg bisa
dia sentuh karena dia tahu bahwa Inatdk akan memperbolehkannya melakukan
itu lagi stelah mereka keluar dari kolamrenang. Meskipun begitu,dia
menjagatdk menghabiskan waktu terlalu lama pada satu tempat,agar tdk
terkesan spertisedangmelecehkan. Diluar sangkaannya, kaki Ina yg pendek
itucukup berotot dan bisamelingkari pinggangnyadgnkuat. Reveltdk pernah
merasa sebeginiturn-on-nyasepanjanghidupya.
Dia mungkin masih bisamenahan diri klosaja Inatdk
memutuskan untukmenyentuhnya pada saat itu.Diamerasakan sentuhan
Inapadadadanya. Sentuhan itu lembut dan hampir spertiembusan angin,tp
itu adalah puncak dariapa yg dia lakukan seanjutnya. Tanpapikir panjang
dia langsungmenarik Ina kedalampelukannyadan menciumnyadgn bergairah.
Mulut Inaterasahangat dan manis. Inamelingkarkan
keduakakinya padapinggangRevel dan melakukan eksplorasinya sendiri.
Reveltahu bahwa Inasudah samatenggelamnya di dalam ciuman ini karenaIna
bahkan tdk mengatakan apa2 sewaktu Revelmenciumi dadanya dan
berakhirpada bagian ataspakaian renangyg menutupipayudaranya.
"Kita.. harus.. berhenti,"bisik Inadgn susah payah dan mendorong kepalaRevel menjauhi dadanya. Napasnyaterputus2.
"Just onemore."Dan Revel menarik kepala Ina kembalipadanyadan menciumnyalagi.
Meskipun awalnya Ina agak ragu,tp
diatdkbisamenolaknya.Detik selanjutnyaIna sudah tenggelam
lagididalamciuman Revel.DearGod,dia tdk akan bisabertahan tetap hidup
bersamadgn Ina,melihatnya stiap haritanpamenyentuhnya spertiinilagi
selama8bulan ke depan. Diabisagila. Diamau Ina,dan dia mau Ina sekarang.
Bagaimana dia bisameminta hal ini kepadanyatanpaterdengarbahwadiahanya
menginginkan seksdarinya? Karena lebih dariapapun Revelmenginginkan
sesuatu yg lebih darihubungannya dgn Ina.Dia ingin
menjadisuamiInadalamartian sebenarnaya,tp dia cukup tahu kepribadian
Inayg
menjunjungtinggi kode etik. Inatdk akan pernah mau
memberikan apa yg dia minta selama dia masih berpikirbahwaRevel tdk
lebih darirekan bisnis. Diaharus merubah pendapat Ina tentangnya, dan
satu2nya cara yg bisadiapikirkan adalah menggoda Inahingga diatdk bisa
berpikir lagi dan dgn begitu diatdk akan bisamenolak permintaannya.
Bab 20
The Impossible Request
“Kmu tadibangun jamberapa?”bisik Revel yg kini sedang menciumkulit lembut dibawah daun telingaIna.
“Jam delapan,”desah Ina dan Reveltersenyum ketika
menyadaribahwadia sudah berhasil membuat pikiran Ina kacau balau karena
Ina memerlukan beberapa detikuntuk menjawab pertanyaan ini.
“Knapanggak bangunin saya?”
“Karenakmu perlu istirahat. Sayaperhatikan kmu biasanyabaru banguntengah hari klo tidur pagi.”
Revel mengalihkan bibirnya ke leher Ina yg otomatis
mendongakkan kepalanya dan memberikan akses penuh bagibibir
Reveluntukmengeksplorasiareatersebut.
“Ina..” “Ehm?”
“Lain kalibisanggak kmu nggak berenang klo sedang
hujan?Saya nggak mau kmu sakit.” Ina tertawadan Revel mencium getaran
itu darileher Ina. “Klogitu kitasebaiknya keluar dari kolamrenang ini
sekarang juga karena hari masih hujan,” balas Ina.
“In a minute.” Revelmenghabiskan beberapa menit untuk
menciumi semua tetesan air hujan yg membasahiwajah Inadan Inatertawa
cekikikan, tp diatdk melawan.
Revel tahu bahwa inilah saatnyauntuk mengemukakan
permintaannya,dan dia berharap bahwa Inatdk akan menolaknya karenadiatdk
tahu apa ygdia akan lakukan klo itu sampai terjadi.
“Ina, sayaperlu minta sesuatu dari kmu.”
Revelmencium sudut bibir Inaperlahan2 sehingga dia merasakan tubuh
Inamelemah di dalampelukannya.
“Oke.. apa?” bisik Inadgn suara serak.
“Saya mau tidurdgn kmu,”bisiknya dan berhentimencium Ina.
Ina membuka matanya,memberikan jarakdiantara
wajahnyadan wajah Revel agardiabisa menatapnya.“Waktu kmu bilang
‘tidurdgn saya’,saya mendapat feeling bahwa kmu bukan bermaksud hanya
tidur sama2 di satu tempat tidur tanpa melakukan hal2 lainnya.”
Revel menggelengkan kepalanyadan melihat permainan
emosinpada wajah Ina.Diatdkbisa membacanyadan itu membuatnyanervous.
Apakah Inaakan mengabulkan permintaannya atau menamparnya, dia tdk tahu.
“Why?” tanya Inadgn suara pelan.
“Karenasaya mau kmu,”jelas Revel. Dia memangpenulis
lagu yg andal,tp pada saat initdk ada kata2 puitisyg bisamenggambarkan
apa ygdia rasakan terhadap Ina.
“I see,”ucap Inapelan dan dia melingkarkan kedua
tangannyapadaleherRevel dan mengistirahatkan kepalanya disampingkepala
Revel. Revel memindahkan letak kedua lengannya agarbisamenopangtubuh
Inadgn lebih nyaman. Setidak2nya Ina tdk menamparnyadan Revelpikir bahwa
itu pertandabaik.
Merekaterdiam. Revel sudah ingin berteriak ketika
stelah 3menit kemudian Inamasih tdk mengeluarkan kata2 dan ketika itulah
diamendengarnya. “Apa kmu slalumenawarkan tempat tidur kmu ke
semuapartnerbisniskmu?” tanya Ina.
“Selama inipartnerbisnis saya adalah laki2 berymur 40tahun keatas dgn perut gendut dan kepala botak. Mereka bukan tipe saya.”
Ina tertawadan Reveltersenyum karenadiabisamembuat
Inatertawa dgn leluconnya. Kemudian Inaberkataperlahan2. “Kmu pernah
bilang bahwa alasan kmu milih sayauntuk jadi istri kmu adalah karena
sayabukan tipe kmu.Kmu bilang sayaaman.”
“Saya bilang begitu ya?” “Yep.”
“Well, mungkin sayaperlu menarik kembalikata2saya
itu. Satu2nyaalasan knapa saya mengatakan itu adalah supaya kmu
bisamerasaaman dgn saya.Meyakinkan kmu bahwa saya tdk akan menggodakmu.”
“Jadi sayainitipe kmu?”tanya Ina bingung.
“Nggak bisadisangkal lagi, kmu adalah tipe wanitayg
saya suka.” “Tapi semuamantan pacar kmu nggak adamirip2nya dgn saya.”
“Itu sebabnya sayanggak menikahi mereka. Sayamenikahikmu.”
Ina mempertimbangkan kata2 Revel. “Klo sayatidur
samakmu,hubungan kita akan berubah.Profesionalisme kita akan hilangdan
saya nggak yakin bahwa kita akan bisa mendapatkannya kembali klo halitu
sudah hilang.”
“Apa kmu pikir kmu masih bisabertingkah laku
profesional stelah hari ini?Stelah kmu memperbolehkan
sayamenciumpayudara kmu?” Revel mencoba membuat suaranya setenang
mungkin,padahal yg dia ingin sekalimengguncangkan bahu Inasampai giginya
rontok semua.
Ohhh! Dia harusbisa mengontroldirinya. Inatdkakan pernah menyetujuirencananya klo dia membuatnyatersudut.
“Kmu nggak mencium payudara saya. Sayaakan ingat
klokmu melakukan itu,”balasIna tenang,tetapi Revelmelihat bahwa wajahnya
sedikit memerah.
Perlahan Ina melepaskan diridaripelukan Revel.Diatdk
ingat bahwa Revel sudah mencium payudaranya. SIALAN, omel
Reveldalamhati. Ina perlu belajarberbohong dgn lebih baik.
Ketika Inaakan melangkah pergi Revelmenarik
lenganyadan memutartubuhnyauntuk kembali mengahadapnya. “Ina,bilangke
saya klo kmu nggak menginginkan halyg samadan saya akan mundurteratur.
Saya nggak pernah menyinggung2 hal ini lagi,”pinta Reveldgn setulus
mungkin, meskipun darahnya sudah mulai mendidih.
Revel tdk menyangkabahwa diaakan harusmengemis
agarbisatidurdgn seorang perempuan,tp lihatlah apa yg dia lakukan
sekarang. Pengalaman inibetul2 membuka matanya.
“Saya nggak akann jadi satu lagi perempuan ygbisa
kmu pakai sekali dan dibuangbegitu kmu bosan dgn mereka,Rev. Harga diri
sayanggak akan bisa menerima itu,” ucap Ina. “Percaya sama saya,kmu
bedadgn perempuan lain. Kmu istrisaya.”
Ina mendengus. “Sayanggak percaya kmu sudah
menggunakan trik murahan sperti itu untuk membuat saya mengiyakan
permintaan kmu.” Inamenggelengkan kepalanya.“Untuk kmu seks mungkin
sesuatu yg gampang dan lumrah untuk dilakukan oleh manusia,tp nggak
untuk saya. Sayahanya akan melakukannya dgn suami saya..”
“Saya suamikmu,” geram Revel.
“Hanya untuk8bulan lagi, stelah itu kontrak kita
akan selesaidan kita akan berceraisecara damai. Kita akan melanjutkan
hidup masing2. Mungkin suatu harinanti saya akan menemukan seoranglaki2
yg betul2 mencintai saya dan mau menikahi saya. Saat itu terjadi, saya
tahu bahwa ikatan itu tdk akan melibatkan kontrak ygadatanggal
kadaluarsanya.”
Revel terdiam,diabetul2 tdk suka dgn bayangan Ina
menikah dgn laki2 lain. Diaberusaha membaca ekspresi wajah Inadan yg ia
lihat adalah rasatdkpercayadan kecewa karena Revel sudah meminta
inidarinya. Ina tdk lagi menatap wajah Revel,tp pada satu titik diatas
kepala Revel.
“Oke, klo itu yg kmu mau darisaya, sekarangjugasaya akan telpon om Siahaan untuk membatalkan kontrak itu.”
Ina langsungmenatapnya dgn mata terbelalak. Mengambilkesempatan dari kekagetan Ina, Revel melanjutkan argumentasinya.
“Kita akan betul2 menikah dan hidup sebagaimana
layaknya suamiistri,tanpa kontrak atau perjanjian jenisapapun.Kita akan
tidurdikamartidur yg sama,berbagitempat tidur,kamar mandi,bahkan sabun
mandi. Kmu akan menemani saya menghadiri acarapublikdan saya akan
menemanikmu kesetiap acara keluarga,bukan karenaterpaksa atau
karenamerasa bahwa itu suatu kewajiban, tp karena kitasama2mau
melakukannyauntuk memberikan dukungan kepadasatu sama lain.Kmu akan
mendengarstiap permintaan yg saya ajukan demi menjagakesejahteraan kmu
dan saya akanmelakukan hal yg samauntuk memperbaiki
hubungan sayadgn mama saya. Saya janji untuk tetap
setiadgn kmu selama kmu berjanji melakukan hal yg sama.”Dan kita akan
have sexwhenever Iwant it and whenever Iwant it, pikir Revel,tp diatdk
mengatakannya. “Gimana?”tanyanya.
Ada kerutan pada wajah Ina yg berartibahwa
diasedangbetul2 mempertimbangkan ini semua. Dengan harap2 cemas, Revel
menunggu apa yg akan dikatakan Ina.
“Saya perlu waktu untukmemikirkan inisemua,”ucap Inapelan.
Revel menahan diriagartdk mendengus. Ini bukan
jawaban ygdiaharapkan, tp setidak2nya Ina tdk menolak proposalnya
mentah2,oleh sebab itu Revelbersyukur. “Oke, sampai kapan?”
Klo sajadiatdkbetul2 menginginkan Ina,diamungkin
akan melupakan inisemuadan pergi ke rumah salah satu teman wanitanyadan
memuaskan dirinya. Diatdk pernah mengalami sebeginibanyak masalah
hanyauntuktidurdgn seorangwanita.
“I don’t know.”
Dan Revelmeledak. Diamelepaskan Inadan berjalan
menuju tepi kolam,sambil berteriak, “Ada sekitar 10argumen yg bisa saya
ajukan supaya lebih bisameyakinkan kmu untuk mengiyakan permintaan saya
sekarang juga, tp sembilan diantaranya akan membuat saya terdengarsperti
orang gila.”
Ina mengikutijejaknya. Revel yg sudah berhasil
menarik dirinya keluardarikolam renang dan mengulurkan tangannya dan
membantu Inanaik. Mereka sama2 berjalan menuju kursi malas tempat
Inameletakkan handuknya.
“Apa satu argumentasi yg nggak akan membuat kmu terdengarsperti orang gila?”tanya Ina sambil mengeringkan tubuhnyadgn handuk.
Revel terdiam sejenak,berharap bahwa dia adalah
handuk yg diagunakan, sbelum mengedipkan matanya dan berkata
sambilmenatap Inayg sekaranng sedang menatapnya balik dgn penuh
antisipasi, “Oh forget it. Yg itu juga akan membuat sayaterdengar sperti
orang gila.”
Menyadaribahwadia sudah tertangkap basah sedang
menelanjangi Inadgn matanya, wajahnya langsungmemerah dan Revelburu2
menyabet pakaiannyadan bergegas menuju lantaiatas. Ina menahan
senyumnya. Revelslalu akan moody klo dia merasa kehilangan
kontrolatassituasi yg dia hadapi,spertinyainiadalah salah satu
situasitersebut. Stelah yakin bahwahanduk ygmelingkari pinggangnyatdk
akan merosot,Inapun mengikutijejak Revel.
“Kmu tahu kan klo sayabisa maksa kmu melakukan ini, bahwa kmu tdkpunyahak menolak
tempat tidur kmu untuksaya?” tanya Revel.
Ina menghentikan langkahnya,terkejut mendengar kata2
Revel. Menyadari bahwa langkah Ina sudah berhenti, Revel menoleh dan
ketikamelihat ekspresipadawajah Inadiaberteriak, “Dear God,woman!
Sayasudah bilangaya tdk akan pernah main kasardgn perempuan.
Kmu aman dgn saya.” “Tapi kmu tadibaru bilang..”
Revel melambaikan tangannya, mencoba mencari kata2 ygtepat.“Itu Cuma hormon saya yg bicara. Mamasaya memang a cold-hearted bitch,tp diatahu cara membesarkan anak laki2nya menjadiorang yg bermoral. Sayanggak akan menyentuh kmu tanpa persetujuan kmu.”
Revel mengantarInahinggake depan pintu kamarnya dan
meninggalkannya stelah berkata, “Coba pikirkan permintaan saya,tp jangan
terlalu lama, ya.”
***
Sebulan berlalu dan Inamasih belumbisamemberikan
jawabannya kepada Revel yg meskipun tdk pernah mengucapkan permintaannya
lagi, tetapi Inabisamelihat dari caradia menatapnyabahwa
keinginannyamasih belumberubah. Terkadangtatapannya itu bisa melumpuhkan
sehinggauntuk beberapadetik Inatdkbisa mengalihkan perhatiannyadari
mata Revel. Bagaimanadia bisamenyetujuirencana Reveluntuk membatalkan
kontrak itu hanya supaya Revelbisatidur dengannya? Dia memerlukan
komitmen yg lebih darihanya kepuasan fisik belaka. Dia ingin Revel
menginvestasikan perasaannyauntuk jangka panjang ke dalamhubungan ini
sebelum dia bersediatidur dengannya.
Ina bersyukurbahwa Revel menghabiskan lebih banyak
waktunyadi dalam studio, mempersiapkan diriuntuk turnyadan membantu
latihan artis pembukakonsernya, daripada memperhatikan Inaspertidia
adalah mangsanya. Tapi sayangnya, untuk menjaga kesehatan dan
suaranya,Revel berusaha menghindaritidut terlalu malam, maka dariitu
jadwalnya jadi sinkron dgn jadwal Ina. Dulu mereka hanya makan
malambersama2,tetapi kini mereka juga makansiang pada akhir minggu klo
Ina tdk perlu pergike kantor,bahkan terkadang sarapan bersama. Pak
Danung tdk kelihatan selamaseminggu penuh,yg menurut laporan dari
Jo,beliau sedang melihat kelengkapan dan keamanan semuavenuekonser
disetiap kota. Tur Revel akan berlangsung selamasatu bulan lebih,
bermula diMedan dan berakhirdiManado. Untuk membawa Reveldan kru
turnya,MRAM sudah mencater jet pribadi agarperjalanan mereka akan lebih
lancar.
Stiap hariRevel melakukan hal2 yg membuat pendirian
Ina sedikit goyah.Semuanyahanya hal kecil, spertislalu memastikan bahwa
ada apel hijau, buah favorit Ina,di dalam lemari es; mengantar Ina ke
kantorsbelum mengantarmobil Ina ke dealership karena perlu gantioli
padahaldiabelumtidursemalaman; mengundang Gaby untuk nonton latihannya;
menawarkan diriuntuk babysit Zara dan Ezrawaktu pembantu kak Kania jatuh
sakit dan mereka harus menghadiri acara kantor suaminya,meskipun
diatahu kak Kaniatdk
menyukainya;membelikan makanan favorit Zaradan
Ezra,yaitu pizza dgn ukuran large; main Bratz dooldgn Zarameskipun dia
takut stengah mati samaboneka itu; mengantarEzra ke rumah sakit akibat
keracunan pizza;merasasangat bersalah karena sudah membelipizza
itu;menunggu selama 3jam hingga dokterbisa mendiagnosispenyakit Ezra yg
ternyata bukan karena keracunan makanan,tp gejalaflu;dan menerimaomelan
dari kak Kania ygtdk tahu keadaan sebenarnya tanpaperlawanan meskipun
diatdkbersalah.
Revel slalu mendorong Ina untuk tdk hilang kontak
dgn keduaorangtuanya, maka dariitu mereka slalu berkunjungke Grogol
setidak2nya sebulan sekali. Revelbahkan menyempatkan dirinyamembawa
orangtua Inaberlibur akhir pekan ke Bali. Selama liburan itu tdk
sekalipun Inamendengar mamanya mencoba mengaturtidak tanduknya, karena
stiap kalimama akan melakukan itu, Revelakan menarik perhatiannya kehal
lain.Pada acara liburan itu tdk adapilihan bagi Inaselain tidur satu
kamardgn Revel.Revel langsung mengaturposisitidurnyadi lantai
padamalampertama, karena sofa ygtersediadi kamar tdk cukup panjang untuk
mengakomodasikan ketinggian tubuhnya.
“Rev, kmu nggakusah tidurdibawah, kmu bisatidurdiatas tempat tidurdgn saya,”ucap Ina.
Revel melemparkan bantal bulu angsa ygdiatemukan
didalam lemari keatas ekstra bedcoverdan selimut ygdia sudah tebarkan
diatas lantai sbelum menjawab, “Apa kmu berencanatidurdgn saya?”
Pikiran Inatiba2 jadikosong. Inilah pertama kalinya dia mendengarRevel mengemukakankeinginannya lagi.
Melihat keraguan padawajah Ina, Revelberkata,“Saya
akan tidurdibawah.” Kemudian dia embaringkan tubuhnya diatastempat
tidurbuatannya ygberadadi kaki tempat tidur.
Ina menghembuskan napasnya. Diabetul2 tdktahu apa
ygharus diaperbuat.Di satu sisidia merasa kasihan karenaRevel
harustidurdibawah sedangkan dia mendapatkan tempat tidur berukuran
Kingdgn kasur yg empuk hanya untuknya sendiri,tetapidisisi lain, dia
betul2 tdk berniat tidurdgn Revel.
“Good night,”ucsp Ina akhirnya. “Good night, Ina,”balasRevel.
Ina mematikan lampu ygberadadi sampingtempat tidur
dan kamarhotellangsubg jadi gelap. Dia bisamendengar suaradeburan
ombakdan pergerakan resah Revel yg mencoba menemukan posisi ygpaling
nyaman untuknya.
“Rev, kmu sudah tidur?”tanya Ina.
“Hampir, knapa?” Revelmenjawab dgn suarayg sedikit teredam, spertinya diamengubur
wajahnya padabantal.
“Kmu tahu kan klo satu2nya alasan knapakmu maksa banget mau tidur sama saya adalah karena hormon kmu?”
Revel terdiam sejenak sebelummenjawab, “Mungkin sekitar25% hormon, tp selebihnya adalah karena..”
“Ya?” tanya Inaketika Revel tdkmelanjutkan kalimatnya. “I like u.. alot actually.”
Ina tersenyum, kata2 itu membuatnyalebih senang
daripada seharusnya.“Apa inibiasanya yg kmu katakan kepadasemua wanita
yg kmu inginkan?” tanya Ina,mengalihkan perhatiannyadariperasaannya
sendiri.
Revel terkikik sbelum menjawab, “Kadangmalah saya nggak usah ngomong apa2.”Dan Ina tdk meragukan kebenaran kata2 itu.
Klo kmu sayaberiizin untuk berhubungan dgn perempuan lain,apa kmu akan melakukannya?”tanya Ina.
“Of course not! What kind of a stupid question isthat.”
“Toh yg kmu mau hanyaseks. Perempuan manapun bisa
memberikan itu kepada kmu.” “Tapi sayanggak mau tidur dgn perempuan
lain, saya mau tidur sama kmu.”
Ina menghembuskan napasnya. Spertinya dia tdk akan
bisameyakinkan Revel untuk mengubah pemikirannya. Revel terdiambegitu
lama sehingga Inamenyangka bahwa dia sudah tidur,tp kemudian dia
mendengar suaranya. “Kmu sebaiknyatidur,lotstodo tomorrow.”
Tahu2 ketika Ina sadar kembali,harisudah pagidan
Revel yg sedang duduk diatas sofa sambil menonton TV kelihatan cukup
fresh. Spertinya diatdk mengalami masalah dgn susunan
tempatnyatidurataupun percakapan mereka semalam.
Seakan2 ini semua masih belum cukup membuat Ina ragu
akan pendiriannya, Ina memerhatikan bahwa Revel berusahamendekatkan diri
dgn mamanya. Terkadang Revel akan mengajak
Inauntukmengunjungimamanyadan mereka akan menghabiskan Sabtu atau Minggu
siang mereka membicarakan tentang hal2 yg tdk berbau bisnis. Meskipu
Revel masih belummembicarakan satu halpenting ygperlu diabicarakan dgn
mamanya,tp Ina bersyukurbahwa setidak2nya hubungannyadgnmamanya sudah
sedikit menghangat. Rupanyabukan hanya Ina yg menyadariperubahan
padadiriRevel, ibu Davina juga menyadarinya.
“Saya lihat kmu betul2 bis memegangjanji kmu. Saya
tdkpernah melihat Revel sebahagia ini semenjak papanya meninggal,” bisik
ibu Davina suatu sore ketikabeliau sedangberkunjung ke rumah Reveluntuk
makan siang.
Revel sedang menjawab telpon diruangan lain, oleh sebab itu Inabertanya2 knapaibu
Davinaharus berbisik ketika mengemukakan halini.
“Diabahagiakarenasemuanyaberjalan sesuai rencananya.
Singlenyaakhirnya keluardan meledakdi pasaran,persiapan turnya juga
lancar2 saja,dan media dan masyarakat sudah hampirtdk pernah
lagimengutuknya.”
Ibu Davinaterkikik, seakan2 apa yg akan dikatakan
Inabetul2 dianggap lucu olehnya. “No, anak saya hanya akan merasa senang
klo semuarencananya berjalan lancar, tp alasan knapa dia kelihatan
bahagiaadalah karena untuk pertama kalinya di dalamhidupnyadiapunya kmu
untukberbagi semua itu,” lanjut ibu Davina.
Ina sempat terkejut ketika ibu Davina menyebut Revel
sebagai “anak saya”, beliau tdk pernah menggunakan istilah itu
sebelumnya. Sbelum Inabisamengomentari, ibu Davina sudah melanjutkan.
“Saya mau berterimakasih karenakmu sudah mau
melakukan inisemua untuk Revel.Saya betul2 hargaiusaha kmu yg mau
memahami segala keantikannya. Sayaberharap hubungan kalian
bisajadipermanen. Apakmu akan mempertimbangkannya?”
Ina terdiam.Diatdkpercaya bahwa ibu Davina sudah
memojokkannya sperti ini, lagi. Melihat keraguan dan kebingungan pada
wajah Ina, ibu Davina mengasihaninya.
“Saya bukannya mau memojokkan kmu. Kmu adalah
wanitadewasa, tentunya kmu mampu membuat keputusan sendiri.
Sayahanyanggak mau kehilangan kmu sebagai menantu saya. I really like
you, asa person,dan juga sebagaiistriRevel. Kmu membuat dia jadilebih
dewasa, stabil,dan..happy.”
Tanpadiasadari.Ina sudah berdiridari kursinya dan
memeluk serta mencium pipi ibu Davina. Untukbeberapadetik ibu Davina
hanyaterdiam,terkejut,tp kemudian beliau membalaspelukannya.
“Mulaisekarang kmu panggil saya ‘Mama’, jangan ‘ibu
Davina’lagi,oke?” pinta ibu Davina. Ina mengangguk sambilmemeluk mama
Revel ygsore ini sudah betul2 menjadiibu mertuanya.
Bab 21
The Much Needed Distance
Revel merayakan ultahnya beberapahari
sbelumturnyadimulai,dgn begitu acaraultah itu digabungkan dgn acara
syukuran turnya. Inasempat bertanyapadanya apa yg diainginkan untuh
hadiah ultahnya, yg dijawab dgn tatapan sensualdari Revel. Inatdkperlu
jadiSookie Stackhouse untuktahu apa yg diinginkannya, sesuatu yg dia tdk
bisaberikan, setidaknyatdk sekarang, atau bahkan mungkin selamanya.
Kontrak mereka akan berakhir6bulan lagi,dan 2bulandiantaranya Revel tdk
akan ada diJakartadan Ina yakin bahwa selama 2bulan mereka terpisah,
Revelakan bisa mendapatkan pandangan baru tentanghubungan mereka.
Lain dgn pernikahan mereka, acara ultah inidirayakan
secara kecil2an. Hanya sekitar 50orangyg diundangke acara tersebut.
OmDanung dan Revelmemotongtumpeng bersama2,kemudian Revel
dimintamemotong kue ultahnyauntukdihidangkan sebagai makanan penutup.
Senyum simpul muncul padasudut bibirIna ketika melihat Revel
menyempatkan dirimengobroldgn setiap tamu yg datangpadapestaultahnya.
Ina mendengarsuaratawa Revel yg sepertinya barumendengarsuatu lelucon
dari salah satu OB yg bekerja untuk MRAM. God,diabetul2 suka melihat
wajah Revel klosedangtertawa. Sudut matanya akan berkerut danmatanya
akanhilang sama sekali. Inaslalu menggoda Revel dgn mengatakan bahwa
diatdk akan tahu klo orang sudah ngumpet klo dia sedang tertawa,saking
kecilnyamatanya.
Yes, definitely,aku harusmenjagajarakdgn Reveluntuk
mencegah hal2 ygtdkdiinginkan, pikir Ina ketika menyadari bahwa diasudah
tertangkap basah oleh Revel ketika sedang memandanginyadgn tatapan
ygIna yakin terlihat siap menelannyabulat2.
***
Revel dan timnyaberangkat ke Medan hari Kamispagi
dan Inatdk ikut mengantar. Malam sebelumnya Revelmengetukpintu
kamarnyadan Ina mempersilahkannyamasuk. Revel memilih dudukdi
kursisofadan Inadiatas tempat tidur.
“Saya akan pergi selamasebulan lebih,tp kmu slalu bisamenghubungi saya melalui HP. Will u be okay whileI’m gone?”
Inatersenyum dan membalas, “I’llbefine.”
“Klo kmu perlu apa2 minta sajasama mbok Nami,Sita,atau bahkan mamasaya.” “Rev, I’ll befine.”
Revel mengangguk mendengarnadaperingatan Ina. Diakemudian berdiridan Ina mengiringinya menuju pintu.
“While I’mgone, bisa tolong kmu betul2
pikirkanpermintaan saya? Maybe, kmu bisa kasih saya jawabannyawaktu saya
kembalidaritur?”tanya reveldgn penuh harap.
“We’ll se.Mungkin perasaan kmu terhadap sayaakan berubah selama kmu turinidan siapa
tahu ternyata stelah kmu kembalidaritur, kmu sudah
tdk menginginkan hal yg sama.” “Not bloody likely. Klo saya sudah
mengambilkeputusan biasanyasaya tdk akan merubahnya.”
“You might.”
“No, I won’t,”jawab Revel tegasseraya meninggalkan kamar Ina.
Kamis malam ketika Inapulang dari kantordan tdk
menemukan Revel menunggunyasperti biasanya,dia merasa sedikit
kesepian.Diamerindukan Revel. Suaratawanya, kehangatannya,leluconnya,
wajahnya.. Inamerindukan kehadirannya.Diatdk menyangka bahwa dia akan
merasaspertiini,dan perasaan itu betul2 mengejutkannya. Dengan perginya
Revel, Inamendapatkan ritualbaru, yaitu menunggu telpon dariRevel.
Setiap kali Revel akan naik pentas,dia slalu menelepon Inaterlebih
dahulu.Mereka akan mengobrol selama 5menit dan Ina akan mengatakan
bahwakonsernya akan sukses.Revel juga akan meneleponnya lagistelah
selesaikonseruntukmengatakan bahwa semuanya berjalan lancar.
Inamemasukkan jadwal tur Revelke dalam Blackberry-nya agar
dia slalu tahu dimanaRevel,bukan karenadiaposesif terhadapRevel tp
karenainilah satu2nya caraagar bisa merasadekat dgn Revel
selamadiapergi.
Stelah beritaheboh tentang video Lunadan bayinya
diYoutubepadabulan Juli, sekali lagi Luna menghilangdariperedaran. Ian
memperkirakan bahwaluna mungkin sedang mencoba membesarkan bayinya
diJerman. Sebagai warganegara Jerman diatentunya memilikihak untuk
tinggaldinegara itu tanpabatasan waktu. Ina bertanya2 apakah Dhani akan
maju ke publikdan mengakuibayi Lunasebagai miliknya.Kini imageRevel
sudah betul2 berubah di mata masyarakat.Mereka kini kembali memuji
Revel, mulaidaripenjualansingle-nyayg lebih darisukses,
sehingga kehidupan rumah tangganya dgn Inaadem ayem. Dan Revel juga
sudah membuang kebiasaan buruknya untuk berkonfrontasi dgn wartawan,
sehingga media betul2 tdk memiliki dasar melakukan bad publicity.
***
Ketika bulan Oktobertiba, Ina sudah tdk tahan lagi
tinggaldirumah Reveltanpa ada Reveldi dalamnya. Setiap sudut rumah itu
mengingatkan Ina akan Revel. Kursidimeja makan tempat
diabiasaduduk,kolam renangtempat diabiasaberenang,studio tempatnya
bekerja,berbotol2 Evian di dalam lemari es,bahkan ketigamobilnya
ygdiparkir digarasi. Parapembantu mulai menyadaribahwa diakinitidurdi
kamarRevel karena mereka menemukan sepraitempat tidur itu kusut setiap
pagi dan tempat tidur Inamasih tetap rapi. Beberapakali
Inamempertimbangkan untuk mengambilcutidaripekerjaannyadan mengunjungi
Revel, ygpada saat itu sudah berada di Kalimantan,tp diatdk mau
mengganggu konsentrasiRevel ketikadia sedangbekerja. Lagipuladiatdk tahu
apakah Revel akan senangmelihatnya muncul dgn tiba2 tanpa
sepengetahuannya,toh Reveltdk pernah mengundangnyauntuk turut
sertadalamturnya.
Seminggu kemudian Inamemutuskan pindah ke rumah ibu Davinauntuk sementara waktu
sampai Revelkembalidari turnya.Dia memilih rumah
mamaRevel karenaapartemennya masih disewakan, dan karenaorangtuanya, kak
Mabel,dan kak Kania akan curiga klo dia menginap di rumah mereka. Ina
hanay memberitahu mbokNamitentangkeberadaannya klo2 adaemergency.
Diajuga memintanyauntuk tdk memberitahu Reveltentang kepindahan
sementaranya, karena klo Revel bertanya2 tentangalasannya, maka Inaharus
menjelaskan,dan itu adalah hal terakhiryg ingin dilakukannya saat
ini.Meskkipun ibu Davina awalnya menolakperpindahan initetapi atas
ancaman Ina bahwadia akan pindah ke hotel klo tdk diperbolehkan
tinggaldi situ,ibu Davina menyerah.Entah gosip apa yg akan tersebar klo
menantunyaditemukan menginap dihotel selamaRevelpergitur.
Ina baru sajabisamulaimenikmatiproses DetoxRevelnya
stelah beberapa hariberadadi rumah ibu mertuanya, ketika telpon rumah
berbunyipadaSabtu siang. Ibu Davinaterdengar cukup tenang
ketikamenjawabnya,tp stiap detiknya nadanya semakin terburu2 dan Ina
menangkap nama Reveldisebut2.Kemudian telpon itu ditutup dan Ina
mendengar langkah ibu Davinamendekat.“Kmu sebaiknya menyiapkan
penjelasan kmu karena Revel sedang dalamperjalanan kesini,” ucapnya.
“Lho, kok dia ada diJakarta? Diaseharusnyakonser
diGorontalo besok. Apa ada masalah?” balas Inasambilmeloncat berdiridari
kursitaman yg didudukinya.
“Tentu saja ada masalah.Diapulang kerumahnyauntuk
ketemu dgn istrinya yg ternyata sudah minggat kerumah mamanya.Dia
mungkinmenyangka kmu sedangngambek.”
Ina memerhatikan wajah ibu Davinadan membutuhkan
beberapa detikuntuk mengenali ekspresi itu. Ibu Davina kelihatan
takut.Inatdkpercaya ini. Ibu palingmenyeramkan yg dia pernah temui
sepanjanghidupnya,padadetik ini,takut pada anaknya. Setelah rasa
terkesimanyaluntur, Inasadarbahwa... Oh, my God.. Revel akan datangdan
iniadalah pertama kalinyamerekaakan bertemu muka setelah 5minggu dan dia
kelihatan berantakan dgn pakaian rumahnya.Tanpapermisi lagiIna
langsungngacir ke lantai atas untuk mencuci muka,menggantipakaiannyadgn
celana capridari bahan khakis dan kausputih.Dia kemudian menyisiri
rambutnyahinggarapi.Dia sedangmempertimbangkan apakah dia mau
mengoleskan lipglosspada bibirnya ketika mendengar suara mobil. Ina
mengintip dari jendela kamarnyayg terletak dilantai atas dan melihat
Revel turun dariRange Rover-nya. Dari langkahnya Inatahu bahwamood-nyatdk baik.
Ina langsungngacir ke pintu untuk menyambutnya.
Diatdkpeduli seberapa marah Revel padanya, yg pentingdiasudah
kembali,dan dgn begitu Inabisamelepas rindunyadgn memeluknya
seerat2nyaselama 5menit penuh.Dia baru sajamau menuruni tangga ketika
dia melihat Revel ygdgnlangkahnya ygbesar2 sedang menaiki anak tangga
tiga sekaligus. Ketika Revel menyadaribahwa Inaadadihadapannya,
langkahnyatersandung,tp kemudian dia menghampiri Inadgn cepat,dan Ina
terpaku padatempatnya,menunggu hingga Revel mencapainya.
“Hei, Rev,” ucap Inasambil tersenyum ragu.
Kemudian semuanya berlangsungdgn cepat sehingga
Inatdkbisaberpikir lagi, dia hanya bisa melakukannya. Revel mendorongnya
ke dinding dan tanpa menunggureaksi dari Ina,
langsungmenciumnyahabis2an. Ciumannyaterasa rough dan
demandingsehinggaIna kalang kabut mengikutinya. Revel kemudian menarik
tubuh Inakedalampelukannyadgn tangan kanannya seakan2 Inaadalah boneka,
sedangkan tangan kirinya memegang belakang kepala Ina,
membantalinyaagartdk membenturdinding sementara diamelakukan
serangannya. Inatdkprotessamasekali karenadia dapat merasakan apayg
dirasakan Revel saat itu.Mereka sama2 meluapkan kerinduan mereka akan
satu sama lain dgn satu2nya cara yg merekatahu. Kata2, pelukan,dan
ciuman di pipitdk akan cukup.
Revel mengangkat bibirnya daribibirInadan berkata, “Imiss you,”diantara napasnya yg memburu.
Ina tdk bisamelihat wajah Revel yg kinisedang menciumipelipis dan keningnyaberkali2. “I miss you too,”balasInasambiltersenyum.
Kata2 Ina membuat Revel berhenti menciumnyadan
menatap wajahnya.Wajah Revel kelihatan terkejut dan tdk percaya. “You
do?” tanyanya.
Ina mengangguk memberikannya kepastian dan spertinya
itu saja konfirmasi yg diaperlukan sebelummenciumi Ina lagi, tp kini
ciumannya lebih lembut dan tdkterlalu terburu2. Dan itu justru membuat
Ina meleleh.Dia melingkarkan keduatangannya pada leher Reveldan
menikmatiapayg diberikan Revel padanya. Inabaru ingat keberadaan mereka
ketika dia mendengarsuaraseseorang berdehambeberapakali. Buru2 dia
menarik kedualengannya darileherRevel,tp Revelterlihat tdk pedulikarena
diamasih menciumi Ina spertibesok akan kiamat.Diabaru berhenti stelah
mendengarsuaramamanya.
“Revelino Darby! Mamatdk membesarkan kmu
untukberkelakuan spertikaum barbar. Kmu sebaiknya bawaistrikmu ke tempat
yg lebih private klo kmu memang ingin melakukan apapun itu yg kmu sudah
rencanakan waktu masuk ke rumah initanpapermisi.”
Dgn sangat tdk rela, Revel melepaskan Ina yg mencoba
manariknapaskedalamparu2nya. Puas melihat mata Ina ygmasih sedikit
tdkfokus stelah ciyumannya, Revelkemudian memutartubuhnya menghadap
mamanya. “Hei,mam,” ucapnya santai.
Ibu Davinamengangkat alisnya sbelumberjalan menurunitangga sambilgeleng2 kepaladan menghilangdaripandangan mereka.
“Rev..,” ucap Inamemulai penjelasannya.
“Kmu bisa jelaskan knapa kmu minggat sementara saya
menanggalkan setiap helaipakaian yg menempelpadatubuh
kmu.Dimanakamartidur kmu?”
Revel sudah menarik Inamelangkah kelantai atas.
“Wait.. wait.. Rev, apa kmu sudah gila? Ini rumah mama kmu.”Ina
mencobamenyadarkan Revel yg spertinya sudah melewatibatas
kesabarannya.
“So?”
“Ini nggak sopan,” desis Ina.
Ina terkejut ketika sekalilagi Revel mendorongnya ke
dinding. “Jadi kmu nggak keberatan tidur dgn saya sekarang,kmu hanya
keberatan dgn lokasinya?”
Ina hanya bisamenatap Revel selamabeberapadetik
mencobamencernakata2 itu, sementaradia mengontrol keinginannyauntuk
menarik Revel kedalamkamar tidurnya dan memintanya melakukan apa sajayg
mau dialakukan padanya,tp kemudian diaberhasil mengatasikebingungannya
dan menganguk. Revel melepaskannya.
“Oke, saya akan bawa kmu pulangke rumah kita, tp kmu
harusjanjisamasaya bahwa kmu tdk akan berubah pikiran selamaperjalanan
kesana,” ucapnya.
“Janji,”jawab Ina.
***
MeskipunInaberjanjibahwa diatdk akan mengubah
pikirannya, tp Reveltdk mau mengambilresiko. Oleh sebab itu dia
membawamobilnyasudah sperti orang giladan melanggarhampir stiap
peraturan lalu lintas.Diabersyukurbahwatdk ada polisisama sekali. Dia
mengetukkan jari2nyapadasetir menunggu hinggapintu gerbang terbuka
sebelumtancap gas dan berhenti didepan rumah dgn ban berdencit diatas
batu kerikil. Dia tdk memedulikan tatapan bingung mbok Namidan menggeret
Inabersamanya menuju lantaiatas.
“Kamar kmu apakamar saya?” tanya Revel. “Errr..<” ucap Inaragu.
“Kamar saya. Ada alasannya knapasaya membelitempat tidurukuran King,” potong Revel. “Rev, soal kamar kmu..”
“Jangan khawatir,kmu adalah perempuan pertama yg
tidurdiatastempat tiduritu. Sayatdk pernah membawaperempuan pulangke
rumahuntuk seks.”
Ina hanya mengangamendengarpernyataan ini.Kenyataan
bahwa Revelakan lebih berpengalaman daripadadirinya membuatnyaragu.
Sbelum Inabisa mengemukakan apa yg dipikirkannya,Revel sudah
mendorongnya masuk ke dalam kamartidurnya, menutup pintu dan menguncinya
sbelum menghadapnya.
Revel mengambil2langkah lebar menujunya dan Ina mundur.
“Rev, tunggu sebentar.Ada sesuatu yg sayaperlubicarakan dgn kmu.”
“Saya tdkpedulialasannya, tp saya sudah maafin
keminggatan kmu.”Revel tdk memdulikan bahasatubuh Ina yg mencoba
menjauhinya.Diameraih lengan Inabagian atas dan mendorongnya ke arah
tempat tidur.
Ina jatuh terdudukdiatas tempat tidursambilberteriak, “Wait.. wait..”
Revel yg sedang dalamproses menanggalkan sabuknya stengah melemparkan kausnya ke
lantai,berhentidan menatapnya. “Sumpah Ina,klo kmu menolak saya sekarang, saya cekik kmu.”
Mau tdk mau Inaterkikik. “No,no,no.. sayanggak menolak kmu.Padadetik ini sayarasa saya nggak akansanggup menolak kmu.”
Revel menghembuskan napasnyadan melanjutkan
prosespenanggalan pakaiannya. Stelah dia tdk mengenakan sehelai
pakaianpun,diamenatap Ina yg masih berpakaian lengkap dan sedangmenarik
tatapannya dariujungkaki hingga ujung rambutnyasbelum tersenyum simpul.
“Kmu knapangelihatin saya kayak gitu? Kayak kmu
nggakpernah ngeliat laki2 telanjang saja sebelumnya,” komentarRevel
sambilberjalan kearah tempat tidur.
Ina menarik tubuhnya ketengah tempat tidur,menjauhi Revel. “Kmu ygpertamabuat saya,” ucap Ina.
Kata2 itu menghentikanRevel yg sedang naik keatas tempat tidur.
“Itu yg sudah saya cobakatakan daritadi,tp aksistriptease kmu mengalihkan perhatian saya.”
Revel terdiam,dariwajahnya Inabisamembacabahwa dia
masih ingin melanjutkan rencananya, tp dia kelihatan ragu dan sedikit
khawatir. Padadetik itu In atahu bahwadiatdk perlu khawatirakan
perlakuan Revelpadanya. Dia tahu bahwa Reveltdk akan bisa
menyakitinyadlm situasiapapun juga. Inabangkit dan mendekatinya.
Ina menyentuh pipi Revel dan berkata, “Rev,I’ll be
fine. Sayatahu kmu akan menjaga saya selama saya melaluiproses ini.
Itrust you.”
“Ina, dalam situasi sayayg sekarang, sayanggak yakin
saya bisagentle dgn kmu. Saya bisa secara nggak sengaja menyakitikmu.”
Revelterdengarputus asa.
Ina meletakkan keduatangannyapada wajah Revel dan berkata,“I trust you,”dgn penuh keyakinan.
Ina emncium sudut bibirRevel untuk meyakinkannya.
Awalnya Revel masih ragu, tp Ina tahu bahwa dia sudah menang ketika
Revel mulai menciumnya balik sementarakeduatangannya mulai menanggalkan
pakaian ygdikenakan Ina. Dan selama2jamke depan Inadapat merasakan apa
artinyadipujaoleh laki2.
***
“Are you okay?” tanya Revel stelah diapuasmengeksplorasi tubuh Inadan membuatnya berteriak berkali2.
“I’m okay.” SuaraInaterdengarsedikit teredam karena kepalanyaberistirahat pada dada Revel.
Matahari sudah akan terbenam,tp mereka menolak meninggalkan kamaritu.Dia
seharusnya tahu bahwadibawah sikap seriusnyaIna
menyimpan energi yg bahkan bisa menghidupkan kotaJakarta selama sebulan.
Revel tdk menyesalikeputusannyauntuk bersabarhingga Ina betul2
siap,karenaIna memang worth thewait. Inasangat responsif dibawah
sentuhannya dan diatdk malu2 memberitahu Revel apa ygdiinginkannya.
Diatdk tahu apakah Inamerasakannya,tp Revel merasakan pergerakan kosmik,
seakan2 bumi, bulan, bintang,dan matahari,bergerakpadasaatyg bersamaan,
mendukung kebersamaan mereka. Inibukan hanyaseks biasa. Ini seks yg
melibatkan hatidan perasaan dan ini adalah seks terbaik ygpernah dia
alami sepanjanghidupnya. Gosh... hecan’t wait todo it again.
Untukpertama kalinyadalam hidupnya,diabetul2 kehilangan kontroldan
bukannyatakut, yg dia rasakan adalah kebebasan. Inadgn tubuhmungilnya
dan otaknya yg brilian telah membebaskannyadari segala beban yg telah
memberatkan hatinya.
Selama sebulan lebih turke kota2
dimanadiatdkmengenal siapa2 selain kru turnya, Revel banyak menghabiskan
waktunyadidalam kamarhotel, sendirian. Kesendirianya itu
membantunyaberpikirtentanghubungannyadgn mamanya dan dgn Ina.Dia
kinimenyadari bahwa Inabenar,bahwadia memangharusmemaafkan mamanya
agarbisa melanjutkan hidupnya. Selama inidiamemang sudah mencoba
memperbaikihubungan itu,tetapidia belumbetul2 siap berbicara dgn mamadan
menyelesaikan masalah mereka. Stelah mengambilkeputusan untukbetul2
berbicaradgn mamanya sekembalinya ke Jakarta, pikirannya kemudian
beralih kepada Ina.
Dia mulai merasabahwaada sesuatu yg salah dgn
dirinya 2hari stelah turnya dimulai. Awalnya
diamenyalahkannyapadakenyataan bahwa diaharus membiasakan diridgn
kehidupan tur lagi,tp diatahu bahwa itu bukan sebabnyaketika dia
mulaimencari2 alasan hanyauntuk menelpon Ina diluar jadwal yg sudah
ditetapkan.Diahanyamau mendengar suaranya yg slalu ceria stiap kali
menerima telponnya. Revel menolak mengakui bahwadia memerlukan
Inauntukmengisihari2nya dan karenadiatdktahu bagaimana mengungkapkan
perasaannya, akhirnyadia jadi moody. OmDanung yg sudah tdk tahan melihat
tingkah laku Revel yg mulaimenurunkansemangat timnya, memerintahkan
Revel agar pulang keJakarta.
Dia yg sudah membayangkan wajah Inaketika melihatnya
muncultiba2,hanya mendapatkan mbok Nami yg mengatakan bahwa
Inatinggaldgn mamanya semenjak seminggu belakangan ini. Dan itu
membuatnyamarah besar. Segala macam skenario bermunculan dikepalanya.
Diaberusahamengingat2 apakah dia sudah menyinggunghati Ina
sehinggadiapergi meninggalkannya,tp stelah beberapamenit diatdk bisa
menemukan alasan knapa Inaberlaku sperti itu, Revel merasaingin
mencekiknya. Tp ketika diamelihat Ina, semua kemarahannya sirna,yg
tersisahanyakeinginan untuk menyatukan partikel2 atom ygtersisayg
adapada dirinyadgn Ina.
Pergerakan padatubuh Inamembangunkannya dari lamunan.“Soriya,” ucap Revel.
“Untuk apa?”tanya Ina.
“Saya takut sudah menyakiti kmu,” jelas Revel.
Revel mendengar Inaterkikik dan diamenopang
tubuhnyadgn sikunyadan menatap Ina. Perempuan satu ini memang betul2
tahu caramenginjak2 egonya.Dia sedang menunjukkan sisi sensitifnyadgn
mengatakan konsekuensitindakan merekadan Inamalah menertawakannya.
“Adayg lucu?”tanyanya.
“Kmu,”balas Inadan menggulingkan tubuhnya keatas kasursambil tertawa terbahak2. “Apa sih yg lucu?”
“Kmu,” jawab Inadiantara tawanya.
“Well, excuseme klosaya mencoba menjadi laki2 yg sensitif.”
Ina terdiamdan menatap Revel,tp kemudian diameledak
tertawa lagi.Merasa tersinggung Revel bergerak meninggalkan tempat
tidur, tp Ina menariknya.
“Kmu marah ya?”
“Nggak,” ucap Revel ygbersusah payah
mencobamenyembunyikan nadangambeknya. Ina tersenyum. “makasih ya
atasperhatiannya,” ucap Inadan mengecup keningRevel yg langsungsalting.
Untuk menyembunyikanwajahnya yg sudah memerah sperti
tomat,Revel perlahan2 memandangi sekelilingnya dan menyadaribahwaada
sesuatu ygbeda dgn kamar itu. Dia baru sadarbahwa TV plasmanya hilang,
selain itudesain kamar jugasedikit berbeda. Sofanyahilang dan digantikan
dgn sofa ygtadinyaberadadi kamartidurIna. Perlahan2 Revel turun dari
tempat tidur dan tanpa mempedulikan kebugilannya, diaberjalan dan
menyalakan lampu kamar.
“In, kita lagi beradadidalam kamartidur saya kan?” Ina mengangguk. “Memangnya knapa?”
“TVdan sofasaya hilang,dan...tunggu sbentar.. itu seprai saya, ya?”ucap Revel sambil menunjuktempat tidurnya.
“TV kmu saya pindahkan ke kamar tamu karena saya
nggak bisatidur kloada TVdidepan saya. Sofa kmu saya tukar dgn sofasaya
karena sofa saya lebih nyaman untuk bacabuku. Dan ini adalah seprai kmu,
karenabaunyasperti kmu.”
“Wait asecond.. have you sleepingin my room?”
“Yes, selamabeberapaminggu sbelum akhirnyasaya memutuskan untukpindah kerumah mama kmu.”
Revel memandangiInadgn tatapa serius tapitentu saja
Inatdk bisa menganggapnyaserius ketika diaberdirinaked
dihadapannya,bertolakpinggangsekalipun. Revel berjalan menuju laci,
mengambilunderware baru dan mengenakannya. Ina munculdihadapannya, sudah
mengenakan celanadalam dan kaus,tanpabra.
“Saya Cuma lagikangensama kmu waktu itu, dan
satu2nyatempat yg bisamembuat saya merasa dekat dgn kmu adalah kamar
tidur kmu,tp ternyata tidur dikamarini malah justru membuat sayasemakin
kangen samakmu, itu sebabnyasaya meginap dirumah mama kmu. Saya minta
maaf klo sayasudah memasukiteritorikmu tanpaizin. Sayaakan kembalikan
barang2 kmu..”
Revel mendiamkan Inadgn ciumannya, stelah diabisa
meyakinkan Inabahwa dia tdk marah, dia mengangkat kepalanya, “Saya mau
kmu tidurdisini stiap malamdgn saya. Saya mau berbagisegalanyadgn kmu.”
“Really?” tanya Ina ragu.
“Most definitely,”balasRevel, mencium ujunghidungIna.
Ina terkikik dan menbiarkan Revel menciumiwajahnya. “Kosongkan jadwal kmu untuk bulan November,”pinta Revel.
“Why?”
“KarenaNyonya Darby..suamimu akan membawa kmu pergihoneymoon.”
Ina mengerutkan keningnya. “Yea.. klo kmu nggak keberatan saya lebih suka dipanggil Ina. NyonyaDarbyterdengarspertimama kmu.”
Revel tertawa terbahak2. Kemudian,“I can’t believe I’m sayingthis,tp kmu mengingatkan sayapadanya.”
Oke, that just sound wrong. “Errr.. Rev, kloinicara
kmu untuk menggida saya supayamau tidur dgn kmu lagi, sayausulkan kmu
gantitaktik,” balasIna.
Revel tertawa lagi.Dia mengangkat tangannya,
menyentuh wajah Ina yg sedikit kemerahan karenakesan beard burn darinya.
Diatdk akan pernah bisaberhenti menyentuhnya. “Kmu pernah tanyasaya
apakah kmu tipe perempuan yg saya suka.”
“Ya...”
“Saya slalu suka wanita yg mandiri,percaya diri,dan
tahu apayg dia mau.Kmu memiliki semua karakteristik itu.Mama saya juga.
Selamaini saya slalu menghindari wanitajeniskmu karena saya melihat
apayg sudah mamalakukan kepadapapa.Mamasudah mematahkan hatipapa, bahkan
tanpamengedipkan matanya.Waktu papameninggal,saya berjanji bahwa
sayatdk akan berakhir sepertinya.”
Wajah Inakelihatan serius mendengarnyamenumpahkan
seluruh isihatinya. Revel tdk pernah mengungkapkan hal ini kepada
siapa2,bahkan tdk kepada mamanya.
“Saya berusahamenjagajarak dgn kmu. Sayabilang
kepadadiri sayabahwa kmu nggak baik untuk saya,bahwa kmuakan melakukan
halyg sama kepada saya, spertiyg mama sudah lakukan kepada papa. Saya
nggak bisaambilresiko.”
Ina menolehkan kepalanya dan menciumtelapaktangan
Revel ygmembelai pipinya. Meskipun gerakan itu simple dan Revel yakin
bahwa Ina melakukannya karenareflek, tp dia bisa merasakan bulu
tengkuknya berdiri. Padadetik itu diamenyadaribahwa dia sudah
jatuh cintapadaIna.Diatdk tahu kapan perasaan
inibermula, mungkin smenjak dia melihatnyadgn blushijaunya, ataumungkin
ketika Ina membalasciumannya didalam studio. Namun diatdk pedulilagi,
ygdiatahu adalah bahwa saat ini,detik ini, dia mencintai Ina dan
bahwadiatak akan bisaberhentimencintainya sampai kapanpun.
“Saya nggak tahu apakmu nantinya akan merasabosan
pada saya, menginjak2 ego saya, dan meninggalkan saya klo saya sudah tdk
menghasilkan uang lagi,tp sejak saat ini.. saya nggak peduli. Sekarang
saya mengerti knapapapa tetap mencintaimama,tdkpeduli apa yg sudah
mamalakukan padanya. Untukbisa hidup dgn wanita yg kita inginkan,
walaupun hanya sbentar saja, akan lebih baik daripadamenghabiskan
kehidupan kita dgn wanitayg tdk berartiapa2 bagi kita.”
Ketika Revel selesaidgn deklarasi cintanya,atau
setidak2nya sedekat2nyadia mampu mengucapkannyatanpabetul2 mengucapkan
kata “I loveyou”,mataInasudah berkaca2. “Woman,you betternot be
cryingnow,”ucap Revel dan Inatersedakdiantaratawa dan tangisannya.
SbelumRevel sadarapayg sedangterjadi Ina sudah memeluknya dgn erat,
seakan2 diatdk akan melepaskannyahinggasepuluh tahun lagi.
“I love you,”bisik Ina.
Selama beberapadetik Revel tdk
bisabernapas,apalagiberkata2.Adabanyak wanita yg mengatakan “I love
you”padanya sepanjang33tahun hidupnya,tp tdk satu pun darimereka yg bisa
membuatnyamerasa sebahagia ini karenamendengar 3kataitu.
“Metoo,babe.Me too.”Balas Revel
Bab 22
The Honeymoon Is Over
Revel berangkat keesokan harinyauntuk meneruskan
turnyadan kali iniIna mengantarkannya ke bandara. Stelah satu ciuman
dalamdan usahameakinkan Inaagar mengabaikan pekerjaannya dan ikut
dengannyadalam sisatur, gtentunya ditolah oleh Ina dgn janjibahwa
Revelbisa melakukan apa saja ygdia mau kepadanyaketika dia kembali,
Revel menaikitanggapesawat. Ina melambaikantangannya sbelumberjalan
menjauhi landasan agarpesawat bisa mulailepaslandas. Revel meneleponnya
ketika tiba di Gorontalo dan smenjak itu merekatdk pernah berhentitelpon
satu samalain stiap ada waktu luang. Ina merasaspertisedangpacaran dgn
suaminya sendiri,sesuatu ygagak aneh tp cukup menyenangkan.
***
Pertama kali Inaterbangun padamalampertamamereka
tidurditempat tidur ygsama sekembalinya Reveldarimerampungkan
jadwalturnya,dan menemukanwajah Revel yg masih tertidurdihadapannya, Ina
hanyaterdiam,tdk menggerakkan satupun otot pada tubuhnya dan memandangi
Revel. Diatidur dgn posisi tengkurap dan Inahanya bisamelihat sebagian
wajahnya,tp itu sudah cukup membuat tangannyagatalsehingga diamelarikan
jari2nyapadawajah sempurna itu. Wajah Revelterlihat lebih
damai,agakberbedadgn semalam ketikadia menagih janji Ina.Mengingat
segala macamposisi ygmereka cobatadi malam membuat pipiInamemerah. Tp
Inamenikmatinya karena Revelmelakukan semuanyadgn sangat lembut dan dia
mengutamakan kebutuhan Inaterlebih dulu daripada kebutuhannya. Inatdk
pernah merasalebih disayangi oleh laki2 manapun ketika dia
mendengarRevel berbisik, "Baby, you gottalet go."
Tanpabisamenahan dirilagi, perlahan2 Ina
menyentuhkan jari2nya padawajah Reveldgn sangat berhati2
agartdkmembangunkannya. Inamelihat pergerakan padabulu mata Revel
sbelumdiamendengar Revel berkatadgn nada mengantuk, "Morning."
"Morning," balas Ina. "Sekarang jambrapa?"
Ina melirikbeker yg adadi night stand. "Stengah
delapan," jawab Inasambil melangkah turun daritempat tidur,berusaha
mencaritanktop ygdikenakannya tadimalam, yg sudah melayang entah kemana.
"Masih pagi. Comebacktobed with me,"ucap Revel dan secepat kilat meraih pinggang Ina dan menariknyakedalam pelukannya.
Ina tertawadan membiarkan dirinya dipeluk kembali
oleh Revel."Saya mau menghabiskan hari Sabtu ini seharian penuh
diatastempat tidurdgn kmu,"bisik Revel.
"Gimana klo kitalapar?"Tanya Ina.
"Kita nggakperlu makanan selamakita adauntuksatu sama lain,"balas Revel.
Ina terkikik mendengarbetapagombalnyapernyataan
Revel itu,tp tubuhnya menjadi relaks didalampelukan Revel.DadaRevel yg
menempel pada punggung Inaterasa hangat dan detak jantungRevel ygteratur
menemaninya sperti lagu ninabobo dan tak lama kemudian di sudah
tertidurkembali.
***
Smenjak hari itu merekatdk pernah lagipisah tempat
tidur. Ataspersetujuan bersama, mereka membagi kamartidur Revel.
Revelmembiarkan Inamendekorasiulang kamarnya sesuai dgn keinginannya.Klo
sajaInaperempuan lain, mungkin dia sudah marah2 ketika Ina mengosongkan
separodari lemarinya dan memindahkan isinya ketempatlain agarInabisa
memasukkan pakaiannya. Belum lagisegalaproduk wanita ygmemenuhistiap
permukaan meja wastafelnya,jumlah novel ygbertebaran didalam
kamartidur,bahkan kamar mandinya, dan segala pernak pernik
Inalainnya.Meskipun begitu, Reveltdk protes karena sejujurnya
segalaperubahan ini membuatnya sadar bahwa kinidiatdk sendirian lagi.
Kini stiap pagidia merasakan sentuhan bibirInapadawajahnya untuk
membangunkannya. Kini ada orang yg memintanya memperbaikipipawastafel
ygbocor,bukannya langsung memanggiloranglain untuk melakukannya.
Ygjelas, kini ada orang yg mencarinya klo dia belumpulangkerumah lewat
darijam11malam.Revel slalu tahu bahwadia menyukai Ina dan kemudian
mencintaiIna,tp kini diatahu bahwa apa ygdia rasakan terhadap Inaadalah
lebih dariitu semua.Diamembutuhkan Ina di dalam hidupnyadan diatdk
merasa malu mengakuinya,karenadiatahu bahwa Ina merasakan hal yg sama.
Sesuaidgn permintaannya Ina memangtdkpernah
menyingung2 hubungannyadgn Mama, tp ketika Revel memintanya untuk
menemaninyaketika diapergi berbicara dgn mama,mata Ina
langsungmenghangat sbelumdiamengangguk antusias.Dan Reveltahu bahwa
lebih dari segalasesuatu yg dia pernah lakukan untuk Ina, inilah halyg
paling berartibaginya. Mama kelihatan cukup terkejut ketika dia ingin
berbicaradgnnya sendiridi terasbelakang. Beliau semakin waswas
ketikamelihat Inatdk ikut dgn mereka,meskipun begitu mamatdk mengatakan
apa2. Revelmenunggu hinggamamanya duduk sebelumdiamendudukkan
dirinyadikursi yg satu lagi. Merekaterdiam selama beberapa
menit,hanyaditemanioleh suara TV ygterdengarsamar2.
"Apa yg kmu mau bicarakan dgn mama?"
Revel menatap mamanya sbelumberkata,"Apamama cinta samapapa?" "Knapa kmu tanyabegitu?"
"Just answer thequestion."
"Tentu sajamamacintasama papa kmu. He'sthe love of my life."
MataRevel sedikit terbelalak ketika mendengar
pernyataan ini, kemudian dia bertanya, "Klo mama memang cinta sama papa,
knapa mama nggak pernah nengokin papa waktu dia sakit, atau bahkan
datang ke pemakamannya?"
Mama mengembuskan napas dgn cukup keras
sebelumberkata, "Karenaitulah satu2nya cara bagi mamauntuk membalas apa
yg sudah papa lakukan ke mama."
Kata2 itu membuat Revel tersinggung."Papanggak pernah melakukan apapun ke mama, kecuali mencintaimama."
Bukannya membalas, ibu Davinahanya menyandarkan
punggungnya kesandaran kursi dan menyilangkan kakinya. Tanpamenatap
Revelbeliau berkata, "Kmu masih ingat tante Vero?" "Ya," jawab Reveldgn
sedikit bingung.
Tentu sajadiaingat akan partnerbisnis papanya itu,
seorangwanitayg slalu bisaditemukan di sisipapanya. DiasukadgntanteVero
yg slalu baik dgnnya.
"Mama slalu suka samadia, karena instingbisnisnya cocok dgn papamu."
SbelumRevelbisabertanya kemanakah arah pembicaraan
ini,mamanyasudah berkata2 lagi. "Mamanggak pernah menyangka bahwa
hubungan mereka ternyatalebih daripada rekan bisnis, sampaipapa minta
ceraidarimamauntuk menikahitante Vero."
Pupilmata Revel membesar mendengar pernyataan ini.Ibu
Davina menolehkan kepalanya untuk melihat
reaksinya."Rupanyatanpasepengetahuan mama,merekasudah bersama2 selama
2tahun lebih. Tante Verobahkan sudah setuju untuk meninggalkan
suaminyadan menikah dgn papa. Waktu mamatanya knapa papa sampaitega
selingkuh, diabilang bahwa dia sudah tdk tahan dgnkeambisiusan mama.
Bahwa dia sudah bosan karenahidupnya terusdiaturoleh mama."
Revel hanyabisamenatap mamanya dgn tatapantdk
percaya. Diatahu bahwa mamatdk pernah berbohong kepadanya,tp
diajugamengalami masalah untuk percaya bahwapapa yg dia pujastengah
matiitu ternyataadalah seorang suamiyg tega selingkuh. Ibu Davina
tersenyum kepada Revelsebelummelanjutkan ceritanya. "Did you know that
Imarried your father without your grandparents'permission?"
"Mama samapapa kawin lari?" Tanya Revel.Diabelumpulih
darikekagetannya ketika diserangdgn faktalain tentangperkawinan
orangtuanyayg diatdk pernah ketahui.
Ibu Davinamengangguk."Papa kmu bukan dari
keluargaberada, oleh sebab itu mbah Kakung, yg pada saat ituadalah orang
pentingdiDKI, nggak setuju dan bilang bahwa klo sampai
mamamenikahipapa,kami akan hidup serba kekurangan.Tp mama sudah cinta
matipadapapadan mama bisalihat bahwa diapunyaambisiuntukjadiorang yg
sukses, maka dari itu mamatetap nekat menikahipapa kmu."
"Then what happened?"
"Kami memang hidup serba kekurangan selama3tahun
pertamadan mbah Kakungdan mbah Putri menolak membantu kamisama sekali.
Dan karenaorangtuapapa hidupnyajuga pas2an karenamerekamasih
harusmenyekolahkan om Jon,ya.. merekajuga nggakbisa bantu banyak. Pakde
Ray juga masih adadi Amerika saat itu,jd dianggak tahu menahu
tentangkesulitan keuangan kami."
"Itu sebabna aku nggak pernah ketemu samambah
Kakungatau mbah Putri sampaiaku SD," ucap Revelpelan. Sedikit demi
sedikit memori tentangmasa kecilnya kembali.
Ibu Davinamengangguk."Mamaberusaha sekuat
tenagamendukungpapakmu supaya dia bisa jadi orang yg sukses.
Memangperlakuan mama kepadapapa sering kelihatan terlalu ambisius,tp
mamapunya alasan yg kuat untuk melakukan itu.Mamaharus membuktikan bahwa
mbah Kakungdan mbah Putri salah karena sudah menolakpapa.Perusahaan
ygpapa kmu bangun berkembang pesat dan mencapai kesuksesan waktu kmu
SD,pada saat itulah mereka akhirnyabisamengakui kesalahan mereka karena
sudah meremehkan papamu."
Klo tadihanyamatanya saja yg terbelalak dgn pupil matamelebar, kini mulut Revelsudah ternganga.
"Yg mamanggak pernahsangka adalah bahwa dalam proses
pembuktian diri itu, mama sudah kehilangan satu2nya alasan knapa
mamamelakukan itu semua. Ilost your father. So, to answer
yourquestion,knapamamanggak pernah nengokin papadi rumah sakit atau
datang kepemakamannya adalah karenamamamarah besardan kecewa sama
papamu. Stelah segala sesuatu ygmama lakukan,diamembalasnyadgn selingkuh
dan menceraikan mama."
Pengertian munculdan Revel berkata, "Itu alasannya
knapahak asuh aku jatuh ketangan mama bukan papa,karena papa sudah
selingkuhdgn tanteVero."
Ibu Davinamengangguk."Mamatahu kmu cintasama papadan
memisahkan kmu dgn papa adalah haltersulit yg pernah mamaharuslakukan.
Tp mamanggak rela kmu dibesarkan oleh tante Vero. Kmu darah daging
mamadan mamabertanggung jawab sepenuhnya samakmu. Oleh karenaitu
mamabilang ke hakim bahwa papa kmu sudah selingkuh. Itu adalah hal
palingmemalukan yg pernah mama akui. Untungsaja mbah2 kmu sudah nggak
ada waktu itu, karenamamanggaktahu gimana mamaakan menghadapi mereka
klomerekatahu tentangitu."
Ibu Davinamengulurkantangannya, menyentuh wajah
Revel. "Mama minta maaf atas perlakuan mamakepadakmu
selamaini.Mamasekarang sadar bahwa semuatindakan mama yg sebenarnya
ditujukan untuk menyakitipapa kmu, actually menyakitkan kmu juga. Will
you forgive me?"
Revel melihat mamanayg tdkpernah menunjukkan
emosinya samasekalikepadasiapapun sedangberusahamengontroltangisdan
dialangsungbangun darikursinya dan berlutut dihadapan mamanya,
memeluknya. "Of course.Dan aku mintamaaf atasperlakuan aku kepada mama
selama ini," ucap Revel pelan.
"It's okay. You didn't know the whole story,"balas mama.
Stelah beberapa menit Revel melepaskan mamanya.
"Omong2 tentangthe wholestory, klo papamenceraikan mama untuk
menikahitante Vero, knapa aku nggak pernah melihat tante Vero lagistelah
papa dan mamacerai?"
Ibu Davinaterkekeh."Tanpa sepengetahuan papa
kmu,tante Vero ternyata masih berhubungan baik dgn suaminya.
Selamaprosesperceraian mamadgn papa dan dalam proses menunggu,diasudah
jatuh cintalagidgn suaminya. Tante Vero langsung memutuskan hubungan
mereka, berhentibekerja dan ikut suaminya ke Bali. Mamanggak tahu lagi
ceritanya stelah itu."
"Kapan tanteVero pindah ke Bali?"
"Sekitar setahun stelah mama dan papacerai, knapa?"
"Itu waktu papa mulai sering munculdirumah dan
padadasarnyaminta rujuk dgn mama." Kini semuanyalebih masuk akal bagi
Revel. Segala kejadian yg sbelumnyamembuatnya bingung karena kehilangan
satu bagian penting yg bisa menjelaskan semuanya, kiniterlihat jelas
baginya.
"Yes," balasibu Davinadan sudah tertawaterbahak2
sambil menggeleng2kan kepalanya. Awalnya Revel hanyabisa menatap mamanya
dgn bingung dan sedikit khawatir, tp kemudian diaikut tertawa. Sudah
lamadiatdk mendengar swaratawa mama dan suara itu betul2 menyentuh
hatinya.
"Dari mana mamatahu tentangberakhirnya hubungan papadgn tante Vero?" Tanya Revel stelah tawanyareda.
"Karenapapakmu ceritake mama waktu diaminta
ruju.Tentu saja mamamenolaknya mentah2. Apa ygpapa kmu lakukan ke
mamaadalah suatu pengkhianatan yg tdk bisa dilupakan begitu saja,dan
bagaimanapun mamamencobamelupakannya,mamanggak bisa maka dari itu
mamanggak bisa memaafkannya,"
"Apa mamapernah menyesali keputusan mama?"
"Every damn dayof my life,terutamaklo mamamelihat cara kmu menatap mama.Penuh dgn kekecewaan dan terkadang tanpa emosi."
Revel merasa spertibaru saja dihantamoleh beton,
dadanyasakit karena rasa bersalah yg mendalam. Diatdk
tahubagaimanamamamenyimpan rahasiasebesar iniselama
bertahun2.
"Mama knapanggak pernah ceritake aku tentang semuaini sebelumnya?"
"Karena kmu masih terlalu kecil waktu semuaitu
terjadi. Mamahanya menunggu hingga kmu lebih dewasa agarbisa mengerti
semuanya, tp ternyata stelah kmu dewasa, semuanya sudah terlambat. Kmu
sudah terlanjur membencimama, dan mamatdk melihat keuntungan dari
menghancurkan nama baikpapakmu hanyauntuk membuat kmu mencintai mama."
"Mama lebih memilih aku membencimamadaripada menjelek2kan namapapadimata aku?" Tanya Revel,mencoba mengerti logika mamanya.
"Klo itu lebih bisamembuat hati kmu tdkterbebani," balas mamasambilmengangguk.
"Oh, mam, you'reso wrong. Hati aku slalu terasaberat
karenaaku nggakpernah ngerti tindakan mama.You could've spared me
allthe heartacheklo sajamamacerita ke aku kejadian sebenarnyadaridulu.
Perkawinan mamadan papabetul2 memengaruhipilihan aku untuknggak
pernahmenikah, karena aku nggak mau hidupku didominasi oleh orang lain
hanya karena aku mencintai orang itu.Aku takut aku akan berakhir
spertipapaklo aku membiarkannya. Klo aku tahu apa yg sebenarnyaterjadi
didalamperkawinan mamadan papa,pendapatku akan beda.Aku mungkin lebih
bisa let peoplein."
"Well, now you know.Mudah2an pandangan kmu
tentangpernikahan akan berubah.Mama harap sakit hatikmu bisaterobati dan
kmu bisamelanjutkan hidup kmu dgn lebih tenang stelah ini."
Revel mengangguk dan berkata, "Thanksfortelling me everything mom,"dan memeluk mamanyadgn erat.
Melaluipercakapan dgnmamanya, Revelakhirnya bisa
mengertidan memaafkan segala tindakan ygdilakukan mama terhadap dirinya
dan papa.Dan itu adalah obat ygpaling ampuh untuk menyembuhkan patah
hati.Perlahan2 dia merasakan hatinya mulaiutuh. Revel melangkah kembali
ke dalamrumah.
Ina yg sedang menonton TV langsung meloncat berdiri
ketika melihatnyadan tanpapermisi lagi Revel langsungmemeluk istrinya
itu dgn erat.
"Thank you," bisik Revel. "For what?"Tanya Inabalik.
"Karena sudah jadi istri saya," balas Revel.
"You'rewelcome." Dan Ina berjinjit,mencium pipi Revel.
Revel tdktahu bagaimana diabisa seberuntung ini,
akhirnyadiamenemukan seseorang yg betul2 mengertidirinya.Dengan
Inadiatdk perlu memberikan penjelasan panjang lebar
tentangsemuatindakannya, karenadiatahu Inamengertidirinya luardalam tanpadia harusmenjelaskannyadgn kata2.
***
Bulan Novembertibadan Revel membawa Inapergi
honeymoon kepulau Bintan,jauh dari segala sorotan media dan masyarakat.
Staf hoteltentunya mengenaliRevel dan Ina,tetapi mereka sudah cukup
terlatih untuk menjagajarakdan memberikan Revel serta Inaprivasi. Selama
2minggu merekamenghabiskan stiap detik bersama2 dan menikmati kehadiran
satu sama lain.
Pada suatu sore, ketikamereka membicarakan tentang
rencanamasadepan mereka, Revel mengumumkan bahwadia menginginkan
setidak2nya 2anak, satu laki2 dan satu perempuan. Inahanya tertawa
mendengarnyakarena jujursaja,diatdk ada niat untuk jd seorang ibu,oleh
sebab itu dia slalu meminta Revel agar mengenakan pengaman klo mereka
bercinta dan selama ini Revel slalu menghormatipermintaannya. Lain
waktu,mereka akan duduk bersama2 dibalkon kamarhotel mereka, Ina dgn
novel terbarunyadan Reveldgn iPadnya.Dan mereka bisa melakukan
inidalamdiam selamaberjam-jam.Tdk adasatu pun dari mereka
yg merasa perlu mengisi kesunyian dgn kata2 karenamerekamerasa nyaman
hanyadgn keberadaan satu sama lain. Dan rasanyaman iniberlanjut sehingga
mereka pulang ke Jakarta dan melanjutkan kehidupan mereka bersama2.
Inatdkpernah merasa sebahagiainisepanjanghidupnya.Dia merasa sperti
sedangterbang ke awang2 dan diatdk pernah mau turun lagi kebumi.
Tapitentu saja akhirnyadia perlu turun
kebumi.Pertama2 dgn kepulangan Luna ke Indonesiapadabulan Desember. Ina
tdk tahu bagaimana wartawan tahu jadwal kepulangan Luna,tp nyatanya
mereka menemuiLuna dan bayinya yg kini sudah berumur 5bulan di bandara.
KaliiniIna langsungtahu beritaitu dariHelen dan dialangsungmenelepon
Revel untuk memastikan bahwa dia siap dgn segalaberita yg akan
menyerangnya lg dgn kepulangan Luna,tp panggilannyatdkdijawab. Ina
mencoba menenangkan dirinyadgn mengatakan bahwa kemungkinan suaminya
sedang adadistudiountuk menyelesaikan albumnya yg akan launch akhirtahun
ini,sebab itu diatdk mengangkat telponnya. Ketika beberapajam kemudian
Ina sekali lagimencobamenelpon kantorMRAM. Panggilan itu dijawab oleh
salah satu staf ygmengatakan bahwa Revel sudah keluarsmenjak sebelum
makan siangdan belumkelihatan lagi smenjak itu. Sekali lagiInaberusaha
tetap tenangdan meneruskan pekerjaannya.
Ketika diapulang,Inamendapat laporan darimbok Nami
bahwa Revelmasih jugabelum kembali. Pada saat itu Ina mulaisedikit
panik. Diatakut bahwa sesuatu telah terjadipada Revel karena
Revelslalumemberitahu klodiaadarencana pergidan kapan diaakan kembali.
Makadari itu,tingkah laku Revelkali inibetul2 meninggalkan tanda
tanyabesar. Ina tdkingin menelpon pak Danung atau ibu Davina karena
diatdk mau membesar2kan keadaan. Selamabeberapa jamkemudian Ina memaku
dirinya didepan TV untuk melihat
apakah ada kecelakaan atau tragedi lainnyayg mungkin
menimpa Revel.Diatertidurdisofa di ruangTV dan terbangun padapukul satu
pagi,menemukan bahwa Revel masih belum muncul.Akhirnyadiapun pergitidur
sendiri.
Keesokan harinyadiaterbangun lebih awal daripada
biasanya. Dia menemukan Revel sedangtidurdisampingnya. Ina tdk
mendengarnya masuk tadimalam,tpdia bersyukur bahwa setidak2nya Revel
sudah plang. Kemudianrasa kesal muncul kepermukaan dan dia berdebat dgn
dirinyasendiri apakah dia mau membangunkan Reveldan menuntut penjelasan
darinya kemana dia semalam dan knapa dia tdk mengangkat atau membalas
semuatelpon darinya, sekarang juga.
"Ow," ucap Inapelan. Tanpa Ina sadari,dia sudah mengepalkan tangannyaterlalu keras sehingga kuku2nyamenusuk telapaktangannya.
Sambil mengusap telapak tangannya yg memerah,
Inamemandangi wajah Revel yg kelihatan resah di dalamtidurnya.
Klodiasedangtdk kesaldengannya, Inamungkin akan membelainya hingga
kerutan pada wajahnya menghilang,tadipagi ini ygdia inginkan adalah
melemparkan bantal pada suaminya yg telah membuatnya khawatirtdk keruan
tadi malam. Klo Revelberpikir bahwa Inahanya akan tinggaldian stelah
diperlakukan spertiinitanpa penjelasan apa2,diasudah salah sangka. Tp
Ina tdk ingin bertengkar dgn seseorangyg tdk 100% sadar, akhirnya
diamemutuskan untuk menunggu hingga Revel bangun sbelum melakukan
serangannya.
Ina memaksadirinyabangun dan mempersiapkan
diriuntukpergi kerja. Sehinggadia sudah akan melangkahkan kakinya
keluardarikamartidur, Revelmasih belumbangun,akhirnya stelah menunggu
selama10menit dan Revelmasih belumbangun juga,Ina meninggalkan
suaminyatanpapamit.Dia bertekad menyelesaikan masalah ini sepulangnya
diadari kantor.
***
Stelah pekerjaan selesaidi kantor, Ina langsungburu2
pulang,diasudah tdk sabar ingin menuntut penjelasan dari
Reveltentangstatus Absence Without Leave-nya, tetapisekali
lagi ketika diasampai dirumah,Revel sudah menghilangdan spertinya tdkada
satu orang pun yg tahu kemanadiapergi. Sekali lagi Inamencoba menelepon
Revel. Semenit kemudian dia menutup telpon sambilmengerutkan keningnya.
Ina tdk tahu apayg sedangterjadipada suaminya sehinggadiaberkelakuan
aneh spertiini. Inamencoba membuang jauh2 kecurigaannyabahwaperubahan
padatingkah laku Revel adahubungannya dgn kepulangan Luna,tp gut-feelingnyamengatakan lain.
Bab 23
The Cats Are Out Of The Bag
HP Revel berbunyidan dia tdkperlu melirik callerID
untuk tahu bahwa ituadalah Ina.Dia ingin menjelaskan apa ygsedang
terjadidgn dirinya kepada Ina,tp diatdktahu bagaimana
mengatakannyatanpamembuat Ina mengamuk.Dia sudah tahu sifat wanita, pada
umumnya mereka tdk mungkin mengizinkan suami2 untuk menolong mantan
pacaryg sudah merusak namabaik suami mereka dgn tangan terbuka, walau
mantan pacaritu sedangmengalami kesulitan sekalipun.
Lagipulaapayg sedang dia lakukan untuk Luna
sifatnyahanyasementara.Hanya dirinya, om Danung,dan Jo ygtahu tentang
itu dan diatahu bahwa staf rumah sakit akan menjaga privasi mereka klo
tdk mau dituntut oleh omSiahaan. Makadariitu dia yakin image-nya,
juga image perkawinannya dgn Ina, akan tetap terjaga dgn baik. Itu
alasannya diamemilih untuk diam saat ini.Diaakan memikirkan suatu alasan
yg meyakinkan ygdia bisaberikan kepada Ina atas statusAWOL-nya. Diamasih tdk tahu alasan apa yg akandia kemukakan,tp yg jelas itu tdk akan menyangkut nama Lunasama sekali.
Padaharipertamasampai diJakarta, Lunalangsung
menelponnya dan memintabantuannya sambil menangistdk keruan. Sperti
Revel, Lunaadalah anaktunggal yg juga berasaldari keluarga broken home,
bedanyaadalah setidak2nya Revel slalu bisamengandalkan mamanyauntuk
menolongnya. Lunatdkbisa mengandalkan siapa2. PapaLunasudah menikah
lagidan punyakeluarga baru di Jerman dan menurut Luna,mama tirinya tdk
pernah suka atau pedulidgnnya.Parahnya lagi,papa
Lunatdkberusahamenentang pendapat mama tirinya yg mengatakan bahwa
mereka bersedia menerimaLunauntuk tinggal selamabeberapabulan, tp tdk
secarapermanen.Mereka berpikirbahwa statusLuna sebagai ibu tunggal
akanberpengaruh buruk kepada adik2nya yg jauh lebih mudadaripada Luna.
Hubungan Lunadgn mama kandungnyajugatdk baik smenjak
Lunamemilih membesarkan Raf daripada menggugurkannya, dgn begitu
Lunadinilaisudah mempermalukan keluarganya di depan seluruh Indonesia.
Klo soalteman, Lunamemang slalu dikelilingidan dicintai fansnya,tp dia
tdk pernah punyateman baik yg bisa dia andalkan. Luna adalah tipe orang
yg slalu sibuk dgn dirinya sendirisehingga kurang pedulipada orang
lain,dan sekarang ketika dia memerlukan bantuan orang lain,tdk ada
satupun ygbisa membantunya, selain Revel. Revel teringat akan
percakapannyadgn Luna hariitu.Awalnya Luna memang meminta bantuan Revel
secara baik2, tp ketika dia merasabahwa Revelakan menolak, dia mulai
merengek,dan ketika initdk jugamembuahkan hasil, diamulaimenyalahkan
Revel atas keadaannyasekarang.
Klo saja Revelmenerimatuduhan ini
sbelumdiamendengarceritamamatentang pernikahannyadgn papa, Revel mungkin
akan langsung menutup telpon tanpamerasa bersalah sama sekali. Tapi
kini.. diatdk bisamelakukan itu.Secaratdk langsung dia memang
bersalah.Karena sikapnya yg dingin dan tdk pernah menghargaiLuna sewaktu
mereka pacaran, Lunamencobamencariperhatian dari laki2 lain dan
akhirnyamencari kehangatan diatastempat tidurDhani, yg
mengakibatkannyahamil, sementaraDhanitdk mau bertanggungjawab. Seakan2
itu belum cukup membuat Revelmerasabersalah, Luna mengeluarkan bazokanya
dgn mengatakan bahwa bayinya,Rafael,lahirdgn antibodi yg dibawah rata2.
Suatu efeksamping yg Revelyakin berasaldarisemuanarkobadan miras yg
dikonsumsioleh Dhanistiap harinya.Dgn penyakitnya, Raf jd gampang jatuh
sakit.Raf memerlukan pengobatan dan Lunatdk punya cukup uangdan energi
untuk melakukannya sendiri.Pernyataan terakhir inilah yg membuat Revel
tdkmampu menolaknya.
Revel sudah mencoba berbicarabaik2 dgn
Dhani,memintanya agarbertanggungjawab,tp sayangnya pesan Dhani cukup
jelas ketika Revelmenemuinya ataspermintaan Luna.Dhani betul2 tdk mau
bertanggungjawab atasbayinya.Dia mengatakan bahwadia bukanlah satu2nya
laki2 ygtidurdgn Luna selama dia pacaran dgn Revel.Pernyataan
inilangsung dibalasdgn beberapatonjokan yg cukup kerasdari Revel.
Klobukan karena Jo yg menarik Revel agar menjauhiDhani yg pada saat itu
sudah terkapar dilantaikelab dgn darah mulai mengalirdarihidungnya,Revel
mungkin sudah meringkuk dipenjarakarena membunuh orang.
"Gue tahu klo lomasihmarah samague karenalo ngerasa
gue sudah ngerebut Lunadari elo, tp sperti yg gue sudah bilang
sebelumnya,hubungan kalian sedanghiatus waktu gue dan Lunamulai
dating,jd padadasarnyadiafair game. Tp klo inilah alasanknapa longgak
mau mengakui anak losendiri,sebagai balas dendam loterhadap guedgn
mengimplikasikan gue untuk disalahkan sebagai laki2 yg sudah menghamili
Luna,juga Lunakarenadia sudah memilih guedaripadaelo, guecumamau lo
ingat bahwa akhirnya Lunakembali keelo. Gue mintamaaf karenasudah jd
orang ketigadidalam hubungan kalian,tp gue mintake elo Dhan,
tolonglourus Luna dan anak lo. Mereka memerlukan elo."
Setelah puasdgn pidatonya dan yakin bahwaDhani sudah
mendengarnya, Revel meninggalkan kelab dimanaDhani sedangberkumpuldgn
teman2 band-nya. Dalam perjalanan keluardarikelab,
Revelmelihat securit kelab sedangmenuju kearahnya, mungkin
merekabermaksud membawanya kekantorpolisi dgn tuduhan sudah memukuli
orang sampaibabakbelur, tp mereka membiarkannyaberlalu begitu melihat
tatapan matanya. Revelyakin bahwa tatapannya sudah spertianak setan, tp
diaterlalu marah dan tdk peduli.
"Dude, what thehellwas that?" teriak Joketika mereka
beradadipelataran parkir kelab. Tanpamenghiraukan Jo,Revel langsung
masuk ke dalammobilnya,dan stelah Jomasuk ke
kursi penumpangdisampingnya,dia langsungtancap gas.
"Rev, lo bilang lo cumabakal ngomong saja samaDhani, bukannyamukulin diasampai babak belurbegitu."
Revel tdk membalasomelan Jo,dia hanyangebut menuju Kebayoran,tempat Jotinggal.Dia melihat Jomengeluarkan HP dari kantongjinsnya.
"Lo telpon siapa?"tanyaRevel.
"Om Danung. Gara2 elo,dia harusbangun malam2 beginiuntuk membereskan masalah lo," balas Jo. "Selamat malam, om," lanjut Jo padaHP-nya.
"What do you think you're doing?" teriak Revel sambilberusaha merebut HP Jo.
Jo hanya mengangkat tangan kanannyadan
menghalangitangan Reveldari merebut HP sbelumkemudian memindahkan HP itu
ke telinga kirinya dan langsung membeberkan apa yg baru sajaterjadi
kepada omDanung ygtentu saja langsung minta bicara dgn Revel.
Satu2nyahal yg membebaskan Reveldariomelan manajernya
adalah karenadia sedang nyetir. Stelah menutup telpon dan menatap wajah
Revel yg gelap dan penuh kemarahan, Jo berkata, "You're welcome."
"For what?"bentak Revel ganas.
"For saving your ass,"balas Jo tdk kalah ganasnya.
Kemudian dgn nada lebih pelan,"Gue nggak ngerti samaelo,Rev. Knapalo
sekali lagi jeopardizingkarierdan image lodi mata publik yg
selamabeberapa bulan belakangan inisudah kembaliflawless,cuma gara2
Luna. Apa sih yg dia punya ygbikin elo jd kayak begini?"
Melihat Revelmasih terdiam, Jo
mengembuskannapasnyasbelum melanjutkan, "You better pray bahwa
Dhaninggakakan membawa lo kepengadilan, bahwa omDanungdan om Siahaan
bisamembujukDhani supaya nggak menuntut.Loberuntungbahwa lo ngegebukin
Dhani diprivateroomjdnggak ada saksi kecualiteman2 band Dhani,tp jgn
harap bahwa lain kali lobisaseberuntung ini. Lo harus lebih bisa kontrol
emosi, man."
Revel masih berdiamdiri, tp kali inibukan
karenakemarahan,tp karena rasa bersalah. Jo benar,diatdk seharusnya
menyerangDhani sperti itu.Sejujurnya, awalnyadia memang hanya ingin
berbicarabaik2 dgn Dhani,tp kemudian dia melihat bahwa anak ingusan itu
sedangmencium wanitayg Revel yakin adalah seorangPSKdan begitu saja dia
kehilangan kesabarannya.
"Omong2, apa Ina nggakcemburu dgn segalaperhatian yg loberikan kepada Luna?" tanya Jo.
Revel tetap tutup mulut,tp melihat pergerakan pada
rahangRevel, Jo langsung berteriak, "Oh shit!!! Jangan bilangke gue klo
lobelumjelasin keadaan ini ke Ina?"
"Just shut up okay?"
Jo terdiamsejenak sbelum berkata, "Rev, gue tahu klo
lolebih tuadari gue dan guebelum pernah menikah,jd mungkin nasihat gue
nggak ada artinya,but I'm gonnasay it anyway. Klo niat lo menolong
Lunamemangbaik, knapaloharus merahasiakannyadariistri lo? Ina
berhaktahu."
Alih2 membalas, Revel semakin tancap gas. Jo tdk mengatakan apa2 lagisepanjang perjalanan menuju rumahnya.
Tentu sajaLuna langsung menangistersedu2 ketika Revel
memberitahunyatentang rangkuman daripertemuannyadgn Dhani.Melihat
kesedihan Luna, Revelmengucapkan janji kepadanyabahwa dia akan berusaha
membantunya sebisa mungkin.Bagaimana semuanyabisaberakhirserumit
ini,diatdk tahu.Dia betul2 harus menyelesaikan masalah inisecepatnya
agardiatdk perlu menghindari Inalagi. Belum2hari dia tdk berbicaradgn
Ina dan dia sudah mau gilarasanya. Diatdktahu apayg akan dialakukan klo
Ina meninggalkannya, sesuatu yg Revelyakin akan dilakukan Ina
klodiasampai tahu apa yg sedangdilakukan Revel sekarang.
Selama 2hari Revel main kucing2an dgn istrinya, dan
itu membuat kemarahan Ina semakin menjadi.Akhirnyapadahari ketigadan
Revelmasih menghilang tanpa kabar, Inamenelan hargadirinyadan menelpon
ibu Davinauntuk menanyakan apakah Revelmenginap di rumahnya. Stelah
mendengar ibu mertuanyaberkatatdk dan sbelum beliau bisabertanya2 lebih
lanjut,Ina sudah menutup telpon itu.Dia kemudian menelpon beberapa orang
lainnya. Orang2 tersebut termasuk pakDanung,Jo, dan semua anggota
bandnyaRevel, Sita, hinggapak Siahaan,tp tdk satupun orang yg
tahukeberadaan Revel,atau mungkin tdk mau memberitahu dimana Revel
berada.Dia mencobamenenangkan diri dan berangkat kerja, tp semuausahanya
buyar ketika diamenghentikanmobilnyadilampu merah dalamperjalanan
menuju kantor. Seorangpedagang koran melewati mobilnyasambilmemamerkan
sebuah tabloid dgn headline REVEL DAN LUNAKEMBALI BERSAMA. Inatdk
pernahmembaca tabloid, apalagimembelinya dilampu merah,tp kali
inidialangsung menurunkan jendela mobilnyadan membelitabloid itu.
Sbelumpedagang koran sadarsiapadirinya, diasudah menutup jendela mobil.
Dibawah headline, Inamelihat 3foto yg kelihatannya
diambildgn sembunyi2 karena gambarnyaagak kabur.Meskipun begitu,foto2
itu cukup jelas menunjukkan identitas Revel, Lunadan anaknya. Ina
membacabeberapakalimat yg terteradibawah foto tersebut, yg menerangkan
bahwafoto2 itu diambil diarea sebuah rumah sakit. Foto pertama
menunjukkan mereka baru keluardari bangunanrumah sakit;foto kedua,mereka
sedang berjalan menuju parkiran; dan foto ketiga, Revelmenggendong anak
Lunadan membantu Luna masuk ke dalam Range Rover-nya.
Inalangsungtdkbisa bernapas. Selama beberapa menit diahanya bisamenatap
tabloid itu. Halpertama yg munculdikepalanya adalah, "Oh, my God"dan yg
keduaadalah,"Why?" Diamasih berusahamenjawab pertanyaan iniketika
bunyiklakson yg cukup keras menyadarkannya.
Ternyatalampu lalu lintassudah hijau. Ina menyumpah sambilmelemparkan
tabloid itu ke kursi penumpangdan tancap gas.
Ina tdk tahu bagaimanadia bisasampai dikantor, tp
tahu2 dia sudah berada dipelataran parkir bangunan kantor.Sambil
mengistirahatkan kepalanyapada setir, Ina mencoba berpikirapa ygharus
dialakukan. Mencurigaibahwa suami kitaadamaindgn perempuan lain adalah
satu hal,dan adalah halyg sangat berbedauntuk mendapat konfirmasibahwa
suami kitaMEMANGadamain dgn perempuan lain. Oh! Betapa memalukannya ini
semua. Apa yg akan dipikirkan semuaorangtentangnya?Bahwa diaadalah satu
lagi wanitayg berusaha mengikat Revel, tp gagal? Parahnya lagiadalah
diasudah menikahi Revel, itu brarti kegagalannyadua kalilipat, dia sudah
gagal sebagai seorang istri. Apayg Marko, pak Sutomo,dan semuaorang
kantorakan pikirkan tentangnya? Inamenahandiri agartdk menggeramketika
memikirkan apa yg akan disimpulkan keluarganyatentang keadaan ini.
Mereka akan menggunakan kesempatan iniuntuk menguncinya di ruangbawah
tanah selama sisahidupnya karena sekalinyadiadiperbolehkan membuat
keputusan sendiri tanpa berkonsultasidgn mereka terlebih dahulu,
semuanya berakhir spertiini.
Deringan HP membuyarkan pikirannya.Nama
kakMabelterpampangpadalayar. Ina menarik napasdan berharap bahwa
kakaknya ygtdk pernah membacatabloid itu belum melihat fotoReveldan
Luna,tp harapannyapunah ketika Ina mengangkattelpon dan kak
Mabellangsungberteriak sekencang2nya,"What the hell isthat bastard
trying todo to you?" Inatdk perlu jd astronot supaya mengerti siapakah
"bastard" yg dimaksud kak Mabel. Dan Inatdktahu bagaimana dia
melakukannya,tp tanpadiasadari, kata2 mulai meluncur keluar dari
mulutnya. Inti darikata2 tersebut adalah bahwa dia tahu persis hubungan
Revel dan Luna,dan bahwatabloid itu hanya menggembar-gemborkan
hubungan yg tdk lebih dari skedar teman antara Revel dan Luna. KakMabel
jelas2 tdk percaya dgn kata2 adiknya ini, karena 5menit kemudian Ina
menerima telpon dari mamadan papa, ygdgn suara setenang mungkin
menanyakan apakah Inatahu menahu tentang hubungan Reveldan Luna.
Telpon selanjutnyadatang dari kak Sofiayg diberitahu
oleh kak Mabeltentangfoto di tabloid itu. Kakak keduanya iniingin
memastikan bahwa Inabaik2 saja,karena klotdk dia akan langsungterbang ke
Jakartasaat itu juga. Sesi introgasi keluarganyadiakhiri oleh telpon
dari kak Kania ygbertanya, "What the hellis goingon?"Dan sekalilagi Ina
memberikan penjelasan yg sama. Ketika Ina menutup telpon dariKak Kania,
diarasanya sudah mau menangis. Rasa kesal pada Revelyg dia sudah
cobapendam selama beberapa hari ini, meledak. Dia perlu berbicaradgn
seseorang, dan satu2nya orang yg terlintas dikepalanyaadalah Tita.
"Where are you?" tanyaTita stelah mendengar suara Ina yg terdengarspertiorangyg sudah siap menangis.
"Di kantor," jawabInalemah.
"Stay here. I'm comingto get you."Dan Tita langsung menutup telpon.
***
Sejam kemudian Inamenemukan dirinyaberadadi
kamartidurtamu dirumah Tita. Samar2 dia mendengarsuaraTita yg
memberitahu Helen bahwa Ina ada emergency dan tdkbisa datang ke
kantorhariini.Ina memikirkan beberapa emaildariklien ygblmdijawab,tp dia
tdk tahu dimanatas kantornyaberada, sehinggadia tdkadaakses ke Blackberry-nya.
Dia melihat Lukas menatapnya dari ambang pintu ygstengah terbuka dgn
wajah ingin tahu. Bahkan anak sekecildiabisa tahu klo ada yg salah. Ina
ingin mengatakankepadanyabahwa semuanyabaik2 saja, tp dia tdk ada
energiuntukmelakukannya.
Kemudian Titamunculdan menggiringLukas pergi, dgn
mengatakan,"Jangan ganggu,tante Ina lagi sakit". Itulah kata2 yg
digunakan Tita. Apakah aku kelihatan spertiorang sakit?Pikir Ina. Oh,
who cares?! teriak Ina dalam hati. Ygdiainginkan adalah tidurdan
berharap ini semuahanyalah mimpiburuk.
***
Sekali lagi Revel mencoba menghubungi HP Ina,tp
panggilannya dibiarkan tdkterjawab.Dia sudah mencobamenghubungiIna
smenjakdia menerimatelpon dari omDanungtentang foto ditabloid itu.Dia
mencobamenelpon kantorIna,tp merekabilangIna on emergency leave dan
Reveltdk perlu jadi seorang jenius untuk mengertijenis"emergency" apa yg
mereka bicarakan.Sekarang sudah jam satu siang, brartitabloid dgn
fotonya dan Luna sudah menyebardipasaran spertikebakaran hutan.
Shit,darimana wartawan tabloid itu bisa mendapatkan fotonyadan Luna?
Revel tahu bahwa meskipun tatapan Jo menempel pada
layarTV,tp diamendengarkan pembicaraan telponnya.Dia harusmenginap
diapartemen Jotadimalam,karenadiatdk beranipulangkerumah,dan meskipun
temannyaitu mau memberikannyatempat tinggal, tetapi smenjak kemarin
sikapnadingin padanya.
"Jo, whatever it is yg lo sedangpikirkan tentang gue, just spit it out."
"Lo nggak mau tahu apague sedangpikirkan,"balas Jo tanpa mengalihkan perhatiannya dari layarTV.
"Gue tahu lo marah sama gue..."
"Dude.. kata 'marah'bahkan tdk cukup menggambarkan
apa yg gue rasakan terhadap elo sekarang. I feel like breaking yourneck
right now."
"Karena gue sudah merahasiakan hubungan guedgn Luna?"
"Karena lo bikin gue harus pura2 nggak tahu tentang
hubungan lodgn Luna didepan istrilo, yg by the way isthenicest woman I
haveevermet, in case you didn't know."
"I know that."
"Then why areyou doingthistoher, man?"
Revel menyentuh pelipisnya dgn jari2nya. Kepalanya rasanyasudah mau pecah. "Karena gue brengsek,"ucap Revel.
Untukpertama kalinyadia mengakuibahwa apayg dia
lakukan untuk Luna, meskipun dgn niat baik, adalah suatu kesalahan
karenadiatelah merahasiakan haltersebut dari Ina. Sebagai
seorangistri,Inaberhak tahu hal2 apa saja yg dilakukan oleh suaminya,
dan sebagai seorang suami,diatdk seharusnya menyembunyikan apa2 dari
Ina,apapun alasannya. Revel sadarbahwa semua alasan yg dia kemukakan
sebelumnyaadalah bullshit. "Superbrengsek. TapiInacintasama elo,dan lo
sebaiknya berdoabahwa cintanya terhadap lo lebih besardaripadakesalnya
dia samaelo,"balas Jo.
Revel tdk menghiraukankomentarJo ygtrakhirdan
menelpon rumah.Menunggu hingga telpon itu diangkat, Revel memikirkan
siapakah ygmembocorkan jadwal pertemuan Luna dgn dokternya Raf.Telpon
itudiangkat oleh Sita yg menginformasikan bahwa dia belum melihat
Inasmenjak kemarin, sbelumkemudianmengatakan, "Elotuh brengsek banget,do
you know that?" Selanjutnya Revelmenelpon mama yg langsung
menyemprotnya dgn, "Klo mama tahu kmu akan jdlaki2 sperti ini, mamanggak
perlu jauh2 kirimkmu sekolah ke Amerika.."
"Is she with you?"tanyaRevel, memotongsindiran mamanya. "No, she isnot with me.Of allthestupid things,Revel.."
Revel langsung memutuskan sambungan itu. Dia tdk ada
waktu untuk mendengarceramah mama saat ini.Sekali lagiRevel
memutarotaknya. Logikanya mengatakanbahwa Inapasti pergi ke rumah
orangtuanya, tempat dimanadiabisa mendapatkan dukungan penuh dari
keluarga, tp gut feelingnya mengatakan bahwa orangtua Inaadalah tempat
trakhir kemana Ina akan pergimencariperlindungan. Arrrgggh! Dia perlu
menjelaskan apayg sedang terjadi kepada Ina,tp bagaimana diabisa
menjelaskan klo diabahkan tdk bisa berbicara dgnnya? Kemudian dia ingat
bahwa hanya ada1orang ygIna akan temui klo dia mengalamimasalah, dan
tanpamemedulikanbahwateman baik istrinya itu tdk pernah sukapadanya,
Revel langsungmenghubunginya.
Revel sudah mengantisipasi bahwaTitatdk akan
mengangkat telpon klo dia tahu telpon itu datang darinya,oleh karena itu
dialangsung menghubungitelpon rumahnya. Dia agak terkejut ketika
Reilley ygmengangkat telpon,tp dia bersyukur bahwa itu bukan Tita.
Reilley adalah seorang laki2 dan seorangsuami,maka Revel berharap bahwa
diaakan lebih bisa mengertiposisinyadaripada Tita.
"Hey man, it's Darby. Ididn't know you're home,"ucap Revel. "Yea, just forthe week,flying off tomorrow toTokyo," jelas Reilley.
Revel bersyukurbahwa Reilley tdk langsung menutup
telpon ketikamendengar suaranya. "Right," sambungReveldan diaterdiam
selamabeberapadetik sbelum akhirnya bertanya, "is my wife there?"
Kehangatan langsungmenyelimutinya ketika
diamendengardirina mengucapkan kata2 "my wife" dan untuk pertamakalinya
diasadarbahwadia ingin mengucapkan 2kata itu berkali2 selamaorang
ygdimaksud adalah Ina.
Reilley tdk langsung menjawab pertanyaan itu,tp akhirnya dia berkatadgn nadaberbisik, "Yes, she'shere."
Revel menghembuskan napas lega. Setidak2nyadia tahu
bahwa Ina aman.Kemudian samar2 dia mendengarsuara Tita ygdiikuti oleh
suara Reilleyyg lebih jelas.
"It's Revel, babe.."
Revel tdkbisa mendengar jelas apa ygdikatakan oleh
Reilleyselanjutnya. Samar2 terdengar suara orangberbicaradgn sedikit
teredam, spertiada yg meletakkan telapak tangan diatas mikrofon telpon
dan sejenak kemudian dia mendengar suaraTita.
"What do you want?" tanyanya dgn nadayg sama sekali tdk ramah.
"Halo, Ta. Sayaperlu bicara dgn Ina,"jawab Revel dgn suarasetenang mungkin, meskipun hatinya jauh dari katatenang.
"I can't allow you to do that."
Revel sudah menyangkabahwa inilah yg akan dikatakan
Titapadanya. Diabahkan bertanya2 kapan teman baik istrinya iniakan mulai
melontarkan kata sumpahan padanya.
"Please Ta, saya cuma mau menjelaskan apayg sebenarnyaterjadi." "Over my dead body,"ucap Tita.
"Klo kmu nggak memperbolehkan sayaberbicaradgn dia,
sayaakan datang kesana." "Silakan saja,tp saya tetap nggak akan
memperbolehkan kmu masuk," tantang Tita sbelum kemudian sambungan itu
diputuskan.
Tanpapikirpanjang lagiRevel langsung meraih kunci
mobilnya.Diaakan pastikan bahwadia akan berbicaradgn Ina,tdk
perdulibagaimana caranya. Tp sbelumnya,diaharus menyelesaikan penyebab
utama knapadiaberada didalamsituasi inito begin with.
"Where are you doing?"teriak Joketika melihat Revel bergegas menuju pintu. "Out," balas Revel.
Bab 24
The Decision
Dengan sesopan mungkin agartdk membuat Luna
histerisdan menangis spertiketikadia pertama kalidatang menemuinya,Revel
berkata,"Luna, sayasarankan kmu bicaradgn Dhani tentang keadaan Raf,
supayadiabisa bantu kmu. Dhaniitu bapaknya Raf, klo diatahu Raf
sakit,diapastiakan bantu. Sayanggak akan bisa slalu availableuntukkmu."
Luna ygberusahamenghindarketika tahu alasan knapa
Revelmendatangirumahnya, tetapi tdk berhasil,berkatadgn nadayg
terdengarsedikit panik, "Hah? Kmu nih ngomong apa sih? Aku nggak ngerti.
Kmu tahu kan klo Rafael memerlukan kmu,klo aku perlu kmu."
"Dokter Koay kan sudah bilang kloRef akan baik2 saja, bahwa kmu cumaharus lebih menjagadia supayadianggak jatuh sakit."
"Tapi, Rev.." Lunaberusaha membantah.
"Luna.. saya sudah janjimembantu kmu semampu
saya,dan sayasudah mencapaitahap kemampuan saya. Tdk ada lagi ygbisa
sayalakukan untuk kmu,"ucap Revel setenang mungkin.
"Kmu nggakbisaninggalin aku begini, Rev,"teriakLuna.Daritatapan matanya Reveltahu bahwa Luna akan mulaihisterislagi.
Revel menggenggambahu Lunadan mengguncangkannya.
"Lun,tenang,Lun. Kmu nggak sendirian. Kmu ada mama kmu dan Dhani, yg
jugabisa membantu kmu klosaja kmu minta baik2 dari mereka."
"Tapi aku perlu kmu Rev. Please,jgn tinggalin aku sendirian."
"Luna... kmu tahu kan klo sayaini care samakmu? Tp
saya sudah menikah, dan saya cinta istri saya." Luna kelihatan sedikit
terkejut ketikamendengarkata2 Revel.Jangankan Luna, Revel sendiri
jugaterkejut ketika mendengar kata2 itu keluardari mulutnya. Tp dia
sudah tdk bisamembohongidirinya lagi. Dia memang mencintai Ina.Entah
knapa diabaru menyadarinya sekarang,tp diatdk akan relamelepaskan ide
ini sekarangatau sampai kapanpun.
Melihat wajah Luna yg masih kelihatan tdk percaya.
Revel menambahkan,"Hubungan saya dgn istri sayajd terganggu
karenahubungan sayadgn kmu.Dan thanks karenafoto yg sudah tersebar
melaluitabloid,dia pasti menyangkabahwa saya selingkuh dgn kmu.
Diamungkin berencenameninggalkan saya, as we speak. Sayanggak akan
bisamemaafkan dirisaya sendiriklo itu sampaiterjadi."
"Gimana bisa kmu lebih memilih diadaripadaaku? Dianggak adaapa2nya klo dibandingkan denganku," teriak Lunafrustasi.
Diluarsangkaan Luna, Revel malah tertawaterbahak2
mendengar komentar ini. Reveltdk tahu knapa dia justru tertawa mendengar
Lunamenghina satu2nya wanitayg pernah dicintainya,daripada memaki2nya.
Mungkin karena rasakangennya kepada Ina,wajahnya, senyumnya,suaranya,
leluconnya,bibirnyadan tubuhnyayg hangat. Kombinasidarisemua ini slalu
membuatnyamerasa sperti laki2 palingberuntung di seluruh dunia
karenabisa memilikinya. Dan dia hanya memerlukan waktu satu detik
untukmengambil keputusan terbesar ygpernah diabuat sepanjanghidupnya.
Dengan nadasepelan mungkin,tetapipenuh dgn
ancaman,diaberkata, "Luna, Luna.. kmu nggak akan pernah ngerti saya. Tp
Ina mengerti saya. Seluruh Indonesiamungkin mencintai kmu,tp saya yakin
bahwa pendapat mereka akan berubah klo merekatahu betapa egoisnya kmu
ini. Selamaberbulan2, saya sudah dimaki2 oleh mediadan masyarakat karena
kesalahan yg kmu buat.Saya tdk akan memintakmu supaya mintamaaf
kepadasaya karena kmu sudahselingkuh dgn Dhanisewaktu kita masih
pacaran,tp saya minta satu halkepada kmu. Selesaikan masalah kmu dgn
Dhani. Saya kasih kmu waktu 48jamuntuk membersihkan nama
sayadarituduhanbahwa Raf adalah anak saa, klo pada saat itu kmu masih
belum melakukannya, sayaakan menggelar konferensipers dan mengatakan yg
sebenarnya."
Mendengar kata2 Revelwajah Luna langsungmemucat.
Revelmenyangka bahwa Lunaakan jatuh pingsan sbentarlagi, tp ternyata
wajahnyamemucat karenadiasangat marah sampai terbata2 ketika mengucapkan
makiannya. "Da-dasar laki2 ku-kurang
ajar.Saya seharusnya tdk kaget melihat perlakuan kmu kepada saya, semua
orang sudah mengingatkan saya tentangkmu. Kmu tdk pernah menghargaisaya
selama kitapacaran dan kmu tdk menghargaisaya sekarang. Kmu memang ada
isu dgn wanita,Rev. Istri kmu pasti wanita kurang waras karena mau
menikahi laki2 sperti kmu."
Wajah Reveltdk memberikan reaksi apa2 mendengar
penghinaan ini,tetapi kata2nya yg tajam langsung membuat Lunaterdiam.
"Sekali lagi saya mendengar kmumenjelek2an istri saya, saya akan
menuntut kmu atasdasarmerusak namabaik. Ingat Luna.. 48jam,tick tock..
tick tock." Kemudian Revel keluardarirumah Luna secepat mungkin sbelum
perempuan itu mulai melayangkan lampu mejakearahnya.
***
Ina terbangun dgn jantung yg berdebar2 dan
diamembutuhkan beberapamenit untuk menyadarikeberadaannya. Sinar
matahariberwarna jingga yg masuk darijendela memberitahukannyabahwa hari
sudah cukup sore dan dia haruspulang. Pakaian kerja yg masih
menempelpadatubuhnyakini sudah kusut dan ketika diamelirikbantalyg tadi
ditidurinya masih agak basah karenaairmata,diakembali sadar
knapadiaberadadisini.
REVEL. Namayg tadinyatdk berartiapa2, kemudian
terlalu berartibaginya. Dia seharusnya memercayaikata2 Tita ketika
diamengatakan bahwa Revel akan menyakitinya. Inatdk
percaya bahwa dirinya sudah begitu angkuh,begitu
confident akan kemampuannyauntuk menghandle Revel, karena jelas2
sekarangdiatdk mampu melakukannya. Ina menguburkan wajahnya ke dalam
kedua tangannya. Revel sudah tdk jujurpadanya. Mungkin diabahkan tdk
pernah berkatajujursepanjang mereka menikah, tetapi Ina segeramembuang
pikiran kotor itu jauh2. Dia slalu percaya pada kata2 Revel,
karenadiabukan tipelaki2 tdk jujur, but thenagain.. seberapatahunyakah
diatentang laki2 yg dinikahinyaini?
Perlahan2 Ina menapakkan kakinya dilantai marmer yg
dingin dan memaksa dirinya berjalan menuju kamarmandi. Cermin diatas
wastafelmenunjukkan seorang wanita yg kelihatan lelah dan putusasa. Ina
mulaimenanggalkan pakaiannyadan masuk kedalam shower. Diaperlu berpikir
dan kamar mandiadalah satu2nya tempat dimana dia bisa melakukannyatanpa
adagangguan darioranglain.
Ina sudah menaruh kepercayaan, hatidan masadepannya
kepada laki2 ygtdk akan mampu memberikan halyg samapadanya karena lain
dgn dirinya yg sudah jatuh cintadgn Revel, Revel tdkpernah jatuh
cintapada dirinya. Inamencoba mengingat2 apakah Revelpernah mengucapkan
kata"I love you"padanya,dan sadar bahwa Reveltdk pernah mengucapkannya
sekalipun. Selama ini dia sudahsalah menginterpretasikan segala
tindakannya yg sbetulnya hanyakepedulian sebagai cinta? Apakah
Revelhanya melihatnya sebagai aset ygharusdijaganya dgn baik karenadgn
begitu diabisa menyelamatkan kariernya? Dan sekarang, karena
keduahaltersebut sudah tercapai, Revel sudah tdk membutuhkannyalagi.
Perlahan2 segala sesuatunya mulaiterlihat dgn lebih
jelas. Inasadarbahwa selama beberapabulan belakangan inidiasudah
diperlakukan sperti seorang idiot. Bahkan ada kemungkinan bahwa
omDanung, Jo, Sita,dan ibu Davinatahu akan rencana Revel, dan itu
membuatnyamerasadikhianati oleh orang2 ygdia pikir adalah teman.Mereka
semuapasti puastertawa terpingkal2 mengetahuibahwa wanita
sepintardirinyabisadiperdaa oleh mereka dgn begitu mudahnya. Dan itu
adalah halpalingmenyakitkan yg pernah dirasakan olehnya. Ina
mematikanshower, meraih handuk,dan melangkah keluarkamar mandi. Ketukan
padapintu kamar menghentikan gerakan jari2nya gsedang menyisiri
rambutnya yg masih stengah basah.
"Hei, kmu udh bangun.How are you feeling?"ucap Tita sambil melongokkan kepalanya. "Better,"jawab Inadan mencobatersenyum.
"Good." Tita melangkahmasuk sambilmengangguk2an
kepalanya,tdkpasti apayg harusdia katakan selanjutnya. Kemudian, "Apa
gue perlu telpon keluargalo?"
Ina menggeleng.Diaperlu menyelesaikan masalah
inisendiri,tanpaadagangguan dari siapapun juga,terutamakeluarganya.
Masalah ygdihadapinya sekarangadalah antara dirinyadan Revel,dan
satu2nya orang ygbisa menjawab semuapertanyaan yg sudah
berputar2 di kepalanya adalah Revel.
"Bisa tolongantar guepulang?" "Pulang?"tanyaTitaterkejut. "Kemana?"
"Ke rumah,"balas Ina ygberjalan menuju pakaian kerjanya ygdiatelantarkan diatastempat tidur dan mulaimengenakannya kembali.
"Maksud lo rumah Revel?" tanya Tita,tdk percaadgn kata2 itu. Ina mengangguk. "Do you thinkthat's agood idea?"
"Gue perlu bicaradgn dia. Gue perlu menyelesaikan masalah iniyg gueyakin pasti cuma salah pahamaja."
"Bagaimana mungkin seorang suami selingkuh karena salah paham?"
Ina mengembuskan napas dgn keras. "Itulah masalahnya. Gue perlu tanyake Revel apadia sedang selingkuh dgn Luna."
"In, manaadalaki2 yg akan mengaku klomerekasedang
selingkuh?itu sebabnya knapa jenis hubungan spertiitu disebut sebagai
selingkuh, karena siistringgak pernah tahu."
"Apa loakan antar gue pulang atau gue perlu panggil taksi?" tegas Ina.
"In..."
"Please Ta. I need to do this, okay," pintaInasambil
menatap Titadgn tatapan memohon. Ina tahu bahwa Tita sama sekali tdk
puas dgn keputusannya,tp dia akhirnya mengalah dan berkata, "Tadi
Reveltelpon. Ithink he'son his way. He can takeyou home."
"Revel is coming?"tanyaInaterkejut. Dia tdk
menyangka bahwa Revel akan datang mencarinya stelah diapada dasarnya
menghindarina selamabeberapahari ini.
"Dia telpon beberapakali ke HP lo,tp guenggak
angkat. Terus diatelpon kesini.." Tiba2 Tita berhenti berkata2 dan
berjalan dgn cepat menuju jendelayg menghadapke halaman depan. Kemudian
berteriak, "Gila, he'sreallyhere."
Ina pun mengikuti Titamenuju jendela. Diamelihat
Revelmelompat turun dariRange Rovernya dan berjalan cepat menuju
rumah.Tdklama kemudian dia mendengarbelrumah berbunyi.
***
Revel merasa supernervous dalamperjalanan menuju
rumah Tita,tp itu tdk ada bandingannyadgn ketika dia membunyikan
belrumah itu dan dgn harap2 cemas, menunggu hinggapintu itu dibuka.Dia
sudah bertekad untuk memaksa masuk klo Tita tdk memperbolehkannyabertemu
dgn Ina. Dan dia baru sajaakan menekan bel itu sekali lagi ketika pintu
rumah terbuka dan Inaberdiridihadapannya. Revellangsungtdk
bisabernapas. Ina memang mengenakan pakaian kerjanya, tp lain dari
biasanya,pakaian kerja itu kelihatan kusut, sperti dia mengenakannya
untuk tidur.Mata Inakelihatan sedikit merah sperti habis menangisdan
Revelingin bertanya knapa rambutnyabasah.Namun lebih dariitu semua, yg
dia inginkan adalah menarik Ina kepelukannyadan mengucapkan permohonan
maaf berkali2 sampai Ina memaafkannya,tp diatakut Ina akan menamparnya
klo diamelakukan
itu. Sesuatu ygpatut diterimanya stelah apayg dia lakukan kepada Ina.
Dan ketika otaknya bisamemerintahkannyauntuk menarik
oksigen,satu2nya kata yg keluar dari mulutnya adalah, "Hei," dan
Revelingin menabrakkan kepalanya kedinding.
"I want to go home,"ucap Inadan berjalan melewati Revel menuju mobil.
Awalnya Revel hanyabisa menatap punggung Inadgn
bingung,tp kemudian dia sadar dan segera mengikutiIna. Ketika diamelirik
ke belakang, diamelihat Tita sedang berdiri diambang pintu
sambilbersedekap.Dia spertinyasedang berusaha membolongi kepala Revel
dgn tatapannya. Reilley yg berdiridibelakang istrinyahanyabisa
memberikan tatapan kasihan pada Revel.
***
Revel tahu bahwa Ina sedang jengkelpadanya dan diatdk
tahu caraterbaik untuk menenangkan Ina. Selama inidiatdkpernah peduli
klo seorang wanita jengkel padanya, tp dgn Ina, semuanyalain.Dia
menyisirkan jari2nyapadarambutnya sbelumberkata, "Bisa kita bicara? Saya
harusmenjelaskan semuanya ke kmu."
Ina menoleh,tp tdkberkata2,diahanyamengangguk kaku. Revel merasabersyukur ketika Ina menganggukdan memulaipenjelasannya.
"Saya mintamaaf karenakmu harus melihat foto saya
dgn Lunaditabloid. Saya menemani Lunauntuk ketemu dokter
anakhariitu.Anaknyalahirdgn kondisi kurangsehat,dan Dhani
menolakbertanggung jawab. Lunanggak punya siapa2 ygbisadimintain tolong,
jd dia datang ke sayadan saanggak bisa nolak. Saya tahu bahwa saya
seharusnya bilang ke kmu tentangsemuainisbelumna,tp sayapikir sayabisa
menyelesaikan masalah initanpaharus melibatkan kmu."
Ina hanya berdiam diri
mendengarpenjelasannya,membuat Revel khawatir. Dia lebih suka Ina
memaki2nya, bukannya mendiamkannyasperti ini.Dan Revelbaru saja akan
mengatakan sesuatu ketika kata2 Inamemotongnya.
"Apa kmu masih punyafeelinguntuk Luna? Karena klo
kmu merasaspertiitu,saya rasa hubungan kitasebaiknyadisudahisaja.
Sayanggak pernah harusbersaingdgn wanita lain untuk seorang laki2,dan
saya nggak akan melakukan itu sekarang. Klo kmu mau Luna, saya nggak
akan jadi penghalang. Saya bisakeluardarirumah kmu dalam24jamdan kmu
akan bebasmelakukan apasaja yg kmu mau."
Mendengar perkataan Ina ini, Revel langsungpanik.
"No, no,no no... Please don't dothat. Saya sudah nggak punyafeeling apa2
untuk Luna.Nggak ada sama sekali."
Melihat Ina masih kelihatan ragu, Revel
mencobamengontrol kepanikannya dan berkata dgn nadalebih tenang, "Nggak
ada wanitalain yg pernah terlintas didalam pikiran saya
smenjak kita menikah.Soal Luna, sayahanyamencoba
membantu seorang teman yg sedang menghadapimasalah. Itu saja. Sayasudah
mintaLunauntuk menyelesaikan masalahnya sendirimulaisekarang,dan saya
sudah kasih ultimatumke diauntuk membersihkan nama saya dalam waktu
48jam, klo tdk saya akan menggelar konferensi persdan membersihkan nama
saya,tdkpedulibahwa itu akan menghancurkan namanyadan Dhani."
"Klo kmu memanghanyamau membantu Luna,knapa kmu
harusmelakukan inidgn sembunyi2, knapanggak terusterangdgn saya?"tanya
Ina dgn suarapelan.
Revel mengembuskan napas sbelummenjawab, "It's complicated."
Revel tdktahu knapadiamengatakan itu,tetapidia pikir
itulah kata2 yg lebih pantas untuk diucapkan daripada, "Karena saya
mencintai kmu... stengah mati dan klo kmu tahu apa yg sedang
sayalakukan, kmu pasti akan mengamuk.Kmu akan memintasayauntuk tdk
membantu Luna,dan saya akan membantah permintaan kmu karena sayamerasa
bersalah klo tdk membantunya. Kmu akan merasatersinggung karena saya
lebih mengutamakan mantan pacar daripada kmu, dan kmu kemungkinan akan
meninggalkan saya. Dan saya nggak tahu apa yg akan saya lakukan klo itu
sampai terjadi." Inabelumsiap mendengar ini semua sekarang, terutama
kata cintadarinya. Dia akan menunggu untukmengucapkan kata2 itu
hinggaInabisamengambilkeputusan apakah dia akan memaafkan dirinya atau
tdk stelah mendengarpenjelasannya. Dia tdk mau memaksa Ina untuk
memaafkan tindakannya yg sudah jelas2 menyakitkan hatinya sekarang hanya
karenadiamengucapkan katacinta padanya.
Ina tdk memberikan reaksi apa2 ataskata2nya, dan stelah 10menit Inamasih berdiamdiri, Revel berkata, "Can you say something?"
"Apa anak Luna akan baik2 saja?" tanyaIna.
"Dia masih perlu check-up stiap 6bulan sekali, dan kesehatannya harus sering dimonitor,tp dia akan baik2 saja."
"Good."
Revel mengangguk. Kemudian Inaberdiamdirilagi, dan
Revel mengucapkan kata2 yg dia tdk pernah ucapkan sbelumnya kepada
wanita manapun juga. "Ina, saya minta maaf untuk semuanya." Revelmelihat
Inamenganggukdan mereka dudukdalamdiaselama 1jam kedepan.Revel
mencobamemanuvermobilnyadidalamkepadatan kotaJakarta pada rush hour. Ina
memilih menumpukan perhatiannyapada jendela mobil, sehingga Revel tdk
bisa melihat ekspresiwajahnya ketika seorang pedagang koran yg
memegangtabloid dgn fotonyadan Luna pada cover melewati mobil mereka. Tp
Reveltahu bahwa Ina tdk suka melihat fotoitu karenadia
segeramengalihkan perhatiannyadarijendeladan menatap lurus
kedepan.Ekspresipada wajah Inamembuat Revel merasabersalah,kesal, dan
kecewa padadirinya karenasudah menaruh ekspresi itu pada wajah Ina.
"Tangan kmu knapa?" tanya Inatiba2. "Hah?" tanya Revelbalik.
Ina mengulang pertanyaannya sambil menunjuk
kepadabuku jaritangan kanan Revelmasih kelihatan merah dan sedikit
bengkak, hasil adu jotosnyadgn Dhani.
"Oh..," Revel ragu sejenak dan berkata,"it's..
nothing." Sekarang bukanlah saatnyauntuk membuat dirinya kelihatan
spertipahlawan hanya karenadiamau Ina menilainyadgn lebih positif.
Inatdk mengatakan apa2 lagihingga mereka sampaidi rumah.
Bab 25
The Last Straw
Selama sebulan stelah permintaan maaf itu, Ina
sadarbahwa Revelmencoba sedayaupaya memperbaiki hubungan mereka, tapi
Ina mengalami masalah untuk menghargaiusahanya. Meskipun mereka
masihtinggal satu rumah dan berbagitempat tidur,tp Ina membangun tembok
Berlin disekitardirinya untuk membatasihubungan mereka agartdk sedekat
dulu lagi. Beberapa bulan yg lalu Inaberpikirbahwadia memiliki suatu
ikatan spesialdgn Revel, suatu ikatan yg hanyadimiliki oleh merekaberdua
karenadiapercayapada Revel, begitu juga sebaliknya. Tapi
sekarangdiatahu bahwa Revel tdkmemercayainyauntukberbagi masalah
ygdihadapinya,dan kepercayaan Ina kepada Revel sudah goyah, karenadia
mempertanyakan hallain apalagi ygdisembunyikan oleh Reveldarinya. Tanpa
kepercayaan, apalah artisebuah perkawinan?
Tepat 48jam stelah fotoRevel dan Lunatersebardi
tabloid, Lunamenggelar konfrensipers untuk membersihkan nama Revel.
Untuk pertama kalinya selamabertahun2 ini, mediatdk bisa memaki2 Revel.
Pengunjung websitenyamembludak hanya dalam satu malam.
Kebanyakan ingin mengucapkan selamat kepadanya
karenanamanyasudah bersih dan tdk lagi bisadisangkutpautkan dgn Lunadan
banyak juga yg mengajukan permintaan maaf karena sudah berprasangka
burukterhadapnya.
Agar lebih meyakinkan masyarakat bahwa diaadalah
laki2 baik2, seminggu stelah itu,Revel bersedia diwawancaradan dia
meminta Inahadirbersamanya. Satu2nya alasan knapa Ina setuju melakukan
ini adalah karena dia sudah capek berusaha meyakinkan keluarganya,
orang2 di kantoryg kini sering memberikan tatapan penuh simpati padanya,
dan Tita, bahwa semuanyabaik2 saja. Wawancara itu adalah haltersulit
ygpernah Ina lakukan sepanjanghidupnya.Diaharushanyatertawa ketika
ketika pewawancaramengatakan bahwa dia adalah “istriyg penuh perhatian
dan tdk cemburuan”dgn nada sinis. Dia tdk pernah merasabegitu
dipermalukannya sepanjang hidupnya. Diabisamenerima kloorang
membencinyadan memaki2nya, tp diatdk akanpernah bisa menerima klo orang
memberikan tatapan kasihan padanya.
Ibu mertuanya menelponnyabeberapakali dan
berusahamendamaikan hubungannya dgn Revel, tp Inamenolak memercayai niat
baiknya ini. Yg Ina inginkan adalah agar semuaorang berhenti
mengganggunya dan membiarkannya sendiriuntuk memutuskanapakah dia ingin
tetap bertahan di dalampernikahan ini atau tdk. Kesempatan itu
munculketika Revel bilang bahwa dia haruspergike Singapurauntuk sound
mixing selama2minggu.
Ina betul2 menggunakan waktu iniuntuk berpikir. Di satu sisi diatahu bahwa dia mencintai
Revel dan bahwa konflikadalah bagian dariperkawinan, oleh sebab itu diamerasabahwa
dia harusmempertahankan pernikahan ini. Di sisilain,
Inasadar bahwa diatdk akan bisa keluar dgn selamat klo konflik
spertiiniterjadilagi, dan pernikahannyadgn seorang selebriti
spertiRevelpadadasarnya menjamin terjadinyakonflik dimasayg akan datang.
Itu berarti bahwa dia harus keluardari darihubungan ini klo ingin
hargadiridan hatinya utuh. Kejadian yg membuat Ina akhirnya bisa
mengambil keputusan adalah telpon dari Meinitabeberapa hari sbelumjadwal
kepulangan Revel.
“Selamat pagi,Nit,”ucap Ina.
Dia baru saja sampaidi kantordan harusmenggeleng
ketika melihat rangkaian mawarputih 12tangkai yg beradadidalam vas
diatas meja kerjanya. Diatdkperlu bertanya kepada Helen
darimanadatangnyabunga itu,karenaselamasebulan belakangan ini,rangkaian
bunga mawar segar slalu menghiasi mejakerjanyastiap pagi. Satu lagicara
Reveluntuk memohon maaf. Seakan2 hatiIna yg retakbisadiganti hanya dgn
rangkaian bungamawar.
“Selamat pagiIna. Pak Siahaan menelpon sayauntuk
mengingatkan bahwa kontrak kmu dgn Revel akan berakhirlusa.Saya hanya
mau memastikan bahwa semua klausa yg adapada kontrak tersebut masih
kukuh dan belumdilanggar oleh keduabelah pihak.”
Ina bisamendengarhatinya hancurberkeping2 ketika
mendengar kata2 Meinita.Dgn susah payah Ina akhirnya berkata, “Ya,
klausapada kontrak masih kukuh.”
Selama beberapabulan ini, dia menyangka bahwa Revel
sudah menguruskontrak itu,tp kemudian Inaingat bahwa dia tdk pernah
menerima dokumen apa2 dariMeinita yg menyatakan bahwa kontrak itu sudah
dibatalkan.Apa Revel lupa membatalkan kontrak itu? Tp mengetahui
betapatelitinyaRevel, Inamendapatialasan initdkmasukakal. Jadi satu2nya
kemungkinan adalah bahwa Revel memang tdk pernah berniat membatalkan
kontrak ini.Revel memang tdk pernah menginginkannya, apalagi
mencintainya. Inatertawa sendiri,menertawakan dirinya yg sudah terlalu
bodoh karenamenaruh harapan pada Revel. Bagi Revel, diahanyalah sebuah
boneka ygdibeliolehnyadgn tujuan tertentu,dan stelah tujuan itu
tercapai,diasudah tdk adagunanya lagi.
Samar2 Ina mendengarMeinitaberkata,“Oke, klo begitu
saya akan konfirmasikan halini kepadapak Siahaan. Coba bertahan
beberapahari lagi, stelah itu kmu bisamendapatkan uang konpensasi.”
Stelah telpon itu berakhir, tanpapikirpanjang lagi,
Ina mulai merencanakan kepindahannya dari rumah Reveldgn menelpon
MyRelo,perusahaan yg setahun lalu memindahkan barang2nyadari
apartemennya kerumah Reveldan meminta merekadatang ke alamat rumah Revel
lusa. Meskipun begitu,mereka akan ngedrop beberapaboksagar Inabisa
mulai membereskan barang2nyahariitu juga. Stelah puasmelihat
semuapersiapan ini,Ina melanjutkan harinya untuk mengerjakan pekerjaan
kantor.Dia agakterkejut ketika telponnyaberderingdan melihat nama ibu
mertuanya berkelap kelip padalayar telpon.
Karenatdktahu apa ygdia akan katakan pada mamanya
Revel, akhirnyadia tdk menghiraukan panggilan itu dan juga sepuluh
panggilan selanjutnya. Ketika dia sampaidi rumah jamdelapan,mbok Nami
memberitahunya bahwaibu Davina sudah menelpon rumah stiap stengah
jammencarinya, dan Inadimintasegeramembalastelponnya. Inatdk membalas
satu telponpun.
***
Ibu Davinatahu bahwamenantunya sedangmenghindarinya,
tp diaharus mendapatkan konfirmasidarinya bahwa diatdk akan menggugat
ceraiRevel. Diamenerima telpon dari Siahaan beberapa jam yglalu,
ygmengatakan bahwa kontrak yg ditandatanganireveldan Ina setahun yg lalu
masih kukuh,yg brartibahwa pernikahan merekaakan brakhirdalam
48jam.Diatahu bahwa Revel sudah menyakitihati Ina, oleh sebab itu
diamemangpantas digugat cerai.
Stelah sekali lagitelponnya dibiarkan tdk terangkat
oleh menantunya, ibuDavinaterdiam, memikirkan langkah apayg bisa dia
ambiluntukmenyelamatkan pernikahan anaknya. Saat ini dia samasekali tdk
perduliakan dampakperceraian ini kepada karier Revel, yd dia pikirkan
adalah dampak perceraian ini kepadadiri Revel. Tanpamemedulikan jam yg
sudah menunjukkan pukulsebelas malam, ibu Davina menelpon HP
Revel,begitu Revel mengatakan, “Halo”,tapa menghiraukan
nadamengantuknya, ibu Davinalangsung berkata, “Ambilpenerbangan pertama
kembali ke Jakartabesok pagi. Kmu harus pulang secepatnya.”
“Who’sthis?”
“Pakai nanya lagi. Inimama kmu Revel,what areyou, deaf now sampai2 tdk mengenali suara mama?”teriak ibiDavina gemas.
“Nggak, Cumangantuk,”balas Revel sambilmeraba2,
mencaritombollampu. Stelah lampu padanight stand menyala, diamenyipitkan
matanya untuk mencarikacamatanyadan memaksa tubuhnya ke dalam
posisiduduk pada saat ygbersamaan, “Adaapatelpon aku malam2 begini,Mam?”
“Om Siahaan sudah berusaha menelpon kmu berkali2, tp
kmu nggak pernah angkat dan nggak pernah telpon mererka balik juga,
makanya om Siahaan telpon mama.”
Revel ingat bahwa diamelihat nomor HP omSiahaan
berkali2 selama 24jam belakangan ini, tetapidiatdk menghiraukannya.
Diaperlu konsentrasipadapekerjaannya.“Memangnya ada apa sih yg urgent
sekali dan nggakbisanunggu sampai aku pulang ke Jakarta?” gerutu Revel.
“Kontrak kmu dgn Ina akan berakhir lusa,dan
Inaberniat menuruti klausakontrak itu. Do you get whereI’m getting at,
Revel?Diaakan menceraikan kmu.”
“Whaaaaaaatt?No! Aku sudah memberitahu kantorom Siahaan untuk membatalkan kontrak itu bulan Oktober lalu.”
Kini giliran ibu Davinaygberteriak, “What?”
“Aku nggak berniat menceraikan dia,Mam.Aku betul2 seriusdgn dia.Aku citadia,Mam.”
Ibu Davinaterdiam selama beberapadetik ketika
mendengar Revelmengatakan bahwadia mencintai Ina.Selamainidia slalu
berpikir bahwaanaknya sudah kehilangan kemampuannyauntuk mencintai
seseorang selain dirinya, tp ternyatadiamasih mampu mencintai seorang
wanita, danitu membuatnyaterharu. Ternyatadiatdk merusak semua yg ada
padadiriRevel, karena Revel jelas2 masih memiliki hatinya.
“Kmu sebaiknyapulanguntuk meluruskan inisemua karena
jelas2 omSiahaan tdk tahu menahu tentangpembatalan kontrak ini,”ucap
ibu Davina lembut.
Mendengar nadamamanya, Reveltdkberpikirdua kaliuntuk
menurutinya. “Aku akan ambil penerbangan pertama ke Jakartabesok,”ucap
Revel tegas.
***
Revel sampaidiJakarta jam satu siangdan langsung
menuju Menteng. Kepalanyaterasa berat dan matanyapedih
karenakurangtidur.Semalaman diamencobamelakukan beberapahalpada saat yg
bersamaan.Dia membangunkan omSiahaan dari tidurnya dan memintanya mencek
dgn orang2 kantornyatentang permintaan pembatalan kontrak yg
dilakukannyabeberapa bulan yglalu. Waktu itu om Siahan sedangadaurusan
ke luarnegeri sehingga Revelharuspuas berbicaradgn seorangasisten
pengacarabernama Yudi. Stelah menerimapermintaan maaf ygberlebihan atas
kesalahan inidan kepastian bahwaom Siahaan akan meluruskan masalah ini
dgn Yudi,Revel menutup telpon. Revel tahu bahwa dia seharusnya
mengonfirmasi ulang permintaannya ketika diatdk mendengar kabar apa2
daripengacaranya,tp jujur saja,selamabeberapabulan belakangan
inipikirannyapenuh dgn berbagaihalpentinglainnya,spertiturnya, rekaman
albumnya,Ina, kemudian Luna.Dia kemudian menelpon front-desk,memintamereka agar mengonfirmasipenerbangannya kembali ke Jakartabesok pagi.Dia menunggu selama stengah jam sbelumfront-desk
menelponnya kembalidan mengatakan bahwamereka sudah berhasil
mengonfirmasi penerbangannya.Diamenyumpah ketikatahu bahwa diabaru
bisameninggalkan Singapura tengah hari karena semua penerbangan pagike
Jakarta fully-booked.
Revel menemukan Ina sedangdudukdi salah satu kursi
malasditepi kolam renang. Wajahnya stengah tersembunyidibaliknoveltebal.
Keningnya sedikit berkerut yg menandakan
bahwadiasedangberkonsentrasipenuh,dan ini adalah pemandangan paling
indah yg pernah dilihat Revel sepanjang hidupnya. Segala omelan yg
diterimanya tadi malam dari mamanyadan mata pedaskarenatdkbisatidurdgn
nyenyak,semuanya worth it karena dia bisamelihatwanita ygdicintainyapada
saat ini.Terkejut menyadari betapa dalamnyaperasaannyaterhadap Ina,
Reveltersandung langkahnya sendiri.
Ina tdk mendengar langkah Revel sebelumnya,tp dia mendengarketika Revel menyumpah.
Dia langsungmengangkat kepalanyauntuk melihat sumbersuaraitu. Ketika dia melihat
Revel, dialangsung menutup bukunya dan berdiri, tetapidiatdk bergerakmendekati Revel.
Diatdk kelihatan terkejut sama sekali ketika melihat
Revel, yg brartibahwa dia sudah menunggu kedatangannya. Revel tdktahu
apakah itu sesuatu ygpatut disyukuri atau tdk. Revel berhentitepat
dihadapannyadan diatdk tahu apakah Ina akan menamparnya atau menciumnya
balik klomisalnya diamenciumnya,spertiyg diarencanakan sebelumnya.
2bulan yg lalu,dia yakinbahwa Inaakan langsungloncat ke dalampelukannya
dan mencium bibirnya dgn mesra klomelihatnya,tp sekarang,Revel bahkan
yakin Inatdk mau beradadi dalam ruangan yg samadengannnya.
Dia memandangi wajah wanita ygberhasil membuatnya
bertekuk lutut,mencoba mendapatkan petunjuk akan reaksinyaterhadapnya.
Dan hanyadalamhitungan detik dia tahu bahwa iniadalah satu
kesalahan,karenawajah itu menggambarkan kegalauan yg ada didalamhatinya.
Revelmerasa spertiadaorangyg baru saja melindas dadanya. Hatinya remuk
melihat Inaberusaha kelihatan kuat, tetapi gagal total.Diaberjanjiuntuk
tdk akan pernah membuat Ina kelihatan spertiinilagi.
“Hey babe, I’mhome,” ucapnya. Diaharus mengencangkan otot keduatangannya agartdk menarik Inake dalampelukannya.
Ina hanya mengangguk kaku, dan sbelumdiakehilangan
keberaniannya, revek berkata, “Saya tahu bahwahubungan kita sedang tdk
baiksekarang gara2 Luna,dan kmu pasti bertanya2 knapa kontrakkita...”
Ina mengangkat tangannya, menghentikan Revel.“Kmu
nggak perlu menjelaskan. Saya sudah tahu semuanyadan it’sokay. Saya
ngertidan saya mintamaaf karena saya memerlukan waktu sebegini
lamauntukmemahami semuanya.”
Revel tdk mengerti apa yg baru sajadikatakan oleh
Ina,diabelum sempat menanyakan hal ini ketika Ina melangkah mendekat,
menarik kepalanya ke bawah dan mencium bibirnyadgn dalam. Revelmasih
terkejut selamabeberapadetik hanyabisaterdiam dan menerima ciuman itu.
Kemudian Ina berjinjit dan melingkarkan tangannyapada leher Revel dan
tubuh Revel langsungbereaksi.Dgn sertamerta dia langsung mengangkat
tubuhIna sehingga Ina harusmelingkarkan kedua kaki padapinggang Revel
dan membalasciuman itu dgn antusias. Revel tdkpernah melihat
ekspresipadawajah Inaketika emmbawanyamasuk ke kamar tidur.
Bab 26
The Goodbye
Revel terbangun dan menemukan dirinya sendirian
diatastempat tidurnya yg besar.Dia melirik bekeryg adadisampingtempat
tidurdan melihat bahwa hari masih cukup pagi.Dia bertanya2 kemanakah Ina
pergipagi2 beginipadahariSabtu? Perlahan2 dia memaksa tubuhnya untuk
bangun danharus menggeram karenaotot2 tubuhnyayg protes stelah
dipelakukan dgn semena2 tadi malam. Mau tdk mau dia tersenyum mengingat
hal2 yg dia lakukan dgn.. koreksi kepada Inatadi malam, reaksi
Inadibawah sentuhannya dan segala permintaan, permohonan, dan pujian
ygdiucapkannya. Dia duduk diatastempat tidur selama beberapamenit untuk
melemaskan otot2nya sbelum kemudian berjalan menuju kamar mandi.
Hubungan merekatadimalamtelah mencapailevel ygberbeda. Itu mungkin
disebabkan karenadia sudah tdk menyentuh Inaselama lebih darisebulan, tp
diatdk yakin bahwa itulah alasan knapa Inamenatapnya seakan2 dia
sedangmencobamengingat stiap garis yg adapada wajahRevel,
sementaraRevelmendominasinya. Revelmenggeleng, berusaha mengosongkan
kepalanyasejenak daribayangan Ina sementaratubuhnyadisiram air hangat.
Stelah keluardarishower dan baru saja akan
mengoleskan pastagigipada sikat giginya, Revel menyadaribahwaada yg aneh
pada mejawastafelnyayg untukpertama kalinya kelihatan lebih
rapidaripada biasanya. Perlahan2dia mulai menyikat giginya. Dia baru
saja selesai berkumurketikadia menyadaribahwa sikat gigi Inatdk ada
padatempatnya, lotion dan segalapernakpernik kewanitaannya juga sudah
hilangdaridalamkamar mandi. Masih belumsadarpenuh akan keanehan
ini,diaberjalan ke dalam kamartidurdan mulai mengenakan pakaiannya. Dia
sedangberjalan kearah tempat tiduruntukmengambiljam tangan yg
ditinggalkannya diatas night stand tadimalam ketika mendapatibahwa kamar
tidurnyapun kelihatanlebih rapidaribiasanya. Tdk ada satu bukupun yg
berserakan diatas meja maupun sofa.Mulai merasa waswas, diakemudian
berjalan kembalike lemari pakaiannyadan menggeser pintu lemari pakaian
sebelah kiri yg penuh dgn pakaian...
pakaiannya,bukan pakaian Inasperti seharusnya.Tdk
ada sehelaipakaianIna yg tersisa. Jantung Revellangsungmenabrak
tulangrusuknya.
Tanpasadardiasudah berlari keluar dari kamartidurnya
dan tanpa memedulikan penglihatannya ygagak sedikit kaburtanpa
lensakontak atau kacamata, dia menuruni anak tangga sekali tiga,menuju
lantaibawah. Area kolam renang kosong melompong. Revel berlarike
lantaidasar.Diruangmakan Revelmenemukan mbok Nami yg sedangmenyiapkan
sarapan,diakelihatan terkejut ketika melihat Revel berlari
melewatinyamenuju ruangTV dan ruang tamu sperti orang kesetanan.Revel
tdk menemukan Inadimana2. Memperkirakan bahwa Ina mungkin pergikestudio,
dialangsungberlari ke taman belakang, tp sekalilagidia kecewakarena
Inatdk adadisana. Diaberlarikembalimasuk kedalam
rumah dan langsungmengangkat interkomuntuk bertanya
kepada satpam klo saja Ina sudah keluarpagiitu,tp satpammengatakan bahwa
tdk ada orang yg keluar daritadi malam. Revel sudah kehabisan idedan
napas ketika menyadarisatu tempat lagidimana Ina akan beradadan
diasegera berlarimenaikitangga lagi.
***
Sekali lagi Inamemutartubuhnya,mencoba memastikan
bahwa diatdk meninggalkan apa2 di rumah Revel. Semuabarangnya sudah
tersimpan rapidi dalambeberapa boks besardgn label
masing2.Diahanyamenunggu kedatangan truk MyRelo ygakan mengangkat semua
barangnya kembalike apartemennya ygsudah kembali kosong stelah kontrak
Ellis brakhir beberapahariyg lalu.Dia juga sedang menunggu
hinggaRevelbangun dari tidurnyaagardia bisa pamit kepadacalonmantan
suaminya itu.Tugasnya sudah selesaidan dia seharusnya lega bahwa
sandiwara ini sudah berakhirdan bahwa dia akan kembalilagike
apartemennya, rumahnya, dan kehidupannya ygtenang sbelumdia bertemu dgn
Revel,tp yg dia rasakan jauh darikata lega.
Dia sudah merasakan bagaimanahidup dgn Reveldan
diatdk yakin dia bisa hidup tanpanya lagi, tp kemudian diamengingat
apayg Reveltelah lakukan padanyadan hal itu membuatnyayakin bahwa dia
telah membuat keputusan yg benar.Revel sudah membuat perasaannya
jungkirbalik selama setahun belakangan ini. Dia sudah berusaha memahami
Revel, dan untuk beberapa saat, dia pikirdiasudah bisamengertilaki2
iniluardalam,tp kemudian Revel melakukan hal2lain diluarskemayg dia
pahami,yg membuatnya bertanya2 apakah diapernah atau akan betul2
mengerti Revel. Dia sudah capek hidup tanpa kepastian
spertiini,spertiperahu rusak yg terombang ambing ditengah lautan,hanya
mengikuti gelombang dan tdktahu dimanaia akan terdampar. Oh, sakit
rasanyamencintaiseseorang yg kita tahu tdkakan pernah bisa membalasrasa
itu. Kinidiatahu bahwa Revel tdk akan pernah mampu mencintai oranglain
karenadiatdk memiliki kepercayaan terhadap orang lain untuk
melepaskanhatinyabegitu saja.
Braaaaaakkkkk!!!
Ina berteriak terkejut mendengarbantingan pintu
itu.Wajah Revel spertiorang yg sudah kehilangan akal sehatnya dan
diamenatap Inaseakan2 diaakan mencekiknya. Itu sebelum dia melarikan
matanyapada sekeliling kamar ygpenuh dgn boks dan darimatanya, Ina yakin
bahwa Revelakan membunuhnyasaat itu juga.
“What are these?”tanyanya, memasuki kamar sambil menunjuk kepadaboks2 yg bertebaran.
“Ini barang2 saya Rev,” jawab Ina setenangmungkin. “Knapaadadiboks?”
“Karenasudah siap untuk diangkat kembali ke apartemen sayapagi ini.” “WHAAATTT?!”teriak Revel.
Dan Inabersumpah bahwa teriakan itu sudah membuat
seluruh rumah bergetarsaking kerasnya, diaharus menelan ludah
sbelumberkata, “Sayasedang menunggu truk datang dan mengambil semuaini.
Dan bagusnya kmu sudah bangun, jd sayabisapamit.”
“Is thisa joke?”
“No Rev,it’snot a joke. Saya serius.”
Salah satu pembantu Revel melongokkan kepalanya dan berkata,“Ibu Ina, adatruk di gerbang,merekabilang ibu ygpesan truk itu.”
“Oh Ya,tolongbilang kesatpamsupayadikasih masuk. Dan tolongtunjukkin mereka kesini, supaya mereka bisamulai ngangkat boks2 ini.”
“Like hell!”bentak Revel.“Bilang ke satpamjgn kasih truk itu masuk,” perintahnya kepada pembantunya.
“Bisa nggak sih kmu nggak teriak2 begitupagi2
begini?” desis Inadan tanpa menghiraukan tatapan tajamRevel,diamenatap
pembantu itu dan berkata,“Kasih mereka masuk dan bawa mereka kesini
secepatnya.”
Pembantu itu kelihatan ketakutan dibawah pelototan
Revel, tp dgn satu anggukan dan senyumanyg meyakinkan,
Inamengirimpembantu itu berlari secepat kilat untuk melaksanakan
tugasnya.Ina mengembuskan napas sebelum menghadap Revel dan berkata,
“Sesuaiperjanjian,sayaakan mengajukan gugatan cerai sayake pengadilan
agamabesok. Pengadilan tentunya akan minta kita melaluiproses
konselingselamabeberapabulan,tp kita berduaakan tetap teguh pada
pendirian untuk bercerai.Klo semuanya berjalan lancar, kita sudah akan
resmicerai tahun depan.”
Revel sedang bertolak pinggang sambil menyipitkan
matanya. Stelah beberapa saat dia berkata,“Oke, saya akan berpura2 bahw
apercakapan initdkpernah terjadi. Sekarangsaya mau kmu keluarkan semua
barang kmu dariboksdan kembalikan semuanya pada tempatnyadirumah ini.”
Ina mengangkat tasnyayg tergeletakdiatassalahsatu
boks sbelummenatap Revel. “Rev, kontrak kitaresmihabistepat hari ini.
Dan mengikuti kontrak itu kitaharus cerai begitu kontrak habis. Now..
kasih saya waktu 2jamuntukpindah,dan stelah itu saya akan keluar dari
rumah inidan kehidupan kmu.”
Ina baru akan melangkah menuju pintu ketika lengannyaditarik Revel,“Why are you doing thistome?”
“Doingwhat toyou?”
“Kmu akan meninggalkan sayabegitu sajastelah apa yg kitalaluibersama2? Stelah tadi malam?”
Pupilmata Inasedikit melebarmendengar Revelmenyebuy2
tadimalam.Sejujurnya,pagi ini, dgn pikiran yg lebih
jernih,diamerasasedikitmalu dgn semuahalyg dia lakukan kepada Revel dan
apayg dia bolehkan Revellakukan padanya. Tp diatdk bisamengatakan bahwa
dia menyesalinya. Dia memerlukan dosisterakhirintimasi dgn
Revel.Diahanya ingin
mengenang saat2 terakhir itu sebelummenguncinya dgn
rapat dibagian otaknya yg bertugas untuk menyimpan memori yg
sepatutnyadilupakan saja.
“Saya yakin kmu akan baik2 saja,” balas Inadatar. “No I won’t. Goddamn it!”
“Saya hargaiklo kmu berhenti menyumpah didepan saya.
Bisa tolonglepaskan lengan saya?” pinta Inadan diamendengarRevel
menyumpah lagi,tp dgn lebih pelan sbelum melepaskan lengannya.
“Kmu melakukan ini karena kmu masih marah pada saya soalLuna. Saya sudah jelaskan ke kmu semuanya. Apalagiyg kmu mau darisaya?”
“Nothing. Saya nggak mau apa2 dari kmu,” balas Ina.
“Jangan bohong. Semuaorang slalu mau sesuatu dari saya. Bilangke sayakmu maunya apa?”
“Kepercayaan penuh darikmu. Satu hal yg kmu nggak akan pernah bisakasih ke saya atau siapapun,”teriak Ina.
“What are you talking about?Tentu saja sayabisamemberikan kepercayaan saya kepada kmu...”
Ina mendengus sinis memotong kata2 Revel. “No, you
can’t,karena kmu bahkan nggak tahu arti kataitu. Bagaimanakmu bisa
memeberikan sesuatu yg kmu bahkan tdk mengerti artinyaatau mampu
menghargainya.”
Dan Revelmerasaseakan2 Ina baru saja menamparnya.
Apa maksudnyadgn mengatakan bahwa diatdk mengertiarti
kata“kepercayaan”?Tentu sajadia mengerti.
Tanpadisangka2 Revel, Ina mengulurkan tangannya dan
menyalaminyadan Revel merasa ingin membunuh perempuan satu ini.
SbelumInasadarapa ygsedang terjadi, dia sudah diselubungi oleh tubuh
Revel didalampelukan ygsangat erat sehingga menyumbat pernapasannya,tp
Inatdk keberatan dgn pelukan itu,yg membuatnyamerasa menyatu dgn Revel.
Ya Tuhan, knapadia masih tetap mencitai laki2 yg sudah menyakitinya
sedalam ini? Diatdk bisamenolaknyasemalam dan diatdk yakin diamampu
melepaskannya sekarang.
“Don’t do this.Please... Ibeg you.Pleasestay with me. I’lldo anything,”bisik Revel dgn suara serak.
Andaisaja suatu pernikahan bisa sukses tanpacinta
dan kepercayaan,tp Ina tahu bahwa itu bukanlah definisiperkawinan yg
sebenarnya.Akhirnya Inahanya menggelengkan kepalanya. “Ina, please...”
pintaRevel.
Padadetik itu kru MyRelo muncul sehinggaRevelharus
melepaskan pelukannyapadaIna, yg langsungmengambilbeberapalangkah
menjauhinya. Revelingin menarik Ina keluardari kamar itu
agardiabisaberbicaradengannya,tp Ina sengajatdk menghiraukannyadan mulai
memerintahkan kru MyRelo untuk mengangkat barang2nya.Akhirnya Revel tdk
punya pilihan selain melangkahkeluar dari kamar itu.
Ina sadarketika Revelmeninggalkan kamarnya,dan
dalamhatidiamengucapkan selamat tinggal kepadasatu2nyalaki2 yg bisa
membuatnya bahagiadan meremukkan hatinyapada saat yg bersamaan.
Bab 27
The Three Magic Words
2minggu berlalu smenjakkepindahan Inadari
rumahnyadan Revelberharap bahwa Inatdk akan betul2 menggugat cerai
dirinya,tp kemudian dia menerima surat daripengadilan agama yg
mengonfirmasigugatan tersebut,dan dia tdkpernah merasakanpatah hati
sedalam ketika diamembaca surat itu. Inatdk mau mengangkat telpon
darinya dan semua komunikasi yg dilakukan oleh Ina kepadanyaadalah
melaluipengacaranya. Bahkan cek 500juta ygdikeluarkannya beberapahari yg
lalu itu masih jugabelumdicairkan oleh Ina, seakan2 Inamau menghapus
semua koneksi yg pernah adadiantaradirinya dan Revel. Dia tahu
kinibagaimana kesalahpahaman mengenaipembatan kontrak dgn Ina
bisaterjadi. Semua itu karenaYudi,pengacaya yg
menerimatelponnya,ternyata adalah seorang pegawai yg sudah dipecat
secaratdkterhormat pada hari yg samastelah menerimatelpon itu.
Karenakelalaiannya,Yudisudah menyebabkan kerugian besar2an kepada salah
satu klien dan klien itu kemudian menuntut ganti rugi.Kasus tersebut
memangtdk ada sangkutpautnyadgn Revel, tp Yudiyg
merasatersinggungataspemecatanini langsung angkat kaki darikantor itu
tanpasusah2 melaporkan pembicaraannyadgnRevel. Dan karena Revel jugatdk
mengonfirmasiulangpermintaannya, maka tdk adaorang ygtahu mengenainya
sampai kontrak itu habis masanya.Ingin rasanya Revelmenyalahkan orang
lain atas keadaan ini,tpdia tahu bahwa satu2nya orangyg
sepatutnyadisalahkan adalah dirinya sendiri.
Sebulan kemudian Revelmendapatidirinyaberada
didalamsalah satu ruang pertemuan dipengadilan agama Jakarta
Pusat,menunggu hingga Ina muncul. Inilah pertama kalinya dia akan
bertemu lagidgn Ina stelah perpisahan mereka dan diamerasagugup.
Semalamdia pergitidurdgn memeluk foto perkawinan merekayg Inatinggalkan
diatasnight stand dikamarnya ketikadiapindah.Diatdk pernah
menyadaribetapasakralnya upacaraijab. Itu bukan hanyasebuagupacara yg
menyatakan bahwa mereka sudah menjadi sepasang suami istri yg sah, tp
juga menyatakan bahwa mereka terikat dgn satu samalainuntuk selama2nya.
Revel harus mengangkatpandangannyadari lantai ketika
melihat Ina ygtampak superseksi dgn set atasan dan celana
panjangberwarna putih gadingdgn selendangcoklat tua yg menyelubungi
bahunya,tp lebih dari itu,diakelihatan glowingdgn kepercayaan diri dan
suatu hallain yg diatdkbisa pastikan datangdarimana. Oh my God,how is
thispossible?! Bahkan stelah perempuan inimenginjak2 hatinyayg dia sudah
persembahkan padanya diatasnampan emas, Inamasih bisa mengundangreaksi
yg sangat mendalam daridirinya. Revel melirikkan matanya
kepadaSugiono,panitera muda yg seharusnyamenjadimediator sesi
konselingmereka,dan dia harus menahan diri agartdk memukulnyakarena dia
dgn blak2an sedang menelanjangi istrinya, koreksi calon mantan
istrinya,dgnmatanya.
"Selamat pagi, ibu Ina,"ucap Sugiono.
Panggil saya Ina saja,"jawab Ina sembarimengulurkan
tangannya, menyalami Sugiono dan menganggukkan kepalanya kepada Revel
sbelumdia duduk.
Revel mencengkram lengan kursinyaketika mendengar
Ina mengucapkan itu. Bagaimana mungkin dia memperbolehkan laki2 tdk
dikenalmemanggilnyadgn namanya saja? Didalam kepalanya Revelmemaki2
panitera yg skrg sedang memberikan senyum sumringah kepada Ina. Seakan2
penyiksaannya belum cukup, Revelmenciumaromastroberiyg dikenalnya itu
dan diamencoba mengaturpernapasannyaagartdk mendengus. Iniakan jd 1jam
terpanjang dalam hidupnya.
Ina duduk dgn tenang,mendengarkan kata2 Sugiono,
ygmenjelaskan tujuan sesi konseling ini. Diamemastikan bahwa tatapan
matanyatertuju kepadaSugiono,tdk kepada Revel.Dia tdk beranimenatap
Revel, takut bahwa suaminyabisa membaca apa gadadi dalamhatinya pada
saat itu.Inabetul2merindukannya,dan ketika dia berhadapan dgn Revel
hariini,yg ingin dia lakukan adalahmelemparkan dirinya kedalampelukan
Revel, mengatakan dia mencintainya,dan bahwadiatdkpeduliapakah Revel
mencintainya atau tdk. Tp diatahu bahwa adalah kesalahan besar
klodiamelakukannya, terutama klomelihat dari cara Revel
menatapnyabeberapa menit yg lalu ketikadia menganggukkan kepalapadanya.
Revel kelihatan spertiseseorang yg siap membunuhnyadgn hanyamenggunakan
kedua tangannya. Tentu sajaRevel marah besar padanya karenadia sudah
menolak berbicara dgnnyaselama6minggu ini.
2minggu pertamastelah kepindahannya kembalike
apartemen, perhatian mediamasih terlalu terfokus kepadaberitatentang
seorang selebritidgn videopanasmereka yg tersebar dipasaran hingga
statuspisah rumahnyadgn Revel tdk tercium sampai seminggu stelah itu
ketika seorangwartawan tabloid mengikutinyapulang ke apartemen bukannya
ke rumah Revelstelah joggingdi Senayan dgn Titahariminggu pagi. Stelah
itu mediamendapat kabar bahwa dia sudah mengajukan gugatan cerai kepada
Revel,alhasilstelah itu fokus berita kembali kepadadirinyadgn Revel.
Sekarang dia tdk bisa pergi kemana2 tanpa diikuti oleh wartawan yg
menanyakan alasan knapa dia menggugat cerai Revel.
Ingin rasanya dia memberitahu kepada mereka
semuabahwa alasan knapa diamenceraikan Revel adalah karena pernikahan
merekahanyalah sebuah kontrak, agarmereka semua puas dan meninggalkannya
sendiri,tp Inatahu bahwaklo dia menyuarakan haltersebut maka media akan
semakin gila.Diatdktahu bagaimanadia akan berhadapan dgn keluarganya
lagi stelah ini. Selama6minggu diasudah berhasil menghindarimereka
semua, tp diatdk bisa bersembunyiselamanya. "Apa adahal2 yg ingin Ina
kemukakan kepadapak Revel? Mungkin hal2 yg mengganjaldidalam pernikahan
ygtdk pernah dibicarakan sbelumnya?" tanya Sugiono.
"Nama saya Revel,bukan pak Revel.Bapak bisamanggil
istri sayadgn namanya saja, saya yakin bapak jugabisa melakukan yg
samaterhadap saya," geram Revel sambil menatap Sugiono.
"Revel," ucap Inadgn nada penuh peringatan.
"Oh, jadisekarang kmu mau bicara dgn saya? Stelah
6minggu kmu menolak mengangkat semuatelpon darisaya dan selama20menit
inibahkan menolak menatap saya?" Revel menatap Inatajam ketika
mengatakannya.Dan dia menyumpah dalamhati ketika melihat rasa sakit
ygtercurah dari mataIna.
"Mohon maaf,pak Sugiono, sayaperlu ke kamarkecil.
Letaknya dimana ya?" tanya Inadan stelah mendapatkan instruksi yg
jelasdari Sugiono, langsungberdiridanmenghilangdari pandangan secepat
mungkin.
Kedualaki2 ygditinggalkan didalam ruangan saling
tatap.Revel kelihatan sudah siap membakarbangunan pengadilan agamadan
Sugiono kelihatan terhibur melihat permainan emosi pada wajah Revel.
"Mbak Inamasih cintasama mas Revel,in case you arewondering,"ucap Sugionotiba2. "Hah?"
"Mbak Ina... diamasih cinta sama masRevel."
Revel menyerah untuk memperbaiki Sugionoyg tetap
memanggilnya masRevel dan berkata, "Oh ya? How doyou knowthat? Are
youpsychic?" Revel tahu bahwa dia terdengar spertiorang yg
sedangngambek, tp diaterlalu kesal untukpeduli. Klodiabisa memilih,dia
tdk akan menghadirisesikonselingini,karenaada banyakhal ygdiatdk sukai,
salah satunya adalah klo orang asing turut campurdalam urusan
pribadinya.
Sugionohanyatersenyum simpul. "Saya sudah lama
bekerjajd mediator sesi konseling orang2 yg akan bercerai,mungkin itu
sebabnyasaya bisa membaca gelagat mereka. Dari pengalaman saya,biasanya
sesi konseling akan lebih efektif klokeduabelah pihak bisalebih tenang
ketikaberhadapan satu samalain."
"Bagaimana saya bisa tenang? Satu2nyaperempuan
ygpernah saya cintai mau menceraikan saya dan tdk adasatu halpun yg
sayabisa lakukan untuk mencegahnya."
"Ah... dugaan istri sayaternyatabenar." Revelhanya menatap Sugiono dgn bingung.
"Waktu mas Revelmenikah dgn mbak Ina,istrisaya akan
klo kalian berdua menikah karena cinta,bukan karenauntuk menutupi
skandal masRevel dgn mbak Luna. Istri saya ngefans berat dgn masRevel
dan dia agak2 kecewa waktu tahu bahwa mas Reveldan mbak Ina akan
bercerai," jelas Sugionodgn tenang.
Revel hanyabisanyureng memandangSugiono.Melihat
reaksi Revel yg kelihatan tdk percaya dgn kata2nya, Sugiono menambahkan,
"Klo mas Revelmasih cinta sama mbak Ina,
knapa cerai?"
"Mungkin itu pertanyaan yg sepatutnyaditujukankepada istri saya.Dia ygmenggugat cerai saya," balas Revelketus.
"Apa mbak Inatahu klomas Revel cinta samadia?"
"Tentu sajadiatahu,tp dia tetap mau menceraikan saya,"teriak Revel. "Apa mas Revel sudah bilang ke dia?"
"Hah?" Revel betul2 tdkmengerti arah pembicaraan
paniterahampirbotak satu ini.Dia jelas2 tdk memerlukan saran untuk
menarik hatiseorang wanita.Diabisabilangpunya gelar doktordibidang itu.
"Apa mas Revel pernah mengucapkan katacintakepada
mbak Ina?" Jelassugiono. "Dia sudah menceraikan saya sbelumsaya
bisamengucapkannya. Stelah itu, kataitu spertinya nggakpentinglagi."
Tanparevelsangka2, Sugionomulaitertawaterbahak2 dan
Revelbetul2 tdk menghargai ditertawakan spertiitu.Dia sudah siap
berdiridan mulai mencari Ina yg masih belumjuga kembali daritoilet
ketikamendengar suara Sugiono yg memintanyauntukduduk kembali.
"Maaf,klo saya lancang,dan sayatdk bermaksud
menertawakan mas Revel, tp saya slalu menyangkabahwadgn segala gosip
menyangkutperempuan yg mengelilingi mas Revel, maka mas Revel akan lebih
tahu tentang seluk beluk hatiwanita daripada saya." Sugiono
mencobamembaca reaksi padawajah Revel, ketika menyadaribahwa artis laki2
paling populerdan palingplayboy se-Indonesia
sedangmendengarkannya, diamelanjutkan, "Mereka berbedadarikita, kaum
laki2.Mereka lebih sensitif dan klo mengambil keputusan mereka lebih
menggunakan hati daripada akal sehat."
"What are you tryingto say?"
"Mungkin tdk adasalahnya mas Revel mengungkapkan apa yg masRevelrasakan terhadap mbak Inadgn kata2."
Revel menatap Sugionosorot tdk percaya,tp kemudian
dia sadar bahwa dia tdkpernah betul2 mengungkapkanapa yg adadi
dalamhatinya kepada Ina.Mungkin laki2 iniada benarnya. Mungkin inilah yg
dimaksud Inadgn "kepercayaan".Pengertian muncul pada benakhatiRevel
ketika Ina melangkah masuk ke dalam ruangan lagi.
"Maaf agaklama, sayanyasar," ucap Inadan kembali
mengambil tempat duduknya. Kali ini Revel menyadaribahwa Ina
menatapnyalangsungketika mengatakan itu, seakan2
menantangReveluntukmenuduhnya sedangmenghindarinya sekali lagi.
Sugionomemberikan senyuman penuhpengertian kepada
Ina sbelumberkata, "Revel, Ina, untuk stengah jam kedepan sayaakan
membiarkan kalian berduamembicarakan tentang ketidakcocokan kalian.
Anggap sajasaya tdk adadiruangan ini."
Ina menatap Sugiono seakan2 memilikitanduk, kemudian tatapannya beralih kepada Revel.
Mereka saling tatap selama beberapa menit, menunggu
hingga yg lainnya memulai. Inabaru saja membuka mulutnyauntuk mengatakan
sesuatu ketika diamendengarRevel mengatakan, "I love you."
Wajah Inalangsungblank, sbelumdiaberkata, "What?"
Tanpadisangka2 Ina,Revel
berdiridarikursinyabeberapadetik kemudian dia sudah mendudukkan dirinya
pada kursidisamping Ina. "Klo saja kmu pernah ragu tentang perasaan saya
ke kmu,saya akan mengucapkannya sekali lagi. I love you.Saya tdk
mengatakan inisebelumnya bukan karena sayanggak cinta samakmu,tpkarena
saya menunggu saat ygtepat," jelas Reveldgn setulusmungkin. "Sayanggak
mau berceraidgn kmu. Saya mau kmu tetap jadi istri saya,betul2 jadi
istri saya,tanpa kontrak. Saya mau kita sama2 karenakitamemang tdk
bisahidup tanpasatu sama lain,bukan karena sayaharus menyelamatkan
kariersaya ataupun kmu harus membuktikan sesuatu kepada keluarga kmu."
Revel tdkpercayabahwadia sedang menurutisaran
Sugiono,tp diatdkbisa mundur sekarang. Dan dgn penuh
keyakinan,diaberkata,"Kmu bilangke sayabahwa saya nggak akan bisapercaya
samaorang karena sayanggak ngerti arti kataitu. Gimana klo kmu ajari
saya artinya?Tunjukin ke saya apamaksudnya?Saya mau belajar dari kmu."
Revel menunggu dgn penuh antisipasibalasan dari Ina,tp apapun balasan
ygdiatunggu2,ia benar2 tdk siap ketika Ina justru bangun darikursinya
dan tanpapermisi lagi langsung bergegas keluardari
ruangan.Meninggalkannyasendiridgn Sugiono yg menatap kepergian Ina
sambilgeleng2 kepala.
***
Seminggu berlalu dan Revel masih tdk mendengar kabar
apa2 dariIna. Awalnya diamasih bisa memaklumi reaksi Ina yg melarikan
diridarihadapannya, toh diabahkan sudah mengejutkan dirinya sendiridgn
kata2nya.Tapistelah beberapahari Inamasih tdk menghubunginya,Revelmulai
khawatir, dan tepat seminggu kemudian diasudah putus asa. Meskipun
mamaterus meyakinkannya bahwa Inaakan come around dan memaafkannya,
tetapi Revelmulaikehilangan keyakinannya. Dia sudah tenggelamdalam
pikirannya sendiri sehinggatdk menyadaribahwa ada
seseorangygsedangmenunggunyadiruangtamu ketika dia kembali dari
makanmalam dgn mama, sampai diamelihatnya.
"Ina?!" ucap Reveldgn penuh keterkejutan, ygdiikuti oleh kebingungan dan sedikit harapan.
Ina kelihatan nervous selama beberapadetik, seakan2
tdk tahu apakah diaharus mendekatinya atau tetap
berdiriditempat,akhirnya diamemutuskan berdiriditempat dan dgn gugup
meremas jari2nya. Melihat tingkah laku Ina,Revel langsung bergegas
kearahnya.
"Are you okay? Is something wrong?" tanya Revel waswas. Meskipun diaberdiri cukup
dekat dgn Ina,tetapidiamenghormatiInadgn tdk menyentuhnya.
"No, everything's fine," jawab Ina. Kemudian, "Well,
not exactly. Adasesuatu yg mengganggu pikiran saya dan
sayaharusmenanyakannya ke kmu karenakmu adalah satu2nya orang
ygbisamenjawab pertanyaan saya ini."
Revel mengangguk dan menunggu pertanayan tersebut.
"Saaminta maaf karenasaya sudah datang tanpa diundang.Saya pikir kmu
adadi rumah makanyasaya nggak telpon terlebih dahulu,tp ternyata kmu
nggak adadi rumah. Saya tadinya mau langsungpulang, tp mbok
Namibilangklo kmu akan pulangsbentarlagi,makanya dia mempersilakan saya
masuk dan membiarkan saya menunggu disini."
Ina mengatakan inisemua sambilmenatap wajah Revel
sehingga Revelbisa melihat dgn jelas pergolakan emosidari matanya. Oh
yeah, she is nervousas hell, alright.Menyadari bahwa dia adalah satu2nya
orang ygmengeluarkan kata2 selamabeberapamenit ini, membuat Ina ragu
akan tujuan utamakedatangannya.
"Kmu kelihatan capek,nggak apa2, sayanggak perlu
menanakan hal itu sekarang.. or ever. It's reallynot that important.
Sayabahkan nggak tahu knapa sayadatangkesini. I'm sorry, I'll... I'll
just... I'm gonnago," ucap Inaterbata2.
"Wait.. don't go,"teriakRevel ketika melihat
Inameraih tasnyadan siap untuk sekalilagi menghilangdarihadapannya.
"Just tell me, knapa kmu datang kesini?"
Ina kelihatan mempertimbangkan permintaan Revel dan
Revelhampir yakin bahwa Ina akan lari, tp kemudian dia mendengar
suaranyaberkata, "Mamakmu datang ke apartemen saya beberapahariyg lalu
untuk menjelaskan tentangYudi. Isit true that you cancelled the contract
in October?"
Revel mengangguk. Ina kelihatan kebingungan dgn jawaban ini. "Would you sit down jadi saya bisa jelaskan semuanya?" pinta Revel.
Ina menggelengsbelumkemudian terdiam.Dariwajahnya
Reveltahu bahwa dia sedang mempertimbangkan sesuatu dan dgn sabarRevel
menunggu."Did you really mean what you said last week?" tanyaIna stelah
beberapamenit.
Revel tdkperlu penjelasan lebih lanjut untuktahu
kata2 yg mana ygdimaksud oleh Ina. Revel tahu bahwa ini satu2nya
kesempatan baginya untuk memperbaiki keadaan dan dia akan pastikan
bahwadiatidak blow this up.Dan dgn sehati2 mungkin Revel memosisikan
dirinyatepat dihadapan Ina dan stelah betul2 menatap mata Ina dia
berkata, "Every word."
MataInaterbelalak,tp dia tdkmengatakan apa2dan
sekali lagi Revelberkata, "Sayabetul2 cinta samakmu. Sayanggak tahu
apalagi yg sayaharus sayakatakan atau lakukan agar kmu percaya pada
kata2 saya."
"You were withholding information fromme. Information that Ideserveto know," ucap Ina pelan.
"I know," bisik Revel dan mendekatkan kepalanyabeberapa sentimeterkepada Ina.
"Kmu sudah mempermalukan sayadidepan keluarga saya,
orang kantor saya, teman2 saya dan seluruh masyarakat Indonesiadgn
kelakuan kmu."
"I know." Kini bibir Revelsudah menyentuh kening Inadan Ina membiarkannya mengecupnya.
"Kmu tdk pernah betul2 memercayai sayadan membicarakan masalah kmu dgn saya." "I know. Aku memang brengsek..."
Ina memotong kata2 Revel dgn, "Sayanggak pernah tahu
knapakmu tiba2 akan pergibegitu saja tanpapenjelasan kepada sayastiap
kali kmuperlu menjadiseorang superhero."
Tp Reveltak mau menyerah dan maju teruspantang mundur. "But I will stop being an ass if you give me achance."
"Can you pleasestop kissing me and listen towhat
I'mtryingto say,"teriak Ina. Revel menarik Ina kedalam pelukannyadan
berkata, "I'm listening."
Meskipun Inatdk membalas pelukannya,tetapidia
tdkmencoba melepaskan diri,dan Revel mengambilkesempatan ini untuk
menjelaskan. "Saya sadarbahwa sayamemang ada isu kepercayaan. Itu
mungkin karenaselamainisemua orangnggak pernahmenunjukkan asli mereka
kepada saya. Bahkan orangtua saya.Dgn kmu, what I see is what Iget,dan
saya nggak biasadgn itu, tp percaya sama saya waktusaya bilangbahwa
sayamau belajardari kmu agarbisa percaya sama orang. Saya janjiuntuk
slalu jujur kepada kmu, tdk peduliapa akibatnya."
"Apa jaminannya bagi saya untuk memercayai omongan kmu?" tanya Inasambil menjauhkan tubuhnyadari tubuh Revelsbelummendongak.
"Thereisn't any,"balas Revel sambilperlahan2
mengangkat tangan kanannya dan menyentuh pipi Inadgn ujungjari2nya.
Ketika Ina tdk menolak, diamembelaipipiInadgn telapaktangannya.
"Ina,saya nggak bisamengubah apa yg sudah terjadi,tp saya akan berusaha
sebisa mungkin mencegah hal ygsamaterjadi lagidi masa yg akan datang. Yg
saya mintadarikmu adalah kepercayaan bahwa sayamampu melakukannya."
Ketika Inamasih kelihatan ragu, Revel menambahkan
dgn berat hati, "Kmu akan slalu bisa menceraikan saya lagi klo saya tdk
menepati janjisaya."
"I don't think that's agood idea." "Which part?"tanya Revel dgn waswas.
"Bagian dimana saya slalu punyapilihan untuk menceraikan kmu lagi klo kmu melanggar janji."
Melihat kebingunan pada wajah Revel,Ina menjelaskan,
"Saya nggak mau pernikahan kita jadi spertipernikahan
selebriti,dimanamerekabisa dgn mudahnya kawin cerai. Klo kmu benar2 mau
menikah dgn saya, kmu harus belajar apaartinya menjadi seorang suami.
Kmu harusmengomunikasikan apayg ada didalampikiran kmu kepada saya,
karena sayanggak bisa membacapikiran kmu. Sayahargai klo semua keputusan
yg kmu ambil dibicarakan dulu
dgn saya, karena itu akan memengaruhikehidupan saya.
Dan kmu tdk bisa tiba2 menghilang tanpa penjelasan apa2 dan
mengharapkan sayamengerti semuatindakan kmu. Ygjelas kmu
haruspercayapadasaya."
"Klo saya berjanjimemenuhisemua permintaan kmu, apakita akan mencobauntuk rujuk?" "I will think about it,"jawab Ina.
Tanpamemintaizin dariIna atau
memberikannyakesempatan untuk menolak, Revel meraih kepala Inadan
menciumbibirnya. Sewaktu Inaterpekik karena kaget, Revel meredamnya dgn
mendesakkan lidahnya ke dalammulut Inauntuk merasakan kehangatan ygdia
rindukan selama 2bulan ini. Revelhanyabisa menggeram ketika merasakan
Inamembalas ciumannya,awalnya dgn sedikit ragu,tp kemudian Inamengangkat
kedualengannya dan melingkarkannyapadaleher Revel. Beberapa menit
kemudian,dgn susahpayah Revel mencobamelepaskan bibir Inauntuk menarik
napas.
"Bisa nggak kmu memikirkan itu sambil memindahkan barang2 kmu kembali ke rumah kita?" tanya Revel.
"Don't push it,"balas Ina, dan meskipun
nadanyaterdengartajam,tp diatersenyumketika mengatakannya, memberi
harapan pada Revelbahwa Ina akan mengiyakan permintaannya.
THE END
Epilog
Ketika emreka menapakkan kakinya padateras rumah kak
Kaniapukulsebelas siang, halaman belakang sudah dipenuhi anak2
kecilusiantaradelapan hinggatiga belastahun. Suara Katy Perry dgn lagu
tentang kantongplastik berkumandangdarispeaker tersembunyi. Ezra yg
sedangdikelilingioleh teman2nya langsung berlarimenuju Revelyg langsung
berlutut memeluknya.
“Hey, kiddo,”ucap Revel.
Ina melihat kak Kania menganggukkan
kepalanya,menandakan bahwadiasudah melihat Ina tp dia masih terlalu
kesalpadaRevel sehinggaenggan mendekat. Meskipun mereka sudah rujuk
selama 6bulan, keluarga Inamasih belumbisa menerima Revellagidgn tangan
terbuka.
“Selamat ulangtahun Ezra,” ucap Inasambilmenudukdan
memeluk keponakannya. Untuk menyelamatkan Ezra yg jelas2 kelihatan akan
mati karena malu gara2 dipeluk oleh tantenya,Revel menyerahkan
kadomereka. “Ini apa om?”tanya Ezra sambil buru2 merobek kertas kado itu
tanpa ada belaskasihan.
“Kmu lihat aja sendiri,”ucap Revel sambiltersenyum melihat keantusiasan Ezra.
MataEzraterlihat berbinar2 ketika
menyadaribendamengilat yg adadi genggamannya. “om dengarkmu mau belajar
main baseball,inihelm yg akan melindungikmu daribola,” jelas Revel.
“Coba dipakai,tantemau lihat,”ucap Ina.Dan Ezra
langsung mengenakan helmitu. Menyadaribahwaukurannyapas sekalidgn
kepalanya, dialangsungnyengir gembira. “Makasih om,”ucap Ezra
“Sama sama,”balasRevel.
Kemudian Ezralangsungberteriak sambilberlarimenuju mamanya. “Mamaaaa! Aku dapet helmdariom Revel.”
Revel berdiridan mengulurkan tangannya, membantu
Inamelakukan halyg sama. “Gimana menurut kmu? Apa kadoitu
bisamemperbaiki image saya didepan keluarga kmu?” tanya Revel.
Ina hanya tersenyum. “Iguess we’ll just haveto see.”
“Mungkin klo sayabikin kmu hamil,merekaakan berhenti
memikirkan untuk membunuh saya stiap kali merekamelihat saya. Toh
merekanggak akan mau cucu dan keponakan mereka grow up tanpabapak.”
Ina terkikik. “They’ll come around,”ucap Ina dan menggeret Revelmenuju orangtuanya. “I don’t think they will.”
“Trust me,they will.”
“Knapakmu bisa yakin begitu?”
“karna saya cinta samakmu dan merekatahu itu,” balasIna.
Revel langsung menghentikan langkahnya mendengar
kata2 itu. Inayg menyadaribahwa Revel sudah berhentidgn tiba2,menolehkan
kepalanya dan ketika melihat ekspresikaget pada wajah Reveldiabertanya,
“What’s wrong?”
“Itu pertama kali sayadengar kmu bilang begitu smenjak kitarujuk.” “Okay thats...”
“Rev, are you okay?” tanya Ina sambil menyentuh pipiReveldgn jari2nya dgn sedikit khawatir.
“I am now,” balasRevel sambiltersenyumbahagia. Merekaberjalan sambil bergandengan tangan menuju orangtuaIna.
Selama Inasudah bisamemercayainya lagisehingga mampu
mengatakan cintanya, diaakan mampu berhadapan dgn apapun,sekumpulan
macan dan singasekalipun.Untuk Ina, satu2nya wanita ygdia sudah berikan
hatinya sepenuhnya,dia akan relamelakukan apa saja.
TAMAT
0 Response to "Novel Celebrity Wedding"
Post a Comment