
Baca Novel Untuk Mu Aku Ada
Monday, April 18, 2016
Comment
Cerita versi pdf
Penulis: Awangga Setiawan
PRELOAD
Namaku
Daniel Beny Hartanto akrab dipanggil beny, kehidupanku cukup mapan,
dilingkungan sekitarku, aku seorang lelaki keturunan jawa, pada tahun
1999 dan saat itu umurku sudah 18 tahun, aku lulus dari sekolah negeri
di jogja, yang lumayan favorit atau setidaknya masuk dalam peringkat 5
besar, lalu aku melanjutkan sekolahku ke sebuah PTS di kawasan jogja
timur, aku seorang tipe adventure yang menyukai tantangan dunia bisnis ,
dimulailah sebuah pengalaman saat aku memasuki awal kuliah, saat smu
dulu aku tak berpacaran karena tak ada yang cocok, dan menganggap
pacaran hanya buang waktu dan kebebasan, aku lebih menyukai keluar
dengan seorang cewek siapapun yang aku suka tanpa ikatan namun aku lebih
sering keluar bersama teman-teman cowok untuk melakukan aktifitas
sebagai pria, dan saat masuk kuliah pertama kali merasakan bagaimana
rasanya aku benar-benar mencintai, dia seorang gadis cantik, manis,
namun dia seorang gadis keturunan tionghoa sebelumnya bahkan aku tak
mengetahuinya. Aku hanya orang yang tak suka mencari masalah, yah, pada
saat itu banyak konflik terjadi mengenai ke sukuan di negara ini, namun
aku seorang tipe moderat aku tak pernah membedakan dia dari irian,
batak, timor atau bahkan cina sekalipun, yang penting orang yang akan
aku anggap sebagai teman harus orang yang baik.dan kalo sudah suka aku
ngak pernak perduliin apa pikiran orang, orang gaul bilang "bodo amat"
dan inilah awal rasa suka aku terhadap seorang gadis keturunan untuk
pertama dan terakhir kali di masa kuliah nama gadis itu Evelyn Susanto
atau lebih akrab dipanggil eve.
Cintaku Bersemi Untuk Eve.
Eve, gadis yang lucu dan menarik, lincah, dan takut akan Tuhan, aku
mencintainya atau aku menyukainya sejak saat aku ikut Mapram atau Ospek
di Kampus PTS kawasan babarsari, aku cukup "Jaim" yah biarpun aku suka
aku hanya bisa liatin doang tingkah lakunya yang lucu. Ah....aku
menyukainya dalam hatiku berkecamuk. Aku harus mencoba untuk mendekati.
dan satu hal aku harus tahu dia belum punya pacar, oh...my God. benar
dia belum ada yang "punya".
Tuhan aku menyukainya, buatlah aku tambah menyukainya ungkapku dalam
hati. Yah tak ada jalan jika kita tak berusaha. Besok adalah Malam
Terakhir Inisiasi Usai. Saatnya Malam Inagurasi. Aku harus punya cara
mengenalnya, oh please pusing bener aku mikirinnya.
Malam itu tiba juga, aku berganti baju sesuai perintah kaos putih yang
aku harus kenakan. Kudekati kelompok Eve, dimana aku kenal salah satu
anggota kelompok itu, namanya yeni teman sekolah di SMU dulu.
Kudekati Yeni,
"Yen, please bantuin gw dong, u basa-basi kek..kenalin gw ma tuh cewek"
3
sambil menunjuk sembunyi-sembunyi Yeni paham dengan maksudku.
"Oh...Eve?",
"Yah tull" jawabku singkat
"Tapi kan dia chinese!" ungkap Yeni
"ah yang bener, sipit aja kagak, putih sih emang, so kalo chinnese trus
kenapa?" timpalku.
"Yah mending lo cari yang lain saja deh" yeni tambah ngotot. "Emang napa
seh Yen, mau nolongin gw gak?",
"Mau sih, tapi u mosok gak tau seh Chinese gak suka ma co jawa kayak lo,
mereka cuma suka ma co...pokoknya bukan tipe kayak lo lah....dia harus
sama-sama cinanya ben....",
"Gitu ya? mosok sih aku kok ngak tahu ya.." jawabku,
biarlah gimanapun setidaknya aku kenal aja gak papa, setengah hati aku
udah sedikit patah hati, namun akhirnya Yeni mau dengan rela walau gw
paksa sedikit ngenalin aku sama Eve
Akhirnya aku udah bisa kenal Eve aku cerita panjang lebar setelah
perkenalan itu terjadi, sok kenal sok deket lah, mumpung ada
kesempatan,walau dalam hati aku berpikir apakah benar ce chinese tidak
suka sama wana (red=orang jawa/pribumi) Itulah awal aku berteman
dengannya, namun kubuang jauh rasa sukaku padanya, sebab mungkin apa
yang Yeni bilang benar, aku tak ingin patah hati walau ini pertama kali
aku patah hati karena suka dengan ce keturunan. Semoga tidak. Kamulah
gadis yang kutunggu selama ini.
Perasaan pertama waktu aku melihatnya aku merasakan ada hal yang
berbeda, ih..cakepnya tuh anak, or maybe this is a first sight
ah..kubungan saja jauh-jauh. apaan tuh first sight gw gak percaya
.....Eve seorang gadis yang ramah, sederhana, kenapa gw suka sama cewek
kayak gitu. Padahal dulu aku suka sekali gadis yang lincah dan kocak ‘n
selalu bikin aku ketawa. yah mungkin karna kebencian dengan mantanku
yang kalem ternyata berbeda dengan hatinya. Yang ternyata gw ketipu. dia
ternyata gadis yang nakal ‘n gak pernah puas dengan pacar sebaik
apapun. yah dalam hati mau jadi apa dia besok....tapi sebaiknya aku tak
perlu banyak menghakimi dia, karna mungkin itu juga salahku.... Ah
peduli amat yang penting sekarang ada Eve, yah...Eve, aku memikirkannya
terus. sejak perkenalanku dengannya walau aku beda kelas aku suka sekali
ketemu dengan dia pada sesi tertentu yang memang waktunya bersamaan
untuk matakuliah paket semester awal. Kita ngobrol sambil jalan, n'
walau gw naik mobil tapi aku nemenin dia jalan pulang kekostnya yang tak
begitu jauh dari kampus kita. Yah anggap aja Pdkt yang bermanfaat buat
olahraga juga. Hahaha..dalam hati aku seneng aja untuk nganterin dia.
N. tiba saatnya waktu demi waktu berlalu aku ingin mengajaknya ngedate,
yah real date, bukan yang hanya sekedar makan malam bersamanya denga
banyak temannya juga. Wah tepat juga nich. besok adalah malam minggu
yang pas sekali dengan Ulang-tahunya. wah ternyata dia tak menolak untuk
ngrayain ultah bareng
4
aku berdua, walau status kita just friends, entah mungkin ia takut kena
semprot air dan lemparan telor jika teman kostnya mengetahui ia akan
ultah.
Hari itu saatnya tiba untuk menjemputnya, wah berdebar debar, dag dig
dug, aku melangkah kekostnya namun astaga! dia ngak ada. kecewa gubrak,
kayak ketabrak becak.....Pikiranku berkecamuk. Ah kenapa harus lagi..dan
lagi...yah kalian mungkin tak tahu kenapa aku berkata lagi..dan
lagi...yah itulah pesan singkat dimana aku lagi...lagi untuk terluka dan
kecewa. Saat itu acara bubar sudah, saat itu masih jam 7 malam tepat
aku berdiri dikostnya dengan kecewa. She gone without me? dia pergi ngak
tahu kemana. Aku mencoba menelpon Hp nya namun Cuma nada tidak aktif
yang kudengar. Aku langsung balik badan dan pergi ke mobil. Aku pergi
dari tempat itu dan pergi kerumah kost temen kuliahku. Yah aku yakin dia
gak pergi. karna dia juga jomblo kayak aku. Sesampainya aku ketempat
temenku itu. aku rehat sejenak dan diam saja tanpa omong apapun, yah
berkecamuk pikiranku. Kenapa harus aku lagi ya Tuhan. Kenapa terulang.
Dosakah aku..?Dengan siapa. ratusan pertanyaan aku lontarkan ke Tuhan.
Dani temanku yang dari tadi entah omong apa aku tak mendengarnya. dan
akhirnya Paaak, Sialan dalam hatiku.
"eh kalo mau bengong ngapain lo kemari" ucap dani
“udahlah kita pergi aja disko kan ada tempat disko baru di hotel xxxx
(red=edited) katanya ceweknya cakep-cakep lho.”
"Mosok?" omongan sinis keluar dari mulutku dimana yang sejak tadi aku
terdiam. dalam hati aku berfikir mana ada cewek cakep anak baik-baik
paling juga "ayam". Akhirnya pergi juga kita ketempat itu. Walau harus
dipaksa terlebih dahulu aku akhirnya mau untuk pergi. Jam menunjukan
pukul 01.00 Am ah tanpa terasa udah pagi. Aku yang mabok saat itu udah
gak ngurus lagi dengan keadaan sekitar. Bahkan Sebuah Telepon dari Eve?
Oh My God 15 Missed Call ada di Handphoneku dan semuanya dari Eve. .....
Aku mencoba mengenalmu ben.
"aku tak sengaja berbuat menyakiti hatimu ben, kamu udah sangat baik
sama aku, aku menghargainya dengan sepenuh hati, maafkan aku ben, waktu
itu aku tak sempat menghubungi kamu, dan kamu juga tak dapat menghubungi
aku. Hp ku saat itu sedang low bat, papa mamaku dateng pagi hari dan
lalu mengajakku untuk pergi menemani mencari hotel dan seharian kita
pergi bahkan aku tidak sempat untuk pulang ke kost walau sebentar,
mereka datang dari jauh untuk merayakan ulang tahunku disini. karna
mereka tahu aku tak dapat pulang karena sebentar lagi mid semester, jadi
mereka yang dateng, n' mereka nda ngasih tau soal kedatangan mereka,
mungkin mereka mau kasih kejutan ke aku, sekali lagi maafin aku ya ben.
Maaf mengecewakan kamu, tertanda Eve"
itulah isi surat Eve yang dititipkan temannya lusi untuk aku. Aku
sebenarnya ngak marah, yah kecewa mungkin tapi itulah kehidupan tak
selamanya harus indah dan sesuai dengan rencana.
Ah...aku bingung sekali.
Sebulan kemudian....Setelah menerima surat itu aku merasakan suatu
perasaan,
5
apakah aku menyukainya? aku begitu cemburu jika ia tak memperhatikanku.
saat ia tak ada, saat ia tak mengangkat telpku. mungkingkah aku
mencintainya? ataukah sebatas suka? aku suka sekali menelponnya walau
hanya untuk menanyai kabarnya. sebab saat ini aku begitu sibuk, dan ia
sibuk dengan rutinitasnya, sehingga pertemuan yang dulu sering sudah
mulai jarang dan bahkan dalam satu bulan ini aku tak pernah ketemu
dengannya dikampus. Yah mungkin besok saja sehabis pulang kuliah sesi
satu aku ke kostnya aku tahu hari itu ia tak ada kuliah. semoga ia ada
di kost besok. Keesokan harinya aku mengirim sebuah sms untuknya
"Eve, kamu di kost nda?"
dan selang beberapa menit Hp ku berbunyi
"Oh aku ada di tempat temen, tapi nanti jam 11 an aku dah di kost
kok..mau dateng ya? ya udah maen aja. lama ngak ketemu. daa.."
begitulah isi smsnya sebenarnya aku ingin menembaknya aku lelah penuh
dengan tanda tanya seperti ini, setidaknya kita sudah mengenal satu sama
lain cukup lama, setidaknya kita tahu sifat masing-masing. Diterima
atau tidak peduli amat yang penting aku udah mengutarakan uneg-unegku,
sekarang aku ingin membeli kado baru untuknya, yang waktu ultah kemarin
aku belum sempat memberikannya, mungkin dengan seikat 12 bunga mawar
merah dan secarik kertas penembakanku, lebih baik, mungkin aku cukup
untuk mengucapkannya secara tertulis.
Misteri Cinta.
Soal penembakan yang aku lakukan aku penuh tanda tanya apakah dia mau
menerimaku? sedangkan aku bukan siapa-siapa, bukan cina sepertinya, tak
memiliki marga, tak berkulit putih, padahal sebenarnya aku tak peduli
apakah dia cina atau bukan, aku hanya menyukainya karna dia baik, dia
sanggup ngerti aku, walau sebagai teman, kecocokan lebih penting.
Sekarang aku menjumpai gadis yang menurutku cocok, aku sendiri ngk tau
kenapa harus memilih dia, banyak pilihan gadis lain yang cantik selain
dia, namun aku begitu terpesona saat ia berbicara, dan pikiran kita bisa
sama.Selama ini ia bahkan tak menyinggung sedikitpun tentang perbedaan
suku kita. Ah..itu membuatku tambah berdebar-debar saja. Kalo sudah suka
beginilah akhirnya, semua hal yang dulu biasa, setiap detik, setiap
tindakan aku perhitungkan. aku sendiri pusing dibuatnya. Mungkin
beginilah cinta, terkadang kita dibuat buta olehnya. karna kepanikanku
untuk menyukainya dengan mengutarakannya pada Eve, aku hanya bisa
sedikit berfilosofi andai dia menolakku. bahwa
"cinta tak akan menjadi indah jika dalam kehidupan cinta itu sendiri
tanpa pengorbanan, Cinta bagaikan melihat bintang dilangit. kamu cukup
melihat sinarnnya dan tak perlu memilikinya untukmu sendiri."
walau mencintai adalah proses yang memusingkan namun kehilangan lebih
menyakitkan..
Aku tahu kamu.
"Apa ini ben?" tanya Eve padaku
"oh itu kado untuk hadiah ultah kamu, met ultah ya eve" jawabku
6
“oh, kenapa kamu harus repot begini, ‘n apa ni? pake bunga segala? wah
bikin malu kamu nanti anak-anak kost yang lain bilang apaan?”
dan eve melanjutkan membuka sampul surat dan membaca isinya
"untuk Eve selama ultah yang ke 21 ya, aku tahu ultah kamu udah lewat
tapi gpp kan. :) hehehe, eve udah lama aku punya perasaan beda waktu aku
jalan bersamamu sebagai teman, aku merasakan kalo aku suka sama kamu,
aku harap aku mengutarakan ini tak membuatmu marah. aku ingin kamu
menjadi pacarku. tertanda beny."
itulah isi kartuku untuk Eve, Eve terdiam sesaat dan akhirnya
"wait, aku tahu kok jawabanmu, sudahlah aku tahu apa yang ingin kamu
ucapkan" saat aku melihat raut wajahnya aku mencoba mendahuluinya untuk
berkata demikian, karna aku tahu ia pasti akan menolakku, begitulah
pertimbangan terburukku.
"emang kamu tahu apa ben? lha wong aku belum omong ya mbek kamu!”
“sebenarnya aku tahu kamu suka sama aku, aku merasakannya, tingkahmu
beda akhir-akhir ini, kamu sering terlihat gugup waktu bersamaku tak
seperti dulu waktu kita baru ketemu, mungkin kamu punya perasaan suka
sama aku yang membuatmu gugup.untuk memberi jawaban suratmu ini aku
ingin memikirkannya dulu, sebaiknya kita tak usah ketemu dulu beberapa
hari, aku akan mempertimbangkannya, kamu mau kan ben?"
ungkap Eve saat ia telah membaca suratku yang tertaut pada seikat bunga
mawar itu.
"ya..terserah kamu wis.."
dengan tersenyum aku mengucapkannya, agar suasana tak sesunyi ini
padahal hiruk pikuk anak kost lain bersautan di telingaku namun aku
merasakan begitu sunyi waktu aku bersamanya. aku melanjutkan basa-basiku
menanyakan keadaannya selama ini. dan akhirnya aku berpamitan pulang
dengan seribu alasan yang aku karang. karna aku sendiri sudah penat dan
kehabisan akal, inginnya aku bersamanya hingga larut malam namun saat
itu sudah pukul 3 sore saatnya aku untuk melakukan rutinitas olahragaku,
setelah sedikit pemanasan yah mungkin aku pergi renang saja, agar
kepalaku yang panas ini sedikit sejuk
"eve balik sek ya.....aku tunggu jawabanmu"
ucapku, sambil berdiri aku berjalan kearah pintu pagar kostnya,
"hati..hati ya ben..tak usah kamu pikirkan dulu apa yang terjadi nanti,
aku akan memberikan jawabanku. lewat sms bagaimana?"
lanjut eve saat berada berdekatan denganku di pintu pagar kostnya,
"never mind, terserah kamu deh...daa..Eve" ucapku sambil berlalu menuju
sepeda motor yang kuparkir didepan kostnya dan aku berlalu segera .
Masa lalu telah berbeda.
Setelah 8 hari, saat ini hari sabtu jam 11 siang, tiba-tiba melody pesan
masuk hpku berbunyi. Ternyata dari eve, setelah lebih dari seminggu
lamanya aku menunggu dia mengirim sms, ku tekan tombol baca, dan
7
"ben, nanti malem ke kostku ya, jam 7.00 malam aku tunggu ya. sampe
nanti" itulah bunyi smsnya, ah aku harus gimana Eve tak tahu kalo saat
ini aku sedang berada di surabaya dan baru saja aku sampai di surabaya
jumat kemarin untuk urusan bisnis retail handphoneku apakah aku harus
memberitahunya kalo aku tak berada di jogja. ah untuk apa aku
memberitahunya
"oke aku kesana nanti malam" aku balas smsnya.
Segera aku menelpon agen travel langgananku aku memesan tiket pesawat
yang ada pada hari itu, dan syukurlah masih ada seat kosong untukku,
karna aku tahu hari itu weekend pasti seat pesawat penuh sedangkan aku
harus segera ke jogja, tak pikir panjang aku segera berangkat ke
bandara. untuk naik penerbangan jurusan jogja jam 3 sore. aku perkirakan
sampai jogja sebelum jam 5 sore aku bisa sedikit mempersiapkan
keadaanku agar tidak terlihat gembel. dalam hatiku berdegup kencang
beginilah kalo mencintai seseorang, apapun yang ia katakan pasti
membuatmu berdebar, apalagi yang kamu cintai belum benar menjadi
kekasihmu. sialan...dalam hati kenapa penerbangan ini terasa agak lama
tak seperti biasanya, sepertinya pesawat ini hanya memutar beberapa kali
di atas jogja. aku mencoba menanyakan kenapa begitu kepada awak kabin.
katanya jogja sedang hujan lebat, disertai angin kencang tapi menurut
informasi bandara sesaat lagi angin kencang akan segera berkurang dan
pesawat dapat mendarat. Dengan cemas aku berharap semoga angin ribut itu
tak akan membuat hatiku juga ikut ribut karna tak dapat memenuhi
permintaan Eve untuk aku datang, begitulah sebuah perasaan yang begitu
bergemuruh bahkan melebihi gemuruh guntur hujan lebat. akhirnya untung
pesawat yang aku tumpangi dapat segera mendarat, tidak harus mendarat ke
bandara lainnya karna pertimbangan keselamatan. Jam 17.50 sampai juga
aku di rumah. pukul 7 tepat aku sampai di depan kostnya, dan kutelp dia
bahwa aku di luar kostnya sekarang. sesaat kemudian dia keluar dengan
berpakaian sederhana berkaos dan ber celana kain entah para cewek
menyebutnya apa, tapi dia begitu manis dan cantik saat itu, itulah yang
aku pikir seorang gadi cina yang sederhana, aku memang menyukai gadis
yang sederhana seperti itu tak harus begitu modis dan tampil sangat beda
seperti gadis metro yang masih meminta uang saku ke ortunya namun
berlagak seperti orang bisnis,
"hai ben, kelihatanya kamu lelah?", "ah engak papa kurang tidur aja",
aku berbohong padanya untuk pertama kali aku takut ia justru marah kalo
aku baru saja dari surabaya dan datang untuknya pasti dia bilang "bodoh
amat sih kamu , lain kali kan bisa" hahaha dalam hati mana tahan untuk
ngak ketemu kamu untuk beberapa lama lagi, Eve mempersilahkan aku masuk
ke ruang tamu kostnya, saat itu kostnya sepi, entah pada kemana nenek
sihir yang lainnya, hahaha itulah sebutan untuk anak kost yang cerewet
dan omong kenceng di kost kayak rumahnya aja teriak-teriak, sudahlah itu
bukan urusanku, sebab begitulah jamanya sekarang.Eve bercerita
basa-basi sesaat dan kemudian,
“ben, soal surat kamu nembak aku itu serius nda?",
8
"emang kamu kira aku nda serius pa enak aja, hahaha" dengan renyah aku
menjawabnya, ia sedikit senyum
"baiklah, walau kita berbeda kamu bukan cina sepertiku, tapi kamu tak
seperti cowok kebanyakan, kau ngak item, kamu baik, dan kamu seiman
denganku, dan yang jelas cukup banyak aku tahu tentangmu, aku mau
kok....jadi pacarmu, asal kamu mau ngertiin aku",
'bener eve?????" begitu banyak tanda tanya responku untuk akhir ucapan
Eve itu. dalam hati aku berkata ngak rugi aku cepet dateng ke jogja
untuk mendengar jawaban itu.
Mulailah hal yang baru.
Setelah kejadian itu hubungan kami berjalan dengan baik, aku merasakan
hal yang berbeda dengannya, seorang gadis cina yang berbeda, mungkin
rasa memilikilah yang membuatnya begitu,memang benar cinta tak akan
menjadi indah jika dalam kehidupan cinta itu sendiri tanpa
pengorbanan.aku tahu ia mengorbankan pikiran omongan orang mengenai
hubungan kita, namun kita bahagia, sebab aku sadar tidak banyak gadis
cina yang memiliki nilai lebih kecantikan kepandaian dan rasa humor
seperti dirinya memilihku sebagai pacarnya, yah mungkin inilah awal hal
yang baru. kita memiliki banyak kecocokan selain suka jalan-jalan atau
bisa disebut sebagai piknik berdua, kami selalu membagi kesedihan dan
kesusahan kita tanpa beban dan kecanggungan, mungkin karna kita sudah
cukup dewasa mengenal satu sama lain, walau ada juga sedikit kerikil
menghadang jalan kita, aku dan Eve suka sekali berbagi bahasa aku yang
fasih berbahasa jawa dan dia yang tahu banyak bahasa mandarin namun tak
begitu fasih, setidaknya ia mampu menterjemahkan dalam bahasa indonesia
kalimat-kalimat mandarin, banyak cerita menarik mengenai proses
pertukaran bahasa kami dan saat ini aku paling suka berkata "Wo ai ni
Eve" Apakah kita cocok?
Saat ini bulan 11 tahun 2002 kira-kira sudah hampir dua tahun lebih kami
bersama, saatnya aku untuk mengenal lebih keluarga Eve, mereka tinggal
di Jakarta aku sendiri kurang tahu banyak alamat rumahnya sedikit tak
masuk akal tapi begitulah aku hanya mengetahui sebatas nomor telpon
rumahnya saja dan itu juga aku pergunakan jika aku ingin menelpon dia
waktu dia pulang ke jakarta waktu liburan natal atau paskah.
"Besok libur sisipan kamu pulang eve?" tanyaku pada Eve "Ya..knapa"
"aku nganterin kamu ke pulang boleh ngak? aku pingin tahu rumahmu.dan
keluargamu"
"boleh..knapa ngak.."
"kalo ortumu liat aku nti kaget gimana? aku kan bukan tenglang
(red=cina)"
"ngak papa kok, ortuku juga kayak kamu mau menerima perbedaan" "kalo
gitu kita beli tiket kreta apinya sekarang yuk, sekalian kita pergi beli
oleh-oleh lah ala kadarnya, mending kamu ganti baju n kita pergi
sekarang"
"oke deh, kamu tunggu bentar ya" Eve kemudian masuk kekamar kostnya dan
9
berganti pakaian, saat itu memang masih pagi, yang namanya anak kost
pasti masih pake baju tidur walau mereka udah mandi. yah begitulah
kesukaan mereka kalo ngak ada aktifitas. setelah selesai berganti
pakaian kita kestasiun Tugu untuk membeli tiket dan membeli oleh-oleh
"kita beliin oleh-oleh apa eve"
"mungkin ini saja..." Eve menunjuk bakpia yang masih hangat , kita
memang pergi ke pabrik kuenya langsung buka ketokonya jadi masih terasa
hangat, hum...pasti enak fresh from oven..
"minta di bungkus 2 lusin aja ya bu...aku rasa segini cukup kan han? "
tanyaku pada Eve
"Cukup lah buat apa banyak-banyak nanti ngak kemakan lagi" keesokan
harinya
aku pergi ke kostnya Eve naik motor, motornya aku tinggal di kostnya Eve
dan kemudian kami pergi naik Taksi untuk kestasiun, dalam perjalanan di
kereta kami bercanda dan banyak bercerita, walau dalam hati aku
deg..deg an..baru ini aku ketemu keluarga dan bergabung dalam sebuah
keluarga cina, wah kayak apa ya bentuknya...
Ben apakah kamu mencitaiku? "ben.."
tersentak aku kaget dari lamunanku karna hanny berkata sambi memukul
lenganku, "ngelamunin apa kamu, dipanggil dari tadi bengong aja"
"oh gak papa"
"gak usah boong, kamu kayaknya punya pikiran, kamu ceritain deh,
daripada kamu simpen sendiri, nanti jadi batu tau rasa lo"
"hahaha jadi batu dimana, otak ini udah penuh karna mikirin kamu, mau
ditaruh disebelah mana batunya nanti"
"ih..."
aku dicubit oleh Eve di perutku uhh pedes juga, kayak makan sambel plus
tabokan orang sekampung. hahaa terlalu hiperbola,
"aku bingung nanti aku harus gimana kalo dah ketemu keluargamu, koko
kamu, n keluargamu yang lain"
“nanti kalo mereka nanya banyak-banyak ke aku mau jawab apa. trus mereka
damprat aku, ih..sereem"
"ah kamu bisa aja ben, emang keluargaku tukang damprat orang, kamu harus
berani dong menerima apapun akibatnya nanti lagian mereka sudah tahu
kalo pacarku wana buktinya sudah lebih dari dua tahun kita bersama ngak
pernah ada masalah bukan, jika kamu mencintaiku kamu harus mencintaiku
apa adanya termasuk kamu juga mencintai keluargaku sebagai bagian dari
diriku"
"ih..puitisnya..., aduh"
karna merasa diledek untuk kedua kali hanny mencubitku di sasaran yang
sama, wah kali ini lebih pedes. memang benar apapun yang terjadi nanti
mau ngak mau pasti akan aku hadapi juga kelak
10
Mama, Papa dan seluruh keluargamu menerimaku. mereka sungguh baik.
Siang hari kita sampai juga di Jakarta masih jam 14.00 saat itu, sebelum
pergi kerumahnya kami mampir dulu kesebuah hotel untuk memesan kamar,
hotel yang tak begitu bagus namun lumayan. aku tinggal barang-barangku
di hotel dan kemudian kami pergi naik becak kerumahnya yang terletak
disebuah jalan besar Jakarta timur. aku tahu keluarganya memiliki bisnis
bahan bangunan, jadi aku tak perlu kaget gimana bentuknya. sesampainya
aku dirumahnya ia memperkenalkan aku pada mama nya karna saat itu hanya
ada mamanya yang dirumah untuk jaga toko, mamanya ramah, dan sangat
baik, bahkan saat ia melihat aku wana dia bahkan tak mempermasalahkan
cukup lama aku berbincang dengan mamanya, dan genap sudah kemudian, saat
sore menjelang aku diperkenalkan dengan keluarganya yang lain, dengan
papanya, cici sepupu, koko dan seluruh keluarganya. dalam hati aku
bersyukur aku tak merasa berada ditempat yang salah dan waktu yang
salah, jam sudah menunjukan 17:45 aku berpamitan pada Eve dan semua
keluarganya, aku beralasan capek dan mau istirahat. padahal aku takut
ditanya lebih banyak, hal yang tak dapat aku jawab. karna ada sebagian
keluarganya yang belum tahu aku wana, aku cuma merasa canggung jika di
bedakan.
Eve, mengapa temanmu berbeda denganmu.
Keesokan harinya aku pergi kerumah Eve, saat itu jam 08.05 aku sampai
dirumahnya Lumayan juga kalo jalan kaki kerumahnya dari hotel yang aku
inapi 15 menit baru sampai. sat itu tokonya belum buka aku mencoba
mencari bel pintu, wah sialan, mana nih bel pintunya udah rumah gak ada
jendelanya bel pintunya gak ada lagi. Daripada pusing-pusing aku telp
aja ke Hpnya Eve.
"Halo..eve, aku didepan rumahmu nih..."
“oh ya tunggu ya....”
lalu pintu toko itu terbuka perlahan, krriit..bunyi pintu dorong yang
berderit. "pagi amat" tanya Eve
"emang napa, aku dah laper ni.?"
"iyah..bentar aku mandi dulu, kamu masuk dulu gih, nanti aku ajakin ke
tempat yang asik n favoritku di sini, okay ben?"
entah kenapa rumahnya sepi saat itu mungkin masih pada tidur tapi
mungkin mereka ada dibelakang, rumahnya panjang dan besar di bagian
belakang, mungkin mirip rumah temanku waktu SD dulu didepan kecil namun
dibelakangnya luas dan lebar bahkan tingkat 4. dimana kalo dilihat dari
luar pasti orang heran karna ngak kelihatan kalo tingkat 4. tapi tentang
rumah Eve aku belum sempat melihantya keseluruhan. setelah beberapa
menit aku menunggu Eve keluar dan sudah berpakaian dan memakai helm
”ben..kamu keluarin motornya dong nih kuncinya...yuk ke garasi" aku dan
Eve melangkah menuju garasi yang berada disisi tokonya. aneh dari depan
aku tak mengira ini garasi bahkan warnanyapun dan garis pembatas
temboknya bahkan beda seperti tidak bergabung dengan tokonya. aneh dan
unik, dalam hati aku kagum
11
kenapa di buat kayak gitu. lalu kita pergi berboncengan pergi ke warung
yang menjual makanan favoritnya, hari itu aku ingin seperti eve, makan
dan minum apa yang eve sukai. wah rame bener. Dan memang rasanya beda,
kulihat penjualnya dari riau jarang aku makan masakan riau. Setelah kita
kenyang Eve mengajak bermain ketempat temannya yang saat itu juga
pulang liburan temannya kuliah di bandung setelah panjang lebar ngobrol
aku merasa sepertinya pandangannya terhadapku sedikit sinis dan
menyimpan ketidaksukaan, yah memang sebagai cewek keturunan dia bahkan
lebih cantik dibandingkan Eve pacarku namun aku tak menilai orang hanya
dari kecantikannya. Sebab belum kenal siapa aku dan gimana aku dia saja
sudah melihat aku bagaikan musuh. Aku memang memaklumi karna banyak
masalah terjadi waktu aku kelas 2 dulu atau di tahun 1998 banyak
kerusuhan terjadi tapi apa semua itu dilakukan semua orang? mengapa
pukul rata, karna itu aku bangga dengan Eve, dia mampu membedakan dan
memahami dengan benar persoalan itu. Akhirnya setelah dua hari berada
disana aku pulang dengan naik travel sendiri tanpa Eve karena libur
masih 12 hari lagi.
Kita berpisah hanya karena perbedaan.
Pada suatu ketika, saat aku mengenalkan evelyn kepada orang tuaku ia
berharap mereka juga dapat menerima dia walau dia seorang gadis cina,
namun diluar dugaan orang tuaku tak menyetujui evelyn menjadi pacarku,
padahal tinggal selangkah lagi aku ingin bertunangan dengannya.
"Apakah kamu gadis cina?" "Ya tante."
"Maaf bukan om mau menyakiti perasaan kamu, tapi om rasa kamu ngak perlu
melakukan hubungan terlalu jauh dengan beny, beny sudah om jodohkan
dengan seorang gadis dari bandung, dia seorang pribumi, selain itu juga
kenapa gadis cina seperti kamu mau bersama dengan orang pribumi, apa
orang tuamu tak melarang?" "pa..ma....apa apaan ini, menghubungkan orang
suka kok dengan suku, rasa segala ah, kan jamannya sekarang udah
modern. gak mutu banget sih!, Beny udah di jodohin? ah mosok, lha dari
dulu kok ndak ngomong, kenapa baru sekaran? paling ini akal-akalan mama
sama papa!"
sela beny di tengah percakapan."
"Beny...apa-apaan kamu menuduh mama dan papa main akal-akalan memangnya
untung papa mama apa?"
"Ah beny tahu mama dan papa gara-gara pernah kecewa berbisini dengan
orang keturunan cina soal kayu dulu, papa dibohongin dan akhirnya modal
papa lenyap karna dibawa lari bukan!, tapi apa trus lalu membenci orang
keturunan cina?"
"Ben, anterin aku pulang ke kost ya. Sekarang!" ungkap eve setengah
berbisik pada beny
"Kamu jangan sakit hati ya eve. Mereka memang masih kolot"
mereka lantas meninggalkan papa dan mama beny menuju mobil yang berada
di luar rumah. didalam mobil eve cuma terdiam walau beny menanyakan
banyak hal kepada eve, sepertinya eve benar-benar kecewa dengan kedua
orang tua beny,
12
beny kawatir itu akan merusak hubungan mereka yang sudah dua tahun
terjalin dengan baik. dengan tersentak mobil berhenti di tepi jalan 1 km
sebelum kost eve berada.
"Eve. kamu kenapa! dari tadi diam saja?"
beny memandang wajah eve yang sepertinya menangis namun tertutup oleh
rambut halus panjangnya yang telihat basah di bagian ujungnya.
"ben, aku ngak nyangka kalo ortumu ngak setuju kayak gini, aku pikir
dari pada kita jalan tapi membuat kamu bertengkar dengan keluarga itu
nda baik ben"
"tapi aku sayang kamu eve, kamu tahu sendiri aku kayak gimana to? ,
selama aku suka aku pasti tetap mempertahankannya"
"tapi ben, kata emak dulu waktu aku kecil, walau bagaimanapun aku harus
menghormati orang tuaku walau mereka tak mengerti apa yang aku rasakan
dan aku anggap benar, bagiku mereka lebih tahu kebutuhan kita."
mobil mulai berjalan perlahan dan akhirnya perbincangan panjang selama
di jalan terhenti. karena mereka sudah sampai di depan kost sambil
membuka pintu eve berkata
"maaf ben, mungkin sebaiknya kita sampai disini saja jika kita sering
ketemu kita akan semakin sulit untuk berpisah, jaga diri baik-baik ya,
awas pulang jangan ngebut ya. aku tahu kalo kamu lagi marah kamu pasti
suka ngebut. suatu saat jika kita jodoh pasti kita ketemu lagi. kamu
percaya itu juga kan ben, sebab kamulah yang mengatakannya padaku"
eve kemudian bergegas masuk dengan berlari kecil kedalam kostnya. dan
hilang di balik pagar yang tinggi tempat kostnya.
Kalau sudah jalan untuk apa menambah kekhawatiran dalam hidup.
Kurang lebih satu tahun mereka berpisah namun mereka sesekali masih
saling telepon atau ber sms an. Setelah akhirnya saatnya mereka wisuda.
mereka wisuda di bulan yang berbeda eve lebih dahulu wisudanya. dan ia
kembali ke Jakarta. untuk sementara membantu orang tuannya di toko milik
mereka. eve memang tidak segera mencari pekerjaan karena sejak
perpisahan itu eve yang memiliki keturunan penyakit jantung dari kedua
orang tua nya, mulai nampak. Beny yang memang sejak kuliah memiliki
bisnis retail aksesoris, dealer handphone sebuah perusahaan yang berada
di surabaya disibukkan dengan membuka beberapa cabang baru di beberapa
kota, dan pada akhirnya
"Halo, eve-nya ada? ini beny"
"Wah ben sebaiknya kamu jangan menelpon eve lagi. Dia sudah bisa
benar-benar melupakan kamu" sepertinya suara mama eve.
"apakah benar? aku tahu eve masih ingat aku dan care ama aku, eve pasti
masih sayang sama aku, please tolong tante tolong, aku benar-benar
kangen dengan eve" "Maaf ben, tante ngak bisa" tut.tut..tut telpon
ditutup tanpa membiarkan beny menyelesaikan ucapannya. Dengan segera
beny yang kehabisan akal untuk menelpon eve namun tak dapat karna bahkan
nomer hp eve tak pernah aktif, beny
13
segera pergi ke Jakarta dengan naik penerbangan paling awal keesokan
harinya. Beny tak mengetahui bahwa hari itu juga Eve memiliki rencana
untuk terbang ke swiss menemui pamannya yang membuka restoran cina
disana. Karena restoran pamannya sedang mengalami kesulitan pembukuan
keuangan dan Eve memang memiliki keahlian itu.
Beny dan Eve yang tanpa sadar berada dalam tempat dan waktu yang
bersamaan di airport. diluar kesadaran mereka sebenarnya mereka di
eskalator yang sama. Eve yang sebenarnya berniat untuk memberitahukan
bahwa ia akan pergi jauh kepada beny dan itu adalah kesempatan terakhir
untuk mengatakan salam perpisahan, mengurungkan niatnya saat koko angkat
eve melarangnya untuk menghubungi beny karna itu tidak baik bagi eve
yang notabene keturunan penyakit jantung.
Diluar kesadaran mereka ditempat dan saat yang sama dan beny yang sudah
begitu kangen dengan Eve bergegas pergi ke rumah eve dengan
tergesa-gesa. Dan sesampainya di rumah eve.
"Apa Eve ada om?"
"Halo ben, maaf eve sudah pergi" sembari merapikan barang dagangan di
toko itu, beny kembali bertanya.
"Pergi? kemana om. keluar kota? ato ke mall? atau kemana?"
"Eve pergi jauh, ia pergi keluar negeri, sekitar 45 menit yang lalu ia
baru pergi" jawab papa eve yang tak mengatar eve kebandara karena harus
jaga toko.
"Kemana om? boleh saya tau? untuk berapa lama?"
"Ke Swiss ke tempat pamannya.om nda tau untuk berapa lama itu tergantung
eve sendiri yang menentukan, karna dia sendiri yang menginginkan"
"Ke swiss?"
bagaikan tertiup angin kencang menderu menghantam dada, beny terdiam dan
terduduk diam.
"sudahlah ben, biarkan eve pergi dengan tenang"
papa eve yang sibuk melayani tamu membiarkan beny terduduk lama di depan
tokonya dan tak mengetahui kemana dia pergi, bahkan tanpa pamit.
setelah 8 bulan berlalu...
Beny yang saat itu sedang membuka outletnya di bandung, mencoba koneksi
jaringan internet untuk mengawasai billing outletnya secara online. Beny
yang isengiseng sembari melakukan beberapa konfigurasi pada komputer
outletnya, untuk
masuk dalam dunia chat pada sebuah messenger terkemuka yahoo, yah beny
memang selain lulusan sarjana ekonomi ia menguasai dengan baik sistem
teknologi walau tak ada gelar sarjana komputer yang ia sandang ia pandai
karna kemauan dan pelajaran autodidaknya yang baik.. "Wah udah lama
juga gak chat dengan orang lain ni, ah daripada bengong main bentar dulu
ngak masalah" gumam beny dalam hati. Setelah klik sana-klik sini muncul
nickname baru yang baru saja online di channel tempat dia mangkal.
Ce_purple itulah nick yang ia lihat. Setelah panjang lebar mereka saling
chat dengan asyik mereka ngobrol dan bicarain apapun yang mereka anggap
menarik, bahkan mereka sampai lupa untuk memperkenalkan jati diri
14
mereka. akhirnya mereka tersadar setelah 2 jam lamanya mereka keasikan
ngobrol ce_purple memberikan emailnya agar pertemanan mereka tetap
berlanjut ce_purple@yahoo.com si gadis memberikan alamat emailnya. dan
begitupula beny memberikan emailnya kepada gadis itu.
Hari itu sabtu tanggal 2 beny yang tiap bulannya harus mengumpulkan data
dari beberapa outletnya dalam melakukan pembukuan. setelah berkutat
dengan pekerjaannya selama 3 jam, yah..maklum dia memiliki banyak outlet
dengan berbagai kendala masing-masing terjadi pada outlet miliknya,
karna itu jaringan internet yang ia miliki bahkan harus online selama
hampir 18 jam tiap harinya. Dan sebuah pesan kecil muncul bahwa ia
mendapat email baru. Dan ia membukanya email itu dari ce_purple yang
pernah dia ajak chat bulan lalu. "Hai kemana aja selama ini, kamu jarang
online, kadang aku berharap aku menemukan nick lucumu itu sedang
online, tapi sepertinya kamu begitu sibuk. Selamat paskah ya..maaf kalo
aku telat menyampaikannya. karena aku juga sibuk mempersiapkan perayaan
paskah di kapel kecil ditempatku. Salam damai, GBU" itulah isi email
yang ce_purple kirim untuk beny. Dan beny akhirnya saling berkirim email
dan terus membalasnya. setelah 3 bulan lamanya mereka saling akrab
saling kirim email satu sama lain dan tibalah pada suatu waktu mereka
berniat untuk saling menukar foto mereka. Dan Biip. "You Have A New
Mail" begiutlah Email Messenger Favorit Beny mengeluarkan kata-katanya.
Beny yang bersemangat penuh dengan penasarannya untuk melihat foto gadis
yang yang menurutnya sangat cocok dengan dirinya terkaget ternyata
ce_purple itu adalah eve..yah eve..mantan pacarnya yang dulu menjadi
bagian dari hidup terindahnya entah beny begitu senang atau terkejut dia
termenung untuk beberapa saat "Tuhan apakah ini hanya kebetulan saja
atau inilah kejaiban yang kuharap selama ini untuk..." ia lalu tersadar
bahwa email itu baru saja masuk kealamat emailnya dengan segera ia
mengirim pesan singkat buat gadis itu. "Apakah kamu Eve? Aku beny.
Selama ini aku mencarimu, Ya Tuhan aku begitu kangen dengan kamu,
nyalakan webcam kamu eve aku tahu kamu masih ada disana"
eve tersentak kaget teryata pria yang dianggapnya baik selama ini dan
menjadi teman cybernya adalah beny. Kekasih yang masih ia cintai. walau
telah berpisah lebih dari satu tahun ia merasakan bahwa dia telah
berpisah dengan beny begitu lama. Eve langsung menyalakan webcam yang
ada dan mereka saling pandang satu sama lain melalui layar monitor.
Mereka saling tertegun, mereka melepas kangen mereka. Dan eve
menceritakan bahwa ia tak berniat untuk meninggalkan Indonesia. namun
karena pamannya membutuhkan kemampuannya untuk membantu restoran yang ia
miliki. Beny menceritakan bahwa satu jam sebelum eve pergi ia mencari
eve untuk mengabari bahwa orang tua beny mau mengalah dan menerima eve
sebagai calon menantu mereka namun sayang eve terlanjur pergi keluar
negeri dan tanpa kabar dimana ia berada.Dan mereka melanjutkan
pembicaraan mereka.
Eve yang begitu gembira menerima kabar itu berniat untuk kembali ke
Inndonesia untuk bertemu dengan beny, selain atas bujukan beny agar eve
mau meluangkan
15
waktu untuk kembali ke indonesia. dan pada akhirnya satu minggu eve
mengatakan bahwa eve hendak pulang ke indonesia esok hari tepatnya 4 Mei
2003. Eve mengabari keluarganya di di Indonesia dan kepada beny bahwa
ia akan pulang. Tibalah keesokan hari di semua headline surat kabar
tanggal 5 mei 2003, serta berita pada semua stasiun televisi. mengatakan
bahwa penerbangan dengan nomor yang eve naiki telah dibajak teroris dan
meledak di udara sebelum mendarat untuk transit di singapore. Tersentak
semua orang yang menunggu eve kembali ke indonesia termasuk beny.
terpukul dan shock berat. Kebahagiaan untuk kembali bertemu dengan eve
hancur sudah.
Beny yang sudah berada dijakarta dan bersiap menjemput eve pada waktu
kedatangan penerbangan eve, benar-benar terpukul atas kejadian itu.
Semalaman mereka dibuat sibuk untuk mempersiapkan proses pemakamam jika
jenasah eve telah ditemukan walau kesimpulannya imposible dapat
ditemukan. Mereka berdoa,
memanggil kerabat mereka, Bahkan seorang Pendeta sudah mempersiapkan
doadoanya dan proses perayaan untuk kemudian dibagikan kepada seluruh
kerabat
yang datang. Namun ajaiblah karya dan rencana Tuhan ditengah tangisan
kesedihan di rumah eve tanggal 6 Mei 2003, 20:08 Wib telpon rumah mereka
berdering, Memecahkan suasana hening malam itu.
"Halo, disini kediaman keluarga sutanto, mau cari siapa?" sahut penerima
telp "Halo, cici ya...liat Tivi gak cik?" cici atau kakak perempuan eve
terbengong, tak mengerti apa maksud pembicaraan penelpon itu. cici eve
yang terhanyut dengan suasana bahkan tak tahu kalo yang menelpon adalah
eve.
"Ini eve cik, eve sehat-sehat saja kok, yang diberita itu buka eve, eve
masih hidup dan masih di swiss, karena tiket terlanjur dibeli eve
memberikannya pada teman eve yang mau pulang ke Indonesia, paman kena
serangan jantung jadi eve belum sempat mengabari rumah kalo eve ngak
jadi balik ke indonesia karena paman serangan jantungnya larut malam dan
eve sibuk mempersiapkan kebutuhan di rumah sakit. Eve bahkan terkejut
melihat berita di televisi waktu eve menjagai paman"
"apakah kamu benar eve...hik. hik.."
dengan sesenggukan kakak perempuan eve masih belum percaya. namun
akhirnya setelah pembicaraan beberapa saat. akhirnya cici eve berlari ke
arah mami nya, "Mi..eve masih hidup dan sekarang masih di swiss"
"apa maksudmu?" tanya mami eve terheran, setelah di ceritakan kepada
semua, suasana haru berubah menjadi doa syukur atas keselamatan dan
berkat yang diberikan kepada keluarga mereka dan khususnya kepada eve
bagian tercinta keluarga mereka. Beny yang semula shock begitu gelisah
dan akhirnya ia menentukan untuk segera pergi ke swiss ke esokan harinya
untuk bertemu dan memastikan keadaan eve. Beny bertemu eve di swiss
dengan penuh sukacita, bahkan bagaikan kehidupan baru, sebuah kehidupan
yang kedua kalinya. Sebulan kemudian setelah paman eve yang tercinta
telah benar-benars embuh mereka kembali ke Indonesia segala pertentangan
yang dulu muncul luluh, dan mereka
16
memutuskan untuk menikah. Akhirnya sebuah keluarga bahagia dari dua
keluarga berbeda hidup dengan bahagia dikaruniani dua orang anak yang
cantik.
Bahwa Tuhan Menciptakan dunia ini bukan untuk satu jenis manusia saja,
sebab Tuhan menciptakan banyak keragamannya agar manusia tak merasakan
bosan dan dapat menghargai sesamannya. Itulah Bahasa Tuhan untuk
menyatakanNya. Walau kadang perbedaan sekecil apapun jika dengan
kefanatikan luar biasa akan menghancurkan hubungan yang telah terjalin
dengan baik. Cerita ini diabadikan untuk mengenang perjalanan kisah
cinta yang indah "thanks to loving me & i’m sorry if hurt you"
pertemuan mungkin hal yang mudah namun untuk melupakan adalah
menyakitkan.
Awangga Setiawan
0 Response to "Baca Novel Untuk Mu Aku Ada"
Post a Comment